Anda di halaman 1dari 25

2

Ekonomi Politik Baru


1. Ek pol baru (new political economy):
menerapkan metodologi ekonomi (ekonomi mikro)
kedalam proses-proses politik.
dua teori ekpol baru:
a. Teori pilihan rasional (rational choice theory)
b. Teori pilihan publik (public choice theory)
- Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah
cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari :
o perilaku konsumen dan perusahaan
o penentuan harga-harga pasar dan
o

Kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjual


belikan.

- Ekonomi mikro meneliti: bagaimana berbagai keputusan dan


perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas
barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana
harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan
barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi
konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu
lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam
skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama
(CaterisParibus)
o Perilaku Konsumen: Mudik di waktu lebaran
o Akibat: Permintaan jasa transportasi tinggi
o Akibat lanjutnya: harga naik

Keputusan
dan
perilaku
konsumen
dan persh

Penawaran
dan
permintaan

harga

Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang


membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama
mengenai:
- pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan
perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam
tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap
hal-hal tersebut

2. Pakar ekpol yg merujukkan ilmu ek dan ilmu pol: Kenneth


Arrow, Mancur Olson, William River, James Buchanan,
Gordon Tullock
a. Kenneth
Arrow
peraih
nobel
th
1972:
mengembangkan teori pilihan social (Theory of Social
Choice),

b. Buchanan peraih nobel tahun 1986: mengembangkan


Teori
Pilihan
Publik,
pemikiran
dalam
mengembangkan keuangan negara
3. Ekonomi Politik Baru (EPB) berfokus pada:
a. Masalah-masalah agregasi preferensi individu
b. Maksimisasi fungsi kesejahteraan sosial
c. Pilihan rasional lain

4. Ekonomi Politik Baru :


a. Prinsip dasar ekonomi liberal masih diadopsi.
Asumsi-asumsi
ekonomi
diterapkan
dalam
lembaga non pasar, sistem politik dianggap
sinonim dengan pasar
b. Aplikasi EPB
i. Ek Pol Baru tdk hanya dapat diaplikasikan dlm
berbagai keputusan ek seperti terhadap
konsumen dalam membelanjakan uangnya,
produsen dalam menghasilkan barang dan jasa.
Tetapi juga, dapat diaplikasikan untuk berbagai
fenomena sospol lain.
ii. Fenomena sosial politik seperti:
sikap pemilih dalam pemilu,
sikap wajib pajak atau sikap petani pemakai
air,
sikap-sikap aktor politik (aparat, birokrat),
sikap
pemerintah
dalam
proses
pengambilan keputusan bagi kebijakan
publik
c. William Mitchell (1968) :
i. Sis pol tdk hanya sbg mekanisme pilihan utk
mengambil keputusan ekonomi berdampak thd
ek privat, tetapi juga sbg alat Bantu yg ekonomis
dalam
pengambilan
keputusan
perihal
anggaran atau produksi dan distribusi
barang-barang dan jasa public.
ii. Fokus perhatian EPB adalah institusi-institusi
politik ( focus utama dlm pilihan ek privat adalah
teori harga)
iii. Perbandingan-perbandingan antara pasar dan
institusi politik (biasanya dalam pengertian
efisiensi ) merupakan kegiatan khas

d. Mitchel memberikan perbandingan khusus antara


topik yg didefinisikan ekonom dengan ekpol
( Staniland, hal.53)
i. Ekonom: Untuk kegunaan-kegunaan apakah
sumberdaya produktif ditujukan? atau barangbarang
apakah
yg
diproduksi?
Berapa
kuantitasnya?
ii. Ekonom politik: Komposisi anggaran public.
Barang-barang
apakah
yang
diproduksi?
Berapakah kuantitasnya?
iii. Ekonom:
Bagaimanakah
barang-barang
diproduksi? Masalah organisasi produksi
iv. Ekonomi politik: bagaimanakah pilihan anggaran
dibuat ?
v. Ekonom:
Bagaimanakah
barang-barang
didistribusikan? Masalah distribusi pendapatan
vi. Ekonom politik: Siapa mendapatkan berapa
banyak keuntungan yang diproduksi dan/atau
didistribusikan?
5. Upaya yang dilakukan oleh pakar Ekpol Baru:
a. Menggabungkan perangkat ekonomi mikro dengan
perilaku individu dalam setting politik telah
menciptakan versi baru dalam bidang ekpol, dimana
metode yang dipakai adalah metode ekonomi,
sedangkan arenanya adalah politik
b. Pendukung ekpol baru mengatakan: mereka memang
sekedar mengaplikasikan ilmu ek ke ilmu politik.
Menerapkan metodologi ek kedalam pasar dan
institusi, serta proses politik (133)

6. Metode

EPB : metode ekonomi dengan


arena Politik. Aplikasi metode ekonomi
terhadap politik sangat jelas dalam
a. Teori pilihan rasional
b. Teori pilihan publik
c. Game theory ketika diaplikasikan terhadap aktoraktor/ institusi politik

A. TEORI PILIHAN RASIONAL (TPR)


1. Kenneth Arrow org yg berjasa yg memasukkan
paradigma pilihan rasional masuk ek pol
2. Mengembangkan aksioma tentang pilihan terbaik dan
preferensi yang sudah digagas oleh pakar klasik dan
neo klasik sebelumnya.
kaum klasik mengembangkan asumsi: manusia
rasional yang selalu berusaha memilih alternatif
terbaik dari berbagai pilihan yang tersedia;
Neoklasik: mengembangkan konsep rasionalitas ke
proses-proses dan institusi-institusi politik. Neo
Klasik: para penyelenggara Negara diasumsikan
sebagai mahluk ekonomi yang didorong oleh
kepentingan masing-masing
Ekpol baru: menjembatani ilmu ek yg lebih canggih
metodologinya
dalam
menelaah
fenomenafenomena dan kelembagaan non pasar di bidang
politik yang oleh pakar neoklasik dianggap berada
diluar domain ekonomi.

3. Rasionalitas yg dikembangkan terkait konsep-

konsep:
a. Kesukaan
atau
preferensi
(preference):
perangkingan
Pilihan rasional menurut William H. Riker dlm
political science & Rational Choice terdiri atas
elemen-elemen:
Para aktor dapat merangking tujuan-tujuan,
nilai-nilai, selera, strategi mereka
Para aktor dapat memilih alternatif terbaik
yang bisa memaksimumkan kepuasan
mereka
Pilihan dalam pilkada DKI:
Jokowi
Fauzi
Faisal Basri
Hidayat
Allex Nurdin
b. Kepercayaan (beliefs): individu tdk bertindak
semata-mata berdasar emosi, kebiasaan, tapi
juga pd kepercayaan thd struktur sebab akibat
dunia nyata
Alasan memilih Jokowi
Alasan memilih Fauzi.
c. Peluang (opportunities), terkait sumberdaya dan
kendala (keterbatasan logika, fisik, ekonomi).Tiap
orang
banyak
keinginan
tapi
terbatas
kemampuan memenuhi keinginannya.
Siapa yg berpeluang memenuhi keinginan
warga DKI

d. Tindakan (action). Pilihan oleh agen-agen yg


diamati
Siapa yang menjadi pilihan masy DKI:
4. Inti pendekatan pilihan rasional (rational choice)
menurut Elster:
The essence of rational choice explanation embodies
a conception of how preferences, beliefs, resources,
and actions stand in relation to one another. Hub ini
dapat dipecah atas dua bagian:
Terdapat kriteria yg konsisten yang dapat
diaplikasikan terhadap struktur preferensi dan
kepercayaan
Terdapat
serangkaian
persyaratan
yang
mengikat
Sebuah tindakan disebut rasional jika:
Elster: dapat memperlihatkan keterkaitan dengan
preferensi-preferensi, kepercayaan-kepercayaan,
sumberdaya
Dapat dibuktikan (secara ex-ante ketimbang expost) sbg tindakan terbaik yg mungkin dilakukan
untuk memenuhi preferensi-preferensi agen sesuai
kepercayaan
Kepercayaan tsb rasional sesuai dengan bukti yang
ada
Bahwa jalan atau proses dan kualitas bukti-bukti
yang tersedia dapat dijustifikasi sesuai rasio biaya
dan keuntungan
Tindakan rasional menurut Jurgen Habermas:
Tindakan yg disengaja utk mencapai hasil
maksimal dengan menciptakan kondisi yg kondusif

dan institusi-institusi yg mendukung shg dpt


dilakukan tindakan dengan tkt kesalahan minimal
Kaum klasik: manusia rasional adalah yang selalu
berusaha memilih alternatif terbaik dr berbagai pilihan yg
tersedia, sesuai kendala dan keterbatasan yang dimiliki
5. Konsep pilihan rasional bisa diaplikasikan pada
Pemerintah sebagai aktor
Pemilih individu dalam pemilu
Misal:
Bagaimana mencapai pemenuhan kebutuhan
pangan rakyat: swa sembada pangan, atau impor
pangan?
i. Preferensi: Perangkingan
1. Swa sembada: untung rugi
2. Impor
: untung rugi..
ii. Beliefs: kepercayaan
1. Swa sembada : .
2. Impor : .
iii. Opportunities: kesempatan
1. Swa sembada :
2. Impor
iv. Action: Kebijakan pangan yg diambil pemerintah
seharusnya: .
1. Swa sembada pangan
2. Impor
SWA SEMBADA
KEDAULATAN PANGAN

Menuju

ketahanan

Ideologi: Pro Kapitalis atau Pro Rakyat

Siapa yg hrs dipilih dlm pilpres??


i. Preferensi?.................

pangan

dan

10

ii. Beliefs?....................
iii. Opportunities?.............
iv. Action?..........
6. Pakar EPB (Ek Pol Baru) menyatakan:
Perilaku politik dan institusi politik bisa dianalisis
seperti perilaku ekonomi dan institusi pasar
7. Rasionalitas politik dalam pemilihan (pendekatan
pilihan rasional)
Masy melakukan interpretasi politik tentang tujuantujuan bersama yang ingin dicapai, Tujuan:
kesejahteraan, kemakmuran, keamanan, dan
ketertiban. Utk Jkt:mengatasi macet dan banjir
Tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan
bersama. Misal kasus pilkada DKI: Bisa dilihat
program yg ditawarkan di kampanye pilkada dki
Sarana yang digunakan/ diperlukan
Institusi dan aktor politik yang dianggap kompeten
utk mencapai tujuan yang ditetapkan. Pilihan politik
B. TEORI PILIHAN SOSIAL ARROW
1. Sulitnya mengagregasi preferensi individu dikemukakan
oleh Kenneth Arrow dalam Sosial Choice and Individual Values.
Impossibility Theorem: Adalah suatu yg tdk mungkin bhw
org yng mempunyai tujuan yg berbeda-beda dpt
menggunakan voting utk membuat suatu tindakan kolektif
yg dpt membahagiakan semua orang
2. ketika keputusan dibuat dalam kelompok-kelompok lewat
prosedur yang demokratis, tdk akan dng sendirinya muncul
sebuah fungsi kesejahteraan sos yang:
a. mengekspresikan
preferensi-preferensi
dari
kolektifitas sbg suatu keseluruhan

11

b. sesuai dng persyaratan konsistensi yg dibuat utk


perangkingan preferensi individual
3. Berdsrkan dua penjelasan diatas, mk penjelasan pilihan
rasional bisa gagal pd level system pol , baik krn agen
kolektif tdk rasional atau krn ide ttg rasional utk kolektivitas
itu tdk utuh
4. Perangkingan preferensi individu (individual preferensi
ordering)
tdk menghasilkan preferensi social yang
konsisten
5. Kelompok tdk membentuk pikiran kolektif.hal itu
digambarkan sbb:
Ada tiga pemilih, mrk ingin memilih tiga calon yaitu A, B,
C. Misal hasil perangkingan ketiga pemilih sbb:
a. Perangkingan orang pertama: A>B>C
b. Perangkingan orang kedua : C>A>B
c. Perangkingan orang ketiga : B>C>A
Jika dijumlah perangkingan kolektifnya adalah:
A>B>C>A. Hal ini menunjukkan ketidakkonsistenan. Dari
contoh diatas, Arrow menghasilkan sebuah imposible
theorem yg secara umum menyerang dasar-dasar
demokrasi. Kesimpulan Arrow: tanpa adanya
pembatasan ttg bentuk perangkingan preferensi
individu
maka
cara-cara
demokratis
tdklah
demokratis
C.TEORI PILIHAN PUBLIK
1. aplikasi metode ek mikro thd pol adalah: teori pilihan public
2. Samuelson dan Nordhaus: salah satu cabang ilmu ekonomi
yg mempelajari bgmn pemerintah membuat keputusan yg
terkait dengan kepentingan masy (public). Selengkapnya:
Public choice teory ask about how, what, and for whom of
the public sectors just as supply and demand theory
examines choices for the privat sectors.

12

3. Caporaso&Levina:aplikasi metode ekonomi terhadap politik


4. Buchanan: teori pilihan public menggunakan alat-alat dan
metode-metode yang sudah dikembangkan hingga tingkat
analisis canggih kedalam teori-teori ek dan diaplikasikan ke
sektor pol atau pemerintahan, ke ilmu pol atau ke ekonomi
publik.
5. Bagi Buchanan Teori pilihan public mrpkan sebuah
perspektif utk bidang pol yg muncul dr pengembangan dan
aplikasi ilmu ek thd proses pengambilan kptsan kolektif dan
berbagai fenomena non psr.
6. Teori pilihan public dapat utk mempelajari perilaku para
actor pol maupun petunjuk dlm pengambilan kptsan
dlm penentuan pilihan kebijakan public yg paling
efektif. yang menjadi subyek telaah pilihan public
adalah:
a. pemilih
b. partai politik
c. politisi
d. birokrat
e. kelompok kepentingan
7. Politik Sebagai Arena Permainan
a. Premis dasar pilihan publik adalah: bahwa pembuat
keputusan politik (pemilih, politisi, birokrat) dan
pembuat keputusan privat (konsumen, produsen,
perantara) bertindak dengan cara yg sama: mereka
bertindak sesuai kepentingan pribadi. Dalam
kenyataan pembuat keputusan ekonomi (misal:
konsumen) dan pembuat keputusan politik (pemilih)
biasanya adalah orang yang sama
b. Dalam model pilihan publik, pol tdk dipandang sbg
arena memperebutkan kekuasaan (spt dlm Pol murni),
melainkan sbg arena permainan yang memungkinkan

13

terjadinya pertukaran diantara warga neg, parpol,


pem, dan birokrat)
c. Permainan dalam pasar pol memiliki :
i. Aturan (konstitusi, system pemilihan).
ii. Pemain dalam pasar politik:
para pemilih sbg konsumen atau pembeli
barang publik;
wakil rakyat sbg legislatif atau politikus sbg
wirausahawan
yg
menginterpretasikan
permintaan rakyat thd brg publik dan
mencarikan
jalan
sekaligus
memperjuangkan agar brg publik tsb smp
kpd pemilih
kelompok kepentingan
d. Motivasi anggota legislatif menurut teori pilihan public:
memaksimalkan kesempatan dari pemilihan atau
vote maximizer sama spt perusahaan swasta
diasumsikan sbg profit maximizers
8. model pilihan public menyatakan: hasil politik ditentukan
oleh permintaan dan penawaran (persis spt proses
terbentuknya harga dlm pasar persaingan sempurna)
9. Perbedaan Pilihan public dengan Ekonomi murni
Menurut Mc Clean dalam Public Choice: An Introduction
i. Ekonomi murni: bersentuhan dng pilihan individu utk
kasus brg swasta, mis: konsumen membeli jeruk,
harga?
ii. Ek Pol terkait brg public sifat pengunsumsiannya tdk
eksklusif

14

10. Perbandingan paradigma ekonomi klasik dan Pilihan Publik


Variabel
Pemasok
Demander
Komoditas
Alat
Transaksi
Jenis
Transaksi

Ekonomi Klasik
Pilihan Publik
produsen, pengusaha, politisi,
parpol,
distributor
birokrasi,
pemerintah
konsumen
pemilih (voters)
barang swasta (privat) barang publik
uang
suara (votes)
Voluntary transaction

politics
exchange

as

Sumber : Bustanul Arifin & D.J. Rachbini (2001)


11.
12.

Pendekatan Pilihan Publik, mk tdk ada pemisah antara


ekonomi dan politik, antara pasar dan pemerintah, antara
pribadi dan masy public.
Dalam model pendekatan pilihan public, ek diperluas
mencakup pol, pasar diperluas mencakup pemerintah,
pribadi diperluas menjadi masy

APLIKASI PILIHAN PUBLIK:


A. Teori Ekonomi Demokrasi Downs

15

1. Dalam An Economic Theory of Democracy (1957)


Antony Downs menggunakan metodologi ek dlm
membahas pemilihan. Dampak tulisan Down :
beralihnya peran teori pol demokrasi diganti dengan
istilah-istilah ekonomi:
a. Pemerintah diganti arti dan fungsinya sbg:
pemasok dr kebijakan-kebijakan dan pelayanan
pemerintah
b. Politisi disamakan dengan pedagang yg
menukarkan jasa-jasa dengan dukungan politik
c. Pemilih
diibaratkan
sbg
konsumen
yg
menggunakan hak pilih layaknya rupiah
sbg
pembeli yg menukarkan hak pilihnya utk jasa yg
disediakan publik (pendidikan, kesehatan, sarana
transportasi,dsb)
d. Dalam dunia pol sekarang bahkan ada marketing,
Iklan, pembiayaan kampanye, media konsultasi
turut bergabung
e. Down mengasumsikan bhw individu termotivasi
oleh kepentingan pribadi dan siap melakukan
pertukaran untuk mengejar kepentingan diri
masing-masing
2. Konsep Vote Trading atau Log Rolling: Partai A ingin
menyenangkan konstituen dengan pembangunan jalan,
Partai B dengan meningkatkan anggaran pendidikan.
Jika A dan B ngotot memperjuangkan kepentingan
masing-masing, maka akan gagal. OKI perlu kerjasama:
dengan menerapkan konsep pertukaran, hal ini mudah
diatur missal Partai A ikut memperjuangkan partai B, dan
sebaliknya
3. Dlm dunia pol kepartaian dikenal Median Voter
Theorem: memperlihatkan bgmn parpol cenderung
bergerak ketengah spektrum pol. Menurut teori ini kedua
calon akan menyatu ke preferensi pemilih median jika
pemilihan antara 2 calon ditentukan oleh:

16

a. Aturan mayoritas yang lebih peduli thd sebuah isu


tunggal
b. Jika info yg dimiliki pemilih ttg calon dan sebaliknya,
sempurna
c. Jika semua warga ikut dalam pemiluJika tak ada
batasan thd strategi calon
Hal tsb dengan asumsi:
- kepentingan konstituen terwakili secara akurat oleh
institusi demokrasi
- legislator secara akurat juga mewakili kepentingan
konstituen
4. Pendekatan Pilihan Public yg dikembangkan Down
mengimplikasikan bahwa :
a. Dalam mengikuti dunia politik org hrs serius jika
ingin mendpt informasi yg cukup ttg perpolitikan.
Insentif bertindak tdk peduli jarang dijumpai
disektor swasta. Orang ingin membeli mobil, pasti
sibuk mencari informasi.
b. Dlm voting tdk spt itu, tdk ada insentif utk tahu
siapa dan bgmn caleg atau capres yg akan dipilih.
5. Bgmn, apakah kelompok juga cuek spt individu dlm
pemilu? Tidak, Individu berbeda dengan kepentingan
kelompok. Kelompok kepentingan bisa menerima
manfaat langsung dr tindakan atau kebijakan pem yg
terpilih.OKI mrk:
a. Seblm pemilu mrk sibuk mencari calon yg bisa
menyukseskan kepentingan mrk
b. Ikut membantu calon yg diinginkan dng memberi
dana kampanye
6. Politikus lebih terdorong utk menetapkan kebijakan ek yg
dpt membuat mrk terpilih kembali dlm pemilu berikutnya
B. Kalkulasi Politik Buchanan dan Tullock

17

1. The Calculus of Consent (1962) menjelaskan: bahwa


pilihan-pilihan ekpol tdk dpt dibedakan, bhw proses ek
pol satu sama lain saling mempengaruhi
2. Penelitian Buchanan dan Tullock yg menyatukan struktur
teoritis utk mempelajari pemilihan, legislasi, dan pol
internasional menandai telah dimulainya kontribusi ahliahli pol bagi pengembangan teori ekpol
3. Ilmu ek dan pol hrs dipahami dari perspektif yang sama
a. Bgmn mekanisme psr berperan
b. Bgmn dan mengapa legislator mendistribusikan
pendapatan
c. Bgmn kekuatan psr mempengaruhi hasil pol
4. sejak munculnya the Calculus of Consent, maka konsep
ek makin familiar bagi ahli politik: konsep permintaan
penawaran, keseimbangan pasar, surplus konsumen,
konsep elastisitas, barang public dan barang privat
C. MARKETING POLITIK: FIRMANZAH (YOI, 2007)
1. Definisi:
penggunaan
metode
marketing
dalam
Politik(141) tekanannya pada: penggunaan pendekatan
dan metode marketing untuk membantu politikus dan
parpol agar lebih efisien dan efektif dlm membangun hub
dua arah dengan konstituen dan masy
2. Tujuan: membantu parpol utk menjadi lebih baik dlm
mengenal masy yg diwakili atau yg menjadi target ,
kemudian mengembangkan program kerja atau isu
politikyg sesuai dengan aspirasi mereka , dan mampu
berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat
3. Marketing Mix: Produk, Promosi, Harga, Place
a. Produk: intangible produk, terkait dng system nilai,
melekat janji dan masa depan, visi atraktif, hasil
dinikmati jangka panjang/ tdk segera.Tiga dimensi

18

penting produk politik: person/party/ ideology, loyalty


(kesetiaan), Mutability (bisa berubah-ubah)
b. Promosi.
Membangun jargon, slogan, citra yg akan ditampilkan
Memilih media yg efektif dlm mentransfer pesan politik,
Memilih media massa
Debat publik, temu kader
Promosi hrs sepanjang masa tdk hanya menjelang
pemilu
c. Harga:
Biaya ekonomi: semua biaya yg dikeluarkan selama
kampanye
Harga psikologis: mengacu pd persepsi psikologis mis
apakah pemilih merasa nyaman dengan - etnis,
agama, pendidikan,dsb - seorang kandidat presiden
Harga image nasional: apakah calon tsb bisa
memberikan citra positif suatu bangsa, bisa menjadi
kebanggaan nasional atau tdk.contoh: pemilu 2002
Perancis kandidat presiden Jean-Marie Lepen dari
Partai Front Nasionalis (partai Ultranasionalisme
Perancis) masuk putaran kedua berhadapan dengan
Jacques Chirac. Ideologi ultranasionalis bisa merusak
image Perancis. Muncul demo menolak. Hasil pemilu
Lepen dpt suara 17,5 % dan Jacques Chirac 82,5%
d. Place: penempatan terkait dengan cara hadir atau
distribusi
parpol
dan
kemampuannya
dalam
berkomunikasi dengan para calon pemilih.Hal ini
dilakukan dengan segmentasi(geografis, demografis,
keberpihakan pemilih)
Distribusi diartikan sbg suatu jaringan yg berisi orang
dan institusi yg terkait dengan aliran produk pol kpd
masy secara luas

19

Bentuk distribusi: Koran, TV, internet, brosur,pamphlet,


poster, kunjungan parpol kedaerah-daerah
Proses Marketing Politik
Program marketing
Produk

-platfform partai
-masa lalu
-karakteristik
personal

Promosi

-Advertising
-publikasi, even
debat
--Biaya ekonomi
-Biaya Psikologis
-efek image
nasional

Harga
Kandi
dat
Place

-program
marketing
personal
-program
Volunteer

Lingkungan

Segmen Pemilih
Segmen 1

Isu Politik/ Peluang

Segmen 2

Isu Politik/ Peluang

Segmen 3

Isu Politik/ Peluang

Segmen 4

Isu Politik/ Peluang

20

D. LOGIKA TINDAKAN KOLEKTIF MANCHUR OLSON


1. Studi Ttg Kelompok Kepentingan Olson The Logic of
Collective Action.
2. Kaum pluralis yg mengatakan bhw organisasi kelompok
kepentingan adalah ekspresi alamiah dr kepentingan
kolektif, berbeda dng Olson yg mengatakan: adalah tdk
rasional bagi individu-individu utk ikut memberikan
kontribusi bagi kepentingan kolektif (perusahaan kecil
lebih untung utk tdk ikut tindakan kolektif melobi
pemerintah agar mengeluarkan kebijakan yang berpihak
padanya)
3. Menurut Olson berbagai kepentingan publik tdk pernah
diorganisasi. Begitu juga berbagai kelompok selamanya
laten, berbagai kelas selamanya classless in
themselves
4. Olson: pem punya kekuatan utk mempengaruhi harga,
memberi lisensi, menetapkan tariff, meregulasi produksi.
Tapi, utk melobi pem ada biayanya. Persh besar lebih
mampu melobi pem utk mengeluarkan kebijakan
5. Jika pem ingin tetap berkuasa, disenangi rakyat
sehrsnya. Mereka harus berjiwa kewirausahaan yaitu:
mengeluarkan kebijakan public yg disenangi rakyat
6. Kajian Olson ttg logika tindakan kolektif:
a. Berorganisasi itu perlu biaya, sdgkan hasilnya akan
dinikmati oleh semua orang, baik ia ikut ambil
bagian dlm tindakan kolektif atau tdk ikut. Olson
berkesimpulan bhw utk barang publik tdk bisa
disediakan atas basis sukarela. Melainkan hrs ada
tekanan utk memaksa atau insentif (manfaat)
sampingan utk membujuk org agar mau bergabung
dlm tindakan kolektif.

21

7. Sifat barang publik, setiap org bisa ikut menikmati tanpa


membayar ataupun memberi kontribusi.Mengapa
kelompok kepentingan hrs ada?
a. Kelompok kepentingan ada krn mereka terikat atau
krn mrk diberi insentif ttt (diluar manfaat brg public)
atau krn merk terdiri atas sebuah kelompok
istimewa
8. The Logic of collective action adalah suatu teori ek ttg
organisasi dan pengaruh kelompok kepentingan,
sekaligus sebuah teori ek ttg pol. Buku tsb focus pd
basis rasional dan kepentingan diri sendiri dari
kelompok-kelompok kepentingan
9. Dampak
Keputusan
kolektif:
Kebijakan
public
berdampak terhadap berbagai kelompok (Samuelson &
Nordhaus(Economics 1995) :
a. Kelompok dibedakan: kaya-miskin, masy industripetani, masy perkotaan-pedesaan. Utk tujuan
analisis dibedakan kelompok yg partainya menang
(A), kelompok yg partainya kalah (B).

22
WB
Bm
F
E
H
G

WA
Am

Bbrp Kemungkinan dampak Aksi kolektif thd berbagai


kelompok dlm masy
b. Tindakan kolektif berdsr hasil consensus/
unanimity (kebulatan suara)
-Kebijakan dan program yg efisien menjadikan
semua pihak keadaannya lebih baik. Dlm kontek
pemilu, kelompok yg ikut koalisi pemenang pemilu,
akan mendpt jatah

23

Wb

Y
E

Wa

c. Tindakan Kolektif berdasar aturan mayoritas


i. Kelompok
A
adalah
pemenang
pemilu/mayoritas
ii. Kelompok B adalah pihak yg kalah/
minoritas

24
WB

P
E
R

WA

D.Ekonomi Moral Scott


1. Studi Scott : The Moral Economy of Peasent; rebellion and
subsistence In Southeast Asia (1976) perilaku petani
Indocina
2. Petani
tdk
memiliki
sikap
rasional,
cenderung
mementingkan keselamatan. Petani enggan mengadopsi
inovasi baru, terlihat : mrk takut menggunakan bibit baru,
tetap dng bibit local yg tdk unggul
3. petani subsistensi takut pada kemajuan dan tidak berani
mengambil risiko, preferensi petani: cenderung lebih suka
tkt pendapatan yg relative rendah tetapi pasti daripada
hasil lebih tinggi tetapi risiko tinggi, mis: eksperimen bibit
unggul gagal, panen gagal
4. Petani
berorientasi
kedalam
dan
mendahulukan
keselamatan ketimbang laba lebih besar. mereka tdk
mungkin melibatkan diri dlm ekonomi kapitalis yg berdsr:

25

rasionalitas, motif laba maksimal, inovatif, asas


kepentingan pribadi, berani ambil risiko Petani subsistem
lebih bermoral, baik pada tetangga, hdp tolong menolong,
gotong
royong,
ikatan
kelompok
sbg
medium
menggantungkan , membagi risiko
Perbedaan Petani Ekonomi Moral dengan Petani Rasional
Pertanian
Landasan aksi
Orientasi
Prinsip Usaha

Ekonomi Moral
Subsisten
Emosional
Ke dalam

Mengutamakan
keselamatan
Sikap terhadap Enggan
Risiko
mengambil
risiko
Sikap terhadap Enggan
Inovasi
menerapkan
inovasi baru
Yang
Kepentingan
diutamakan
kolektif

Petani Rasional
Modern
Rasional
Ke dalam dank
e luar
Memaksimalkan
keuntungan
Berani
mengambil
risiko
Barani
menerapkan
Inovasi
Kepentingan
Individu

Teori Petani Rasional Popkin


1.
Petani kecil punya insentif sangat kecil utk ikut dalam
tindakan kolektif
2.
Petani tradisional termotivasi utk mendapatkan
keuntungan pribadi bukan kelompok
3.
Petani Vietnam adalah a rasional problem solver dan
sekaligus homo economicus rusticus yang tahu
kepentingannya sendiri selalu mempertimbangkan untung

26

rugi serta mengevaluasi hasil terbaik yg mungkin dicapai,


dikaitkan denganpilihannya sesuai preferensi dan nilainilai yg dianut
4.
petani tradisional lebih menggantungkan hidupnya
kepada keluarga atau kelompok yang lebih kecil utk
menjamin subsisten bukan pada organisasi besar dan
kelompok besar sebab tdk efektif
5.
Jalan keluar bagi petani miskin adalah membangun
pendidikan bagi mereka dan injeksikan teknologi yg
terjangkau dan murah

Anda mungkin juga menyukai