Anda di halaman 1dari 11

MEMBRAN SEL

RESUME
Untuk memenuhi tugas Matakuliah Biologi Sel Lanjut yang
dibimbing oleh Dr.agr.H.Moh Amin, S.Pd, M.Si

Kelompok 3
1. Candra Hermawan
2. Dewi Sagita
3. Fendy Hardian P.

(130341818685)
(
)
(
)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PROGRAM PASCA SARJANA
POGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
September 2013

A. Membran Sel
Membran sel atau lebih dikenal dengan mermbran plasma merupakan bagian sel yang
memisahkan lingkungan internal (bagian dalam) dengan lingkungan eksternal (bagian luar)
suatu sel, atau dengan kata lain merupakan barier antara sel dengan lingkungannya. Dengan
dibatasi membran tersebut, sel mengorganisir lingkungan internalnya untuk tujuan aktivitas
kehidupan sel. Membran sel bersifat /selektif permiabel/, yang berarti hanya molekul tertentu
yang dapat melalui membran plasma ini. Beberapa substansi lebih sukar melintasinya daripada
substansi lain, dan ada pula molekul-molekul tertentu yang sama sekali tidak dapat lolos.
Sekarang ini kita ketahui bahwa semua membran biologik, baik membran plasma ataupun
membran organel sel mempunyai struktur dan fungsi yang hampir sama. Membran tersebut
tersusun atas lipid dan protein, yang perbandingan molekulnya tergantung pada jenis membran,
lokasi, dan fungsinya di dalam sel. Membran plasma sangat tipis, yaitu dengan ukuran 7,5-10
nanometer (nm) sehingga tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya, namun
dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
1. Model Mozaik Cair
Model mosaic-cair struktur membrane yang dikemukakan Pada tahun 1972oleh Singer
dan Nicolson, sering kali disamakan dengan gunung es (protein membrane) yang mengambang
pada sebuah lautan yang terutama terdiri atas molekul-molekul fosfolipid. Sebuah molekul
pada fosfolipid di dalam bidang membrane dapat bergerak dengan kecepatan beberapa
micrometer perdetik. Perubahan fase dan perubahan dan sifat cair (fluiditas membrane) sangat
tergantung pada kommposisi lipid dalam membrane. Pada lapis-ganda lipid, rantai hidrofobik
asam lemak dapat dibuat segaris atau disusun untuk menghasilkan suatu bangunan yang agak
kaku. Dengan pengikatan suhu, rantai sampaing yang hidrofobik tersebut akan mengalami
proses peralihan dari keadaan tersusun (fase Kristal) menjadi keadaan yang tidak tersusun
yang membentuk susunan yang cair atau menyerupai cairan. Rantai asam lemak yang lebih
panjang dan lebih jenuh akan berinteraksi satu sama lain secara lebih kuat lewat rantai
hidrokarbonnya yang lebih panjang, atau dengan kata lain diperlukan suhu yang lebih tinggi
untuk meningkatkan fluiditas lapis-ganda tersebut.fosfolipid pada membran sel umumnya
mengandung paling sedikit satu asam lemak tak jenuh.
Model mozaik cair membran sel menyatakan bahwa protein tersebar dan masing
masing terselip atau terbenam di fosfolipid bilayer. Molekul protein dan lemak itu tidak statis,

melainkan senantiasa bergerak. Dapat dibayangkan molekul lemak sebagai benda cair yang
diatasnya dan didalamnya terdapat molekul protein yang berenang renang. Itulah sebabnya
disebut membran mozaik cair.
Berbagai macam teknik digunakan untuk mengukur gerakan molekul individual lipid dan
komponennya. Salah satu dapat membentuk konsep molekul lipid, contohnya dengan pewarnaan
fluorescent atau partikel emas kecil berkaitan dengan kelompok kepala polar dan mengikuti
difusi dari molekul individual di membran. Alternatifnya, salah satunya dapat dimodifikasi
kelompok kepala lipid untuk membawa label spin, diantaranya kelompok nitroxyl

kandungan elektron tidak berpasangan yang memutar membuat sinyal paramagnetik yang dapat
dideteksi oleh resonansi putaran elektron (ESR) spektroskopi. Gerakan dan orientasi dari label
putaran lemak pada bilayer dapat ditarik kesimpulan dari spektrum ESR. Molekul fosfolipid di
sintesis bilayer sangat jarang berpindah dari monolayer (juga disebut leaflet) pada slaah satu
bagian. Proses ini dikenal sebagai flip-flop, jarang terjadi dari sekali dalam sebulan untuk
molekul individual meskipun kolesterol adalah perkecualian pada pengaturan ini dan dapat flip
flop dengan cepat.

2. Asimetri Membran
Membrane plasma dan komponennya merupakan struktur yang dinamik. Lipid dan
protein pada mermbran akan mengalami pergantian seperti halnya pada kopartmen sel lain,
Lipid yang berbeda mempunyai laju pergantian yang berbeda, dan laju pergantian masing-

masing jenis protein membrane besarnya bervariasi. Sifat asimetri membrane dapat
ditimbulkan oleh distribusi protein yang tidak teratur dalam membrane. Asimetri bagian luar
dengan bagian dalam duisebabkan oleh lokasi eksternal karbohidrat yang terikat pada protein
membrane. Selain itu berbagai enzim yang spesifik terletak di bagian luar atau dalam
membrane, seperti dalam mitokondria dan membrane plasma. Komposisi membrane bagian
luar dan dalam yang menyebabkan adanya sifat membrane yang asimetri. Di dalam membrane
terdapat asimetri regional. Pada fosfolipid juga ditemukan antara sisi luar dan dalam (asimetri
melintang). Fosfolipid yang mengandung kolin (fosfatidilkolin dan sfingomielin) terutama
terletak pada lapisan molekuler sebelah luar; amino fosfolipid (fosfatidilserin dan fosfatidil
etanolamin) secara istimewa terletak pada lapisan dalam. Kolesterol umumnya terdapat dalam
jumlah yang lebih besar pada bagian sebelah luar daripada bagian sebelah dalam. Jika asimetri
ini benar-benar ada dalam membrane sel, harus ada mobilitas transversal (/flip-flop/)
pospolipid membrane yang terbatas. Pada kenyataannya, fosfolipid pada lapis ganda sintetik
memperlihatkan kecepatan mobilitas transversal (flip-flop) yang rendah.
B. Transpor Membran
Organisme multiseluler mempunyai sistem transportasi di dalam tubuhnya. Transportasi
ini melibatkan sel atau membran sel yang memiliki ketebalan 5 - 10 nm (nano meter; 1 nm =1
10-9m). Membran ini menghalangi gerak ion dan molekul melewati membran.Hal ini sangat
penting untuk menjaga kestabilan pH, menjaga konsentrasi ion dalam sel, untuk kegiatan enzim,
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun, dan memasok ion-ion yang penting
dalam kegiatan saraf dan otot.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2),
dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul
polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme
khusus agar dapat masuk ke dalam sel.Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran
menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua
cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa
mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

1.

Transpor Pasif
a. Difusi
Difusi adalah
pergerakan molekul
dari suatu daerah
dengan konsentrasi
yang tinggi ke daerah
lain dengan konsentrasi
lebih rendah yang
disebabkan oleh energi
kinetik molekul-molekul tersebut. Kecepatan difusi melalui membran sel tergantung pada:
Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak,
sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya
Ada dua macam difusi yaitu:
1) Difusi Sederhana
Mekanisme pengkutan zat secara difusi sederhana adalah
zat terangkut dari gradien/daerah yang konsentrasinya lebih
tinggi ke gradien yang konsentrasinya lebih rendah dengan
jumlah molekul terbatas.

2) Difusi dengan fasilitas

Mekanisme pengangkutan zat secara difusi dengan fasilitas adalah zat tersalurkan melalui
fasilitas tertentu seperti adanya pori-pori membran atau zat carier (zat pembawa). Mekanisme
pengangkutan hampir sama dengan difusi sederhana, hanya proses pengangkutannya dibantu
oleh adanya protein pembawa sebagai zat karier atau ion tertentu (seperti ion Na) atau
memanfaatkan zat penyusun membran sel (molekul lemak dan protein karier).
Pada proses difusi yang terfasilitasi oleh protein, molekul-molekul seperti asam amino,
gula, tidak dapat melalui membran plasma. Akan tetapi, molekul tersebut melewati saluran yang
dibentuk oleh suatu protein membran yang disebut protein integral. Terdapat dua macam protein
integral yang berperan dalam proses difusi terfasilitasi, yaitu chanel protein dan protein
pembawa (carrier protein). Proses difusi terfasilitasi oleh protein pembawa (carrier protein) mirip
dengan proses difusi terfasilitasi oleh chanel protein. Letak perbedaannya, protein membentuk
saluran dan mengikat molekul yang ditranspor.Molekul yang ditranspor seperti glukosa dan asam
amino berdifusi dan menurun sesuai gradien konsentrasinya.

b.

Osmosis
Osmosis adalah perpindahan pelarut
melalui membran permeabel selektif dari
konsentrasi pelarut yang tinggi ke bagian
konsentrasi pelarut yang rendah. Membran
semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang

membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan
konsentrasi yang lebih encer.Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya
pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih
pekat sebanding dengan tekanan turgor.
Bila sel memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (sedikit air atau hipertonik) daripada
di luar sel, maka air yang ada di luar sel akan masuk ke dalam sel. Peristiwa masuknya air ke
dalam sel tersebut dapat mengakibatkan pecahnya sel pada sel hewan (hemolisis). Sedangkan,
pada sel tumbuhan, sel hanya akan menggembung karena ditahan oleh dinding sel. Konsentrasi
air yang tinggi di luar sel disebut hipotonik.
Sedangkan, bila sel memiliki konsentrasi zat terlarut lebih rendah (banyak air) daripada
di luar sel, maka air yang ada di dalam sel akan keluar sel. Keluarnya air dari sel akan
mengakibatkan sel mengerut. Pada sel hewan, mengerutnya sel ini disebut krenasi, sedangkan
pada sel tumbuhan disebut plasmolisis.
2.

Transpor Aktif

Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi untuk
mengeluarkan dan memasukkan ion ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat
permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul di dalam sel. Transpor aktif
dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, dimana muatan listrik ini ditentukan
oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan K+
diatur oleh pompa natrium-kalium.
Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat
dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore. Yang termasuk
transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor
menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah

suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer
kedua substrat dengan arah berlawanan.ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor
Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini
membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.
Transport aktif dibedakan menjadi dua, yaitu transport primer dan transport sekunder.
a. Transport Aktif Primer
Secara langsung berkaitan dengan hidrolisis ATP yang akan menghasilkan energi untuk
transport ini. Transport aktif primer dicontohkan pada keberadaan ion K+ dan Na+ dalam
membran. Kebanyakan sel memelihara konsentrasi K+ lebih tinggi di dalam sel daripada di luar
sel. Sebaliknya konsentrasi ion Na+di luar sel lebih besar daripada di dalam sel. Untuk
mempertahankan kondisi tersebut, ion-ion Na+ dan K+ harus selalu dipompa melawan gradien
konsentrasi dengan energi dari hasil hidrolisis ATP.
Transport aktif primer memakai energi langsung dari ATP, misalnya pada Na-K pump dan
Ca pump. Pada Na-K pump, 3 Na akan dipompa keluar sel sedang 2 K akan dipompa kedalam
sel. Pada Ca pump, Ca akan dipompa keluar sel agar konsentrasi Ca dalam sel rendah.
b. Transport Aktif Sekunder
Merupakan transport pengangkutan gabungan, yaitu pengangkutan ion-ion bersama
dengan pengangkutan molekul lain. Transport aktif sekunder ini memerlukan transport yang
tergantung pada potensial membran. Misalnya, pengangkutan asam amino dan glukosa dari
lumen usus halus menembus membran sel epitel usus selalu bersama dengan pengangkutan ionion Na+. Pada transport ini juga melibatkan protein pembawa dan membutuhkan energi dari hasil
hidrolisis ATP. Kedua jenis transport di atas yang saling berhubungan erat karena transport aktif
primer akan menciptakan potensial membran dan ini memungkinkan terjadinya transport aktif
sekunder. Berdasarkan jumlah dan arah pergerakan molekul, transportasi molekul dibedakan
atas:
1.

Transport Uniport
Suatu protein membran integral yang terlibat dalam difusi difasilitasi.Protein tersebut

dapat berupa saluran atau protein carrier.


2.

Transport Antiport

Suatu protein membran yang tidak terpisahkan dan terlibat dalam transport aktif sekunder
dari dua atau lebih molekul atau ion yang berbeda (yaitu zat terlarut) melalui membran fosfolipid
seperti membran plasma dalam arah yang berlawanan.
3.

Symport
Suatu protein membran yang tidak terpisahkan yang terlibat dalam gerakan dua atau lebih
molekul yang berbeda atau ion melalui membran fosfolipid seperti membran plasma dalam
arah yang sama dan karena itu jenis contrasporter.

C. Endositosis
1. Fagositosis
Fagositosis (pemakan

seluler) berasal

dari

bahasa

yunani phagein makan

dan cytos sel, berupa padatan yang ukurannya lebih besar. Sel menelan suatu partikel
dengan pseudopod yang membalut disekeliling partikel tersebut dan membungkusnya di
dalam kantong berlapis-membran yang cukup besar untuk digolongkan sebagai
vakuola. Contoh cilliata atau organisme mikroskopik lain yang dimakan atau ditelan oleh
amoeba. Selama fagositosis mangsa menjadi tidak berdaya oleh sekresi dari sel pemangsa
(Fagositik)

2. Pinositosis

Pinositosis (peminum seluler) dari bahasa yunani pinein minum dan cytossel,
sel meneguk tetesan fluida ekstraseluler dalam vesikula kecil. Karena salah satu atau
seluruh zat terlarut yang larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke dalam sel,
pinosistosis tidak spesifik dalam substansi yang ditranspornya. Pinositosis merupakan
gejala umum yang terjadi pada berbagai macam sel seperti leukosit, sel-sel ginjal,
epithelium usus, makrofag hati dan sel akar tumbuhan.Pinositosis dapat terjadi jika
terdapat konsentrasi yang cocok dari protein, asam amino atau ion-ion tertentu pada
medium sel.prosesnya adalah menempelnya bahan penyebab (inducer) pada reseptor
khusus pada membrane plasma kemudian diikuti dengan terjadinya lekukan (invaginasi)
dari membrane membentuk selubung atau membrane pinositik.

3. Endositosis yang diperantarai reseptor


Endositosis yang diperantarai reseptor, hampir sama dengan pinositosis hanya saja,
selektif terhadap substansi yang ditranspornya. Endositosis yang diperantarai reseptor
memungkinkan sel dapat meperoleh substansi spesifik dalam jumlah yang melimpah
sekalipun substansi itu mungkin saja konsentrasinya tidak tinggi dalam fluida seluler.
Misalnya, sel manusia menggunakan proses ini untuk menyerap kolesterol dan digunakan
dalam sintesis membran dan sebagai prekursor untuk sintesis steroid lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Lodish, Berk, dkk. Tanpa Tahun. Molecular Cell Biology Fifth Edition.

Alberts, Bruce, dkk. 2008. Molecular Biology of The Cell Fifth Edition. New York: Garland
Science, Taylor & Francis Group.
Anwar, Aini. 2012. Difusi, Osmosis, dan Plasmolisis. (Online) (http://ainianwar.blogspot.com/2012/12/difusi-osmosis-dan-plasmolisis.html, diakses pada 14
September 2013).
Anonim.Wikipedia. 2013. Difusi. (Online)(http://id.wikipedia.org/wiki/Difusi, diakses pada 14
September 2013).
Haffandi, Linda. 2010. Mekanisme Transpor Melalui Membran. (Online) (http://lindahaffandi.blogspot.com/2010/10/mekanisme-transpor-melalui-membran.html, diakses
pada 14 September 2013).

Anda mungkin juga menyukai