Anda di halaman 1dari 85

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI (PPI)

PENDAHULUAN
PPI di RS merupakan suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan atau
mencegah terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan
masyarakat sekitar RS.
Ditinjau dari asal didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas
(community acquired infection) atau berasal dari lingkungan RS
(hospital acquired infection) yg sebelumnya lebih dikenal dengan
istilah infeksi nosokomial
Karena seringkali tidak bisa secara pasti ditentukan asal infeksi maka
sekarang istilah Infeksi Nosokomial (hospital acquired infection)
diganti dengan istilah baru yaitu Healthcare Associated Infections
(HAIs), dengan pengertian yg lebih luas tidak hanya di RS tetapi juga
infeksi di fasilitas yankes lainnya. Khusus utk infeksi di RS selanjutnya
disebut : Infeksi RS (IRS)

TUJUAN
Tujuan pengorganisasian program PPI
adalah mengidentifikasi dan
menurunkan risiko infeksi yg didapat
dan ditularkan diantara pasien, staf,
tenaga profesional kesehatan, tenaga
kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa
dan pengunjung

Magnitude of Healthcare Associated Infection


World-wide: 1,400,000/day.
ICU infection rate: 25%.
USA: 2,000,000/yr---90,000 deaths ( 274/day).
Great Britain: 5,000 deaths/year.
Mexico: Third most common cause of deaths.
Brazil: 50 & of newborns infected, 12-52% die.
Sub-Saharan Africa: SSI is common cause of
death.
Worldwide: 4,500 children die of HAI.

Economic Impact
One surgical site infection may cost up to
$15-$30,000 to treat.
One blood stream infection cost up to
$50,000 to treat.
$40 $75 billion dollars are spent to treat
HAIs.

Healthcare-Associated
Infections
The Big Five
Central line associated blood stream infection
(CLABSI)
Ventilator associated pneumonia (VAP)
Surgical site infection (SSI)
Catheter-associated UTI (CAUTI)
Clostridium difficile associated disease (CDAD)

Blood Stream Infections


14 % of all HAI
Primary
Secondary
Catheter (device)-associated

Surgical Site Infection (SSI)

22 % of all
HAIs
1.Superficial
2.Deep
3.Organ
Space

Pneumonia
15% of all HAI
1.Ventilator Associated
Pneumonia (VAP)
2.Aspiration
Pneumonia/pneumonitis
3.Hematogenous

BAB 2
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
(PPI)

FOKUS AREA :
Program kepemimpinan dan koordinasi

(PPI

1; 2; 3; 4)

Fokus dari program

(PPI 5; 5.1; 6; 7; 7.1; 7.1.1; 7.2; 7.3;

7.4; 7.5)

Prosedur Isolasi (PPI 8 )


Teknik pengamanan dan hand hygiene ( PPI 9)
Integrasi program dng peningkatan mutu
dan keselamatan pasien (PPI 10; 10.1; 10.2; 10.3;
10.4; 10.5; 10.6)

Pendidikan staf tentang program

(PPI 11)

PROGRAM KEPEMIMPINAN &


KO O R D I N A S I

Standar PPI.1.

Satu atau lebih individu mengawasi seluruh kegiatan PPI.


Individu tersebut kompeten dalam praktek PPI yang
diperolehnya melalui pendidikan, pelatihan, pengalaman atau
sertifikasi ICN/IPCN
Elemen Penilaian PPI.1
1. Satu atau lebih individu mengawasi program pencegahan dan
pengendalian infeksi
2. Kualifikasi Individu yang kompeten sesuai ukuran rumah
sakit, tingkat risiko, ruang lingkup program dan
kompleksitasnya.
3. Individu yang menjalankan tanggung jawab pengawasan
sebagaimana ditugaskan atau yang tertulis dalam uraian

ICN/IPCN
ICN (infection control nurse)/IPCN (Infection prevention and
control nurse), bekerja purna waktu dengan ratio 1 IPCN
untuk tiap 100 150 TT di RS
Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (Infection
prevention and control link nurse) dari tiap unit, terutama
yg berisiko terjadinya infeksi
Kriteria :
Perawat dng pendidikan min D 3 & memiliki sertifikasi
pelatihan PPI/IPCN
Memiliki komitmen di bidang PPI
Memiliki pengalaman sebagai Ka ruangan atau setara
Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident
Bekerja purna waktu
Tugas & tanggung jawab PPI lihat buku pedoman
manajerial PPI & fas yankes lainnya, halaman 17 18
IPCN agar membuat Rencana kerja

P R O G R A M K E P E M I M P I N A N & KO O R D I N A S I
Standar PPI.2.
Ada penetapan mekanisme koordinasi untuk seluruh
kegiatan PPI yang melibatkan dokter, perawat dan tenaga
lainnya sesuai ukuran dan kompleksitas rumah sakit.
Komite PPI & Tim PPI
Elemen Penilaian PPI.2.
1. Ada penetapan mekanisme untuk koordinasi program
pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Koordinasi kegiatan PPI infeksi melibatkan dokter
3. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan perawat
4. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan profesional PPI
5. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan urusan rumah tangga
(housekeeping)
6. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan tenaga lainnya sesuai

KOMITE PPI

Ketua sebaiknya dokter (IPCO/Infection


Prvention and Control Officer)
Sekretaris sebaiknya IPCN
Anggota :
Dokter wakil dari tiap SMF
Dokter ahli epidemiologi
Dokter Mikrobiologi/Patologi klinik
Petugas Lab
Petugas farmasi
Perawat PPI/IPCN
Petugas CSSD
Petugas Laundry
Petugas IPSRS/Maintenance
Petugas Sanitasi
Petugas House keeping
Petugas K-3 RS
Petugas Kamar Jenazah

BUAT
PROGRAM
PPI

KEBIJAKAN MANAJEMEN
a. Kebijkan kewaspadaan isolasi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kebersihan tangan
Penggunaan APD
Peralatan perawatan pasien
Pengendalian lingkungan
Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
Kesehatan karyawan/perlindungan petugas kesehatan
Penempatan pasien.
Hygiene respirasi/etika batuk
Praktik menyuntik yang aman
Isolasi dengan dugaan emerging disease

b. Kebijakan tentang pengembagan SDM PPI


c. Kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat
yg melibatkan Tim PPI kadaluwarsa, single
use -- reuse

KEBIJAKAN MANAJEMEN
d. Kebijakan tentang penggunaan antibiotik yg
rasional
e. Kebijakan pelaksanaan surveilans
f. Kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana yg
melibatkan Tim PPI termasuk Kebijakan
renovasi bagunan
g. Kebijakan tentang kesehatan karyawan
h. Kebijakan penanganan KLB
i. Kebijakan penempatan pasien
j. Kebijakan upaya pencegahan infeksi ILO, IADP, ISK,
Pneumoni
k. Kebijakan tentang penerapan buku pedoman
manajerial dan buku pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi RS

KEBIJAKAN TEKNIS
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.

SPO kebersihan tangan


SPO penggunaan APD
SPO penggunaan peralatan perawatan pasien
SPO Pengendalian kesehatan lingkungan
Penangan limbah infeksius dan non infeksius ;
benda tajam & jarum, darah dan komponen
darah
SPO pemrosesan peralatan pasien &
penatalaksanaan linen dan laundry
SPO kesehatan karyawan/perlindungan petugas
kesehatan
SPO penempatan pasien
SPO hygiene respirasi/etika batuk
SPO praktik menyuntik yg aman

KEBIJAKAN TEKNIS
11.SPO tentang pencegahan dan
pengendalian IAD, ISK, HAP, VAP, IDO,
flebitis dan dekubitus
12.SPO tentang isolasi (airborne, contact
dan droplet)
13.SPO Kebersihan Tangan, Tertusuk Jarum
14.SPO tentang skrining dan penanganan
MRSA
15.SPO Surveillance dan KLB
16.SPO single use reuse
17.SPO penanganan makanan

P R O G R A M K E P E M I M P I N A N & KO O R D I N A S I

Standar PPI.3.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan
ilmu pengetahuan terkini, pedoman praktek yang akseptabel
sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku, dan
standar sanitasi dan kebersihan.

Elemen Penilaian PPI.3.


1. Program PPI berdasarkan ilmu pengetahuan terkini
2. Program PPI di RS berdasarkan pedoman praktik yang diakui
3. Program PPI perundangan yang berlaku
4. Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan
standar sanitasi dan kebersihan dari badan-badan nasional
atau lokal.

PROGRAM PPI
Terbaru ada program PPI setiap tahun
Acuan Program :
Pedoman manajerial PPI di RS dan fasilitas yan
kes lainnya dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
lainnya (kesiapan menghadapi Emreging
Infectious Disiesae)
Pedoman surveilans infeksi
Pedoman Instalasi Pusat Sterlisasi di RS
Pedoman PPI di ICU
Manajemen linen RS
Pedoman Sanitasi RS
Pedoman hand hyegine WHO

P R O G R A M K E P E M I M P I N A N & KO O R D I N A S I
Standar PPI.4.
Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya yang
cukup untuk mendukung program pencegahan dan
pengendalian infeksi.

Elemen Penilaian PPI.4.


1. Pimpinan rumah sakit menunjuk staf yang cukup
untuk program pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Pimpinan rumah sakit mengalokasikan sumber daya
yang cukup untuk program pencegahan dan
pengendalian infeksi
3. Ada sistem manajemen informasi untuk mendukung
program pencegahan dan pengendalian infeksi

SUMBER DAYA UNTUK MENDUKUNG


PROGRAM PPI

Komite PPI , IPCN dan IPCLN ada SK Dir nya dan jumlah cukup
Sarana kesekretariatan
Ruangan sekretariat & tenaga sekretariat diupayakan full
time
Komputer dan printer
ATK
Sarana komunikasi
Anggaran atau dana untuk kegiatan
Diklat
Pengadaan fasilitas untuk PPI APD, handrub, desinfectan, dll
Sistem manajemen Informasi
Soft ware untuk pengolahan data surveilans

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI.5.
Rumah sakit menyusun dan menerapkan program yang
komprehensif untuk mengurangi risiko dari infeksi terkait
pelayanan kesehatan pada pasien dan tenaga pelayanan
kesehatan.
Elemen Penilaian PPI.5. Lihat program PPI
1. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko
infeksi terkait pelayanan kesehatan pada pasien
2. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko
infeksi terkait pelayanan kesehatan pada tenaga
kesehatan. (lihat juga KPS.8.4)
3. Program termasuk kegiatan surveillance yang sistematik
dan proaktif untuk menentukan angka infeksi biasa (endemik)
acuan buku surveilance Kemkes
4. Program termasuk sistem investigasi outbreak dari
penyakit infeksi (lihat juga Sasaran Keselamatan Pasien 5, EP
1). acuan buku surveilance Kemkes
5. Program diarahkan oleh peraturan dan prosedur yang berlaku

PROGRAM PPI

Melaksanakan Surveilans PPI 6


Melakukan Investigasi outbreak PPI 6
Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA) PPI 6
EP 4, PPI 7, PPI 7.1 sd PPI 7.5
Monitoring Sterilisasi di RS PPI 7.1
Monitoring Manajemen laundry dan linen PPI 7.1
Monitoring Peralatan kadaluwarsa, single-use menjadi reuse
Monitoring Pembuangan sampah infectious & cairan tubuh
Monitoring Penanganan pembuangan darah dan komponen
darah
Monitoring Area kamar mayat dan post mortem
Monitoring Pembuangan benda tajam dan jarum
Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum
Monitoring penggunaan ruang Isolasi
Monitoring kepatuhan Hand hygiene

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 5.1
Seluruh area pasien, staf dan pengunjung rumah
sakit dimasukkan dalam program pencegahan dan
pengendalian infeksi.
Elemen Penilaian PPI 5.1. Lihat program PPI
1. Semua area pelayanan pasien di rumah sakit
dimasukkan dalam program pencegahan dan
pengendalian infeksi
2. Semua area staf di rumah sakit dimasukkan
dalam program pencegahan dan pengendalian
infeksi
3. Semua area pengunjung di rumah sakit

SASARAN PROGRAM PPI


Area pasien
Area Pengunjung
Area Staf

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 6.
Rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar risiko dalam
menentukan fokus dari program pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit adalah pencegahan, pengendalian dan
pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan.

Elemen Penilaian PPI 6. Lihat Kegiatan surveilance


1. Rumah sakit telah menetapkan fokus program melalui
pengumpulan data yang ada di Maksud dan Tujuan a) sampai f)
2. Data yang dikumpulkan a) sampai f) dievaluasi/dianalisis.
3. Berdasarkan evaluasi/analisis data, maka diambil tindakan
memfokus atau memfokus ulang program pencegahan dan
pengendalian infeksi.
4. Rumah sakit melakukan asesmen terhadap risiko paling sedikit
setiap tahun dan hasil asesmen didokumentasikan. ICRA

FOKUS DARI PROGRAM


Rumah sakit mengumpulkan dan mengevaluasi data dan tempat
infeksi yang relevan sebagai berikut :
a. Saluran pernafasan, seperti : prosedur dan peralatan terkait
dengan intubasi, dukungan ventilasi mekanis, tracheostomy dan
lain sebagainya. Data VAP, HAP
b. Saluran kencing, seperti : prosedur invasif dan peralatan terkait
dengan indwelling urinary kateter, sistem drainase urin dan lain
sebagainya Data ISK
c. Peralatan intravaskuler invasif, seperti insersi dan pelayanan
kateter vena sentral, saluran vena periferi dan lain sebagainya
IADP, Sepsis Klinis (IADP pd neonatus/bayi), Phlebitis
d. Lokasi operasi, seperti pelayanan dan tipe pembalut luka dan
prosedur aseptik terkait IDO/ILO
e. Penyakit dan organisme yang signifikan secara epidemiologis,
multi drug resistant organism, virulensi infeksi yang tinggi.
f. Muncul dan pemunculan ulang (emerging atau reemerging)
infeksi di masyarakat.

DATA-DATA SURVEILANCE

(Acuan Pedoman Survelans Infeksi Kemkes 2011)

1. Infeksi aliran darah primer (IADP) Blood Stream


Infection (BSI) keadaan bakteremia yg Dx nya
ditegakkan melalui pemeriksaan kultur
2. CSEP (clinical sepsis/Sepsis klinis) IADP pada
neonatua & bayi
3. Hospital Acquired Pneumoia (HAP)
4. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
5. Infeksi Saluran Kemih/ Urinary Tract Infection
(ISK/UTI)
6. Infeksi Luka Operasi (Surgical Site Infection/SSI)
7. Phlebitis mrpk tanda-tanda peradangan pd
daerah lokal tusukan infus . Tada-tanda
peradangan tsb adalah merah, bengkak, terasa
spt terbakar dan sakit bila di tekan.

DATA-DATA SURVEILANCE

Buat Infeksi Kemkes


profil/kamus
(Acuan Pedoman Survelans
2011)

DATA- DATA
SURVEILANC
E

TELUSUR
DATA

indikator utk setiap data


surveilance
Lakukan
pencatatan
harian

Formulir
surveilans harian IRS
Lakukan rekap bulanan
formulir
survelans
bulanan IRS
Buat
laporan
hasil
surveilance (PPI 10.5, PPI
10.6)

Lakukan analisa (PPI 10.1,

10.2, 10.3, 10.4)

Buat ICRA
Desiminasi hasil
Kegiatan integrasi

dng

PROFIL INDIKATOR
JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI OPERASIONAL
FREKUENSI PENGUMPULAN
DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA (inklusi &
eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL DATA/PIC

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 7.
Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses terkait dengan risiko
infeksi dan mengimplementasi strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
Elemen Penilian PPI 7.
1. Rumah sakit telah mengidentifikasi proses terkait dengan risiko
infeksi (lihat juga MPO.5, EP 1) mis : penggunaan cairan infus
2. Rumah sakit telah mengimplementasi strategi penurunan risiko
infeksi pada seluruh proses (lihat juga MPO.5, EP 1)
3. Rumah sakit mengidentifikasi risiko mana (lihat juga PPI. 7.1 sampai
dengan PPI.7.5) yang membutuhkan kebijakan dan atau prosedur,
edukasi staf, perubahan praktik dan kegiatan lainnya untuk
mendukung penurunan risiko
Infection control risk assessment (ICRA) pada EP 1, 2, 3

CONTOH FORMULIR INFECTIION CONTROL


RISK ASSESSMENT (ICRA)

IDENTIFIED RISK

ACTIONS TO
REDUCE RISK

MEASUREMENT

Urinary Tract
Infections

Monitor catheter care

100% compliance
with
catheter care
guidelines

CONTOH FORMULIR INFECTIION CONTROL


RISK ASSESSMENT (ICRA)
No JENIS
SKO PRIORIT TUJUA TUJUA STRATE EVALUA PROGRE
KELOMPOK R
AS
N
N
GI
Si
SS/
RISIKO
UMUM KHUSU
ANALISI
S
S

FORM DARI PELATIHAN


PPI JCI

PENILAIAN DAMPAK
KLINIS/KONSEKUENSI/SEVERITY (1)
TK RIKS

Deskripsi

Dampak

Tdk
significant

Tidak ada cedera

Minor

Moderat

Cedera sedang, mis : luka robek


Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual (reversibel. Tdk
berhubungan dng penyakit
Setiap kasus yg meperpanjang
perawatan

Mayor

Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh


Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual
(ireversibel), tdk berhubungan dng
penyakit

Katatropik

Kematian yg tdk berhubungan dng


perjalanan penyakit

Cedera ringan , mis luka lecet


Dapat diatasi dng P3K

PENILAIAN
PROBABILITAS/FREKUENSI
TINGKAT
RISIKO

DESKRIPSI

1
2

Sangat jarang/ rare (> 5 tahun/kali)

3
4
5

Mungkin/ Posible (1 -2 tahun/kali)

Jarang/unlikey (> 2 5 tahun/kali)

Sering/Likely (beberapa kali/tahun)


Sangat sering/ almost certain (tiap
minggu/ bulan)

SKOR RISIKO = DAMPAK X PROBABILITY

MATRIKS GRADING
RISIKO
Probabilitas

Tak
Significant
1

MINOR
2

Moderat
3

Sangat sering
terjadi
(Tiap
minggu/bulan)
5

Moderat Modera Tinggi


t

Mayor
4

Katatro
spik
5

Ekstri
m

Ekstri
m

Sering terjadi
Moderat
(bbrp kali/tahun)
4

Modera Tinggi
t

Ekstri
m

Ekstri
m

Mungkin terjadi
(1 - < 2
tahun/kali)
3

Rendah

Modera Tinggi
t

Ekstri
m

Ekstri
m

Jarang terjadi
(> 2 - < 5
th/kali)
2

Rendah

Rendah Moder
at

Tinggi

Ekstri
m

Tindakan sesuai Tingkat & Band


Risiko
LEVEL/BAND
S

TINDAKAN

EKSTREM
(SANGAT
TINGGI)

Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling


lama 45 hari, membutuhkan tindakan
segera, perhatian sampai ke Direktur
RS

HIGH
(TINGGI)

Risiko tinggi, dilakukan RCA paling


lama 45 hari, kaji dng detail & perlu
tindakan segera, serta membutuhkan
tindakan top manajemen

MODERATE
(SEDANG)

Risiko sedang dilakukan investigasi


sederhana paling lama 2 minggu.
Manajer/pimpinan klinis sebaiknnya
menilai dampak terhadap bahaya &
kelola risiko

LOW
(RENDAH)

Risiko rendah dilakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu

CONTOH
Di RS X pasien jatuh dari tempat tidur dan
meninggal, kejadian seperti ini pernah terjadi
kurang dari 2 tahun yang lalu
Nilai dampak
: 5 (katastropik), karena pasien

meninggal
Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena
pernah

terjadi kurang 2 tahun yang


lalu
Skoring risiko
: 5 X 3 = 15
Warna Bands
: Merah (ekstrim)

IDENTIFIKASI RISIKO PADA PPI 7.1 sd PPI 7.5


PPI

STANDAR

7.1

Sterilisasi alkes
Laundry & linen

7.1.
1

Alkes kadaluwarsa
Single use re use

7.2

Sampah infectious
& cairan tubuh
Darah & komponen
darah
Kamar mayat &
post mortem

7.3

Benda tajam &


jarum

7.4

Dapur & makanan


Pengontrolan mesin

IDENTIFIKASI
RISIKO

BIJAK

SPO

EDU
STA
F

PERUB KEG
PRATI
.
K
LAI
N

No JENIS
SKO PRIORIT TUJUA TUJUA STRATE EVALUA PROGRE
KELOMPOK R
AS
N
N
GI
Si
SS/
RISIKO
UMUM KHUSU
ANALISIS
S

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 7.1.
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan menjamin
pembersihan peralatan dan sterilisasi yang memadai serta
manajemen laundry dan linen yang benar.
Elemen Penilaian PPI 7.1.
1. Pembersihan peralatan dan metode sterilisasi di
pelayanan sterilisasi sentral sesuai dengan tipe peralatan
Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di RS
2. Metode pembersihan peralatan, disinfeksi dan sterilisasi
dilaksanakan diluar pelayanan sterilisasi sentral harus
sesuai dengan tipe peralatan Pedoman Instalasi Pusat
Sterilisasi di RS
3. Manajemen laundry dan linen yang tepat sesuai untuk
meminimalisasi risiko bagi staf dan pasien. Pedoman
manajemen RS
4. Ada proses koordinasi pengawasan yang menjamin bahwa
semua metode pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sama di
seluruh rumah sakit. Pengawasan oleh IPCN/ICN

FOKUS DARI PROGRAM

Standar PPI 7.1.1

Ada kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi proses


pengelolaan perbekalan yang kadaluwarsa dan menetapkan
kondisi untuk penggunaan ulang (reuse) dari alat sekali
pakai (single-use) bila peraturan dan perundangan
mengijinkan.

Elemen Penilaian PPI. 7.1.1. Lihat kebijakan & cek


ke lapangan
1. Ada kebijakan dan prosedur yang konsisten dengan peraturan dan
perundangan di tingkat nasional dan ada standar profesi yang
mengidentifikasi proses pengelolaan peralatan yang kadaluwarsa
2. Untuk peralatan dan material single-use yang direuse, ada kebijakan
termasuk utk item a) sampai e) di Maksud dan Tujuan.
3. Kebijakan telah dilaksanakan/diimplementasikan
4. Kebijakan telah di monitor.

FOKUS DARI PROGRAM


Kebijakan single use ke re-use harus konsisten dengan
peraturan dan perundangan nasional dan standar
profesi termasuk identifikasi terhadap:
a. peralatan dan bahan/material yang tidak pernah bisa di
reuse;
b.jumlah maksimum reuse khususnya untuk setiap
peralatan dan bahan/material yang di reuse;
c. tipe pemakaian dan keretakan, antara lain yang
mengindikasikan bahwa peralatan tidak bisa di reuse;
d. proses pembersihan untuk setiap peralatan yang dimulai
segera sesudah digunakan dan diikuti dengan protokol yang
jelas; dan
e. proses untuk pengumpulan, analisis, dan penggunaan dari
data pencegahan dan pengendalian infeksi yang terkait
dengan peralatan dan material yang direuse

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 7.2
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan pembuangan
sampah yang tepat
Elemen Penilaian PPI 7.2.
1. Pembuangan sampah infeksius dan cairan tubuh dikelola
untuk meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1, Maksud
dan Tujuan) Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes
lainnya
2. Penanganan dan pembuangan darah dan komponen darah
dikelola untuk meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1,
Maksud dan Tujuan) Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS &
yankes lainnya
3. Area kamar mayat dan post mortem untuk meminimalisasi risiko
penularan. Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes
lainnya

JENIS LIMBAH
Limbah padat:
o Infeksius( kantong kuning0)
o Non infeksius (kantong
hitam)
o Daur ulang ( kantong putih)
o Limbah sitotoksik ( kantong
ungu)
Limbah cair
o Infeksius
o Non infeksius
Limbah benda tajam

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 7.3.
Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur pembuangan
benda tajam dan jarum
Elemen penilaian PPI 7.3.
1. Benda tajam dan jarum dikumpulkan pada wadah yang khusus
yang tidak dapat tembus (puncture proof) dan tidak direuse.
2. Rumah sakit membuang benda tajam dan jarum secara aman
atau bekerja sama dengan sumber-sumber yang kompeten untuk
menjamin bahwa wadah benda tajam dibuang di tempat
pembuangan khusus untuk sampah berbahaya atau sebagaimana
ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.
3. Pembuangan benda tajam dan jarum konsisten dengan kebijakan
pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit.

Acuan Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 7.4.
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas
yang terkait dengan kegiatan pelayanan makanan
dan pengendalian mekanik dan permesinan.
Elemen Penilaian PPI 7.4
1. Sanitasi dapur dan penyiapan makanan ditangani
dengan baik untuk meminimalisasi risiko infeksi
2. Pengontrolan engineering/Engineering control
Engineering control diterapkan untuk meminimalisasi
risiko infeksi di area yang tepat di rumah sakit

Infection Control Risk Assessment


Matrix of Precautions for
Construction & Renovation

Step One:
Using the following table, identify
the Type of Construction Project Activity (Type
A-D)
TYP
KRITERIA
E
Inspection and Non-Invasive Activities.
A
Includes, but is not limited to:
removal of ceiling tiles for visual inspection only,
e.g., limited to 1 tile per 50 square feet
painting (but not sanding)
wallcovering, electrical trim work, minor plumbing,
and activities which do not generate dust or require
cutting of walls or access to ceilings other than for
visual inspection.

Small scale, short duration activities which


create minimal dust
Includes, but is not limited to:
installation of telephone and computer cabling
spaces
access to chaseLUWI-PPI
1 SEPT 2014

Step One:
Using the following table, identify
the Type of Construction Project Activity (Type
A-D)
TYP
KRITERIA
E
C

Work that generates a moderate to high level of dust


or requires demolition or removal of any fixed building
components or assemblies
Includes, but is not limited to:
sanding of walls for painting or wall covering
removal of floorcoverings, ceiling tiles and casework
new wall construction
minor duct work or electrical work above ceilings
major cabling activities
any activity which cannot be completed within a single
workshift.

Major demolition and construction projects


Includes, but is not limited to:
activities which require consecutive work shifts
requires heavy demolition or removal of a complete
cabling system

Step Two: identify the Patient Risk Groups

Low Risk

Medium Risk

High Risk

Highest Risk

Office
areas

Cardiology
Echocardiograp
hy
Endoscopy
Nuclear
Medicine
Physical
Therapy
Radiology/MRI
Respiratory
Therapy

CCU
Emergency
Room
Labor &
Delivery
Laboratories
(specimen)
Medical Units
Newborn
Nursery
Outpatient
Surgery
Pediatrics
Pharmacy
Post
Anesthesia

Any area caring


for
immunocompromi
sed patients
Burn Unit
Cardiac Cath Lab
Central Sterile
Supply
Intensive Care
Units
Negative pressure
isolation rooms
Oncology
Operating rooms
including Csection rooms

Step Three: IC Matrix - Class of Precautions:


Construction Project by Patient Risk
Patient Risk
Group

Construction Project Type


Type A Type Type C Type

Low Risk Group


Medium Risk

I
I

B
II
II

Group
High Risk Group
Highest Risk

I
II

II
III/IV

Group

II
III

D
III/IV
IV

III/IV
III/V

IV
IV

Note: Infection Control approval will be required


when the Construction Activity and Risk Level
indicate that Class III or Class IVV control procedures
are necessary.

Step 4 : Description of Required


Infection
Precautions
by Classof
CLA
During Control
Construction
Upon Completion
SS

Project

1. Execute work by methods to


minimize raising dust from
construction operations.
2. Immediately replace a ceiling
tile displaced for visual
inspection

II

1. Provide active means to


prevent airborne dust from
dispersing into atmosphere.
2. Water mist work surfaces to
control dust while cutting.
3. Seal unused doors with duct
tape.
4. Block off and seal air vents.
5. Place dust mat at entrance
and exit of work area
6. 6. Remove or isolate HVAC
system in areas where work

Project
1. Clean work area
completion of task.

upon

1. Wipe work surfaces with


cleaner/disinfectant.
2. Contain construction waste
before transport in tightly
covered containers.
3. Wet mop and/or vacuum
with HEPA filtered vacuum
before leaving work area.
4. Upon completion, restore
HVAC system where work
was performed.

FOKUS DARI PROGRAM


Standar PPI 7.5.
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas
selama demolisi/pembongkaran, pembangunan dan
renovasi.
Elemen Penilaian PPI 7.5.
1. Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk
menilai dampak renovasi atau pembangunan
(kontruksi) baru.
2. Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi terhadap
kualitas udara dan kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi dinilai dan dikelola. ICRA
=INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN

Step 4 : Description of Required Infection


Control Precautions by Class
CLA
SS

During Construction
Project

Upon Completion of
Project

III

1. Remove or Isolate HVAC system


in area where work is being
done to prevent contamination
of duct system.
2. Complete all critical barriers i.e.
sheetrock, plywood, plastic, to
seal area from non work area or
implement control cube method
(cart with plastic covering and
sealed connection to work site
with HEPA vacuum for
vacuuming prior to exit) before
construction begins.
3. Maintain negative air pressure
within work site utilizing HEPA
equipped air filtration units.
4. Contain construction waste
before transport in tightly
covered containers.
5. Cover transport receptacles or
carts. Tape covering unless solid

1. Do not remove barriers from


work area until completed
project is inspected by the
owners Safety Department and
Infection Prevention & Control
Department and thoroughly
cleaned by the owners
Environmental Services
Department.
2. Remove barrier materials
carefully to minimize spreading
of dirt and debris associated
with construction.
3. Vacuum work area with HEPA
filtered vacuums.
4. Wet mop area with
cleaner/disinfectant.
5. Upon completion, restore HVAC
system where work was
performed.

Step 4 : Description of Required


Infection Control Precautions by Class
CLAS
S

During Construction Project

Upon Completion of Project

IV

1. Isolate HVAC system in area where


work is being done to prevent
contamination of duct system.
2. Complete all critical barriers i.e.
sheetrock, plywood, plastic, to seal
area from non work area or
implement control cube method (cart
with plastic covering and sealed
connection to work site with HEPA
vacuum for vacuuming prior to exit)
before construction begins.
3. Maintain negative air pressure within
work site utilizing HEPA equipped air
filtration units.
4. Seal holes, pipes, conduits, and
punctures.
5. Construct anteroom and require all
personnel to pass through this room
so they can be vacuumed using a
HEPA vacuum cleaner before leaving
work site or they can wear cloth or
paper coveralls that are removed
each time they leave work site.
6. All personnel entering work site are

1. Do not remove barriers from work


area until completed project is
inspected by the owners Safety
Department and Infection
Prevention & Control Department
and thoroughly cleaned by the
owners Environmental Services
Dept.
2. Remove barrier material carefully to
minimize spreading of dirt and
debris associated with construction.
3. Contain construction waste before
transport in tightly covered
containers.
4. Cover transport receptacles or carts.
Tape covering unless solid lid.
5. Vacuum work area with HEPA
filtered vacuums.
6. Wet mop area with
cleaner/disinfectant.
7. Upon completion, restore HVAC
system where work was performed.

Step 4. Identify the areas surrounding the


project area, assessing potential impact
Unit
Below

Unit
Above

Lateral

Lateral

Behind

Front

Risk
Group

Risk
Group

Risk
Group

Risk
Group

Risk
Group

Risk
Group

Step 5. Identify specific site of activity e.g., patient rooms, medication room, etc.
__________________________________________________________________
Step 6. Identify issues related to: ventilation, plumbing, electrical in terms of the
occurrence of probable outages.
__________________________________________________________________
Step 7. Identify containment measures, using prior assessment. What types of
barriers? (E.g., solids wall barriers); Will HEPA filtration be required?
_________________________________________________________________
(Note: Renovation/construction area shall be isolated from the occupied areas during
construction and shall be negative with respect to surrounding areas)
Step 8. Consider potential risk of water damage. Is there a risk due to
compromising structural integrity? (e.g., wall, ceiling, roof)
Step 9. Work hours: Can or will the work be done during non-patient care hours?
Step 10. Do plans allow for adequate number of isolation/negative airflow rooms?
Step 11. Do the plans allow for the required number & type of handwashing sinks?
Step 12. Does the infection prevention & control staff agree with the minimum
number of sinks for this project? (Verify against FGI Design and Construction Guidelines
for types and area)
Step 13. Does the infection prevention & control staff agree with the plans relative
to clean and soiled utility rooms?
Step 14. Plan to discuss the following containment issues with the project team.
E.g., traffic flow, housekeeping, debris removal (how and when),
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________

LUWI-PPI 1 SEPT 2014

PROSEDUR ISOLASI
Standar PPI.8
Rumah sakit menyediakan penghalang untuk pencegahan
(barrier precaution) dan prosedur isolasi yang melindungi
pasien, pengunjung dan staf terhadap penyakit menular
dan melindungi dari infeksi pasien yang
immunosuppressed, sehingga rentan terhadap infeksi
nosokomial.
Elemen Penilaian PPI.8
1. Pasien yang sudah diketahui atau diduga infeksi menular
harus di isolasi sesuai kebijakan rumah sakit dan
pedoman yang direkomendasikan.
2. Kebijakan dan prosedur mengatur pemisahan antara
pasien dengan penyakit menular, dari pasien lain yang
berisiko tinggi, yang rentan karena immunosuppressed
atau sebab lain dan staf.
LUWI-PPI 1 SEPT 2014

PROSEDUR ISOLASI
3. Kebijakan dan prosedur mengatur bagaimana cara
mengelola pasien dengan infeksi airborne untuk jangka
waktu pendek ketika ruangan bertekanan negatif tidak
tersedia
4. Rumah sakit mempunyai strategi untuk berurusan
dengan arus pasien dengan penyakit yang menular
5. Ruangan bertekanan negatif tersedia dan di monitor
secara rutin untuk pasien infeksius yang membutuhkan
isolasi untuk infeksi airborne; bila ruangan bertekanan
negatif tidak segera tersedia, ruangan dengan sistem
filtrasi HEPA yang diakui bisa digunakan.
6. Staf dididik tentang pengelolaan pasien infeksius

MAKSUD & TUJUAN PPI 8


RS membuat kebijakan dan prosedur tentang isolasi dan prosedur
penghalang (barrier) di rumah sakit. Hal ini berdasarkan cara penularan
penyakit & mengatur pasien yg mungkin infeksius atau yg
immunosuppressed, juga arus masuk pasien dalam jumlah besar dengan
infeksi yang menular.
Kewaspadaan airborne adalah perlu untuk mencegah transmisi bahan
infeksius yg dpt bertahan di udara dalam waktu yang lama. Penempatan
pasien dengan airborne infeksi yang paling bisa adalah di ruangan tekanan
negatif. Bila struktur bangunan tidak dapat segera mengadakan ruangan
tekanan negatif, rumah sakit bisa mensirkulasi udara melalui sistem filtrasi
HEPA (a high-efficiency particulate air) dengan paling sedikit 12 kali
pertukaran udara per jam.
Kebijakan dan prosesur harus mengatur rencana menangani pasien dengan
infeksi airborne dalam jangka waktu singkat ketika ruangan bertekanan
negatif atau sistem filtrasi HEPA tidak tersedia. Prosedur isolasi juga mengatur
untuk proteksi staf dan pengunjung, lingkungan pasien dan pembersihan
ruangan selama pasien dirawat dan setelah pasien pulang.

KEWASPADAAN ISOLASI
Kewaspadaan isolasi adalah suatu strategi
yang
dilakukan oleh Rumah Sakit untuk
mencegah
infeksi
Kewaspadaan isolasi terdiri dari :
1. kewaspadaan standar
2. kewaspadaan berdasarkan transmisi
Kewaspadaan standar harus di terapkan
di setiap
saat tanpa memandang pasien terinfeksi

KEWASPADAAN ISOLASI
Ditujukan kepada semu pasien tanpa mempertimbangkan
infeksi atau non infeksi standard precaution meliputi :
1.Kebersihan tangan,
2.Penggunaan APD (sarung tangan,maske,
pelindungmata/wajah. Gaun/apron),
3. Peralatan perawatan pasien,
4. Pengendalian lingkungan ,
5. Penanganan limbah,
6.Penanganan linen,
7.Kesehatan karyawan
8. Penempatan pasie
9.Hygiene respirasi/Etika batuk
10.Praktek menyuntik yang aman
11.Praktek pencegahan untuk prosedur lumbal punksi

PPI 8 : KEBIJAKAN KEWASPADAAN ISOLASI PADA


PASIEN DENGAN DUGAAN EMERGING INFECTIOUS
DISEASES

Prinsip : Isolasi pasien ruangan tekanan


negatif

Penerapan kewaspadan isolasi (kewaspadaan


standar dan kewaspdaan transmisi)

penggunaan APD : APD Respirator (N95,


FFP2).

Dalam waktu 24 jam petugas IGD

TEKNIK PENGAMANAN (BARRIER)


& HAND HYGIENE

Standar PPI.9.
Sarung tangan, masker, proteksi mata dan peralatan
proteksi lainnya, sabun dan desinfektan tersedia dan
digunakan secara benar bila diperlukan.
Elemen Penilaian PPI 9.
1. RS mengidentifikasi situasi dimana sarung tangan dan atau
masker atau pelindung mata dibutuhkan Kebijakan
penggunaan APD
2. Sarung tangan dan atau masker atau pelindung mata
digunakan secara tepat dan benar
3. RS mengidentifikasi situasi mana diperlukan prosedur cuci
tangan, disinfeksi tangan atau disinfeksi permukaan.
4. Prosedur cuci tangan dan desinfeksi digunakan secara
benar di seluruh area tersebut
5. RS mengadopsi pedoman hand hygiene dari sumber yang
berwenang

LUWI-PPI 1 SEPT 2014

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP

Standar PPI.10
Proses pengendalian dan pencegahan infeksi
diintegrasikan dengan keseluruhan program rumah
sakit dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Elemen Penilaian PPI.10.
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
diintegrasikan ke dalam program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien rumah sakit (lihat juga
PMKP.1.1, EP)
2. Kepemimpinan dari program pencegahan dan
pengendalian infeksi termasuk dalam mekanisme
pengawasan dari program mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.1.
Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, infeksi dan
kecenderungan infeksi terkait pelayanan kesehatan
Elemen Penilaian PPI 10.1.
1. Risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
ditelusuri
2. Angka infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
ditelusuri
3. Kecenderungan infeksi terkait dengan pelayanan
kesehatan ditelusuri
Analisa data PPI Lihat PPI 6 dan PMKP 3.1, PMKP 4

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.2.
Peningkatan mutu termasuk penggunaan
indikator/pengukuran yang berhubungan dengan
masalah infeksi yang secara epidemiologis penting
bagi rumah sakit.
Elemen Penilaian PPI 10.2.
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
diukur.
2. Pengukuran tersebut mengidentifikasi infeksi penting
secara epidemiologis
Lihat profil/kamus indikator dan hasil analisis

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.3.
Rumah sakit menggunakan informasi risiko, angka dan
kecenderungan untuk menyusun atau memodifikasi
proses untuk menurunkan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan ke level yang serendah mungkin.
Elemen Penilaian PPI 10.3.
1. Proses di tata ulang berdasarkan risiko, angka dan
kecenderungan data dan informasi
2. Proses di tata ulang untuk menurunkan risiko infeksi ke
level serendah mungkin
Lihat analisa data dan rencana tindak lanjut PPI 6,
PMKP 3.2, PMKP 4

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.4.
Rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi
rumah sakit, dengan rumah sakit lain melalui
perbandingan data dasar/ databases.
Elemen Penilaian PPI 10.4.
1. Angka infeksi terkait pelayanan kesehatan
dibandingkan dengan angka-angka di rumah sakit
lain melalui komparasi data dasar (lihat juga
PMKP.4.2, EP 2 dan MKI.20.2, EP 3)
2. Rumah sakit membandingkan angka yang ada
dengan praktik terbaik dan bukti ilmiah

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.5.
Hasil monitoring pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit, secara berkala disampaikan
kepada pimpinan dan staf
Elemen Penilaian PPI 10.5.
1. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf medis
2. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf
perawat
3. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada
manajemen

INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.6
Rumah sakit melaporkan informasi tentang infeksi ke
pihak luar, Kementerian Kesehatan atau Dinas
Kesehatan
Elemen Penilaian PPI 10.6.
1. Hasil program pencegahan dan pengendalian infeksi
dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan atau Dinas
Kesehatan sesuai ketentuan (lihat juga MKI.20.1, EP 1)
2. Rumah sakit melakukan tindak lanjut yang benar
terhadap laporan dari Kementerian Kesehatan atau
Dinas Kesehatan

PENDIDIKAN STAF TENTANG PROGRAM


Standar PPI 11.
Rumah sakit memberikan pendidikan tentang praktik pencegahan
dan pengendalian infeksi kepada staf, dokter, pasien dan keluarga
serta pemberi layanan lainnya ketika ada indikasi keterlibatan
mereka dalam pelayanan.

Elemen Penilaian PPI.11


1. Rumah sakit mengembangkan program pencegahan dan
pengendalian infeksi yang mengikut sertakan seluruh staf dan
profesional lain, pasien dan keluarga.
2. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada seluruh staf dan profesional lain.
3. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada pasien dan keluarga BROSUR-2.
4. Semua staf diberi pendidikan tentang kebijakan, prosedur, dan
praktek-praktek program pencegahan dan pengendalian (lihat juga
KPS.7 dan TKP.5.4)
5. Edukasi staf secara periodik diberikan sebagai respon terhadap
kecenderungan yang signifikan dalam data infeksi.

PERSIAPAN AKREDITASI RS
Bentuk Komite PPI, Tim PPI dan tetapkan IPCN dan IPCLN
Susun Pedoman, kebijakan dan SPO untuk PPI acuan
buku dari Kemenkes, WHO dan CDC
Buat Program PPI
Lakukan ICRA
Lakukan Surveilance
Lakukan audit/monitoring
Lakukan diklat PPI pegawai dan pasien
Buat Laporan kegiatan

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai