Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
khusus
mengkonsentrasikan
pada
pengukuran
5. Kertas A4
6. Rol Meter
7. Mistar/Penggaris
8. Sekop Semen
1.4 WAKTU,LETAK, DAN KESAMPAIAN DAERAH
Kegiatan fieldtrip ini dilaksanakan selama satu hari yang dilaksanakan
tepatnya pada hari sabtu, 25Mei 2015.
Fieldtrip ini dilaksanakan di tiga tempat berbeda yaitu di Pantai Ujung
Batu kabupaten Barru, Pantai Dutungan kabupaten Barru, Dan Pantai Lumpue
Kota Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kesampaian daerah penelitian dimana Pantai Ujung Batu dapat ditempuh
dari kota Makassar dengan kendaran roda empat dengan jarak 100 km dengan
waktu tempuh 3 jam. Lokasi kedua yaitu Pantai Dutungan yang berjarak 30
km dari lokasi pertama atau sekitar setengah jam dari lokasi pertama .Lokasi
pertama dan kedua berada di Kabupaten Barru, provinsi Sulawesi Selatan.
Lokasi ketiga berada di Kota Parepare atau sekitar 35 km dari lokasi kedua
dengan jarak tempuh 40 menit dari lokasi kedua.
1.5 PENELITI TERDAHULU
1. VAN BEMMELEN, 1949, yang menulis tentang lengan selatan pulau
Sulawesi.
2. DJURI dan SUJATMIKO, 1974, meneliti geologi lembar Pangkajene dan
bagian barat lembar Palopo Sulawesi Selatan dengan skala 1:250.000.
3. S. SARTONO dan K.A.S. ATADIREJA, 1981, meneliti geologi kuarter
Sulawesi Selatan dan Tenggara.
4. SURTONO dan ASTADIREJA, 1981, Meneliti Geologi Karst Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Tenggara.
5. RAB. SUKAMTO, 1982, membuat peta geologi regional lembar
Pangkajene
dan
Watampone
bagian
Barat,
Sulawesi
Selatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GEOMORFOLOGI REGIONAL
Didaerah Lembah Pangkajene Watampone bagian barat terdapat 2 baris
pegunungan yang memanjang hampir sejajar pada dua arah utara-barat laut dan
terpisahkan oleh lembah sungai Walanae. Pegunungan bagian barat,hampir
setengah luas daerah,melebar di bagian selatan (50 km) dan menyempit dibagian
utara (22 km).
Puncak tertinggi 1694 m,sedangkan ketinggian rata-rata 1500 m.
Pembentukannya sebagian besar btuan gunung api.Dilereng lembah barat dan
beberapa tempat dilereng timur terdapat topografi keras dilereng barat terdapat
daerah pebukitan yang dibentuk oleh batuan pra-tersier.Pegunungan ini di barat
daya dibatasi oleh daratan Pangkajene Maros yang luas sebagai lanjutan dari
daratan di selatannya.
Pegunungan bagian timur,relatif lebih sempit dan lebih rendah,dengan
puncaknya rata-rata setinggi 700 m dari yang tertinggi 787 m.Pegunungan ini juga
sebagian besar berbatuan gunung api.Bagian selatannya melebar 20 km dan lebih
tinggi,tetapi ke utara menyempit dan merendah serta akhirnya menuju kebawah
batas antara lembah walanae dan dataran bone yang sangat luas yang menempati
hampir sepertiga bagian timur.
LAPORAN GEOKIMIA EKSPLORASI 2015
adalah menurut US Standard. Berikut adalah tabel yang memuat skala UddenWenthworth dan juga klasifikasi baku ukuran butir sedimen dan ukuran ayakan
(mesh) menurut US Standard :
Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e2/WentworthGrain-Size-Chart.pdf/page1-593px-Wentworth-Grain-Size-Chart.pdf.jpg
Cara Pengukuran Besar Butir Sedimen (Granulometri) :
Dalam analisis butir dikenal juga istilah analisis granulometri atau cara
pengukuran besar butir sedimen. Ada beragam cara atau prosedur yang dapat
dilakukan untuk pengukuran besar butir sedimen yang mudah dilakukan antara
lain yaitu dengan pengukuran langsung dan ayakan. Brikut adalah metode-metode
yang dapat dilakukan untuk pengukuran besar butir sedimen dalam berbagai
ukuran butir :
Tabel: Metode Pengukuran Butir Sedimen
Ukuran Butir
Gravel
Pasir
Metode
Pengukuran langsung (kaliper), ayakan
Ayakan, tabung sedimentasi
Lanau
Lempung
Klasifikasi :
<0,35
0,35 0,50
0,50 0,71
0,71 1,00
1,00 2,00
2,00 4,00
>4,00
Skewness
Nilai kesimetrian kurva frekuensi yang mana nilai skewness positif akan
menunjukkan kurva frekuensi di sebelah kiri mean yang berarti bahwa sedimen
tersebut didominasi oleh partikel dengan ukuran butir yang lebih kasar, begitu
juga sebaliknya.
Klasifikasi SK1 :
+1,0 - +0,3
very fine-skewed
+0,3 - +0,1
fine-skewed
+0,1 - -0,3
near-symmetrical
-0,1 - -0,3
coarse-skewed
-0,3 - -1,3
very course-skewed
Kurtosis
Nilai yang menunjukkan kepuncakan kurva dan kecenderungan terhadap
nilai ekstrim.
Klasifikasi KG :
<0,67
0,67 0,90
0,90 1,11
1,11 1,50
1,50 3,00
>3,00
very platykurtic
platykurtic
mesokurtic
leptokurtic
very leptokurtic
extremely leptokurtic
perhitungan
parameter
statistik
secara
matematis
adalah
menjadi hematit ayau limonit, sedangkan untuk ilmenit biasanya berubah menjadi
leucoxen, sphene, anatase, atau mineral titanium.
b. Pirit
Berkembang saat kondisi asam.
c. Hematit dan limonit
Terbentuk dari alterasi
d. Leucoxen
2.
Mineral Mika
kelompok Ultra-Stabil
Zircon, turmalin, rutil memiliki sifat fisik sangat keras dan inert, serta bisa
bertahan oleh beberapa kali reworking
4.
Kelompok Meta-Stabil
Olivin
Hanya terjadi di daerah beriklim kering, mudah teralterasi dan melimpah
pada batuan beku.
Apatit
Tabel 2.1. Asosiasi mineral berat dan provenansnya menurut Mc. Lane 1995
Provenance
Sedimentary
Low-grade metamorphic,
contact metamorphic
Higher-grade metamorphic,
Dynamothermal metamorphic
Acid igneous
Basic igneous
Pegmatitic
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan pada fieldtrip yaitu metode pustaka dan
metode sampling. Dimana metode pustaka dilakukan pada tahap pengenalan
lokasi penelitian dan pada saat pengerjaan lapora. Sedang metode sampling
digunakan pada saat dilapangan dengan mengambil conto sedimen pantai.
3.2 Tahapan Penelitian
Fieldtrip ini terdiri atas beberapa tahapan yaitu:
3.2.1 Tahap Administrasi dan Teori
Tahapan ini terdiri atas pengembangan pengetahuan teori yang didapatkan
melalui perkuliahan dan melalui jurnal-jurnal serta penyelesaian tahapan
administrasi baik itu administrasi dikampus serta di daerah penelitian.
3.2.2 Tahap Pengambilan Data
Tahapan ini merupakan tahap inti dari penelitian diman kita melakukan
pengambilan conto sampel pada sedimen pantai pada daerah penelitian.
3.2.3 Tahap Laboratorium
Pada penelitian sampel di laboratorium di gunakan sampel pada setiap
stasiun. Sampel yang sudah di ambil dari stasiun harus di cuci dan di keringkan
terlebih dahulu , kemudian di timbang 100 gram tiap stasiunnya dan di ayak
sengan 7 jenis mesh pada mesin pengayak yang sudah di sediakan di laboratorium
langkah terakhir yaitu menghitung berat material yang sudah di ayak berdasarkan
jenis mesh masing-masing.(material logam dan non logam)
Setelah itu dilakukan analisa material pada mikroskop untuk mendeskripsi
kandungan mineral yang terkandung pada sedimen pantai pada setiap stasiun.
3.2.4 Pengolahan Data
Dalam pengolahan data pertama-tama di buat data ukuran butir hal ini di
dapat berdasarkan data ang di dapat di laboratorium kemudian data itu di olah
dengan menghitutung nilai mean, median, dan modus
Inclusive Graphis
Tahap Administrasi
Pemahaman Teori
Pengambilan sampel
Lapangan
Deskripsi Mineral
Pengolahan Data
LAPORAN
No
Mesh
Bukaan
Berat (g)
Berat (%)
Berat
Kumulatif
-1
7.046
7.942645219
7.046
11.35
12.7943547
18.396
0.5
41.208
46.45196199
59.604
0.25
21.902
24.68915918
81.506
0.125
7.111
8.015916854
88.617
0.063
0.089
0.100325777
88.706
Pan
0.005
0.00563628
88.711
88.711
100
432.586
Total
Pantai Dutungan 10 cm
Data Nilai yang diperoleh dari kurva kumulatif pada grafik semilog
Sampel
16
25
50
75
84
95
P.Dutungan 10
cm
-1.3
-1.7
0.2
1.2
1.9
1.3+0.2+1.9
3
= 0.2667
Sorting Variasi Ukuran Dari Sampel
= 84-16 + 95-5
4
6
1.9(1.3)
4
00
6
= 0.8 + 0
= 0.8
Inclusive Graphic Skewness
Sk = 16+84-2.50 + 5+95-2.50
2(84- 16)
2(95- 5)
Sk =
1.3+1.92(0.2)
+
2(1.9+1.3)
Sk =
0.2
6.4
0+02(0.2)
2(00)
0.4
2
K=
955
2,44( 7525)
K=
00
2,44(1.2+1.7)
K=0
Pantai Dutungan 20 cm
No
Mesh
Bukaan
1
-1
Berat (g)
Berat (%)
Berat
Kumulatif
9.725
10.92218017
9.725
13.696
15.38202361
23.421
0.5
46.611
52.34897068
70.032
0.25
15.388
17.28231449
85.42
0.125
3.475
3.902784173
88.895
0.063
0.138
0.154988264
89.033
Pan
0.006
0.00673862
89.039
89.039
100
455.565
Total
Data Nilai yang diperoleh dari kurva kumulatif pada grafik semilog
Sampel
5
16
25
50
75
84
P.Dutungan 20
0
-1.1
-1.6
0.2
0.8
1.5
cm
1.1+0.2+1.5
3
= 0.2
Sorting Variasi Ukuran Dari Sampel
= 84-16 + 95-5
4
6
=
1.5+1.1
4
00
6
= 0.65
95
0
2(84- 16)
2(95- 5)
1.1+1.52(0.2)
2(1.5+1.1)
0
5.2
0.4
0
0+02(0.2)
2(00)
=0
K=
955
2,44( 7525)
K=
00
2.44(0.8+1.6)
=0
No
Mesh
Bukaan
Berat (g)
Berat (%)
Berat
Kumulatif
-1
24.598
27.7886983
24.598
16.093
18.1804831
40.691
0.5
25.925
29.2878285
66.616
0.25
8.249
9.31900856
74.865
0.125
6.913
7.80971102
81.778
0.063
6.527
7.37364152
88.305
Pan
0.213
0.24062902
88.518
88.518
100
465.371
Total
Pantai Lumpue 10 cm
Data Nilai yang diperoleh dari kurva kumulatif pada grafik semilog
Sampel
5
16
25
50
75
84
P.Lumpue 20
0
0
-2.5
-1.9
1.5
2.7
cm
= 0.2667
0+ (1.9 )+2.7
3
2.70
4
00
6
= 0.675
0+2.72(1.9)
2(2.70)
6.5
5.4
3.8
0
0+02(1.9)
2(00)
= 1.204
95
0
K=
955
2,44( 7525)
K=
00
2.44( 1.5+2.5)
K= 0
Pantai Lumpue 20 cm
No
Mesh
Bukaan
Berat (g)
Berat (%)
Berat
Kumulatif
-1
38.186
43.0250245
38.186
13.427
15.1285027
51.613
0.5
21.073
23.7434228
72.686
0.25
7.443
8.3861954
80.129
0.125
4.962
5.59079693
85.091
0.063
3.598
4.05394747
88.689
Pan
0.064
0.07211024
88.753
88.753
100
505.147
Total
Data Nilai yang diperoleh dari kurva kumulatif pada grafik semilog
Sampel
5
16
25
50
75
84
95
P.Lumpue 20
0
0
0
-1.5
0.2
2.3
0
cm
= 0.2667
0+1.5+ 2.3
3
2.30
4
00
6
= 0.575
0+2.32(1.5)
2(2.30)
Sk =
5.3
4.6
3
0
0+02(1.5)
2(00)
= 1.152
K=
955
2,44( 7525)
K=
0
2.44 ( 0.20 )
K=0
No
Mesh
Bukaan
Berat (g)
Berat (%)
Berat
Kumulatif
-1
0.499
0.5519362
0.499
0.998
1.1038724
1.497
0.5
4.506
4.98401708
6.003
0.25
10.03
11.0940282
16.033
0.125
22.92
25.3514584
38.953
0.063
45.507
50.3345906
84.46
Pan
5.949
6.58009711
90.409
90.409
100
237.854
Total
Data Nilai yang diperoleh dari kurva kumulatif pada grafik semilog
Sampel
16
25
50
75
84
95
P.Ujung Batu 10
cm
0.5
1.5
2.0
2.4
3.2
2.7
1.5+ 2.4+2.7
3
= 2.2
2.71.5
4
00.5
6
1.5+ 2.72(2.4 )
+
2(2.71.5)
Sk =
0.6
2.4
0.5+ 02(2.4)
2( 00.5)
4.3
1
K=
955
2,44( 7525)
K=
00.5
2.44(3.22.0)
K= -0.171
Mesh
Bukaan
Berat (g)
Berat (%)
Berat
Kumulatif
-1
0.512
0.57445472
0.512
0.762
0.85495018
1.274
0.5
5.721
6.41885827
6.995
0.25
14.619
16.4022529
21.614
0.125
30.895
34.6636298
52.509
0.063
34.694
38.926039
87.203
Pan
1.925
2.1598151
89.128
89.128
100
259.235
Total
Data Nilai yang diperoleh dari kurva kumulatif pada grafik semilog
Sampel
16
25
50
75
84
95
P.Ujung Batu 20
cm
0.2
-1.2
1.6
2.4
3.1
3.4
= 1.533
1.2+2.4+ 3.4
3
3.4 +1.2
4
00.2
6
= 1.15+(-0.033) = 1.117
1.2+3.42(2.4)
2(3.4 +1.2)
2.6
9.2
4.6
0.4
0.2+ 02(2.4 )
2(00.2)
K=
955
2,44( 7525)
00.2
K =
2.44 (3.11.6)
K =-0.055
Pantai Dutungan 10 cm
Mineral Logam
N
o
Nama
Mineral
Turmalin
Olivin
Hornblend
e
Magnetit
Oksida
Besi
Warna
Kuning
kehijauan
Hitam
kehijauan
Hitam
kehijauan
Hitam
Opak
Cokelat
Kemeraha
n
Bentuk
Mineral
Prismatik,
subrounded
Subrounded
-rounded
Prismatik,
subrounded
-subangular
Subrounded
-subangular
Ukuran
(mm)
0,280,32
0,240,35
Jenis
Mineral
Presentase
(%)
Logam
20%
Logam
20%
0,250,47
Logam
15%
0,180,42
Logam
35%
Subrounded
-rounded
0,240,27
Logam
10%
Pantai Dutungan 20 cm
Mineral Logam
No
Nama
Mineral
Warna
Hornblende
Hitam
kehijauan
Olivin
Hitam
kehijauan
Magnetit
Hitam Opak
1
2
3
4
5
6
N
o
Turmalin
Oksida Besi
Plagioklas
Prismatik,
subroundedsubangular
Subroundedrounded
Subroundedsubangular
Prismatik,
subrounded
Subroundedrounded
Prismatik,
subrounded
Logam
30%
Logam
20%
0,2-0,4
Logam
15%
0,2-0,5
Logam
15%
0,3-0,4
Non
Logam
10%
0,250,43
0,220,33
Non
Logam
40%
Logam
10%
Olivin
Subrounded
-rounded
10%
LAPORAN
Plagioklas
GEOKIMIA EKSPLORASI 2015 330,32-0,43
Kuning
kehijauan
Logam
10%
Subrounded
-rounded
0,210,34
Logam
Turmalin
Putih
pekat
Presentase
(%)
0,15-0,25
Putih
bening
Kuning
kehijauan
Jenis
Mineral
Presentase
(%)
Kuarsa
Bentuk
Mineral
Subrounded
-subangular
Prismatik,
subrounded
Ukuran
(mm)
Jenis
Mineral
Non
Logam
Nama
Mineral
Kuning
kehijauan
Cokelat
Kemerahan
Putih
Buram
Bentuk
Mineral
Warna
Ukuran
(mm)
0,15-0,57
0,21-0,37
20%
( 30 )+ ( 40 ) + ( 0 )
x 100
( 70 )
60
x 100
60
100
1
2
3
4
5
6
Nama
Mineral
Warna
Plagioklas
Putih pekat
Olivin
Kuning
kehijauan
Kuarsa
Putih bening
Turmalin
Kuning
kehijauan
Magnetit
Hitam Opak
Kalsit
Putih
kekuningan
Indeksnonlogam=
Bentuk
Mineral
Ukuran
(mm)
Jenis
Mineral
Presentase
(%)
Subroundedrounded
Subroundedrounded
Subroundedsubangular
0,170,53
0,220,35
Non
Logam
20%
Logam
15%
Non
Logam
25%
Logam
5%
Logam
20%
Non
Logam
15%
Prismatik,
subrounded
Subroundedsubangular
Prismatiksubrounded
65
x 100
85
0,1-0,3
0,240,36
0,220,47
0,2-0,5
76
Pantai Lumpue 20 cm
Mineral Logam
No
.
1.
Nama
Mineral
Zircon
Warna
Cokelat
2.
Magnetit
Hitam Opak
3.
Turmalin
4.
Hornblende
Kuning
kehijauan
Hitam
kehijauan
5.
Olivin
6.
OksidaBesi
Hitam
kehijauan
Cokelat
Kemerahan
Bentuk
Mineral
Subroundedsubangular
Subroundedsubangular
Prismatik,
subrounded
Prismatik,
subroundedsubangular
Subroundedrounded
Subroundedrounded
Ukuran
(mm)
0,2-0,4
Jenis
Mineral
Logam
Persentase
0,2-0,3
Logam
25%
0,2-0,35
Logam
15%
0,2-0,4
Logam
20%
0,3-0,5
Logam
25%
0,2-0,35
Logam
5%
10%
Nama
Mineral
Plagioklas
2.
Magnetit
3.
Turmalin
4.
Hornblende
5.
Olivin
6.
Rutil
7.
Kalsit
8.
Kuarsa
Warna
Putih pekat
Bentuk
Mineral
subrounded
Ukura
n (mm)
0,230,53
0,3-0,4
Jenis
Mineral
Non
Logam
Logam
Persentase
Logam
7%
Logam
12%
Logam
8%
Logam
4%
Non
Logam
Non
Logam
20%
15%
6%
28%
Indeksnonlogam=
63,7
x 100
119,7
53,21
No
Nama
Mineral
Warna
Bentuk
Mineral
Ukuran
(mm)
Jenis
Mineral
Presentase
(%)
Kuarsa
putih bening
prismatik,
subangular
0,23-0,33
non
logam
5%
Olivin
hijau bening
prismatik,
subangular
0,21-0,26
logam
25%
Kalsit
putih
kekuningan
prismatik,
subrounded
0,15-0,25
non
logam
5%
magnetit
hitam
prismatik,
angular
0,2-0,32
logam
30%
Zircon
logam
15&
Turmalin
0,17-0,51
logam
10%
Rutil
prismatik,
subangular
prismatik,
subangular
prismatik,
subangular
0,26-0,35
cokelat
cokelat
kehijauan
cokelat
kemerahan
0,28-0,42
logam
10%
No.
Nama
Mineral
Warna
1.
Plagioklas
Putih pekat
2.
Olivin
3.
Kalsit
4.
Kuarsa
Putihbening
5.
Oksida besi
Coklat
kemerahan
Bentuk
Ukuran
Jenis
Mineral
(mm)
Mineral
Subroundedrounded
Kuning
Subrounded-
kehijauan
rounded
Putih
Prismatik-
kekuningan
subrounded
Subroundedsubangular
Subroundedsubangular
0,2-0,55
0,25-0,4
0,3-0,6
0,25-0,5
0,25-0,5
Non
Logam
Logam
Non
Logam
Non
Logam
Logam
Persentase
20%
15%
20%
35%
10%
Keterangan :Ol = Olivin; Ca = Kalsit; Pla = Plagioklas;
Qz = Kuarsa
Indeksnonlogam=
(25+ 15 ) + ( 15+0 ) + ( 0+ 0 )
x 100
( 20+ 20+35 )
( 40 ) + ( 15 ) + ( 0 )
x 100
( 75 )
55
x 100
75
73
No
Nama
Mineral
Rutil
Olivin
Kalsit
magnetit
Zircon
Turmalin
Hitam
cokelat
kemerahan
cokelat
kehijauan
hornblende
Hitam
Warna
cokelat
kemerahan
hijau bening
putih
kekuningan
Bentuk
Mineral
prismatik,
subangular
prismatik,
subangular
prismatik,
subangular
prismatik,
angular
prismatik,
subangular
prismatik,
subrounded
tabular,
subangular
Ukuran
(mm)
Jenis
Mineral
Presentase
(%)
0,38-0,51
Logam
10%
0,31-0,38
Logam
21%
0,25-0,39
Non
Logam
5%
0,43-0,56
Logam
17%
0,13-0,49
Logam
10%
0,34-0,44
Logam
9%
0,33-0,47
Logam
18%
Nama
Mineral
Warna
Kuarsa
kalsit
putih
bening
putih
kekuningan
olivin
hijau
bening
magnetit
Hitam
hornblende
Hitam
zircon
plagioklas
Cokelat
putih
buram
Indeksnonlogam=
Bentuk
Mineral
prismatik,
subangular
prismatik,
subrounded
prismatik,
subrounded
prismatik,
angular
tabular,
subangular
prismatik,
subrounded
prismatik,
subangular
Ukuran
(mm)
0,250,44
0,25-0,4
0,4-0,5
0,3-0,42
0,25-0,4
0,340,45
0,260,53
61
x 100
66
Jenis
Mineral
non
logam
non
logam
Logam
Logam
Logam
Logam
non
logam
Presentase
(%)
25%
14%
16%
17%
18%
7%
9%
92
No
Nama
Mineral
Warna
Kuarsa
putih
bening
1
2
3
Plagioklas
Kalsit
Hornblende
Hitam
kehijauan
Zircon
Cokelat
4
5
6
7
8
Putih
buram
Putih
kekuningan
Olivin
Turmalin
Magnetit
Kuning
kehijauan
Kuning
kehijauan
Hitam
Opak
Bentuk
Mineral
Prismatik,
Subroundedsubangular
Subroundedsubangular
Prismatik,
subrounded
Prismatik,
subroundedsubangular
Subroundedsubangular
Subroundedrounded
Prismatik,
subrounded
Subroundedsubangular
Ukuran
(mm)
Jenis
Mineral
Presentase
(%)
0,12-0,53
Non
Logam
30%
0,23-0,52
0,18-0,55
Non
Logam
Non
Logam
15%
15%
0,23-0,46
Logam
7%
0,23-0,54
Logam
8%
0,22-0,32
Logam
15%
0,34-0,43
Logam
5%
0,22-0,42
Logam
5%
60
x 100
65
92
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 PENGAMBILAN MATERIAL SEDIMEN
berjarak 20 meter.
Setelah titik pengambilan sampel telah ditentukan, masing-masing
kelompok langsung mengambil sampel material sedimen dengan menggali
sedangkan pada pantai Lumpue jarak yang digunakan yaitu 30 meter setiap
kelompok.
4.2.2 KARAKTERISTIK MATERIAL SEDIMEN PANTAI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
LAPORAN GEOKIMIA EKSPLORASI 2015 47
5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada penelitian ini ialah sebagai berikut:
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diambil dalam penelitian ini ialah :
Sebaiknya Sebelum berangkat ke lapangan setiap peserta menjaga kesehatan, dan
sebelum Field Trip dilaksanakan diharapkan agar kesiapan seluruh panitia
pelaksana betul-betul siap agar pelaksanaan praktikum ini berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA