Anda di halaman 1dari 44

Rangkuman sebagian soal UAS 2012 - 2013

GEOLOGI SEJARAH
1) Geologic Time Scale

ERA
Cenozoi
c

PERIOD
Quaternary
Tertiary Neogene
Paleogen
e

Epoch
Holocene
Pleistocen
e
Pliocene
Miocene
Oligocene
Eocene
Paleocene

Mesozoi
c
Paleozoi
c

Cretaceous
Jurassic
Triassic
Permian

Carboniferou
s
Devonian
Silurian
Ordovician
Cambrian
Proterozoic
2500

Pennsylvanian
Mississippian

Indeks Fosil
Pithecanthropus erectus
Viviparus glacialis

M.Years
0.001
1.6

Calico Scallop
Turitella
Aegyptopithecus

5.3
23.7
36.6
57.8

Venericardia planicosta
Calyptraphorus velatus
Inoceramus
Ichthyosaurus
Monotis subcircularis
Parafusulina bosei
Lophophyllidium proliferum
Prolecanites gurleyi
Palmatolepis unicornis
Hexamoceras hertzeri
Tetragraptus fructicosus
Trilobite

66.4
144
208
245
286
320
380
406
438
505
570

2.a Sekilas Mesozoikum


Mesozoikum berlangsung dari zaman 66,4-245 juta tahun lalu. Mesozoikum terdiri dari 3 zaman
yaitu trias, jura dan perm.
Iklim pada mesozoik adalah iklim panas - tropis. Ditunjukkan oleh endapan garam trias di
Jerman (hasil evaporasi beserta produk evaporasi lainnya), juga adanya fosil Breadfruit (Sukun)
di system jaman kapur Greenland (menunjukkan zaman kapur lebih hangat daripada sekarang).
Terjadi pula pemanasan global, kemungkinan karena jumlah tumbuhan yang berkurang dengan
pesat akibat pertumbuhan dinosaurus herbivora yang sedang dalam puncaknya, serta pengaruh
aktivitas vulkanik. Bukti dari global warming ini batubara masa mesozoikum mempunyai lapisan
yang tipis bahkan tidak dijumpai. Selain itu global warming ini menyebabkan endapan glasial di
Gondwana mencair sehingga muka air laut menjadi naik.

2.b Perbedaan awal Mesozoik dan akhir Paleozoik


Pada masa paleozoikum akhir menuju mesozoikum awal terjadi kepunahan secara besar-besaran.
Saat Trias Trilobita, bryozoa, dan (tanduk) berkerut karang semua menghilang. Tapi spesies baru
banyak berkembang. Juga pada masa paleozoikum dimana terbentuk supercontinent Pangaea
kemudian masa mesozoikum Pangaea kembali terpisah. Dinasaurus telah ada sejak zaman
Permian tetapi karena iklim yang lebih mendukung dinosaurus berkembang pesat saat
mesozoikum terutama zaman Jura.
3.a. Awal tumbukan Indo-Australia dengan Eurasia
Awal subduksi di Selatan jawa, diperkirakan sejak OAF/Semilir-Nglanggran, bisa diceritakan
lewat gambar di bawah :

Jadi kemungkinan dari awal subduksi Indo-Australia dengan Eurasia adalah Tersier (Oligosen),
hal ini ditunjukkan oleh adanya aktivitas gunung api (formasi Semilir, Nglanggran, OAF).
3b. Satuan batuan pada saat subduksi
vulkanik dikulon progo OAF, di jatim besole , jabar Jampang, Peg selatan nglanggran
- ciri batuannya batuan beku > andesit, dasit, tuff, aglomerat, breksi gnapi
3c. Back arc Basin & Fore land basin
Nama cekungannnya kendeng, rembang, kalau di sumatera cekungan sumatra utara selatan,
serayu selatan, serayu utara
3d Persebaran gunung api purba dan gunung api kuarter

4a. Popel zaman es Pleistosen

4b. Zaman es Pleistocene, menyebabkan pembentukan jembatan darat Asia Tenggara


dengan Indonesia bagian Barat
Pada zaman es pleistosen volume es di kutub secara drastis meningkat, sehingga menjadikan
beberapa wilayah di Indonesia mengering. Indonesia terdiri dari 2 paparan yaitu paparan sunda
dan paparan sahul yang keduanya merupakan laut dangkal. Ketika laut mengering, maka wilayah
laut juga mengering sehingga terbentuklah daratan yang luas.
4c. Prospek SDA yang terdapat di laut jawa dan laut cina selatan
Di laut jawa terdapat akumulasi sedimen yang berpotensi sebagai reservoir minyak bumi,
sedangkan di wilayah laut cina selatan terdapat prospek endapan timah, emas, dan intan.

GEOKOMPUTASI
1. Topologi jaringan
1 . Topologi Bintang ( Star Topology )

Topologi Bintang adalah Cara Menghubungkan Computer untuk Menjadikan Sebuah


Jaringan Dengan Konfigurasi Menyebar Hingga Dengan Konfigurasi Menyebar Sehingga
Membentuk Sebuah Konfigurasi Bintang. Pada Topologi Bintang, Komputer sebagai
Server berada di Pusat Konfigurasi. Dalam Hal ini Server Berfungsi sebagai Pengontrol
Komunikasi Serta Memberikan Layanan pada Komputer lainnya. Berikut Keuntungan
Memakai Star Topology (Topologi Bintang) :
Lebih

Mudah Dalam Pengelolaan Jaringan Karena Kontrol terpusat pada server

Pengembangan

jaringan lebih Fleksibel

Deteksi masalah
Pemasangan

Jaringan lebih Mudah

atau Perubahan Struktur Jaringan Lebih Mudah

Kekurangan Penggunaan Topologi Bintang :


Biaya

Pembuatan Jaringan Relatif mahal karena Kabel digunakan cenderung lebih

banyak
Sangat

Rawan pada hubungan karena kerusakan Hubungan akan Mempengaruhi Sistem

Secara Keseluruhan
2. Topologi Cincin ( Ring Toplogy )

Topologi Cincin adalah Cara Menghubungkan Komputer Untuk menjadikan Sebuah


Komputer dengan Konfigurasi Melingkar. Pada Jaringan ini Sebuah Komputer dapat
Berfungsi sebagai Server.Keuntungan Penggunaan Topologi Cincin adalah :
Biaya

Pembuatan Jaringan Lebih Mudah karena kabel digunakan cenderung lebih

sedikit
Sambungan
Kegagalan

antar Komputer Secara Langsung dapat Mengurangi Error Transmission

Koneksi dapat diatasi dengan Penggunaan jalur Lain yang Masih Terhubung.

Kerugian Penggunaan Cincin Sebagai Berikut :


Pengembangan
Kerusakan
Transfer

Jaringan Kurang Fleksibel

Jaringan Sulit Di Deteksi

Data Cenderung Lebih Lambat

3. Topologi Bus ( Bus Topology )

Pada Topologi Jaringan Bus, Komputer - Komputer saling Di Hubungkan ke dalam Kabel
Khusus. Pada Penyambungan Topologi Bus, Komputer komputer dirangkai dalam sebuah
rangkaian yang sejajar.Keuntungan Penggunaan Topologi Bus :
Biaya

Pembuatan Jaringan Lebih Mudah Karena Kabel yang di gunakan Tidak Banyak

Layout

yang Sederhana

Instalasi

Pemasangan mudah Dan Sederhana

Kerugian Penggunaan Topologi Bus :


Lalu

Lintas Komunikasi padat Sehingga Akses Cenderung Melambat .

Terjadi

Pengurangan Sinyal pada titik Terjauh dari server

Deteksi Kerusakan
Kerusakan

Cukup Sulit

Pada Salah Satu Cliet akan Mematikan Seluruh Sistem Jaringan ini .

4. Topologi Pohon ( Tree Topology )

Pada Topologi Pohon Sebuah Komputer dihubungkan sehingga menghasilkan Sebuah


Konfigurasi Berbentuk Pohon. Sebuah Komputer yang Berada di Pucuk Topologi
berfungsi Sebagai Server.Keuntungan Penggunaan Topologi Pohon :
Pengembangan

Jaringan Cenderung Fleksibel

Kerusakan

Sistem dapat dengan Mudah di Deteksi

Kerusakan

Pada Client Tidak Akan Mempengaruhi Sistem Pada Jaringan

Kerugian Menggunakan Topologi Pohon :


Biaya

Pembuatan Sangat Tinggi Karena Kabel Yang Di Gunakan Cukup Banyak

Terjadinya

Pengurangan Sinyal Pada Komputer yang Letaknya Terjauh Dari Server

5. Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Karena tidak
teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros
dalam pemakaian media transmisi. setiap perangkat Setiap prrangkat terhubung secara
langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi
mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju
(dedicated links).
Kelebihan topologi mesh :
Dapat berkomunikasi
Data

langsung dengan perangkat tujuan.

dapat di kirim langsung ke computer tujuan tanpa harus melalui computer

lainnya lebih cepat. Satu link di gunakan khusus untuk berkomunikasi dengan
komputer yang di tuju.
Memiliki

sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A

dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka
gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer
lainnya.
Privacy

dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang

terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
Mudah

dalam proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi

antar komputer.
Kekurangan topologi mesh :
Setiap

perangkat harus memiliki I/O port. Butuh banyak kabel sehingga butuh

banyak biaya.

10

Instalasi

dan konfigurasi lebih sulit karena komputer yang satu dengan yang lain

harus terkoneksi secara langsung.


Biaya

yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.

6. Topologi Peer-to-peer Network

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri
dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer).
Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer
secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang
dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama
pada saat yang bersamaan. Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai
komputer yang memiliki komputer kuno, misalnya AT, dan ingin memberli komputer
baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup
memasang network card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel
yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas,
sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.
7. Topologi Hybrid
Topologi hybrid adalah Kombinasi dari dua atau lebih topologi berbeda berpadu menjadi
satu bentuk baru pada sistem jaringan komputer. Bila topologi berbeda terhubung ke satu
sama lainnya dan tidak menampilkan satu karakteristik topologi tertentu maka bentuk
desain jaringan ini disebut topologi jaringan hybrid.

11

Kelebihan Topologi Hybrid


Salah

satu keuntungan yang menonjol topologi hybrid adalah fleksibilitas. Topologi

jaringan hybrid dirancang sedemikiana rupa sehingga dapat diterapkan untuk sejumlah
lingkungan jaringan yang berbeda.
Hybrid

mengkimbinasikan konfigurasi yang berbeda tapi dapat bekerja dengan

sempurna untuk jumlah lalu lintas jaringan yang berbeda.


Menambahkan

koneksi perifer lain cukup mudah, seperti node baru dan/atau periferal

dapat terhubung antar topologi berbeda


Dibandingkan

dengan jenis topologi komputer lainya, topologi ini terpercaya. Memiliki

toleransi kesalahan yang lebih baik. ketika sejumlah topologi berbeda terhubung ke satu
sama lain
Ketika

link tertentu dalam jaringan komputer mengalami gangguan, tidak menghambat

kerja dari jaringan lainnya.


Jenis

topologi dapat dikombinasikan dengan jenis-jenis topologi jaringan komputer lain

tanpa harus membuat perubahan apapun pada topologi yang telah ada.
Kecepatan

topologi konsisten, seperti menggabungkan kekuatan dari masing-masing

topologi dan menghilangkan kelemahannya. Oleh sebab itutopologi jaringan


hybrid sangat efisien
Kelebihan

topologi hybrid yang paling penting adalah mengabaikan kelemahan topologi

berbeda yang terhubung dan hanya akan dipertimbangkan segi kekuatannya


walaupun topologi jaringan hybridkelihatan sangat rumit tapi merupakan solusi untuk
perluasan jaringan tanpa harus merombak topologi jaringan yang teleh terbangun
sebelumnya.
12

Kelemahan Topologi hybrid


Karena

merupakan penggabungan beberapa bentuk menjadi topologi hybrid, maka

pengelolaan topologi akan menjadi lebih sulit.


Dari

segi ekonomisnya jaringan hibrid sulit dipertahankan karena membutuhkan biaya

yang lebih topologi tinggi dibandingkan dengan topologi jaringan yang murni dalam
satu bentuk. Faktor biaya dapat dihubungkan dengan biaya penambahan hub dan Biaya
pengkabelan yang meningkat untuk membangun bentuk topologi ini.
Instalasi

dan konfigurasi dari topologi ini sulit karena ada topologi yang berbeda yang

harus dihubungkan satu sama lainnya, pada saat yang sama harus dipastikan bahwa
tidak satupun dari node dijaringan gagal berfungsi sehingga membuat instalasi dan
konfigurasi topologi hybrid menjadi sangat sulit.
2. Aplikasi computer di bidang kebumian, permodelan, pembuatan peta geologi, peta
topografi, peta geomorfologi, peta tematik, analisis bawah permukaan, permodelan bawah
permukaan dll, untuk software bisa jelasin ttg ArcGis, MapInfo, RockWorks, Dips, Petrel, dll.
3. a. Data : Kumpulan dari file / tabel membentuk suatu data.
Field : merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu itemdari data,
seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu
record.
Record :Kumpulan dari field membentuksuatu record. Record menggambarkansuatu unit
data individu yang tertentu. Kumpulan dari record membentuksuatu file. Misalnya file
personalia, tiap record dapatmewakili data tiapkaryawan.
File : File terdiridari record-record yang menggambarkansatukesatuan data yang sejenis.
Misalnya file mata pelajaran berisi data tentang semua mata pelajaran yang ada.
b. LAN, WAN, Internet, Email
- Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya
mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah,
sekolah atau yang lebih kecil.

13

- WAN adalah singkatan dari istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris: Wide Area
Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu
jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai
jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan
untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga
pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan
komputer di lokasi yang lain.
- Internet: sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan
pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya
terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan
interaktif.
- E-Mail (Electronic Mail) adalah sebuah fasilitas komunikasi dalam Internet yang berfungsi
mengirim surat secara elektronik yang dapat menjangkau ke seluruh dunia.
c. komponen sistem informasi
KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building
blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen
teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen
kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk
suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode
dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
2. Komponen model

14

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah
ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas
dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk
menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan
mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem
informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah
dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah
kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data
yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan
satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan
penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan
sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang
baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau
dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database
Management System).

15

8. Komponen control
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air,
debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan,
sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
4. Langkah membuat peta baru dengan software ArcGis
- Siapkan data x,y,z
- Buka Surfer, lalu masukkan data x,y,z kedalam field di surfer, lalu save as menjadi
format *.dat kemudian lakukan gridding setelah itu munculkan peta kontur
- lalu eksport peta kontur kedalam format *.shp 2D ESRI / 3D ESRI
- Buka di ArcGis lalu buat kontur indeks dengan menggunakan rumus
- Setelah itu ganti system projeksi sesuai dengan keinginan
- Lakukan digitasi sungai, jalan, lokasi pengamatan, kapling, dll dengan Arc catalog
dengan membuat shape file sesuai dengan kebutuhan, lakukan dalam layer masingmasing
- lakukan gridding di dalam menu data frame properties
- lalu crop peta sesuai dengan kapling dan skala yang diinginkan
- untuk layouting pada bagian view diganti menjadi layout view, selesai
ILMU LINGKUNGAN
Soal :
- Pencemaran lingkungan karena dinamika manusia
Pengembangan dari konsep

16

- Usaha manusia dalam menangani degradasi lingkungan

TEKTONIKA
1. Gambar dan beri penjelasan ttg foreland basin, backarc basin, forearc basin, volcanic
arc, subduksi Australia ke pulau Jawa

Kira-kira seperti itu


2. Magnetic Stripping
Medan magnet bumi mirip dengan medan yang dihasilkan oleh magnet batang dimana ujung
utara hampir sejajar dengan kutub utara geografis. Namun medan magnet bumi jauh lebih
kompleks, proses dinamis : rotasi dari fluida inti bumi yang kaya besi, medan magnet bumi
dinamis dan berkembang. Selama puluhan ribu tahun, medan magnet ini mengalami perubahan

17

dramatis yang disebut pembalikan magnetik. Selama pembalikan ini, selatan menjadi utara, utara
menjadi selatan. Pembalikan ini direkam dalam bentuk strip (garis-garis) oleh peta dasar laut.
Garis-garis ini membentuk pola yang disebut magnetic striping. Ada 2 jenis, yaitu positif/normal
(jika kutubnya sama dengan kutub saat ini) dan negatif/reverse (jika kutubnya berlawanan
dengan kutub sekarang).

For more Info : http://platetectonics.pwnet.org/story_tectonics/theory/magnetic_striping.htm


3. Akibat dari Collision
-

Adanya flakes (allochthons)

Adanya jalur sheared yang kuat (highly sheared rocks)

Adanya (lempeng sesar naik) overthrust plate

Adanya lempeng yang terangkat (overriding plate)

Adanya ophiolite obduction

Adanya effek metamorphism (tergantung faktor umur kerak, thermal regime, anisotropy
dari kerak)

Ada yang merupakan oblique collision zone

4. Transform dan Strike slip fault

18

Transform-Faults adalah jenis patahan strike-slip faults yang khas terjadi pada batas lempeng,
dimana dua lempeng saling berpapasan satu dan lainnya secara horisontal. Jenis patahan
transform umumnya terjadi di pematang samudra yang mengalami pergeseran (offset), dimana
patahan transform hanya terjadi diantara batas kedua pematang, sedangkan dibagian luar dari
kedua batas pematang tidak terjadi pergerakan relatif diantara kedua bloknya karena blok
tersebut bergerak dengan arah yang sama. Daerah ini dikenal sebagai zona rekahan (fracture
zones). Patahan San Andreas di California termasuk jenis patahan transform fault.
Strike Slip Faults adalah patahan yang pergerakan relatifnya berarah horisontal mengikuti arah
patahan. Patahan jenis ini berasal dari tegasan geser yang bekerja di dalam kerak bumi. Patahan
jenis strike slip fault dapat dibagi menjadi 2(dua) tergantung pada sifat pergerakannya. Dengan
mengamati pada salah satu sisi bidang patahan dan dengan melihat kearah bidang patahan yang
berlawanan, maka jika bidang pada salah satu sisi bergerak kearah kiri kita sebut sebagai patahan
left-lateral strike-slip fault. Jika bidang patahan pada sisi lainnya bergerak ke arah kanan, maka
kita namakan sebagai right-lateral strike-slip fault. Contoh patahan jenis strike slip fault
yang sangat terkenal adalah patahan San Andreas di California dengan panjang mencapai lebih
dari 600 km.
5. Triple junction
Triple junction adalah suatu titik dimana 3 batas lempeng tektonik saling bertemu, suatu triple
junction akan membentuk salah satu dari 3 tipe, diantaranya Ridge, Transform, atau trench. Dari
3 jenis triple junction hanya beberapa yang stabil sepanjang waktu.

19

For more info : http://whatonearth.olehnielsen.dk/tectonics/triple_junctions.asp

6. Perbedaan dinamika tektonik lempeng Sumatera dengan jawa


Jika di sumatera, tumbukan dari lempeng Indo-Australia menunjam secara miring, akibatnya
subduksi terjadi secara oblique, dan berkembang sesar mendatar (c/ sesar semangko). Sedangkan
di Jawa, lempeng Indo-Australia menunjam relatif tegak lurus, jadi subduksi relatif lebih dalam
daripada subduksi di Sumatera. Di Sumatera Zona Akresi sudah muncul ke permukaan (c/ Pulau
Nias) di Jawa belum.
Pertemuan lempeng Indo-Australia dengan Eurasia di selatan Jawa hampir tegak lurus, berbeda
dengan pertemuan lempeng di wilayah Sumatera yang mempunyai subduksi miring dengan
kecepatan 5-6 cm/tahun (Bock, 2000).
Pulau Sumatra diinterpretasikan dibentuk oleh kolisi dan suturing dari mikrokontinen di Akhir
Pra-Tersier (Pulunggono dan Cameron, 1984; dalam Barber dkk, 2005). Sekarang Lempeng
Samudera Hindia subduksi di bawah Lempeng Benua Eurasia pada arah N20E dengan rata-rata

20

pergerakannya 6 7 cm/tahun. Konfigurasi cekungan pada daerah Sumatra berhubungan


langsung

dengan

kehadiran

dari

subduksi

yang

menyebabkan non-volcanic

fore-

arc dan volcano-plutonik back-arc.


More Info about Sumatera : http://smiatmiundip.wordpress.com/2012/05/17/perkembangantektonik-pulau-sumatra/
7. Strain Elipsoid sesar mendatar
Mungkin bisa digambar konsep Harding

8. Sesar besar dan aktif di Indonesia

21

More about Tectonic : http://www.learninggeoscience.net/free/00040/index.htm

GEOFISIKA
1. Tentukan kedalaman Hiposenter dgn metode 3 lingkaran
Origin Time (OT)

10:12:15

Wktu tiba gel P di Sta 1

10:12:45

Sta 2

10:12:40

Sta 3

10:12:50

Letak astronomis Sta 1

8,03oLS dan 107,06oBT

Sta 2

7,77oLS dan 106,30oBT

Sta 3

8,36oLS dan 106oBT

Kec gel P ()

14 Km/sekon

Jawab :
Cari diameter lingkaran masing-masing Sta
D = (tp OT) x
Sta 1 = (10:12:45-10:12:15) x 14 = 420 Km
Sta 2 = (10:12:40-10:12:15) x 14 = 350 Km
Sta 3 = (10:12:50-10:12:15) x 14 = 490 Km

22

Lalu tentukan titik berdasarkan koordinat di atas setelah itu buat lingkaran dari diameter di atas
(gunakan skala. *catatan 1o = 111 km)
Diameter dibagi 2 untuk dapat jari-jari
Sta 1 = 210 Km, Sta 2 = 175 Km, Sta 3 = 245 Km
Contoh penggambaran dan perhitungan (tergantung skala)

Episenternya 7,85oLS dan 106,60oBT


Hiposenter
d = D2-2
Dengan d = Kedalaman Hiposenter
D = jari-jari
= Jarak Episenter ke Stasiun (ngitung bisa pake salah satu data stasiun)
Misal pake Sta 1
23

= (8,03 7,85)2 + (107,06 106,6)2


=

0,0324 + 0,2116

= 0,224
= 0,49 * 111 (agar jadi Km [awalnya masih derajat])
= 54,82 Km
d = (210)2 (54,82)2
= 44100 3005, 23
= 202,7 Km

2. Perbedaan dan Persamaan seismic refleksi dan refraksi


Persamaan :
- Sama-sama menggunakan gelombang P
- Receiver menggunakan Geophone
- Merupakan metode geofisika aktif

Perbedaan :
- Seismik refleksi memanfaatkan gelombang pantul sedangkan seismic refraksi memanfaatkan
gelombang bias
*ngarang

24

3. Flow data processing seismic refeksi

4. Jenis Gelombang Seismik


Gelombang seismik merupakan gelombang mekanik yang menjalarkan energi menembus lapisan
bumi. Kecepatan penjalaran gelombang seismik ditentukan oleh karakteristik lapisan dimana
gelombang tersebut menjalar.
Jenis-jenis Penjalaran Gelombang Seismik
Pada umumnya gelombang yang terjadi pada media bawah permukaan pada sat ditimbulkan ada
beberapa macm, diantaranya gelombang badan yang terdiri dari longitudinal (gelombang P) dan
gelombang transversal (gelombang S) serta gelombang permukaan yang berupa Gelombang
Love dan Gelombang Reyleigh (Susilawati, 2008).
Gelombang P dan Gelombang S

Gambar 2. Gelombang Seismik : (a) Gel. Love. (b) Gel. Rayleigh (c) Gel. P dan (d) Gel. S

25

Bodywave atau gelombang badan dapat dibagi menjadi dua bagian didasarkan pada arah pergera
kan partikel - partikel lapisan tanah selama gelombang seismik tersebut merambat, yaitu :
1. Gelombang kompresi (Compressional Wave)
Yang mendeformasi batuan dengan mengubah volumenya. Gelombang kompresi merupakan
pulsa-pulsa bergantian antara kompresi dan ekspansi yang bergerak searah dengan jalur
gelombang. Kompresi dan ekspansi ini akan menyebabkan perubahan volume dan densitas
medium. Gelombang kompresi dapat merambat pada semua medium dan memiliki kecepatan
tertinggi dibandingkan gelombang seismic lainnya, sehingga ketika terjadi gema, gelombang
inilah yang pertama kali terctat, maka lebih dikenal dengan gelombang P (P-wave). Gelombang P
merupakan gelombang longitudinal, karena arah geraknya searah dengan arah rambatnya.

Gambar 3. Arah rambat gelombang P


2. Gelombang shear, mendeformasikan batuan dengan mengubah bentuk. Karena fluida dan gas
tidak memiliki daya elastisitas untuk kembali ke bentuk semula, maka gelombang shear hanya
dapat merambat pada padatan saja. Sebaliknya bahan padat memiliki daya elastisitas untuk
kembali ke bentuk semula sehingga gelombang shear yang melaluinya dapat diteruskan ke
permukaan. Gelombang shear ini terdiri dari serangkaian gerak yang tegak lurus arah
perambatannya. Partikel akan bergerak tegak lurus arah gelombang transversal. Kecepatan
perambatannya lebih renda dari gelombang P, dan ketika terjadi gempa gelombang ini tercatat
setelah gelombang P, oleh karena itu gelombang ini dinamakan gelombang S (secondary).
Gelombang S merupakan gelombang transversal, karena arah geraknya tegak lurus terhadap
arah rambatnya.

26

Gambar 4. Arah rambat gelombang S


Gelombang permukaan (Surface wave)
merupakan gelombang elastik yang menjalar di sepanjang permukaan bumi, yang
disebut tide waves. Gelombang ini harus menjalar melalui suatu lapisan atau permukaan,
dan dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan atau tidak merusak sama sekali.
Gelombang permukaan terdiri dari gelombang love dan gelombang Rayleigh.

Gambar 5. Penjalaran Gelombang Permukaan (Surface Wave)


(http://www.exploratorium.edu/faultline/earthquakescience/eqscience4.html)
1. Gelombang Love adalah gelombang geser (S wave) yang terpolarisasi secara horizontal
dan tidak menghasilkan perpindahan vertical. Gelombang love terbentuk karena
interferensi konstruktif dari pantulan pantulan gelombang seismik pada permukaan
bebas. Gelombang ini merambat dengan kecepatan 2 3/4 km/s. Pergerakan partikel
gelombang love sejajar dengan permukaan tetapi tegak lurus dengan arah rambatnya.
Gelombang love lebih cepat daripada gelombang Rayleigh dan lebih dulu sampai pada
seismograph.

27

2. Gelombang Rayleigh adalah gelombang yang lintasan gerak partikelnya menyerupai


ellips. Dihasilkan oleh gelombang dating P dan gelombang SV yang berinteraksi pada
permukaan bebas dan merambat sejajar dengan permukaan tersebut. Gerakan partikelnya
ke belakang (bawah maju atas mundur) dan gelombang ini menjalar melalui permukaan
media yang homogen. Gelombang Rayleigh merambat dengan kecepatan sekitar 2 1/4 mil
sehingga menimbulkan efek gerakan tanah yang sirkuler dan hasilnya tanah akan
bergerak naik turun seperti ombak di laut.
Kedua gelombang permukaan ini kecepatan rambatnya selalu lebih kecil daripada
kecepatan gelombang P dan lebih lambat daripada gelombang S.
More about Seismic or Seismogram Analysis? Visit :
http://www.learninggeoscience.net/free/00092/SeismogramAnalysis-MX.swf

SEDIMENTOLOGI
Fluida
Fluida adalah suatu substansi yang mudah berubah bentuk dan mengikuti ruang. Fluida tidak
memiliki tenaga, tenaga berasal dari gravitasi. Densitas akan berkurang seiring kenaikan suhu.
Faktor yang mempengaruhi tipe aliran fluida :

Viskositas

Densitas

Viscous sublayer

Kedalaman

Kekasaran permukaan saluran

Faktor yang mempengaruhi deposisi partikel

Ukuran butir/diameter butir

28

Kecepatan arus

Gaya gravitasi & gaya seret

Mekanisme transportasi

Bentuk butir

Faktor yang menyebabkan lempung butuh energy yg lebih tinggi untuk di deposisi :

Kohesifitas (gaya kohesifitas lempung tinggi)

Gaya tarik elektrostastik lempung tinggi

Fenomena Laminar sublayer

Bedform : Pola geometri khas yang terbentuk pada dasar penyaluran sebagai respon terhadap
adanya aliran fluida.
Lower flow regime :

Ripples

Sand wave

Dunes / mega ripples

Upper flow regime

Plane bed

Antidunes

Pool and chute

Faktor yang mempengaruhi kecepatan ambang suatu arus untuk mengerosi :

Ukuran butir

29

Kecepatan arus

Kohesifitas

Gaya tarik elektrostatis

Fluidal (Newtonian) flow :


Mekanisme : Fluidized flow, Turbidity current
Mass (Non-Newtonian) Flow
Mekanisme : Mud/Debris Flow, Grain flow
Hasil endapan gravity flow :
Grain flow : Endapan tipis, terpilah baik, menunjukkan Inverse graded bedding
Fluidize flow : Endapan massif atau menunjukkan planar laminasi yang samar dan struktur
dish-pillar
Liquified Flow : Membentuk dish dan pillar structures, Deposit masif, kadang-kadang
membentuk, planar laminae yang tidak jelas, Tdk dpt mengerosi lapisan di bawahnya krn
alirannya lambat.
Mud and Debris flow : Tekstur bervariasi tergantung dari konsentrasi butiran kasar (mud
supported atau grain supported), Lapisan umumnya masif, sering dijumpai struktur inverse
grading. Contoh : lahar
Arus turbidit
Low density turbidity current :

Konsentrasi sedimen <20%

Dapat mentransport dan mengendapkan lempung, lanau, dan pasir

Deposisi dengan cara Bedload dan Suspended Load

30

Membentuk endapan transport terkasar (idealnya) dibawah regime aliran atas

Dalam penurunan kecepatan fluida, partikel yang lebih halus diendapkan di bawah
kondisi regime aliran bawah

Pengendapan terakhir hadir dengan system suspense dan lapisan hemiphelagic

Sikuen Bouma

*Endapan Phelagic : Endapan yang kaya akan makhluk hidup dengan cara hidup planktonic
Endapan hemiphelagic : Campuran material darat yang tertransport secara suspense + makhluk
hidup planktonik
High density current :

Konsentrasi sedimen >20%

Dapat mentransport butiran yang lebih besar dari pasir

Deposisi secara traksi, akresi karpet traksi, dan suspense

Endapan pasiran dan kerikilan

31

Inverse gradded bedding terbentuk selama deposisi karpet traksi dan dikarenakan tekanan
disperse

Normal gradded bedding terbentuk dari deposisi secara suspensi karenan penurunan
kecepatan

Fasies HDTC Lowe (1982)

Penciri suatu fasies pengendapan

Geometri

Struktur

Tekstur

Komposisi

Kandungan fosil

Faktor pengontrol fasies


32

Proses sedimentasi

Suplai sedimen

Iklim

Tektonik

Perubahan permukaan air laut

Aktifitas biologis

Komposisi kimia air

Vulkanisme

Bagian lingkungan sungai

Channel

Leeve

Point bar

Crevasse splay

Meandering

Sikuen sungai bermeander :


Chute cut off
Trough cross bedding berukuran pasir di atas lag deposit, yang relatif tipis. Lapisan tebal
pasir halus dengan struktur ripple cross lamination, paling atas endapan halus hingga
lempung
Neck cut off

33

Pasir halus dengan struktur cross laminasi, dominasi akresi vertical (silt mud)
Fasies sungai teranyam :
Channel floor
Lag deposit yang kasar, ditutupi oleh trough cross bedding yang kurang jelas
Bar channel
Trough cross bedding dan susunan planar cross bedding yang besar dengan orientasi aur
purba yang divergen
Sikuen bar top
Susunan planar tabular cross bedding dan lapisan tipis dari akresi vertical yang berupa
batulanau dengan cross lamination berselang-seling batulempung serta batupasir cross
stratification sudut rendah.

Fasies Lagoon
Struktur bioturbasi dan burrow dominan horizontal
Batuan ukuran halus
Adanya endapan batubara
Kaya akan sisa-sisa tumbuhan
Shale memperlihatkan struktur flasher
Batulempung atau batulanau berwarna gelap

Fasies Barrier :

34

Batupasir ukuran butir halus sangat halus

Struktur parallel laminasi

Sering dijumpai cross bedding

Bioturbasi dominan vertical

Herringbone cross stratification

Jenis Delta :

Dominasi sungai (River dominated)

Pengaruh ombak (Tide influenced)

Dominasi ombak/Tide (Tide dominated)

Bagian Delta

Shoreface :

Banyak bioturbasi

35

Struktur ripple laminasi dan cross bedding

Berada diantara fair weather wave base dan pasang surut

Tidal inlet berasosiasi dengan :

Ebb

Flood tidal delta

Lingkungan pengendapan karbonat

Carbonat platform (lingkungan laut dangkal, sumber utama produksi karbonat terumbu)

Carbonat slope (deposisi karbonat laut dalam, menerima sedimen dari platform)

Karbonat platform :

Datar pada bagian atas dan curam pada sisinya

Tebal dapat lebih dari beberapa kilometer

Membentang dari garis pantai paparan benua

pertumbuhan optimal dimana tidak ada pengaruh silisiklastik

kedalaman antara <80-100 m (zona fotik)

Tipe platform
Carbonate shelf platform terikat dengan tepi benua (c/ West Florida Shelf)
Carbonate bank Platform terisolasi dikelilingi oleh air (laut) yang dalam (c/ Grand Bahama
Bank)

36

Tipe karbonat shelf


Unrimmed Shelf (Ramp) Tidak ada barrier tepi benua (tipe dari seting karbonat air dingin)
Rimmed Shelf Platform dangkal dengan jeda pada slope menuju air yang lebih dalam; terumbu
dan/atau beting berkembang pada rim, adanya barrier.

Pengontrol fasies karbonat


Iklim :

Temperatur, presipitasi, evaporasi

Masuknya sedimen klastik

Fauna

Oseanografi :

Salinitas

Temperatur air, sirkulasi

Kemampuan cahaya matahari masuk kedalam air

Carbonate factory

Dangkal, dapat ditembus sinar matahari (zona fotik)

Banyak akumulasi sedimen yang tetap atau tertransport dari offshore/onshore oleh
ombak, arus pasang surut

Semua ukuran partikel : fragmen skeletal, lumpur

Produktivitas terumbu tinggi, gundukan alga

37

Klasifikasi karbonat yang biasa dipakai :

Dunham (1962)

Embry & Klovan (1971)

Folk (1959)

Pettijohn (1965)

PETROGRAFI

Mineral autigenik : gypsum, karbonat, apait, pirit, zeolite


Perbedaan tekstur Lepidoblastik dengan Nematoblastik :
Lepidoblastik
Dicirikan dengan susunan mineral dalam batuan saling sejajar dan terarah, bentuk
mineralnya tabular.
Nematoblastik
Di sini mineral-mineralnya juga sejajar dan searah hanya mineral-mineralnya berbentuk
prismatis, menyerat dan menjarum.
Batuan metamorf foliasi : Sabak, filit, sekis, gneiss

Penggolongan batuan sedimen berdasarkan proses dominan : terrigen klastik, organic,


presipitasi, volkaniklastik

Lingkungan pengendapan : darat, transisi, laut

Komponen penamaan batupasir yg lazim berdasarkan :


Kuarsa/mineral stabil, mineral tdk stabil / lithic, Feldspar

Batuan metamorf yg dibentuk oleh 1 mineral : kuarsit, serpentinit, hornblendit

38

Mineral karbonat : Kalsit (CaCO3), dolomit(CaMg(CO3)2), aragonite (CaCO3), magnesit


(MgCO3) , siderite (FeCO3).

Yang termasuk skeletal grain pada komponen batuan karbonat : Interklas, Pellet, pisolit,
oolit, lumps

Klasifikasi Dunham : Mudstone, wackestone, packestone, grainstone, boundstone,


batugamping kristalin

Berdasar komposisi utama, Tuff dibagi menjadi : Lithic tuff, crystal tuff, vitric tuff

Mineral lempung : Illit, smectite, vermiculite, chlorite, attapulgite

Semen batuan sedimen : silika, karbonat, oksida besi

Stadia diagenesis :

Eodiagenesis : Stadia paling awal yang berlangsung pada kedalaman dangkal

Mesogenesa : Kedalaman yang dalam

Telogenesa : Setelah terjadi uplift. Sedimen yang tertimbun hingga mencapai pada system
air meteoric.
Faktor pengontrolnya :

Komposisi

Tekanan

Temperatur

Ukuran butir

Porositas dan permeabilitas

Jumlah aliran air

39

Eodiagenesis :

Terjadi utamanya di bawah lingkungan pengendapan

Prinsipnya bioturbasi, perubahan mineralogy, dan kompaksi

Hasil umumnya perlapisan mottled dikarenakan bioturbasi

Mesodiagenesis, proses yang berlangsung :

Kompaksi fisik, menghasilkan :

Pengurangan porositas

Penipisan lapisan

Packing batuan semakin rapat

Kompaksi kimia, menghasilkan :


Pelarutan sebagian atas butiran silikat

Sementasi, menghasilkan :

Pengurangan porositas dan menyebabkan litifikasi

Semen karbonat dan silika adalah semen yang lebih umum

Pelarutan, menghasilkan :

Peningkatan porositas batuan

Diagenesis (secara proses) :

Kristalisasi

Rekristalisasi

Autigenesis

40

Kompaksi

Pelarutan

Replacement

Sementasi

TIPE-TIPE METAMORFOSA
A. Metamorfosa Lokal
Metamorfisme Kontak (Thermal)
Panas tubuh batuan intrusi yang diteruskan ke batuan sekitarnya, mengakibatkan metamorfosa
kontak dengan tekanan berkisar antara 10003000 atm dan temperatur 3008000C. Pada
metamorfisme kontak, batuan sekitarnya berubah menjadi hornfels atau hornstone (batutanduk).
Susunan batu tanduk itu sama sekali tergantung pada batuan sedimen asalnya (batulempung) dan
tidak tergantung pada jenis batuan beku di sekitarnya. Pada tipe metamorfosa lokal ini, yang
paling berpengaruh adalah faktor suhu disamping faktor tekanan, sehingga struktur metamorfosa
yang khas adalah non foliasi, antara lain hornfels itu sendiri.

41

Metamorfisme Dislokasi/Dinamik/Kataklastik
Batuan ini dijumpai pada daerah yang mengalami dislokasi, seperti di sekitar sesar. Pergerakan
antar blok batuan akibat sesar memungkinkan akan menghasilkan breksi sesar dan batuan
metamorfik dinamik.
B. Metamorfosa Regional
Metamorfisme Regional Dinamotermal
Metamorfosa regional terjadi pada daerah luas akibat orogenesis. Pada proses ini pengaruh suhu
dan tekanan berjalan bersama-sama.Tekanan yang terjadi di daerah tersebut berkisar sekitar 2000
13.000 bars ( 1 bar = 10 6 dyne/cm2), dan temperatur berkisar antara 200 8000.C.
Metamorfisme Beban
Metomorfisme regional yang terjadi jika batuan terbebani oleh sedimen yang tebal di atasnya.
Tekanan mempunyai peranan yang penting daripada suhu. Metamorfisme ini umumnya tidak
disertai oleh deformasi ataupun perlipatan sebagaimana pada metamorfisme dinamotermal.
Metamorfisme regional beban, tidak berkaitan dengan kegiatan orogenesa ataupun intrusi
magma. Temperatur pada metamorfisma beban lebih rendah daripada metamorfisme
dinamotermal, berkisar antara 400450 oC. Gerak-gerak penetrasi yang menghasilkan skistositas
hanya aktif secara setempat, jika tidak, biasanya tidak hadir.
Metamorfisme Lantai Samudera
Batuan penyusunnya merupakan material baru yang dimulai pembentukannya di punggungan
tengah samudera. Perubahan mineralogy dikenal juga metamorfisme hidrotermal (Coomb, 1961).
Dalam hal ini larutan panas (gas) memanasi retakan-retakan batuan dan menyebabkan perubahan
mineralogi batuan sekitarnya. Metamorfisme semacam ini melibatkan adanya penambahan unsur
dalam batuan yang dibawa oleh larutan panas dan lebih dikenal dengan metasomatisme.
extural (sekis, genis, granulit dll)
Tatanama Batuan Metamorfik
(Yardley, 1989)
1. Textural (sekis, genis, granulit dll)

42

2. Mineralogi (amfibolit, serpentinit,kuarsit dll


3. Kombinasi textural dan mineralogi
4. Protolit (prefik meta, orto, para)
5. Khusus (sekis hijau, sekis biru, eklogit)

Fasies batuan metamorf

Mineral polimorf Al2SiO5 : Kyanit, Andalusit, Silimanit

Andalusit : Batuan metamorf termal

Kyanit : Batuan metamorf Tekanan tinggi

Silimanit : Batuan metamorf termal dan tekanan tinggi

Penyebab metamorfisme :

Suhu
43

Tekanan :

Lithostatic : P seragam ke segala arah

Differential : P tidak seragam

Fluida

44

Anda mungkin juga menyukai