Iut 1
Iut 1
MODUL
1. Definisi ilmu usahatani
sektor agribisnis
3. Sejarah Perkembangan
5. Klasifikasi usahatani
usahatani di Indonesia
1. DEFINISI USAHATANI
mempelajari
efisien
pada
bagaimana
suatu
menggunakan
usaha
pertanian
sumberdaya
agar
diperoleh
secara
hasil
maksimal.
Pertanian rakyat yang merupakan usahatani adalah sebagai
istilah dari perkataan farm dalam bahasa Inggris. Dr. Mosher
memberikan definisi farm sebagai suatu tempat atau sebagian
dari permukaan bumi di mana pertanian diselenggarakan oleh
seorang petani tertentu, apakah ia seorang pemilik, penyakap
atau manajer yang digaji. Usahatani adalah himpunan dari
sumber-sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang
diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air,
perbaikan- perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar
matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu
dan sebagainya (Mosher, 1968)
Usahatani
kecil
diusahakan
oleh
petani
kecil
yang
Page 2 of 12
Ciri
Lahan
Status lahan
Pengelolaan
Usahatani
Sempit
Milik, sewa
Oleh petani sendiri dan
Secara sederhana
Campuran , monokultur,
Jenis tanaman
Tehnologi
Pangan
Sederhana
Cara budidaya
Tradisional
Cara permodalan
Padat karya
Perkebunan
Luas
Hak guna usaha
Swasta, seluruhnya tenaga
upahan sebagai karyawan,
dan agak rumuit
Tanaman perdagangan,
Monokultur
Modern
Selalu mengikuti
Perkembangan tehnologi
Padat modal
Ilmu Sosial
dan
Ekonomi
Ilmu
Usahatani
Ilmu
Sosiologi
Ilmu Teknik
Pertanian
Manusia
petani
Ilmu Tanah,
pemupukan,
klimatologi,
pengairan dan
lain-lain
Lahan
Ilmu Tataniaga
Ilmu Ekonomi
Pertanian
Pembiayaan
usahatani
Tanaman/
ternak/
ikan
Ilmu organisasi
Ilmu hama
penyakit
adalah
umbi-umbian.
Masyarakat
berfikir
sederhana
bagaimana
pertanian
di
Indonesia,
melainkan
hanya
untuk
memperoleh
menentukan
tanaman
yang
akan
ditanam
dan
budidaya
terhadap
tanamannya pun tak berkembang. Setelah swasembada beras hingga tahun 1990
an, baru ada perubahan kebijakan dari beras ke pangan.
Pada permulaan tahun 1970-an pemerintah Indonesia meluncurkan suatu
program pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program Revolusi
Hijau yang dimasyarakat petani dikenal dengan program BIMAS. Tujuan utama dari
program tersebut adalah meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Revolusi
Hijau memakan waktu lebih dari 20 tahun telah berhasil mengubah sikap para
petani khususnya para petani sub sektor pangan, dari anti teknologi ke sikap yang
mau memanfaatkan teknologi pertanian modern. Perubahan sikap petani sangat
berpengaruh
Indonesia
terhadap
mampu
kenaikan
mencapai
produktivitas
swasembada
sub
pangan.
sektor
pangan
Namun
sehingga
kerugian
yang
ditimbulkan Revolusi Hijau pun tidak sedikit, diantaranya adalah membuat petani
bodoh. Banyak pengetahuan lokal yang menyangkut pertanian telah banyak
dilupakan. Para petani tergantung pada paket-paket teknoloogi pertanian produk
industri.
Pada tahun 1998 usaha tani di Indonesia mengalami keterpurukan karena
adanya krisis multi-dimensi. Pada waktu itu telah terjadi perubahan yang mendadak
bahkan kacau balau dalam pertanian kita. Kredit pertanian dicabut, suku bunga
kredit membumbung tinggi sehingga tidak ada kredit yang tersedia ke pertanian.
Karena desakan IMF waktu itu, subsidi pertanian (pupuk, benih, dll) juga dicabut
dan tarif impor komoditi khususnya pangan dipatok maksimum 5%. Infrastruktur
pertanian pedesaan khususnya irigasi banyak yang rusak karena biaya pemeliharaan
tidak
ada.
Penyuluh
pertanian
juga
kacau
balau
karena terlalu
mendadak
didaerahkan. Tidak hanya itu, akibat kerusuhan, jaringan distribusi bahan pangan
dan sarana produksi pertanian lumpuh, antrian beras dan minyak goreng terjadi
dimana-mana. Itulah kondisi pertanian dan pangan yang kita hadapi saat itu. Akibat
perubahan mendadak tersebut pelaku agribisnis khususnya para petani mengalami
kegamangan
dan
kekacauan.
Kredit
untuk
petani
tidak
ada,
harga
pupuk
Itulah sebabnya mengapa pada saat krisis pada tahun 1998-1999 booming
agribisnis tidak berlangsung lama meskipun depresiasi rupiah cukup memberi
insentif untuk eksport. Perubahan mendadak waktu itu, tidak memberi waktu bagi
para
petani
untuk
menyesuaikan
diri.
Sehingga
PDB
pertanian
mengalami
Pengolahan
Usahatani :
Skala besar
Skala kecil
Pangan
Sayuran
Bunga
Perkebunan
Ternak Ikan
Pupuk
- Pestisida
- Obat-obatan
Mesin
pertanian
5. KLASIFIKASI USAHATANI
Page 7 of 12
Bahan
bakar
Kredit
Dll.
a. Pola usahatani
Terdapat dua macam pola usahatani, yaitu lahan basah atau sawah ,lahan
kering.
Ada
beberapa
sawah
yang
irigasinya
dipengaruhi
oleh
sifat
pengairannya, yaitu:
Sawah dengan pengairan tehnis
Sawah dengan pengairan setengah tehnis
Sawah dengan pengairan sederhana
Sawah dengan pengairan tadah hujan
Sawah pasang surut, umumnya di muara sungai
b. Tipe usahatani
Tipe usahatani menunjukkan klasifikasi tanaman yang didasarkan pada
macam dan cara penyusunan tanaman yang diusahakan.
1. Macam tipe usahatani :
Usahatani padi
Usahatani palawija (serealia, umbi-umbian, jagung)
2. Cara penyusunan tanaman:
Usahatani Monokultur: satu jenis tanaman sayuran yang ditanam pada suatu
lahan. Pola ini tidak memperkenankan adanya jenis tanaman lain pada lahan
yang sama. Jadi bila menanam cabai, hanya cabai saja yang ditanam di
lahan tersebut. Pola tanam monokultur banyak dilakukan petani sayuran
yang memiliki lahan khusus. Jarang yang melakukannya di lahan yang
sempit.
Pola
tanam
ini
memang
sudah
sangat
mengacu
ke
arah
Makeham
dan
Malcolm,
1990
monokultur
adalah
Page 8 of 12
bisa
memanfaatkan
banyak
lahan
variasinya.
semaksimal
Pola
tanam
ini
sebagai
mungkin.Tumpangsari
upaya
juga
dapat
guna
Page 9 of 12
b. Struktur usahatani
Struktur usahatani menunjukkan bagaimana suatu komoditi diusahakan.
Cara pengusahaan dapat dilakukan secara khusus (1 lokasi), tidak khusus
(berganti-ganti lahan atau varietas tanaman) dan campuran (2 jenis atau lebih
varietas tanaman, misal tumpangsari dan tumpang gilir). Ada pula yang disebut
dengan Mix Farming yaitu manakala pilihannya antara dua komoditi yang
berbeda polanya, misalnya hortikultura dan sapi perah.
Pemilihan khusus atau tidak khusus ditentukan oleh :
Kondisi lahan
Musim/iklim setempat
Pengairan
Kemiringan lahan
Kedalaman lahan
Pemilihan khusus dilakukan berdasarkan keadaan tanah yang menyangkut
kelangsungan produksi dan pertimbangan keuntungan. Pemilihan tidak khusus
dilakukan oleh petani karena dipaksa oleh keadaan lahan yang dimiliki, misalnya
bila petani memiliki sawah, tanah kering dan kolam, maka pilihan komoditi yang
terbaik adalah yang menyebabkan kenaikan produk dari yang satu diikuti oleh
kenaikan produk cabang usaha yang lain.
c. Corak usahatani
Corak usahatani berdasarkan tingkatan hasil pengelolaan usahatani yang
ditentukan oleh berbagai ukuran/kriteria, antara lain :
Nilai umum, sikap dan motivasi
Tujuan produksi
Pengambilan keputusan
Tingkat teknologi
Derajat komersialisasi dari produksi usahatani
Derajat komersialisasi dari input usahatani
Proporsi penggunaan faktor produksi dan tingkat keuntungan
Pendayagunaan lembaga pelayanan pertanian setempat
Tersedianya sumber yang sudah digunakan dalam usahatani
Tingkat dan keadaan sumbangan pertanian dalam keseluruhan tingkat
ekonomi
Page 10 of 12
d. Bentuk usahatani
Bentuk usahatanidi bedakan atas penguasaan faktor produksi oleh petani,
yaitu :
Perorangan
Faktor produksi dimiliki atau dikuasai oleh seseorang, maka hasilnya juga
akan ditentukan oleh seseorang
Kooperatif
Faktor produksi dimiliki secara bersama, maka hasilnya digunakan dibagi
berdasar kontribusi dari pencurahan faktor yang lain. Dari hasil usahatani
kooperatif tersebut disisihkan atas dasar musyawarah per anggotanya
untuk keperluan pemeliharaan dan pengembanga faktor yang dikuasai
bersama serta kegiatan sosial dari kelompok kegiatan itu antara lain :
pemilikan bersama alat pertanian, pemasaran hasil dan lain-lain
REFERENSI
Anonymous, 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia Di Aceh. Jakarta
--------------, 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia: Lampung. PT Intermasa :
Jakarta
--------------, 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia: Maluku. PT Intermasa. Jakarta
Anwar Adiwilaga, 1982, Ilmu Usahatani, Penerbit Alumni, Bandung
Blogspot. 2001. Sejarah Kerajaan Lombok (online). (Available on-line with updates at
http://www.kompas.com/menelusuri SisaMajapahitDiLombok.htm)
Rudini, 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia Sulawesi Tengah. Yayasan Bhakti
Wawasan Nusantara. PT. Inter Masa. Jakarta.
--------, 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta. Yayasan
Bhakti Wawasan Nusantara. . PT. Inter Masa. Jakarta.
Saragih Bungaran, 2004. Kuliah Tamu Perkembangan Mutakhir Pertanian Indonesia dan
Agenda Pembangunan Ke Depan. Universitas Brawijaya. Malang
Page 11 of 12
PROPAGASI
TUGAS PEMBELAJARAN MODUL 1
1.
2.
3.
4.
Ceritakan
sejarah
perkembangan
usahatani
Page 12 of 12
di
Indonesia
mulai
dari
jaman