Anda di halaman 1dari 7

Aplika.vi I.volop dan Radiali.

1996

STUDI PERILAKU RESIDU KARBARIL (I-NAFTIL-N-METILKARBAMA


DALAM TANAH DENGAN TEKNIK PERUNUT 14C

T)

Eny Anwar dan M. Sulistyati Tungguldihardjo


Pusst Aplikasi

lsotop don Radiasi, BAT AN

ABSTRAK
STUD I PERILAKU RESIDU KARBARIL (I-NAFTIL-N-METILKARBAMA1)
DALAM TANAH DENGAN
TEKNIK PERUNUT '4C. Telah dila-kukan penelitian untuk mempelajariperilaku residu karba-ril bertanda"c dalam tanah
yang ditanami kedelai. Pengambilanconloh lanah dilakukan pads hari ke-O, I, 2,4, 8, 14,20, dan 40 selelah penyebaran
karbaril-14C. Residu karbaril total dalnm Innah mengalami penurunandari 100% menjadi 50,1% pada rase awal (hari ke-O
sampai ke-8), dari 50,1'!/omenjadi 16,8% pads rase medium (hari ke-8 sampai ke-20), dan dari 16,8% menjadi 2,5% pada
raseakhir (hari ke-20 sampai ke-40): denganwaklu paruh padamasing-masingraseadalah 8,0; 7,6; don 7,2 hari Hasil analisis dengan HPLC menunjukkan bahwa karbaril dalam tanah mengalamiperuraian menjadi naftol-1 dan paling sedikit limn
melabolil karbarillain. Snmpni hnri ke-40,jumlah karbaril yang lerurai telah mencapai73,6%.

ABSTRACf
STUDY ON THE FATE OF CARBARYL RESIDUES (I-NAPHTHYL -N-METHYL CARBAMATE) IN
SOIL USING 14CTRAC'ER TECHNIQUES. The fate of 14C-Iabelled
carbaryl residuesin soybeansoil were studied. Samplings of the soil were done at 0, I, 2,4, 8, 14, 20. and 40 days after application of 14C-labelledcarbaryl. Total carbaryl
residues in soil dissipated from 100% to 50.1% at the initial phase(0-8 days), 50.1% to 16.8% at the medium phase(8-20
days), and 16.8% to 2,5% at the last phase(20-40 days). The correspondinghalf-lives of dissipation were 8.0,7.6, and 7.2
days. respectively. Analysis of the soil samplesby using HPLC showed that the carbaryl degradedinto I-naphtol and at least
five kinds of other metabt)lites. Up to 40 days, 73.6% of the carbaryl have beendegraded.

PENDAHULUAN
Pada dekade terakhir, penggunaaninsektisida
golongan karbamat untuk membasmi hama pertanian
makin meluas. Keadaan ini makin distimulasi oleh
berkurangnya penggunaaninsektisida klororganik yang
lebih berbahaya temadap lingkungan. Salah satu insektisida karbamat yang banyak digunakanadalah karbaril
(l-naftil-N-metilkarbamat). Insektisida ini mempunyai
spektrum keaktifan luas dan tingkat toksisisitasnya terhadap binatang menyusui tidak terlalu tinggi (I, 2).
Menurut KUHR dan DOROUGH (3), LDso karbaril
terhadap tikus secara oral 500 mg/kg, sedangkansecara dermal LDso nya >4000 mg/kg. KUHR dan
DOROUGH (3) menyatakan bahwa lebih dari 160jenis hama tanaman dapat dikendalikan oleh karbaril,
antara lain hama tanaman kapas, jagung, kedelai,
pisang, nanas, coklat? kopi, padi, dan kacang tanah.

Walaupun karbaril tidak terlalu berbahayadaD


mudah terurai menjadi senyawa lain, meluasnya penggunaan karbaril yang terus-menerus pada daerah pertanian daDperkebunanmengakibatkan residunya pada
tanah bisa menimbulkan masalah serius pada lingkungan. Oleh karena itu, dalaDl penelitian ini dipelajari perilaku insektisida karbaril dalam tanah yang
ditanaDli kedelai dengan menggunakan teknik perunut
14C. Diharapkan dengan informasi tersebut, pemakaian karbaril dapat lebih efisien, sehingga pengaruhnya terhadap makhluk hidup dapat diminimalkan.

BAHAN DAN METODE


Bahan Kimia. Karbanl bertanda 14Cdengan
aktivitas spesifik 59,5 mCi/mmol diperoleh dari
Amersham (lnggris). Karbaril nonradioaktif dibuat

37

Aplikasi /sotopdan Radiasi,/996

denganmemurnikan fonnulasi karbaril Sevin 85 S. Bahan pelarut metanol dan diklorometan ACS grade serta asetonitril HPLC grade diperoleh dari Fisher. Sintilator pencacahanlangsung terdiri dan PPO, POPOP,
dan toluen scintillation grade diperoleh dari Merck. Sintilator penangkap CO2 pada alat Biological Oxidizer
berasal dari Harvey Instrument Corporation. Bahan
pengering natriumsulfat anhidris clan standar naftol-l
merupakan buatan Merck berkualitas proanalisis.

Peralatan. Peralatanutama yang digunakan


pada percobaan ini ialah alat pembakar Biological
Oxidizer Harvey model OX-400, pencacahsintilasi cair
Beckman LS 6000LL, dan High Performance Liquid

Chromatography
(HPLC) buatanShimadzumodelLC9A.
Metode. Pada penelitian ini digunakan tanah
jenis latosol yang berlokasi di Pasar Jumat dengan
tekstur sebagaiberikut: pasir 7,4%, debu 41,8%, dan
tanah liat 51,8% (4,5). Silinder PVC (panjang 17cm,
diameter dalam 10,4 cm) sebanyak27 batang (untuk
8x pengambilan contoh tanah dengan 3x ulangan, clan
3 buah kontrol) ditaoamkan ke dalam tanah sampai
tinggi silinder 5 cm di atas permukaan tanah (4). Pada
tanah dalam masing-masing silinder ditanami empat
biji kedelai. Setelah 10 hari, pada setiap silinder ditumbuhkan satu tanaman terbaik. Setelah tanaman
berumur 30 hari (menjelangtanamanberbunga),ke atas
permukaan tanah dalam 24 batang silinder masingmasing disebarkan larutao yang mengandung0,4 mg
karbaril tidak bertanda + karbaril bertanda 14Cdengan
aktivitas 0,1 ~Ci dalam 10 ml metanol; sedangkan
taoah dalam 3 silinder lain berfungsi sebagaikontrol.
Tanaman setiap hari disiram dengan20 ml air.
Pengambilan contoh tanah dilakukan secara
acak pada hari-hari ke-O, 1, 2, 4, 8, 14, 20, dan 40
setelah aplikasi karbaril. Tanah dalam masing-masing
silinder dikeruk sampai kedalaman 10 cm dari permukaan tanah, dibiarkan kering udara selama 3--4 jam,
kemudian dihaluskandan dihomogenkan.Untuk mendapatkan residu karbaril total dalam tanah, 200 g tanah
kering diekstraksi dengan200 ml metanolmenggunakan
shaker selama 4 jam. Ekstrak metanol sebanyak 1 ml
ditambahkan sintilator clan dicacah dengan pencacah
sintilasi cair. Ekstrak lain sebanyak 90 ml ditambahkan dengan 90 m1 air, daD diekstraksi kembali dengan
25 ml diklorometao. Fraksi air diambil 20 ml clan diuapkan sampai volume 10 ml; sedangkan fraksi diklorometao dilewatkan pada kolom berisi natriumsulfat anhidris, kemudian pelarutnya diuapkan sampai
kering, clan ditambahkan 10 ml metanol. Karbaril clan

138

metabolit-metabolitnya dipisahkan dengan mengukur


masing-masingfraksi (sebanyak I 0 ~I) menggunakan
alat HPLC Shimadzu LC-9A dengan kolom Phenomenex tipe Bond clone 10 C 18, panjang 300 rom, daD
diameter kolom 3,9 rom. Pelarut yang digunakan
adalah campuran air daD asetonitril perbandingan 65 :
35, dengan laju alir I mVmenit. Sebagai detektor, digunakandetektorUV pada panjang gelombang 254 nm.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengurangan Residu Karbaril Total. Hasil
ekstraksi tanah dengan metanol yang dicacah dengan
pencacahsintilasi cair, merupakan data residu karbaril
total dalam tanah. Hubungan antara persentaseresidu
karbaril total dalam tanah dibandingkan terbadapjumlab karbaril mula-mula dengan lama percobaan disajikan pada Tabel 1. Pada tabel tersebut terlihat
bahwa selama 40 hari percobaan, karbaril total
dalam tanah terns berkurang, yang dapat dipisahkan
atas tiga rase pengurangan, yaitu rase awal mulai hari
ke-O sampai dengan hari ke-8 (dari 100% menjadi
50,1%), rase medium mulai hari ke-8 sampai dengan
hari ke-20 (dari 50,1% menjadi 16,8%), dan rase akhir
mulai bari ke-20 sampaidenganhari ke-40 (dari 16,8%
menjadi 2,5%). Menurut EDWARDS (6), pengurangan insektisida pada tanah dapat terjadi dengan polapola dua rase, tiga rase, atau empat rase. Dari data
tersebut di atas, terlibat bahwa laju pengurangan karbaril pada rase awallebih cepat dari rase medium, sedangkan rase akhir menunjukkan laju pengurangan
paling lambat. Hilangnya karbaril pada rase awal kemungkinan terjadi pada proses penyebaran karbaril,
adanya penguapan pada permukaan tanah, daD penyerapan oleh tanaman. Pada rase medium, hilangnya
karbaril kemungkinan disebabkan karena proses
penguapandan penyerapankarbaril oleh tanaman. Sedangkan pada rase akhir kemungkinan karbaril
berkurang karena pengaruh-pengaruhyang bersifat enzim, bakteri tanah, daD sebagainya. Perlu dikemukakan bahwa mekanisme berkurangnya karbaril dalam
tanah selain dipengaruhi oleh penguapan, penyerapan,
dan mikroorganisme tanah, juga mungkin disebabkan
oleh faktor-faktor lain seperti: struktur kimia, cuaca,
jenis tanah, pH tanah, kandungan bahan organik tanah,
kandungan mineral tanah, sistem pengairan, dan jenis
tanaman.
Waktu Paruh Residu Karbaril
dalam
Tanah. Waktu paruh residu karbaril dalam tanah yang
ditanami kedelai selama percobaan ditunjukkan pada

Aplikasi /sotopdon Radiasi, /996

Tabel2. Waktu paruhpadapercobaanini ditentukan


pada setiaprase sepertiyang telah diuraikandi atas.
Di sini terlihat bahwa pada rase awal, rase medium,
dan rase akhir, waktu paruh karbaril berturut-turut
adalah 8,O~7,6~ clan 7,2 hari. Penghitunganwaktu
paruh pada setiapraseditentukansesuaidenganmerode yangdigunakanolehZEPP, ~ ~. (7):

0,693 x t
Tu =

In (Co/C)

t = periode percobaan
C = konsentrasiawal
C = konsentrasipada Wakttlt

Apabila dihitung secara keseluruhan dari hari ke-O


sampai dengan bari ke-40, waktu paruh residu karbaril
adalah 7,5. Waktu paruh juga dipengaruhi oleh sifatsifat tanah, faktor lingkungan, clan sifat struktur insektisida tersebut.
Peruraian Karbaril dalam Tanah. Hasil analisis dengan menggunakanHPLC menunjukkanbahwa
karbaril dalam tanah telah mengalami peruraian menjadi naftol-l, dan metabolit-metabolit lain. Persentase
karbaril, naftol-1 dan metabolit lain dibandingkan
dengan metabolit karbanl total dalam tanah selama40
hari percobaan disajikan pada Tabel 3. Jumlah karbanl
terns menurun daTi 99, 1% pada ban ke-O menjadi
26,4% pada han ke-40.
Pada han ke-O metabolit naftol.1 telah terbentuk sebanyak 0,9% dan terus meningkat sampai
dengan han ke-4 menjadi 25, 1%. tetapi pada hari ke5 dan seterusnya menurun hingga tinggal 1,1% pada
ban ke-40. Metabolit-metabolit lain meningkat terns
daTi 0% pada han ke-O menjadi 72,5% pada han ke40. Menurunnya naftol-l setelah hari ke-4 diduga
bahwa metabolit tersebut mengalami peruraian lebih
lanjut menjadi metabolit lain, sehingga metabolit lain
tersebut terns meningkat sampai dengan hari ke-40.
DITTER (1961) seperti yang dikutip oleh
KUHR clan DOROUGH (3) mengemukakan bahwa
karbanl akan terurai menjadi naftol-1 clan metil isosianat. Peruraian karbanl pada percobaan ini temyata
tidak sesederhana reaksi tersebut di atas. Analisis
denganHPLC menunjukkan bahwa selain karbanl clan
naftol-l, paling sedikit ada lima metabolit karbaril lain
yang terdeteksi. Menurut LIU clan BOLLAG (8), karbaril dalam tanah akan terurai menjadi l-naftil-Nhidroksimetilkarbamat, 4-hidroksi-l-naftilmetilkarbamat, dan 5-hidroksi-l-naftilmetilkarbamat. Sedangkan
ZHONG, ~ ill. (9) menyatakan ba,hwa karbaril akan

terurai menjadi l-naftol, metilolkarbaril, desmetilkarbaril, 4-hidroksikarbaril, clan5-hidroksikarbaril. Menurut KUHR clan DOROUGH (3), peruraian karbaril
mempunyai korelasi positip dengan suhu, waktu, clan
kebasaantanah. Selain itu, mikroorganisme tanah clan
kelembapan tanah juga mempengaruhi proses peruraian karbaril tersebut.

KESIMPULAN
Dan basil percobaan dapat disimpulkan :
1. Residu karbaril total dalam tanah yang ditanami
kedelai selama 40 han percobaan terus mengalami
penurunan; laju pengurangan paling cepat terjadi
pada raseawal (mulai hari ke-Osampai dengan hari
ke-8), yaitu dan 100% menjadi 50,1%, sedangkan
pada rase medium (mulai ban ke-8 sampai dengan
hari ke-20) dan rase akhir (mulai hari ke-20 sampai dengan han ke-40) penurunannya dan 50,1%
menjadi 16,8% clan dari 16,8% menjadi 2,5%;

denganwaktu paruh pada masing-masingrase


adalah 8,0; 7,6; clan 7,2 hari.
2. Karbanl dalam tanah terurai menjadi naftol-1 clan
metabolit-metabolit lain. Sampai hari ke-40, jumlab karbaril yang terurai telah mencapai 73,6%.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkanterimakasih kepada Saudarn PatuanSitoms yang telah banyak membantupenetitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
ZAYED, S.M.A.D., MANSOUR, S.A., MOSTAFA, I. Y., and HASSAN, A., "Carbaryl residues in maize products", Trace Contaminants
of Agriculture, Fisheries, and Food in Developing Countries (Panel Proc. Series, 1976), IAEA,
Vienna (1976) 89.
2. QURESHI, M.J., SAlTAR, A., and NAQVI, M.H.,
"Carbaryl residuesin maize and processedproducts", Nuclear Techniques for Studying Chemical Residue Problems in Edible Oil Seeds and
Related Products(IAEA- TECDOC-243), IAEA,
Vienna (1981) 39.

39

Aplikasi [sotop dan Radiasi, J 996

3. KUHR, R.J. and DOROUGH,H.W., CarbamateInsecticides: Chemistry,Biochemistry,andToxicology, CRC Press,Florida (1976).


4. SJOEIB. F.. ANWAR. E.. and TUNGGULDlHARDJO. M.S.. Beha-viour of DDT and
DDE in Inoonesianuopicalsoils.J. Environ.Sci.
Health~
I (1994) 17.
5. SJOEIB, F., ANWAR, E., and TUNGGULDIHARDJO, M.S., Laboratorystudiesof dissipationof 14C-DDTfrom soil andplywoodsurfaces,J. Environ.Sci. Health~
I (1994)153.
6. EDWARDS, C.A., ResidueReviews,SpringerVerlag, Berlin (1966).

140

7. ZEPP,R.G., WOLFE,N.L., AZARAGA, R.H., and


PAPE,C.W., Photochemical transfonnation of
DDT and methoxychlor degradation products,
DDE & DDME by sun light, Arch. Environ.
Contam. Toxicol. ..(1977) 305.

8. LIU, S.Y. and BOLLAG, J.M., Metabolismof carbaryl by a soil fungus,J. Agr. FoodChern.19.
3 (1911)481.
9. ZHONG, H., HASTINGS, F.L., HAIN, F.P., and
MONAHAN, J.F., Carbaryl degradationon tree
bark as influencedby temperatureand humidity, J. Econ.Entomol.n 3 (1995) 558.

Aplika.ri I.r%p don Radiasi, 1996

Tabel I. Residu karbaril total dalam tanah yang ditanami kedelai selama 40 hari percobaan

Residu karbaril total

Hari keRadioaktivitas

(%)

(DPM)
0

220.000
206.500
192.000
167.400

100,0
93,9
87,3

110.200

76,1
50,1

20

71.000
36.900

32,3

40

5.500

2,5

8
14

16,8

Tabel 2. Waktu paruh residu karbaril total dalam tanah yang ditanami kedelai

Waktu paruh (hari)

Fase I (hari ke 0-8)

8,0

Fase2 (hari ke 8-20)

7,6

Fase3 (hari ke 20-40)

7,2

Seluruh(hari ke 0-40)

7,5

1111

Aplika.ri I salop dan Radiasi, /996

Tabel 3. Persentase karbaril daD metabolitnya pada tanall dibandingkan dengan residu total pada han pengamatan

Hari ke-

Naftol-

Metabolit lain

(%)

(%)

99,1

0,9

85,6

12,5

1,9

79,5

17,2

3,3

69,5

25,1

53,4
47,2

19,5

5,9
27,1

12,2

40,6

4,3

55,5

14

20
40

142

Karbanl

41,2
26,4

(%)

72,5

~Aplikasi ISO1Op
don Radias;, 1996

DISKUSI

ROSSISETADn

EMLINARTI

1. Mohon diinfonnasikanpersendistribusikarbaril daJam


tanah oleh berbagai faktor, antara lain penguapan,
penyerapanoleh tanaman,degradasi,daDsebagainya?
2. Apa faktor dominanyang menyebabkan
degradasikarbaril daJamtanab. Bagaimanaperananmikroorganisme dalam degradasikarbaril?

I. Pada hari ke-Osampai dengan han ke-20 waktu pamhnya berkurang.Kenapapada ban ke-40 waktu pamhnya naik lagi?
2. Kira-kira pada hari keberapakahkarbaril temrai semuanyamenjadi lOO%?
3. Kenapapercobaandilakukanhanyasampaihan ke-40?

ERRYANWAR
ERRY ANWAR

Datanya belurn ada. Mudah-rnudahanpada kesernpatan lain akan dilakukan percobaanlebih rnendalarn.
Sernuanya,(suhu, rnikroorganisrne,pH tanah,kelernbapantanah, daD lain-lain) berperanancukup besar.
Menurut literatur yang sara baca, rnikroorganisrne
tanah perannyacukup dorninan.

HARSOJO

Tadi dikatakan ada mikroorganismetanahyang


dapatmenguraikankamaril. Apakah dapatdiinformasikan
mikroorganismetanah apa saja yang dapatmenguraikan-

I. Waktuparuh pengurangankarbaril berturut-turut dari


raseI, II, daDIII adalah8,0; 7,6; daD7,2. Jadi terns
mengaiamipenurunan.
2. Tidak dilakukan. Sebenarnyahila dilakukan ekstrapolasi padagrafik, rnakasecarakasarkarbaril akanhabis
setelahhari ke-40 daD 55. Akan tetapi, kenyataannya
tidak sesederhana
itu.
3. Sebenarnya
padahipotesisnyadiharapkanpadahari ke40 sebagianbesarkarbaril sudahterurai. Idealnyamemang percobaanditeruskan sampai karbaril dalam
tanah habis. Mudah-mudahanpada kesempatanlain
dapatdilakukan.

nya?
ERRY ANWAR

WINARTI ANDA Y ANI

Salah satucontohyangsayaketahui adalahG/ioc/adina roseum.

Apakah basil metabolit/hasilperuraianyang terbentuk masihbersifatracun? Bagaimanajika dibandingkan dengankarbaril.

MUNSIAH MAHA

ERRY ANWAR

1. Apakah metabolitbasi! penguraiankarbaril masihbersuat toksik terhadapserangga/hamatanaman?


2. Mengapa waktu paruh karbaril bisa berubah-ubah
(bagaimanamenghitungwaktu paruh tersebut)?

Ya, masih bersifat racun. Sifat racun dari metabolit-metabolit tersebutdiharapkan lebih kecil daripada
karbaril. Sebagaicontoh: LD50oral terhadaptikus untuk
karbaril: 500 mg/kg dan naftol-l: 2590 mg/kg. Jadi,terlihat bahwa daya racun naftol-1 lebih rendah daripada
karbaril.

ERRY ANWAR
I. Masih, tetapi lebih kecil daripadakarbaril.
2. Waktu paruh berubah-ubahkarena perbedaanparameter yang mempengaruhipengurangankarbaril.
Contoh : pada awal percobaan karbaril berkurang
dipengaruhioleh penguapan,penyerapanoleh tanaman,
daDpenyiraman; sedangkanpada akhir percobaansebagianbesar dipengaruhioleh mikroorganismetanah.

Ke Daftar Isi

143

Anda mungkin juga menyukai