halaman 1
Version : 2012-10 |
Bacaan 1
Cacing tanah merupakan hewan yang
penting dalam proses penyuburan tanah,
karena beperan dalam menurunkan rasio
C/N tanah. Tanah yang subur baik untuk
pertumbuhan tanaman. Daya reproduksi
cacing tanah sangat dipengaruhi oleh
jenis pakan.
Studi 1
Untuk mengetahui hubungan
antara jenis pakan dengan jumlah kokon
yang dihasilkan,laju konsumsi, rasio C/N
pakan, dan kandungan tanin pakan telah
dilakukan percobaan dengan hasil pada
tabel berikut :
Pakan Laju
Rasio
C/N
Kandungan
tanin
(%)
Jumlah
kokon
/
individ
u/10
bulan
Feses
sapi
Feses
kuda
Jeram
padi
Dedak
padi
40,6
7,2
0.20
83
30,8
9,6
0,38
72
28,3
15,0
2,50
66
23,7
17,4
2,93
60
Feses 24,2
domin
an
18,5
3,01
58
konsumsi
(mg/g
berat
tubuh/
hari )
Studi 2
Untuk mengetahui hubungan
antara laju konsumsi dengan feses yang
dihasilkan oleh cacing tanah, dapat dihitung dengan efisiensi daya cerna. Hasil
perhitungan tersebut tertera pada tabel
Pakan
Feses sapi
Feses kuda
Jerami padi
Dedak padi
Feses domba
22
33
45
48
50
Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di www.zenius.net dengan memasukkan kode 878 ke menu search.
Copyright 2012 Zenius Education
Version: 2012-10 |
halaman 2
Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di www.zenius.net dengan memasukkan kode 878 ke menu search.
Copyright 2012 Zenius Education
Version: 2012-10 |
12. Berdasarkan naskah di atas, faktor yang menentukan penyelesaian masalah adalah sistem
golongan darah ABO dan MN bagi bayi Y
SEBAB
Berdasarkan naskah di atas, penggunaan dua
sistem golongan darah lebih meyakinkan
dalam penyelesaian masalah.
13. Berdasarkan golongan darahnya, bayi X ada
kemungkinan anak keluarga Ranu atau Danu.
SEBAB
Anak keluarga Ranu atau Danu masih ada
kemungkinan bergolongan darah A, N.
Bacaan 3
Kebakaran hutan selain dapat mengubah
struktur maupun komposisi komunitas
vegetasi dan fauna tanahnya dapat pula
mengubah faktor lingkungan fisika dan
kimianya. Kebakaran hutan dapat meningkatkan individu dan fauna tanahnya untuk
membuktikan hal tersebut telah dilakukan
penelitian di hutan pinus bekas kebakaran
satu tahun pasca kebakaran.
Studi 1
Untuk mengetahui adanya perubahan komposisi komunitas fauna tanah akibat kebakaran , telah dilakukan peneltian pada lahan hutan pinus yang telah terbakar dan tidak terbakar sebagai pembanding. Di tiap
lahan dipasang masing-masing 10 buah perangkap yang diatur 2 jalur dan jarak antara
perangkap perangkap sekitar 10 m. Hasil
tangkapan hewan tanah dikumpulkan setiap
minggu, kemudian dikelompokkan dan dihitung. Hasil tertera pada gambar berikut,
halaman 3
Studi 2
Dari hasil pengukuran faktor lingkungan
yang meliputi suhu tanah, pH tanah, kandungan bahan organik tanah, tebal serasah dan
kelembaban udara tertera pada tabel berikut,
Faktor lingkungan
20
50
55
17
45
65
0,1
7,5
7,2
8,5
Studi 3
Keberadaan suatu hewan di suatu habitat
tergantung dari toleransi hewan tersebut terhadap lingkungan. Hal tersebut dapat diukur
dengan frekuensi kehadiran. Bila suatu spesies frekuensi kehadiran sangat tinggi maka
keberadaan hewan tersebut akan sangat kuat
(C4), apabila frekuensi kehadiran cukup
tinggi, maka keberadaan hewan tersebut kuat
(C3) bila frekuensi kehadiran hewan tersebut
sedang, maka keberadaan hewan tersebut
kurang kuat (C2), bila frekuensi kehadiran
rendah, maka keberadaan hewan tersebut
hanya kebetulan (C1). Berikut ini adalah hasil
perhitungan frekuensi kehadiran hewan
tanah di dalam lahan pinus bekas terbakar
(PT) maupun tidak terbakar (PK).
Kelompok
hewan
PT
PK
Orthoptera
Collembola
Hymenoptera
Isopoda
Coleoptera
C3
C2
C4
C3
C3
C1
C2
C3
C4
C2
C3
C2
Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di www.zenius.net dengan memasukkan kode 878 ke menu search.
Copyright 2012 Zenius Education
Version: 2012-10 |
halaman 4
17. Dari hasil perhitungan jumlah individu hewan tanah pada studi 1, dan pengukuran faktor lingkungan pada studi 2 dapat dijelaskan
bahwa..
(A) Meningkatnya jumlah individu Collembola di lahan pinus bekas terbakar akibat
menurunnya naungan oleh vegetasi
(B) Jumlah total populasi Arthropoda pada
lahan pinus bekas terbakar meningkat
akibat menurunnya semua faktor lingkungan yang diukur
(C) Jumlah total populasi Arthropoda pada
lahan pinus bekas terbakar maupun yang
tidak terbakar relatif konstan
(D) Meningkatnya jumlah individu Orthoptera pada lahan pinus bekas terbakar akibat menurunnya kelembaban udara
(E) Meningkatnya jumlah individu Orthoptera di lahan pinus bekas terbakar akibat
naiknya pH tanah
Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di www.zenius.net dengan memasukkan kode 878 ke menu search.
Copyright 2012 Zenius Education