Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zat
bernama unsur. Bahkan bahan yang jumlahnya sedikit dan tanpa sadar kita
konsumsi sehari-hari merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia.
Unsur merupakan zat tunggal yang sederhana. Unsur dapat ditemukan dalam
keadaan bebas maupun di dalam tanah. Wujud dari unsur pun berbeda antara satu
dengan lainnya. Ada yang berwujud padat ada pula yang berwujud cair. Dari
sistem periodik kita mengetahui bahwa ada 90 buah unsur yang terdapat dialam
serta ditambah belasan unsur buatan.
Selain memiliki wujud yang berbeda, setiap unsur juga memiliki
perbandingan berat dan jumlah atom yang beraneka ragam. Ada yang besar,
sedang maupun kecil. Setiap unsur yang telah diketahui keberadaannya telah
digolongkan berdasarkan sifat fisika dan kima serta jumlah elektron yang
dimilikinya. Salah satu golongan tersebut yaitu logam alkali tanah yang terletak
pada golongan II A. Beberapa fungsi unsur-unsur yang terdapat pada golongan ini
diataranya berfungsi bagi metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf, kerja
jantung, pergerakan otot dan lain-lain.
Alkali tanah merupakan unsur logam yang sangat reaktif yang terdapat di
alam. Hal ini karena unsur-unsur logam alkali tanah mudah melepas 2 elektron
valensinya untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil. Sehingga

unsur-unsur logam alkali tanah di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, akan
tetapi berikatan dengan unsur-unsur lain. Unsur-unsur logam alkali tanah tersebut
diantaranya Berilium, Magnesium, Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium.
Berdasarkan hal-hal tersebut pentingnya kita untuk mempelajari logamlogam alkali tanah yang terletak pada golongan II A pada sistim periodik unsur,
agar kita dapat memahami kegunaan dan sifat-sifatnya serta keberadaannya
dialam sehingga pemanfaatannya lebih maksimal.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari materi logam alkali tanah ini yaitu sebagai
berikut:
1. Bagaimana deskripsi logam alkali tanah ?
2. Jelaskan sifat fisika dan kimia logam alkali tanah ?
3. Bagaiama pembuatan logam alkali tanah ?
4. Jelaskan beberapa kelimpahan logam alkali tanah di kerak bumi ?
5. Apa kegunaan logam alkali tanah dalam kehidupan sehari-hari ?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mendeskripsikan logam alkali tanah.
2. Dapat menjelaskan sifat fisika dan kimia logam alkali tanah.
3. Dapat menjelaskan pembuatan logam alkali tanah.
4. Dapat menyebutkan beberapa kelimpahan logam alkali tanah di kerak
bumi.
5. Dapat menyebutkan kegunaan logam alkali tanah dalam kehidupan seharihari.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Logam Alkali Tanah

Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu yang
bersifat basa. Kata alkali ini menunjukkan bahwa kecenderungan sifat logam
alkali tanah adalah membentuk basa. Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang
terdapat di golongan IIA. Disebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam.
Dan disebut alkali juga karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan
dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak
ditemukan dalam bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah alkali tanah
biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A. Unsur
alkali tanah umumnya ditemukan di alam dalam bentuk senyawa-senyawanya.
Semua logam alkali tanah membentuk senyawa dengan bilangan oksidasi +2.
Logam ini memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau
golongan VIII A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar.
Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik.
Karena, elektron paling luarnya telah siap untuk di lepaskan untuk mencapai
kestabilan.
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan
dalam bentuk monoatomik, unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam
murni yang ada di udara, membentuk lapisan luar pada oksigen. Logam alkali
tanah yang paling banyak terdapat di alam adalah kalsium dan magnesium, yang
menempati urutan ke-5 dan ke-8 sebagai atom terbanyak pada kulit bumi.
Sementara itu unsur yang paling sedikit dari golongan IIA adalah radium sebab
bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain. Berikut ini adalah
unsur-unsur golongan II A :

Unsur
Berilium
Magnesiu
m
Kalsium
Stronsium
Barium
Radium

Simbol
Be
Mg

Nomor Atom
4
12

Ca
Sr
Ba
Ra

20
38
56
88

B. Sifat Fisika dan Kimia Logam Alkali Tanah


1. Sifat Fisika
Nama unsur
Nomor Atom
Konfigurasi
Elektron
Titik Leleh
Titik Didih
Jari-jari Atom
(Angstrom)
Jari-jari Ion
(Angstrom)
Energi
Ionisasi I (KJ
mol-1)
Energi
Ionisasi
II
(KJ mol-1)
Elektronegati
vitas
Potensial
Elektrode (V)
Massa Jenis
(g mL-1)

Be

Mg

Ca

4
12
2
[He] 2s [Ne] 3s2

20
[Ar] 4s2

1553
3043
1.12

923
1383
1.60

1111
1713
1.97

Sr
38
[Kr]
5s2
1041
1653
2.15

0.31

0.65

0.99

900

740

1800

Ba

Ra

56
88
2
[Xe] 6s [Rn] 7s2
987
1913
2.22

973
2010
2.54

1.13

1.35

1.55

590

550

500

440

1450

1150

1060

970

890

1.57

1.31

1.00

0.95

0.89

0.76

-1.85

-2.37

-2.87

-2.89

-2.90

-3.10

1.86

1.75

1.55

2.6

3.6

5.5

Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan beberapa hal penting


yaitu :

Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah


mempunyai elektron valensi ns2. Selain jari-jari atomnya yang

lebih kecil dibandingkan logam alkali, kedua elektron valensinya


yang telah berpasangan mengakibatkan energi ionisasi logam

alkali tanah lebih tinggi daripada alkali.


Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi
dari ion M2+ dari alkali tanah lebih besar daripada energi hidrasi
ion M+ dari alkali, mengakibatkan logam alkali tetap mudah
melepaskan kedua elektron valensinya, sehingga lebih stabil

sebagai ion M2+.


Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih
besar mengakibatkan logam alkali tanah membentuk kristal
dengan susunan yang lebih

rapat, sehingga mempunyai sifat

yang lebih keras daripada logam alkali dan massa jenisnya lebih

tinggi.
Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan
keelektronegatifan yang cukup besar, kedua hal ini menyebabkan

berilium dalam berikatan cenderung membentuk ikatan kovalen.


Potensial elektrode (reduksi) standar logam alkali tanah
menunjukkan harga yang rendah (negatif). Hal ini menunjukkan
bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang cukup kuat,
bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi

yang lebih kuat daripada natrium.


Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada
suhu ruangan. Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah
berwujud padat pada suhu ruangan.

2. Sifat Kimia

Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium. Fakta


ini sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena, dari berilium ke barium jari-jari
atom bertambah besar sehingga energi ionisasi serta keelektronegatifan berkurang.
Akibatnya, kecendrungan untuk melepas elektron membentuk senyawa ion makin
besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium, yaitu logam alkali
tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi magnesium membentuk
beberapa senyawa kovalen sedangkan senyawa-senyawa berilium bersifat
kovalen.
Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi
logam alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium
kurang reaktif dibandingkan litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan
terhadap natrium, dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkali
tanah lebih kecil sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali
tanah hanya satu.Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium dan tidak terlalu
berbeda dari logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh kurang aktif.
Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali,
namun tingkat kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter.
Artinya bisa bersifat asam atau pun basa. Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif.
Semua logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif, meskipun
kurang reaktif dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali tanah juga memiliki sifat
relatif lunak dan dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik, kecuali
Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam.

Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi
yang kecil. Dari Berilium ke Barium, nomor atom dan jari-jari atom semakin
besar. Selain itu semua logam alkali tanah juga mempunyai kecenderungan teratur
mengenai keelektronegatifan yang semakin kecil dan daya reduksi yang semakin
kuat dari Berilium ke Barium.
Kemiripan

sifat

logam

alkali

tanah

disebabkan

oleh

kecenderungan melepaskan dua elektron valensi. Oleh karena itu


senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga logam
alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk
logam yang reaktif, namun Berilium adalah satu-satunya unsur
alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air.
Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat
pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan
bereaksi dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke
Barium. Selain dengan air unsur logam alkali tanah juga bisa
bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen

a) Reaksi Dengan Air


Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi
sangat lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium,
Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan
air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah (Calsium)

dan air berlangsung

sebagai berikut :
Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + H2(g)
b) Reaksi Dengan Oksigen Atau Udara

Adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali tanah terbakar di


udara membentuk oksida dan nitrida. Logam alkali tanah, kecuali Be dan Mg
dengan udara juga dapat berlangsung, tetapi terjadinya korosi yang berlanjut dapat
dihambat karena lapisan oksida yang terbentuk melekat kuat pada permukaan
logam. Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan
oksigen. Oksida Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan
pelindung pada permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida
(BaO2)
2Mg(s) + O2 (g) 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g) (berlebihan) BaO2(s)
Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan
dapat menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)
4Mg(s) + O2(g) + N2 (g) MgO(s) + Mg3N2(s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3
Mg3N2(s) + 6H2O(l) 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
c) Reaksi Dengan Hidrogen
Adanya pemanasan menyebabkan logam allkali tanah dapat bereaksi
dengan hidrogen membentuk senyawa hidrogen.
M(s) + H2(g) MH2(s)
d) Reaksi Dengan Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa
oksida dan senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi
juga dengan Alkali Tanah. Contoh :
3Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s)
e) Reaksi Alkali Tanah Dengan Helogen

Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat


membentuk garam Halida, kecuali Berilium. Lelehan halida dari berilium
mempunyai daya hantar listrik yang buruk .Hal itu menunjukkan bahwa halida
berilium bersifat kovalen. Oleh karena daya polarisasi ion Be 2+ terhadap pasangan
elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali
tanah yang lain berikatan ion. Contoh,
Ca(s) + Cl2(g) CaCl2(s)
f) Reaksi Dengan Asam Basa
Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat ( seperti HCl)
membentuk garam dan gas hidrogen. Reaksi makin hebat dari Be ke Ba. Salah
satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat amfoter. Berilium selain
dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat bereaksi dengan basa kuat.
Be(s) + 2NaOH (aq) + H2O(l) Na2Be(OH)4 + H2 (g)
BeO(s) + 2NaOH(aq) + H2 NaO(l) 2Be(OH)4(aq)
Be(OH)2(s) Na+ 2NaOH(aq) 2Be(OH)4(aq)
C. Proses Pembuatan Logam Alkali Tanah
Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali
tanah dapat di ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat
menggunakan dua cara, yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.

1. Ekstraksi Berilium (Be)


Metode Reduksi

Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF 2.


Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril Be 3Al2(SiO6)3 dengan
Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium
BeF2 + Mg

MgF2 + Be

Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan
BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl 2 tidak dapat mengahantarkan
listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah
Katoda : Be2+ + 2e- Be
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e2. Ekstraksi Magnesium (Mg)
Magnesium diperoleh dengan proses Down. Langkahnya pertama
mengendapkan sebagai Mg(OH)2 kemudian diubah menjadi MgCl2 dan
dikristalkan sebagai MgCl2.6H2O. Leburan kristal dielektrolisis.
Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit
MgCa(CO3)2 karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat
menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO.
lalu dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.
2[ MgO.CaO] + FeSi

2Mg + Ca2SiO4 + Fe

Metode Elektrolisis

10

Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan


mereaksikan air alut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O

Ca2+ + 2OH-

Mg2+ + 2OH-

Mg(OH)2

Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2


Mg(OH)2 + 2HCl

MgCl2 + 2H2O

Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk


mendapatkan magnesium
Katode : Mg2+ + 2eAnode : 2Cl

Mg

Cl2 + 2e-

3. Ekstraksi Kalsium (Ca)

Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium

(Ca). Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO 3 dengan HCl
agar terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl

CaCl2 + H2O + CO2

Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan


kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi :
Katoda : Ca2+ + 2e- Ca
Anoda : 2Cl- Cl2 + 2e

Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al
atau dengan mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al

11

6CaO + 2Al

3Ca + Ca3Al2O6

Kemudian reduksi CaCl2 oleh Na


CaCl2 + 2 Na

Ca + 2NaCl

4. Ekstraksi Strontium (Sr)


Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan
elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit
SrSO4. Karena Senyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi
yang terjadi :
katode : Sr2+ + 2eanoda : 2Cl-

Sr
Cl2 + 2e-

5. Ekstraksi Barium (Ba)

Metode Elektrolisis

Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba).


Setelah diproses menjadi BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan
BaCl2. Reaksi yang terjadi :
katode : Ba2+ + 2eanoda : 2Cl

Ba
Cl2 + 2e

Metode Reduksi

Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO
oleh Al. Reaksi yang terjadi :
6BaO + 2Al

3Ba + Ba3Al2O6

12

D. Kelimpahan Logam Alkali Tanah Di Alam


Kelimpahan logam alkali tanah di alam dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No.
Unsur
1. Berilium

Sumber Di Alam
Senyawa silikat beril
3BeSiO3 .Al2(SiO3) atau
Be3Al2(SiO3)6

Kelimpahannya Di Alam
Berilium terdapat sekitar
0,0006 % dalam kerak bumi
sebagai mineral silikat dan
beril yang memiliki 2 jenis
warna :
Biru-hijau
muda,
yakni
aquamaryn
Hijau tua, yakni permata
emerald (adanya sampai
2% ion Cr (III) dalam
struktur kristalnya)

2. Magnesium

Magnesit (MgCO3)
Dolomit
(CaCO3MgCO3)
Epsomit (garam inggris)
(MgSO4.7H2O) Hiserit
(MgSO4.3H2O) Kaimit
(KCl.MgSO4.3H2O)
Olivin (Mg2SiO4)

3. Kalsium

Dolomit
(CaCO3MgCO3) Batu
kapur/marmer (CaCO3)

Kelimpahan
Magnesium
terletak pada urutan ke-8
(sekitar 2%) pada kulit bumi.
Mineral
utama
yang
mengandung
magnesium
adalah carnellite, magnesite
dan dolomite. Air laut
mengandung
0,13%
magnesium, dan merupakan
sumber magnesium yang
tidak terbatas.
Kelimpahan kalsium terletak
pada urutan kelima (8,6%)
pada kulit bumi. Terdapat
sebagai
mineral
silikat,
karbonat, sulfat, fosfat, dan
khlorida. CaCO3.

4. Stronsium

Selesit (SrSO4)
Stronsianit (SrCO3)

Stronsium sangat jarang


sekitar 0,05% dalam kerak
bumi, sebagai mineral
stronsianit SrSO4.

13

5. Barium

Barit (BaSO4) Witerit


(BaCO3)

Kelimpahan Barium di alam


sangat sedikit, dan terdapat
sebagai barit (BaSO4).

6. Radium

Fr (bijih uranium) Zat Radium merupakan unsur


radioaktif
radioaktif. Radium sangat
jarang
sekali,
tetapi
keberadaannya
dapat
dideteksi dengan mudah oleh
sinar
radioaktif
karena
intinya membelah dengan
spontan, mengemisi partikel
sehingga terbentuk Radon,
Rn. Sumber Ra adalah bijih
uranium (U3O8). Kelimpahan
Ra rata-rata dalam kerak
bumi kurang dari 10-4
.

E. Kegunaan Logam Alkali Tanah


1. Berilium (Be)
Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuatakan tetap

bermasa lebih ringan. Biasanya paduan inidigunakan pada kemudi pesawat Jet.
Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir
campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alatlistrik, maka Berilium

sangat penting sebagai komponen televisi.


2. Magnesium (Mg)
Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api

dan pada lampu Blitz.


Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO
memiliki titik leleh yang tinggi.

14

Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang
terdapat di mulut dan mencagah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai

pencegah maag.
3. Kalsium (Ca)
Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kuedan plastik.
Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk

membalut tulang yang patah.


Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan sepertikomponen
semen dan cat tembok. Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan

gelas.
Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat
dehidrator, dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbon dioksida pada

cerobong asap.
Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan jugasebagai sumber

basa yang harganya relatif murah.


Kalsium Karbida (CaC2) disebut juga batu karbit merupakan bahan untuk

pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.


Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai

pembentuk tulang dan gigi.


4. Stronsium (Sr)
Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila
digunakan untuk bahan kembang api.

5. Barium (Ba)
BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu

menyerap sinar X meskipun beracun.


BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan

yang tinggi dan warna terang.


Ba(NO 3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api,
Semua unsurnya berwujud padat pd suhu ruangan.

15

Jika garam dari unsur-unsur logam di bakar, akan memberi warna seperti:

Kalsium (Ca) : jingga, merah, Stronsium (Sr) : Merah bata, Barium (Br) : Hijau
6. Radium (Ra)
Radium digunakan sebagi permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik yang
dapat mengubah energy cahaya menjadi energy listrik dan sebagai getter pada
tabung electron dan sebagai katalis hidrogenasi.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa.
Kata alkali ini menunjukkan bahwa kecenderungan sifat logam alkali dan alkali
tanah dalah membentuk basa. Unsur golongan IIA terdiri dari Berilium (Be),
Magnesium (Mg), Calsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra).
Unsur ini memiliki kegunaan masing-masing yang berbeda-beda dalam setiap
penggunaannya. Unsur-unsur ini juga tidak terdapat dalam monoatomik
melainkan dalam bentuk senyawa kerena sifat kareaktifannya. Jari-jari atom dari
atas kebawah dalam satu golongan semakin besar, keelektronegatifan dari atas

16

kebawah semakin menurun, titik didih dan titik leleh menurun disebabkan
peningkatan jari-jari ion dan meningkatnya muatan. Serta lebih reaktif karena
makin ke bawah makin mudah membentuk ion.

B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1. Dengan adanya makalah ini pembaca dapat mendeskripsikan logam alkali
tanah.
2. Pembaca dapat mengetahui dan memahami unsur-unsur logam alkali tanah.
3. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan terhadap unsur-unsur logam
alkali tanah.

DAFTAR PUSTAKA
Agus. (2012). http://agusdiansaputr4.blogspot.com/2012/12/pembahasanmakalah-unsur-alkali-tanah_26.html
Dyah. (2012). http://academia.edu/9066490/makalah_alkali_dan_alkali_tanah
Fransleni. (2013). http://fransaleni.blogspot.com/2013/03/golongan-iia-logamalkali-tanah.html
Putry. ( 2011). http://www.slideshare.net/putryoyoi/makalah-logam-alkali-tanah
Rika. (2013). http://blogspot.com/2013/11/makalah-logam-alkali-dan-alkalitanah.html

17

Anda mungkin juga menyukai