Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TEORI DASAR
2.1 Pengertian Pengemasan
Pengemasan memegang peranan yang besar dan penting dalam kehidupan
sehari hari manusia. Karena manusia hampir selalu menggunakan produk produk
yang dikemas, seperti makanan & minuman, kosmetik, obat-obatan ataupun produk
produk kebutuhan rumah tangga lainnya, maka pasti kita akan selalu bertemu
kemasan. Oleh karena peranan yang penting itulah, maka kemasan harus dibuat
dengan memenuhi standar yang tinggi dan memenuhi syarat syarat yang sudah
ditetapkan baik oleh BPOM ataupun oleh lembaga lembaga Internasional, seperti
ISO (GMP, HACCP), CE, dll. Sehingga, produk produk yang dikemas tersebut bisa
dikonsumsi dengan baik, sehat dan aman
Secara global ada 4 (empat) sektor indusri pengguna kemasan. Sektor industri
makanan & minuman adalah sektor industri terbesar pengguna kemasan. Sektor ini
menguasai sekitar 51% penggunaan kemasan, diikuti sektor industri rumah tangga
25%, sektor industri lain 15%, dan yang terakhir sektor industri farmasi dan
kecantikan 9%.
Sedangkan dari segi jenis kemasan yang digunakan, sebagian besar
didominasi oleh penggunaan kaleng, gelas, keramik, logam dan aluminium sebesar
30%, kemudian diikuti oleh kotak karton gelombang 20%, plastik rigid/semi rigid
14%, flexible pack/laminating 15%, kotak karton lipat 12% dan yang terakhir adalah
kertas/label sebesar 9%.
Ada beberapa Fungsi Kemasan yang harus diketahui baik oleh pembuat
maupun pengguna kemasan :
1.
Kemasan harus dapat melindungi produk, baik dari pengaruh luar maupun
dari dalam, seperti sinar ultra violet, kelembaban, pengaruh O2 serta harus dapat
melindungi dari pengaruh Handling yang tidak benar. Penggunaan bahan baku yang
berkualitas dan Handling yang benar merupakan upaya melindungi produk mulai dari
saat dikemas, dikonsumsi, hingga tanggal kadaluarsa atau saat digunakan oleh
konsumen.
2.
finishing serta proses pembuatan di mesin pengemasan. Bentuk, ukuran, warna serta
jelas dan lengkapnya informasi yang dicetakkan harus dapat menimbulkan suatu daya
tarik yang luar biasa kuat. Penampilan gambar atau ilustrasi ini sangat mempengaruhi
75% keputusan konsumen untuk membeli suatu produk. Jadi, kemasan sangat
menentukan ketertarikan konsumen terhadap suatu produk. Jika kemasannya bagus
dan menarik, konsumen akan mengamati lebih detail produk yang ditawarkan
tersebut. Selanjutnya, penentuan keputusan pemilihan produk yang akan dibeli hanya
berlangsung 3 (tiga) detik sebelum konsumen meninggalkan tempat tersebut. Bentuk
kemasan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan harus selalu merupakan
produk kreatif dan inovatif serta mengikuti tren yang sedang berkembang, sehingga
dapat tampil beda atau selangkah lebih maju dari kemasan kemasan sejenis yang
ada.
3.
dirinya, mampu berkomunikasi dengan baik dan menjadi iklan gratis atau promosi
terselubung bila didisplai di etalase atau pada saat pendistribusiannya.
4.
Cetakan yang tertera di kemasan, harus tertulis, terbaca dan terlihat dengan
jelas jenis produk, nama produsen atau pengimpor dan pengedar di Indonesia,
isi/berat, ukuran, cara penggunaanya dan tanda tanda lainnya yang diperlukan,
seperti: Nutrition Fact, No Pendaftaran (PIRT/MD/ML), Label Halal, Barcode, Expire
Date, dll.
5.
dalam proses
pemindahan produk dari produsen sampai ke konsumen atau dari suatu tempat ke
tempat lain dalam jumlah berat atau jumlah isi tertentu.
6.
kemasan, dapat segera mengetahui produk yang dikemasnya. Hal ini dikarenakan
adanya suatu ciri unik yang mudah dikenali atau ciri khusus yang sudah melekat di
kemasan produk tersebut sejak lama. Ciri khusus/unik tersebut juga sangat
memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Branding sangat
mempengaruhi konsumen untuk memilih suatu produk secara emosional sebelum
dipikir secara rasional karena otak sebelah kiri yang mengontrol emosi lebih cepat
bereaksi. Aspek penggunaan warna juga sangat berperan dalam membentuk Brand
Image suatu produk. Produk yang ditujukan ke segmen wanita, selalu menggunakan
warna-warna muda, putih dan warna-warna segar lainnya. Sedangkan warna-warna
kuat digunakan untuk produk-produk yang ditujukan untuk pria.
Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun 2012, plastik
merupakan bahan dasar yang paling populer dipakai untuk kemasan pangan.
Ada yang dapat dilunakkan berulang dengan pemanasan (thermoplastic), adapula
yang
tak
dapat
dibentuk
kembali
dengan
pemanasan
(thermosetting).
1. PET atau PolyEthylene Terephthalate adalah Jenis Plastik yang hanya bisa
sekali pakai, seperti biasa Botolair Mineral dan hampir semua Botol minuman
lainnya. Jika pemakaiannya dilakukan secara berulang, terutama menampung air
panas, lapisan polimer botol meleleh mengeluarkan zat karsinogenik dan dapat
menyebabkan Kanker.
2. HDPE atau High Density PolyEthylene merupakan Jenis Plastik yang Aman jika
dibandingkan dengan Jenis Plastik PET karena memiliki sifat tahan terhadap suhu
tinggi. Sering dipakai untuk Botol susu yang berwarna putih susu, Tupperware, Botol
Galon air minum, dan lain-lain. Meski demikian, jenis plastik disarankan untuk tidak
dipakai berulang.
3. PVC atau PolyVinyl Chloride merupakan Jenis Plastikyang sulit didaur ulang,
seperti botol-botol Plastik dan Plastik Pembungkus. Jangan gunakan Plastik jenis ini
untuk membungkus makanan karena jenis plastik ini memiliki kandungan PVC atau
DEHA yang berbahaya untuk Ginjal dan Hati.
4. LDPE atau Low Density PolyEthylene merupakan Jenis Plastik yang bisa didaur
Ulang, baik dipakai untuk tempat minuman maupun makanan.