Anda di halaman 1dari 11

EKOLOGI

KELUARGA

CORAK KELUARGA

Pasien tinggal bersama keluarga di sebuah rumah


milik pribadi di daerah Malaka Sari, pasien tinggal
bersama suami dan 2 orang anak, laki-laki dan
perempuan. 1 orang anak perempuan pasien sudah
menikah dan tinggal bersama suaminya, dengan
jarak rumah yang agak jauh, namun anak pasien
sering mengunjungi pasien di akhir pekan. Pasien
merupakan seorang ibu rumah tangga. Suami pasien
berprofesi sebagai karyawan swasta. Anak pertama
pasien berumur 26 tahun, anak kedua berumur 24
tahun, dan anak ketiga pasien berumur 20 tahun.

Waktu

SUMBER

Ny. Lilik biasanya tidur pada pukul pada


pukul 21.00 dan bangun pada pukul
05.00. Kemudian pasien menyiapkan
sarapan untuk anak dan suaminya, serta
mengurus rumah. Selanjutnya apabila
ada jadwal pengajian maka pasien
mengikuti kegiatan tersebut. Setelah itu,
pasien kembali menyiapkan makan
untuk keluarga. Kemudian pasien makan
malam dan mengisi waktu luang dengan
menonton TV hinggal pukul 21.00 dan
kemudian tidur.

Tenaga & Kemampuan

Pasien mengaku selama


sakit, masih dapat
melakukan aktivitas
sehari-hari walaupun lebih
terbatas karena sakit
kepala tersebut.
Dalam keluarga ini tenaga
yang berperan adalah
anak pasien yang tinggal
bersama pasien dan

Uang dan barang


Sumber pendapatan utama keluarga
berasal dari gaji suami pasien dan kedua
anaknya. Uang yang dimilliki dapat
mencukupi kebutuhuan sehari-hari
keluarga.
Kepemilikan barang di dalam keluarga
cukup lengkap. Rumah yang ditempati
adalah rumah pribadi. Di dalam rumah
terdapat 3 kamar tidur yang dipakai untuk
pasien, suami, dan kedua anaknya, 1 ruang
keluarga dan ruang tamu, 1 dapur, dan 2
kamar mandi. Keluarga ini memiliki tempat
tidur, lemari, televisi, lemari es, sepeda
motor, kompor, peralatan makan, dan
memasak yang cukup lengkap.

Hubungan pribadi pasien


dengan seluruh anggota di
dalam keluarga baik.
Hubungan antar-anggota
keluarga pasien baik. Keluarga
pasien cukup mengenal dan
dikenal di lingkungan sekitar
rumahnya. Hubungan pasien
dan keluarganya dengan
tetangga sekitar baik.

Hubungan pribadi &


koneksi

rga
a
u
l
Ke

Pasien tidak memenuhi


program keluarga
berencana, karena pasien
memiliki 3 orang anak.
Keluarga sangat
mendukung pasien dalam
pengobatan dan
pencegahannya.

Kebutuhan

1. Physical needs (Sandang, Pangan, Papan)

Untuk kebutuhan sandang dalam keluarga ini masih


dapat terpenuhi
Kebiasaan makan dalam keluarga ini dengan pola
makan dengan menu seadanya yaitu dengan l lauk
telur, tempe dan tahu goreng, ikan asin, sambal serta
sayur-sayuran yang ditumis.
Pasien tinggal di rumah milik pribadi dengan
pencahayaan sinar matahari yang cukup, terdapat 2
jendela besar yaitu di bagian depan rumah, serta pada
bagian samping dan belakang rumah. Rumah pasien
terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 3 kamar tidur, 2
kamar mandi, dan dapur.

2. Spiritual Needs
Pasien dan keluarganya selalu menjalani sholat 5
waktu.
3. Emotional Needs

Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Pasien merasa


nyaman dengan pekerjaan tersebut dan masih bisa
beraktivitas dengan cukup. Namun terkadang pasien
sering merasa kesepian tinggal sendiri dirumah saat
suami dan kedua anaknya pergi bekerja dari pagi hingga
malam. Pasien didukung oleh keluarganya mengenai
pengobatan penyakitnya dan pencegahan agar tidak
kembuh kembali penyakitnya


4. Intelectual Needs
Pendidikan terakhir pasien, tamat SMU. Di dalam
keluarga pendidikan paling tinggi yaitu S1. Namun
masih kurang faham mengenai kesehatan serta kurang
menyadari tentang pola hidup sehat.
5. Social Needs
Keluarga pasien akrab dengan lingkungan sekitar,
pasien dan keluarga beserta tetangga saling
membantu satu sama lain, dan saling peduli satu sama
lain. Pasien sering bercengkrama dengan para
tetangga sekitar rumahnya.

Aktivitas

1. Hubungan Intern dan antar keluarga

Hubungan antara pasien dengan suami baik


Hubungan antara orang tua dengan anak baik, hubungan antar anak
baik.
Hubungan antara pasien dengan menantu baik

2. Child Care
Pasien sangat perduli dengan anak anaknya, kepedulian itu
terlihat dari kasih yang di tunjukkan pasien terhadap
pendidikan anak anaknya, pasien mengusahakan anakanaknya untuk memperoleh pendidikan yang terbaik.
3. Food

Kebiasaan makan dalam keluarga ini dengan pola makan dengan


menu seadanya yaitu dengan l lauk telur, tempe dan tahu goreng,
ikan asin, sambal serta sayur-sayuran yang ditumis.

4. Housing
Kesan rumah cukup rapi karena setiap barang terdapat
tempat penyimpanannya masing-masing.
Pasien dan keluarga tinggal di rumah milik pribadi. Bangunan
rumah pasien merupakan bangunan permanen dengan
tembok semen dan lantai yang beralaskan ubin serta bagian
atas ditutupi oleh plafon.
Pasien menggunakan air PAM untuk kebutuhan air sehari-hari.
5. Clothing

Untuk kebutuhan sandang dalam keluarga ini masih dapat terpenuhi


dengan cukup baik.

Pasien sering mengenakan kaos dan celana panjang atau


daster Pakaian pasien tampak bersih, dan rapi. Begitu juga
dengan anak anak pasien, baju yang dikenakan juga bersih.

6. Health

Pasien dan anggota keluarga jarang melakukan aktivitas fisik


seperti berolahraga.

Selain pasien, dalam keluarga saat ini tidak ada yang


sedang sakit. Pasien dan keluarga saat ini tidak terjamin
dalam suatu asuransi/tanggungan.
7. Family Income

Pendapatan utama keluarga diperoleh dari suami yang bekerja


sebagai karyawan swasta, di mana setiap bulan total gaji yang
diterima sebesar Rp 2.550.000.- .pasien merasa uang tersebut
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

8. Home Management

Dalam keluarga ini, pasien cukup terampil dalam mengendalikan


dan mengelola waktu, serta mengawasi anak- anak agar dapat
disiplin, serta turut membantu pekerjaan rumah.


9. Security

Pasien dan keluarga cukup merasa aman dan


tentram dalam tempat tinggalnya saat ini.

10. Rencana Sehat (sound planning)

Pasien dan keluarga berkeinginan untuk hidup


sehat dengan olahraga, makan teratur, memasak
makanan lebih bervariasi, dan menghindari stress
psikis yang berlebihan dengan melakukan
kegiatan positif serta saling berbagi cerita bila
terdapat masalah.

Terapi
Memberikan terapi baik medika mentosa (captopril) dan non-medika
mentosa (edukasi)
Memotivasi pasien untuk serius menjalani pengobatan darah tingginya
Memberikan edukasi kepada pasien beserta keluarganya, mengenai
penyakit pasien, bahayanya, dan bagaimana pentingnya
penatalaksanaan bagi pasien.
Memotivasi pasien agar meperbaiki gaya hidup, seperti mulai sering
olahraga seperti jalan kaki selama 30 menit setiap 3 minggu sekali,
dan mengurangi makan makanan dengan kadar tinggi garam, lemak,
dan gula.
Memotivasi pasien untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapihan
rumah.
Memberitahu pasien untuk tetap menjaga hubungan baik antaranggota keluarga, dan tetangga sekita rumah pasien.

Anda mungkin juga menyukai