DIAGNOSIS KEPERAWATAN DAN RENCANA TINDAKAN Leukemia
1. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan :
Tidak adekuatnya pertahanan sekunder Gangguan kematangan sel darah putih Peningkatan jumlah limfosit imatur Imunosupresi Penekanan sumsum tulang (efek kemoterapi) Hasil yang Diharapkan : Infeksi tidak terjadi, Rencana tindakan : 1. Tempatkan anak pada ruang khusus. Batasi pengunjung sesuai indikasi Rasional ; Melindungi anak dari sumber potensial patogen / infeksi 2. Berikan protocol untuk mencuci tangan yang baik untuk semua staf petugas Rasional : mencegah kontaminasi silang / menurunkan risiko infeksi 3. Awasi suhu. Perhatikan hubungan antara peningkatan suhu dan pengobatan chemoterapi. Observasi demam sehubungan dengan tachicardi, hiertensi Rasional : Hipertermi lanjut terjadi pada beberapa tipe infeksi dan demam terjadi pada kebanyakan pasien leukaemia. 4. Dorong sering mengubah posisi, napas dalam, batuk. Rasional ; Mencegah statis secret pernapasan, menurunkan resiko atelektasisi/ pneumonia. 5. Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut secara periodic. Gnakan sikat gigi halus untuk perawatan mulut. Rasional : Rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan organisme patogen 6. Awasi pemeriksaan laboratorium : WBC, darah lengkap Rasional : Penurunan jumlah WBC normal / matur dapat diakibatkan oleh proses penyakit atau kemoterapo. 7. Berikan obat sesuai indikasi, misalnya Antibiotik Rasional ; Dapat diberikan secara profilaksis atau mengobati infeksi secara khusus. 8. Hindari antipiretik yang mengandung aspirin Rasional ; aspirin dapat menyebabkan perdarahan lambung atau penurunan jumlah trombosit lanjut 2. Kekurangan volume cairan tubuh ;; resiko tinggi, berhubungan dengan : Kehilangan berlebihan, mis ; muntah, perdarahan Penurunan pemasukan cairan : mual, anoreksia. Hasil Yang Diharapkan :Volume cairan tubuh adekuat, ditandai dengan TTV dbn, stabil, nadi teraba, haluaran urine, BJ dan PH urine, dbn. Rencana Tindakan : 1. Awasi masukan dan pengeluaran. Hitung pengeluaran tak kasat mata dan keseimbangan cairan. Perhatikan penurunan urine pada pemasukan adekuat. Ukur berat jenis urine dan pH Urine. Rasional ; Penurunan sirkulasi sekunder terhadap sel darah merah dan pencetusnya pada tubulus ginjal dan / atau terjadinya batu ginjal (sehubungan dengan peningkatan kadar asam urat) dapat menimbulkan retensi urine atau gagal ginjal. 2. Timbang BB tiap hari. Rasional : Mengukur keadekuatan penggantian cairan sesuai fungsi ginjal. Pemasukan lebih dari keluaran dapat mengindikasikan memperburuk / obstruksi ginjal.
3. Awasi TD dan frekuensi jantung
Rasional : Perubahan dapat menunjukkan efek hipovolemik (perdarahan/dehidrasi) 4. Inspeksi kulit / membran mukosa untuk petike, area ekimotik, perhatikan perdarahan gusi, darah warn karat atau samar pada feces atau urine; perdarahan lanjut dari sisi tusukan invesif. Rasional ; Supresi sumsum dan produksi trombosit menempatkan pasien pada resiko perdarahan spntan tak terkontrol. 5. Evaluasi turgor kulit, pengiisian kapiler dan kondisi umum membran mukosa. Rasional ; Indikator langsung status cairan / dehidrasi. 6. Implementasikan tindakan untuk mencegah cedera jaringan / perdarahan, ex : sikat gigi atau gusi dengan sikat yang halus. Rasional ; Jaringan rapuh dan gangguan mekanis pembekuan meningkatkan resiko perdarahan meskipun trauma minor. 7. Berikan diet halus. Rasional : Dapat membantu menurunkan iritasi gusi. 8. Berikan cairan IV sesuai indikasi Rasional : Mempertahankan keseimbangan cairan / elektrolit pada tak adanya pemasukan melalui oral; menurunkan risiko komplikasi ginjal. 9. Berikan sel darah Merah, trombosit atau factor pembekuan Raional : Memperbaiki jumlah sel darah merah dan kapasitas O2 untuk memperbaiki anemia. Berguna mencegah / mengobati perdarahan. 3. Nyeri ( akut ) berhubungan dengan : Agen fiscal ; pembesaran organ / nodus limfe, sumsum tulang yang dikmas dengan sel leukaemia. Agen kimia ; pengobatan antileukemia. Rencana Tindakan ; 1. Awasi tanda-tanda vital, perhatikan petunjuk nonverbal,rewel, cengeng, gelisah Rasional ; Dapat membantu mengevaluasi pernyatan verbal dan ketidakefektifan intervensi. 2. Berikan lingkungan yang tenang dan kurangi rangsangan stress Rasional ; Meingkatkan istirahat. 3. Tempatkan pada posisi nyaman dan sokong sendi, ekstremitas denganan bantal Rasional ; Menurunkan ketidak nyamanan tulang/ sensi 4. Ubah posisi secara periodic dan berikan latihan rentang gerak lembut. Rasional : Memperbaiki sirkulasi jaringan dan mobilisasi sendi. 5. Berikan tindakan ketidaknyamanan; mis : pijatan, kompres Rasional ; Meminimalkan kebutuhan atau meningkatkan efek obat. 6. Berikan obat sesuai indikasi.