Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, pertumbuhan industri pada
berbagai skala semakin meningkat di berbagai negara mulai dari industri
makanan, hingga industri kimia. Perkembangan pembangunan ini di samping
meningkatkan kesejahteraan manusia juga menimbulkan dampak negative
terhadap lingkungan hidup. Untuk mengatasi pencemaran yang dihasilkan, saat ini
industri telah menitik beratkan pada pengolahan limbah sebagai pengelolaan
lingkungan pada proses tahap akhir (end-of-pipe). Namun metoda pengolahan
tahap akhir ini sangatlah mahal. Oleh karena itu timbul pemikiran perlunya
konsep pencegahan pencemaran, yang akhirnya menuju kepada Produksi
Bersih. (Suhartini, 2008)
Produksi bersih adalah strategi pengelolaan lingkungan yang sifatnya
mengarah pada pencegahan (preventif) dan terpadu agar dapat diterapkan pada
seluruh siklus produksi. Hal tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan
produktivitas dengan memberikan tingkat efisiensi yang lebih baik dalam
penggunaan bahan mentah, energi dan air, mendorong performansi lingkungan
yang lebih baik melalui sumber-sumber pembangkit limbah dan emisi serta
mereduksi dampak produk terhadap lingkungan melalui rancangan yang ramah
lingkungan, namun efektif dari segi biaya. Penerapan produksi bersih umumnya
dilakukan dalam suatu kegiatan industri untuk tujuan efesiensi dan peningkatan
keuntungan, namun tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Dengan menerapkan produksi Bersih (Cleaner Production) maka industri
dapat menghindari timbulnya pencemaran melalui pengurangan timbulan limbah
(waste generation) pada setiap tahap dari proses produksi untuk meminimalkan
atau mengeliminasi limbah sebelum segala jenis potensi pencemaran terbentuk.

Limbah merupakan salah satu indikator inefisiensi, oleh karena itu usaha
pencegahan tersebut harus dilakukan mulai dari awal (Waste avoidance),
pengurangan terbentuknya limbah (waste reduction) dan pemanfaatan limbah
yang terbentuk melalui daur ulang (recycle). Keberhasilan upaya ini akan
menghasilkan penghematan (saving) yang luar biasa karena penurunan biaya
produksi yang signifikan sehingga pendekatan ini menjadi sumber pendapatan
(revenue generator).
Industri makanan dan minuman khusunya Industri susu saat ini telah
banyak berkembang di Indonesia seiring dengan meningkatnya pola kebutuhan
masyarakat terhadap produk susu olahan. Lingkungan di Indonesia yang beriklim
tropis memberikan keuntungan tersendiri karena menciptakan kondisi yang cocok
dan sesuai untuk mengembangkan peternakan sapi perah.
Dalam pengolahannya, industri susu menghasilkan berbagai jenis limbah
dari proses-proses produksinya. Limbah yang dominan dihasilkan dari industri
susu adalah limbah cair. Potensi limbah cair dari industri susu dapat timbul dari
ceceran, tumpahan, sisa sampling, reject product, pembersihan alat dan lain-lain.
Volume air limbah yang dihasikan oleh setiap pabrik susu sangat
bervariasi. Di beberapa negara maju, volume air limbah dari pabrik susu dasar
adalah sebesar 3,9 liter/kg produk susu dan untuk pabrik susu terpadu adalah 11,2
liter.kg produk. Sedangkan untuk sebuah pabrik susu di Indonesia, rata-rata
menghasilkan limbah dengan volume sebesar 2 liter/kg produk susu (Hendrawati,
2006).
Pada umumnya, limbah cair yang berasal dari industri susu memiliki
karakateristik khusus, yaitu kerentanannya terhadap bakteri. Limbah tersebut
mudah mengalami proses pembusukan dan apabila tidak segera di daur ulang akan
membahayakan lingkungan di sekitar industri (Wagini, 2002). Karakteristik
limbah cair yang dihasilkan industri susu cenderung memiliki kandungan BOD
serta lemak yang tinggi. Oleh karena itu limbah tidak bisa langsung di buang ke
lingkungan karena dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Limbah yang

terbentuk dari proses produksi harus diolah terlebih dahulu agar ketika dibuang ke
lingkungan sudah memenuhi baku mutu yang diatur.
Limbah merupakan salah satu indikator inefisiensi dalam suatu industri.
Besar product loss pada industri susu rata-rata adalah sebesar 2-3%. Untuk
industri besar, tentunya besar loss product itu memberikan pengaruh yang besar
dan menimbulkan kerugian pada perusahaan. Pengkajian kehilangan produksi
tentunya perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi proses pada industri.
Prinsip efisiensi adalah dengan menjaga besar output yang dihasilkan agar
mengimbangi input yang digunakan salah satunya dengan mengurangi limbah
yang dihasilkan. (www.engineersjournal.ie, 2013)
PT. Greenfields Indonesia adalah perusahaan pengolahan susu di daerah
Malang dengan kapasitas produksi sekitar dua puluh juta ton per tahun. Untuk
memaksimalkan kapasitas produksinya, maka PT.Greenfields Indonesia telah
melakukan upaya-upaya salah satunya melalui upaya produksi bersih. Produksi
Bersih (cleaner production) bertujuan untuk mencegah dan meminimalkan
terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan diseluruh tahapan proses
produksi. Disamping itu, produksi bersih juga melibatkan upaya-upaya untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku, bahan penunjang dan energi
diseluruh tahapan produksi.
Dalam sistem pengelolaan limbahnya, PT. Greenfields Indonesia memiliki
beberapa unit pengolahan limbah salah satunya adalah Waste Water treatment
Plant (WWTP) yang berfungsi untuk mengolah limbah cair hasil proses prosuksi
susu. Setelah melalui unit-unit tersebut, akan dihasilkan air dengan kondisi 80%
jernih yang sudah aman untuk dibuang ke lingkungan atau dimanfaatkan untuk
aktivitas lain.
Peraturan pemerintah yang dijadikan acuan oleh perusahaaan dalam
mengelola limbah cair yang dihasilkan yaitu Peraturan Gubernur No. 72 tahun
2013 tentang baku mutu air limbah bagi industri dan/ atau kegiaan usaha lainnya
yang dalam hal ini yaitu industri susu.

Selain itu, melalui produksi bersih juga perusahaan ingin menigkatkan


efisiensi baik secara teknis maupun non-teknis. Untuk meningkatkan efektifitas
proses dan kinerja karyawan, perusahaan menerapkan salah satu strategi produksi
bersih yaitu goodhouse keeping dengan membudayakan kegiatan 5S (Seiri,
Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) dalam seluruh kegiatan di perusahaan. Aspek
kegiatan dalam industri ini dimulai dari masuknya bahan baku sampai pada
penaganan limbah yang terbentuk.
Selain itu perusahaan juga menerapkan beberapa konsep produksi bersih
yaitu 7R (Rethink, Reduce, Refine, Reuse, Recycle, Recovery dan Retrieve to
energy). Beberapa hal yang dilakukan seperti mengurangi penggunaan kertas,
melakukan recovery pada whey sisa proses pembuatan keju, menggunakan
kembali air pada ice water, dan lain-lain.
PT. Greenfields Indonesia juga selain mengamati kuantitas produksi yang
dihasilkan setiap harinya, dilakukan pula penghitungan terhadap material dan
product loss mulai pada bahan baku maupun bahan tambahan. Setiap harinya,
rata-rata persentase efisiensi produk perusahaan adalah sebesar 95,8 % - 98.5%.
Untuk terus meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan, setiap tahunnya
perusahaan menyusun Core KPI (Key Performance Indicator) agar pemenuhan
target pencapaian dapat terlihat jelas.

1.2.

Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah:

1. Mengetahui kondisi penerapan kondisi bersih pada unit milk processing


PT.Greenfields Indonesia
2. Melakukan evaluasi terhadap penerapan produksi bersih di unit milk
processing PT.Greenfields Indonesia dengan cara mengidentifikasi
penerapan produksi bersih yang telah dilakukan dan menganalisis studi
kelayakannya
3. Mengetahui efisiensi proses produksi PT. Greenfiels Indonesia dengan
menganalisis kehilangan produksi yang terjadi

4. Memberikan saran secara teknis dan non-teknis terhadap upaya produksi


bersih PT.Greenfields Indonesia
1.3.

Ruang Lingkup
Dalam pelaksanaanya, kerja praktik dilakukan di unit milk processing
dengan mengamati lingkup produksi dalam satu siklus proses produksi.
Ruang lingkup kerja praktik yang ditinjau meliputi :

a.

Proses Produksi
Konservasi bahan baku, energi dan air
Penghilangan penggunaan bahan mentah yang beracun dan toksik
Sistem operasi produksi yang digunakan
Penerapan strategi produksi bersih dan Good House Keeping (GHK)
Pemilihan dan penggunaan teknologi

b.

c.

Produk
Kuantitas dan Kualitas hasil produk utama
Pengawasan terhadap mutu produk
Efisiensi terhadap bahan baku dan produk

1.4.

Limbah
Potensi dan sumber limbah dari keselurahan proses yang diamati
Jenis limbah yang dihasilkan dari pemrosesan bahan baku hingga produk
akhir
Penanganan terhadap limbah yang dihasilkan
Penerapan refine, recycle, recovery dan retrieve to energy
Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Nama Perusahaan

: PT.Greenfields Indonesia

Alamat Perusahaan

: Desa Babadan, PO BOX 5, Ngajum, Malang,


Jawa Timur, Indonesia.

Waktu Pelaksanaan

: 3 Juni 2015 3 Juli 2015

Periode Pelaksanaan : 1 bulan


1.5.

Metodologi
Adapun metode pengumpulan data yang berkaitan dengan produksi bersih

dalam pelaksanaan kerja praktik di PT.Greenfields Indonesia diperoleh melalui:

1.5.1. Diskusi dan Persiapan


Meliputi pemahaman tujuan kerja praktik dan persiapan materi serta teori
yang

mendasarinya.

Diskusi

dilakukan

dengan

pihak

tertentu,

seperti

pembimbing. Hal yang didiskusikan antara lain:

Diskusi tentang jadwal pelaksanaan kerja praktik


Membahas mengenai ruang lingkup tema yang memungkinkan untuk

dibahas
Membahas mengenai data-data yang diperlukan

1.5.2. Studi Literatur


Studi literatur merupakan cara dimana mahasiswa mengumpulkan data
berupa softcopy maupun hardcopy dari arsip, catatan, literatur, penjelasan
pembimbing di lapangan dan informasi-informasi yang berada di PT. Greenfields
Indonesia maupun informasi yang didapat melalui internet untuk menunjang lebih
lengkapnya data yang diperoleh. Studi literatur ini meliputi studi dokumentasi
perusahaan, identifikasi data yang diperlukan untuk mengidentifikasi pelaksanaan
kerja praktik. Studi literatur juga dilakukan dengan mempelajari kembali kuliah
teknologi bersih yang pernah diambil sebelumnya.
2.

2.1.1. Pelaksanaan
Pelaksanaan kerja praktik direncanakan selama masa kerja praktik dengan
tahapan:
1. Pengenalan
Tahap pengenalan merupakan tahap pengenalan umum kondisi
perusahaan, termasuk orientasi masalah yang diusulkan perusahaan.
2. Observasi
Pengamatan secara langsung di lapangan dengan mengamati
upaya-upaya penerapan produksi bersih di perusahaan.
3. Pengambilan Data di Lapangan
Pengambilan data ini bertujuan untuk menunjang kelengkapan
laporan yang akan disusun. Diantaranya adalah data kualitatif dan
kuantitatif dari upaya produksi bersih di perusahaan baik berupa data
primer maupun data sekunder.

4. Wawancara
Untuk mendukung data hasil observasi serta menjernihkan
ketidakjelasan data, dilakukanlah wawancara terhadap manager pada
departementerkait dan staf perusahaan.
5. Identifikasi Masalah
Setelah melihat kondisi di lapangan, maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah yang perlu dikaji dan yang perlu ditanyakan kepada staff
perusahaan sesuai bidang yang terkait.
6. Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan studi kelayakan terhadap upaya penerapan
produksi bersih di PT. Greenfields Indonesia. Evaluasi dilakukan dengan
mengidentifikasi penerapan produksi bersih yang dilakukan dan melihat
pengaruh dan pelaksanaan dari penerapan tersebut apakah sudah baik atau
belum. Terkait dengan pengelolaan limbah, evaluasi limbah dilakukan
dengan membadingkan kualitas air hasil pengolahan dengan Peraturan
Gubernur No. 72 tahun 2013 tentang baku mutu air limbah bagi industri
dan/ atau kegiaan usaha lainnya yang dalam hal ini yaitu industri susu.

2.1.2. Analisis Data dan Diskusi


Hasil evaluasi dapat digunakan untuk menyusun analisis agar dapat
dihasilkan saran atau pengamatan usul yang bertujuan memperbaiki kinerja unit
pengolahan limbah. Proses pembuatan analisis dibantu dengan diskusi antara
pelaksana kerja praktik dan pembimbing, baik pembimbing lapangan maupun
dosen pembimbing.
2.1.3. Penyusunan Laporan
Laporan dibuat sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas apa
yang telah diperoleh selama kerja praktik ini. Laporan ini disampaikan kepada
dosen pembimbing kerja praktik di universitas, pembibing kerja praktik di
perusahaan dan umum.
2.2.

Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktik ini terdiri dari enam bab yang disusun sebagai
berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang pendahuluan yang terdiri atas latar belakang
penulis memilih PT.Greenfields Indonesia, metode yang digunakan, tujuan
penulisan, ruang lingkup, peserta kerja praktik, lokasi dan waktu

pelaksanaan kerja praktk serta sistematika penulisan laporan kerja praktik.


BAB II GAMBARAN UMUM PT.GREENFIELDS INDONESIA
Bab ini berisi tentang informasi dan gambaran umum
PT.Greenfields Indonesia yang mencakup sejarah perusahaan, visi dan

misi perusahaan, lokasi dan topografi perusahaan dan struktur organisasi.


BAB III KONDISI EKSISTING
Bab ini berisi tentang deskripsi kondisi eksisting sistem produksi
yang terjadi di lapangan dimulai dari unit pemrosesan dan utilitas
produksi, bahan baku, proses, sampai produk yang dihasilkan disertai

dengan pengamatan untuk identifikasi masalah dan analisa.


BAB IV TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan
tema sebagai acuan dalam pelaksanaan kerja praktik seperti teori mengenai
produksi bersih, tahap produksi pada industri susu, serta proses
pengelolaan limbah.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi tentang analisis dan pembahasan mengenai
penerapan produksi bersih. Poin-poin yang dibahas diantaranya adalah
sistem produksi, limbah serta penerapan strategi dan konsep produksi

bersih.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpuan dari keseluruhan hasil observasi di
lapangan dan saran-saran teknis maupun non-teknisyang memungkinkan
dalam upaya penerapan produksi bersih di PT.Greenfields Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab III
    Bab III
    Dokumen3 halaman
    Bab III
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Surat
    Surat
    Dokumen1 halaman
    Surat
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Minggudepan#2
    Minggudepan#2
    Dokumen2 halaman
    Minggudepan#2
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Dioxin
    Bab 4 Dioxin
    Dokumen3 halaman
    Bab 4 Dioxin
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Bab III
    Bab III
    Dokumen3 halaman
    Bab III
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Dioxin
    Dioxin
    Dokumen17 halaman
    Dioxin
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • BAB 2l
    BAB 2l
    Dokumen1 halaman
    BAB 2l
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Tgs Proyek Yang Benernya
    Tgs Proyek Yang Benernya
    Dokumen2 halaman
    Tgs Proyek Yang Benernya
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Tgs Proyek Yang Benernya
    Tgs Proyek Yang Benernya
    Dokumen2 halaman
    Tgs Proyek Yang Benernya
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Tgs Proyek Yang Benernya
    Tgs Proyek Yang Benernya
    Dokumen2 halaman
    Tgs Proyek Yang Benernya
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Penilaian Kerja Praktik
    Penilaian Kerja Praktik
    Dokumen1 halaman
    Penilaian Kerja Praktik
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Pirolisis Eja
    Pirolisis Eja
    Dokumen2 halaman
    Pirolisis Eja
    Kridiona Lofty A
    0% (1)
  • Bagas
    Bagas
    Dokumen5 halaman
    Bagas
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Take Home Pli
    Take Home Pli
    Dokumen2 halaman
    Take Home Pli
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • UP Panji
    UP Panji
    Dokumen16 halaman
    UP Panji
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Bagas
    Bagas
    Dokumen5 halaman
    Bagas
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Sewerage MZ
    Daftar Pustaka Sewerage MZ
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka Sewerage MZ
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Tgs Proyek Yang Benernya
    Tgs Proyek Yang Benernya
    Dokumen2 halaman
    Tgs Proyek Yang Benernya
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Bar Screen
    Bar Screen
    Dokumen1 halaman
    Bar Screen
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3 B3 - Sifat Dan Karakteristik Radioaktif
    Tugas 3 B3 - Sifat Dan Karakteristik Radioaktif
    Dokumen7 halaman
    Tugas 3 B3 - Sifat Dan Karakteristik Radioaktif
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Sistem Penyaluran Terpilih
    Sistem Penyaluran Terpilih
    Dokumen2 halaman
    Sistem Penyaluran Terpilih
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • K 02 - Kel 3B - Tugas 2
    K 02 - Kel 3B - Tugas 2
    Dokumen16 halaman
    K 02 - Kel 3B - Tugas 2
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Dampak Radioaktif
    Dampak Radioaktif
    Dokumen16 halaman
    Dampak Radioaktif
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Jenis Pirolisi
    Jenis Pirolisi
    Dokumen4 halaman
    Jenis Pirolisi
    Kridiona Lofty A
    100% (1)
  • 2015 Modul Asistensi DTL 1
    2015 Modul Asistensi DTL 1
    Dokumen9 halaman
    2015 Modul Asistensi DTL 1
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • PD Pal Jaya
    PD Pal Jaya
    Dokumen5 halaman
    PD Pal Jaya
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Bar Screen
    Bar Screen
    Dokumen1 halaman
    Bar Screen
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Tgs 1 EPA Bab 2
    Tgs 1 EPA Bab 2
    Dokumen11 halaman
    Tgs 1 EPA Bab 2
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat
  • Analisis SWMM
    Analisis SWMM
    Dokumen3 halaman
    Analisis SWMM
    Kridiona Lofty A
    Belum ada peringkat