Anda di halaman 1dari 20

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DED JEMBATAN GANTUNG PENYEBERANGAN


SUNGAI PESAGUAN DSN TERENTANG
DESA TUMBANG TITI KEC. TUMBANG TITI
KABUPATEN KETAPANG
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara
Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186) dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan, bahwa setiap pembangunan
jalan/jembatan bermanfaat bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat, terutama untuk meningkakan
pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengusahakan agar biaya operasi kendaraan menjadi
serendah-rendahnya. Disamping itu pembangunan jembatan harus dapat mendorong kearah
terwujudnya

keseimbangan

antar

daerah

dalam

tingkat

pertumbuhannya

dengan

mempertimbangkan satuan wilayah pengembangan dan orientasi geografis pemasaran sesuai


dengan struktur pengembangan wilayah tingkat nasional yang dituju.
Sektor prasarana jembatan merupakan salah satu urat nadi dalam pertumbuhan ekonomi
wilayah, sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalah suatu hal yang
sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi jembatan memiliki
pengaruh yang luas baik bagi pengguna jalan/jembatan maupun bagi

wilayah secara

keseluruhan. Pengaruh positif terutama timbul dari kenyataan bahwa investasi jembatan secara
umum mengarah kepada pengurangan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi dan
mendistribusikan sejumlah volume dan pola keluaran ekonomi, untuk menstimulasi ekonomi
regional lebih lanjut. Strategi aktif pada pembangunan infrastruktur jembatan ini dapat
dikategorikan sebagai strategi yang di dalam pembangunannya dapat mengundang peran serta
tidak hanya pemerintah tetapi juga investor swasta. Pengembangan sektor transportasi
khususnya sektor jembatan, diharapkan dapat mengubah struktur perekonomian daerah atau
mengubah struktur PDRB antar wilayah.
Mengingat sampai saat ini perkembangan wilayah bertumpu pada kemampuan
mengeksploitasi sumber daya alam yang dimilikinya, maka pemanfaatannya bagi pembangunan
daerah haruslah seoptimal mungkin dari aspek pembangunan yang bekelanjutan.

Potensi yang mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut diatas haruslah didukung oleh
infrastruktur sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu infrastruktur yang mempunyai
peran signifikan adalah infrastruktur transportasi jalan, jembatan dan prasarana pendukung
lainnya.
Hal tersebut di atas yang mendasari perlunya dibangun Jembatan Gantung Tahap I Desa Asam
Jelai Kec. Jelai Hulu.
Dalam melakukan perencanaan teknis (DED) jembatan standar maupun jembatan khusus harus
memenuhi Kriteria Dasar Perencanaan Teknis berikut ini :
a. Kekuatan Unsur Struktural dan Stabilitas Keseluruhan
Setiap unsur harus mempunyai kekuatan memadai untuk menahan beban batas ultimate dan
struktur sebagai kesatuan dari setiap unsur harus stabil pada pembebanan tersebut.
b. Kelayakan Struktur
Struktur harus berada dalam layakan pada beban batasan kelayakan. Hal ini berarti bahwa
struktur tidak boleh mengalami retakan, lendutan atau getaran sedemikian rupa sehingga
masyarakat menjadi khawatir atau jembatan menjadi tidak layak digunakan.
c. Kesesuaian
Tipe struktur yang dipilih harus sesuai dengan lingkungan, kondisi alam dan lokasi
jembatan terutama untuk duplikasi jembatan harus diperhatikan bangunan atas dan bawah
dari jembatan Existing.
d. Kemudahan Pelaksanaan
Konstruksi harus mudah dilaksanakan sesuai dengan metode konstruksi yang tersedia,
sehingga metode yang sulit dilaksanakan dapat menyebabkan keterlambatan waktu dan
peningkatan biaya.
e. Ekonomis
Rencana termurah yang sesuai dengan pendanaan dan faktor-faktor utama lainnya adalah
yang umumnya terpilih. Penekanan harus diberikan pada biaya umur total struktur yang
mencakup biaya pemeliharaan dan pembangunan.
f.

Bentuk Estetika
Struktur jembatan harus menyatu dengan alam sekitarnya dan menyenangkan untuk dilihat.
Biasanya semakin tinggi nilai estetika struktur jembatan semakin tinggi biaya yang akan
dipergunakan.

1.2 Maksud dan Tujuan


a. Maksud :
Mendukung program pembangunan infrastruktur prasarana transportasi darat khususnya
pembangunan jembatan yang memadai sebagai penghubung antar daerah dengan
tersedianya perencanaan jembatan yang sesuai dengan kriteria perencanaan teknis
(DED)
b. Tujuan
- Mendapat masukan kelayakan rencana pembangunan jembatan dilihat dari berbagai
upaya untuk mempercepat pertumbuhan di Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang.
Mendapatkan dokumen perencanaan teknis (DED) dan dokumen lelang sesuai dengan
kondisi daerah.
1.3 Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai sebagai hasil dari layanan konsultansi ini adalah sebagai berikut:
a. Tersedianya dokumen perencanaan teknis jembatan untuk penanganan/pelaksanaan fisik
jembatan kabupaten.
b. Tersedianya dokumen pengadaan termasuk dokumen analisa harga satuan, spesifikasi
teknik dan gambar rencana sebelum jadwal penanganan/pelaksanaan fisik.
1.4 Nama Program dan Kegiatan Serta Paket Pekerjaan
Program
: Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Kegiatan
: Perencanaan Pembangunan Jembatan
Paket Pekerjaan : DED Jembatan Gantung Tahap I Desa Asam Jelai Kec. Jelai Hulu
1.5 Nama dan Organisasi Pengguna Jasa
Perencanaan Pembangunan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Ketapang
Bidang Bina Marga.
1.6 Sumber Pendanaan
Untuk pelaksanaan kegiatan ini didanai oleh APBD Kabupaten Ketapang Tahun Anggaran 2015
sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) termasuk adminitrasi kegiatan dan PPN.

BAB II
LINGKUP KEGIATAN

2.1 Umum
Pada intinya lingkup kegiatan jasa konsultansi dalam pekerjaan ini terdiri dari beberapa tahapan
yang meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Pemahaman mengenai maksud dan tujuan dari Perencanaan Jembatan.


Persiapan
Inventarisasi data
Pembuatan Peta Rencana Kerja
Persiapan Personil dan Peralatan
Pembuatan Rencana Kerja
Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
Koordinasi dengan Instansi Terkait

Jenis pekerjaan ini adalah melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknik Jembatan guna
menunjang pelaksanaan pekerjaan konstruksi jembatan. Konsultan yang diserahi pekerjaan ini
wajib menyediakan jasa-jasanya semaksimal mungkin untuk melaksanakan pekerjaan
perencanaan, sehingga diperoleh hasil pekerjaan berupa Dokumen Perencanaan yang mencakup
segala persyaratan yang ditetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan dalam pelaksanaan
kontrak konstruksi/fisik serta mengusahakan sekecil mungkin adanya perbaikan-perbaikan atau
perencanaan tambahan lainnya di kemudian hari.
Pekerjaan yang harus dikerjakan adalah Perencanaan Teknis Jembatan lengkap dan terperinci
yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jembatan yang akan direncanakan telah ditentukan
sesuai skala prioritas yang akan segera ditindaklanjuti dengan pelaksanaan fisiknya.
2.2 Data dan Fasilitas penunjang
a. Penyediaan bahan-bahan, peralatan, dan perlengkapan kantor dan studio untuk operasional
Konsultan, termasuk tetapi tidak terbatas pada komputer
b. Penyediaan bahan-bahan, peralatan, dan perlengkapan untuk kegiatan survey dan investigasi
lapangan yang diperlukan
c. Penyediaan (penyewaan) kendaraan operasional berikut eksploitasinya
d. Biaya perjalanan dan akomodasi orang konsultan
e. Sewa alat survey lapangan dan penyelidikan geoteknik
2.3 Studi Teknik Detailed Engineering Design (DED)
Untuk mengetahui secara rinci semua asumsi yang digunakan dalam tahap perencanaan serta
mendapat parameter-parameter penting bagi perencana jembatan, diperlukan serangkaian
teknikal studi. Mengingat bentangan jembatan yang cukup besar serta umur jembatan yang
panjang, untuk perencanaan jembatan untuk melakukan detailed engineering design.
Studi teknik yang diperlukan :
2.3.1. Studi Pendahuluan (Reconnaissance Survey)
4

Untuk pelaksanaan studi ini konsultan diwajibkan untuk mengamati kondisi lapangan dan
permasalahan desain yang mungkin timbul. Petugas yang akan ditugaskan diharuskan
berkonsultansi dengan pejabat dari Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Kabupaten
Ketapang untuk mendiskusikan segala hal yang bersangkutan dengan jembatan yang akan
ditangani.
Sebelum melakukan kegiatan studi pendahuluan maka konsultan wajib mengumpulkan semua
data yang berhubungan dengan lokasi rencana jembatan seperti peta situasi, peta tata guna lahan
dan dokumen-dokumen pendukung lainnya. Studi pendahuluan harus dilakukan pada area di
dalam radius 500 m dari lokasi rencana jembatan. Dalam melaksanakan pekerjaan, konsultan
disarankan melengkapi diri dengan alat keselamatan kerja seperti helm dan sepatu boat, dan alat
bantu kerja seperti peralatan tulis, lampu penerangan, spray paint dan palu, sehingga menjamin
terlaksananya pekerjaan ini dengan aman dan hasil studi akan lebih optimal.
A. Studi pendahuluan bertujuan untuk :
Pengenalan kondisi lingkungan
Pengenalan kondisi planimetri dan tata guna lahan
Pengenalan kondisi jaringan jalan yang ada di sekitar lokasi jembatan
Mengumpulkan, memeriksa dan mengkonfirmasi data sekunder yang ada
B. Kegiatan studi pendahuluan yang harus dilakukan adalah :
a. Studi Geometrik :
Kegiatan yang dilakukan pada survey geometrik adalah :
Mengidentifikasi/memperkirakan secara tepat penerapan desain geometrik
(alinyemen horisontal dan vertikal) berdasarkan pengalaman dan keahlian yang
harus dikuasai sepenuhnya oleh Highway Engineer yang melaksanakan pekerjaan
ini dengan melakukan pengukuran-pengukuran secara sederhana dan benar (jarak,
azimut, kemiringan dengan helling meter) dan membuat sketsa desain alinyemen
horizontal maupun vertikal secara khusus untuk lokasi-lokasi yang dianggap sulit
untuk memastikan trase yang dipilih akan dapat memenuhi persyaratan geometrik
yang dibuktikan dengan sketsa horizontal dan penampang memanjang rencana

trase jalan.
Didalam penarikan perkiraan desain alinyemen horizontal dan vertikal harus sudah
diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan perencanaan untuk lokasi-

lokasi: galian dan timbunan


Semua kegiatan ini harus sudah dikonfirmasikan sewaktu mengambil keputusan
dalam pemilihan lokasi jembatan dengan anggota team yang saling terkait dalam

pekerjaan ini
Dilapangan harus diberi/dibuat tanda-tanda berupa patok sepanjang daerah rencana
dengan interval 50 m untuk memudahkan tim pengukuran, serta pembuatan foto-

foto penting untuk pelaporan dan panduan dalam melakukan survey detail

selanjutnya
Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung perkiraan volume
pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan rencana biaya secara
sederhana dan diharapkan dapat mendekati desain final.

b. Studi Topografi :
Kegiatan yang dilakukan pada survey topografi adalah :
Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton Bench

Mark di awal dan akhir Proyek.


Mengamati kondisi topografi.
Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus serta morpologi

dan lokasi yang diperlukan perpanjangan koridor.


Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran.
Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/titik yang akan dijadikan
referensi.

c. Studi Rencana Jembatan :


Menentukan dan memperkirakan total panjang, lebar, kelas pembebanan jembatan,
tipe konstruksi, dengan pertimbangan terkait denagn LHR, estetika, lebar sungai,
kedalaman dasar sungai, profil sungai/ada tidaknya palung, kondisi arus dan arah
aliran, sifat-sifat sungai, scouring vertikal/horizontal, jenis material bangunan atas

yang tersedia dan paling efisien.


Menentukan dan memperkirakan ukuran dan bahan tipe abutmen, pilar, fondasi,
bangunan pengaman (bila diperlukan) dengan mempertimbangkan lebar dan
kedalaman sungai, sifat tebing, sifat aliran, endapan/sedimentasi material, benda

hanutan, scouring yang pernah terjadi.


Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan mempertimbangkan MAB (banjir),

MAN (normal), MAR (rendah) dan banjir terbesar yang pernah terjadi.
Menentukan dan memperkirakan posisi/letak lokasi jembatan

dengan

mempertimbangkan situasi dan kondisi sekitar lokasi, profil sungai, arah


arus/aliran sungai, scouring, segi ekonomi, sosial, estetika yang terkait dengan
alinyemen jalan, kecepatan lalu lintas rencana, jembatan darurat, pembebanan

tanah timbunan dan quarry.


Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung perkiraan volume
pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan rencana biaya secara
sederhana dan diharapkan dapat mendekati desain final.

d. Studi Geoteknik :
Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan karakteristik

tanah dan batuan.


Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry) sepanjang lokasi pekerjaan

Memberikan rekomendasi berkaitan dengan rencana trase jalan dan rencana

jembatan yang akan dipilih


Mengidentifikasi dan memotret pada lokasi-lokasi khusus (masalah-masalah

geoteknik, bahaya, resiko-resiko, rawan longsor, dll)


Mengidentifikasi lokasi/titik pengujian antara lain Bor, Sondir, DCP, Test Pit
Membuat rencana kerja untuk tim survey detail

e. Studi Hidrologi
Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan sehubunan dengan bentuk dan

kemiringan yang akan mempengaruhi pola aliran.


Mengamati tata guna lahan.
Menginventarisasi bangunan drainase existing.
Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting.
Membuat rencana kerja untuk survey detail.
Mengamati karakteristik aliran sungai / morfologi yang mungkin berpengaruh
terhadap konstruksi dan saran-saran yang diperlukan untuk menjadi pertimbangan
dalam perencanaan berikut.

C. Keluaran Studi Pendahuluan (Reconnaissance Survey) meliputi :


1. Laporan seluruh hasil survey pendahuluan berkaitan dengan konsep desain yang
akan diterapakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berdasarkan seluruh hasil
survey pendahuluan.
2. Laporan tindak lanjut survey pendahuluan yaitu survey detail yang didalamnya
memuat beberapa survey detail yang harus dilakukan termasuk batasan koridor
pengambilan data.
2.3.2.

Studi Detail

Untuk mengatahui secara rinci semua asumsi yang digunaan dalam tahap perencanaan serta
mendapat parameter-parameter penting bagi perencana jembatan, diperlukan serangkaian studi
detail pengumpulan data. Mengingat bentangan jembatan yang cukup besar serta umur jembatan
yang panjang, maka perencanaan jembatan khusus membutuhkan data-data perencanaan yang
didapat secara akurat.
Hasil studi detail pengumpulan data tersebut akan menjadi dasar bagian perencana jembatan
untuk melakukan detailed engineering design. Studi detail yang diperlukan adalah:
A. Studi Topografi
1. Tujuan
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan

data

koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan dan

jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan
skala 1 : 500.
2. Lingkup Kegiatan Pengukuran
a. Pemasangan patok-patok
- Patok-patok BM harus dibuat dari beton dengan ukuran 10x10x75 cm atau pipa
pralon ukuran 4 inci yang diisi dengan adukan beton dan di atasnya dipasang
neut dari baut, ditempatkan pada tempat yang aman, mudah terlihat. Patok BM
dipasang setiap 1 (satu) km dan pada setiap lokasi rencana jembatan dipasang
minimal 4, masing-masing 1 (satu) pasang di setiap sisi sungai disekitar sungai
-

yang posisinya aman dari gerusan air sungai.


Patok BM dipasang/ditanam dengan kuat, bagian yang tampak di atas tanah
setinggi 20 cm, dicat warna kuning, diberi lambang Kementerian Pekerjaan
Umum, notasi dan nomor BM dengan warna hitam. Patok BM yang sudah
terpasang, kemudian di photo sebagai dokumentasi yang dilengkapi dengan

nilai koordinat serta elevasi.


Untuk setiap titik poligon dan sifat datar harus digunakan patok kayu yang
cukup keras, lurus, dengan diameter sekitar 5 cm, panjang sekurang-kurangnya
50 cm, bagian bawahnya diruncingkan, bagian atas diratakan diberi paku,
ditanam dengan kuat, bagian yang masih nampak diberi nomor dan dicat warna

kuning. Dalam keadaan khusus, perlu ditambahkan patok bantu.


Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitar patok

diberi tanda-tanda khusus.


Pada lokasi-lokasi khusus dimana tidak mungkin dipasang patok, misalnya di
atas permukaan jalan beraspal atau di atas permukaan batu, maka titik-titik
poligon dan sifat datar ditandai dengan paku seng dilingkari cat kuning dan
diberi nomor.

b. Pengukuran titik kontrol horizontal


- Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan 8 dari 24 dengan sistem poligon,
-

dan semua titik ikat (BM) harus dijadikan sebagai titik poligon.
Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter, diukur dengan

meteran atau dengan alat ukur secara optis atau pun elektronis.
Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit dengan ketelitian baca
dalam

detik.

Disarankan

untuk

menggunakan

Electronik

Distance

Meter/theodolit jenis T2 atau yang setingkat.


Penentuan Koordinat Awal dilakulkan pada titik awal dan titik akhir pengukuran
dengan menggunakan alat GPS (Global Positioning System Geodetic yang
mempunyai presisi tinggi maksimal sampai desimeter).

c. Pengukuran titik kontrol vertikal

Pengukuran ketinggian dilakukan dengan cara 2 kali berdiri/pembacaan pergi-

pulang.
Pengukuran sifat datar harus mencakup semua titik pengukuran (poligon, sifat

datar, dan potongan melintang) dan titik BM.


Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskala benar,

jelas dan sama.


Pada setiap pengukuran sifat datar harus dilakukan pembacaan ketiga
benangnya, yaitu Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT), dan Benang Bawah
(BB), dalam satuan milimiter. Pada setiap pembacaan harus dipenuhi : 2 BT =

BA + BB.
Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag (pengamatan)
yang genap.

d. Pengukuran situasi
- Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, yang mencakup semua
obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada disepanjang jalur
pengukuran, seperti alur, sungai, bukit, jembatan, rumah, gedung dan
-

sebagainya.
Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman penyebaran dan
kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang benar. Pada
lokasi-lokasi khusus (misalnya: sungai, persimpangan dengan jalan yang sudah

ada) pengukuran harus dilakukan dengan tingkat kerapatan yang lebih tinggi.
Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.

e. Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai atau jalan
- Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing minimum 200 m dari
perkiraan garis perpotongan atau daerah sekitar sungai (hulu/hilir) yang masih
berpengaruh terhadap keamanan jembatan dengan interval pengukuran
penampang melintang sungai sebesar 25 meter atau disesuaikan dengan
-

kebutuhan perencanaan.
Koridor pengukuran searah rencana trase jembatan masing-masing minimum
250 m dari garis tepi sungai/jalan atau sampai pada garis pertemuan antara oprit
jembatan dengan jalan dengan interval pengukuran penampang melintang
rencana trase jalan sebesar 25 meter atau disesuaikan dengan kebutuhan

perencanaan.
Pada posisi lokasi jembatan interval pengukuran penampang melintang dan
memanjang baik terhadap sungai maupun jalan sebesar 10 m, 15 m, dan 25 m
atau disesuaikan dengan kebutuhan perencanaan.
Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang dibentuk alam
maupun manusia disekitar persilangan tersebut.

3. Persyaratan
a. Pemeriksaan dan koreksi alat ukur.
Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan harus
diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut :
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan dalam
laporan.
b. Ketelitian dalam pengukuran
Ketelitian untuk pengukuran poligon adalah sebagai berikut :
1. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10n, atau dari pengukuran
Global Position System (GPS) geodetic yang mempunyai presisi tinggi
pertama ke pengukuran GPS berikutnya dalam desimeter)
2. Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5.
c. Perhitungan
- Perhitungan Koordinat.
- Perhitungan Sifat Datar.
- Perhitungan Ketinggian Detail.
- Seluruh perhitungan sebaiknya menggunakan sistim komputerisasi.
d. Penggambaran
- Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1 : 500.
- Garis-garis grid dibuat setiap 10 Cm.
- Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis (x) dan
-

ordinat (y)-nya.
Pada setiap lembar gambar dan/atau setiap 1 meter panjang gambar harus

dicantumkan petunjuk arah Utara.


Penggambaran titik poligon harus berdasarkan hasil perhitungan dan tidak boleh

dilakukan secara grafis.


Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X,Y,Z-nya dan diberi tanda

khusus.
e. Titik kontrol horisontal diukur dengan menggunakan metode penentuan posisi
f.

Global Positioning System (GPS) secara diferensial.


Sistem koordinat proyeksi yang digunakan adalah sebagai Sistem koordinat

proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM)


g. Pengukuran dengan menggunakan GPS dilakukan setiap interval yang disesuaikan
untuk kebutuhan perencanaan jembatan (5m, 10m, 25m, 50m, 100m dsb).
Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampang melintang
harus digambarkan pada gambar polygon, sehingga membentuk gambar situasi dengan
interval garis ketinggian (contour) 0,5 meter.
Proses pengambilan data untuk Topografi mengacu pada Pedoman Pengukuran
Topografi NO.010/PW/2004, atau Pedoman yang dipersyaratkan

10

4. Keluaran survey Topografi meliputi :


a. Laporan survey Topografimeliputi :
- Data pengukuran dan hitungan pengukuran topografi yang telah diterima.
- Data Koordinat dan elevasi Bench Mark.
- Foto dokumentasi proses pengukuran dan Bench Mark
b. Peta tofografi (peta transies) dengan skala yang disesuaikan dengan jenis perencanaan
yang akan dilakukan.
B. Survey Hidrologi
1. Tujuan
Tujuan yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah untuk mengumpulkan data
hidrologi dan karakter/perilaku aliran air pada bangunan air yang ada (sekitar jembatan
maupun jalan), guna keperluan analisis hidrologi, penentuan debit banjir rencana
(elevasi muka air banjir), perencanaan drainase dan bangunan pengaman terhadap
gerusan, river training (pengarah arus) yang diperlukan.
2. Lingkup Pekerjaan
Survey hidrologi lengkap digunakan untuk melengkapi parameter-parameter desain
jembatan yang dalam hal ini jembatan yang dimaksud adalah jembatan di atas lalulintas sungai atau saluran air.
3. Persyaratan
Proses analisa perhitungan harus mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) No:
03-3424-1994 atau Standar Nasional Indonesia (SNI) No : 03-1724-1989 SKBI1.3.10.1987 (Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di
Sungai), Pedoman Perencanaan Drainase Jalan Pd.T.02-2006-B, Manual Hidrolika
untuk Jalan dan Jembatan No.01/BM/05, serta pedoman lain yang dipersyaratkan.
4. Keluaran survey Hidrologi
Keluaran yang dihasilkan dari survey Hidrologi berupa Laporan Hidrologi
C. Survey Geologi dan Geoteknik
1. Tujuan
Tujuan yang utama dari penyelidikan geoteknik lapangan dan bawah permukaan adalah
untuk memberikan informasi tentang kondisi bawah permukaan tanah, bahaya
geoteknik, dan ketersediaan tanah, agregat dan batuan pada perencana.
Sangat disarankan untuk menggunakan Geoguide/Pedoman Geoteknik untuk
penyelidikan tanah lunak Pd.T-9-2002-B dan pengujian laboratorium untuk tanah lunak
Pt.M-01-2002-B bilamana terdapat suatu kondisi tanah dasar yang lunak (Soft Soil).
2. Lingkup Pekerjaan
a. Penyelidikan Geologi
Penyelidikan meliputi pemetaan geologi permukaan detail dengan peta dasar
topografi skala

1:250.000 s/d skala

1:100.000 Pencatatan kondisi geoteknik

11

disepanjang rencana trase jalan untuk setiap jarak 500 1000 meter dan pada
lokasi jembatan dilakukan menggunakan lembar isian seperti terlihat pada daftar
lampiran.
b. Penyelidikan lapangan
Meliputi pemeriksaan sifat tanah (konsistensi, jenis tanah, warna, perkiraan
prosentase butiran kasar/halus) sesuai dengan Metoda USCS.
c. Penyelidikan Tanah
Penyelidikan geoteknik disini merupakan bagian dari penyelidikan tanah yang
mencakup seluruh penyelidikan lokasi kegiatan berdasarkan klasifikasi jenis tanah
yang didapat dari hasil tes dengan mengadakan peninjauan kembali terhadap
semua data tanah dan material guna menentukan jenis/tipe pondasi yang tepat dan
sesuai tahapan kegiatannya.
d. Lokasi Quarry
Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan, struktur jembatan, maupun
untuk

bahan timbunan (borrow pit) diutamakan yang ada disekitar lokasi

pekerjaan. Bila tidak dijumpai, maka harus menginformasikan lokasi quarry lain
yang dapat dimanfaatkan.
Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis dan karakteristik bahan, perkiraan
kuantitas, jarak ke lokasi pekerjaan, serta kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul
dalam proses penambangannya, dilengkapi dengan foto-foto.
3. Keluaran survey Geologi/Geoteknik
Keluaran dari survey Geologi/Geoteknik berupa :
a. Laporan penyelidikan tanah yang didalamnya memuat :
- Nilai CBR
- Tanah nilai SPT, berdasarkan Borlog
- Propertist Tanah berupa nilai Unconfined,
- Kadar air,
- Berat Jenis.
b. Peta penyebaran tanah yang di dalamnya memuat :
- Kondisi lapisan tanah
- Daerah rawan longsor
c. Foto dokumentasi
2.4 Proses Perencanaan Detail
a. Tujuan
Persiapan desain ini bertujuan :
1. mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.
2. menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai sebagai panduan survey
pendahuluan.
3. menyiapkan dokumen perencanaan teknis yang terdiri dari gambar desain,
spesifikasi, engineering estimate.
b. Lingkup Kegiatan
Hal yang menjadi lingkup pekerjaan adalah :
1. Menetapkan kelas jembatan yang akan di Desain
2. Membuat estimasi bentang dan lebar jembatan
12

3. Memilih bentuk struktur jembatan berdasarkan kendalakendala yang ada


4. Merencanakan desain Bangunan Atas berdasarkan peraturan yang ditentukan
dalam Peraturan Perencanaan Jembatan BMS92 atau peraturan lain yang relevan
yang disetujui oleh pemberi tugas.
5. Merencanakan Bangunan Bawah secara benar terhadap aspek kekuatan dukung
dan stabilitas, sebagai akibat beban struktur atas dan tekanan tanah vertikal
ataupun horizontal dan harus mengikuti aturan yang ditentukan dalam Peraturan
Perencanaan Jembatan BMS92.
6. Menetapkan awal dan akhir rencana oprit pada peta, serta menarik beberapa
Alternatif rencana As Jalan/Alinyemen Horizontal dengan dilakukan pengecekan
Alinyemen Vertikal sesuai dengan kondisi medan yang memenuhi Standar
mengenai Perencanaan.
7. Merencanakan pondasi jembatan secara benar terhadap aspek kekuatan dukung dan
stabilitas, sebagai akibat beban struktur atas dan beban struktur bawah dan harus
mengikuti aturan yang ditentukan dalam Peraturan Perencanaan Jembatan
BMS92.
8. Merencanakan jalan pendekat jembatan dengan memperhatikan kesinambungan
ukuran dan ketinggian jembatan.
9. Merencanakan drainase, bangunan pelengkap dan pengaman jembatan.
10. Melakukan perencanaan manajemen traffic pada saat pelaksanaan.
11. Menyiapkan peta penyebaran tanah berkaitan dengan kondisi geologi
c. Persyaratan
Proses perencanaan harus mengacu pada standar dan pedoman yang berlaku seperti
NSPM yang diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Marga dan/atau SNI yang diterbitkan
Badan Standar Nasional (BSN) dan/atau referensi lain yang tertuang dalam Kerangka
Acuan Kerja dan/atau referensi lain yang disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
d. Penggambaran
Penggambaran Desain Jembatan:
- Alinyemen Horisontal dengan Skala 1:500
- Alinyemen Vertikal dengan Skala 1:50
- Potongan Melintang Skala Horisontal 1:100, Skala Vertikal 1:50
- Detail-detail skala 1:50 atau 1:20 atau 1:15 atau disesuaikan dengan kebutuhan
perencanaan
Dalam phase Perencanaan Detail dan Laporan Akhir, Konsultan wajib melaksanakan proses
sebagai berikut :
1. Penyusunan konsep kriteria perencanaan teknis dan konsep detail perencanaan untuk
dimintakan persetujuan pemberi tugas

13

2. Pembuatan perencanaan akhir dilakukan setelah konsep tersebut di atas mendapat


persetujuan pemberi tugas dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan saran dari pemberi
tugas
3. Semua perencanaan harus mengikuti ketentuan-ketentuan dalam Standard Perencanaan
2.5 Pendekatan dan Metodologi
a. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa

harus

mengadakan

konsultasi/asistensi terlebih dahulu dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau


Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), yaitu untuk mendapatkan konfimasi
kepastian mengenai jembatan yang akan ditangani.
b. Pengumpulan data lapangan, penghitungan dan proses yang dilaksanakan dalam
pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan cara pengumpulan data lapangan yang
telah dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan
Umum dan NSPM yang berlaku
2.6 Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultansi ini harus dilaksanakan di wilayah Desa Asam Jelai Kecamatan
Jelai Hulu Kabupaten Ketapang.
2.7 Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan kegitatan ini diperkirakan 60 (enam puluh) hari kalender.
2.8 Tenaga Ahli
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah yang terdiri dari
sebagai berikut :
a. Team Leader
Mempunyai sertifikat keahlian Perencana Jembatan, Ketua Tim disyaratkan seorang
Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S.1) dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
sejenis lebih diutamakan/disukai Perencanaan Jembatan. Mempunyai pengalaman
selama 5 tahun,. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
b. Ahli Jembatan
Mempunyai sertifikat keahlian Perencana Jembatan Tenaga ahli yang disyaratkan
adalah Sarjana Teknik Sipil Strata. 1. (S.1) dan berpengalaman melaksanakan pekerjaan
sejenis lebih dari 3 Tahun. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya membantu Tim
Leader/Ketua Tim, merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan
perencanaan teknis Jembatan, dan bangunan pelengkap yang diperlukan, serta harus
menjamin bahwa rencana Jembatan

yang dihasilkan adalah pilihan yang paling

ekonomis dan sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Bina Marga.

14

c. Ahli Geologi/Geoteknik
Mempunyai sertifikat keahlian Perencana Jembatan, Tenaga ahli yang disyaratkan
adalah Sarjana Teknik Sipil/Geologi Strata. 1. (S.1) dan yang berpengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis lebih dari 3 Tahun. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya
membantu Tim Leader/Ketua Tim dan merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan
dalam pekerjaan geologi yang mencakup pelaksanaan survey geologi, pengolahan dan
analisis data geologi, dan penggambaran data geologi, serta harus menjamin bahwa data
tanah yang disampaikan benar sesuai dengan kondisi lapangan yang akan digunakan
sebagai dasar penentuan pondasi dan bangunan bawah jembatan, dan dapat memberikan
masukan yang rinci mengenai sumber bahan beserta sifat-sifat bahannya.
d. Ahli Hidrologi/Hidraulika
Mempunyai sertifikat keahlian Perencana Jembatan, tenaga ahli yang disyaratkan
adalah Sarjana Teknik Sipil Strata. 1. (S.1) dan berpengalaman melaksanakan pekerjaan
sejenis lebih dari 3 Tahun diutamakan/disukai perencanaan Jembatan. Tenaga ahli
tersebut tugas utamanya membantu Tim Leader/Ketua Tim dan merencanakan dan
melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan pengumpulan data
hidrologi, pengolahan dan analisis data hidrologi, dan perhitungan-perhitungan
hidrologi untuk perencanaan bentuk dan dimensi bangunan hidrologi, serta harus
menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan hidrologi yang dihasilkan adalah benar,
akurat, siap digunakan, dapat memberikan masukan yang rinci mengenai curah hujan
dan pola aliran air permukaan untuk tahap perencanaan teknis Jembatan.
e. Ahli Geodesi
Mempunyai sertifikat keahlian Geodesi yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait, Tenaga
ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata. 1. (S.1) dan berpengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis lebih dari 3 Tahun, Tenaga ahli tersebut tugas utamanya
membantu Tim Leader/Ketua Tim dan melakukan persiapan desain, survei pendahuluan,
survei topografi, menyiapkan peta dasar yang akan digunakan sebagai bahan dasar
perencanaan teknis jembatan.
f.

Cost & Quantity Engineer


Mempunyai sertifikat keahlian Perencana Jalan, tenaga ahli yang disyaratkan adalah
Sarjana Teknik Sipil Strata. 1. (S.1) dan berpengalaman melaksanakan pekerjaan
sejenis

lebih dari 3 Tahun. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya membantu Tim

Leader/Ketua Tim dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan


data harga satuan bahan dan upah, menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan,
membuat perhitungan kuantitas pekerjaan jembatan, membuat perkiraan biaya
pekerjaan konstruksi, sertaharus menjamin bahwa data, perhitungan analisa harga
satuan dan perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar dan akurat
15

Selain itu diperlukan tenaga sub profesional dan tenaga pendukung di kantor untuk
membantu kelancaran kegiatan yang terdiri dari : teknisi-teknisi dan Juru gambar
(Drafter/Operator CAD) serta Operator Komputer.
2.9 Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
a. Laporan Detail Desain
Gambar Perencanaan Teknis (Desain) jembatan/jalan dalam ukuran kertas A3, agar

dapat digunakan pada saat penerapan dilapangan.


Laporan perhitungan struktur Jembatan Laporan ini berisikan perhitungan
konstruksi jembatan lengkap (bangunan atas dan bawah) dan pekerjaan lain yang

memerlukan analisa perhitungan.


Laporan Geologi/Geoteknik yang didalamnya memuat seluruh penyelidikan tanah

serta peta penyebaran tanah serta foto dokumentasi.


Laporan Topografi yang didalamnya memuat seluruh data pengukuran termasuk

hasil perhitungan serta foto dokumentasi;


Laporan Drainase yang didalamnya memuat seluruh data survey hidrologi

termasuk analisi perhitungan.


b. Laporan Engineering Estimate yang berpedoman pada Panduan Analisa Harga Satuan
(PAHS) Edisi November 2010 (Revisi 3) yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bina
Marga Kementerian Pekerjaan Umum.
c. Standar Dokumen Lelang yang berpedoman Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Konsultansi sebagaimana telah diubah dengan Permen PU No.
14/PRT/M/2013 dan perubahan kedua dengan Permen PU No. 07/PRT/M/2014,
termasuk didalamnya Spesifikasi Umum yang berpedoman pada Spesifikasi Umum
2010 (Revisi 3) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian
Pekerjaan Umum.

BAB III
LAPORAN

16

Jenis laporan yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini:


1. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi data perencanaan serta sebagai bahan
pelaksanaan, setiap tenaga ahli diwajibkan untuk membuat laporan secara detail dan
lengkap.
2. Laporan
Laporan yang harus dibuat :
A. Laporan Administrasi antara lain :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan yang berisikan : Pemahaman terhadap KAK, Metodologi dan
Rencana Kerja, Menyampaikan Kriteria Desain secara detail, Pengenalan Lokasi
Awal, Organisasi Pelaksanaan kegiatan, dan Jadwal pelaksanaan termasuk persiapan
survey. Laporan diserahkan 15 (lima belas) hari setelah dimulainya jasa konsultan
dan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap/buku.
b. Laporan Antara
Laporan Antara yang berisikan : Rangkuman hasil pengumpulan data sekunder
maupun data primer, hasil kajian terhadap data survei, konsep perencanaan, progres
kegiatan dan rencana selanjutnya. Laporan diserahkan 40 (empat puluh) hari setelah
dimulainya jasa konsultan dan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap/buku.
c. Laporan Akhir
Laporan Akhir yang berisikan : Rangkuman seluruh kegiatan yang telah dilakukan,
berisi uraian pelaksanaan survey pendahuluan, survey detail, pengolahan data,
asumsi-asumsi yang diambil, perhitungan perencanaan serta rumus-rumusnya,
perhitungan biaya, penentuan pemakaian dokumen lelang, kriteria desain yang
diambil, kesimpulan dan rekomendasi. Laporan diserahkan 60 (enam puluh) hari
setelah dimulainya jasa konsultan dan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap/buku.
B. Laporan Teknis yang dihasilkan
a. Laporan perencanaan dan gambar rencana yang terdiri dari :
i. Laporan Perencanaan
Laporan perhitungan struktur Jembatan
Laporan ini berisikan perhitungan konstruksi jembatan lengkap, baik bangunan
atas jembatan maupun bangunan bawah jembatan serta pekerjaan-pekerjaan lain
yang memerlukan analisa perhitungan, semua analisa berikut asumsi dan rumusii.

rumus yang digunakan


Gambar Rencana A3
Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan paket pekerjaan masing-masing
laporan berisi :
Sampul depan gambar rencana
Lembar pengesahan
Daftar isi
Legenda, simbol, singkatan
17

Peta lokasi kegiatan


Peta lokasi sumber material dan AMP/Batching Plant
Daftar kuantitas (rekapitulasi)
Tata letak (layout) dan koordinat jembatan
Gambar Situasi, potongan memanjang dan potongan melintang
Bangunan Bawah
Gambar Tampak dan Potongan Melintang
Bangunan Atas
Detail Pekerjaan/Perbaikan
Expasion Joint
Detail Bearing
Detail Railing
Detail-detail konstruksi lainnya
Gambar-gambar standar

b. Laporan perkiraan kuantitas dan biaya


Laporan ini berisi perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung untuk tiap item
pekerjaan yang kemudian digabungkan sebagai kesimpulan perkiraan biaya.
Laporan perkiraan kuantitas dan biaya ini dipisahkan sesuai dengan pekerjaan
yang dilaksanakan dengan isi sebagai berikut :
- Daftar isi.
- Peta lokasi proyek.
- Daftar bangunan pelengkap/jembatan.
- Perhitungan perkiraan kuantitas (Back Up Quantity).
- Analisa biaya.
- Perkiraan biaya.
c. Laporan penyelidikan tanah
Laporan Akhir Geologi dan Geoteknik harus mencakup sekurang-kurangnya
-

pembahasan mengenai hal-hal berikut :


Data proyek.
Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap

kota besar terdekat.


Kondisi morfologi sepanjang lokasi.
Kondisi badan jalan yang ada di sekitar jembatan.
Batuan penyusun (stratigrafi) pada lokasi jembatan. Untuk peta penyebaran
batuan disiapkan dalam kertas HVS ukuran A3 dan diwarnai sesuai dengan

standar pewarnaan geologi dan diberi notasi.


Hasil akhir pemeriksaan laboratorium dijadikan acuan untuk perbaikan

hasil diskripsi secara visual.


Penyebaran jenis tanah pada lokasi jembatan. Untuk peta penyebaran tanah
disiapkan dalam kertas HVS ukuran A3 dan diwarnai sesuai dengan standar

pewarnaan geologi dan diberi notasi.


Analisis perhitungan konstruksi timbunan dan stabilitas lereng.
Analisis longsoran pada lokasi jembatan.
Sumber bahan konstruksi jembatan (jenisnya dan perkiraan volume

cadangan).
Gejala struktur geologi yang ada (kekar, sesar/patahan dsb.) beserta lokasinya.
Rekomendasi.
18

d. Laporan Topografi
Laporan topografi mencakup sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-hal
-

berikut :
Data proyek.
Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasiproyek terhadap kota

besar terdekat.
Kegiatan perintisan untuk pengukuran.
Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.
Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.
Kegiatan pengukuran situasi.
Kegiatan pengukuran penampang melintang.
Kegiatan pengukuran khusus (bila ada).
Perhitungan dan penggambaran.
Peralatan ukur yang digunakan berikut nilai koreksinya.
Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai kegiatan pengukuran topografi
termasuk kegiatan pencetakan dan pemasangan BM, pengamatan matahari,

dan semua obyek yang dianggap penting untuk keperluan perencanaan jalan.
Deskripsi BM (sebagai lampiran).
Data ukur hasil ploting dan negatip film harus diserahkan.

e. Laporan Hidrologi
Laporan mengenai survey dan analisis hidrologi, yang meliputi :
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap
f.

kota besar terdekat, pos pencatat curah hujan.


Data curah hujan untuk setiap pos yang diambil.
Analisis/ perhitungan.
Penentuan dimensi dan jenis bangunan air.
Daftar lokasi bangunan air yang direncanakan.
Laporan Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik Dokumen Pelelangan Pekerjaan
Fisik sesuai dengan dokumen pelelangan standar yang berpedoman pada Permen
PU No.07/PRT/M/2014 dan Permen PU No.14/PRT/M/2013 tentang perubahan
Permen PU No.07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi termasuk didalamnya Spesifikasi
Umum yang berpedoman pada Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 3) yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum,

adapun isi laporan ini adalah :


1. Gambar Rencana untuk pelaksanaan pekerjaan fisik dalam kertas HVS ukuran
A4, yang terdiri dari:
i.
Peta Lokas
ii.
Lay out
iii.
Potongan melintang
iv.
Potongan memanjang
v.
Detail-detail
2. Spesifikasi Teknis
3. Daftar Kuantitas (Bill Of Quantity)
19

4. Dokumen Pengadaan (Dokumen Pemilihan dan Dokumen Kualifikasi)


g. Semua laporan dan data dimasukkan dalam FlashDisc (mobile disc) atau CD
secara lengkap tanpa di-password, kecuali data lapangan/data ukur dan gambar
rencana awal.
h. Semua laporan dibuat dalam kertas HVS ukuran A4 kecuali ditentukan lain dan
dicetak serta dijilid dengan spiral atau laminasi, khusus untuk laporan dokumen
pelelangan pekerjaan fisik dimasukkan dalam map.

Menetapkan & Mengesahkan,


Pengguna Anggaran

Drs. HERONIMUS TANAM, ME


NIP. 19630719 199603 1 003

20

Anda mungkin juga menyukai