HELMINTOLOGI
TREMATODA & CESTODA
Klasifikasi Parasit
Class: Turbellaria
Platyhelminthes
Class: Trematoda
Class: Cestoda
Helminths
Class Nematoda
Nemathelminthes
Class Nematomorpha
Class Acanthocephala
Protozoa
Luminal protozooa
Blood protozoa
Arthropods
Ectoparasite
Vector
Platyhelminthes
Trematoda ( Ca- da)
bersegmen
Oral sucker, ventral sucker
(1)
Sistem cerna tdk sempurna
Hermaphrodit, kecuali
Schistosoma
Telur beroperculum, kecuali
Schistosoma
IH I : keong (2 IH. kecuali
Schistotoma
Class Trematoda
Cacing berbentuk pipih seperti daun, dorso-ventral, bilateral simetris
Hidup secara parasitik di/ pada organisme lain.
Bagian luar tubuh tidak bersilia; tegument/kulit punya lapisan glycoprotein
1. Oral sucker
2. Ventral sucker / acetabulum; digunakan utk melekat pada habitat
Sistem Reproduksi
Sebagian bereproduksi secara
asexual (contoh: turbellaria
berreproduksi dengan
membelah diri/ fission):
longitudinal binary fission
transversal binary fission
longitudinal
transversal
Sistem syaraf
Meliputi :
anterior cerebral ganglia,
longitudinal nerve cords,
some lateral nerves
Organ-2 sensoris
eye spots,
statocysts,
rheoreceptors
Created by TWS 2014
TREMATODA
=acetabulum
(egg capsule)
(extracellular digestion)
(H2O + metabolites+ferritin)
Created by TWS 2014
Siklus hidup
(secara umum)
Habitat
Definitive host
(sexual generation)
Intermediate
host II
(Asexual generation)
Intermediate host I
Created by TWS 2014
TREMATODA
Ciri-ciri:
- Bentuk seperti daun
- Mm cm
- Sucker (+)
- Tractus digestivus (+)
- Hermaphrodith, kec. Schistosoma
- Telur beroperculum, kec. Schistosoma
Siklus hidup:
DH.: umumnya manusia
IH.: 2 IH., kecuali Schistosoma
Portal of entry: mulut, kecuali Schistosoma
Bentuk infektif: metacercaria, kec. Schistosoma
Pembagian menurut ukurannya:
- Trematoda besar
- Trematoda sedang
- Trematoda kecil
Created by TWS 2014
Berdasarkan habitat:
Trematoda hati : Fasciola, Clonorchis, Opisthorchis
Trematoda usus ; Fasciolopsis
Trematoda paru : Paragonimus
Trematoda darah : Schistosoma
Created by TWS 2014
TREMATODA USUS
- Fasciolopsis buski
Causal Agent:
Fasciolopsis buski, merupakan trematoda terbesar yang menginfeksi manusia.
Life Cycle:
Distribusi Geografis:
Asia dan India, khususnya di daerah
penduduknya mengkonsumsi babi dan
tanaman air.
Gambaran Klinis
Pada umumnya infeksi ringan.
Pada infeksi berat timbul gejala diare,
nyeri abdomen, demam, ascites,
oedema anasarca dan obstruksi
Created by TWS 2014
Diagnosis:
Menemukan telur dalam faeces atau muntahan.
Telur mirip dengan telur Fasciola hepatica
Jarang ditemukan bentuk dewasa
Pengobatan : Praziquantel dosis 25 mg/kgBB
diberikan 3 kali sehari selama 1 hari, dapat juga
dipakai : Niclosamide
Pencegahan:
Hygiene dan sanitasi yang baik
Created by TWS 2014
TREMATODA HEPAR
- Fasciola spp.
- Clonorchis sinensis
- Opisthorchis spp.
Trematoda hati
Liver flukes
Pada ternak (sapi, kambing)
Fasciola hepatica
Fasciola gigantica, F. magna
Fascioliasis
Fasciola hepatica
dewasa: 20-30 mm x 50-70 mm, Lebar : panjang = 1 : 3
cephalic cone jelas seolah-2 mempunyai bahu
Caeca bercabang 2 bercabang lagi
Testis (dendritik)
Telur oval, operculum (+), 130-150 m x 60-90 m
Fasciola gigantica , Fasciola magna
lebih panjang 75 mm, Lebar : Panjang = 1 : 5
telur mirip F. hepatica
Patologi
Gejala klinis
Penyumbatan saluran empedu intra hepatal gangguan pencernaan
Proses keradangan khronik lokal kerusakan jaringan hepar ggn fungsi hepar
Penurunan berat badan akibat penurunan efisiensi pengolahan makanan
Penurunan jumlah/produksi susu, penurunan tingkat kesuburan, anaemia, diare
Pada kasus-kasus berat (jarang) fatal
Diagnosis:
- dari gejala klinis curiga periksa tinja ditemukan telur
- nekropsi ditemukan cacing dewasa di dalam saluran empedu
Terapi :
Triclabendazole, Bithionol, atau Nitazoxanide
Distribusi Geografis
O. viverrini : terutama di Thailand, Laos, dan Kampuchea.
O. felineus terutama di Europe dan Asia, termasuk Uni Soviet.
C. sinensis Asia, termasuk Korea, China,Created
Taiwan
dan
by TWS
2014 Vietnam.
Telur :
Bentuk lonjong, dinding tebal , warna
kuning kecoklatan
Mempunyai operculated dgn penebalan
diding di ujung yg lain
Dapat ditemukan di sputum atau feces
bila sputum tertelan
Siklus Hidup
Siklus hidup
Intermediate Host I
Brotia asperata (snail)
miracidium tumbuh menjadi 1 sporocyst dan 2 stadium redial
Intermediate Host II
Sundathelpusa philippina or Parathelpusa grapsoides)
Membawa metacercaria yang infective utk man/DH
Manusia terkena infeksi setelah makan kepiting/udang mentah atau tidak
dimasak dengan baik dan mengandung metacercaria
Manifestasi klinis
Batuk, Hemoptysis
Gejala mirip pulmonary tuberculosis
Misdiagnosis degn PTB
Diagnosis
Radiologis membantu Dx
Definitive Dx : ditemukan telur pada sputum
Terapi
TREMATODA DARAH
Superfamily
Family
Genus
Spesies
: Schistosomatidea
: Schistosomatidae
: Schistosoma
:
Human Schistosomes :
Schistosoma mansoni
Schistosoma haematobium
Schistosoma japonicum
Ciri-ciri umum
Schistosoma
Dicieous/ sex terpisah
Sucker bertangkai
Muscular pharynx(+)
Caeca bercabang
menyatu lagi dibelakang
ventral sucker (reunited
intestine)
Telor tidak beroperculum
Embryonated
Cercaria forked tail
(furcocercus cercaria)
Redia (-), metacercaria (-)
Cacing pendek & gemuk,
ada gynecophoric canal
Trematoda lain
Monocieous/hermaphrodite
Sucker tidak bertangkai
Muscular pharynx (-)
Caeca bercabang, ada yang
bercabang-2 lagi
pleurocercus, lophocercus
dsb.
Siklus lengkap: miracidium,
sporocyst, redia, cercaria,
metacercaria
Created by TWS 2014
SIKLUS HIDUP
1.Telur dikeluarkan bersama faeces atau
urine
2. Telur menetas keluar miracidium
3. menembus tubuh intermediate host
(snail).
4. Tumbuh dalam 2 generasi sporocyst
5. cercaria(5).
6. mencari definitif host (manusia)
7. menembus kulit, ekor dilepas
shistosomulae Schistosomulae
bermigrasi (8, 9 ) plexus venosus
10. tumbuh menjadi dewasa
Patologi
Tahap invasi (cercaria)
cercarial dermatitis
Non human Schistosomes Swimmers itch or Clamdiggers itch
Invasi organ-organ dalam : aliran portal
reaksi lokal/sistemik
Reaksi radang toksik alergik
Tahap maturasi
Tahap lanjut:
lanjut
Gambaran klinis
S.haematobium :
terminal haematuria,
calcified bladder (sandy patch appearance
S. mansoni :
intestinal dysentri, granuloma
Hepatosplenomegali : Symmers fibrosis
Cardio pulmonary schistosomiasis
S. japonicum
idem S. mansoni, bahkan lebih hebat
Cerebral schistosomiasis
Diagnosis
Ditemukan telur dalam tinja/urine mell. pemeriks. langsung
or konsentrasi:
Pencegahan penting
Sistiserkosis (Cysticercosis)
ialah infeksi oleh bentuk larva Taenia solium (Cysticercus Cellulosa)
atau Taenia asiatica (jarang terjadi) pada manusia. Apabila infeksi
tersebut berlangsung pada sistim saraf pusat, maka disebut
neurosistiserkosis (neurocysticercosis)
T. solium
lebih kecil/ pendek dibanding T. saginata.
mempunyai scolex berbentuk globular dengan empat suckers dan
barisan kait-2 (rostellum) yang mengelilingi a solar appearance.
Mempunyai leher dan tubuhnya pipih memanjang.
Ukuran proglottids : 5 x 10 mm dgn 7-12 cabang uterus.
Telur T. solium dan T. saginata dulit dibedakan. Telur Taeniidae
Morfologi
Gambaran microscopis:
A, B: Telur Taeniidae
Scolex dari Taenia saginata dengan 4 sucker tanpa rostelum, sedangkan Taenia
solium mempuyai rostelum dengan kait-kait.
Gejala
Infeksi ringan tidak menimbulkan gejala
(asymptomatic)
Infeksi berat mungkin menyebabkan gx: perut tidak
enak (abdominal discomfort) epigastric pain, vomiting
and diarrhea.
Cysticercosis
Telur T. solium juga dapat menginfeksi manusia dan
menyebabkan e cysticercosis ( kista berisi larva di paru,
liver, mata dan otak) buta dan gangguan neurologik.
Insidens cerebral cysticercosis 1 per 1000 populasi
Di bbrp negara (mis.Mexico) dpt mencapai > 20% dr
kasus- neurologi
Di India cysticercosis ocular 2.5% dari pasien dan
sistiserkosis otot bisa mencapai 10%
Terapi
Taeniasis : sama dg D.latum, dapat ditambah dg
Mebendazole 300 mg, 2X perhari selama 3 hari.
Terapi dikatakan berhasil bila scolex sudah keluar,
sebab walaupun strobila sudah banyak yang keluar
scolex masih dapat membuat strobila baru.
Cysticercosis: Operasi untuk mengangkat cysta (bila
mungkin)
Praziquantel 25 mg/kgBW/hari untuk 3-4 hari
(hati-hati terhadap efek samping pada cerebral
cyticercosis)
Created by TWS 2014
Kontrol/pencegahan
Pemeriksaan yang seksama terhadap daging sapi/babi
sebelum di distribusi dan di konsumsi ( tugas dokter
hewan dan para juru masak/ibu-2)
Memasak daging sapi/babi dengan sempurna walaupun
secara teoritis sistiserkus akan mati pada suhu < -10o C
dan > 50o C.
Diphyllobothrium latum
(fish or broad tapeworm)
Epidemiologi
Infeksi cacing pita ini tersebar luas di seluruh dunia dan berhubungan dengan
kebiasaan makan ikan air tawar yang kurang sempurna memasaknya
Morfologi
Cacing pita terpanjang yg menginfeksi manusia 3-10 meter > 3000 segmen
proglottid.
Scolex berbentuk seperti dua daun almond, dengan dua lekukan panjang
(=bothria) pada scolexnya sesuai dg namanya .
Proglottids melebar ukuran lebar > panjangnya,
Telur berukuran 30 x 50 m , berisi embrio dgn 3 pasang hooklets
Produksi 1.000.000 telur/hari
Beberapa jenis mamalia bisa menjadi hospes defintif
Created by TWS 2014
Diphyllobothrium latum
(fish or broad tapeworm)
Life cycle
- eating uncooked fish that
contains plerocercoid larvae (15 x
2 mm) attach to the small
intestinal wall mature into adult
worms (3 to 5 weeks).
-Eggs discharged in the small
intestine are passed in the feces
hatches in fresh water to
produce coracidium ingested by
a water flea (Cyclops) develops
into a procercoid larva.
- infected Cyclops are ingested by
the freshwater fish, the procercoid
larva penetrates the intestinal wall
and develops into a plerocercoid
larva, infectious to man
Gambaran klinis:
umumnya gejala ringan, sakit perut, diare, muntah, penurunan berat badan.
Defisiensi vit. B12 anemia perniciosa.
Infeksi berat mengakibatkan obstruksi usus.
Migrasi cacing cholecystitis atau cholangitis
Diagnosis
Ditemukan telur atau proglottid dalam faeces.
. A history of raw fish consumption and residence in an endemic locality is
helpful.
Pengobatan dan pencegahan
Praziquantel 5-10 mg/kg BB the drug of choice.
Paromomycin 1 gram dibagi dalam 4 dosis
Membekukan ikan dalam 24 jam dan memasak ikan dgn baik larva matie.
Kolam penampungan ikan harus bebas dari pencemaran kotoran manusia.
Created by TWS 2014
Hymenolepis nana
(dwarf tapeworm)
Distribusi Geografis :
Tersebar di seluruh dunia
Telur H.nana + faeces 10 hari di luar usus (1), termakan manusia(4), oncosphere kedalam villi usus halus
cysticercoid (5) kembali ke lumen usus halus dewasa di ileum (6,7) proglottid gravid (8).
Pada H.nana var.fraterna IH. arthropoda (flea) (2) cysticercoid manusia atau rodent termakan
cysticercoid (3) usus halus jadi dws.
Life span dari cacing ini 4 6 minggu
Cara infeksi lain internal autoinfection (9) infeksi berlangsung bertahun-tahun
Gejala klinis :
Pada umumnya asymptomatic.
Pada infeksi berat dengan H.nana, dapat terjadi
Organism Transmissi
on
Tenia
Cyst in beef
saginata
Tenia
solium
Diagnosis
Treatment
Proglottids or
eggs in stool or
perianal area
Proglottids or
eggs in stool or
perianal area
Roentgenograp
hy, anticysticercal
antibody (EIA)
Praziquantel
Praziquantel
Cyst in pork
T. solium
Oro-fecal
Cysticercosi
s
D. latum
E.
granulosus
Summary
Symptoms
Oro-fecal
Epigastric pain,
vomiting, diarrhea
Epigastric pain,
vomiting, diarrhea
Muscle pain and
weakness, ocular
and neurologic
problems
Praziquantel
Praziquantel
Surgery,
formalin
injection and
drainage,
Praziquantel