I. Ketentuan Umum
II. Jenis dan Persyaratan Kegiatan Angud
III. Jaringan dan Rute Penerbangan
IV. Angud Dalam Negeri
V. Angud Luar Negeri
VI. Kerjasama Angud Niaga
VII. Pencabutan Izin Angud
VIII.Penggunaan Pesawat Udara
2
I. KETENTUAN UMUM
Angkutan Udara adalah :
setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat
udara utk mengangkut penumpang, kargo dan
pos utk satu perjalanan atau lebih dari satu
bandara ke bandara yg lain atau beberapa
bandara.
3
10
11
13
14
Rute
Utama
:
Rute
menghubungkan
antar
bandara
berfungsi
sbg
pusat
penyebaran
Rute
Pengumpan
:
Penunjang
rute
utama
menghubungkan
:
a. Bandara
sbg
pusat
penyebaran
dgn
bandar
berfungsi
bukan
sbg
pusat
penyebaran.
b. Antar
bandara
berfungsi
bukan
sbg
pusat
penyebaran.
Rute
Perin7s
:
Rute
menghubungkan
antar
daerah
terpencil
dan
pedalaman
serta
daerah
yg
sukar
terhubungi
moda
transportasi
lain.
16
18
Diajukan
secara
tertulis
kepada
Menteri.
Menteri
memberikan
izin
usaha
apabila
memenuhi
persyaratan
dan
berdasarkan
penilaian
yang
dinyatakan
layak.
21
24
25
27
29
32
T
A
R
I
F
Tarif
berjadwal
:
1.
Tarif
penumpang;
2.
Tarif
kargo.
Tarif
penumpang
:
1.
Tarif
niaga
berjadwal
dalam
negeri;
2.
Tarif
niaga
berjadwal
luar
negeri;
3.
Tarif
angkutan
udara
perin7s.
Tarif
angkutan
kargo,
terdiri
atas
:
1.
Tarif
niaga
berjadwal
dalam
negeri;
2.
Tarif
niaga
berjadwal
luar
negeri;
3.
Tarif
angkutan
udara
perin7s.
33
WAJIB
ANGKUT
Perusahaan
angkutan
udara
niaga
wajib
mengutamakan
pengangkutan
calon
penumpang
atau
barang
yang
pemiliknya
sesuai
perjanjian
pengangkutan
yang
disepaka7.
Terjadi
keterlambatan
atau
penundaan
karena
kesalahan
pengangkut,
perusahaan
wajib
memberikan
pelayanan
layak
atau
memberikan
gan7
rugi
secara
nyata.
37
40
42
43
45
Angkutan
udara
sebagai
salah
satu
komponen
sistem
transportasi
nasional,
pada
hakekatnya
mempunyai
peranan
yang
pen7ng
dalam
menyediakan
jasa
pelayanan
angkutan
di
dalam
negeri
maupun
di
luar
negeri,
dan
dalam
rangka
menghubungkan
daerah-daerah
yang
sulit
dijangkau
dengan
moda
angkutan
lain
secara
cepat
dan
esien
untuk
jarak
tertentu
atau
yang
dikenal
dengan
angkutan
udara
perin7s
46