Ledy Fithriana
I. 0201064
Pembimbing :
Ir. FX. Djodi Rubiatno, MT
NIP. 131 658 550
BAB V
ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
KAWASAN WISATA PANTAI TANJUNGPENDAM
5.1 ANALISIS KEGIATAN
1.Dasar pertimbangan :
a. Kelompok pelaku kegiatan dalam kawasan
b. Kelompok usia pelaku kegiatan
c. Kelompok jenis kegiatan
d. Kegiatan yang sudah ada dalam kawasan
e. Pengembangan kegiatan yang memungkinkan
2. Kondisi
a. Kegiatan yang telah ada dan akan dikembangkan dalam kawasan yang banyak dijumpai di
kawasan
pantai
Tanjungpendam
adalah
kegiatan
olahraga,
rekreasi,
makan-
Table 5.1
Kelompok pelaku kegiatan
NO.
1.
Kelompok Pelaku
Pengunjung
2.
Pengelola
3.
Pedagang/penjual
Karakteristik
Datang untuk bersenang-senang, menikmati pemandangan,
berjalan-jalan, duduk, makan-minum, berolahraga, dan mendapat
pelayanan yang baik dari pengelola maupun pedagang/penjual.
Melayani pengunjung dengan menyediakan pasilitas yang
lengkap, nyaman dan memuaskan serta ramah.
Menjual barang dagangan (makanan, minuman) kepada
pengunjung
Sumber : analisis
No
1.
Kelompok Umur
Anak-anak (5-12 Th)
Karakteristik/sifat
Sifat serba ingin tahu sangat menonjol, sehingga dibutuhkan banyak
informasi
Menyukai hal-hal yang bersifat permainan
Informal
Penuh gerak dalam ruang skala kecil
2.
Remaja (13-20 Th)
Lingkup kegiatannya meluas, cenderung rasional
Suka bersaing
Kegiatan yang dilakukan cenderung bersifat bertualang, olahraga
Menyukai & Menikmati hal-hal yang bersifat romantis
3.
Dewasa (21- 55 Th)
Menyukai kegiatan yang lebih tenang sesuai dengan pertambahan
usia seperti rekreasi air, mengasuh anak, istirahat sambil menikmati
pemandangan, berteduh dll.
4.
Orang Tua (55 th keatas)
Cenderung menyukai kegiatan yang tidak banyak menggunakan
tenaga
Sumber : Sumber : Soeryobroto Soemardi, UGM, 1969
KELOMPOK KEGIATAN
Kegiatan utama (wisata)
Kegiatan Wisata darat dan pantai
2.
3.
Kegiatan pengelolaan
MACAM KEGIATAN
Menikmati pemandangan alam pantai dan air laut dengan
berjalan-jalan mengelilingi kawasan (walking) di atas
promenade
Menikmati keindahan alam dengan duduk-duduk santai
(sitting)
Berwisata kuliner(makan-minum) di kios-kios makan kecil
(mini cafe)
Bermain-main di playground
Melihat dan berbelanja souvenir dan barang-barang khas
daerah di art gallery
Kegiatan olahraga, meliputi : Volley pantai, jogging,
bersepeda, renang di air tawar(kolam renang)
Menyaksikan Kesenian daerah seperti Campak Darat,
Campak Laut, Begubang. Pertunjukan musik tradisional
seperti Betiong, Begambus dan stambul serta Pertunjukan
musik modern
Melihat upacara Buang Jong (menjelang bulan agustus
atau november) serta pertunjukan Barongsai (saat tahun
baru cina/Imlek).
Kegiatan berlayar denganperahu layar
Pesiar dengan kapal Boat
Menginap di cottage/bungalow yang ada di dalam kawasan
Menerima pengunjung
Melayani pengunjung di loket
Menyampaikan informasi yang diperlukan pengunjug
Kegiatan parkir
Kegiatan penyelamatan dan kesehatan
Kegiatan Ibadah
Kegiatan lavatory
telepon
Menangani masing-masing bidang
Mengepalai pengelolaan
Kepengelolaan
4.
Pelayanan umum
Operasional
Keuangan
Wisata
Perlengkapan
Maintenance dan service
Mekanikal elektrikal
Melakukan kegiatan penunjang : rapat dan diskusi
Merawat dan memperbaiki gedung/sarana wisata darat
Merawat dan mamperbaiki sarana wisata air
Istirahat staff
2.
Pelaku kegiatan
3.
Kebutuhan wadah
Dari kriteria pengelompokan kegiatan dan kebutuhan ruang diatas dapat ditentukan kebutuhan
ruang yang akan disediakan dengan klasifikasi kegiatan berdasarkan kegiatan, kelompok kegiatan
dan sub kegiatan yang terdiri atas :
JENIS KEGIATAN
KEGIATAN UTAMA
KELOMPOK KEGIATAN
KEGIATAN WISATA :
Wisata marina
Wisata homestay
KEGIATAN PENERIMA
KEGIATAN PELAYANAN UMUM
KEGIATAN PENGELOLAAN
KEGIATAN MAINTENANCE
KEGIATAN MEKANIKALELEKTRIKAL
Table 5.4
Kebutuhan ruang
Pelaku
kegiatan
pengunjung
Pengunjung
Pengunjung
Pengunjung
Kebutuhan ruang
Wisata darat
1. menikmati pemandangan alam pantai
dan laut
Berjalan-jalan santai
Promenade(existing&perluasan),
walking path(pedestrian)
Duduk-duduk santai
plasa/ taman/ Gazebo
melihat-lihat laut
dermaga
2. Bermain-main di playground
Playground
3. Berwisata kuliner (makan-minum) di
Kios makan kecil (mini cafe)
kios-kios makan kecil (mini cafe)
existing dan tambahan
4. Melihat dan berbelanja souvenir dan
barang khas daerah di Art gallery
Melihat pameran
R. pamer/hall
Sifat
Publik
Publik
Publik
Publik
Pengunjung
Pengunjung
Pengunjung
Pengunjung
Pengunjung
terbatas
Pengunjung
terbatas
Pengunjung
terbatas
Pengelola
Mengelola galery
R. staff
Kegiatan toilet
Lavatory
5. Kegiatan olahraga
a. voli pantai
Lapangan voli pantai
b. jogging
Jogging path
c. bersepeda
Biking path
d. renang dan bermain di air tawar
datang
R. penerima/hall
menitipkan barang
R. penitipan barang/loker
berganti pakaian
R. ganti
berenang
Kolam renang
bilas
R. bilas
pengawasan
R. pengawas/pos jaga
6. Menyaksikan Kesenian daerah seperti
Campak Darat, Campak Laut, Begubang.
Pertunjukan musik tradisional seperti
Betiong, Begambus dan stambul serta
Pertunjukan musik modern
Melihat pertunjukan
R. audiens/penonton
pertunjukan
Stage
7. Melihat upacara Buang Jong
Melihat Upacara
R. audiens/penonton
Persiapan
R. persiapan
Mengatur Upacara
R. Operator
Upacara Buang Jong
R. upacara/tempat sesaji
Bersih diri
Lavatory
Menyimpan peralatan
Gudang
8. Kegiatan musiman mencari kijing
Seluruh wilayah pantai dan laut
Wisata Marina
a. Pesiar dengan kapal boat
beli tiket
Loket
menunggu
R. tunggu/lobby
menitipkan barang
R. penitipan barang
Berlayar dengan kapal boat
Dermaga sampan
pengawasan dan keamanan
R. pengawas/pos jaga
kegiatan lavatory
lavatory
b.berlayar dengan perahu layar
beli tiket dan sewa alat
Loket
menunggu
R. tunggu/lobby
menitipkan barang
R. penitipan barang
berlayar
Dermaga perahu layar
pengawasan dan keamanan
R. pengawas/pos jaga
kegiatan lavatory
lavatory
Wisata Homestay
Menginap di cottage
Datang
Area Parkir
Tidur
R. tidur
Duduk
R.duduk
Bersih diri
KM/WC
Duduk santai
Teras
Renang di kolam renang
Kolam renang di area cottage
Mengelola cottage
Datang
Parkir
Menunggu & duduk
Lobby
Informasi
Front office/resepsionis
Keamanan
Pos jaga
Kegiatan lavatory
Lavatory
Informasi perjalanan wisata
Biro perjalanan & wisata
Mengambil uang
ATM
Menukar uang
Money changer
Menelpon
Wartel
Belanja kebutuhan
Mini market(daily needs
Publik
Publik
Publik
Publik
Publik
Publik
publik
Publik
Publik
Private
Private
&drugstore)
Pelayanan umum
Pengelola
Pengelola
Ptg.parkir
Semua
Kegiatan penerima
Menerima pengunjung
Membeli tiket
Memberi informasi
Kegiatan pelayanan umum
Parkir
Makan minum di restoran
Parkir
Datang
Makan minum di dalam ruang
Makan minum di luar ruang
Paramedis
Paramedis
Petugas
Semua
Semua
Semua
Semua
Semua
Pengelola
petugas
Petugas
Petugas
Petugas
Petugas
petugas
Sumber : analisis
Pembayaran
Memasak
Mencuci
Simpan makanan
Simpan alat
Bersih diri
service
Penyelamatan dan kesehatan
R. pengobatan
Istirahat petugas
Mengantar pasien
Ibadah
berwudhu
Sholat
Mengambil uang
Menelpon
Lavatory
Plasa
Loket
R. informasi
Publik
Area parkir
Publik
Area parkir
Entrance
R. makan dalam(indoor dining
table)
R. makan luar(outdoor dining
table)
Kasa & pengelola
Dapur kering
Dapur basah
R. pendingin
Gudang
Lavatory
R. utilitas
Publik
R. P3K
R. petugas
Garasi ambulans
R. wudhu
Mushola
ATM
Wartel
KM/WC umum
Pengelolaan
Menangani masing-masing bidang
datang
Area parkir
duduk
Lobby/r.duduk/r.tunggu
Kepengelolaan
R. bag. Pengelolaan
Pelayanan umum
R. bag. Pelayanan umum
Operasional
R. bag. Operasional
Keuangan
R. bag. Keuangan
Wisata
R. bag. Wisata
Maintenance dan service
R. maintenance & service
Mekanikal elektrikal
R. mekanikal & elektrikal
Melakukan kegiatan penunjang : rapat dan R. rapat/diskusi
diskusi
Maintenance dan service
Perawatan dan perbaikan building dan
sarana rekreasi
Mengambil & menyimpan alat
R. peralatan
Istirahat petugas
R. staff
Kegiatan bengkel
Bengkel
Masuk barang dan alat
Loading area
Mekanikal dan elektrikal
Pengoperasian listrik
R. operator listrik
Pengoperasian Mesin
R. operator mesin
Pengoperasian pompa
R. operator pompa
Pengoperasian genset
R. genset
Mengambil dan menyimpan peralatan
Gudang
Mengambil dan menyimpan bahan bakar.
R. bahan bakar
Semi private
Private
Semi private
Publik
Publik
Publik
Publik
publik
Semi publik
Semi publik
Private
Private
Private
Private
Private
Service
Service
Semi private
Service
Service
Data pengunjung
Pendekatan
Jumlah pengunjung kawasan Tahun 2005 adalah
Tiket yang terjual sebanyak 12 juta, harga 1 tiket Rp. 500,00
Jumlah pengunjung = 12.000.000 : 500 = 24.000 orang/thn.
Karena tiket diberlakukan pada -18.00 ini berarti diluar jam tersebut jumlah pengunjung
yang memasuki kawasan tidak terdata/terhitung. Padahal menurut pengamatan dan
hasil wawancara dengan penjaga pintu masuk kawasan ini menunjukkan jumlah
pengunjungnya hampir sama jam 15.30 dengan jumlah pengunjung yang membeli tiket
(asumsi : 100% penambahan) ini berarti jumlah pengunjung menjadi 2x lipat.
24.000 x 2 = 48.000 orang/tahun.
Presentase kenaikan pengunjung sebesar 20 %
Perhitungan proyeksi geometrik
Perhitungan berdasarkan proyeksi geometrik dilakukan untuk memperkirakan jumlah
pengunjung dalam 10 tahun mendatang yaitu tahun 2015. Metode ini dipilih tidak
dengan maksud untuk mengesampingkan aspek lain seperti keamanan, sosial, politik
dan pertumbuhan ekonomi kabupaten Belitung itu sendiri. Akan tetapi karena proyek
perencanaan ini merupakan bagian dari usaha untuk memajukan sektor pariwisata
Belitung sebagai primadona baru pengganti timah maka penulis merasa bahwa sebuah
keharusan untuk berpikir optimis mengenai aspek yang melatarbelakanginya.
Pt = Po ( 1+ r) n
Dimana Pt = jumlah pengunjung tahun prediksi
Po = jumlah pengunjung tahun terakhir
r = kenaikan rata-rata pengunjung / tahun
n = jangka waktu prediksi
jadi Pt = 48.000 ( 1 + 0,2 ) 10
= 48.000 x (1,2) 10
= 48.000 x 6,192
= 297.216 orang
Jumlah pengunjung dalam 1 tahun adalah 297.216 orang
Jumlah pengunjung dalam 1 bulan adalah 24.768 orang
Jumlah pengunjung dalam 1 hari adalah 825,6 orang ~ 826 orang
Kapasitas ruang dihitung berdasarkan motivasi pengunjung yang berkaitan dengan penyediaan
sarana dan prasarana, prosentase motivasi tersebut berlainan pada setiap orang tergantung pada
motivasi tingkat sosial, umur dan sifat pengunjung.
Table 5.5
Karakteristik pelaku kegiatan
No
1.
Kelompok Umur
Anak-anak (5-12 Th)
Karakteristik kegiatan
Sifat serba ingin tahu sangat menonjol, sehingga dibutuhkan banyak
informasi
Menyukai hal-hal yang bersifat permainan
Informal
Penuh gerak dalam ruang skala kecil
2.
Remaja (13-20 Th)
Lingkup kegiatannya meluas, cenderung rasional
Suka bersaing
Kegiatan yang dilakukan cenderung bersifat bertualang, olahraga
Menyukai & Menikmati hal-hal yang bersifat romantis
3.
Dewasa (21- 55 Th)
Menyukai kegiatan yang lebih tenang sesuai dengan pertambahan
usia seperti rekreasi air, mengasuh anak, istirahat sambil menikmati
pemandangan, berteduh dll.
4.
Orang Tua (55 th keatas)
Cenderung menyukai kegiatan yang tidak banyak menggunakan
tenaga
Sumber : Soeryobroto Soemardi, UGM, 1969
Dengan mengacu pada karakteristik kegiatan maka dapat dilakukan analisis mengenai minat
pengunjung terhadap aktivitas kegiatan berbagai jenis rekreasi yang ditawarkan di dalam kawasan
yang direncanakan sekaligus sebagai prosentase dalam menentukan kapasitas masing-masing
fasilitas rekreasi yang direncanakan.
Tabel 5.6
Minat Pengunjung
Kelompok
Rekreasi
Rekreasi
darat
Wisata
Marina
Wisata
Homestay
Jenis rekreasi
a. jalan-jalan di promenade dan
dermaga
b. duduk-duduk santai
c. Bermain-main di playground
d. Berwisata kuliner (makanminum) di kios-kios makan kecil
(mini cafe)
e. melihat dan berbelanja
souvenir di art gallery
f. voli pantai
g. jogging
h. biking
i. renang di kolam renang
j. melihat kesenian daerah dan
pertunjukan musik modern
k. melihat upacara Buang Jong
l. pesiar dengan kapal boat
m. berlayar dengan perahu layar
n. menginap di cottage type
single
o. menginap di cottage type family
Total
Pengunjung
R
D
OT
Nilai
8.16
0
3
1
2
2
1
3
1
6
7
6.12
7.14
8.16
8.16
0
2
2
3
3
3
1
2
3
2
0
1
0
1
0
0
6
8
3
6
6.12
8.16
3.06
6.12
7.14
1
2
0
2
2
2
3
3
3
2
1
0
8
8
5
8.16
8.16
5.10
4.08
6
98
6.12
100%
Sumber : analisis
Keterangan :
0
1
2
3
A = anak-anak
R = remaja
D = dewasa
OT = orang tua
Jenis Rekreasai
2
a. jalan-jalan di promenade dan dermaga
b. duduk-duduk santai
c. Bermain-main di playground
d. Berwisata kuliner (makan-minum) di kioskios makan kecil (mini cafe)
e. melihat dan berbelanja souvenir di art
gallery
f. voli pantai
g. jogging
h. biking
%
3
8.16
6.12
7.14
Kapasitas
4
67
50
58
8.16
67
8.16
67
6.12
8.16
3.06
50
67
25
Wisata marina
Wisata Homestay
6.12
50
7.14
58
8.16
8.16
5.10
4.08
6.12
67
67
42
33
50
Sumber : analisis
= DA
= LM
= NM
= HS
= AS
Tabel 5.8
Kebutuhan dan Besaran Ruang Kegiatan Rekreasi darat
Jenis Kegiatan
Rekreasi
1
Menikmati
pemandangan
alam pantai dan
laut
Jalan-jalan
santai (walking)
Duduk-duduk
santai (sitting)
Bermain-main
Kebutuhan Ruang
2
Promenade(existing&
perluasan)
Kapasitas
3
67 org
Walking
path/pedestrian
Dermaga
67 org
Asumsi lebar 2 m
50%x67=33.5
Tempat duduk(kursi
promenade)
@ 4 orang
Kap.50 org
Gazebo
@ 6 orang
Kap.50 org
Area playground
(existing&perluasan)
58 org
Luas
(m)
5
2400.0
2.0
40.0
52.0
54.0
Luasan :
Luncuran =2x63.02=126.04(8anak)
Ayunan = 2x49.4=98.8(8anak)
Jungkatjungkit=2x37.21=74.42(8anak)
Palang
horizontal=2x18.54=37.08(8anak)
Putaran = 21.04 (6anak)
Plaza 0.8 x 58 =46.4m
Luas area playground 403.78 m
Wisata kuliner
Melihat dan
berbelanja
souvenir di Art
gallery
Kegiatan
olahraga
a. Voli pantai
b. jogging
c. biking
d. renang di
kolam renang
Menyaksikan
pertunjukan
/kesenian
daerah
Melihat upacara
Buang Jong
Kios makan
kecil(mini caf)
R. pamer/hall
Existing
sebanyak 8
unit kios
makan
Tambahan
sebanyak 4
unit kios
makan
67 org
R. staff
2 org
Gudang
Lavatory
Asumsi
2 org
410.0
67 org
Jogging path
Biking path
R. penerima/hall
I buah
(existing)
67 org
25 org
50 org
R. penitipan barang
R. ganti
Asumsi
2 buah
Kolam renang
50 org
R. bilas
12 buah
R. pengawas/pos
jaga
R. audiens/penonton
2 org
150 orang
Stage
R. audiens/penonton
Asumsi
150 orang
R. persiapan
2 buah
R. operator
1 buah
240.0
120.0
64.0
4.0
9.0
8.0
364.0
2.0
2.0
45.0
9.0
60.0
200.0
36.0
8.0
180.0
28.0
180.0
15.0
9.0
R. upacara/tempat
sesaji
Lavatory
Gudang
Total
Asumsi
Asumsi
49.0
16.0
12.0
4618.0
Sumber : analisis
Tabel 5.9
Rekreasi Marina
Jenis Kegiatan
rekreasi
1
Pesiar dengan
kapal boat
Kapasitas 67
orang
Kebutuhan Ruang
Kapasitas
4
1.2-2.0m/orang ; flow gerak 50%
2.0x2 org=4.0m ; flow
50%x4.0=2.0m
0.6m/orang ; flow gerak 50%
0.6x67=40.2m ; flow50%x40.2
=20.1
40.2 + 20.1 = 60.3m
Asumsi 9m
1.2-2.0m/orang ; flow gerak 50%
2.0x2 org=4.0m ; flow
50%x4.0=2.0m
1.2x2.0 m/or ; flow gerak 50 %
1.2x2.0x4 =9.6m;flow 50%= 4.8m
9.6 + 4.8 = 14.4 m
Standart 1 power boat untuk 6
org(MWG)
Kapasitas 67 org
Jumlah power boat 67: 6 = 11.16
~12 buah power boat
Besaran boat min: 4.86x2.29 m
(AGS)
Luas 4.89x2.29x12 boat =
133.55m
Sirkulasi 50%x133.55= 66.77m
Luas Total 200.32~210.0
Standart 1 kapal layar 8 orang
42 : 8 =5.25 ~ 6 kapal layar
Luasan(10+1..212)x6x11 =739.992
m
Panjang tambatan (10+1.212)x6
=67.272m
Luas Total 807.264 ~810.0
2
Loket
2 org
R. tunggu/lobby
67 org
R. penitipan barang
R. pengawas/pos
jaga
Asumsi
2 org
Lavatory
4 org
Berlayar dengan
perahu layar
Kapasitas 42
orang
Dermaga perahu
layar
42 org
Total
Luas
(m)
5
6.0
64.0
9.0
6.0
15.0
210.0
810.0
1120.0
Sumber : analisis
Tabel 5.10
Rekreasi Homestay
Jenis Kegiatan
1
Menginap di
cottage tipe single
Direncanakan 5
unit
Kebutuhan Ruang
kapasitas
3
1 buah mobil
1 buah
1 buah
1 org
1 buah
Carport
R. tidur
R. duduk
KM/WC
Teras
Luas
(M)
5
15.0
12.0
12.0
4.0
8.0
Cottage tipe
family
Direncanakan 5
unit
Fasilitas cottage
Carport
R. tidur
1 buah mobil
2 buah
R. duduk
R. makan
Pantry
KM/WC
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
Teras
1 buah
Parkir tamu
5 buah
Lobby
Front
office/receptionis
Pos jaga
1 buah
1 buah
R. konsesi
5 unit
2 orang
=255.0
510.0
flow 100% = 255.0
15 m
15.0
6 x 2 = 12 m (NM)
24.0
12 x 2 = 24 m
12 m
12.0
6 m
6.0
4 m
4.0
3-4 m (NM)
8.0
4 x 2 = 8 m
8 m (NM)
8.0
Luas Total 5 cottage= 77.0 m x
5=385.0
770.0
Flow gerak 100% = 385.0
Mengelola cottage
Kapasitas parkir mobil ; jumlah
kamar yang disediakan 1:4
60.0
Per mobil 4.75x2.5 m x5 = 59.375
1.6 x 80 m = 128 m
128.0
0.7 x 80 = 56m
56.0
1.2-2.0m/orang ; flow gerak 50%
2.0x2 org=4.0m ; flow
50%x4.0=2.0m
Standart ; 2.25m/unit
Total luas 2.25x5 = 11.25 ~ 12.0
Boro
perjalanan&wisata
ATM
Money changer
Wartel
Mini market (daily
needs & drugstore)
Total
6.0
12.0
1542.0
Sumber : analisis
Table 5.11
Pelayanan Umum
Jenis Kegiatan
1
Kegiatan
menerima
parkir
Area parkir
Parkir per kantong
kawasan rekreasi
Makan-minum di
restoran
Kebutuhan Ruang
Kapasitas
4
Asumsi 150m
0.6m/orang ; flow gerak 100%
3x2x0.6=3.6 , flow 100%=3.6 (7.2)
1.2m-2.0m ; flow gerak 50%
2.0mx2=4.0, flow50%=2.0
4.75x2.5 m x 10 = 118.75
2.2x0.8 m x 30 = 52.8
11x3.5 m x 1 = 38.5
Total 224.35 ~225.0
4.75x2.5 m x 15 = 178.125
2.2x0.8 m x 40 = 70.4
11x3.5 m x 2 = 77
Total 325.525 ~325.0
4.75x2.5 m x 5= 59.375
2.2x0.8 m x 15 = 26.4
Total 85.775 ~90.0
4.75x2.5 m x 10= 118.75
2.2x0.8 m x 20 = 35.2
Total 118.75+35.2=153.95
Plasa
Loket
3x2 orang
R. informasi
2 orang
a. parkir wisata
kuliner(mini
caf/kios makan
kecil)
b. parkir rekreasi
darat
10 mobil
30 motor
1 bus
c. parkir rekreasi
marina
5 mobil
15 motor
Area parkir
10 mobil
20 motor
15 mobil
40 motor
2 bus
Luas
(M)
5
150.0
8.0
6.0
225.0
325.0
90.0
160.0
Keselamatan dan
kesehatan
Ibadah
R makan
dalam(indor dining
table)
50%x67=33.5
~34 orang
R. makan
luar(outdoor dining
table)
50%x67=33.5
~34 orang
Kasa/pengelola
Dapur kering
Dapur basah
R. pendingin
Gudang
Lavatory
2 orang
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
6 orang
R. P3K
4 orang
R. petugas
3 orang
Garasi ambulans
1 mobil
Mushola
20 orang
R. wudhu
6 orang
ATM
Wartel
Total
1 buah
1 buah
120.0
120.0
6.0
18.0
35.0
9.0
12.0
25.0
12.0
12.0
25.0
24.0
6.0
4.0
9.0
1401.0
Sumber : analisis
Tabel 5.12
Pengelolaan
Jenis Kegiatan
1
Kegiatan utama
Kegiatan
penunjang
Umum
Kebutuhan Ruang
Kapasitas
Luas
(M)
5
15.0
3
1 orang
4
Standard ruang kantor tertutup 15
m (DA)
R. bag. Pengelolaan
R. bag. Pelayanan
umum
R. bag. Operasional
R. bag. Keuangan
R. bag. Wisata
R. bag.
Perlengkapan
R. staff ME
R. rapat/diskusi
4 orang
5 orang
32.0
40.0
4 orang
2 orang
4 orang
3 orang
32.0
16.0
32.0
24.0
4 orang
20 orang
32.0
40.0
Parkir
4 mobil
15 motor
Asumsi
Asumsi
4.75x2.5 m x 4= 47.5
2.2x0.8 m x 15 = 26.4
Asumsi 5x5 m
Asumsi 8 m
80.0
25.0
8.0
R. kepala
lobby
lavatory
R. sholat
10 orang
0.8m/orang x 10 =8 m
Flow gerak 50% = 4 m
12.0
388.0
Total
Sumber : analisis
Tabel 5.13
Perawatan, perbaikan dan ME
Jenis kegiatan
1
Manitenance dan
service
Mekanikal dan
elektrikal
Kebutuhan Ruang
Kapasitas
2
R. peralatan
R. staff
3
Asumsi
2 orang
Bengkel
Loading Area
Asumsi
1 truk
1 mobil
R. operator listrik
R. operator mesin
R. operator pompa
R. genset
Gudang
R. bahan bakar
Total
Asumsi
Asumsi
Asumsi
Asumsi
Asumsi
Asumsi
Luas
(M)
5
20.0
6.0
25.0
45.0
12.0
12.0
16.0
36.0
9.0
12.0
193.0
Sumber : analisis
4618.0
1120.0
1542.0
1401.0
388.0
193.0
9262.0
Pola Hubungan
Ruang Mikro
Keg. Pengeololaan
Maintenance
& Service
Datang
Pengelola
Informasi &
pelayanan umum
Mekanikal
& elektrikal
Keg. Wisata darat
Pengunjung
Mekanikal
& elektrikal
Wisata
Marina
Wisata
Homestay
Maintenance
& service
Pelayanan
umum
Wisata darat
Pengelolaan
Diagram 5.1
Restoran
Wisata marina
Wisata darat
Open stage
Wisata kuliner
Musholla
Datang
Diagram 5.2
Pengelola
Plasa
Parkir
Datang
Plaza
R. Satpam
Wartel
ATM
R. Informasi
Toilet
Musholla
R. Tamu
Datang
Toilet
Lobby
Informasi
Pelayanan umum
Bag. Pengelolaan
R. Rapat
Musholla
Wisata
Maintenance
& Service
Mekanikal
& Elektrikal
R. Genset
R. Staff
R. Pompa
Datang
R. Bengkel
Loading area
R. Mesin
R. Peralatan
R. Bahan bakar
Kawasan pantai seluas 22 Ha ini, yang telah dikembangkan oleh dinas pariwisata dan kebudayaan
kabupaten Belitung seluas 2,25 Ha dengan menyediakan berbagai fasilitas umum, sementara
yang 19,75 Ha hingga sasat ini belum dikembangkan
Adapun batas-batas dari kawasan Pantai Tanjungpendam adalah :
Sebelah Barat
: Laut Cina Selatan, pulau kalamoa
Sebelah Timur
: perumahan penduduk, Jl. patimura, Jl. Lingkungan.
Sebelah Selatan : muara sungai cerucuk, desa juru seberang
Sebelah utara
: penginapan Pondok Impian
laut
Tapak yang sudah
dimanfaatkan namun
belum tertata sec ara
optimal
laut
Tapak yang belum
dikembangkan
S. Cerucuk
penginapan
Kids
Pem ukim an
play
ground
Lap.
voli
Area
kios
m akan
laut
Masjid
Al-Ihram
pem ukim an
ca
fe
Wism
Be litu a
ng
Gudang
laut
Kawasan
Wisata Pantai
Tanjungpendam
Pelabuhan
barang
S. Ceruc uk
penginapan
Kids
Pemukiman
play
ground
Lap.
voli
Area
kios
makan
laut
pem ukiman
Wism
Be litu a
ng
Masjid
Al-Ihram
ca
fe
laut
Kawasan
Wisata Pantai
Tanjungpendam
jalan lingkungan sebagai batas
kawasan di sebelah timur
Pelabuhan
barang
S. Ceruc uk
SE
Area
play
groung
Pro m
e na
de
Gazebo
Lap.
Voli
Area
kios
makan
Pro
m
en
ad
Laut
Laut
Kawasan
Wisata Pantai
Tanjungpendam
S. Cerucuk
SE
Area
play
groung
Pro m
e na
de
Gazebo
Lap.
Voli
Area
kios
makan
ME
Pro
m
en
ad
Laut
Laut
Kawasan
Wisata Pantai
Tanjungpendam
S. Cerucuk
ura
tim
Jl. Pa
laut
laut
Kawasan
Wisata Pantai
Tanjungpendam
Keberadaan fasilitas rekreasi yang disediakan oleh pengelola (Pemda) saat ini dapat dikatakan
kurang representatif dan tidak dapat seluruhnya mewadahi kegiatan-kegiatan yang sering
dilakukan oleh pengunjung. Selain itu belum tersedianya wadah yang sesuai untuk
menyelenggarakan event-event atau acara-acara yang sewaktu-waktu diselenggarakan di
kawasan ini semisal pertunjukan kesenian daerah dan upacara Buang Jong. Sehingga hal ini
kurang cukup dalam mendukung upaya untuk menciptakan kawasan ini sebagai kawasan wisata
andalan terutama di dalam kota Tanjungpandan.
Dengan memperhatikan kegiatan yang ada dalam kawasan perencanaan maka dalam penataan
dan pengembangannya perlu ditentukan zonifikasi kawasan. Dalam perencanaan ditentukan
membagi kawasan menjadi 3 zona utama, yaitu :
5.3.2
Tabel 5.14
Zona wisata darat
Kriteria penentuan lokasi
Tata guna lahan
View
Lingkungan
Aksesibilitas
Kondisi lokasi
Peruntukan lahan sebagai area untuk kegiatan existing (penataan)
seperti area wisata kuliner dan voli pantai, palground dan kegiatan
pengembangan seperti olahraga darat, open stage, dan area
Buang Jong.
Tabel 5.15
Zona wisata marina
Kriteria penentuan lokasi
Tata guna lahan
Lingkungan
Aksesibilitas
Kondisi lokasi
Peruntukkan lahan sebagai area dermaga (mini harbour) untuk
kapal boat dan perahu layar untuk kegiatan berlayar di laut dan
menyusuri sungai
Tabel 5.16
Zona wisata homestay
Kriteria penentuan lokasi
Tata guna lahan
View
Lingkungan
Aksesibilitas
Kondisi lokasi
Peruntukan
lahan
sebagai
area
cottage
(penginapan)
Ini dimaksudkan agar kualitas fungsi lahan dapat dipertahankan secara optimal karena pada
kawasan yang direncanakan seluas 2,25 Ha nya telah dibangun beberapa fasilitas umum.
Adapun dasar pertimbangan yang digunakan dalam pengolahan tapak adalah :
Kemudahan pencapaian
Promenade
tepi pantai
Area Playground
Area
gazebo
Area Kios Makan
Lapangan voli pantai
ME ke dalam kawasan
J L.
LING
KU
NG
AN
Laut
Tapak berupa lahan kosong yang
belum
dikembangkan/dimanfaatkan
5.4.2
ANALISIS
KONDISI
DAN
POTENSI
L IN
GK
UN
G AN
View Pelabuhan
Barat
Kondisi
pantai
sangat
landai
Tenggara
6m
Dalamnya air
hasil proses
pengerukan
SITE/TAPAK
5.4.3 ANALISIS PENGOLAHAN TAPAK
Area playgrouond
existing
tetap
dipertahankan
Penataan jalur promenade dengan
penambahan tempat duduk dan lampu
serta pepohonan sebagai peneduh
bagi pejalan kaki
JL.
Dasar Pertimbangan :
- keadaan tapak/site
- kemudahan pencapaian
- tata guna lahan existing
- jaringan jalan menuju kawasan
PA
TIM
UR
A
Service
entrance&pengelola
(akses3) untuk loading barang
wisata kuliner dan loading
barang MEE
Keterangan
:
jalan aspal
ME pengunjung existing (akses1)
tetap dipertahankan kareana
dekat dengan lalu lintas utama
sehingga
memudahkan
pencapaian
Jalan tanah
Promenade tepi
pantai
JL
. LIN
GK
UN
GA
N
Pintu
keluar
pengunjung
(akses2), dibedakan dengan
pintu
masuk
untuk
mempermudah sirkulasi
Service
entrance
&
pengelola(akses4)
Pencapaian untuk service seperti
loading barang dan peralatan
untuk MEE menggunakan jalur
yang tidak mengganggu jalur
lalu lintas utama
Tingkat pencapaian
Kesamaan aktivitas
Kriteria :
Tata guna lahan existing (yang sudah ada) yang berupa area kios-kios makan (mini cafe)
dan area playground tetap dipertahankan di lokasi semula namun ditata dan
dikembangkan seoptimal mungkin misalnya dengan membangun food court untuk
menampung kios-kios makan yang sudah ada saat ini maupun yang tambahan.
Area wisata homestay yang berupa cottage diletakkan pada tapak dengan kondisi tenang
dan memiliki view yang indah. Karena jenis wisata ini membutuhkan ketenangan maka
sebisa mungkin diletakkan di area yang jauh dari area publik, jalur lalu lintas utama (main
traffic) dan pelayanan umum.
Area wisata darat seperti area open stage, area buang Jong, berbelanja souvenir dan
berwisata kuliner (makan&minum) memerlukan tapak yang luas dan lebar mengingat
kegiatan yang diselenggarakan banyak & beragam. Selain itu area ini juga harus mudah
dijangkau dari segala kawasan karena wisata yang ditawarkan menarik minat pengunjung
dari segala usia dan karakter sehingga memudahkan pencapaian tanpa mengganggu
wisata yang bersifat private seperti area cottage.
Area wisata marina (berupa mini harbour) termasuk di dalamnya layar dan boating
diletakkan pada tapak yang memiliki kedalaman air yang sesuai dengan keperluan
kegiatan boating, dan dekat dengan area perjalanan wisata yang ditawarkan semisal
menyusuri sungai Cerucuk dengan menggunakan kapal boat, berwisata ke pulau kalamoa,
atau mengunjungi desa juru seberang.
Area penunjang atau service diletakkan pada tapak yang datar dan memiliki kemudahan
pencapaian/aksesibilitas baik ke dalam maupun ke luar kawasan untuk memudahkan
melakukan kegiatan service.
Pintu service 1
Promenade existing
dengan penambahan
elemen
JL
Pintu keluar
pengunjung
Pintu service 2
Zona MEE
&maintenance
Area pengelola
Area culpture
Kawasan pantai berbeda karakter di beberapa bagian dikarenakan saat ini kawasan pantai
Tanjungpendam ini oleh PEMDA setempat telah dibangun promenade di sekeliling bibir
pantai di sebelah barat namun belum dilengkapi dengan sarana tampat duduk untuk
beristirahat serta pohon peneduh.
Di bagian pantai sebelah tenggara belum dibangun promenade akan tetapi dibagian ini
kondisi airnya tenang/tidak bergelombang dan dasar air dalam karena bebatasan dengan
pelabuhan diseberangnya sehingga dasar air telah mengalami pengerukan sebelumnya.
Selain itu dibagian ini merupakan air payau(pertemuan air asin dengan air tawar) karena
terletak di muara sungai Cerucuk.
Di kawasan ini tanaman yang banyak berkembang adalah jenis kelapa, ketapang, waru
laut, cemara laut, dan akasia sebagai peneduh jalan.
Akan tetapi di kawasan ini tanaman kurang tertata secara estetis(indah) dan proporsional.
Analisis
5.6.1 Elemen lembut (soft material) :
1. Vegetasi
Adapun fungsi tanaman adalah :
Sebagai aksentuasi
Perletakkan vegetasi/ tata hijau yang benar dan seimbang akan mempengaruhi kondisi daripada
kawasan atau area yang menaunginya. Baik dari segi kondisi iklim(secara mikro), efek visualnya,
serta jenis peruntukkan area itu sendiri akan difungsikan untuk apa ; semisal pedestrian, area
sirkulasi kendaraan, open space, dan sebagainya.
Dibawah ini merupakan tabel karakter tanaman/vegetasi sesuai dengan area habitatnya.
No.
Area/ lokasi
1.
Pada
daerah
kegiatan rekreasi
Fungsi
Peneduh
Visual control
Pembatas fisik
Pengendali iklim
skala
2.
Sepanjang daerah
sirkulasi kendaraan
pengarah
peneduh
Visual control
Elemen statis
3.
Sepanjang daerah
sirkulasi pedestrian
4.
Open space
Pengarah
Peneduh
Visual Control
Pembatas fisik
Peneduh
Keterlingkungan
(enclosure)
Pembentuk vista
Tanaman yang
memungkinkan
flamboyant
angsana
ketapang
akasia
tanjung
cemara
palem
pinus
Bamboo halus
Tanjung
Kenari
Cemara susun
Palm
Bunga sapu
tangan
Rerumputan
seperti rumput
manila dan gajah
Jenis tanaman
perdu
Karakteristik
rimbun
tidak
merusak
konstruksi
warna menarik
perawatan mudah
manusiawi
Rimbun
Tinggi
Tidak
merusak
konstruksi
kontinyu dan tidak
monoton
Tidak terlalu tinggi
Warna menarik
Berfungsi sebagai
pagar dan atap
Tinggi
Cukup rapat
Menarik
Perletakkan tanaman pada tapak dilakukan dengan mempertimbangkan fungsi tapak itu sendiri
kemudian fungsi dan karakter dari tanaman yang akan digunakan dalam tapak tersebut.
Berikut ini macam-macam tanaman yang dapat ditanam di daerah pantai
No.
Nama tanaman
Nama latin
1.
Lenggundi
Vitex trifolia var simplicifolia
2.
Mengkuang
Pandanus odoratissimus
3.
Cemara Laut
Casuarinas equisetifolia
4.
Ketapang
Terminalia cattapa
5.
Bintangor Laut
Colophyllum inophyllum
6.
Angsana
Pterocarpus indicus
7.
Tembusu padang
Fragarea fragans
8.
Pong-pong
Carbera odollam
9.
Waru laut
Hibiscus tiliaceus
10.
Mempari
Pongamia pinnata
11.
Gelam
Maleleuca cajuputi
12.
Keben
Baringtonia asiatica
13.
Menasi
Planchonella obovata
14.
Kelat jambu laut
Eugenia grandis
15.
Dungun
Heritiera littoralis
16.
Ambong-ambong
Scaevola taccada
Sumber : Rustam Hakim, Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap, PT. Bumi Aksara,2003.
2. Air
Bentuk-bentuk visual air :
pool
fountain
cascade
Dalam perencanaan akan digunakan type kolam/pool dan fountain karena lebih sesuai untuk
area taman di kawasan yang direncanakan
Berbagai bahan material yang dapat dimanfaatkan untuk perkerasan lantai antara lain kerikil,
batu lempeng, semen, aspal, beton, batu koral, ubin keramik, dan batu bata atau paving block.
Penggunaan perkerasan juga perlu memperhatikan pola (pattern) yang dirancang. Pola-pola
yang dimaksud antara lain pola grid, pola kotak, pola sisik ikan, pola bulat, pola kombinasi, dsb.
PENGGUNAAN
PERKERASAN
PLAZA
JALAN MOBIL
JALUR PEDESTRIAN
PARKIR
PROMENADES
KRITERIA
BAHAN
Pola menarik
Tidak tergenang
Tidak licin
Mudah dalam perawatan
Mampu memantulkan beban
Permukaan halus rata
Mudah dalam perawatan dan perbaikan
Tahan terhadap kondisi yang merusak
Tidak licin
Pola tegak lurus arah jalan untuk
memberikan kesan lebar
Tidak membahayakan dan tidak licin
Perbaikan dan perawatan mudah
Kemiringan 0-2%
Tidak memantulkan cahaya
Aman
Tektur kasar
Pola menarik
Tahan lama
Aman
Bahan tidak licin dan memantulkan
cahaya
Paving block
Paving block
Paving block
Paving block
Kelebihan penggunaan paving block adalah dapat menyerap air dan mudah diperbaiki apabila
terjadi kerusakan. Selain itu sekarang ini terdapat berbagai variasi pola/pattern bahan paving
block sehingga memudahkan dalam pemilihannya.
Furniture lansekap
Papan informasi
papan informasi berfungsi sebagai petunjuk dan
pemberi keterangan tentang area tempat di dalam
kawasan rekreasi.
Papan informasi yang direncanakan menggunakan
bahan aluminium yang berisi petunjuk/ informasi
tentang letak fasilitas wisata yang ada.
Kolam/pond
Merupakan bentuk penegasan sebuah kawasan
rekreasi perairan. Pond/kolam berfungsi sebagai
aksentuasi dan penyejuk di ruang terbuka (open
space)
manusia
(pedestrian)
dan
Sculpture
Kawasan yang direncanakan adalah
kawasan wisata pantai yang terletak
tepat pada pintu gerbang lalu lintas
kapal-kapal baik yang keluar maupun
yang menuju kota Tanjungpandan
melalui
jalur
laut.
Sculpture
ini
diharapkan menjadi penanda kawasan(landmark) dari luar, sehingga sangat tepat jika
ditempatkan di ujung barat daya kawasan yang berada tepat di muara sungai Cerucuk.
Sculpture yang direncanakan mengambil bentuk kapal, karena kapal erat hubungannya
dengan wisata kelautan(bahari) yang menjadi tema kampanye pariwisata Belitung. Layar di
atas dak kapal menggambarkan bahwa sebagian besar masyarakat mengandalkan laut
sebagai ladang pencaharian. Sedangkan mangkuk-mangkuk yang ada diatas kapal
mengambil unsur kapal keruk yang merupakan kapal pertama yang digunakan untuk
mengeruk timah di Belitung pada zaman pemerintahan belanda ketika timah masih menjadi
primadona Belitung. Jumlah mangkuk pada sculpture menggambarkan kota Tanjungpandan
dimana kawasan wisata ini berada merupakan kota Bertuah yaitu Bersih, Elok, ramah, tertib,
ulet, aman dan harapan.
5.7 ANALISIS SIRKULASI
Sirkulasi sangat erat hubungannya dengan pola penempatan aktivitas dan penggunaan tapak
sehingga merupakan pergerakan dari ruang satu ke ruang lain. Kenyamanan dapat berkurang
akibat dari sirkulasi yang kurang baik, misal kurangnya kejelasan sirkulasi, tidak adanya hierarki
sirkulasi, tidak jelasnya pembagian ruang antara sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan,
penggunaan fungsi ruang sirkulasi yang berbeda (misal trotoar, dijadikan tempat berjualan).
Analisis sirkulasi bertujuan untuk menentukan pola sirkulasi yang tepat antara sarana-sarana
rekreasi yang ada dalam kawasan yang direncanakan. Adapun dasar pertimbangan yang dipakai
adalah :
Sirkulasi kendaraan pada kawasan wisata ini terbatas sampai area parkir, dimana
pengunjung yang berkendaraan menuju ruang kegiatan harus berjalan dari area parkir.
Sistem parkir yang diterapkan di setiap zona pada tapak pengembangan adalah sistem
kantong parkir dan ditempatkan pada zona pelayanan umum. Tiap-tiap zona mempunyai
daerah kantong parkir sendiri.
Untuk kemudahan pencapaian tiap zona dalam kawasan maka pengolahan arus sirkulasi
dalam kawasan memanfaatkan kondisi eksisting dan dikembangkan sehingga jalan dalam
kawasan tersebut merupakan penghubung antar zona kegiatan dalam kawasan.
Analisis :
alternatif bentuk lintasan sebagai pola sirkulasi
melingkar
linier
berpencar
Memberikan
kesan
akan
petualangan
karena
menimbulkan kelelahan
menyebankan
kebosanan
Pergerakan
nenyebabkan
melingkar
Tak menentu
tujuan
terlihat
akhir
tidak
dan
dan ketidaknyamanan
tahu
ada akhirnya.
Analisis :
Untuk jalur distribusi kendaraan ke sarana-sarana rekreasi di dalam kawasan yang direncanakan
menggunakan pola linear cluster, hal ini menyesuaikan dengan kondisi tapak kawasan yang
memanjang dan melebar ke arah selatan. Untuk menghindari kebosanan akibat pola linear yang
monoton maka digunakan ritme pada pemakaian vegetasi di sepanjang jalur kendaraan dan
ditempatkan plaza di setiap perpindahan simpul-simpul jalan.
Sistem parkir kendaraan yang digunakan adalah sistem kantong parkir.
Terjaminnya
keamanan
dan
kenyamanan bagi pejalan kaki.
Terjadi pemisahan antara pejalan
kaki dan kendaraan.
Kemudahan pencapaian menuju
ruang kegiatan.
Pada kawasan yang direncanakan jenis parkir yang digunakan adalah parkir sudut (angle parking)
dan parkir tegak lurus (perpendicular parking) tergantung dari kondisi dan luasan tapak yang akan
digunakan untuk tempat parkir itu sendiri.
parkir
tegak
lurus
(perpendicular
parking)
Sistem sirkulasi pejalan kaki yang digunakan dalam perencanaan kawasan ini adalah
sistem linear dengan menghubungkan seluruh pintu masuk dengan penerapan
penyimpangan atau percabangan dari jalur lurus dengan mempertimbangkan bentuk
kawasan yang memanjang dan jarak lelah berjalan.
Kemudahan pelaksanaan
Fleksibilitas bentuk
Tamggap terhadap kondisi tapak (iklim makro, mikro, bentuk dan sirkulasi tapak)
Bentuk
massa
Fleksibilitas
Efisiensi
Estetika
Karakter
Pengembangan
pola tata ruang
mudah
Aktivitas
bebas,
tidak terikat
Bentuk
kaku
Pengembangan
pola ada, namun
kurang luwes
Aktivitas
terikat
agak
Bentuk kaku
Semi
formil/
dinamis
Pengembangan
pola sulit
Aktivitas
bebas
kurang
Bentuk
kaku
Non
formil/
feminism
tidak
tidak
Formil / netral
Analisis :
Bentuk dasar massa yang digunakan adalah bentuk dasar segiempat, ini dikarenakan
menyesuaikan dengan kondisi kawasan . Arsitektur yang digunakan serta fleksibilitas
pengembangan daripada bentuk dasar tersebut diharapkan mampu memberikan efisiensi yang
maksimal sekaligus daya tarik yang optimal.
5.8.2 Analisis Pendekatan Pola Tata Massa
Dasar pertimbangan :
a. hubungan aktivitas dan fungsi kegiatan
Linear
radial
Perpaduan dan organisasi terpusat dan linear
yang berkembang membentuk jari-jari
kluster
Penggabungan dari ruang yang berlainan
bentuk tetapi tetap berhubungan satu dengan
yang lain berdasarkan penempatan
grid
Analisis :
Tata massa yang diterapkan di dalam kawasan perencanaan adalah pola linear cluster,
dikarenakan menyesuaikan dengan kondisi tapak yang memanjang dari utara ke selatan.
Disamping itu dengan pola massa ini memungkinkan pengelolaan tapak yang fleksibel sehingga
efektif dan efisien.
Menampilkan unsur-unsur aritektur lokal (melayu belitung) serta kesesuaian dengan iklim
pantai tropis basah
Pada rumah paanggung melayu Belitung biasanya memakai teralis kayu pada teras depan rumah
dengan ornamen yang khas . Ornamen ini biasanya serupa dengan ornamen pada lisplang atap
rumah.
Bentuk
Struktur harus mampu mewujudkan ungkapan bentuk yang sesuai dengan karakter
bangunan, yang dinamis dan rekreatif.
Fungsi
Struktur harus sesuai dengan fungsi sebagai tempat rekreasi, yaitu kenyamanan dalam
menikmati pemandangan alam, tanpa terhalang oleh sistem struktur yang rumit.
Kekuatan
Kekuatan disini adalah kekuatan seluruh bangunan terhadap pengaruh gaya dan beban.
Keawetan
Yaitu keawetan terhadap pengeruh luar yang kemungkinan bisa nerusak seperti sinar
matahari, air laut, angin, dan hujan.
Selain daripada hal-hal di atas, perlu juga menjadi pertimbangan adalah kondisi
lingkungan kawasan Pantai Tanjungpendam itu sendiri, yaitu:
Super-struktur
Merupakan bagian vertikal struktur utama seperti dinding, kolom, balok, plat dsb.
Kriteria :
Alternatif :
Pondasi umpak dan menerus
Digunakan untuk bangunan berlantai
tunggal dengan beban konstruksi super
struktur ringan
Pondasi footplate
Retaining Wall
Digunakan sebagai penahan longsoran tanah
pada area berkontur atau penahan tanah pasir
akibar abrasi gelombang laut
Analisis : Berdasarkan kriteria tersebut, sistem sub struktur yang digunakan pada bangunan
adalah
Pondasi footplate untuk bangunan panggung satu lantai semisal cottage, bangunan
pengelola, restoran, & art gallery.
Pondasi batu kali dan menerus digunakan pada bangunan satu lantai dan non
panggung seperti bangunan kios makan, bangunan penunjang seperti MEE, dan
ruang ganti.
Retaining wall untuk penahan longsoran tanah pada area pantai
Upper-struktur
Merupakan bagian dari sistem struktur yang terletak pada bagian atas Super Struktur.
Upper Struktur berfungsi sebagai penutup bangunan dan menyalurkan beban-beban yang ada
seperti beban angin, beban air hujan dan bebannya sendiri.
Kriteria :
Mendukung karakter dan fungsi bangunan
Mendukung penampilan bangunan yang diterapkan dalam kawasan
Keselarasan dengan lingkungan
Ekonomis
Alternatif : rangka
Plat
Analisis : dari alternatif dan pertimbangan yang ada, struktur atap yang digunakan pada
bangunan dalam kawaasan ini adalah sistem rangka. Hal ini sesuai/cocok untuk
bangunan dalam kawasan yang direncanakan.
5.8.2 Analisa Pendekatan Sistem Struktur Bangunan Air
Bangunan air yang digunakan dalam kawasan yang direncanakan adalah bangunan dermaga.
Dermaga permanen adalah dermaga dengan konstruksi yang stabil, yaitu dermaga yang tidak bisa
bergerak naik atau turun akibat dari pasang surutnya permukaan air laut.
Persyaratan teknis :
Struktur utama dermaga biasanya ditempatkan di atas pondasi beton (dalam hal ini
digunakan pondasi ting pancang)
Biasanya terdiri dari bagian-bagian (potongan-potongan), dengan panjang 3-6 meter tiap
bagian dengan lebar 1,2-4 meter agar mudah dalam perawatan.
Bahan material papan pejalan kaki harus dari bahan yang tidak mudah korosi.
Batu bata/batako
Partisi
Batuan alam
Kaca
Kayu
Beton
Genteng
Digunakan pada ruangan yang memerlukan bukaan, baik sebagai bukaan untuk sinar
matahari untuk penerangan maupun bukaan untuk mengekspose keindahan lingkungan
sekitar.
Kayu
Digunakan sebagai material yang banyak digunakan pada : konstruksi atap, dinding, kusen
dan daun pintu, pagar dan railing teras serta konstruksi dermaga.
Parket
Parket merupakan bahan penutup lantai yang sedang banyak diminati masyarakat sekarang
ini. Banyak digunakan pada lantai rumah tingal. Untuk kawasan ini, parket direncanakan
sebagai bahan penutup lantai kamar-kamar cottage, wisata kuliner, pengelola marina, dll.
Beton
Beton banyak digunakan sebagai material struktur dan konstruksi bangunan, selalin itu juga
digunakan sebagai :
Dak lantai pada panggung terbuka (open stage)
Rabat beton (pavingan) pada pedestrian serta promenade.
Genteng
Digunakan sebagai penutup atap pada semua unit bangunan pada kawasan yang
direncanakan.
5.10 ANALISIS UTILITAS BANGUNAN DAN KAWASAN
5.10.1 Sistem Sumber Dan Jaringan Listrik
Listrik berasal dari dua sumber yaitu PLN dan generator
PLN
GENSET
trafo
Main
panel
Auto transfer
switch
Panel
pembagi
mekanikal
Kelompok kegiatan
Kelompok kegiatan
dalam (deep wheel) dengan memanfaatkan sumber air bersih dari dalam tanah di dalam kawasan
yang direncanakan.
Sedang air yang bersumber dari PDAM digunakan sebagai sumber air bersih (air minum)
dan sumber alternatif apabila terjadi kerusakan atau perbaikan pompa air tanah. Kondisi kawasan
yang luas dan memanjang serta terbagi dalam beberapa zone wisata/rekreasi dan kapasitas
pelayanan air yang berbeda-beda maka ditentukan untuk membuat beberapa sumur dalam
(dalam hal ini 3 buah) yang diletakkan paqda masing-masing zone kawasan yang terpisah cukup
jauh dan kapasitas kebutuhan air yang banyak.
Distribusi
PDAM
Meteran
Distribusi
Ground Reservoir
Pompa
Sumur
Dalam
Pompa
Distribusi
Tangki
Penampung
Water
Treatment
Diagram 5.7 Skema distribusi air bersih
Sumber : anallisis
Distribusi
Air hujan
Saluran Drainase
Air
laut
Air kotor dari dapur biasanya mengandung lemak sehingga perlu dialirkan menuju bak penangkap
lemak terlehih dahulu, beru kemudian dialirkan ke sumur peresapan (sewage treatment) baru
setelah itu dialirkan ke riol kota.
Air kotor
dari dapur
Bak penangkap
lemak
Sewage treatment
( Sumur peresapan)
Bak kontrol
Sewage treatment
(peresapan)
Meresap ke
tanah
Air tinja
Air tinja yang berasal
dialirkan
menuju
ke
dari
WC
septic
tank, kemudian dialirkan ke sumur resapan dan secara alamiah meresap ke dalam tanah.
Tinja/feses
Septic tank
Sewage treatment
(peresapan)
Meresap ke
tanah
Dilengkapi dengan sistem call detail recording, dimana sistem ini dapat
mengeluarkan data mengenai tempat telepon digunakan, nomor telepon yang
dihubungi, dan waktu serta lamanya telepon digunakan.
P
Jaringan
TELKOM
DISTRIBUSI
PABX
P
DISTRIBUSI
DISTRIBUSI
Box/Tong
Sampah
Sampah
Organik
Tempat Pembuangan
Sampah Sementara
Sampah
anorganik
Pembusukan
Tempat
Pembuangan
Akhir
Api
panel alarm
Hidran
sistem start
Tangki
Penampung
Alat pemadam
BAB VI
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
KAWASAN WISATA PANTAI TANJUNGPENDAM
6.1 KONSEP KEGIATAN
6.1.1 Konsep Jenis dan Bentuk Kegiatan
Jenis dan bentuk kegiatan wisata pada Kawasan Wisata Pantai Tanjungpendam antara lain
sebagai berikut :
a. sub kawasan wisata darat
b. sub kawasan wisata marina
c. sub kawasan wisata homestay
6.1.2 Konsep Besaran Ruang
Tabel 6.1
Besaran ruang kegiatan rekreasi Darat
Ruang
1
Menikmati pemandangan alam pantai
dan laut
Promenade
Walking path/pedestrian
Dermaga
Kapasitas
2
67 org
67 org
50%x67=33.5
Luas (m)
3
2400.0
2.0
40.0
@ 4 orang
Kap.50 org
@ 6 orang
Kap.50 org
58 org
67 org
Existing sebanyak 8 unit
kios makan
Tambahan sebanyak 4 kios
makan
67 org
2 org
Asumsi
2 org
52.0
54.0
410.0
240.0
120.0
64.0
4.0
9.0
8.0
I buah (existing)
364.0
Jogging
Jogging path
Biking
Biking path
Renang di kolam renang
R. penerima/hall
R. penitipan barang
R. ganti
Kolam renang
R. bilas
R. pengawas/pos jaga
Menyaksikan pertunjukan/kesenian
daerah
R. audiens/penonton
Stage
Melihat Upacara Buang Jong
R. audiens/penonton
R. persiapan
R. operator
R. upacara/tempat sesaji
Lavatory
Gudang
Total
67 org
2.0
25 org
2.0
50 org
45.0
Asumsi
2 buah
50 org
12 buah
2 org
9.0
60.0
200.0
36.0
8.0
150 orang
Asumsi
180.0
28.0
150 orang
2 buah
1 buah
Asumsi
Asumsi
Asumsi
180.0
15.0
9.0
49.0
16.0
12.0
3818.0
Tabel 6.2
Besaran ruang kegiatan Rekreasi marina
Ruang
1
Pesiar dengan kapal boat
Loket
R. tunggu/lobby
R. penitipan barang
R. pengawas/pos jaga
Lavatory
Dermaga kapal boat
Berlayar dengan perahu layar
Dermaga perahu layar
Total
Kapasitas
2
Luas (m)
3
2 org
67 org
Asumsi
2 org
4 org
6.0
64.0
9.0
6.0
15.0
210.0
42 org
810.0
1120.0
Tabel 6.3
Besaran ruang kegiatan Rekreasi homestay
Ruang
1
Menginap di cottage tipe single (5 unit)
Carport
R. tidur
R. duduk
KM/WC
Teras
kapasitas
2
Luas (M)
3
1 buah mobil
1 buah
1 buah
1 org
1 buah
15.0
12.0
12.0
4.0
8.0
510.0
1 buah mobil
2 buah
15.0
24.0
R. duduk
R. makan
Pantry
KM/WC
Teras
Fasilitas cottage
Parkir tamu
Lobby
Front office/receptionis
Pos jaga
R. konsesi
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
12.0
6.0
4.0
8.0
8.0
770.0
5 buah
1 buah
1 buah
2 orang
5 unit (standart
2.25m/unit)
60.0
128.0
56.0
6.0
12.0
Boro perjalanan&wisata
ATM
Money changer
Wartel
Mini market (daily needs & drugstore)
Total
1542.0
Table 6.4
Besaran ruang kegiatan Pelayanan Umum
Ruang
1
Kegiatan menerima
Plasa
Loket
R. informasi
Area parkir
a. parkir wisata kuliner(mini caf/kios
makan kecil)
b. parkir rekreasi darat
Kapasitas
2
3x2 orang
2 orang
10 mobil
30 motor
1 bus
15 mobil
40 motor
2 bus
5 mobil
15 motor
10 mobil
20 motor
50%x67=33.5
~34 orang
50%x67=33.5
~34 orang
2 orang
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
6 orang
Luas (M)
3
150.0
8.0
6.0
225.0
325.0
90.0
160.0
120.0
120.0
6.0
18.0
35.0
9.0
12.0
25.0
4 orang
3 orang
1 mobil
12.0
12.0
25.0
20 orang
6 orang
24.0
6.0
ATM
Wartel
Total
1 buah
1 buah
4.0
9.0
1401.0
Tabel 6.5
Besaran ruang kegiatan Pengelolaan
Ruang
1
Kegiatan Utama
R. kepala
R. bag. Pengelolaan
R. bag. Pelayanan umum
R. bag. Operasional
R. bag. Keuangan
R. bag. Wisata
R. bag. Perlengkapan
R. staff ME
Kegiatan penunjang
R. rapat/diskusi
umum
Parkir
lobby
lavatory
R. sholat
Total
Kapasitas
2
Luas (M)
3
1 orang
4 orang
5 orang
4 orang
2 orang
4 orang
3 orang
4 orang
15.0
32.0
40.0
32.0
16.0
32.0
24.0
32.0
20 orang
40.0
4 mobil
15 motor
Asumsi
Asumsi
10 orang
80.0
25.0
8.0
12.0
388.0
Tabel 6.6
Besaran ruang kegiatan Perawatan, perbaikan dan ME
Ruang
1
Maintenance dan service
R. peralatan
R. staff
Bengkel
Loading Area
Mekanikal dan elektrikal
R. operator listrik
R. operator mesin
R. operator pompa
R. genset
Gudang
R. bahan bakar
Total
Kapasitas
2
Luas (M)
3
Asumsi
2 orang
Asumsi
1 truk
1 mobil
20.0
6.0
25.0
Asumsi
Asumsi
Asumsi
Asumsi
Asumsi
Asumsi
12.0
12.0
16.0
36.0
9.0
12.0
193.0
45.0
3818.0
1120.0
1542.0
1401.0
388.0
193.0
8462.0
Keg. Pengeololaan
Maintenance
& Service
Mekanikal
& elektrikal
Maintenance
& service
Pengelola
Mekanikal
& elektrikal
Datang
Informasi &
pelayanan umum
Pengunjung
Wisata
Marina
Pelayanan
umum
Wisata
Homestay
Pengelolaan
Cottage
Diagram 6.1.
Restoran
Wisata marina
6.2.2
Pola Kegiatan
Kelompok
Ruang Makro
Wisata darat
Ruang
Wisata
Open stage
Wisata kuliner
Musholla
Datang
Plasa
Pengelola
Wisata darat
Diagram 6.2.
Wartel
ATM
Parkir
Datang
R. Informasi
Plaza
Toilet
R. Satpam
Musholla
Datang
R. Tamu
Toilet
Lobby
Informasi
R. Rapat
Pelayanan umum
Bag. Pengelolaan
Musholla
Wisata
Maintenance
& Service
Mekanikal
& Elektrikal
R. Genset
R. Staff
R. Pompa
Datang
R. Bengkel
Loading area
R. Mesin
R. Peralatan
R. Bahan bakar
Diagram 6.5
Sebelah Barat
Sebelah Timur
laut
Tapak penataan dan
pengembangan
laut
Tapak pengembangan
S. Cerucuk
Area playgrouond
existing
tetap
dipertahankan
Penataan jalur promenade dengan
penambahan tempat duduk dan lampu
serta pepohonan sebagai peneduh
bagi pejalan kaki
JL.
Dasar Pertimbangan :
- keadaan tapak/site
- kemudahan pencapaian
- tata guna lahan existing
- jaringan jalan menuju kawasan
P AT
IM UR
A
Service
entrance&pengelola
(akses3) untuk loading barang
wisata kuliner dan loading
barang MEE
Keterangan
:
jalan aspal
ME pengunjung existing (akses1)
tetap dipertahankan kareana
dekat dengan lalu lintas utama
sehingga
memudahkan
pencapaian
Jalan tanah
Promenade tepi
pantai
JL
. LIN
GK
UN
GA
N
Pintu
keluar
pengunjung
(akses2), dibedakan dengan
pintu
masuk
untuk
mempermudah sirkulasi
Service
entrance
&
pengelola(akses4)
Pencapaian untuk service seperti
loading barang dan peralatan
untuk MEE menggunakan jalur
yang tidak mengganggu jalur
lalu lintas utama
Pintu service 1
Promenade existing
dengan penambahan
elemen
JL
Pintu keluar
pengunjung
Pintu service 2
Zona MEE
&maintenance
Area pengelola
Zone cottage
Area culpture
Area/ lokasi
Fungsi
1.
Peneduh
Visual control
Pembatas fisik
Pengendali iklim
skala
2.
Sepanjang
daerah
sirkulasi kendaraan
pengarah
peneduh
Visual control
Elemen statis
3.
Sepanjang
daerah
sirkulasi pedestrian
4.
Open space
Karakteristik
Tanaman yang
memungkinkan
rimbun
tidak
merusak
konstruksi
warna menarik
perawatan mudah
manusiawi
Rimbun
Tinggi
Tidak
merusak
konstruksi
kontinyu dan tidak
monoton
flamboyant
angsana
ketapang
akasia
tanjung
cemara laut
palem
pinus
Pengarah
Peneduh
Visual Control
Pembatas fisik
Bamboo halus
Tanjung
Kenari
Cemara susun
Peneduh
Keterlingkungan
(enclosure)
Pembentuk vista
Tinggi
Cukup rapat
Menarik
Palm
Bunga sapu tangan
Rerumputan seperti
rumput manila dan
gajah
Jenis tanaman perdu
2. Air
Dalam perencanaan akan digunakan type kolam/pool dan fountain karena lebih sesuai untuk
area taman di kawasan yang direncanakan
Pool/fountain yang
direncanakan
JALAN MOBIL
JALUR PEDESTRIAN
PARKIR
PROMENADES
KRITERIA
Pola menarik
Tidak tergenang
Tidak licin
Mudah dalam perawatan
Mampu memantulkan beban
Permukaan halus rata
Mudah dalam perawatan dan perbaikan
Tahan terhadap kondisi yang merusak
Tidak licin
Pola tegak lurus arah jalan untuk
memberikan kesan lebar
Tidak membahayakan dan tidak licin
Perbaikan dan perawatan mudah
Kemiringan 0-2%
Tidak memantulkan cahaya
Aman
Tektur kasar
Pola menarik
Tahan lama
Aman
Bahan tidak licin dan memantulkan
cahaya
BAHAN
Paving block
Paving block
Paving block
Paving block
Kelebihan penggunaan paving block adalah dapat menyerap air dan mudah diperbaiki apabila
terjadi kerusakan. Selain itu sekarang ini terdapat berbagai variasi pola/pattern bahan paving
block sehingga memudahkan dalam pemilihannya.
Furniture Lansekap
1. Papan Informasi
Papan informasi yang direncanakan
menggunakan
Bahan aluminium yang berisi petunjuk
tentang letak fasilitas wisata yang ada
3. Playground/kids toy
Macam permainan menggunakan material
yang aman bagi anak seperti bahan plastik,
fiberglass dan kayu. Playground existing
tetap dipertahankan.
4. Kolam/pond
Dipilih bentuk yang atraktif sehingga tidak
monoton
6. Sculpture
Sculpture mengambil bentuk kapal dan
unsur-unsur kapal keruk Cerucuk III.
Sculpture diletakkan di ujung kawasan yang
dekat dengan jalur lalu lintas kapal sehingga
dapat menjadi landmark/penanda kawasan
dari luar.
Terjaminnya
keamanan
dan
kenyamanan bagi pejalan kaki.
Terjadi pemisahan antara pejalan
kaki dan kendaraan.
Kemudahan pencapaian menuju
ruang kegiatan.
Pada kawasan yang direncanakan jenis parkir yang digunakan adalah parkir sudut (angle parking)
dan parkir tegak lurus (perpendicular parking).
parkir
tegak
lurus
(perpendicular parking)
Sistem sirkulasi pejalan kaki yang digunakan dalam perencanaan kawasan ini adalah
sistem linear dengan menghubungkan seluruh pintu masuk dengan penerapan
penyimpangan atau percabangan dari jalur lurus dengan mempertimbangkan bentuk
kawasan yang memanjang dan jarak lelah berjalan.
Tata massa yang diterapkan di dalam kawasan perencanaan adalah pola linear dikarenakan
menyesuaikan dengan kondisi tapak yang memanjang dari utara ke selatan. Disamping itu dengan
pola massa ini memungkinkan pengelolaan tapak yang fleksibel sehingga efektif dan efisien.
Bentuk atap yang mempunyai sudut kemiringan besar sekitar 30 atau lebih.
Pemberian teras di bagian depan bangunan baik sebagai koridor, area bersantai, maupun
untuk mengurangi panas pada bagian depan bangunan.
sistem super struktur yang terpilih adalah bidang, hal ini sesuai / cocok untuk menunjang karakter
dan arsitektur bangunan yang dipakai dalam kawasan ini yaitu bangunan berciri melayu dengan
pengaruh modern.
Sub-struktur
Sub struktur yang dipakai berupa :
Pondasi footplate untuk bangunan panggung satu lantai semisal cottage, bangunan
pengelola, restoran, & art gallery.
Pondasi batu kali dan menerus digunakan pada bangunan satu lantai dan non panggung
seperti bangunan kios makan, bangunan penunjang seperti MEE, dan ruang ganti.
Retaining wall untuk penahan longsoran tanah pada area pantai
Upper struktur
struktur atap yang digunakan pada bangunan dalam kawaasan ini adalah sistem rangka. Hal ini
sesuai/cocok untuk bangunan dengan penampilan berciri melayu yang tropis.
Digunakan pada ruangan yang memerlukan bukaan, baik sebagai bukaan untuk sinar
matahari untuk penerangan maupun bukaan untuk mengekspose keindahan lingkungan
sekitar.
Kayu
Digunakan sebagai material yang banyak digunakan pada : konstruksi atap, dinding, kusen
dan daun pintu, pagar dan railing teras serta konstruksi dermaga.
Parket
Parket merupakan bahan penutup lantai yang sedang banyak diminati masyarakat sekarang
ini. Banyak digunakan pada lantai rumah tingal. Untuk kawasan ini, parket direncanakan
sebagai bahan penutup lantai kamar-kamar cottage, wisata kuliner, pengelola marina, dll.
Beton
Beton banyak digunakan sebagai material struktur dan konstruksi bangunan, selalin itu juga
digunakan sebagai :
Dak lantai pada panggung terbuka (open stage)
Rabat beton (pavingan) pada pedestrian serta promenade.
Genteng
Digunakan sebagai penutup atap pada semua unit bangunan pada kawasan yang
direncanakan.
6.10 KONSEP UTILITAS BANGUNAN DAN KAWASAN
6.10.1 Sistem Sumber dan Jaringan listrik
Listrik berasal dari dua sumber yaitu PLN dan generator
PLN
GENSET
trafo
Main
panel
Auto transfer
switch
Panel
pembagi
mekanikal
Kelompok kegiatan
Kelompok kegiatan
PDAM
Distribusi
Meteran
Distribusi
Ground Reservoir
Pompa
Sumur
Dalam
Distribusi
Tangki
Penampung
Water
Treatment
Pompa
Distribusi
Saluran Drainase
laut
Bak penangkap
lemak
Sewage treatment
( Sumur peresapan)
Bak kontrol
Sewage treatment
(peresapan)
Meresap ke
tanah
Air tinja
Tinja/feses
Septic tank
Sewage treatment
(peresapan)
Meresap ke
tanah
DISTRIBUSI
PABX
P
DISTRIBUSI
DISTRIBUSI
Box/Tong
Sampah
Sampah
Organik
Tempat Pembuangan
Sampah Sementara
Sampah
anorganik
Pembusukan
Tempat
Pembuangan
Akhir
Karena kawasan yang direncanakan memiliki ruang terbuka yang luas maka sistem pemadam
kebakaran dipisahkan antara yang ada di dalam bangunan dengan yang di luar bangunan. Di luar
bangunan direncanakan menggunakan hidran.
Alat deteksi
kebakaran
DAFT
AR P
USTA
KA
panel alarm
Hidran
Api
sistem start
Tangki
Penampung
Belitung
2004,
Alat pemadam
Statistik
Dalam
Angka
Badan
Pusat
Kabupaten
Belitung, 2004.
Belitung Menuju Pariwisata Bahari, Dinas Perhubungan Dan Pariwisata Kabupaten Belitung.
Contemporary Landcsape Architecture: An International Perspective, Peter Jacobs.
De Chiara, Joseph. Standar Perencanaan Tapak. Erlangga: 1978.
Hakim, Rustam. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap.Bina Aksara: Jakarta, 2003.
Ilmu Pengantar Pariwisata, Oka A. Yoeti, PT. Angkasa, Bandung.
Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
DepDikBud, 1994.
Kusuma Wardhani, Penataan Dan Pengembangan Kawasan Pantai Prigi Sebagai Objek
Wisata di Kabupaten Trenggalek, TGA Ars)
Lulu Mardiyanto, Pengembangan Kawasan Wisata dan Rekreasi Pantai Teluk Penyu
Cilacap Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi, TGA. Ars)
Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab. Belitung 2005-2014,
Pemerintah Kab. Belitung. Lembaga Teknologi Fak. Teknik-UI : 2004.
Perda No.01/2001 Tentang Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga, PERDA Kab. Belitung.
Perda No.07/2001 Tentang Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga, PERDA Kab. Belitung.
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Tanjungpandan, Pemerintah Kab. Belitung.
BAPPEKAB : 2004.
Simonds,O.J. Landscape Architecture.
Sutarjo, Djoko. Dasar Pertimbangan Penataaan Ruang Pengembangan Daerah Pantai,ITB.
Triatmojo,Bambang. Pelabuhan, Beta Offset :Yogyakarta, 1996.
Zahnd, Markus. Perancangan Kota Secara Terpadu, Kanisius, Yogyakarta, 1999.
www.ancol.com
www.belitungisland.com
www.geogle.com
www.kompas.com