TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Gravimetri
Analisa gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat segera diubah
menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur dihitung berdasarkan
rumus senyawa dan berat atom unsur unsur penyusunnya. Pemisahan unsur - unsur
atau senyawa yang dikandung dilakukan dengan beberapa cara, seperti metode
pengendapan, metode penguapan, metode elektroanalisis atau berbagai macam
metode lainnya. Pada prakteknya, 2 metode pertama adalah yang terpenting. Metode
gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat
diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan. Suatu metode gravimetri
untuk analisis biasanya didasarkan pada suatu reaksi kimia seperti:
aA + rR
Aa Rr
inti mikroskopik dari fasa padat, semakin tinggi derajat lewat jenuh, semakin besar
laju nukleasi. Pembentukan nukleasi dapat secara langsung atau dengan induksi.
Apabila nukleasi yang lebih dominan maka partikel kecil yang banyak, bila
particle growth yang lebih dominan maka partikel besar yang dihasilkan. Jika
pengendapan terbentuk pada RSS relatif besar maka nukleasi merupakan mekanisme
utama sehingga endapan yang dihasilkan berupa partikel kecil (Widiarto, 2009).
larutan BaSO4 merupakan sampel yang akan diuji dan larutan HCl pada percobaan
ini berfungsi sebagai pelarut sampel.
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan antara residu dan filtratnya, yang
disertai dengan pencucian terhadap wadah sebanyak 10 kali dan pencucian juga
dilakukan dengan penambahan AgNO3 yang berfungsi untuk mengikat Cl menjadi
AgCl, kemudian endapan dimasukkan dalam cawan porselin yang telah dikatahui
bobotnya.
Selanjutnya dilakukan pembakaran atau pemanasan dengan menggunakan hot
plate dengan tujuan untuk mempercepat terjadinya endapan sebelum dilakukan
pemijaran. Pemijaran dilakukan selama 1 jam didalam tanur dengan suhu 800 oC.
pemijaran dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan air pada sampel sebelum
dilakukan penimbangan terhadap endapan tersebut. Pemijaran kemudian dihentikan
dengan memasukkan endapan pada eksikator, ini berfungsi agar uap air yang ada
pada proses pendinginan endapan hilang dengan bobot yang tetap, selanjutnya
dilakukan penimbangan dengan menggunakan neraca analitik untuk mengetahui
bobot endapan. Proses pemijaran, pendinginan dan penimbangan ini sendiri
dilakukan sampai lima kali, hingga bobot endapan tetap dengan indikator perbedaan
berat penimbangan sebelumnya dengan penimbangan (Vhitto, 2011).
Mulai
Ditimbang 0,3 gr contoh garam
Dimasukkan ke dalam gelas kimia 400 ml
Ditambahkan 25 ml aquadest
Ditambahkan 10 ml BaCl2
Dipanaskan selama 30 menit pada penangas air
Apakah
menimbulkan
kelarutan?
Ya
Tidak
A
Tidak
Selesai
Gambar 2.1 Flowchart Penetapan Kadar Sulfat
(Vhitto, 2011)