Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN

Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi

BAB I
KETENTUAN UMUM
A. Pengertian

Dalam Pedoman Penyusunan Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi


ini digunakan pengertian sebagai berikut:
1. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh
ULP/Pejabat Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang
harus ditaati oleh para pihak dalam proses Pengadaan Barang/Jasa
terdiri atas: Dokumen Kualifikasi dan Dokumen Pemilihan.
2. Kontrak Harga Satuan adalah Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah
ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu;
b.
volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan
pada saat Kontrak ditandatangani;
c.
pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama
atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa; dan
d.
dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan
hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.
3. Kontrak Lump Sum adalah Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a.
jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan
penyesuaian harga (Price Adjustment);
b.
semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia
Barang/Jasa;
c.
pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan isi Kontrak;
d.
sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based);
e.
total harga penawaran bersifat mengikat; dan
f.
tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.
4. Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan adalah Kontrak
yang merupakan gabungan Lump Sum dan Harga Satuan dalam 1
(satu) pekerjaan yang diperjanjikan.
5. Kontrak Tahun Jamak adalah Kontrak yang pelaksanaan
pekerjaannya untuk masa lebih dari 1 (satu) Tahun Anggaran atas
1

beban anggaran, yang dilakukan setelah mendapatkan persetujuan


Menteri Keuangan (APBN) atau Kepala Daerah (APBD).
6. Penyesuaian Harga (Price Adjustment) adalah perubahan
harga/biaya terhadap kontrak yang disebabkan adanya perubahan
fluktuasi harga upah/tenaga kerja, bahan/material, maupun peralatan
atau yang disebabkan adanya perubahan peraturan/hukum yang
terjadi setelah kontrak ditandatangani.
7. Pengadaan secara Elektronik (E-Procurement) adalah Pengadaan
Barang/Jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi
informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
B. Tujuan

Pedoman Penyusunan Dokumen Pelelangan Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi ini disusun dengan tujuan:
1. Untuk memberikan pedoman kepada Kelompok Kerja (Pokja) ULP
dalam menyusun dokumen pengadaan Pekerjaan Konstruksi, termasuk
yang menggunakan Kontrak Tahun Jamak dan Pengadaan secara
Elektronik;
2. Agar pelaksanaan pengadaan
dilakukan secara efisien, efektif,
transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.
C. Ruang Lingkup

Pedoman Penyusunan Dokumen Pelelangan Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi ini digunakan untuk pelaksanaan pelelangan dan evaluasi
penawaran yang menggunakan ketentuan Peraturan Presiden nomor 54
tahun 2010, mencakup:
1. Pengadaan pekerjaan konstruksi dalam penyelenggaraan jasa
konstruksi yang pembiayaannya baik sebagian atau seluruhnya
bersumber dari anggaran pembangunan pemerintah (pusat/daerah).
2. Pengadaan pekerjaan konstruksi yang dananya bersumber dari
pemerintah mencakup Pengadaan pekerjaan konstruksi yang sebagian
atau seluruh dananya bersumber dari pinjaman atau hibah dalam
negeri.
D. Acuan/Referensi

Standar Dokumen dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi yang


digunakan sebagai acuan/referensi dalam penyusunan dokumen
pelelangan ini adalah:
1. Buku PK 01 A

2.

3.

4.

5.

Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan


Umum/Pemilihan Langsung) Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan
Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan.
Buku PK 01 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan
Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan.
Buku PK 02 A
Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pemilihan Langsung) Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan
Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Lump Sum.
Buku PK 02 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan
Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Lump Sum.
Buku PK 03 A
Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pemilihan Langsung) Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan
Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga
Satuan.

Buku PK 03 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan
Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Gabungan Harga Satuan dan Lump
Sum.
7. Buku PK 04 A
Standar Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pelelangan Terbatas) Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan
Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan.
8. Buku PK 04 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi
Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan.
9. Buku PK 05 A
Standar Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pelelangan Terbatas) Prakualifikasi Metode Dua Tahap dan
Evaluasi Sistem Nilai Kontrak Lump Sum.
10. Buku PK 05 B
6.

Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan


Pekerjaan Konstruksi Prakualifikasi Metode Dua Tahap dan Evaluasi
Sistem Nilai Kontrak Lump Sum.
11. Buku PK 06 A
Standar Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pelelangan Terbatas) Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan
Evaluasi Sistem Gugur (Ambang Batas) Kontrak Harga Satuan.
12. Buku PK 06 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi Prakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi
Sistem Gugur (Ambang Batas) Kontrak Harga Satuan.
13. Buku PK 07 A
Standar Dokumen Kualifikasi Pekerjaan Konstruksi.
14. Buku PK 07 B
Pedoman Evaluasi Kualifikasi.

BAB II
PERSIAPAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
Proses perumusan persiapan pengadaan barang/jasa dimulai dari identifikasi
kebutuhan barang/jasa sampai dengan pengumuman rencana pengadaan
tersebut. Pengumuman dilakukan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk
masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional. setelah Rencana Kerja
Anggaran (RKA) dari K/L/D/I disetujui oleh DPR/DPRD.
Dokumen yang diperlukan antara lain:
1. Daftar kegiatan meliputi nama kegiatan, sub kegiatan dan paket
pekerjaan;
2. Kerangka Acuan Kerja yang didalamnya termasuk spesifikasi teknis
pekerjaan konstruksi;
3. Rencana Anggaran Biaya (RAB);
4. Organisasi Pengadaan berikut tugas pokok dan kewenangan masingmasing;
5. Jadwal kegiatan pengadaan pekerjaan konstruksi.
A. Identifikasi dan Pemilihan Metode Pengadaan

PA/KPA dalam menyusun rencana pengadaan, perlu melakukan identifikasi


kebutuhan pekerjaan konstruksi dan menetapkan metode pengadaan,
serta wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pekerjaan Konstruksi yang dibutuhkan atau yang akan diadakan
adalah untuk kegiatan yang ada di dalam Rencana Kerja K/L/D/I yang
telah diuraikan dalam Rencana Strategis oleh unit kerja di bawahnya.
2. Dilakukan pemaketan untuk Pekerjaan Konstruksi sesuai kebutuhan
teknis dengan memberikan kesempatan bagi usaha mikro, usaha kecil
dan koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan
sehat, kesatuan sistem konstruksi, kualitas dan kemampuan teknis
usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
3. Jadwal kegiatan harus memperhatikan waktu pemilihan penyedia
barang/jasa, pelaksanaan pekerjaan tersebut dan batas waktu
penyelesaian pekerjaan sehingga dapat difungsikan sesuai rencana.
4. Memperhatikan kesiapan untuk pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
seperti perencanaan/desain yang diperlukan, lahan, persetujuan
kontrak tahun jamak
(untuk kontrak tahun jamak) serta dana/biaya
yang harus sudah tersedia sebelum dilakukan proses pengadaannya.
5. Pemilihan metode pengadaan dapat dilakukan mengikuti ketentuan di
dalam pedoman ini namun tidak terbatas untuk memilih metode
pengadaan yang lain sesuai dengan tatacara pengadaan yang berlaku.
5

Pemilihan metode pengadaan dilakukan dengan mempertimbangkan


sifat dan kompleksitas pekerjaan antara lain:
a. metode dua tahap, sistem nilai dengan prakualifikasi.
dilaksanakan untuk pekerjaan terintegrasi, yang merupakan
pekerjaan konstruksi bersifat kompleks, dengan menggabungkan
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan/atau
pengadaan barangnya dilaksanakan dalam satu kontrak untuk
menghasilkan kinerja hasil pekerjaan (outcome) sesuai yang
ditetapkan. Contoh: Design and Build; Kontrak Berbasis Kinerja
(Performance Based Contract/PBC); Engineering, Procurement, and
Construction (EPC)/Turn Key.
b. metode satu sampul, sistem gugur dengan prakualifikasi.
dilaksanakan untuk pekerjaan tunggal dan kompleks, yaitu
pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi, mempunyai risiko
tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus dan/atau
pekerjaan yang bernilai diatas
Rp.
100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
c. metode satu sampul, sistem gugur dengan pascakualifikasi.
dilaksanakan untuk pekerjaan konstruksi pada umumnya pekerjaan
tunggal, yaitu pekerjaan-pekerjaan konstruksi dilaksanakan sesuai
tahapan setelah perencanaan teknik diselesaikan terlebih dahulu.
B. Pemaketan Pekerjaan

PA/KPA dalam melakukan pemaketan pekerjaan konstruksi wajib


memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1. Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri dan memberi
kesempatan seluas-luasnya bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi
kecil.
2. Nilai paket pekerjaan sampai dengan Rp. 2.500.000.000,diperuntukkan bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil kecuali
untuk pekerjaan konstruksi yang menuntut kompetensi teknis yang
tidak dapat dipenuhi oleh usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
3. Menetapkan sebanyak-banyaknya paket pekerjaan konstruksi untuk
usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip
efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem, kualitas dan kemampuan
teknis usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
4. PA/KPA dilarang memecah paket pengadaan menjadi beberapa paket
kecil dengan maksud untuk menghindari pelelangan.
5. PA/KPA dilarang menyatukan dan memusatkan beberapa kegiatan
yang tersebar di beberapa daerah/lokasi yang menurut sifat pekerjaan
dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah/lokasi masingmasing.
6

6. PA/KPA dilarang menyatukan/menggabungkan beberapa paket


pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya dapat
dipisahkan dan/atau besaran nilainya yang seharusnya dilakukan oleh
usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
7. PA/KPA dilarang menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur
pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang
tidak objektif.
8. Agar lebih efektif dalam penerapannya, paket pekerjaan konstruksi
kontrak tahun jamak (multi years) sebaiknya memiliki perkiraan nilai di
atas Rp. 200.000.000.000,- (dua ratus milyar).
C. Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
1. PPK menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Barang/Jasa, kecuali
2.
3.
4.
5.

6.

untuk Kontes/Sayembara.
ULP/Pejabat Pengadaan mengumumkan nilai total HPS berdasarkan
HPS yang ditetapkan oleh PPK.
Nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia.
HPS disusun paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum
batas akhir pemasukan penawaran.
HPS digunakan sebagai:
a. alat untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya;
b. dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah untuk
Pengadaan
Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa
Lainnya
dan
Pengadaan Jasa Konsultansi yang menggunakan metode Pagu
Anggaran; dan
c. dasar untuk menetapkan besaran nilai Jaminan Pelaksanaan bagi
penawaran yang nilainya lebih rendah dari 80% (delapan puluh
perseratus) nilai total HPS.
Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar setempat, yang
diperoleh berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya
Pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi:
a. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh
Badan Pusat Statistik (BPS);
b. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh
asosiasi
terkait
dan
sumber
data
lain
yang
dapat
dipertanggungjawabkan;
c. daftar
biaya/tarif
Barang/Jasa
yang
dikeluarkan
oleh
pabrikan/distributor tunggal;
d. biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan
mempertimbangkan faktor perubahan biaya;
e. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs
tengah Bank Indonesia;
7

f. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan


dengan instansi lain maupun pihak lain;
g. perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan
perencana (engineers estimate);
h. norma indeks; dan/atau
i. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
j. dalam menyusun HPS telah memperhitungkan:
1) Pajak Pertambahan Nilai (PPN); dan

2) keuntungan dan biaya overhead yang dianggap wajar bagi


penyedia maksimal 15% (lima belas perseratus) dari total biaya
tidak termasuk PPN.
k. HPS tidak boleh memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lainlain dan Pajak Penghasilan (PPh) penyedia.
7. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) disusun berdasarkan Rencana Anggaran
Biaya (RAB):
a. RAB di atas Rp. 50.000.000.000,00,- (lima puluh milyar rupiah)
sampai dengan
Rp. 100.000.000.000,00,- (seratus milyar
rupiah) dilakukan penelitian secara profesional dan disetujui oleh
atasan langsung.
b. RAB di atas Rp. 100.000.000.000,00,- (seratus milyar rupiah)
dikoordinasikan dan dilakukan penelitian secara profesional oleh
atasan langsung untuk mendapatkan persetujuan pejabat Eselon I.
8. Riwayat HPS harus didokumentasikan secara baik.

BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN TAHUN JAMAK
Pokja ULP wajib melakukan penyusunan Dokumen Pengadaan (Tahun Jamak)
sebelum melaksanakan proses Pelelangan. Dokumen tersebut harus disusun
berdasarkan Peraturan Menteri mengenai Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Pekerjaan Konstruksi yang
dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak
(Multi Years Contract)
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. pengadaannya memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran dan
sumber dana yang diperlukan untuk pengadaan yang berasal dari rupiah
murni (APBN/APBD).
b. secara teknis pekerjaan tidak dapat dipecah-pecah dan/atau penyelesaian
pekerjaan tersebut membutuhkan waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan
dan/atau dalam rangka mengefektifkan pencapaian program sesuai target
yang telah ditetapkan.
c. sebelum pemilihan Pekerjaan Konstruksi dimulai, paket Pekerjaan
Konstruksi tersebut sudah mendapatkan persetujuan pelaksanaan kontrak
tahun jamak dari Menteri Keuangan (APBN) atau Kepala Daerah (APBD).
d. Dalam melaksanakan pelelangan kontrak tahun jamak dilakukan sekaligus
meliputi keseluruhan biaya pelaksanaan paket pekerjaan sampai dengan
selesai, tidak berdasarkan anggaran yang tersedia di tahun pertama
(bertahap).
Dokumen Pengadaan (Tahun Jamak) disusun sesuai jenis kontrak sebagai
berikut:
1. Kontrak Harga Satuan
a. Dokumen Acuan/Referensi
Dokumen acuan/referensi yang digunakan adalah:
1)
Buku PK 01 A
Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pemilihan Langsung) Pascakualifikasi Metode Satu Sampul
dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan.
2)
Buku PK 01 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pascakualifikasi Metode Satu
Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan.
3)
Buku PK 04 A
Standar Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pelelangan Terbatas) Prakualifikasi Metode Satu Sampul
dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan.
9

4)

5)

6)

7)
8)

Buku PK 04 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Prakualifikasi Metode Satu
Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Harga Satuan.
Buku PK 06 A
Standar Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pelelangan Terbatas) Prakualifikasi Metode Satu Sampul
dan Evaluasi Sistem Gugur (Ambang Batas) Kontrak Harga Satuan.
Buku PK 06 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Prakualifikasi Metode Satu
Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur (Ambang Batas) Kontrak Harga
Satuan.
Buku PK 07 A
Standar Dokumen Kualifikasi Pekerjaan Konstruksi.
Buku PK 07 B
Pedoman Evaluasi Kualifikasi.

b. Hal-hal yang perlu diperhatikan:


1) Penyesuaian harga (Price Adjustment) dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak
berbentuk Kontrak Harga Satuan berdasarkan ketentuan dan
persyaratan yang telah tercantum dalam Dokumen Pengadaan
dan/atau perubahan Dokumen Pengadaan;
b) tata cara perhitungan penyesuaian harga harus dicantumkan
dengan jelas dalam Dokumen Pengadaan;
c) penyesuaian harga tidak diberlakukan terhadap pekerjaan
dengan Harga Satuan timpang.
d) penyesuaian harga tidak berlaku untuk jenis pekerjaan yang
bersifat borongan misalnya pekerjaan Lump Sum.
2) Pengumuman
Pada pengumuman harus ditambahkan pencantuman sumber
pendanaan dan tahun anggaran yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan tersebut termasuk perkiraan kebutuhan
dana untuk Penyesuaian Harga dan jangka waktu pelaksanaan.
3) Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK)
Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga (Price
Adjustment) pada SSUK sebagai berikut:
Penyesuaian Harga:
10

a) Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat


adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
b) Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak
yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan
dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
pelaksanaan pekerjaan.
c) Penyesuaian
Harga
Satuan
berlaku
bagi
seluruh
kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan
dan biaya operasional sebagaimana tercantum dalam
penawaran.
d) Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak
awal/adendum kontrak.
e) Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang
berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian
harga dari negara asal barang tersebut.
f) Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai
akibat
adanya
adendum
kontrak
dapat
diberikan
penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
adendum kontrak tersebut ditandatangani.
g) Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh
kesalahan Penyedia diberlakukan penyesuaian harga
berdasarkan indeks harga terendah antara jadwal awal
dengan jadwal realisasi pekerjaan.
h) Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan rumus
sebagai berikut:
Hn
= Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn
= Harga Satuan pada saat pekerjaan dilaksanakan;
Ho
= Harga Satuan pada saat harga penawaran;
a
= Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan dan
overhead;
Dalam hal penawaran tidak mencantumkan
besaran komponen keuntungan dan overhead
maka a = 0,15.
b, c, d
= Koefisien komponen kontrak seperti tenaga
kerja, bahan, alat kerja, dsb;
Penjumlahan a+b+c+d+....dst adalah 1,00.
Bn, Cn, Dn =
Indeks harga komponen pada saat
pekerjaan dilaksanakan (mulai bulan ke-13
setelah penandatanganan kontrak).
11

Bo, Co, Do

=
Indeks harga komponen pada bulan ke12 setelah penanda-tanganan kontrak.
i) Penetapan koefisien Kontrak pekerjaan dilakukan oleh
Menteri dan dicantumkan dalam Syarat-syarat Khusus
Kontrak.
j) Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat kerja
ditetapkan dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak.
k) Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan
BPS.
l) Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS,
digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi
teknis.
m) Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai
berikut:
Pn =
(Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst
Pn =
Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian Harga
Satuan;
Hn =Harga Satuan baru setiap jenis komponen pekerjaan
setelah dilakukan penyesuaian harga menggunakan
rumusan penyesuaian Harga Satuan;
V
= Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang
dilaksanakan.
n) Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK, apabila
penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data;
o) Penyedia dapat mengajukan secara berkala selambatlambatnya setiap
6 (enam) bulan.
4) Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)
Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga yaitu penetapan
koefisien komponen bahan, tenaga kerja dan alat kerja pada SSKK
sebagai berikut:
Penyesuaian harga
a) Untuk Penyesuaian Harga digunakan indeks yang dikeluarkan
oleh .................... [diisi BPS atau Instansi Teknis Lainnya (jika
indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS)]
b) Koefisien komponen bahan, tenaga kerja dan alat kerja
ditetapkan sebagai berikut: ......................... [koefisien
komponen adalah perbandingan antara nilai bahan, tenaga
kerja dan alat kerja terhadap Harga Satuan dari pembobotan
HPS, sesuai pengelompokan jenis pekerjaan dari HPS],
contoh:
Pekerjaan
Koefisien Komponen
12

Timbunan
Galian
Galian dengan alat
Beton
Beton bertulang

a.
0,15
0,15
0,15
0,15
0,15

b.
.
.
.
.
.

c.
..
..
..
..
..

d.
..
..
..
..
..

a+b+c+d
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00

2. Kontrak Lump Sum


a. Dokumen Acuan/Referensi
Dokumen yang digunakan adalah:
1) Buku PK 02 A
Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pemilihan Langsung) Pascakualifikasi Metode Satu Sampul
dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Lump Sum.
2) Buku PK 02 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan
Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Lump Sum.
3) Buku PK 05 A
Standar Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pelelangan Terbatas) Prakualifikasi Metode Dua Tahap dan
Evaluasi Sistem Nilai Kontrak Lump Sum.
4) Buku PK 05 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi Prakualifikasi Metode Dua Tahap dan Evaluasi
Sistem Nilai Kontrak Lump Sum.
5) Buku PK 07 A
Standar Dokumen Kualifikasi Pekerjaan Konstruksi.
6) Buku PK 07 B
Pedoman Evaluasi Kualifikasi.

b. Hal-hal yang perlu diperhatikan:


1) Pengumuman
Harus ditambahkan pencantuman sumber pendanaan dan tahun
anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut
dan Jangka waktu pelaksanaan.
13

2) Dalam kontrak lump sum tidak dibolehkan adanya Penyesuaian


Harga (Price Adjustment).
3. Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan
a. Dokumen Acuan/Referensi
Dokumen yang digunakan adalah:
1) Buku PK 03 A
Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi (Pelelangan
Umum/Pemilihan Langsung) Pascakualifikasi Metode Satu Sampul
dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Gabungan Lump Sum dan
Harga Satuan.
2) Buku PK 03 B
Pedoman Tata Cara Pengadaan dan Evaluasi Penawaran
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pascakualifikasi Metode Satu
Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur Kontrak Gabungan Lump Sum
dan Harga Satuan.
3) Buku PK 07 A
Standar Dokumen Kualifikasi Pekerjaan Konstruksi.
4) Buku PK 07 B
Pedoman Evaluasi Kualifikasi.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Penyesuaian harga (Price Adjustment) dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) penyesuaian harga diberlakukan terhadap bagian Kontrak Harga
Satuan berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah
tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan/atau perubahan
Dokumen Pengadaan;
b) penyesuaian harga tidak diberlakukan pada bagian Kontrak
Lump Sum serta pekerjaan dengan Harga Satuan timpang.
c) tata cara perhitungan penyesuaian harga harus dicantumkan
dengan jelas dalam Dokumen Pengadaan;
d) penyesuaian harga tidak berlaku untuk jenis pekerjaan yang
bersifat borongan misalnya pekerjaan Lump Sum.
2) Pengumuman
Pada pengumuman harus ditambahkan pencantuman sumber
pendanaan dan tahun anggaran yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan tersebut termasuk perkiraan kebutuhan
dana untuk Penyesuaian Harga dan jangka waktu pelaksanaan.
3) Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK)
14

Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga (Price


Adjustment) pada SSUK disisipkan satu pasal sebagai berikut:
a) Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat
adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
b) Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak
yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan
diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan
pekerjaan.
c) Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata
pembayaran, kecuali komponen keuntungan dan biaya
operasional sebagaimana tercantum dalam penawaran.
d) Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/adendum
kontrak.
e) Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang
berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian
harga dari negara asal barang tersebut.
f) Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat
adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian harga
mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut
ditandatangani.
g) Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh
kesalahan
Penyedia
diberlakukan
penyesuaian
harga
berdasarkan indeks harga terendah antara jadwal awal dengan
jadwal realisasi pekerjaan.
h) Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan rumus sebagai
berikut:
Hn
= Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn
= Harga Satuan pada saat pekerjaan dilaksanakan;
Ho
= Harga Satuan pada saat harga penawaran;
a
= Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan dan
overhead;
Dalam hal penawaran tidak mencantumkan
besaran komponen keuntungan dan overhead
maka a = 0,15.
b, c, d
= Koefisien komponen kontrak seperti tenaga
kerja, bahan, alat kerja, dsb;
Penjumlahan a+b+c+d+....dst adalah 1,00.
Bn, Cn, Dn =
Indeks harga komponen pada saat
pekerjaan dilaksanakan (mulai bulan ke-13
setelah penandatanganan kontrak).
15

Bo, Co, Do

=
Indeks harga komponen pada bulan ke12 setelah penanda-tanganan kontrak.
i) Penetapan koefisien Kontrak pekerjaan dilakukan oleh Menteri
dan dicantumkan dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak.
j) Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat kerja
ditetapkan dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak.
k) Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS.
l) Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS,
digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.
m) Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai berikut:
Pn =
(Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst
Pn =
Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian Harga
Satuan;
Hn =Harga Satuan baru setiap jenis komponen pekerjaan
setelah dilakukan penyesuaian harga menggunakan
rumusan penyesuaian Harga Satuan;
V
= Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang
dilaksanakan.
n) Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK, apabila
penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data;
o) Penyedia dapat mengajukan secara berkala selambatlambatnya setiap 6 (enam) bulan.
4) Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)
Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga yaitu penetapan
koefisien komponen bahan, tenaga kerja dan alat kerja setelah
Huruf N SSKK sebagai berikut:
Penyesuaian harga
Untuk Penyesuaian Harga digunakan indeks yang dikeluarkan
oleh .................... [diisi BPS atau Instansi Teknis Lainnya (jika
indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS)]
Koefisien komponen bahan, tenaga kerja dan alat kerja
ditetapkan sebagai berikut: ......................... [koefisien komponen
adalah perbandingan antara nilai bahan, tenaga kerja dan alat
kerja terhadap Harga Satuan dari pembobotan HPS, sesuai
pengelompokan jenis pekerjaan dari HPS], contoh:
Pekerjaan
Koefisien Komponen
a.
b.
c.
d.
a+b+c+d
Timbunan
0,15
.
..
..
1,00
Galian
0,15
.
..
..
1,00
16

Galian dengan alat


Beton
Beton bertulang

0,15
0,15
0,15

.
.
.

..
..
..

..
..
..

1,00
1,00
1,00

17

BAB IV
PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
A. Pengadaan Secara Elektronik Di Lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum
Dalam penyusunan Dokumen Pengadaan secara Elektronik dan pada
saat pemberian penjelasan pekerjaan harus mengacu pada ketentuan
Peraturan Menteri yang mengatur mengenai pengadaan secara
elektronik (sepanjang tidak ditentukan lain) sebagai berikut antara
lain:
1. Jadwal pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik:
a. yang tertulis di dalam Lembar Data Pemilihan (LDP) mulai dari
tanggal pengumuman, pendaftaran, pengambilan dokumen,
dan seterusnya diganti dengan keterangan lihat pada jadwal
yang sudah disediakan dan diisi pada sistem pengadaan secara
elektronik.
b. jadwal pada sistem pengadaan secara elektronik diisi sesuai
dengan alokasi waktu kegiatan yang cukup setelah Dokumen
Pengadaan seluruhnya diunggah.
2. Pengumuman
Dalam pengumuman harus dipastikan bahwa pelelangan
dilaksanakan secara elektronik dengan menggunakan website
www.pu.go.id oleh karena itu pendaftaran dilakukan secara
elektronik
3. Pendaftaran
Dilakukan secara online dengan mengisi user id dan password yang
wajib dimiliki oleh pendaftar.
4. Dokumen Pengadaan diunggah oleh Pokja ULP
a. Dokumen Pengadaan diunggah secara utuh (lengkap) serta
tidak boleh terputus (tidak terjadi jeda) agar tidak menimbulkan
salah pengertian bagi penyedia.
b. setelah dapat dipastikan dokumen diunggah secara utuh, Pokja
ULP mencantumkan keterangan bahwa dokumen telah terupload secara lengkap dengan diberi tanda khusus dan waktu
misalnya ..... selesai tanggal .... hari .... pukul .....
c. apabila terdapat hambatan teknis yang terkait dengan sistem
pengadaan secara elektronik sehingga Pokja ULP tidak dapat
mengunggah (upload) dokumen pengadaan secara utuh maka
segera memberitahukan/menghubungi pihak terkait untuk
diadakan
perubahan/penyesuaian
jadwal
dengan
memperhatikan alokasi waktu yang cukup.
5. Pengambilan Dokumen
18

a. secara Semi e-Procurement : Dokumen Pengadaan dapat


diambil dalam bentuk cetakan (hard copy) atau soft copy
dengan mengunduh (download) melalui website www.pu.go.id
b. secara Full e-Procurement : Dokumen Pengadaan dapat diambil
dalam bentuk softcopy dengan mengunduh (download) melalui
website www.pu.go.id

6. Penjelasan Pekerjaan
a. Pemberian penjelasan tetap dilakukan secara tatap muka
antara Pokja ULP dengan Peserta. Ketentuan penjelasan sesuai
dengan yang telah dicantumkan dalam Standar Dokumen
Pengadaan.
b. Agar ditambahkan ketentuan: Apabila dalam Berita Acara
Pemberian Penjelasan (BAPP) terdapat hal-hal/ketentuan baru
atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja ULP
menuangkan ke dalam Adendum Dokumen Pengadaan dan
pokja ULP mengunggah (upload) Berita Acara Pemberian
Penjelasan dan Adendum Dokumen Pengadaan melalui website
www.pu.go.id
c. Pokja ULP memberitahu semua peserta untuk mengambil
salinan BAPP dan/atau Adendum Dokumen Pengadaan.
d. Peserta dapat mengambil salinan BAPP dan/atau Adendum
Dokumen Pengadaan yang disediakan oleh Pokja ULP atau
mengunduhnya melalui website www.pu.go.id.
7. Adendum dokumen pengadaan (apabila ada)
Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam mengunggah
(upload) antara lain:
a. Pokja ULP harus memperhatikan apabila adendum dokumen
pengadaan yang diterbitkan dan diunggah pada waktu yang
bersamaan dengan Berita Acara Pemberian Penjelasan agar
dipastikan sudah tertayang dalam website www.pu.go.id
sehingga peserta dapat mengunduh (download) secara utuh.
b. Pokja ULP harus memperhatikan apabila adendum dokumen
pengadaan yang diterbitkan dan diunggah pada waktu yang
berbeda setelah Berita Acara Pemberian Penjelasan agar
dipastikan sudah tertayang dalam website www.pu.go.id.
sehingga peserta dapat mengunduh (download) secara utuh
dan Pokja ULP mengalokasikan waktu yang cukup sehubungan
dengan hambatan teknis yang terkait dengan teknologi
informasi.
c. Dalam
Instruksi Kepada Peserta (IKP) agar ditambahkan
ketentuan bahwa dokumen pengadaan berikut adendum
19

dokumen pengadaan yang diunggah (upload) terakhir


mengikat.
8. Penyampaian Dokumen
Pokja ULP wajib menetapkan dokumen yang harus disampaikan
oleh peserta didalam dokumen pengadaan.
a. Semi e-Procurement :
Dokumen yang harus disampaikan oleh peserta dengan
hardcopy yaitu Dokumen penawaran terdiri dari antara lain
jaminan penawaran asli, administrasi, teknis, dan harga
(termasuk data kualifikasi).
b. Full e-Procurement :
1) Dokumen yang harus disampaikan oleh peserta secara
elektronik (softcopy) adalah yang ditetapkan oleh Pokja ULP
dalam Dokumen Pengadaan yaitu Dokumen penawaran
terdiri dari antara lain jaminan penawaran asli, administrasi,
teknis, dan harga (termasuk data kualifikasi) dengan
mengunggah (upload) melalui website www.pu.go.id
2) Jaminan penawaran asli dari peserta wajib disampaikan dan
diterima Pokja ULP sebelum berakhirnya batas waktu
pemasukan penawaran.
9. Pembukaan Dokumen
a. Pembukaan penawaran dokumen lelang disaksikan/dihadiri oleh
wakil peserta
b. Berita Acara Pembukaan Penawaran ditandatangani oleh Pokja
ULP dan 2 (dua) orang saksi.
c. Dalam hal Semi e-Procurement salah satu anggota pokja ULP
yang hadir dan 1 (satu) saksi memaraf dokumen penawaran asli
(hard copy) yang bukan miliknya.
10. Evaluasi Penawaran
a. Data yang digunakan Pokja ULP dalam melakukan evaluasi
dokumen penawaran dari peserta adalah:
1) Semi e-Procurement : data yang disampaikan secara hard
copy
2) Full e-Procurement : data yang disampaikan secara
softcopy, Pokja ULP mengunduh (download) melalui website
www.pu.go.id
b. Evaluasi secara elektronik :
1) Dilakukan sesuai ketentuan/kriteria evaluasi yang telah
ditetapkan/
dicantumkan
dalam
Standar
Dokumen
Pengadaan
2) Dokumen elektronik yang rusak akibat kesalahan pengiriman
dokumen oleh penyedia jasa yang mengakibatkan dokumen
20

tersebut tidak dapat dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP, maka


dokumen elektronik tersebut dinyatakan tidak memenuhi
syarat.
11. Penetapan Pemenang
Sebelum dilakukan penetapan pemenang, maka:
Dalam hal Full e-Procurement Peserta yang akan diusulkan sebagai
calon
pemenang
dan
atau
calon
pemenang
cadangan
menyerahkan dokumen asli (hardcopy) untuk dilakukan verifikasi
terhadap Dokumen Elektronik dengan Dokumen Asli, apabila terjadi
perbedaan data penawaran (termasuk data kualifikasi) maka
penawaran tersebut tidak memenuhi syarat dan tidak dapat
ditetapkan sebagai pemenang atau pemenang cadangan.
B. Pengadaan Secara Elektronik Di K/L/D/I lain.
Dalam hal pengadaan secara elektronik di K/L/D/I lain (di luar
Kementerian Pekerjaan Umum) dapat menggunakan ketentuan
pengadaan secara elektronik di K/L/D/I bersangkutan.

21

DAFTAR ISI
KETENTUAN UMUM.......................................................................1
A.Pengertian.................................................................................................1
B.Tujuan .......................................................................................................2
C.Ruang Lingkup...........................................................................................2
D.Acuan/Referensi........................................................................................2
Pedoman Evaluasi Kualifikasi........................................................4
PERSIAPAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI..........................5
A.Identifikasi dan Pemilihan Metode Pengadaan..........................................5
B.Pemaketan Pekerjaan................................................................................6
C.Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)...............................................7
PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN TAHUN JAMAK......................9
i

Anda mungkin juga menyukai