Anda di halaman 1dari 19

Komposisi dan Struktur Bumi

Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan
gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, dalam
kedua arti, massa dan ukuran. Dari keempat planet kebumian, bumi juga memiliki kepadatan
tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga
merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.Putaran
rotasi bumi pada poros utara-selatan yang berakibat terjadinya siang dan malam. Bentuk planet
Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper
pada orientasi kutubkutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini
terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar
dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742
km, atau kira-kira 40.000 km/. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai
1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Perancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global,
variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding
bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi
sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest
(8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut).
Karena buncitan khatulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi
sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga
alam endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar
bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di
muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas
berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan
tersebut, menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal
sebagai relief bumi.

Komposisi kimia
Tabel Kerak oksida F. W. Clarke
Senyawa
Formula Komposisi
Silika
SiO2
59,71%
Alumina
Al2O3
15,41%
kapur
CaO
4,90%
Magnesia
MgO
4,36%
Natrium oksida
Na2O
3,55%
Besi(II) oksida
FeO
3,52%
Kalium oksida
K2O
2,80%
Besi(III) oksida
Fe2O3
2,63%
Air
H2O
1,52%

Titanium dioksida TiO2


Fosfor pentaoksida P2O5
Total

0,60%
0,22%
99,22%

Massa bumi kira-kira adalah 5,981024 kg. Kandungan utamanya adalah besi(32,1%), oksigen
(30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and
aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses
pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan
sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.[10]
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri dari
oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir semuanya adalah
oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan
biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur,
magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini
adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan
perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22%
batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah
yang kecil.

Bumi merupakan salah satu dari sembilan planet yang terdapat dalam tata surya.
Apa bila dibandingkan dengan alam semesta yang tak terbatas luasnya, Bumi
sebenarnya hanyalah benda yang terlalu kecil sehingga dengan mudah dapat hilang
dari pengelihatan, dan hanya tampak sebagai titik yang tidak kelihatan. Bumi
disebut juga planet biru karena tampak berwarna biru apabila dilihat dari luar
angkasa. Planet ini sangat unik dalam tata surya karena terdapat air dalam tiga fasa
(padat, cair dan gas) sehingga bumi memiliki lautan dan kutub es serta terjadinya
siklus hidrologi (diantaranya hujan) yang berkesinambungan. Di bumi juga
berlangsung proses-proses secara aktif, yaitu terjadinya daur (siklus) geologi yang
menyebabkan permukaan Bumi terus mengalami perubahan dan peremajaan
(rejufenation) sepanjang waktu.

Bahwa bumi itu bulat dan berapa ukurannya, telah diketahi manusia sejak 250
tahun sebelum masihi. Pada waktu itu, Erastosthenes dari Yunani menggunakan
azas-azas geometri untuk memecahkan masalah seluruh matra Bumi. Dengan
menghitung arah matahari yang masuk ke dalam lubang sumur di Syene dan
membandingkannya dengan bayangan yang terjadi di Alexandria (berjarak 5000
stades atau 800 km), maka ia tentukan keliling Bumi 40300 km dan garis
tengahnya 12756,4 km). Setelah lebih dari satu millennium, barulah kemudian
teori Geosentris disanggah oleh Nicolaus Coprnicus (1473-1543) dan Johanes
Kepler (1571-1630) serta Galileo Galilei (1564-1642). Sejak saat ini orang baru
sadar Bumi hanyalah sebuah planet dari beberapa planet lainnya yang bergerak
bersama-sama mengitari Matahari (heliosentris). Bumi mengitari (mengorbit)
Matahari dalam lintasan berbentuk elips dengan jarak rata-rata terhadap Matahari
149.500.000 km. bentuk lintasan elips ini mengakibatkan jarak Bumi terhadap
matahari berubah-ubah. Perbedaan jarak bumi di titik terdekat (perihelium) dan
titik terjauh (aphelium) adalah 5 juta mil (3,3%).
Kedudukan equator Bumi tidak sebidang dengan bidang orbit Bumi, tetapi miring
sekitar 23027 sehingga menyebabkan empat musim pada tempat-tempat yang
letaknya jauh dari equator. Miringnya equator bumi diduga akibat tertumbuk
meteorit raksasa pada awal pembentukannya.
Bumi memiliki sebuah satelit namanya Bulan, berdiameter 3.456 km, sedang
jaraknya dari bumi 384.395 km. Bulan berotasi sambil mengelilingi Bumi.Waktu
yang dibutuhkan untuk sekali rotasi sama tepat untuk revolusinya, sehingga
permukaan Bulan yang tampak dari Bumi selalu sama.
Volume Bulan hanya 1/82 dari volume Bumi dan gravitasi 1/6 dari gravitasi Bumi.
Tak ada air dan udara, oleh sebab itu permukaan Bulan tetap abadi karena tidak
terjadi siklus geologi layaknya Bumi.

Sebagai anggota dari tata surya, Bumi dipengaruhi oleh Matahari dan planet-planet
serta benda-benda lainnya yang terdapat dalam tata surya. Walaupun demikian
pengaruh yang berdampak lansung untuk kehidupan di Bumi berasal dari Matahari
dan Bulan.
Bentuk Bumi tidaklah bulat seperti bola sempurna, melainkan menyerupai Oblate
spheroid, yaitu agak pepat pada kutup-kutupnya. Panjang jari-jari di kutub 6.356,8
km dan di equator 6.378,2 km, dengan luas permukaan 510.100.954 km 2. Bentuk
seperti ini disebut Geoid, yaitu suatu bentuk yang berbeda dari planet-planet
lainnya , dan hanya dimiliki oleh Bumi (ellipsoid triaxial/krasovsky ellipsoid).
Secara teoritis pepatnya bol Bumi yang terjadi disebabkan adanya rotasi sejak awal
pembentukannya sebelum Bumi belum padat. Akibatnya, pada bagian yang searah
dengan sumbu rotasi akan terjadi kemampatan, sedangkan yang tegak lurus, yaitu
yang searah dengan equator akan mengalami pengembangan.
A. GRAVITASI BUMI
Bentuk yang unik menyebabkan permukaan Bumi memiliki gaya tarik yang
disebut gravitasi. Secara umum di wilayah kutub kekuatan gravitasi lebih besar
dari pada di khatulistiwa. Percepatan gravitasi dari arah kutub ke equator
perubahannya secara perlahan. Namun di beberapa tempat ada yang gaya tariknya
diatas normal (positive gravity anomaly) dan juga di bawah normal (negative
gravity anomaly).
Anomali atau penyimpangan gravitasi Bumi dapat disebabkan oleh factor-faktor
geologis setempat, seperti adanya batuan-batuan yang berdensitas rendah dan
batuan-batuan yang densitas tinggi. Atau mungkin adanya gejala struktur di dalam
Bumi. Besarnya gravitasi Bumi dapat diukur dengan alat Gravity meter.
B. BERAT JENIS BUMI
Berat jenis lapisan kerak (permukaan) Bumi berdasarkan dari contoh bebatuan dan
tanah keras adalah berkisar 1,5-3,4 gram/Cm3 dengan rata-rata 2,7 gram/Cm3.

Sedangkan berat jenis Bumi secara keseluruhan, yaitu berat Bumi dibagi dengan
volume Bumi adalah 5,52gram/Cm3.
Karena rata-rata berat jenis Bumi keseluruhan 5,52 sedangkan berat jenis kerak
Bumi hanya 1,5 3,4, maka diperkirakan pusat Bumi terdiri atas benda dengan
berat jenis tidak kurang dari 12 gram/Cm 3. Berat jenis seperti ini hampir menyamai
kepadatan logam keras.
Berdasarkan pengamatan terhadap diffusion velocity of seismic oscillation
(penyebaran kekuatan gelombang gempa), gelombang-gelombang longitudinal
membelok dengan ketajaman tertentu pada kedalaman 2,900 meter, sementara
gelombang-gelombang transversal melemah. Ini sebagai pertanda bahwa
kedalaman 2,900 meter sifat batuan telah mengalami perubahan yang tajam.
C. SUHU BUMI
Kita tahu bahwa terdapat perubahan berat jenis dan tekanan di dalam bumi.
Perubahan tekanan di dalam bumi juga akan berpengaruh terhadap suhu bumi.
Suhu akan meningkat dengan kedalaman, peningkatan ini akibat sifat lapisan kerak
bumi dan peningkatan suhu berbeda beda pada suatu tempat. Suhu meningkat
antara 10-500C /km, dengan rata-rata 300C. Batuan dalam kerak bumi menyimpan
panas dan dilepas kearah permukaan sebesar 1,5 x 10-6 kal/(cm2)(saat) atau kurang
lebih 50 kal/cm2 setiap tahun, cukup untuk mencairkan lapisan es setebal 6 mm
(panas yang dibutuhkan untuk peleburan es ialah 80 kal/g). Ini menunjukkan
bahwa panas dari dalam bumi sangat kecil peranannya terhadap perubahan
keadaan iklim.

Tabel 8. Pengeluaran panas oleh batuan beku


Panas
Panas
dihasilkan
dihasilkan

Panas
dihasilkan

Jumlah
pengeluaran

Jenis batuan
Granit
Asit
Pertengahan
Pertengahan
Basalt
Dunit

oleh U, (erg/g
tahun
117
126
43
81
25
0,42

oleh Th,
(erg/g tahun
84
109
36
81
41
0,44

oleh K, (erg/g
tahun)
34
38
29
29
6,4
0,01

panas (erg/g
Tahun)
235
273
108
191
72
0,87

D. STRUKTUR DI DALAM BUMI


Data seismograf dapat ditafsirkan bahwa bumi dibagi tiga bagian utama yaitu
teras, mantel dan kerak. Bukti-bukti geofisik memberikan sifat-sifat fisik dari
ketiga bagian itu dan dapat ditentukan kandungan unsur didalam Bumi.
Kerak Bumi heterogen dan ketebalannya berbeda-beda dari satu tempat ke tempat
lain. Perbedaan sangat mencolok antara kerak benua dengan lempengan lautan
yang dalam. Kerak benua dibagi dua yaitu bagian atas yang mengandung granit
atau gradiorit dan bagian bawah mengandung basalt .Bagian atas dengan kawasan
yang dinamai sial (tersusun oleh unsure yang kaya Si dan Al) dan bagian bawah
dengan kawasan yang dinamai sima (tersusun oleh unsure yang kaya Si dan
Mg)
Bumi merupakan proyektil yang terdiri dari besi dan nikel dengan kerak
dipermukaannya. Planet lainnya diperkirakan mempunyai komposisi sama,
berawal temuan meteorit berbagai ukuran di permukaan Bumi ;
1. Siderit atau meteorit besi, terdiri dari campuran besi dan nickel
2. Siderolit, terdiri dari campuran besi-nikel dengan silikat-silikat berat seperti
olivine dan piroksin
3. Aerolit atau meteorit batu, terdiri dari silikat-silikat berat (olivine, piroksin) dan
mineral lainnya.

Hasil penelitian geofisika berdasarkan getaran gelombang seismic dan sebaran


berat jenis menuntun Suess & Wiechert kearah sebaran pembagian sususunan dan
komposisi Bumi sebagai berikut ( gamabar 1)
Sial
Kerak Bumi (sisik silikat)
1200 km

Sima
Lapisan antara (Lapisan sulfida
Oksida) 1700 km
Inti besi nickel 3500 km

1. Kerak Bumi, mempunyai ketebalan 30-70 km, terdiri dari batuan basa dan asam.
Berat jenis lapisan ini kurang lebih 2,7
2. Selubung bumi atau silikat, mempunyai ketebalan 1200 km dan berat jenis 3,4-4
3. Lapisan antara atau chalkosfera, merupakan sisik oksida dan sulfide dengan
ketebalan 1700 km dan berat jenis 6,4
4. Inti besi nikel atau barisfera, berjarak 3500km dan berat jenis 8,6
Willamson & Adam membuat kesimpulan tentang susunan bumi sbb:
1. Kulit bumi mempunyai ketebalan 100 km, terdiri dari silica dan silikat ringan,
berat jenis 2,8-3,2
2. Kulit peridotit, mempunyaim ketebalan 1600 km terdiri dari silikat berat (peridotit)
dan berat jenis 3,3-3,35
3. Kulit palistik, mempunyai ketebalan 1400 km, terdiri campuran nikel dan besi
serta siderolitik, berat jenis 6-8
4. Inti logam nikel-besi, ketebalan 3400 km dan berat jenis 10
Pembagian/susunan dan komposisi bumi menurut Goldschmidt 1933 adalah sbb:

1. Kulit bumi tebal 120 km, berat jenis 2,8


2. Kulit eklogit, terdiri dari silikat berat, tebal 1000 km dan berat jenis 3,6-4
3. Kulit Sulfida dan oksisda, tebal 1700 km, berat jenis 5-6
4. Inti nikel-besi, tebal 3400 km dan berat jenis 8
Masih mendasarkan pada sebaran kecepatan gelombang gempa dan berat jenis,
seperti yang sebelumnya dikemukakan oleh Feffreys & Guttenberg (1992),
Ringwood (1975) membuat simpulan bahwa bumi terdiri dari lapisan seri
konsentris suatu massa padat, cair-liat dan kerak yang merupakan bagian terluar.
Kerakbumi, dari bagian permukaan hingga bidang diskontinyunitas Mohorovisic,
di bawah benua mempunyai kedalaman antara 20 dan 50 km, sedang dibawah
samodra kedalaman antara 10 dan 12 km. Kerakbumi tersebut disusun oleh batuan
beku, sedimen dan malihan. Di bawah kerakbumi, pada kedalaman 400 km,
terdapat selubung atas (uppur mantle) yang tercirikan oleh sebaran gelombang
gempa rendah, terutama untuk gelombang S. Bagian selubung atas bumi terutama
terdiri dari eklogit atau peridotit yang kaya Fe, Mg, Ca, Na dan silikat aluminium,
dengan viskositas rata-rata 8 x 1021 poise. Sebelumnya, Daly (1940) menyebut
kerakbumi dengan lithosfera dan selubung atas yang identik dengan low velocity
zone disebut astronefera. Zona peralihan (transition zone) terletak antara
kedalaman 400 dan 1000 km, ditandai oleh landaian kecepatan gelombang gempa
tinggi, dan tersusun dari silikat besi padat, Mg, Ca, Al, oksida besi dan silikat.
Lapisan selubung bawah (lower mantle) terletak pada kedalaman 1000-2900 km,
dicirikan dengan kenaikan kecepatan gelombang gempa yang relative sebanding
dengan bertambahnya kedalaman.
Lapisan ini disusun oleh oksida besi padat, Mg dan SIO 2 dengan viskositas ratarata 1023 poise. Sedang inti bumi (core) terbagi menjadi dua, yaitu inti bumi luar
(outer core) dan inti bumi dalam (inner core). Inti bumi luar terdapat pada
kedalaman 2900-5100 km dan inti bumi dalam antara 5100 hingga 6371 km.

Bagian luar inti terdiri dari besi dan sejumlah kecil silica, sulfur dan oksigen;
sedang bagian dalam terutama terdiri dari besi padat (solid iron)
Tabel 9. Struktur dalam bumi menurut Ringwood
Kedalaman
20-50 km
Di bawah kerak benua
10-12 km di bawah kerak
samodra

Nama bagian

Susunan batuan

Kerak bumi

Batuan beku, sedimen dan


malihan

Bidang diskontinyu
Selubung atas

Mohorovisic
Eklogit & peridotit, kaya
Fe, Mg, Ca, Na & silikat
Al

400 km

Ketrangan

Dicirikan dengan sebaran


gelombang gempa rendah,
terutama gelombang S
Viskositas 8 x 1021 poise
Jalur peralihan

400-1000 km

Silikat besi padat, Mg,


Ca, Al, Oksida besi &
Silikat

Dicirikan dengan
landaian kecepatan
gelombang gempa yang
tinggi

Oksida besi padat, Mg,


SiO2

Kenaikan kecepatan
rambat gelombang gempa
selaras dengan
bertambahnya kedalaman.
Viskositas rata-rata
1023poise

Selubung bawah
1000-2000 km

Inti luar
Besi, sedikit silikat,
belerang & oksigen

2900-5100 km
IInti dalam

Besi padat
5100-6371 km

Magma berasal dari peleburan setempat pada kerak atau selubung atas
Ringwood (1975) berhasil menyusun struktur kerak bumi mendasarkan analisisnya
atas tafsiran gelombang gempa, pengukuran gaya berat dan magnetic, pemboran
inti pada kedalaman tertentu (terbatas); juga deduksi atas sejarah geologi,
petrogenesa batuan yang tersingkap dan geokimia.

Lingkungan tektonik kerakbumi adalah benua, cekungan di samodra, pinggiran


benua, busur kepulauan dan palung
Tabel 10. Struktur Bumi berdasarkan sifat kimia dan fisiska
Nama
Atmosfera
Biosfera

Sifat Kimia yang penting


N2,O2,H2O, CO2, gas lain
H2O, bahan organic dan

Sifat Fisika yang penting


Gas
Padat, cair

Hidrosfera

bahan kerangka
Air tawar, air asin, salju

Cair dan padat

Kerak
Mantel

dan es
Batuan silikat biasa
Bahan silikat, sebagian

Padat
Padat

besar olivine, dan


piroksen pada tekanan
tinggi
Aloy besi-nikel

Teras atau sidorosfera

Bagian atas cair bagian


bawah mungkin padat

Tabel 11. Ketebalan dan volume bagian Bumi


Ketebalan (km)

Volume (1 Berat Jenis Massa


1027 minimum

% jisim

Jisim

cm3)
Atmosfer
Hidrosfer

3,80

0,00137

1,03

0.000005
0,00141

0.00009
0,0024

Kerak
Mantel
Teras
Keseluruhan

(min)
17
2883
3471
6371

0,008
0,0899
0,175
1,083

2,8
4,5
11,0
5,52

0,024
4,016
1,936
5,976

0,4
67,2
32,4
32,4

Clarke dan Washington (1924) mereka bekerja sangat mendalam menetukan


kandungan kimia kerakbumi di semua kawasan kurang lebih sama walaupun pada
kawasan yang berlainan . Kandungan % SiO 2 batuan yang berasal dari kawasan
lautan lebih rendah, seperti batuan pada kepulauan Antlantik dan Pasifik, ini
membuktikan bahwa lapisan Sial adalah sedikit/kecil pada lempeng lautan.
Dari sampel batuan beku, dari 5159 analisis didapakan komposisi utama tanpa
H2O dan unsure-unsur minor sebagai berikut:
Tabel 12. Komposisi kimia utama oksida dalam kerak bumi
SiO2
60.18

Al2O3
15.61

Fe2O3
3.14

FeO
3.88

MgO
3.56

CaO
5.17

Na2O
3.91

K2O
3.19

TiO2
1.06

P2O5
0.30

Kandungan tersebut tidak cocok dengan sebarang batuan igneus (batuan beku)
tetapi adalah perantaraan diantara batuan granit dengan basalt, yang secara
kebetulan terdapat pada kebanyakan batuan beku.
Terdapat banyak penyimpangan tentang cara pada anilisis untuk mendapatkan ratarata pada batuan beku. Penyimpangan ini berdasarkan;
1. Ketidak seimbangan taburan geografi dalam analisis
2. Taburannya secara statistik tidak dapat ditentukan karena jenis batuan yang
berbeda-beda
3. Terbatasnya jenis batuan yang dikaji dalam analisis
Kerak bumi yang terdiri dari batuan berhablur dari kawasan yang berbeda di
daerah selatan Norwegia yang terbentuk pada zaman Fenoscandia, dari 77 analisis
batuan memberikan gambaran komposisi kimia kerak bumi sbb;
Tabel 13.
SiO2
Al2O3 Fe2O3 MgO CaO Na2O K2O
H2O
TiO2 P2O5
FeO
59,12 15,82 6,99
3,30
3,07
2,05
3,93
3,02
0,79
0.22
Angka-angka ini sepadan atau sama yang diperkirakan oleh Clark dan Washington
terutama pada pelarutan dan penghidratan natrium dan kalsium.
Para ahli sains di Vernadsky Institut of Geochemistry, Moscow telah membuat
kajian sistematis tentang kandungan kerak bumi, dengan melakukan ribuan contoh
batuan dari daerah Rusia dan geosinklin Caucasia dan mengabungkan data yang
diperoleh dari kawasan lainnya. Ronov dan Yaroshevsky membuat kajian yang

ringkas, mereka mengenal betul jenis batuan tiga jenis kerak bumi; kerak benua,
kerak lautan dan kerak subbenua (terutama daerah antar benua dan lerengnya).
Kerak bumi yang diperkirakan oleh mereka berdasarkan bebas air dan gas
karbondioksida sbb;
Tabel 14.
Kerak benua
Komponen
Kerak bumi
61,9
SiO2
59,3
0,8
TiO2
0,9
15,6
Al2SO3
15,8
2,6
Fe2O3
2,6
3,9
FeO
4,4
0,1
MnO
0,2
3,1
MgO
4,0
5,7
CaO
7,2
3,1
Na2O
3,0
2,9
K2O
2,4
0,3
P2O5
0,2
Tabel 15. Jumlah unsure-unsur di dakam kerak bumi dalam ppm
Nomor Atom
Unsur
Kerak bumi
Granit (G1)
1
H
1400
400
3
Li
20
22
4
Be
2,8
3
5
B
10
1,7
6
C
200
200
7
N
20
59
8
O
466 000
485 000
9
F
625
700
11
Na
28 300
24 600
12
Mg
20 900
2 400
13
Al
81 300
74 300
14
Si
277 200
339 600
15
P
1 050
390
16
S
260
58
17
Cl
130
70
19
K
25 900
45 100
20
Ca
36 300
9 900
21
Sc
22
2,9
22
Ti
4 400
1 500

Diabes (W1)
600
15
0,8
15
100
52
449 000
250
16 000
39 900
79 400
246 100
246 100
610
123
200
5 300
78 300
35

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

V
Cr
Mn
Fe
Co
Ni
Cu
Zn
Ga
Ge
As
Se

135
100
950
50 000
25
75
55
70
15
1.5
1.8
0,05

17
20
195
13 700
2,4
1
13
45
20
1,1
0,5
0,007

6400
114
1 280
77 600
47
76
110
86
16
1,4
1,9
0,3

35
37
38
39
40
41
42
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
55
56
57
58
59
60
62
63
64

Br
Rb
Sr
Y
Zr
Nb
Mo
Ru
Rh
Pd
Ag
Cd
In
Sn
Sb
Te
I
Cs
Ba
La
Cc
Pr
Nd
Sm
Eu
Gd

2,5
90
375
33
165
20
1,5
0,01
0,005
0,01
0,07
0,2
0,1
2
0,2
0,01
0,5
3
425
30
60
8,2
28
6,0
1,2
5,4

0,4
220
250
13
210
24
6,5

0,4
21
190
25
105
9,5
0,57

0,02
0,05
0,03
0,02
3,5
0,31
<1
< 0,03
1,5
1 220
101
170
19
55
8,3
1,3
5

<0,001
0,025
0,08
0,15
0,07
3,2
1,0
<1
< 0,03
0,9
160
9,8
23
3,4
15
3,6
1,1
4

65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
90
92

Tb
Dy
Ho
Er
Tm
Yb
Lu
Hf
Ta
W
Re
Os
Ir
Pt
Au
Hg
Tl
Pb
Bi
Th
U

0,9
3,0
1,2
2,8
0,5
3,4
0,5
3
2
1,5
0,001
0,005
0,001
0,01
0,004
0,08
0,5
13
0,2
7,2
1,8

0,54
2,4
0,35
1,2
0,15
1,1
0,19
5,2
1,5
0,4
<0,002
0,00007
0,00001
0,0019
0,004
0,1
1,2
48
0,07
50
3,4

Tabel. 16 unsur-unsur yang ada di dalam kerak bumi


Unsur
% berat
% atom
Jari2 atom
(A0)
O
46,60
62,55
1,40
Si
27,72
21,22
0,26
Al
8,13
6,47
0,53
Fe
5,002
1,92
0,77
Mg
2,09
1,84
0,72
Ca
2,63
1,94
1,12
Na
2,83
2,64
1,16
K
2,59
1,42
1,60

0,65
4
069
2,4
0,30
2,1
0,35
2,7
0,5
0,5
<0,002
0,0003
0,003
0,0012
0,004
0,2
0,11
7,8
0,05
2,4
0,58
% volum
91,7
0,2
0,5
0,5
0,4
1,5
2,2
3,1

Pada kedua data tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang kerak bumi
secara keseluruhan karena sampel juga diambil kerak dibawah lautan.
Tabel 17. Unsur-unsur utama dalam kerak bumi
Elemen
%
Elemen
%
Oksigen (O)
46,71
Karbon (C)
0,094
Silikon (Si)
27,69
Mangan (Mn)
0,09
Alumunium (Al)
8,07
Belerang (S)
0,08
Besi (Fe)
5,05
Barium (Ba)
0,05
Calsium (Ca)
3,65
Chlor (Cl)
0,045
Natrium (Na)
2,75
Chrom (Cr)
0,035
Kaluim (K)
2,58
Fluor (Fr)
0,029
Magnesium (Mg)
2,08
Zirkon (Zr)
0,025
Titanium (Ti)
0,62
Nikel (Ni)
0,019
Hidrogen (H)
0,14
Unsur-unsur lain
0,063
Posphor (P)
0,13

Sebagaimana kita ketahui bumi adalah planet pada urutan ketiga setelah planet-planet lain yang
berdekatan dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat
dengan radius 6.370 km. Bumi terdiri dari bermacam-macam srtuktur dan lapisan sehingga
terbentuk satu planet yaitu bumi.

Struktur Bumi
Bentuk Planet Bumi
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang
tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa.
Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih
besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah

12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai
1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Perancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global,
variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding
bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi
sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest
(8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut).
Karena buncitan khatulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi
sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga
alam endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar
bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di
muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas
berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan
tersebut, menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal
sebagai relief bumi.
Komposisi Kimia Bumi
Massa bumi kira-kira adalah 5,981024 kg. Kandungan utamanya adalah besi(32,1%), oksigen
(30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and
aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses
pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan
sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri dari
oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir semuanya adalah
oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan
biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur,
magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini
adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan
perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22%
batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah
yang kecil.

Lapisan Lapisan Bumi


Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai
berikut:
1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan
kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa
dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian
bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga
kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak
bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di
bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.
3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%),
nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 5200 km. Lapisan ini dibedakan
menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan
terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi
berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang
suhunya mencapai 4.500 oC.

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat
(lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai
bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai; bagian udara (atmosfer) yang

menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme
(biosfer). Selengkapnya mengenai atmosfer,bisa membaca pada tulisan terdahulu tentang
pengertian atmosfer.
Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus
biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan
materi padat.

1.
Kerak Bumi (Crust)
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu :
a. Kerak samudra, mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak
benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.Unsur-unsur kimia utama pembentuk
kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%),
Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%),
Magnesium (Mg) (2,1%).
b. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan
ketebalan total kurang lebih 80 km. Para ahli dapat merekonstruksi lapisan-lapisan
yang ada di bawah permukaan bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap
seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi
kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori
Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan
bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung
Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam
adalah Danau Titicaca, dan laut terbesar adalah Laut Kaspia.
2.

Selubung Bumi (Mantle)


Secara fisik, lapisan ini terbagi menjadi dua, yaitu: mantel bagian atas
(upper mantle) yang bersifat padat, mantel bagian tengah yang bersifat gel/semisolid (sebenarnya lapisan tengah ini juga masih bagian dari upper mantle), dan
mantel bagian bawah (lower mantle) yang bersifat padat. Lapisan mantel ini

berkomposisi Ferro-Magnesian (Fe-Mg). Ketebalan mantel bumi sekitar 2900 km.


Mantel ini juga merupakan sumber dari magma gunungapi hot spot, seperti di
Kepulauan Hawaii.
Kerak bumi ditambah mantel bagian atas (semuanya bersifat padat dan getas)
dikenal sebagai Litosfer (lithos, dari bahasa Yunani, yang berarti batu).
Ketebalannya sekitar 100 km. Litosfer inilah yang menjadi definisi dari Lempeng
Tektonik (Plate Tectonic). Sedangkan mantel yang bersifat gel/semi-solid disebut
Astenosfer (asthenes, dari bahasa Yunani, yang berarti lemah). Ketebalannya
sekitar 250 km. Pada Teori Tektonik Lempeng, litosfer ini mengapung, bergeser dan
bertumbukan satu sama lain di atas lapisan astenosfer. Mantel bagian bawah dan
paling tebal disebut Mesosfer dengan ketebalan sekitar 2550 km. Mesosfer ini
bersifat padat.
3.

Inti Bumi (Earths Core)


Inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu: inti bumi bagian luar (outer core) dan
inti bumi bagian dalam (inner core). Secara kimiawi keduanya berbeda. Inti bumi
bagian luar bersifat liquid. Ketebalannya sekitar 2200 km. Sedangkan Inti bumi
bagian dalam bersifat padat dengan ketebalan sekitar 1200 km. Inti bumi ini
berkomposisi Fe-Ni (Ferro-Nickel). Karena bumi berotasi pada porosnya, inti bumi
bagian luar juga berputar dan menghasilkan medan magnetik bumi. Bayangkan air
yang ikut terputar di dalam gelas yang berputar pada sumbunya.

Anda mungkin juga menyukai