Pengolahan RSS
disaring
Gilingan sheet
digantung
Pembuatan Bandela
Pengepakkan
Pengasapan
Proses pengasapan lembaran-lembaran karet merupakan proses pengeringan
lembaran karet yang juga bertujuan untuk memberikan warna coklat pada karet.
Asap yang diserap karet juga berguna sebagai desinfektan karena kandungan zat
seperti formaldehid, fenol, dan zat asam organik. Suhu pengasapan tidak boleh
kurang dari 40C karena sifat desinfektan asap tidak akan berfungsi.
Teknik pengasapan dan pengeringan yang digunakan harus menyesuaikan
sifat kepolaran dari partikel asap dan juga air. Pertikel asap merupakan partikel
terdispersi di dalam campuran gas yang berasal dari pembakaran kayu. Kutub
polar partikel asap akan kontak dengan kutub polar air pada lembaran karet yang
masih basah sehingga terjadi koagulasi asap yang menyebabkan warna coklat
pada permukaan lembaran karet.
Pengasapan dan pengeringan lembaran karet menggunakan rumah asap.
Rumah asap yang digunakan bermacam-macam dari yang sederhana dan
berkapasitas rendah sampai yang modern dan berkapasitas tinggi.
Rumah pengasapan modern terdiri dari 3-6 kamar yang terdiri dari dua bagian
yaitu bagian atas dan bagian bawah. Bagian bawah merupakan ruang dapur
atau tempat pembakaran yang digunakan sebagai sumber pengasapan. Di
bagian bawah terdapat lorong untuk mengalirkan asap dari ruang pembakaran
menuju bagian atas ruang pengasapan. Pada ruang pengasapan dipasang 4-6
tingkat penggantungan lembaran karet. Jarak masing-masing penggantungan 10
cm, sedangkan jarak tingkat gantungan tergantung pada panjangnya lembaran
karet. Tingkatan yang paling bawah mempunyai tinggi 1.5 meter dari lantai.
Tinggi ruangan kurang lebih 3 meter, sedangkan panjang dan lebarnya kamar 6
m x 3 m. setiap kamar dapat digantungkan sebanyak 800-1000 lembaran atau
sekitar 1.5 ton lembaran karet kering. Tempat penggantungan karet biasanya
digunakan rak-rak yang diletakkan diatas lori sehingga dengan mudah
dimasukkan ke dalam ruang pengasapan.
Sebagai bahan bakar digunakan kayu bakar dari batang karet. Oven yang
digunakan dari drum yang dibelah, diatas drum oven dipasang plat-plat drum
lain yang menahan agar nyala api tidak terlalu tinggi dan menahan naiknya abu
yang dapat melekat dan mengotori lembara-lembaran karet yang sedang
dikeringkan. Untuk menghasilkan asap yang lebih banyak digunakan kayu
bakar yang basah. Pengaturan suhu pada proses pengasapan dibutuhkan agar
menghasilkan lembaran karet kering yang bermutu baik. Untuk mengatur suhu
dan pertukaran udara selama proses pengasapan dan pengeringan berlangsung
diatur sebagai berikut:
Hari pertama
Suhu dalam ruanga tempat pengasapan dipertahankan pada suhu 40-45C.
pertukaran udara harus berlangsung dengan baik, dimana ventilasi sedikit terbuka.
Pada fase ini diusahakan agar oven sebanyak mungkin menghasilkan asap dengan
suhu yang cukup tinggi sehingga asap dapat naik ke ruangan penggantungan.
Hari kedua
Selama 24 jam yang kedua, suhu di dalam kamar pengasapn diantara
gantungan lembaran-lembaran karet dinaikkan sampai 50-55C. Air yang melekat
pada permukaan lembaran mulai menguap. Proses penguapan akan lebih cepat
bila uap dapat dikeluarkan dari ruang pengasapan. Kondisi tersebut dapat
dilakukan dengan membuka ventilasi.
maka
proses
pengeringannya
berlangsung
perlahan
dengan