Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PADA BANGUNAN
NAMA
NIM
: D300120021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teknik Arsitektur merupakan perpaduan antara seni dan teknik bangunan yang di dalamnya
termasuk perencanaan, konstruksi, dan penyelesaian dekoratif yang mempelajari bentuk fisik
ruang buatan sebagai tempat bagi manusia yang berhubungan dengan segala kompleksitas
kebutuhan kehidupannya, baik individu maupun kelompok. Arsitektur tidak hanya terbatas pada
bangunan saja namun meliputi interior, landscape (ekterior), kawasan dan lebih luas lagi akan
mempelajari tentang perencanaan kota.
Dalam Teknik Arsitektur, para calon arsitek diajarkan untuk mendesain obyek
pembangunan berskala luas secara lengkap dan menyeluruh mulai dari lingkungan terkecil
sampai kepada tata ruang perkotaan. Yang dipelajari dalam teknik arsitektur bukan hanya
sekedar belajar menggambar. Namun juga dibutuhkan ide yang kreatif, kepedulian terhadap
lingkungan, dan pengetahuan yang luas tentang banyak hal misalnya teknologi rancang
bangun, ilmu struktur, teknologi bahan, industri, dan peralatan apa saja yang diperlukan agar
bangunan dapt berfungsi dengan baik sehingga dapat tercipta suatu bangunan yang bagus dan
nyaman, serta ilmu sosial dan ekonomi.
Perkembangan Arsitektur modern :
1. PERIODE I (1900 1929)
Mulai tahun 1890-an sampai dengan 1930-an, terjadi sejumlah pertentangan dalam dunia
Arsitektur yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksperimen yang dilakukan oleh
perorangan maupun kelompok, Eksperimen tersebut, diungkapkan sebagai sebuah
pertentangan yang mana dibutuhkan 40 tahun untuk mengubah Arsitektur menjadi sekarang
apa yang dikenal sebagai Arsitektur Modern.
2. PERIODE II (1930-1939)
Pada periode II perkembangan arsitektur modern sudah sampai di seluruh Eropa, Amerika
dan Jepang, yg mana masing-masing daerah mempunyai perbedaan iklim, keadaan tanah,
corak tradisi, yang bisa mempengaruhi apresiasi bentuknya. Perkembangan metode hubungan
ruang, bentuk, bahan dan struktur tidak lagi bersifat universal, akan tetapi mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan tempat dimana bangunan itu didirikan, mempunyai
hubungan erat dengan spesivikasi kedaerahan dan keregionalan.
3.
rumah tinggal, menyebabkan faktor-faktor kebutuhan manusia akan rumah tinggal dan gedunggedung menjadi latar belakang pada periode ini. karena kerusakan akibat perang tersebut perlu
dibangun kembali , maka usaha untuk mempercepat pembangunan antara lain dengan fabrikasi
komponen bangunan yang lebih ekonomis dan rasional sesuai dengan tujuan Revolusi Industri .
4.
hanya mempertimbangkan bagian dalamnya saja, tetapi juga hubungannya dengan keadaan
lingkungan di mana bangunan tersebut akan berdiri (misalnya : iklim). Bangunan yang ercipta
mencerminkan suatu dialogi dengan teknologi, hal ini terlihat dari penggunaan produk baru,
seperti; baja, alumunium, metal, beton pracetak.
5.
Setelah mengalami beberapa variasi sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan
pandangan-pandangan pada fase I dan periode sebelumnya. Dalam Teknik Arsitektur, ada
beberapa bidang keahlian yang ditawarkan. Bidang keahlian tersebut antara lain adalah :
1. Sains dan Teknologi Bangunan
2. Perancangan Arsitektur berbasis komputer
3. Lingkungan kota dan pemukiman
B. PERMASALAHAN
BAB II
PEMBAHASAN
Arsitektur dapat pula diartikan tukang, maka architecturesebagai suatu pengungkapan hasrat ke
dalam suatu media yang mengandungkeindahan.2.
2. Berdasarkan anggaran dasar Ikatan Arsitektur Indonesia
Arsitektur didefinisikansebagai wujud hasil penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi,
dan seni secara utuhdalam menggubah ruang dan lingkungan binaan, sebagai bagian dari
kebudayaan danperadaban manusia.3.
3. Berdasarkan wikipedia
Arsitektur adalah aktivitas desain dan membangun sebuahgedung serta struktur fisik
lainnya, yang memiliki tujuan utama untuk menyediakantempat berteduh bagi kepentingan
sosial. Dalam definisi yang lebih luas, arsitektur jugameliputi desain dari keseluruhan
lingkungan bangunan, dari level makro, yaitubagaimana bangunan dapat bersatu dengan
bentang di sekitarnya sampai dengantingkat mikro dari arsitektur atau detil konstruksi, misal:
furniture.
Definisi arsitektur pun hingga saat ini masih seringdiperdebatkan. Tetapi dalam rangka
pengembangan peta jalan pengembangan industriarsitektur ini, maka arsitektur didefinisikan
sebagai wujud hasil penerapan pengetahuan, ilmu,teknologi, dan seni secara utuh dalam
menggubah ruang dan lingkungan binaan, sebagaibagian dari kebudayaan dan peradaban
manusia, sehingga dapat menyatu dengan keseluruhanlingkungan ruang dari tingkat makro
sampai dengan tingkat mikro.Pada skala makro, arsitektur berkaitan dengan perencanaan tata
kota (town planning, hinggaperencanaan transportasi, urban/rural planning ), landscape
planning, urban design. Sedangkandalam skala mikro dimulai dari perencanaan interior
ruangan hingga bangunan termasukeksterior maupun taman.
Arsitek sebagai salah satu penentu arah perkembangan arsitektur di Indonesia dituntut
untuk lebih aktif berperan dalam menentukan arah dengan pemahaman terhadap nilai dan
norma yang hidup di masyarakat sebagai tolok ukurnya. Selain itu, diperlukan pula kreativitas
untuk menjabarkan rambu-rambu tradisional sebagai suatu konsep yang telah lama dimiliki
masyarakat ke dalam bentuk-bentuk yang akrab dengan lingkungan dan mudah dicerna apa
makna serta pesan yang akan disampaikan.
Pada saat ini terasa sulit membedakan mana karya yang baik dan cocok untuk
Indonesia, karena perkembangan arsitektur cenderung mengarah pada gaya internasional
yang tidak mempunyai jati diri indonesiawi-nya.
Interaksi antara Pemilik Bangunan, Peraturan Daerah dan Arsitek perlu memiliki
kesamaan pandang kendati pada kenyataannya terdapat banyak perbedaaan yang tidak
terlalu jauh sehingga karya-karya arsitektur tersebut tidak sekedar emosi dari Arsiteknya.
Peran Arsitek adalah menciptakan suatu wadah atau ruang sebagai kelangsungan hidup
manusia yang memungkinkan tercapainya kondisi optimal bagi pengembangan masyarakat
sebagai pemakai dan terpeliharanya fungsi-fungsi alam dalam kesinambungan yang dinamis.
Bilamana Arsitek yang bersangkutan tidak berhasil memenuhi persyaratan di atas, maka
lambat atau cepat lingkungan buatan berikut segala isinya akan berantakan, sebab sikap
Arsitek berbeda dengan pemakai maupun pengamat karya arsitektur dalam memandang dan
memikirkan tata lingkungan buatan sebagaimana dilakukan sebagian orang. Dengan hadirnya
arsitektur, masyarakat mempunyai persepsi dan kebutuhan yang berbeda karena dipengaruhi
berbagai cara oleh sifat lingkungan sebagai akibat dari perilaku Arsitek dalam melakukan
rancangannya.
Karena arsitektur bertujuan untuk masyarakat, maka hasil karya arsitektur seringkali
dinilai kurang kompromi dengan lingkungannya. Terciptanya karya arsitektur yang cocok dan
sesuai dengan lingkungan-nya tentu bukan monopoli dari si Arsiteknya saja. Penjabaran dan
perwujudan akan tata nilai ekonomis karya arsitektur akan melibatkan semua pihak. Hal
tersebut terjadi karena masyarakat sudah memiliki preferensi dalam kognisinya tentang bentukbentuk yang ditampilkan sebagai bentuk-bentuk yang secara historis pernah menjadi miliknya.
Dari Pemberi Tugas (bouwheer) tentu sangat diharapkan bisa menahan emosi kehendaknya,
sehingga Arsitek dapat merealisir gagasan bouwheer dengan baik dan optimal.
1. Arsitektur Prasejarah
Arsitektur Neolithic
Gambar 2.2 Dekorasi langit-langit di aula Medinet Habu,dimana terdapat deretan tiang
bulat- sebuah contoh dari Arsitektur mesir masa lampau.
Pada awalnya, ras manusia melihat dunia secara keseluruhan penuh dengan para
dewa, minuman keras dan roh. Jalan di mana orang-orang mencapai kata mufakat dengan
lingkungan dekat mereka adalah dengan didasarkan pada kemahakuasaan dari Dewa. Banyak
aspek dari kehidupan yang sehari-hari dilaksanakan berkenaan dengan gagasan untuk ilahi
atau hal-hal yang gaib dan jalan itu hadir di dalam siklus kematian dari generasi, tahun, musim,
hari dan malam. Panen sebagai contoh dilihat seperti kebaikan dari dewa kesuburan.
Demikian pula,pendirian dan perintah dari kota dan bangunan terpenting dari kota
tersebut ( kuil atau istana) dijalankan oleh para imam atau bahkan penguasa dan pembangunan
konstruksinya di iringi oleh upacara agama yang bermaksud agar aktifitas manusia
mendapatkan berkah dari yang ilahi.
Arsitektur Mesir masa lampau dikarakterisasikan oleh ketegangan antara dunia
kematian yang ilahi dan kehidupan abadi. Kota akan dipengaruhi oleh kesucian alam luar dan
kuil atau istana akan bertindak sebagai rumah Tuhan. Arsitek,menjadi imam atau raja adalah
bukan yang penting; mereka hanya bagian dari tradisi yang berkelanjutan.
3. Arsitektur Roma
Gambar 3.2 Sisa dari Pemandian di Diocletian, Roma. Sketsa dibuat oleh Etienne_Du_Prac
pada abad ke 16
Sejarawan seni seperti Gottfried Richter pada abad ke 20 di kenali sebagai arsitektur
inovasi roma dari Triumphal Arch dan bisa kita lihat dari bagaimana simbol dari bumi diubah dan
dimanfaatkan di dalam basilika Kristen ketika Kerajaan Romawi dari Barat hampir tidak berguna
lagi. Bangunan lengkung menyajikan altar untuk menandakan kemenangan dari Kristus dan
kehidupan setelahnya. Bangunan lengkung juga terdapat pada saluran air yang mengesankan
mereka yang lihat bahwa bangunan lengkung berjaya pada zaman itu, terutama karena banyak
nyawa orang terselamatkan contoh, seperti Pont du Gard, saluran air pada Segovia dan sisa
Aqueducts dari Roma sendiri. Perjuangan mereka adalah kesaksian bagi apa yang mereka
desain dan bahan-bahan yang mereka gunakan.
4. Arsitektur Afrika
Gambar 4.1 Menara yang berbentuk kerucut di dalam Great Enclosure di Great
Zimbabwe, suatu kota pertengahan Afrika yang dibangun oleh suatu kultur yang makmur
Awal Arsitektur Afrika terdiri atas prestasi dari orang mesir masa lampau. Great
Zimbabwe adalah kota paling besar di pertengahan di sub-Saharan Afrika. Pada akhir abad ke
19, kebanyakan bangunan bercerminkan gaya fashionabel ekletik Eropa yang modern dan
Mediterania lampau, atau bahkan gaya eropa Utara. Di daerah Western Sahel, pengaruh Islam
adalah suatu faktor penyokong utama ke pengembangan arsitektural dimulai pada saat
kerajaan Ghana.
Di Kumbi Saleh, penduduk lokal bertempat tinggal di domed-shaped bagian dari kota
raja, yang dikeleilingi oleh tanah berpagar yang luas.Pedagang tinggal di dalam rumah batu
dalam suatu bagian kawasan yang memiliki 12 mesjid yang indah, seperti diuraikan oleh albakri, dengan seseorang yang tengah shalat jumat. Raja mengatakan bahwa dia sudah
memiliki beberapa mansion, salah satu dari beberapa mansion itu mempunyai tinggi enampuluh
kaki, duapuluh empat kaki lebarnya, berisi tujuh ruang, dengan dua tingkat bangunan dan
mempunyai suatu tangga dalam rumah; dengan kamar dan dinding yang diisi dengan pahatan
dan lukisan.
Arsitektur Sahelian pada awalnya tumbuh dari dua kota yaitu Djenn dan Timbuktu.
Mesjid Sankore di Timbuktu, dibangun dari lumpur dalam kayu, gaya ini serupa dengan gaya
Masjid Djenn. Kebangkitan dari kerajaan di Afrika Barat terletak di sepanjang daerah pesisir
pantai Afrika dengan gaya arsitektur pribumi, memanfaatkan kayu. Benin City yang terkenal,
yang dibinasakan oleh Punitive Expedition, adalah suatu kompleks besar perumahan yang
terbuat dari lumpur, dengan atap sirap dan daun palm. Istana mempunyai suatu rangkaian
ruang upacara dan telah didekorasi dengan bahan.
5. Arsitektur China
Gambar 5.1 Di dalam Forbidden City- suatu contoh dari arsitektur Cina pada abad ke 15
Dari zaman neolitihic era Longshan Kultur dan zaman Bronze Age era Erlitou kultur,
perbentengan bumi paling awal yang telah hancur,dengan bukti dari arsitektur kayu.
Reruntuhan di bawah tanah istana Yinxu, yang apabila kita lihat waktunya bersal dari dinasti
Shang (c. 1600 BC-1046 BC). Di Negeri China yang bersejarah, penekanan arsitektural
diletakkan pada poros horisontal, khususnya konstruksi dari suatu platform yang berat dan
suatu atap yang besar yang terkesan mengapung di atas dasar bangunan tersebut, dengan
dinding yang vertikal yang kurang tegas.
Membandingkan arsitektur barat, yang berkembang ke arah kedalaman dan tingginya.
Arsitektur Cina menekankan dampak yang visuil dari lebar dari bangunan tersebut.
Penyimpangan dari standard ini adalah arsitektur menara dari tradisi Cina, yang dimulai
sebagai tradisi penduduk pribumi china dan secepatnya dipengaruhi oleh aliran Budha untuk
membangun bangunan religius Budha, sutras - stupa - yang datang dari India.
Model Pusara Cina masa lampau disajikan dari berbagai cerita menara dan menara
pengawas masa lampau, tercatat pada dinasti Han ( 202 BC-220 AD). Bagaimanapun, pagoda
Cina Budha yang paling awal, yang masih ada adalah Pagoda Songyue, 40 m ( 131 kaki)
menara batu bata jangkung melingkar dibangun di provinsi Henan pada tahun 523 AD. Dari
abad ke 6, struktur didasarkan pada batu, batu menjadi lebih umum, selagi masa paling awal
bangunan di China adalah dari batu dan bata melengkung baru ditemukan pada pusara Dinasti
Han. Jembatan Zhaozhou dibangun pada tahun 595 sampai 605 AD adalah jembatan baru
China yang paling tua yang masih ada, seperti halnya bangunan paling tua dunia lainnya
secara penuh jembatan ini terbuat dari batu dengan sistem open-spandrel bagian dari jembatan
melengkung.
Gambar 5.2 Iron Pagoda dari Kaifeng, yang dibangun pada tahun 1049 sepanjang Dinasti
Song.
Jurusan perdagangan arsitek, ahli pertukangan, dan insinyur bukan kalangan orang terhormat
di masyarakat Cina premodern tetapi sebagai sarjana birokrasi yang mengambil tindakan ke
dalam pemerintahan dengan cara sistem pengujian yang diadakan oleh seluruh departemen
negara. Sebagian besar pengetahuan tentang awal arsitektur Cina diteruskan dari satu
pedagang kepada putranya atau muridnya. Bagaimanapun, ada beberapa awal acuan arsitektur
di Negeri China, dengan informasi seperti ensiklopedi pada penanggalan arsitektur di Dinasti
Han. Tingginya tradisi Arsitektur Cina klasik di dalam menulis dan ilustrasi dapat ditemukan di
Yingzao Fashi, suatu bangunan manual yang ditulis pada tahun 1100 dan diterbitkan oleh Lie
Jie ( 1065-1110) pada tahun 1103. Di dalamnya ada banyak diagram dan ilustrasi yang sangat
teliti yang mempertunjukkan perakitan dari hall dan komponen bangunannya, seperti halnya
jenis penggolongan struktur dan komponen bangunan.
Ada permintaan bangunan Arsitektur tertentu yang dipesan semata-mata dibangun
untuk Penguasa Negeri China. Salah satu contoh adalah penggunaan dari pekerjaan ubin atap
berwarna kuning; kuning memiliki makna penguasa, pengecatan ubin atap berwarna kuning
masih menghiasi kebanyakan dari bangunan di dalam Forbidden City. Kuil Surga,menggunakan
atap berwarna biru untuk menandakan langit. Bentuk atap selalu saja kurung, yang juga
merupakan bagian paling terbesar dalam bangunan religius cina. Kolom bangunan terbuat dari
kayu, seperti halnya permukaan dinding, cenderung berwarna merah.
Perkembangan Seni Arsitektur pada Bangunan
Wujud arsitektur bukan merupakan hasil seni yang bebas kehendaknya dan melukis
untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, seni arsitektur merupakan seni yang terikat oleh kaidahkaidah tertentu sebagai seni terapan yang mampu dinikmati semua pihak, menjadi milik
masyarakat, bangsa dan para pengamat yang berhak menikmati karya arsitektur setempat
(bukan impor dari luar). Arsitektur mencoba berusaha untuk berada di tengah masyarakatnya,
para pemakai dan pemerhati.
Banyak bangunan yang sebetul-nya gagal secara fungsional atau tidak sesuai dengan
perilaku pemakai, namun tetap diciptakan dengan keterpaksaan karena faktor-faktor lain yang
sama sekali melupakan jati diri-nya. Latar belakang dalam melakukan aktifitas sosial budaya,
dalam masyarakat tradisional Jawa misalnya, banyak belajar menyesuaikan diri dengan alam
lingkungannya. Mereka memilih untuk berusaha hidup selaras dengan alam, walaupun tidak
merasa bahwa dirinya takluk kepada alam.
Bentukan arsitekturnya merupakan karya yang secara arif memanfaatkan potensi dan
sumberdaya setempat serta menciptakan keselarasan yang harmonis antara jagad cilik (mikro
kosmos) denganjagad gede (makro kosmos).
Menurut Koentjaraningrat (1983) masyarakat Jawa merasa berkewajiban
untuk memayu-ayuning bawana yaitu pandangan hidup untuk selalu berupaya memperindah
lingkungannnya, baik fisik maupun spiritual; menyangkut adat, tata cara, cita-cita ataupun nilainilai budaya lainnya. Dalam kaitannya dengan arsitektur, konsep ini mendasari pola
keselarasan antara bangunan dengan lingkungannya termasuk juga dalam sistem ekologinya.
Ditilik dari kacamata arsitektur, Budiharjo (1997) menilai bahwa hal yang paling
merisaukan dalam perancangan bangunan tinggi adalah penampilannya yang nyaris steril,
serba polos, tunggal rupa serta tak menyisakan peluang bagi penghuni, pemilik maupun
pengamatnya untuk berimajinasi. Tak heran jika pencakar langit seperti itu acap diejek sebagai
salah satu bentuk pornografi arsitektural, tak menyimpan misteri, kurang menyentuh rasa, tak
memperkaya jiwa dan vulgar. Bentuk bangunan dan kota yang cocok, tentunya muncul dan
tumbuh dari dalam, dibuat untuk menanggapi keinginan, tuntutan dan dambaan manusia yang
hidup dan bekerja di sana.
Pembahasan tentang perkembangan arsitektur tidak bisa dipisahkan dengan
perkembangan kebudayaan. Pembahasan perkembangan arsitektur modern, juga tidak dapat
hanya mempertimbangkan bagian dalamnya saja, tetapi juga hubungannya dengan keadaan
lingkungan di mana bangunan tersebut akan berdiri (misalnya : iklim). Bangunan yang ercipta
mencerminkan suatu dialogi dengan teknologi, hal ini terlihat dari penggunaan produk baru,
seperti; baja, alumunium, metal, beton pracetak.
5.
Setelah mengalami beberapa variasi sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan
pandangan-pandangan pada fase I dan periode sebelumnya. Dalam Teknik Arsitektur, ada
beberapa bidang keahlian yang ditawarkan. Bidang keahlian tersebut antara lain adalah :
1. Sains dan Teknologi Bangunan
2. Perancangan Arsitektur berbasis komputer
3. Lingkungan kota dan pemukiman
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Sikap Arsitek harus berubah, karena seorang Arsitek bukan hanya menuangkan sebuah misi ke
dalam perencanaan saja, namun harus memahami reaksi manusia yag terlibat guna dicarikan
pemecahannya bila akan timbul konflik. Sebenarnya, tugas Arsitek belum berakhir sampai
dengan rencana blueprintsaja. Walau proyek telah selesai dibangun, bahkan telah diresmikan,
Arsitek masih berkewajiban paling tidak secara etis sampai dengan obyek tersebut benar-benar
berfungsi. Dalam hal ini si Arsitek berfungsi sebagai moderator untuk duduk dalam satu meja
demi terselenggaranya peran masing-masing disiplin ilmu dengan baik. Dengan demikian,
dibutuhkan arsitek-arsitek yang komunikatif dan peka terhadap masalah-masalah kultural, kuat
dalam penelitian lapangan serta berani melepaskan konsep-konsep ruang yang standar dan
berani mengusulkan sesuatu yang orisinil.
Pemahaman terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang terdapat di lingkungan masyarakat
merupakan hal yang perlu dilakukan oleh Arsitek sebagai dasar pijak dalam menciptakan karya
arsitekturalnya. Dengan demikian, hasil yang diwujudkan akan merupakan arsitektur yang akrab
dengan lingkungannya serta mudah dicerna apa makna dan pesan yang disampaikannya.
Warisan arsitektur tradisional akan sangat bermanfaat sebagai sumber untuk memperoleh
inspirasi dan inovasi dalam mendorong imajinasi para arsitek. Dalam hal ini diperlukan
kemampuan kreativitas untuk menjabarkan rambu-rambu tradisional, agar karya yang
dihasilkan tidak terjebak pada bentuk-bentuk yang monoton, tetapi justru perlu memberikan
peluang pada unsur-unsur kontradiksi dan konflik yang harus diwadahi dalam bentukanbentukan yang unik.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://iplbi.or.id/2012/02/perkembangan-arsitektur-tanggung-jawab-arsitek-dan-masyarakat/
http://dhikarusmen.blogspot.com/2011/03/hubungan-manusia-dengan-budaya-dalam.html
http://adryanepratama.blogspot.com/2012/03/kebudayaan-indonesia-dalam-bidang.html
http://nofantoro1211.blogspot.com/2013/06/pengertian-teori-arsitektur.html
http://eza324.wordpress.com/category/pengetahuan-arsitektur/
http://griya-informasi.blogspot.com/2013/02/perkembangan-arsitektur-modern.html
http://adryanepratama.blogspot.com/2012/03/kebudayaan-indonesia-dalam-bidang.html
http://nofantoro1211.blogspot.com/2013/06/pengertian-teori-arsitektur.html
http://www.academia.edu/4732535/PERKEMBANGAN_ARSITEKTUR_IKONIK_DI_BERBAGAI
_BELAHAN_DUNIA
http://www.academia.edu/4143919/PENGERTIAN_ARSITEKTUR_and_SKALA_PERANCANG
AN_ARSITEKTUR
http://rurucoret.blogspot.com