Anda di halaman 1dari 22

Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu "Demos" yang berarti rakyat dan
kratos yang berarti kekuasaan. Secara bahasa Demokrasi adalah kekuasaan
yang

berada

ditangan

rakyat(pemerintahan

rakyat).

Maksud

dari

pemerintahan rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi dipenggang oleh


rakyat. Jadi demokrasi adalah sebuah bentuk sistem pemerintahan dalam
rangka mewujudkan kedaulatan rakyat yang dijalankan oleh pemerintah.
Pegertian Demokrasi menurut Ahli

Budaya Demokrasi
Kata budaya berasal dari kata budi/akal dan daya/kemampuan maka budaya
adalah kemampuan akal manusia. Secara bahasa budaya demokrasi berarti
kemampuan akal manusia tentang berdemokrasi.
Pengertian Budaya Demokrasi dapat dilihat dari tiga sudut. Yang pertama
adalah budaya demokrasi formal, yaitu suatu sistem pemerintahan yg
hanya dilihat dari ada atau tidaknya lembaga politik demokrasi seperti
perwakilan rakyat .
Yang

kedua

adalah budaya

demokrasi

wajah(permukaan),

yaitu

demokrasi yang hanya tampak dari luar, sedangkan di dalamnya tidak ada
sama sekali unsur demokrasi.
Yang ketiga demokrasi substantif, yaitu demokrasi yang memberikan
kesempatan(hak

suara)

untuk

menentukan

kebijakan

kepada

seluruh

golongan masyarakat tanpa memandang kedudukan atau apapun dengan


tujuan menjalankan agenda kerakyatan.
Budaya Demokrasi pada intinya adalah budaya yang menomorsatukan
kepentingan masyarakat dalam pembuatan keputusan mengenai kebijakan
negara.
Kelebihan dan Kekurangan Budaya Demokrasi
Kelebihan
+ Demokrasi memberi kesempatan untuk perubahan di tubuh pemerintahan
tanpa menggunakan kekerasan.
+ Adanya pemindahan kekuasaan yang dapat dilakukan melalui pemilihan
umum
+ Sistem demokrasi mencegah adanya monopoli kekuasaan
+ Dalam budaya demokrasi, pemerintah yang terpilih melalui pemilu akan
memiliki rasa berutang karena

rakyat yang memilihnya, oleh karena itu

hal ini akan menimbulkan pemicu untuk bekerja sebaik-baiknya untuk rakyat
+ Masyarakat diberi kebebasan untuk berpartisipasi yang menimbulkan rasa
memiliki terhadap negara.
Kekurangan
- Masyarakat bisa salah dalam memilih dikarenakan isu-isu politik
-

Fokus

pemerintah

akan berkurang

ketika

menjelang pemilu masa

berikutnya
-

Massa

dapat

memengaruhi

Pendidikan

orang
Demokrasi

Pendidikan demokrasi diartikan sebagai upaya sistematis yang dilakukan


Negara dan masyarakat untuk memfasilitasi individu warga negaranya agar
memahami, meghayati, megamall kan dan mengembangkan konsep, prinsip
dan nilai demokrasi sesuai dengan status dan peran nya dalam masyarakat (
winataputra,

2006

12)

Demokrasi memang tidak diwarisi , tetapi ditangkap dan dicerna melalui

proses belajar oleh karena itu untuk memahaminya diperlukan suatu proses
pendidikan demokrasi. Pendidikan demokrasi dalam nerbagai konteks, dalam
hal ini untuk pendidikan formal ( disekolah dan perguruan tinggi), non formal
( pendidikan diluar sekolah dan informal ( pergaulan dirumah dan
masyarakat kulturaluntuk membangun cita cita, nilai, konsep, prinsip,
sikap,

dan

keterampilan

demokrasi

dalam

berbagai

konteks(Winaputra,2006:19)

Jenis-jenis Demokrasi
> dilihat dari cara penyaluran aspirasi rakyat;

Demokrasi Langsung

Demokrasi

langsung

adalah

sistem

demokrasi

yang

memberikan

kesempatan kepada seluruh warga negaranya dalam permusyawaratan saat


menentukan arah kebijakan umum dari negara atau undang-undang. Bisa
dikatakan demokrasi langsung adalah demokrasi yang bersih karena rakyat
diberikan hak mutlak untuk memberikan aspirasinya.

Demokrasi Tidak Langsung

Demokrasi tidak

langsung adalah sistem

demokrasi yang dijalankan

menggunakan sistem perwakilan.


> dilihat dari dasar yang dijadikan prioritas atau titik perhatian;

Demokrasi Material

Demokrasi Formal

Demokrasi Campuran

> dilihat dari prinsip ideologi;

Demokrasi Rakyat

Demokrasi rakyat(proletar) adalah sistem demokrasi yang tidak mengenal


kelas sosial dalam kehidupan. Tidak ada pengakuan hak milik pribadi tanpa
ada paksaan atau penindasan tetapi untuk mencapai masyarakat yang
dicita-citakan tersebut dilakukan dengan cara kekerasan atau paksa atau
dengan kata lain negara adalah alat untuk mencapai cita-cita kepentingan
kolektif. Demokrasi rakyat merupakan demokrasi yang berdasarkan paham
marxisme atau komunisme.

Demokrasi Konstitusional

Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang dilandaskan kebebasan


setiap orang atau manusia sebagai makhluk sosial. Hobbe, Lockdan
Rousseaue mengemukakan pemikirannya tentang negara demokrasi bahwa
negara terbentuk disebabkan oleh benturan kepentingan hidup orang yang
hidup bermasyarakat. Ini mengakibatkan terjadinya penindasan diantara
mereka. Oleh sebab itu kumpulan orang tersebut membentuk komunitas
yang dinamakan negara atas dasar kepentingan bersama. Akan tetapi fakta
yang

terjadi

kemudian

adalah

munculnya

kekuasaan

berlebih

atau

otoriterianisme.
Hal inilah yang menjadi pemicu pemikiran baru yakni demokrasi liberal.
Setiap individu dapat berpartisipasi melalui wakil yang dipilih melalui
pemilihan

sesuai

ketentuan.

Masyarakat

harus

dijaminan

dalam

hal

kebebasan individual(politik, sosial, ekonomi, dan keagamaan).


> dilihat dari kewenangan dan hubungan antara alat kelengkapan negara;

Demokrasi Sistem Parlementer

Indonesia pernah menerapkan demokrasi parlementer yaitu pada tahun


1945-1959. Dalam sistem demokrasi parlementer, Indonesia memiliki kepala
negara dan kepala pemerintahan sendiri. Selama periode ini konstitusi yang
digunakan adalah Konstitusi RIS dan UUDS 1950. BAnyak kelebihan yang
dirasakan ketika Indonesia menerapkan sistem demokrasi parlementer
antara lain:
1. Parlemen menjalankan peran yang sangat baik

2. Akuntabilitas pemengang jabatan tinggi


3. Partai plitik diberi kebebasan dan peluang untuk berkembang
4. Hak dasar setiap individu tidak dikurangi
5. Pemilihan umum dilaksanakan benar2 dengan prinsip demokrasi (Pemilu
1955)
6. Daerah diberikan otonomi dalam mengembangkan daerahnya sesuai
dengan asas desentralisasi
Meskipun banyak sekali kelebihan yang dirasakan, demokrasi parlementer
dianggap gagal karena beberapa alasan yang dikemukakan para ahli sebagai
berikut:
1.

Usulan

Presiden(Konsepsi

Presiden)

tentang

Pemerintahan

yang

berasaskan gotong-royong( berbau komunisme)


2. Dewan Konstituante yang bertugas menyusun Undang-undang(konstitusi)
mengalami kegagalan dalam merumuskan ideologi nasional.
3. Dominan sekali politik aliran yang memicu konflik
4. Kondisi ekonomi pasca kemerdekaan masih belum kuat.

Demokrasi Sistem Presidensial

Sejarah Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari Athena,Yunani Kuno sekitar abad ke-5SM. Yunani
merupakan salah satu negara yang ilmu pengetahuan dan peradabannya
maju pada zamannya. Dari sinilah awal perkembangan tentang hukum
demokrasi modern. Seiring berjalannya waktu hingga sekitar abad ke-18
terjadilah revolusi-revolusi termasuk perkembangan demokrasi di berbagai
negara. Konsep demokrasi menjadi salah satu indikator perkembangan
sistem politik sebuah negara. Prinsip Trias politica yang diterapkan oleh
negara demokrasi menjadi sangat utama untuk memajukan kemakmuran
dan kesejahteraan masyarakat. Fakta sejarah juga memeri bukti bahwa

kekuasaan eksekutif yang terlalu besar tidak menjamin dalam pembentukan


masyarakat yang adil dan beradab.

Perkembangan Demokrasi di Indonesia


Konstitusi Indonesia, UUD 1945, menjelaskan bahwa Indonesia adalah
sebuah negara demokrasi. Presiden dalam menjalankan kepemimpinannya
harus memberikan pertanggungjawaban kepada MPR sebagai wakil rakyat.
Oleh karena itu secara hierachy rakyat adalah pemegang kekuasaan
tertinggi melalui sistem perwakilan dengan cara pemilihan umum. Pada era
Presiden Soekarno, Indonesia sempat menganut demokrasi terpimpin tahun
1956. Indonesia juga pernah menggunakan demokrasi semu(demokrasi
pancasila) pada era

Presiden Soeherto hingga tahun 1998 ketika Era

Soeharto digulingkan oleh gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa yang


telah memakan banyak sekali harta dan nyawa dibayar dengan senyum
gembira dan rasa syukur ketika Presiden Soeharto mengumumkan "berhenti
sebagai Presiden Indonesua" pada 21 Mei 1998. Setelah era Seoharto
berakhir Indonesia kembali menjadi negara yang benar-benar demokratis
mulai saat itu.

Pemilu demokratis yang diselenggarakan tahun 1999

dimenangkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.


Pada tahun 2004 untuk pertama kali Bangsa Indonesia menyelenggarakan
pemilihan umum presiden. INi adalah sejarah baru dalam kehidupan
demokrasi Indonesia.

Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi, sehingga budaya


demokrasi sudah mengakar di benak masyarakat Indonesia . Sistem ini memang sudah
dianut oleh bangsa Indonesia sejak kemerdekaan Republik Indonesia . Lalu apakah
yang dimaksud dengan demokrasi ? Demokrasi adalah pemerintahan rakyat . Artinya

pemegang kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat . Segala kebijakan mengenai


putusan pemerintah haruslah dirundingkan dengan rakyat .

Istilah demokrasi itu sendiri berasal dari negara Yunani, demos yang artinya rakyat, dan
kratos yang artinya kekuasaan . Kata demokrasi itu sendiri diperkenalkan pertama kali
oleh Aristoteles, yaitu sebagai bentuk suatu pemerintahan yang mengatur bahwa
kekuasaan itu berada di tangan rakyat .

Negara Indonesia adalah salah satu negara yang menganut demokrasi dalam sisitem
pemerintahannya . Indonesia sudah membuktikan hal tersebut dnegan mengadakan
pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung . Selain itu masyarakat
Indonesia bebas menyelenggarakan pertemuan dan bebas berbicara unutk
mengeluarkan pendapat, kritikan, atau bahkan mengawasi jalannya siistem
pemerintahan .Kebebasan dalam memeluk agama pun merupakan sebuah
perwujudan dari negara demokratis .

Dalam membangun sebuah negara yang demokratis tidaklah mudah . Hal tersebut
dikarenakan pembangunan sebuah sistem demokrasi dalam suatu negara
dimungkinkan akan mengalami kegagalan . Akakn tetapi, di negara ini, sisitem
demokrasi yang dijalankan terbilang mengalami kemajuan . Bisa dilihat dari bebasnya
berkeyakinan, berpendapat, atau kebebasan untuk berkumpul tanpa ada yang
membatasi .

Tetapi meskipun negara ini telah berhasil dalam menjalan sistem demokrasinya,
tampaknya dewasa ini sistem demokrasi tersebut banyak disalahgunakan dan kurang
berjalan sebagaimana mestinya . Hal tersebut membuat bangsa ini mengalami banyak
persoalan . Contohnya saja dalam kehidupan berpolitik . Sistem demokrasi yang
sesungguhnya tampaknya sudah tidak berlaku lagi . Tetap saja ada unsur kekuatan dan
kelemahan yang menentukan hasil akhir dari sebuah demokrasi . Siapa yang paling

berkuasa maka dialah yang akan mendapatkan jabatan atau peranan tertentu . Bukan
lagi murni dari hasil keyakinan dan pendapat orang banyak .

Sistem demokrasi yang dijalankan oleh suatu negara tentu memberikan dampak positif
dan negatifnya . Dampak positifnya adalah demokrasi memberikan harapan dalam
emnciptakan suatu kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan . Tetapi dampak negatif
dari sistem ini adalah dapat meningkatnya angka pengangguran, kemacetan lau lintas,
korupsi dan lain sebagainya . Sebenarnya demokrasi adalah sisitem yang buruk di
antara alternatif yang lebih buruk . Akan tetapi, jika semua berjalan dengan lancar,
maka semuanya juga akan lancar .

Apabila sebuah negara ingin melakuakn sebuah perubahan, maka sistem demokrasi
adalah gagasan yang dinamis keren aprosesnya teru-menerus . Negara yang sukses
menjalankan demokrasi adalah negara yang mampu menerapkan kebebasan,
keadilan, dan kesejahtaraan yang sebenar-benarnya . Untuk itu, kita sebagai
masyarakat Indonesia yang menganut sistem pemerintahan secara demokrasi, perlu
menjaga dan menjalankan sistem tersebut sesuai dengan aturannya, sehingga sistem
demokrasi tersebut dapat terwujud secara utuh di dalam sebuah sistem pemerintahan
Indonesia menuju masyarakat yang sejahtera, aman, dan damai .

Sistem pemerintahan adalah sistem yang di milki suatu negara dalam mengatur pemerintahannya
Sesuai dengan kondisi negara maka sistem pemerintahan dibedakan menjadi dua yaitu;
1.monarki
2.demokrasi, antara lain:
a. Presidensial
b. Parlementer
c. Komunis
d. Demokrasi Liberal
e. liberal
f.. kapital.[1]

Dalam enam sistem yang telah penulis sebutkan di atas,maka penulis akan membahas tentang sistem
pemerintahan demokrasi yang mana demokrasi adalah sistem dari,oleh dan untuk rakyat seperti yang di
anut Negara Indonesia.

I. PRINSIP DASAR DEMOKRASI

A. Pengertian Demokrasi

Secara etimologi atau asal kata lugowiyah Demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti
rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Sedangkan terminologi atau istilah definisi demokrasi adalah Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme
sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara)
atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut."[2]

Demokrasi berasal dari bahasa yunani lama yaitu pemerintahan rakyat yang berasal dari dua kata demos
artinya rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan. Menurut Abraham lincoln demokrasi yaitu
pemerintahan yang dari,oleh dan untuk rakyat.[3]
Sebagian ahli hukum membagi definisi tentang demokrasi menjadi dua bagian pengertian demokrasi dari
segi filsafat,politik dan social yaitu dasar politik pemerintahan yang berdasarkan pada keinginan rakyat
bersama.
Pengertian demkrasi dari segi ketetapan hukum yaitu peraturan yang di bentuk dari kesepakatan bersama
sebagai dasar hukum dari keinginan bersama.[4]
Negara-negara yang mengikuti sistem demokrasi ini antara lain inggris,perancis,amerika serikat dan Negaranegara eropa lainnya yaitu sistem pemerintahan yang di pilih oleh rakyat,yang tujuan dasarnya
menyetarakan dan melindungi hak dan kewajiban rakyat.[5]
Dari beberapa definisi di atas penulis menyimpulkan pengertian demokrasi adalah mekanisme sistem
pemerintahan suatu Negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat yang di jalankan oleh
pemerintahan dari,oleh ,untuk dan bersama rakyat.

B. Karakteristik atau Ciri-ciri Demokrasi

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang di dalamnya terdapat kekuatan besar dan
mempengaruhi segala aspek yang ada yaitu rakyat.adapun ada beberapa karateristik sistem demokrasi

yang penulis kutip dari karangan Dr. Fuad Muhammad nadi dosen hukum public internasional universitas al
azhar kairo yang berjudul Annudzum assiyasi antara lain:
1.

Demokrasi di tegakkan berasaskan politik dan murni tidak sebagai baju atau selimut dalam berpolitik.

2.

Demokrasi di tegakkan atas dasar kemaslahatan bersama tidak mementingkan golongan tertentu.

3.

Demokrasi di tegakkan berdasarkan undang-undang yang di bentuk atas kesepakatn bersama dan

kedaulatan rakyat.
4.

Demokrasi memberikan hak seluas-luasnya kepada setiap individu dalam kebebasan berpolitik yang

sesuai dengan undang-undang.


5.

Demokrasi di tegakkan demi kepetingan umum dan toleransi antar sesama.

6.

Demokrasi memiliki bermacam-macam prinsip dasar yang di laksanaknan oleh pemerintah.

7.

Demokrasi memberikan hak suara kepada rakyat dalam berpartisipasi di pemilihan kepala Negara.[6]

Seperti yang penulis kutip dari karangan Dr. Bakar Ahmad Rogif dalam bukunya yang berjudul Al Wajiz fi
Nudzum Siyasi bahwa karateristik sistem demokrasi pemegang kekuasaan dan kedaulatan penuh adalah
rakyat atau perwakilan rakyat seperti parleman atau dewan perwakilan rakyat.

Karateristik sistem demokrasi antara lain:

1.

demokrasi madzhab siyasi

Bahwa demokrasi di sandarkan pada pemerintahan rakyat yang salah satu tujuannya adanya persamaan
derajat antar sesama,kebebasan dan terciptanya kerukunan antar sesama.
2.

demokrasi madzab ruhani

Berkaitan dengan kepercayaan yang di anut oleh rakyat.


3.

demokrasi madzhab fardi

Dalam artian menyetarakan hak dan kewajiban setiap individu.


4.

demokrasi berdasarkan pada kebebasan dan hak setiap individu.[7]

C. Bentuk Demokrasi

Ada 3 bentuk demokrasi yaitu


1.mubashir atau langsung yaitu pemegang kekuasaan penuh adalah rakyat tanpa adanya perwakilan.[8]
2. sibhu mubhasir yaitu merupakan sistem demokrasi antara langsung dengan niyabah atau tidak langsung.
Dalam artian rakyat memilih anggota parleman secara langsung dia merupakan delegasi dari rakyat dan
rakyat ikut dalam musyawaroh kesepakat.[9]
3.niyabiyah atau tidak langsung atau perwakilan.
Rakyat tidak menguasai penuh akan tetapi rakyat berhak memilih perwakilan yang di percaya mampu
menyuarakan aspirasi rakyat ke pemerintah.[10]

Bentuk-Bentuk Demokrasi
Pemerintahan monarki: monarki mutlak, monarki konstitusional, dan monarki parlementer
Pemerintahan republic: berasal dari kata res yang berarti pemerintahan dan publica yang berarti rakyat.
Dengan demikian pemerintahan republic dpt diartikan sebagai pemerintahan yang dijlnkan oleh dan utk
kepentingan rakyat
Pemahaman demokrasi di Indonesia:
a. dalam sistem kepartaian dikenal adanya tiga sistem kepartaian, yaitu sistem multi partai, sistem dua
partai dan sistem satu partai
b. sistem pengisian jabatan pemegang kekuasaan Negara
c. hubungan antarpemegang kekuasaan Negara, terutama antara eksekutif dan legislatif
mekanisme demokrasi di Indonesia pada dasarnya adalah keseluruhan langkah pelaksanaan kekuasan
pemerintgah rakyat yg dijiwai oleh nilai-nilai falsafah pancasila dan yg berlangsung menurut hukum yg
berkiblat pada kepentingan, aspirasi dan kesejahteraan rakyat banyak.

Pancasila Sebagai Landasan Idiil Negara.

Bangsa Indonesia yang sudah mempunyai bekal kebenaran tersebut beritikad untuk mewujudkannya. Karena
itu sebagai bangsa yang merdeka mereka membentuk sebuah wadah yang disebut Negara kesatuan republic
Indonesia. Cita2 bangsa Indonesia pun kemudian menjadi cita-cita negara karena pancasila merupakan
landasan idealisme NKRI. Sila2-sila dalam pancasila yg merupakan kebenaran hakiki perlu diwujudkan oleh
bangsa Indonesia.[11]

D. Islam dan Demokrasi

1.

Prinsip-prinsip Negara Islam

Negara islam ditegakkan di atas empat prinsip yaitu

a. Prinsip Syura
b. Prinsip Keadilan
c. Kebebasan
d. Persamaan
a. Prinsip Syura

Asas kepada prinsip syura ini ialah firman Allah s.w.t.

Maksudnya:
Bermusyawarahlah dengan mereka dalam satu-satu urusan.
dan firmanNya yang bermaksud,
.Dan urusan mereka hendaklah bermusyawarat di antara mereka.
Ayat-ayat ini memerintahkan supaya bermesyuarat dalam perkara yang melibatakan urusan orang-orang
Muslim. Dalam amalan Rasulullah s.a.w, prinsip ini adalah dijalankan, baginda bermusyawarah dengan
sahabat-sahabatnya dalam urusan-urusan kepentingan umat dan negara seperti dalam peristiwa
peperangan Badar dan Uhud. Demikian juga amalan para sahabat-sahabat, banginda Abu Bakar
bermusyawarah untuk mengambil tindakan atas orang-orang murtad, Saidina Umar bermusyawarah untuk
menyelesaikan tanah rampasan perang..

Mereka juga bermusyawarah untuk mengambil tindakan mengumpul dan menyalin menyusun al Qur.an
Jadi, amalan prinsip syura ini adalah wajar dalam pimpinan Islam dalam segenap peringkatnya.

b. Prinsip Keadilan(Justice)

Keadilan yang dimaksudkan di sini,ialah keadilan mutlak yang digariskan oleh Islam yang mengatasi segala
kepentingan peribadi,keluarga,kelompok dan sebagainya,sekalipun terhadap musuh dan terhadap golongan
non-muslim.Allah berfirman maksudnya,.Apabila kamu memberi saksi hendaklah dengan adil sekalipun hal
itu mengenai keluarga.Janji Tuahn hendaklah kamu patuhi.Itulah yang dipertingkatkan kepada kamu,mudahmudahan kamu ingat.. Rasullah s.a.w. bersabda maksudnya,.Siapa yang menyakiti Dhimmi akulah
musuhnya..Maka prinsip keadilan ini menjadi asas dalam amalan pemerintahan Islam yang melibatkan
seluruh golongan dalam masyarakat.

c. Prinsip Kebebasan

Prinsip kebebasan juga menjadi asas amalan dalam pemerintahan Islam. Kebebasan itu diberikan kepada
rakyat yang tunduk dibawah pemerintahan Islam sama ada dari golongan Muslim atau bukan Muslim. Oleh
sebab manusia diberi hak kebebasan memilih maka hal ini perlu diberikan kepada semua individu. Islam
memberi kebebasan beragama, kebebasan dalam memiliki harta, kebebasan bergerak dan berpindah.
Kebebasan bercakap dan memberi pendapat hendaklah dalam
ruang yang tidak mencabuli kepentingan undang-undang syara. dan ketenteraman kehidupan masyarakat
yang menjadi asas kepada undang-undang negara. Kalau pendapat itu tidak lagi diberi peluang,kerana itu
akan menjejaskan autoriti dan masyarakat Islam. Kebebasan itu adalah dengan falsafah negara, sistem
politik dan perundangannya. Lantaran itu mereka yang murtad dalam negara Islam dianggap sebagai
pengkhianat (treason)

d. Prinsip Persamaan

Prinsip persamaan ini ialah setiap kaum adalah sama sebagai rakyat di antara satu sam lain dalam
hak,kebebasan dan tanggungjawab di hadapan undngundang. Islam dalam melaksanakan prinsip ini secara
umumnya berlaku dalam kehidupan rakyat negara Islam tetapi dalam beberapa hal ada perbezaaannya di
antararakyat yang mendokong negara dan rakyat yang tidak mendokong ideology negara tetapi patuh
kepada pimpinan negara.Prinsip equality ini diterima oleh Islam dalam konteks penyelarasan dalam
perhubungan manusia secara umum. Allah berfirmanmaksudnya, .Hai manusia, sesungguhnya Kami jadikan
kamu dari golongan lelaki dan perempuan.Kami jadikan kamu dari berbagai bangsa dan suku kaum,supaya
kamu dari berkenalan,sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu disisi Tuhan ialah bertaqwa..Manusia
tidak ada bezanya di antara satu dengan yang lain dalam penilaian Allah di segi keturunan,warna
kulit,bahasa dan kebudayaan,tapi perbezaan itu terletak kepada ketaqwaannya.
Rasullah s.a.w. bersabda maksudnya. Kamu semua dari Adam dan Adam dari tanah,tidak ada perbezaan di
antara orang Arab dengan orang bukan Arab kecuali dengan taqwa.
Berdasrkan prinsip inilah Rasulullah s.a.w.menegaskan dalm perlaksanaan undang-undang dalm sabdanya
yang bermaksudnya, .Demi Allah sekiranya Fatimah mencuri aku potong tangannya..
Dan nabi pernah melaksanakan hokum rejam kerana kesalahan berzina ke atas Muslim dan non-Muslim.[12]

Demokrasi adalah sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Begitulah pemahaman
yang paling sederhana tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir semua orang.
Demokrasi juga adalah adalah bentuk pemerintahan politik dimana kekuasaan pemerintahan berasal dari
rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan).[13]
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani (dmokrata) "kekuasaan rakyat".[14] yang dibentuk dari
kata (dmos) "rakyat" dan (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul
pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi
rakyat pada tahun 508 SM.[15]
Berbicara mengenai demokrasi adalah memburaskan (memperbincangkan) tentang kekuasaan, atau lebih
tepatnya pengelolaan kekuasaan secara beradab.[16] Ia adalah sistem manajemen kekuasaan yang
dilandasi oleh nilai-nilai dan etika serta peradaban yang menghargaimartabat manusia. Pelaku utama
demokrasi adalah kita semua, setiap orang yang selama ini selalu diatasnamakan namun tak pernah ikut
menentukan.[17]
Menjaga proses demokratisasi adalah memahami secara benar hak-hak yang kita miliki, menjaga hak-hak itu
agar siapapun menghormatinya, melawan siapapun yang berusaha melanggar hak-hak itu. Demokrasi pada
dasarnya adalah aturan orang (people rule), dan di dalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai

hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia publik.[18] Sedang
demokrasi adalah keputusan berdasarkan suara terbanyak.[19]
Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak antifeodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis. Bagi Gus Dur, landasan
demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi
ataukemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia
ingini.[20]
Jadi masalah keadilan menjadi penting, dalam arti dia mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan
hidupnya, tetapi harus dihormati haknya dan harus diberi peluang dan kemudahan serta pertolongan untuk
mencapai itu.[21]

Prinsip-Prinsip Demokrasi

Setiap prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasidalam suatu
konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat
Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi." Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi
adalah: [22]

a.

Kedaulatan rakyat;

b.

Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;

c.

Kekuasaan mayoritas;

d.

Hak-hak minoritas;

e.

Jaminan hak asasi manusia;

f.

Pemilihan yang bebas dan jujur;

g.

Persamaan di depan hukum;

h.

Proses hukum yang wajar;

i.

Pembatasan pemerintah secara konstitusional;

j.

Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;

k.
l.

Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.


Asas Pokok Demokrasi

Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia,
yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan sosial. Berdasarkan
gagasan dasar tersebut terdapat 2 (dua) asas pokok demokrasi, yaitu:
Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga
perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jurdil; dan

Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak
asasi manusia demi kepentingan bersama.

Ciri-Ciri Pemerintahan Yang Demokrasi

Istilah demokrasi diperkenalkan kali pertama oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu
suatu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan banyak orang (rakyat). Dalam
perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara
di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut: [23]
a.

Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baiklangsung

maupun tidak langsung (perwakilan).


b.

Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.

c.

Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.

d.

Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.

II. KEKUASAAM TERTINGGI DALAM SUATU NEGARA.

A.

Monarki

Monarki, berasal dari bahasa Yunani monos () yang berarti satu, dan archein () yang berarti
pemerintah. Monarki merupakan sejenis pemerintahan yang dipimpin oleh seorang penguasa monarki.
Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di dunia. Pada awal kurun ke-19, terdapat
lebih 900 buah tahta kerajaan di dunia, tetapi menurun menjadi 240 buah dalam abad ke-20. Sedangkan
pada dekade kelapan abad ke-20, hanya 40 takhta saja yang masih ada. Dari jumlah tersebut, hanya empat
negara mempunyai penguasa monarki yang mutlak dan selebihnya terbatas kepada sistem konstitusi.
Perbedaan di antara penguasa monarki dengan presiden sebagai kepala negara adalah penguasa monarki
menjadi kepala negara sepanjang hayatnya, sedangkan presiden biasanya memegang jabatan ini untuk
jangka waktu tertentu. Namun dalam negara-negara federasi seperti Malaysia, penguasa monarki atau Yang
dipertuan Agung hanya berkuasa selama 5 tahun dan akan digantikan dengan penguasa monarki dari negeri
lain dalam persekutuan. Pada zaman sekarang, konsep monarki mutlak hampir tidak ada lagi dan
kebanyakannya adalah monarki konstitusional, yaitu penguasa monarki yang dibatasi kekuasaannya oleh
konstitusi.
Monarki demokratis berbeda dengan konsep penguasa monarki yang sebenarnya. Pada kebiasaannya
penguasa monarki itu akan mewarisi tahtanya. Tetapi dalam sistem monarki demokratis, tahta penguasa
monarki akan bergilir-gilir di kalangan beberapa sultan. Malaysia misalnya, mengamalkan kedua sistem yaitu
kerajaan konstitusional serta monarki demokratis.

Bagi kebanyakan negara, penguasa monarki merupakan simbol kesinambungan serta kedaulatan negara
tersebut. Selain itu, penguasa monarki biasanya ketua agama serta panglima besar angkatan bersenjata
sebuah negara. Contohnya di Malaysia, Yang dipertuan Agung merupakan ketua agama Islam, sedangkan di
Britania Raya dan negara di bawah naungannya, Ratu Elizabeth II adalah ketua agama Kristen Anglikan.
Meskipun demikian, pada masa sekarang ini biasanya peran sebagai ketua agama tersebut adalah bersifat
simbolis saja.
Selain penguasa monarki, terdapat beberapa jenis kepala pemerintahan yang mempunyai bidang kekuasaan
yang lebih luas seperti Maharaja dan Khalifah.[24]
Kepala Negara pada sistem monarki adalah raja atau keturunannya secara turun-temurun. Sebutan bagi
kepala Negara monarki antara lain almuluk,al imabrotur,al amir,asshulthon,al qosir dan adduq.[25]
B.

Presidensil

Sistem presidensial (presidensial), atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem
pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan
kekuasan legislatif
Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:
* Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang
terkait.
* Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling menjatuhkan.
* Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.
Dalam sistem presidensiil, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena
rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol
presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat
masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran
tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan menggantikan posisinya.
Model ini dianut oleh Amerika Serikat, Filipina, Indonesia dan sebagian besar negara-negaraAmerika Latin
dan Amerika Tengah.
Ciri-ciri pemerintahan presidensiil yaitu:

1.

dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.

2.

Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh
mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.

3.

Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikanmenterimenteri yang memimpin departemen dan non-departemen.

4.

Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif bukan kepada kekuasaan
legislative.

5.

Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

6.

Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.[26]

III. SISTEM PEMILIHAN KEPALA NEGARA

A.

Monarki

Secara umum, dalam suatu kerajaan atau monarki, suksesi takhta kerajaan secara otomatis diteruskan oleh
keturunan raja tersebut, atau keluarga terdekatnya dalam hal sang raja tidak memiliki keturunan. Namun, di
beberapa negara, terdapat sistem di mana pengganti sang raja bukanlah otomatis berdasarkan keturunan,
namun harus dipilih atau harus mendapat persetujuan terlebih dahulu. Inilah yang disebut sistem monarki
elektif (elective monarchy). Berikut adalah negara-negara yang menganut sistem monarki.
Malaysia
Malaysia merupakan negara monarki konstitusional berupa federasi 13 negara bagian. Dari 13 negara
bagian, sembilan di antaranya merupakan kesultanan yang masing-masing dimpimpin oleh Sultan,
sedangkan sisa empat negara bagian lainnya dipimpin oleh Gubernur yang diangkat oleh Raja Malaysia.
Kesembilan Sultan tersebut itu tergabung membentuk Majlis Raja-Raja. Raja Malaysia yang bergelar Yang diPertuan Agong dipilih oleh dan dari antara para anggota Majlis Raja-Raja, dan bertakhta selama 5 tahun,
yang kemudian diadakan pemilihan ulang lagi untuk memilih Raja yang baru. Untuk terpilih sebagai Yang diPertuan Agong, harus mendapatkan dukungan minimal 5 dari 9 Sultan tersebut. Meskipun secara formal
pemilihan diadakan tiap 5 tahun, secara de facto, posisi Yang di-Pertuan Agong digilir di antara para Sultan
karena sudah menjadi kesepakatan antara para Sultan sejak tahun 1957. Pemilihan Yang di-Pertuan Agong
pun selalu berjalan lancar dan tidak pernah muncul sengketa. Setelah pemilihan selesai, Yang di-Pertuan
Agong yang baru terpilih pun langsung mengucapkan sumpah dan mulai menduduki takhta Malaysia.
Vatikan
Gelar resmi Kepala Negara Vatikan adalah Sovrano dello Stato della Citt del Vaticano (secara harafiah
berarti Raja Negara Kota Vatikan), namun secara umum dikenal dengan gelar Paus. Paus dipilih oleh dan dari
para Kardinal, dan bertakhta seumur hidup. Kardinal merupakan para penasehat Paus yang diangkat sendiri
oleh Paus. Setelah Paus meninggal, Dewan Kardinal pun bertemu dan mengadakan pemilihan Paus yang
baru yang disebut Konklaf. Pemilihan Paus baru diadakan dengan cara voting dalam ruangan tertutup. Untuk
terpilih menjadi Paus harus mendapat dukungan minimal 2/3 Kardinal yang hadir. Setiap kali pemilihan
diadakan, kertas suara akan dibakar dan diberi bahan kimia tertentu untuk menghasilkan asap hitam atau

putih untuk memberitahukan dunia luar mengenai hasil pemilihan. Asap hitam berarti Paus baru belum
terpilih, manakala asap putih berarti Paus baru telah terpilih. Setelah terpilih, Paus baru itupun kemudian
segera diumumkan ke dunia luar. Pengumuman Paus baru dikenal dengan istilah Habemus Papam.
Kamboja
Setelah sempat menjadi republik, perang saudara, dan situasi tak menentu selama dua dekade, stabilitas
Kamboja pun terjadi setelah kembali ke bentuk kerajaan dengan konstitusi baru pada tahun 1993. Selain
menjadi monarki konstitusional, konstitusi baru itu juga menetapkan suksesi raja tidak otomatis diteruskan
anaknya dan raja tidak dapat menunjuk siapa penerusnya, namun suksesi raja ditentukan oleh Dewan
Takhta Kerajaan. Dewan Takhta Kerajaan beranggotakan Perdana Menteri, Ketua dan Wakil Ketua Parlemen,
dan para pemuka agama Buddha yang berpengaruh di Kamboja. Setelah raja meninggal atau
mengundurkan diri, Dewan ini akan bertemu dan memilih mana di antara anggota keluarga kerajaan yang
pantas menjadi raja berikutnya. Dengan mengadopsi sistem seperti ini dianggap akan lebih menjaga
stabilitas di Kamboja.
Andorra
Andorra merupakan negara kecil di Eropa yang diapit oleh Spanyol dan Perancis. Negara ini unik, selain
karena dipimpin oleh dua orang kepala negara yang bergelar pangeran secara bersama-sama, juga karena
kedua Pangeran Andorra dipilih secara terpisah oleh bangsa lain. Takhta Pangeran Andorra dipegang
secara ex officio oleh Uskup dari Keuskupan Urgell di Spanyol dan Presiden Perancis. Uskup Urgell diangkat
oleh Paus Gereja Katolik Roma yang tidak lain adalah Kepala Negara Vatikan, manakala Presiden Perancis
dipilih langsung oleh rakyat Perancis untuk masa jabatan 5 tahun. Sistem ini dibuat untuk mengimbangi
kekuatan kedua negara tetangganya ketika Negara Andorra terbentuk melalui Perjanjian Parage pada tahun
1278 antara Uskup dari Urgell dan Pangeran dari Foix, di mana kedaulatan Andora dibagi secara bersamasama oleh Uskup Urgell dan Pangeran Foix. Pada tahun 1472, Pangeran Foix menjadi Raja Navarre dan
kemudian menjadi Raja Perancis pada tahun 1620. Gelar Pangeran Andorra pun diteruskan berturut-turut
oleh Raja Navarre kemudian Raja Perancis. Dan ketika Perancis menjadi republik, gelar Pangeran Andorra
diteruskan oleh Presiden Perancis. Sedangkan dari Uskup Urgell tidak mengalami perubahan sejak tahun
1278. Karena kedua Pangeran Andorra tidak bertempat tinggal di Andorra, masing-masing menunjuk seorang
wakil untuk mewakilinya di Andorra.
Swaziland
Sudah menjadi tradisi di Swaziland di mana takhta kerajaan diduduki secara bersama-sama oleh seorang
raja yang bergelar Ngwenyama dan ibunya yang bergelar Indlovukazi. Meskipun suksesi raja diteruskan
turun-menurun, namun terdapat keunikan dalam penentuan raja selanjutnya. Secara tradisi, Raja Swaziland
diharuskan memiliki banyak istri. Para keluarga kerajaan senior selanjutnya akan menentukan mana di
antara istri raja yang layak menjadi permaisuri. Putra permaisuri itulah yang kemudian akan menjadi raja,
dan permaisuri itu akan menjadi Indlovukazi ketika anaknya naik takhta atau ketika Indlovukazi sebelumnya
(ibu mertuanya) telah meninggal. Jika ternyata sang permaisuri

di kemudian hari dianggap tidak memenuhi syarat, keluarga kerajaan bisa memutuskan untuk mencopot
gelar permaisuri dan memilih istri lainnya menjadi permaisuri.
Persatuan Emirat Arab
Keunikan utama Persatuan Emirat Arab adalah rajanya yang bergelar Presiden, gelar yang umum dipakai
oleh kepala negara republik, dan merupakan satu-satunya raja di dunia yang bergelar Presiden. Persatuan
Emirat Arab merupakan federasi 7 emirat yang masing-masing dipimpin seorang emir secara absolut. Sama
seperti sistem di Malaysia, Presiden Persatuan Emirat Arab dipilih oleh dan dari antara ketujuh emir tersebut
untuk masa takhta selama 5 tahun. Bedanya, jika di Malaysia, posisi Yang di-Pertuan Agong secara de
facto digilir, Presiden Persatuan Emirat Arab secara de factodipegang oleh Emir Abu Dhabi. Sejak dibentuk
tahun 1971, pemilihan presiden Persatuan Emirat Arab setiap 5 tahun hanya sekedar formalitas untuk
memilih kembali Emir Abu Dhabi sebagai Presiden. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan jika suatu
hari nanti, Emir lainnya bisa terpilih sebagai Presiden.
Arab Saudi
Di Arab Saudi, Raja hanya bisa mengajukan beberapa calon Pangeran Mahkota, yang selanjutnya dipilih
suatu komite yang beranggotakan para pangeran keluarga kerajaan. Pangeran Mahkota itu yang kelak akan
menjadi raja setelah sang raja meninggal. Pangeran Mahkota dapat dicopot posisinya oleh komite tersebut
dan diganti Pangeran Mahkota yang baru jika pangeran mahkota tersebut dianggap tidak layak lagi untuk
menjadi raja. Selain itu, karena posisi raja yang juga sebagai Pelindung Dua Masjid Suci, pertimbangan dan
persetujuan para ulama juga diperlukan dalam memilih Pangeran mahkota.[27]
B.

Demokrasi

Sistem pemilihan umum secara demokrasi ada empat yaitu :

1. mubashir dan ghoiru mubashir (secara langsung dan tidak langsung)


2. al intikhob al fardi wal qoimah.[28]
3. nidzom aglabiyah wa nidzom attahmsil annasbi
4. tamsil almihan wal masholih

1.

mubashir dan ghoiru mubashir (secara langsung dan tidak langsung)

a.

secara langsung, yaitu rakyat memilih kepala Negara secara langsung tanpa perantara.

b.

secara tidak langsung, yaitu rakyat memilih kepala Negara melalui dewan perwakilan atau naib.[29]

2.

al intikhob al fardi wal qoimah

a.

al intikhob al fardi, yaitu pemilihan dengan cara mengelompokkan sesuai wilayah dan rakyat dalam

satu wilyah itu memilih satu naib atau perwakilan dan di sepakati calon yang lain.

b.

al intikhob al qoimah, yaitu pemilihan yang di laksanakn dengan cara memilih beberapa calon untuk

menjadi perwakilan atau nawab[30]

3.

a.

nidzom aglabiyah wa nidzom attahmsil annasbi

nidzom aglabiyah (suara terbanyak) yaitu kandidat yang mendapat suara terbanyak menjadi kepala

Negara,jika calon tunggal maka kandidat harus mendapat 50% dari suara pemilh + 1 suara. Tapi jika calon
ada dua ke atas maka yang menang suara terbanyak.
b.

Nidzom attamsil annasbi yaitu pemilihan di laksanakan di kelompokkan perwilayah dengan cara

persentasi antara jumlah pemilih dengan kursi perwakilan atau sesuai kuato.
Contoh: kursi di dewan ada 100 jumlah pemilih ada 1.000.000 jadi 10.000su mendapat satukursi

4.

tamsil almihan wal masholih yaitu pemilihan yang di laksanakan untuk kepentingan bersama pada

berbagai bidang yang menjadi kandidat yaitu para pakar atau ahli dalam bidang tertentu.[31] Misalnya di
dewan membutuhkan pakar hukum maka kandidat anggota dewan dari para ahi hukum.

IV. PENUTUP.

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan
kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut
atau di artikan pemerintahan dari,oleh,untuk dan bersama rakyat.
Menerut penulis prinsip demokrasi dan islam saling berkaitan dan saling melengkapi karena islam memilik 4
prinsip yaitu syura (bermusyawarah dalam keputusan),keadilan,kebebasan dan persamaan. Ke empat prinsip
di atas ada pada Negara demokrasi.

Kekuasaan tertinggi dalam sistem pemerintahan monarki yaitu raja atau kepala pemerintahan. Kepala
Negara pada sistem monarki adalah raja atau keturunannya secara turun-temurun. Sebutan bagi kepala
Negara monarki antara lain almuluk,al imabrotur,al amir,asshulthon,al qosir dan adduq. Adapun demokrasi
kebanyakan memakai sistem trias polotika ( badan eksekuti,legislatif dan yudikatif)

Sistem pemilihan kepala pemerintahan demokrasi antara lain rakyat memilih langsung presiden,rakyat
melalui dewan perwakilan memilih presiden dan lain sebagainya.adapun sistem monarki pemilihan sesuai
Negara masing-masing atau di wariskan ke keturunan raja dengan persetujuan komite kerajaan.

Alhamdulillah penulis ucapkan atas rahmat allah sehingga bisa berjalan dengan baik dan bagi teman-teman
makasih banyak atas sarannya.banyak kekurangan dari makalah ini penulis berharap kepada teman-teman

FSQ menambah serta melengkapi demi evaluasi dan proses perbaikan selanjutnya dan memohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai