Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
akan pernah bisa menyusul siapapun, dan andaikata orang lain selalu meningkat, m
aka kita akan tertinggal dan jadi pecundang. Rasulullah SAW. mengingatkan kita d
engan sabdanya, " Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka dia t
ermasuk orang-orang yang merugi" (H.R. Dailami).
Maka, satu-satunya pilihan adalah hari ini harus lebih baik dari kemarin, bahkan
kalau bisa sekarang ini harus lebih baik daripada barusan tadi, dalam hal apapu
n. Kalau tidak demikian, maka harus diakui bahwa hari ini adalah hari yang gagal
dan rugi, dan ingat andaikata hari ini lebih buruk dari hari kemarin berarti ki
ta terkena musibah, kerugian yang sangat besar dan mencelakakan diri. Naudzhubil
lah, hal ini tak boleh terjadi pada diri kita. Rasulullah SAW sendiri mengingatk
an kita untuk selalu memperbaiki waktu kita, sebab setiap waktu memiliki beban p
ersoalan tersendiri, sabdanya, "Carilah yang lima sebelum datang yang lima, yait
u manfaatkanlah masa mudamu sebelum datang masa tuamu (dengan ibadah), gunakanla
h masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu (dengan amal saleh), gunakanlah masa
kayamu sebelum datang masa miskinmu (dengan sedekah), gunakanlah masa hidupmu se
belum datang masa matimu (mencari bekal untuk hidup setelah mati). gunakanlah ma
sa senggangmu sebelum datang masa sempitmu.' (Al Hadits).
Dari uraian diatas, maka sebenarnya ada tiga kelompok orang yang menggunakan wak
tu, yaitu:
1. Orang sukses, yaitu orang yang menggunakan waktu dengan optimal, dan ia melak
ukan sesuatu yang tidak diminati oleh orang yang gagal.
2. Orang malang, yaitu orang yang hari-harinya diisi dengan kekecewaan dan selal
u memulai sesuatu dengan esok harinya.
3. Orang hebat, yaitu orang yang bersedia melakukan sesuatu sekarang juga. Bagi
orang hebat, tidak ada hari esok. Dia berkata bahwa membuang waktu bukan saja se
suatu kejahatan, tetapi suatu pembunuhan yang kejam.
Maka , mulai sekarang waspadalah terhadap waktu. Setiap detik yang kita lalui ha
rus diperhitungkan dengan secermat-cermatnya, sematang-matangnya, dan seakurat-a
kuratnya, lalu mengisinya dengan hal-hal yang membuahkan peningkatan kemampuan k
ita. Kita tidak hanya perlu bekerja keras, tapi kita perlu juga bekerja keras da
n cerdas. Lebih jauh kita lagi kita perlu kerja keras, cerdas dan efektif, sehin
gga waktu yang kita gunakan akan lebih optimal, bermakna bagi dunia dan berarti
bagi akhirat nanti.***