Pasal
Masalah
7 (1)
SPT Terlambat
disampaikan :
8 (3)
Pembetulan sendiri
setelah pemeriksaan dan
belum disidik
Sanksi
Rp500.000
,
Rp
100.000
Rp100.000
,
Rp
1.000.000
150%
Keterang
an
Per SPT
Per SPT
Dari jumlah
pajak yang
kurang
N
o
Pasal
Masalah
Sanksi
Keterang
an
dibayar
4.
5.
14 (4)
14 (5)
25 (9)
2%
Dari DPP
2%
Dari DPP
2%
Dari DPP
2%
Dari DPP
50%
Dari jumlah
pajak
berdasarkan
keputusan
keberatan
dikurangi
dengan pajak
yang telah
dibayar
sebelum
mengajukan
keberatan
Pasal
Masalah
1.
8 (2 dan
2a)
Pembetulan SPT
Masa dan Tahunan
2.
9 (2a dan
2b)
Keterlambatan
pembayaran pajak
masa dan tahunan
3.
13 (2)
Kekurangan
pembayaran pajak
dalam SKPKB
4.
13 (5)
SKPKB diterbitkan
setelah lewat
waktu 5 tahun
karena adanya
Sank
si
Keterangan
2%
Per
bulan,
dari
jumlah pajak yang
kurang dibayar
2%
Per
bulan,
dari
jumlah
pajak
terutang
2%
48%
No
Pasal
Masalah
Sank
si
Keterangan
tindak pidana
perpajakan
maupun tindak
pidana lainnya
yang merugikan
pendapatan
Negara
5.
14 (3)
a. PPh tahun
berjalan
tidak/kurang
bayar
b. SPT kurang
bayar
6.
7.
8.
15 (4)
SKPKBT diterbitkan
setelah lewat
waktu 5 tahun
karena adanya
tindak pidana
perpajakan
maupun tindak
pidana lainnya
19 (1)
SKPKB/T, SK
Pembetulan, SK
Keberatan,
Putusan Banding
yang
menyebabkan
kurang bayar
terlambat dibayar
19 (2)
Mengangsur atau
menunda
2%
2%
48%
2%
2%
No
Pasal
9.
c.
Masalah
Kekurangan pajak
akibat penundaan
SPT
19 (3)
Sank
si
Keterangan
Atas kekurangan
pembayaran pajak
2%
Wajib
Pajak
tidak
memberikan
informasi-informasi
yang
1.
2.
Pasal
Masalah
8 (5)
Pengungkapan ketidak
benaran SPT sebelum
terbitnya SKP
13 (3)
Sanks
i
50%
Keterangan
Dari
pajak
kurang dibayar
yang
No
Pasal
Masalah
a. PPh yang tidak atau
kurang dibayar
b. tidak/kurang
dipotong/ dipungut/
disetorkan
c. PPN/PPnBM tidak atau
kurang dibayar
3.
15 (2)
Sanks
i
Keterangan
50%
100%
100%
100%
Dari
kekurangan
tersebut
2. SANKSI PIDANA
No.
1.
Pasal
38 Ayat (1)
Masalah
a. tidak menyampaikan
Surat Pemberitahuan (SPT);
atau
b. menyampaikan
SPT, tetapi isinya tidak
benar atau tidak lengkap,
atau melampirkan
keterangan yang isinya
Sanksi
pidana kurungan
paling lama 1 (satu)
tahun dan atau
denda paling tinggi
2 (dua) kali jumlah
pajak terutang yang
tidak atau kurang
dibayar.
tidak benar,
2.
39 Ayat (1)
pidana
penjara
paling
lama
menyalahgunakan, atau
4 (empat)
jumlah
atau
atau
kali
pajak
kurang
jumlah
pajak
dibayar.
3.
39 Ayat (2)
butir
4.
39 Ayat (3)
pidana
penjara
tahun
dan
paling
denda
tinggi
yang
yang
dengan
menyalahgunakan atau
5.
dipidana
Pajak.
paling
lama
berdasarkan
transaksi
sebenarnya ; atau
lama 6 kali
b. menerbitkan faktur pajak tetapi
belum dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak
3. DALUWARSA TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
Tindak pidana di bidang perpajakan tidak dapat dituntut setelah lampau
waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, berakhirnya Masa
Pajak, berakhirnya Bagian Tahun Pajak, atau berakhirnya Tahun Pajak yang
bersangkutan.
4. SANKSI BAGI PEJABAT DAN PIHAK KETIGA
Setiap pejabat baik petugas pajak maupun mereka yang melakukan tugas
di bidang perpajakan, dilarang mengungkapkan kerahasiaan WP yang
menyangkut masalah perpajakan.
No
1
Pasal
41 ayat (1)
Masalah
Sanksi
pidana kurungan
tahun dan
denda paling
banyak Rp.
25.000.000,00 (dua
puluh lima juta
rupiah).
41 ayat (2)
dipidana dengan
pidana penjara
menyebabkan tidak
dipenuhinya kewajiban
paling
pejabat
banyak Rp.50.000.0
00,00 (Lima puluh
juta rupiah).
41A
41B
dipidana dengan
pidana penjara
25.000.000,00 (Dua
tidak benar
rupiah).
dipidana dengan
pidana penjara
mempersulit penyidikan
Kurungan paling
(1)
paling banyak 1
Milyar.
Kurungan paling
(2)
lama 10 bulan,
terpenuhinya kewajiban
denda paling
Kurungan paling
(3)
lama 10 bulan,
denda paling
Kurungan paling
(4)
sengaja menyalahgunakan
sehingga menimbulkan
juta
6. CONTOH KASUS
A. Sanksi atas Keterlambatan Pembayaran Pajak
Jatuh tempo pembayaran PPh Pasal 25 untuk bulan Mei 2013 adalah Tgl 15 Juni 2013
(bertepatan jatuh pada hari Sabtu), maka tanggal jatuh tempo diundur menjadi Tgl 17 Juni
2013 (hari Senin).
Apabila membayar PPh Pasal 25 pada Tgl 19 Juli 2013 (terlambat 1 bulan 2 hari = 2 bulan
keterlambatan), maka akan dikenakan bunga sebesar 2% x 2 bulan = 4%.
Apabila nilai Pajak Terutang sebesar Rp 5.000.000,Denda Bunga (4% x Rp 5.000.000,-) = Rp 200.000,Total yang harus dibayar = Rp 5.200.000,B. Pelunansan pajak setelah penerbitan SKPKB
Wajib Pajak PT A mempunyai penghasilan kena pajak selama Tahun Pajak 2006 sebesar
Rp100.000.000,00 dan menyampaikan Surat Pemberitahuan tepat waktu. Pada bulan
April 2009 berdasarkan hasil pemeriksaan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar maka sanksi bunga dihitung sebagai berikut:
1. Penghasilan Kena Pajak
Rp 100.000.000,00
2. Pajak yang terutang
(30% x Rp100.000.000,00) Rp 30.000.000,00
3. Kredit pajak
Rp 10.000.000,00 (-)
4. Pajak yang kurang dibayar
Rp 20.000.000,00
5. Bunga 24 bulan (24 x 2% x Rp 20.000.000,00)
Rp 9.600.000,00 (+)
6. Jumlah pajak yang masih harus dibayar
Rp 29.600.000,00
Dalam hal pengusaha tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak, selain harus menyetor pajak yang terutang, pengusaha tersebut
juga dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan dari
pajak yang kurang dibayar yang dihitung sejak berakhirnya Masa Pajak untuk paling
lama 24 (dua puluh empat) bulan.
C. SKPKB
1) Pajak Penghasilan
Wajib Pajak telah memperoleh pengembalian pendahuluan kelebihan pajak
sebesar Rp 80.000.000,00.
Dari pemeriksaan diperoleh hasil sebagai berikut:
2)