Tujuan Pembelajaran
Hal penting yang harus diingat dalam mempelajari isi conceptual framework
conceptual framework merupakan dokumen evolusioner yang berasal dari dokumendokumen sebelumnya
jika terdapat banyak kritikan, dokumen ini dapat diperbaiki sehingga dapat dijadikan
sebagai dasar standar akuntansi pada masa yang akan datang
Conceptual framework yang diterbitkan FASB terdiri dari 6 bagian yang disebut
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC)
SFAC No.1
1978
SFAC No.2
1980
SFAC No.3
1980
SFAC No.4
Objective of Financial
Organisasianizations
SFAC No.5
SFAC No.6
Reporting
by
Non-Business 1980
Kita akan meninjau setiap SFAC dan membahas beberapa masalah yang berbeda,
termasuk inkonsistensi antara dua tujuan dan pertanyaan apakah representational
faithfulness atau economic consequences yang mendominasi dalam proses
penyusunan standar. Pembahasan akan ditutup dengan membahas orientasi filosofis
pada sebuah conceptual framework dan menyebutkan riset empirik yang menyinggung
conceptual framework
SFAC 1 tidak menjelaskan secara spesifik laporan yang harus digunakan maupun
bentuk dari laporan tersebut. Laporan hanya menyebutkan pelaporan keuangan
seharusnya relatif menyediakan informasiormasi sumberdaya ekonomi perusahaan,
obligasi dan ekuitas pemilik (paragraf 41) dan bagaimana kinerja perusahaan disajikan
dengan mengukur earnings dan komponennya (paragraf 43) bagaimana kas diperoleh
Bonus manajemen mungkin terpengaruh secara negatif bila didasarkan pada laba
yang dilaporkan;
Evaluasi terhadap kerja manajemen dalam mengelola akan dinilai yang rendah
karena pendapatan yang dilaporkan lebih rendah;
Dividen yang dibagikan pada pemegang saham akan terpengaruh secara negatif
karena pendapatan yang lebih rendah tidak berpengaruh secara negatif pada debt
equity ratio;
Pemegang obligasi harus diproteksi akibat kemungkinan 1 dan 3
Karena kemungkinan 1, 2 dan 3, manfaat pensiun akan berkurang dan hal ini akan
merugikan karyawan.
perusahaan dan tumpang tindih dengan sejauh mana mana manajemen telah
menjalankan fungsinya. Jika ditinjau lebih luas, feedback value terkait dekat
dengan pertanggungjawaban. Informasiormasi yang menyediakan kualitas ini
harus mempengaruhi atau berdampak predictive value. Karenanya, muncul dua
pengertian pada istilah feedback value yang agak membingungkan. Walaupun hal
tersebut tidak mempengaruhi keterkaitan antara predictive dan feedback value.
Timeliness / Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu sebenarnya meruapakan sebuah pembatas terhadap kedua
aspek utama relevansi. Agar relevan, informasiormasi harus tepat waktu, artinya
harus tersedia pada pembuat keputusan sebelum (informasiormasi tersebut)
kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi keputusan. Terdapat
pertentangan antara ketepatan waktu dengan dua aspek utama relevansi karena
informasiormasi akan lebih lengkap dan akurat jika batasan waktunya
dilonggarkan. Karenanya sering terjadi trade-off antara ketepatan waktu dengan
kedua aspek utama relevansi tersebut.
Possible Inconsistency Beetween Predivtive Value and Feedback Value
Predivtive Value dan Feedback Value yang merupakan karakteristik kualitatif
diturunkan dari tujuan menyediakan informasiormasi yang bermanfaat untuk
memprediksi cash flow dan untuk pertanggungjawaban. Sejak Trueblood Report
sampai SFAC 1 dan kemudian SFAC 2, (penjelasan) yang sedikit lebih detail
ditambahkan pada setiap dokumen yang menggantikan (dokumen terbaru). Melalui
ketiga dokumen ini ditekankan pentingnya pengambilan keputusan oleh pengguna
eksternal.
Jelaslah kemampuan memprediksi sangat dekat kaitannya dengan pembuatan
keputusan. SFAC 2 mencatat bahwa stewardship (feedback) juga terkait dengan
pembuatan keputusan.
Feedback value berhubungan dengan dua tujuan pengguna, yaitu :
1. Tujuan penilaian kinerja manajemen (menentukan seberapa baik manajemen
telah bekerja, dinyatakan sebagai menyetujui atau tidak menyetujui ekspektasi
relatif pada pertanggungjawabannya)
2. Tujuan pembuatan keputusan
Predictive value tidak berkaitan langsung dengan tujuan penilaian kinerja
manajemen (tetapi hanya berhubungan dengan prediksi aliran kas)
Hal inilah yang dapat menyebabkan pertentangan antara keduanya. Misalnya
dalam kasus akuntansi dana pensiun. SFAS No.87 membuat penyimpangan yang
tajam dari pendahulunya APB Opinion No.8.
Pada SFAS 87, penyusunan biaya pensiun periodik ditentukan dengan
mengalikan faktor-faktor yang didasarkan pada masa pengabdian karyawan pada
perusahaan dan gaji tahunan. (Gaji) yang terakhirlah yang merupakan faktor utama.
Kebanyakan rencana pensiun didasarkan pada gaji tahunan dan bukan atas dasar
gaji terakhir sebelum pensiun atau berdasarkan gaji rata-rata tahunan. Sedangkan
pada APB Opinion 8, biaya pensiun didasarkan pada gaji saat ini (currently existing
salaries). SFAS 87 mengubah faktor biaya dengan estimasi gaji terakhir atau ratarata gaji terakhir, mana yang lebih kuat dalam kontrak pensiun perusahaan akan
digunakan untuk penentuan pembayaran pensiun yang sesungguhnya. Future
salaries tentu tergantung pada future events, misalnya informasilasi umum dan
khusus, kemajuan karyawan, peningkatan kualitas kerja karyawan (dengan atau
tanpa promosi). Manajemen nanti bukanlah manajemen sekarang yang menentukan
keputusan saat ini. Manajemen saat ini akan dipertanyakan, kalau menentukan
beban sekarang dengan mengestimasi gaji pada masa yang akan datang, suatu
faktor yang jauh melampaui pengendalian manajemen sekarang.
FASB membenarkan pilihan pada future salary dengan latar bahwa prediksi arus kas
merupakan hal terpenting dari pelaporan keuangan. Dari sudut pandang
akuntansiabilitas, future salaries bertentangan dengan akuntansiabilitas. Bagaimana
manajemen sekarang dapat mengestimasi dan mempertangggungjawabkan beban
yang didasarkan atas future cost, dimana manajemen sekarang :
Roles
of
Representatif
Faithfulness
and
Economic
Daley dan Tranter (1990) memilih sikap yang bertentangan dengan Ruland. Mereka
berpandangan Economic Consequences sudah tercakup dalam conceptual framework
sebagaimana onta masuk ke dalam tenda dengan menyelipkan hidungnya di bawah
kain penutup tenda, meskipun FASB berusaha mengutamakan representatif faithfulness
dalam penyusunan standar akuntansi. Alasannya adalah FASB tidak biasa netral dalam
menentukan relevansi dan reliabilitas informasiormasi akuntansi yang diberikan
terhadap batasan trade-off biaya/manfaat.
Daley dan Tranter memandang trade-off biaya manfaat meliputi kesimpulan yang
luas dari isu Economic Consequences
Proses menimbang biaya dan manfaat pada sektor-sektor masyarakat
kita yang berbeda tidak netral. Hal ini tidak bisa. Dalam kasus surat
berharga ekuitas keputusan itu jelas bahwa kepentingan industri
asuransi melebihi manfaat umum bagi pengguna laporan keuangan
untuk bergerak-mengalir melalui akuntansi, meskipun metode ini
memiliki banyak dukungan dalam kerangka konseptual.
Kesimpulan Ruland bahwa trade-off manfaat lebih besar dari biaya sebagai
ambang materialitas untuk menentukan kegunaan standar akuntansi: manfaat pada
pengguna harus lebih besar dari biaya persiapannya. Pembahasan batasan tersebut
pada SFAC 2 ditekankan pada isu-isu tentang kenyataan bahwa penyiap pada awalnya
menanggung beban mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasiormasi
kepada pengguna dan hanya sedikit membahas dampak distribusi pada kelompok
pengguna yang berbeda (misalnya manfaat balance sheet financing untuk investor
berbeda dengan kreditur).
Daley dan Tranter juga benar, karena tidak diragukan trade-off biaya manfaat
berhubungan dengan konsekuensi ekonomi berkaitan dengan biaya mempersiapkan
informasiormasi untuk pengguna. Aspek penyusunan standar pada dasarnya adalah
bagian dari proses yang harus dipandang sebagai tipe khusus konsekuensi ekonomi.
Dengan kata lain, penyusun standar secara langsung mempengaruhi biaya persiapan
informasiormasi sebagai akibat sebuah standar yang dihasilkan. Pada sudut ini,
netralitas memainkan peran yang tepat karena fokusnya berhubungan dengan relevansi
dan realibilitas.
Daley dan Tranter tidak percaya bahwa netralitas dapat jadi komponen reliabilitas
karena batasan reliabilitas membawa konsekuensi ekonomi. Dari perspektif teori
relevansi dan reliabilitas merupakan karakteristik utama yang harus diperhatikan
penyusun standar.
Concervatism
Konservatisme dibahas pada SFAC 2 dan disebut convention. SFAC 2 tidak
menyokong pengaturan pelaporan yang lebih rendah ataupelaporan yang lebih
tinggi asset atau income. Meremehkan pengaturan understatement bertentangan
dengan representational faithfulness, netralitas dan kedua aspek utama relevansi.
Konservatisme diasosiasikan dengan kebutuhan terhadap pelaporan yang bijak
dimana pembaca diberi informasiormasi ketidakpastian dan resiko. Konservatisme
berhubungan dengan pengungkapan sebuah konsep penting yang tidak dibahas dalam
SFAC 2.
Comparability and Consistency
Kita memandang kedua karakter ini sebagai karakter yang berorientasi output,
karenanya keduanya seharusnya merupakan hasil conceptual framework yang dapat
berjalan, bukan bagian dari struktur teori.
Materiality
Pertanyaan yang muncul pada materialitas adalah apakah item ini cukup luas
mempengaruhi keputusan pengguna. Materialitas diterima sebagai karakteristik
kualitatif, meskipun tidak dapat diimplementasikan dalam kebiasaan profesi.
Materialitas merupakan konsep relatif dan bukan konsep absolut
Statement No.3
SFAC No.3 mendefenisikan 10 elemen laporan keuangan yang merupakan sebuah
resolusi dari defenisi yang disajikan pada memorandum diskusi untuk conseptual
framework. Karena ini telah diamandemen pada SFAC No.6, elemen tersebut akan
dibahas pada dokumen tersebut.
Beberapa pengamatan yang dilakukan secara khusus tentang apa yang dilakukan
SFAC 3, (ada beberapa hal) tidak masuk dalam SFAC 3 tidak menyebutkan tiga
pandangan akuntansi keuangan yang terdapat dalam memorandum diskusi tidak
menjelaskan secara spesifik tiga konsep pemeliharaan modal yang digunakan tidak
menunjukkan masalah pengakuan dan pengukuran sebagaimana yang ditunjukkan
pada laporan keuangan.
Kelemahan SFAc lainnya adalah pemutarbalikan terminologi. Pada memorandum
diskusi dan SFAC 1 kata earnings digantikan dengan income. Pada SFAC 2, istilah
earnings dihilangkan dan kata income dipakai pada paragraf 90 dan 94 SFAC 3
membuat kebalikan dengan merancang istilah income untuk istilah yang menunjukkan
keseluruhan atau total perubahan asset bersih yang terjadi sepanjang periode sebagai
hasil operasi. Earnings dibalik menjadi kemungkinan komponen income.
Statement No.4
SFAC 4 berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan non-bisnis. Karakteristik
organisasi non-bisnis :
menerima sumber-daya dalam jumlah yang signifikan dari penyedia yang tidak
mengharapkan menerima pembayayan kembali atau manfaat ekonomi sebanding
dengan sumber-daya yang disediakan...
tujuan operasional utama adalah selain untuk menyediakan barang dan jasa
sebagai laba...
Statement No.5
Penantian panjang pada SFAC 5 berakhir Desember 1984, tepat 4 tahun setelah
SFAC 4. Karena statement ini menguraikan isu-isu sulit pengakuan dan pengukuran,
sehingga akan menjadi tiang penentu kesuksesan atau kegagalan keseluruhan proyek.
Pernytaan dalam paragraf 2 menunjukkan tidak adanya usaha yang lebih ekstensif
untuk memecahkan masalah pengakuan dan pengukuran.
Kriteria pengakuan dan panduan dalam statemen ini secara umum konsisten
dengan current practise (praktik berlaku) dan tidak termasuk perubahan yang
radikal. Tidak tertutup kemungkinan perubahan praktik pada masa yang akan
datang. Dewan bermaksud perubahan pada masa yang akan datang terjadi
secara bertahap, cara evolusi telah terkarakter dalam perubahan yang lalu
Pernyataan tergantung pada evolusi membuat Solomon marah. Ia kecualiewa
dengan kegagalan Dewan menjelaskan executory contract meliputi termasuk dalam
bentuk laporan, pengungkapan pada footnote atau tidak sama sekali.
Scope of the Statement
SFAC 5 memjelas konsep yang dibahas hanya diterapkan secara kaku pada
laporan keuangan dan tidak ditujukan untuk pengungkapan yang lain.
. . . pengungkapan dengan cara lain tidak diakui. Pengungkapan informasiormasi
tentang item dalam laporan keuangan dan langkah-langkah mereka yang dapat
diberikan oleh catatan atau sambil lalu di muka laporan keuangan, dengan
informasiormasi tambahan, atau dengan cara lain pelaporan keuangan bukan
merupakan pengganti untuk pengakuan dalam laporan keuangan untuk item
yang memenuhi kriteria pengakuan.
Walaupun tidak secara tegas, SFAC 5 kelihatan menyangkal salah satu prinsip
utama dalam hipotesis pasar efesien (bab 8) yaitu pengungkapan di luar laporan
keuangan lebih efektif daripada pengungkapan dengan laporan keuangan. Sejumlah
kritikan pada hipotesis pasar efesien menjustifikasi opini FASB.
Variasi format penyajian informasiormasi keuangan diilustrasikan dengan baik
dalam SFAC 5.
Earnings and Comprehensive Income
Salah satu prinsip yang diperhatikan SFAC 5 adalah format dan penyajian
perubahan pada ekuitas pemilik yang tidak berasal dari transaksi dengan pemilik. Hal
ini mengacu pada pentingnya pengungkapan.
Earnings diganti dengan net income dan berbeda dari yang terakhir, dengan
meniadakan dampak komulatif pada tahun sebelum perubahan prinsip akuntansi,
seperti menukar dari depresiasi garis lurus ke depresiasi jumlah angka tahun. Earning
akan menjadi indikator yang lebih baik untuk kinerja operasi saat ini daripada net
income.
Pernyataan menyertai pendapatan akan menjadi laporan laba rugi komprehensif.
Yang terakhir, saat ini diharapkan akan menjadi sebuah laporan yang mencakup semua
perubahan ekuitas pemilik sepanjang periode selain transaksi dengan pemilik. Dampak
komulatif dari perubahan prinsip akuntansi akan terlihat, juga beberapa dampak
terhadap income dari rugi atau laba (yang diakui) surat-surat berharga yang tidak
tergolong aktiva lancar, misalnya penyesuaian mata uang asing. Hanya ada 2 item yang
digolongkan sebagai penyesuaian periode sebelumnya yang dimasukkan ke dalam
laporan laba rugi komprehensif yaitu perbandingan cepat dari pendapatan dan laba rugi
komprehensif yang disajikan dalam Tampilan 7-4.
Penilaian kinerja terhadap earnings dan dan comprehensive income pada SFAC 5
merupakan hasil dari ketidakmampuan mengatasi masalah pengukuran. Earning, lebih
kurang, adalah sebuah upaya menjaga status quo income dan kemungkinan yang
terbuka pada masa yang akan datang untuk memasukkan unrealized holding gains
pada comprehensive income.
Recognition Criteria
Kriteria Pengakuan merujuk kepada suatu asset, liabilitas, beban, pendapatan, laba
atau rugi harus dicatat pada perkiraan. Kriteria pengakuan yang mendasar berasal dari
bagian permulaan conceptual framework, yaitu:
Defenition
Measuribility
Relevance
:
informasiormasi
informasiormasi yang
mengenai
kemampuannya
membuat
yang terjadi untuk item beban berumur pendek atau prosedur rasional sistemetis
lannya.
Walaupun secara logis statemen sebelumnya mendekati siklus, SFAC 5 harus
membutuhkan lebih banyak kerja untuk kriteria pengakuan, misalnya defenisi eleemen
dari SFAC 3 dan SFAC 6 jelas lebih unggul dari sebelumnya, tetapi tidak lengkap.
Solomon mengkritik, defenisi liabilitas sulit diterapkan pada pensiun.
Contoh serupa dari tidak lengkapnya defenisi liablitas yang diaplikasikan pada
deferred taxes dan defenisi asset mengenai tingkat aggregasi (full costing atau
succesful effort) pada akuntansi untuk biaya eksplorasi minyak dan gas.
Measurement Attributes
Lima atribut pengukuran secara ekstensif didiskusikan dalam memorandum diskusi
tahun 1976, dikemukakan dan dimasukkan ke dalam SFAC 5, yaitu
1.
2.
3.
4.
biaya historis
Biaya saat ini (biaya penggantian)
Nilai pasar saat ini (nilai exit)
Nilai realisasi bersih (biaya penjualan dikurangi biaya apapun untuk menyelesaikan
atau membuang)
5. Present (diskon) nilai arus kas masa depan
Pelaporan mengalami kemunduran dalam mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya perubahan kriteria.
SFAC No 5 harus mempertimbangkan banyak masukan jika tidak ingin mengalami
kegagalan, beberapa masukan di antaranya:
Sterling (1985) mengatakan FASB melakukan hal yang terbalik dengan meletakkan
pengakuan di depan pengukuran. Masalahnya pada saat kita mengakui sebuah
elemen, tidak akan bisa dibahas sampai kita mengetahui karakteristik pengukuran
yang harus kita akui.
Miller (1990) menganalisa SFAC 5 tidak membawa perubahan radikal sebagaimana
SFAC 1-3
Statement No 6
SFAC No 6 sebagai pengganti (tidak ada revisi) dari SFAC No 3. SFAC No 6
sebenarnya identik dengann SFAC No 3, kecuali SFAC No 6 jg menyampaikan hal2
yang berkaitan dengan organisasi non bisnis. Karateristik kualitatif informasi akuntansi
dalam SFAC No 2 jg untuk organisasi non bisnis. SFAC No 6 tidak ada tambahan lebih
lanjut untuk kerangka kerja konseptual dari pandangan organisasi bisnis. Dalam SFAC
No 6 mendefinisikan 10 elemen dalam laporan keuangan :
1. Aktiva adalah manfaat ekonomi masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh
entitas khusus sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu
2. Kewajiban adalah pengorbanan masa depan atas kenaikan manfaat dari kewajiban
sekarang oleh entitas khusus untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa
untuk entitas lain pada masa mendatang akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
3. Ekuitas atau aktiva bersih adalah kepemilikan secara berkala atas aktiva entitas
setelah dikurangi dengan kewajiban. Dalam organisasianisai non bisnis tidak ada
pemilik, sehingga aktiva bersih dibagi dalam 3 klas yaitu pembatasan permanen,
pembatasan sementara, dan aktiva bersih tidak terikat.
4. Investasi oleh pemilik adalah kenaikan ekuitas dari perusahaan sebagai hasil
perpindahan aktiva dari entitas lain atas sesuatu yang bernilai sehingga berakibat
kenaikan hak pemilik terhadap perusahaan. Pemilik pada umumnya menerima
aktiva tapi termasuk juga di dalamnya berupa jasa, kepuasan atau konversi
kewajiban perusahaan.
5. Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuitas dari perusahaan sebagai hasil
perpindahan aktiva, penyediaan jasa, adanya kewajiban dari perusahaan kepada
pemilik. Distribusi kepada pemilik mengakibatkan penurunan hak pemilik terhadap
perusahaan.
6. Pendapatan komprehensif adalah perubahan ekuitas dari perusahaan pada periode
yang bersangkutan dari transaksi atau kejadian yang bersumber pada pemilik
sendiri termasuk di dalamnya semua perubahan ekuitas selama periode kecualiuali
akibat investasi pemilik dan distribusi pada pemilik
7. Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan aktiva atau berkurangnya
kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari proses produksi, penyediaan jasa atau
aktivitas lain yang merupakan kegiatan pusat operasional perusahaan.
8. Beban adalah arus keluar atau penyusutan aktiva atau bertambahnya kewajiban
(atau kombinasi dari keduanya) dari proses produksi, penyediaan jasa atau aktivitas
lain yang merupakan kegiatan pusat operasional perusahaan.
9. Keuntungan adalah kenaikan ekuitas dari transaksi yang kurang penting dari
transaksi atau kejadian lain dan keadaan yang berpengaruh terhadap entitas
kecualiuali sebagai hasil dari pendapatan dan investasi pemilik.
10. Kerugian adalah penurunan ekuitas dari transaksi yang kurang penting dari
transaksi atau kejadian lain dan keadaan yang berpengaruh terhadap entitas
kecualiuali sebagai hasil dari beban dan distribusi pada pemilik.
Titik perdebatan lain dari definisi ini adalah kekhawatiran seberapa luas istilah
"transaksi masa lalu" dapat diartikan dalam definisi aset dan kewajiban. Seperti
disebutkan sebelumnya dalam pembahasan SFAC No 2 , dalam akuntansi pensiun
( PSAK No 87 ) dan manfaat pasca pensiun lainnya ( PSAK No 106 ) biaya masa depan
digabungkan dengan layanan sampai saat ini dalam menentukan biaya-biaya tersebut .
Masalahnya melibatkan konflik antara tujuan, tapi makna dan interpretasi dari "transaksi
masa lalu" masih membutuhkan resolusi. Singkatnya, definisi tersebut adalah perbaikan
atas para pendahulu mereka, tetapi perbaikan lebih lanjut masih mungkin terjadi.
Akhirnya, SFAC No 6 (ayat 150-151 dan 169 ) menyebutkan sejumlah kecuali dan
terbatas transaksi ekuitas pemilik yang timbal balik pada alam. Ini termasuk penerimaan
kas oleh perusahaan dengan (mungkin) tanpa pamrih atau tanpa keharusan untuk
mengalihkan aset di masa depan. Timball balik ini sangat langka dan tidak boleh
digunakan sebagai dasar untuk menghindari transaksi.
Statement No 7
Dua poin penting yang harus segera dibuat tentang SFAC No 7 .
1. Pertama, mengingat pentingnya Laporan Komite Trueblood dengan penekanan
pada pentingnya arus kas, cukup mengejutkan bahwa butuh waktu selama ini ( 15
tahun setelah SFAC No 6 ) untuk kemunculan pernyataan ini, meskipun dimulai
pada tahun 1988.
2. Kedua, kekhawatiran pernyataan ini terhadap masalah pengukuran spesifik isu-isu
tipe konseptual yang lebih luas, karena itu dapat dilihat sebagai bagian dari SFAC
No 5.
SFAC No 7 berlaku untuk situasi di mana jumlah ditentukan oleh pasar saat ini
seperti kas diterima atau dibayar dan biaya sewa atau nilai pasar tidak tersedia pada
titik pengakuan. Sebaliknya estimasi arus kas masa depan yang digunakan untuk
pengukuran aset atau kewajiban.
Dalam SFAC No 7 , Dewan mengakui bahwa metode penilaian yang hadir tidak
konsisten diterapkan dalam berbagai standar. Sebagai contoh, di APB Opinion No 16
tentang kombinasi bisnis, aset yang diakuisisi menimbulkan kewajiban yang harus
dibebankan pada nilai sekarang tanpa menentukan bagaimana menentukan tingkat,
sedangkan dalam kasus sewa, penyewa menggunakan tambahan sendiri tingkat
pinjaman kecualiuali suku bunga implisit lessor dapat ditentukan dan lebih rendah dari
tingkat inkremental lessee.
SFAC No 7 hanya berlaku untuk pengakuan awal dan revaluasi tidak berikutnya,
yang istilah"awal pengukuran baru". Untuk memahami istilah itu , tahu bahwa SFAC
dibagi menjadi dua bagian: Pengukuran aset dan pengukuran kewajiban .
Present Value Asset Measurement
Hal yang paling penting tentang pengukuran aset adalah bahwa nilai sekarang
pengukuran dimaksudkan untuk mensimulasikan nilai wajar daripada nilai sekarang
khususnya aset kepada perusahaan itu sendiri . Misalnya, aset mungkin memiliki nilai
yang lebih tinggi bagi perusahaan karena memegang proses manufaktur khusus atau
preferensi lain yang meningkatkan nilai aset ke perusahaan tertentu . Dengan demikian
nilai apapun yang diperoleh untuk perusahaan tertentu karena nilai simulasi wajar lebih
kecualiil daripada nilai sekarang dari aset perusahaan yang akan direalisasikan dalam
bentuk penghematan biaya selama pemakaian daripada dalam penilaian awal yang
lebih tinggi. Oleh karena itu jika perusahaan tidak mengetahui nilai pasar tertentu dari
aset tertentu, berusaha untuk itu tingkat diskonto, yang mengarah sedekat mungkin
untuk estimasi nilai wajar. Diskon tarif juga harus mencakup risiko dan ketidakpastian,
yang mencerminkan penilaian oleh pasar dari nilai aset. Penting untuk dicatat bahwa
preferensi FASB untuk nilai wajar daripada valuasi perusahaan tertentu menekankan
Keterpisahan dari aset.
Salah satu teknik pengukuran tertentu perlu disebutkan. Jika aset tertentu memiliki
beberapa arus kas mungkin dalam tahun-tahun tertentu, arus kas yang diharapkan
harus ditentukan ( probabilitas rata-rata tertimbang dari arus kas individual mungkin)
daripada menggunakan arus kas yang paling mungkin tunggal (mode).