Anda di halaman 1dari 12

13/05/2014

OPTIMALISASI
PEMANFAATAN HUTAN

Direktur Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan


Disampaikan pada Acara Gelar Teknologi
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan
12 Mei 2014

Perencanaan Kehutanan
Pembangunan KPH
Nilai Strategis KPH pada
Pemanfaatan Hutan
Dukungan Eselon I untuk KPH

13/05/2014

Perencanaan Kehutanan

Kemantapan Kawasan Hutan


Kawasan hutan (Negara) yang mantap adalah wilayah tertentu yang telah
ditetapkan peruntukan dan fungsinya oleh Pemerintah untuk dipertahankan
keberadaanya sebagai hutan tetap dan terkelola dengan jaminan dan
perlindungan hak bagi seluruh pemangku kepentingan

Prinsip dan kriteria kemantapan kawasan hutan didasarkan pada unsur-unsur:


Legalitas dan Ligitimasi;
Jaminan hak dan perlindungan bagi seluruh pemangku kepentingan;
Pengelolaan kawasan hutan.

Legalitas dan legitimasi kawasan hutan dapat dicapai dengan beberapa


kriteria, antara lain:

Kawasan hutan dikukuhkan melalui proses yang legal dan partisipatif,


untuk menjamin kepastian status dan fungsi serta bebas kepemilikan
pihak ketiga;
Ada pengelola kawasan hutan sampai tingkat tapak, yang memiliki
kepastian wilayah pengelolaan, organisasi, dan kecukupan sumberdaya
manusia, serta sarana prasarana pengelolaan

13/05/2014

PP No. 44 Tahun 2004 Perencanaan Kehutanan

Perencanaan Kehutanan meliputi:


a.
b.
c.
d.
e.

Inventarisasi hutan,
Pengukuhan kawasan hutan,
Penatagunaan kawasan hutan,
Pembentukan wilayah pengelolaan hutan, dan
Penyusunan rencana kehutanan

Pasal 26
(1) Pembentukan wilayah pengelolaan hutan bertujuan untuk mewujudkan
pengelolaan hutan yang efisien dan lestari.
(2) Pembentukan wilayah pengelolaan hutan dilaksanakan untuk tingkat:
a. provinsi;
b. kabupaten/kota;
c. unit pengelolaan.

Lanjutan
Pasal 32
(1) Pada setiap Unit Pengelolaan Hutan dibentuk institusi pengelola.
(2) Institusi pengelola bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
pengelolaan hutan yang meliputi:
a.

perencanaan pengelolaan;

b.

pengorganisasian;

c.

pelaksanaan pengelolaan; dan


pengawasan.

d.

pengendalian dan

(3) ...
Pasal 37
(1) Berdasarkan fungsi pokok kawasan hutan, rencana kehutanan
sebagaimana dimaksud pada Pasal 35 meliputi hutan konservasi, hutan
produksi, dan hutan lindung.
(2) Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan yang meliputi Penyusunan
Rencana Kesatuan Pengelolaan Hutan pada Unit KPHK, KPHL, dan KPHP
diatur dengan Peraturan Pemerintah tersendiri.

13/05/2014

Pembangunan KPH

TARGET dan REALISASI IKK Renstra 2010-2014


(P.51/Menhut-II/2010 Tentang Renstra Kemenhut 2010-2014)
INDIKATOR
Keputusan Menhut tentang
Penetapan wilayah KPHL dan
KPHP Provinsi seluruh Indonesia
Keputusan Menhut tentang
Penetapan Wilayah KPHK
seluruh Indonesia
Beroperasinya 120 KPH (20%
wilayah KPH yang telah
ditetapkan)
Wilayah (Penetapan
Model)
Kelembagaan
Rencana

2010
Target Realisasi

Kumulatif
2012
Target
Realisasi

Target

2013
Realisasi

Target

22
Prov

22 Prov
(403 unit)

25
Prov

25 Prov
(481 unit)

28
Prov

25 Prov
(481 unit)

28
Prov

26 Prov *
(481 unit)

28
Prov

20 %
(14)

20

40 %
(28)

28

60 %
(42)

38

80 %
(56)

50

100 %
(70)

12

24

60

90

2014
Realisasi
28 Prov**
(529 unit)

120

12

13

24

46

60

90

90

120

120

120

12

15
0
2
Judul

24

42
0
4
Judul

60
60
4
Judul

59
52
5
judul

90
90
4
Judul

88
82
7
Judul

120
120
4
Judul

117

2
Judul

4
Judul

P.6/2010
NSPK
Pengelolaan,
Permendagri
61/2010

Peraturan perundangan tentang


penyelenggaraan KPH 4 judul.

Peta Areal Kerja dan Peta


Pencadangan Ijin Pemanfaatan
Selesai 80 %

2011
Target Realisasi

57

144
(30,31 %)

P.41/2011
Standar
Fasilitasi,
P.42 /2011
Standar
Kompetensi
Bid Teknis

114

235
(49,47 %)

Perdirjen
P.5/2012
Juknis Tata
Hutan dan RP

190

286
(60,21 %)

P.46/2013
Tata Cara
Pengesahan
RPHJP
P.47 /2013
Wilayah
Tertentu KPH

285

492
(103,57 %)

475

Keterangan : *) Arahan Pencadangan Wilayah KPHL/KPHP pada Provinsi Kep Riau


**) Rancang Bangun Wilayah KPHL/KPHP pada 2 Provinsi : Aceh dan Riau

13/05/2014

KPH Model untuk mencapai KPH Beroperasi


Peraturan Kepala Badan Planologi Kehutanan No. SK.80/VII-PW/2006:
KPH Model adalah wujud awal dari KPH yang secara bertahap
dikembangkan menuju situasi dan kondisi aktual KPH di tingkat
tapak, yang diindikasikan oleh suatu kemampuan menyerap tenaga
kerja, investasi, memproduksi barang dan jasa kehutanan yang
melembaga dalam sistem pengelolaan hutan secara efisien dan
lestari.
Permenhut No. P.6/Menhut-II/2009 Tentang Pembentukan Wilayah KPH
(Ps 13 ayat 4):
Dalam rangka persiapan untuk mewujudkan kelembagaan KPH
Menteri dapat menetapkan wilayah KPH Model yang merupakan
salah satu bagian dari wilayah KPH Provinsi.
Menetapkan Kriteria dan Indikator KPH Beroperasi:
Memberikan Fasilitasi Sarana dan Prasarana (Permenhut No.
P.41/Menhut-II/2010 jo P.54/Menhut-II/2011 tentang Stabdar Fasilitasi
Sarana dan Prasarana KPHL dan KPHP).

Hasil Evaluasi Pembangunan 120 KPH Model


FASILITASI
TAHUN s.d. 2012
(Unit KPH)

FASILITASI
TAHUN 2013
(Unit KPH)

JUMLAH
(Unit KPH)

Sangat Baik

21

22

Baik

32

39

Cukup Baik

13

17

Kurang Baik

12

JUMLAH TOTAL

60

30

90

KLASIFIKASI

13/05/2014

Deskripsi Umum Hasil Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut


No.

Klasifikasi

1.

Sangat Baik

2.

Baik

3.

Cukup Baik

4.

Kurang Baik

No.

Deskripsi Umum
- Kelembagaan : Ada organisasi, memiliki SDM diatas 20 orang, didukung dana APBD, serta
sarpras fasilitasi Kemenhut telah dimanfaatkan.
- Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) : Dinilai / Disahkan
- Aktivitas pengelolaan : Ada kegiatan mandiri/APBD dan APBN
- Kelembagaan : Ada organisasi, memiliki SDM antara 6-20 orang, didukung dana APBD, serta
sarpras fasilitasi Kemenhut telah dimanfaatkan.
- RPHJP : Dinilai / Disahkan
- Aktivitas pengelolaan : Ada kegiatan mandiri/APBD dan APBN
- Kelembagaan : Ada organisasi, memiliki SDM antara 1-5 orang, didukung dana APBD, serta
sarpras fasilitasi dari Kemenhut dimanfaatkan
- RPHJP : Proses Penilaian
- Aktivitas pengelolaan : Ada kegiatan mandiri/APBD dan tidak ada dukungan APBN
- Kelembagaan : Ada organisasi, belum ada SDM, belum didukung dana APBD, serta sarpras
fasilitasi dari Kemenhut belum dimanfaatkan
- RPHJP : Proses Penyusunan
- Aktivitas pengelolaan : Tidak ada kegiatan mandiri/APBD

Klasifikasi

Rencana Tidak Lanjut

1.

Sangat Baik dan Baik


(68%)

- Pemerintah Daerah berkomitmen dan merespon dengan baik keberadaan KPH.


- Terhadap 61 Unit KPH tersebut didorong untuk menjadi KPH yang mandiri.

2.

Cukup Baik dan


Kurang Baik
(32%)

- Pemerintah Daerah kurang merespon dengan baik keberadaan KPH.


- Terhadap 29 Unit KPH tersebut perlu secara khusus diidentifikasi permasalahannya
untuk mendapatkan arahan keberlanjutan operasionalisasi KPH ke depan.

Nilai Strategis KPH dalam Pemanfaatan Hutan

13/05/2014

Blok dan Petak KPH pada Tata Hutan dan


Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan
HP-Blok Pemanfaatan
HHK-HT

HP-Blok Pemberdayaan

HP-Blok Khusus

HKM
Calon HKM
HTI

HP-Blok Perlindungan

Calon HTI
Ijin Jasling

IUPHHK-HA

HTR

HP-Blok Perlindungan
HL-Blok Inti
HL-Blok Pemanfaatan
Calon Ijin Jasling

HL-Blok Khusus

HP-Blok
Pemanfaatan
HHK-HA

Ijin Jasling

Pemanfaatan Hutan di Wilayah Tertentu pada KPH


PP No 6 Tahun 2007, Pasal 21.
(1) Untuk wilayah tertentu, Menteri dapat menugaskan kepala KPH untuk
menyelenggarakan pemanfaatan hutan, termasuk melakukan penjualan
tegakan.
(2) Penyelenggaraan pemanfaatan hutan, termasuk melakukan penjualan
tegakan dalam wilayah tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
didasarkan pada pedoman, kriteria, dan standar pemanfaatan hutan wilayah
tertentu.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman, kriteria, dan standar
pemanfaatan hutan wilayah tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan peraturan Menteri
(Penjelasan)
Yang dimaksud dengan "wilayah tertentu", antara lain, adalah wilayah hutan
yang situasi dan kondisinya belum menarik bagi pihak ketiga untuk
mengembangkan usaha pemanfaatannya, sehingga Pemerintah perlu
menugaskan kepala KPH untuk memanfaatkannya.

13/05/2014

Permenhut P.47/Menhut-II/2013, 29 Agustus 2013


Kriteria Lahan Pemanfaatan Hutan
di Wilayah Tertentu:
a. Tidak ada rencana investasi lain
b. Layak diusahakan
Kepala KPH:
a. Mengidentifikasi, Mendeliniasi,
Memetakan, Merancang,
Mengintegrasikan: wilayah tertentu
dalam Proses Tata Hutan dan RPH
b. Mengusulkan Pengesahan RPH
c. Mempublikasikan RPH kepada
pihak ketiga

KEMITRAAN/
PELUANG USAHA

Pelimpahan
Kewenangan
Pemanfaatan
Hutan di Wilayah
Tertentu

Kriteria Pihak Ketiga:


a. Masyarakat Setempat
b. BUMN, BUMD, BUMS, Koperasi,
Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM)

JENIS PEMANFAATAN HUTAN DI WILAYAH TERTENTU


PADA KPHL/KPHP

Hutan Lindung
PEMANFAATAN KAWASAN
HUTAN
PEMANFAATAN JASA
LINGKUNGAN
PEMUNGUTAN HASIL
HUTAN BUKAN KAYU

Hutan
Produksi

PEMUNGUTAN HASIL
HUTAN KAYU
PEMANFAATAN HASIL
HUTAN KAYU DAN BUKAN
KAYU

13/05/2014

Pemanfaatan Hutan pada KPH

Pemanfaatan Hutan di Wilayah


Tertentu
(Permenhut 47/2013)
HD
HKM
HTR

WILAYAH
TERTENTU

IUPHHK-HT

IUPHHK-HA

CALON IZIN
PEMANFAATAN

A. Melaksanakan Kegiatan
Pemanfaatan Hutan
B. Kemitraan dengan pihak
Ketiga (Masyarakat
setempat, BUMN/D/S,
Koperasi, UMKM).
C. Kerjasama dengan pihak
Ketiga dalam rangka
kemitraan maupun
membuka peluang usaha.

RPHJP KPH sebagai Mekanisme Pelimpahan Kewenangan

KAKPH

MENYUSUN RPJP KPH

KADISHUT PROV

KAPUSDALBANGHUT

MENGETAHUI RPJP KPH


VERIFIKASI VALIDASI
Pengajuan Pertama
(30 hari)
Pengajuan revisi
(15 hari)

MENGAJUKAN
PENGESAHAN
KEPADA MENTERI
KEHUTANAN Cq
PUSDALBANGHUT
Revisi/lengkapi
dokumen
(15 hari)

Revisi (< 75 )
Nilai

Disahkan (> 75 )
Menerima
Pengesahan

PENGESAHAN
(sekaligus
Pelimpahan
Kewenangan )

13/05/2014

Harapan Dukungan Eselon I untuk KPH

Percepatan Menuju KPH Mandiri


Membangun KPH yang mampu melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya sesuai
dengan karakteristik ekologi, sosial, dan ekonomi setempat.
KPHL :

Sebagai unit pengelolaan yang didominasi oleh Hutan Lindung, KPHL harus
mampu mendukung kinerja DAS setempat, sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan
tanah.
Meskipun tidak diprioritaskan mandiri dalam aspek finansial, KPHL bisa
mengurangi beban anggaran negara dengan memanfaatkan HHBK, jasa
lingkungan, perdagangan karbon, penangkaran, dll.
Dapat menginventarisasi volume dan seluruh jenis komoditas yang berasal
dari wilayah kelola KPH
Apabila Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang sudah disahkan, diberi
kewenangan dalam pemanfaatan hutan di wilayah tertentu
Mempercepat pelaksanaan pengelolaan hutan lestari

10

13/05/2014

Lanjutan
KPHP :
Sebagai unit pengelolaan yang didominasi oleh Hutan Produksi, KPHP
harus mampu meningkatkan produktivitas hasil hutan.
Apabila Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang sudah disahkan,
diberi kewenangan dalam pemanfaatan hutan di wilayah tertentu
Diprioritaskan untuk dikembangkan menjadi SKPD/UPTD yang
menerapkan PPK-BLUD.
Dapat mendorong perekonomian setempat melalui peningkatan akses
masyarakat terhadap sumberdaya hutan
Dapat menginventarisasi volume dan seluruh jenis komoditas yang
berasal dari wilayah kelola KPH
Dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui kerjasama
pengelolaan hutan
Dapat mengembangkan kemandirian pembiayaan operasional (self
financing) yang berkelanjutan (revolving fund).
Mempercepat pelaksanaan pengelolaan hutan lestari

Perspektif Institusi KPH

KPH merupakan wilayah pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya
yang dapat dikelola secara efisien dan lestari. KPH didesain menjadi institusi yang
mandiri dan independen

Bentuk institusi KPHL dan KPHP akan dikembangkan sesuai dengan P. 06/MenhutII/2010 pasal 18 adalah berupa UPTD/SKPD yang melaksanakan Pola Penerapan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Aturan Teknis PPK-BLUD adalah
Permendagri No. 61 Tahun 2007 tentang Penerapan Pola Keuangan BLUD.

Alternatif Pengembangan Institusi KPH yang masih UPTD agar menjadi mandiri dalam
pengelolaan keuangan dapat dimulai dari UPTD yang berfungsi sebagai Kuasa
Pengguna Anggaran tersendiri.

Sebagai SKPD, KPH dapat mengelola anggaran sendiri baik yang berasal dari APBN,
APBD, atau sumber dana lain yang tidak mengikat. Peluang menjadi PPK BLUD lebih
besar, karena usulan dilakukan sendiri oleh Kepala KPH sebagai Kepala Satuan Kerja.

Berdasarkan penilaian Tim Penilai yang dibentuk oleh Gubernur atau Bupati/Walikota,
KPH dapat dikategorikan sebagai PPK BLUD Bertahap atau PPK BLUD Penuh, sesuai
dengan kondisi KPH yang bersangkutan.

Pemerintah Daerah dapat membentuk BUMD untuk mengelola seluruh ASET yang
telah disiapkan oleh KPH

11

13/05/2014

Dukungan Eselon I Terhadap Kemandirian KPH


BUK
Regulasi Pemanfaatan HA /HT
pada KPH
Penyusunan RPHT KPH
Penataan Areal Kerja KPH
Penanaman HT
Pengamanan Hutan dan
Pengendalian Kebakaran
Penyusunan bisnis plan KPH
Identifikasi: potensi HHBK
unggulan dan Potensi konflik
Pelatihan kewirausahaan

SETJEN

Pembinaan sarana prasarana KPH


Pemenuhan SDM
Regulasi
Pembinaan Kelembagaan
Pengesahan TH/RPHJP KPH

PLANOLOGI KEHUTANAN
Pengembangan Data Base
Penataan Batas
Penentuan Blok dan Petak
Inventarisasi SDH
Inventarisasi Sosekbud
Dan lain-lain

PHKA
Perlindungan Hutan (sarana
prasarana, sdm, sidak,
penindakan hukum)
Inventarisasi flora, fauna,
potensi wisata
Pengembangan jasa
lingkungan (ekowisata)
Rasionalisasi Wilayah Kelola

KPH
BPDAS PS
Rehabilitasi Hutan, prioritas KPH
Rehabilitasi Mangrove
Pemberdayaan masyarakat
(HKm/HD/HHBK)
Pengelolaan sumber benih
Kebun Benih semai/kebun benih klon

BP2SDMK
Pengembangan BASARHUT
menjadi Bakti Rimbawan
Sertifikasi kompetensi SDM KPH
Diklat SDM KPH (peningkatan
kompetensi)
Tenaga Teknis Lulusan SMK K
Pendayagunaan Tenaga Penyuluh
(PNS, PKSM, PKS)

ITJEN
Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan KPH (seluruh eselon
I)

BALITBANGHUT
Pilot IPTEK (Hulu Hilir)
Pilot IPTEK (Penyusunan RP
dan Transformasi KPH ke
BLUD)
Pilot IPTEK (Konvergensi hasil
IPTEK di KPH)

Terima Kasih

12

Anda mungkin juga menyukai