Anda di halaman 1dari 2

Persamaan antara ATM dan paket

switching : - Pengiriman data berbentuk


discrete chunks - Berbagai koneksi logikal
melalui satu interface fisik
Dalam aliran ATM disetiap koneksi
logikalnya berupa paket yang memiliki
ukuran tetap yang disebut cells. Data rates
(layer
physical)
25.6Mbps
sampai
622.08Mbps
Arsitektur Protocol

Dua lapisan arsitektur protokol yg


berkaitan dengan fungsi-fungsi ATM
ATM layer - dipergunakan untuk berbagai
bentuk layanan yang menyediakan
kemampuan
transfer
paket.
ATM
Adaption Layer (AAL) - memetakan
informasi pd lapisan yg lebih tinggi ke
dalam cell-cell ATM sepanjang jaringan
dan mengumpulkannya untuk dikirim ke
lapisan-lapisan yang lebih tinggi
Reference Model Planes User plane
(Taraf pemakai) Disediakan untuk
informasi transfer user, bersama-sama dg
kontrol-kontrol yg terkait (flow control
&error control). Control plane (taraf
control) Menampilkan fungsi kontrol
panggilan
dan
kontrol
koneksi.
Management plane (taraf manajemen)
Plane management (Berkaitan dg fungsi
sistem
secara
keseluruhan),
Layer
management (Resources dan parameters in
protocol entities)
Keuntungan
dari
Virtual
Paths
Arsitekture jaringan yang dipermudah serta
sederhana : dipisahkan antara koneksi logic
individu dan kelompok - Meningkatkan
performance jaringan dan reliability Pengurangan waktu proses pengolahan Waktu set up koneksi yang pendek Layanan jaringan yang tinggi (Enhanced
network services).

ITU-T secara sederhana menetapkan BISDN sebagai : Suatu layanan yang


memerlukan channel-channel transmisi
yang mampu mendukung rate yang lebih
besar dibanding rate primer. Tujuan : Agar jaringan dan deretan layanan yang
ada semakin berpengaruh terhadap
konsumen bisnis dan perumahan pada
ISDN - Dengan B-ISDN layanan,
khususnya layanan video memerlukan
tingkat rate data yang lebih besar daripada
yang dapat dikirim oleh ISDN yang
tersedia - Untuk membandingkan dengan
konsep asli ISDN, maka konsep ISDN asli
disebut sebagai narrowband ISDN
B-ISDN menggunakan jaringan SONET
(synchronous optical network) yang
mempunyai kecepatan sampai Giga bit. Kecepatan tinggi ini didukung oleh
teknologi switching dan multiplexing ATM
maupun Synchronous Transfer Mode
(STM) - B-ISDN adalah teknologi berbasis
serat optik dengan bandwidth yg tinggi
untuk mendukung aplikasi tertentu seperti
HDTV
Arsitektur
B-ISDN
:
Arsitektur
Fungsional B-ISDN harus mendukung
semua layanan transmisi 64 kbps baik
circuit maupun packet switching membantu melindungi investasi pemakai &
membantu migrasi dari narrowband ke
broadband - Pada interface pemakaijaringan, kemampuan ini tersedia melalui
fasilitas ATM. Interface PemakaiJaringan Konfigurasi N-ISDN dianggap
cukup umum dipergunakan untuk B-ISDN
(titik referensi dan kelompok fungsional
ditambah dg huruf B (misal : B-NT1 dsb)).
Struktur Transmisi Dalam hal rate data
untuk pelanggan B-ISDN, ditetapkan tiga
layanan transmisi baru, yaitu : - Layanan
155,2 Mbps Full duplex - Layanan kedua
ditetapkan asimetris, yaitu transmisi dari
pelanggan ke jaringan 155,2 Mbps dan dari
arah lain 622,08 Mbps - Layanan ketiga :
kapasitas tertinggi 622,08 Mbps fullduplex.
Protocol Broadband ISDN - Arsitektur
Protocol B-ISDN menampilkan beberapa
elemen baru yang tidak ada pd N-ISDN B-ISDN menjadi jaringan berbasis packet
Model referensi protocol menjadi
referensi untuk 3 taraf, yaitu : Taraf
Pemakai : tersedia untuk transfer

informasi pemakai, bersama-sama dg


kontrol-kontrol terkait (misal : flow
control, error control). Taraf kontrol :
Menampilkan
fungsi-fungsi
kontrol
koneksi dan kontrol panggilan. Taraf
management : Menampilkan fungsi
management yang berhubungan dengan
sistem secara keseluruhan, kondisi antar
taraf dan manajemen lapisan
What is FDDI? Fiber Distributed Data
Interface, 100-Mbps token passing, Dualring LAN, A high-speed backbone
technology, High bandwidth, Optical fiber
transmission, Allows up to 1000 stations

Arsitektur FDDI Terdiri atas dual ring


yaitu primary dan secondary, sehingga bila
ring primer gagal maka jaringan FDDI
masih berfungsi otomatis dengan ring
secondary - Ring primer : ring default yang
digunakan untuk pengiriman data ; ring
secondary : selalu idle, kecuali dibutuhkan
- Dikembangkan oleh ANSI X3T9.5 pd
pertengan 80 an kemudian diajukan ke
OSI agar compatible

mendefinisikan enkoding/dekoding data,


kebutuhan clock,framing dan fungsi lain Physical Medium Dependent (PMD) :
mendefinisikan
karakteristik
media
transmisi - Station Management (SMT) :
Mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI,
konfigurasi ring dan kontrol terhadap ring

ketika ring di Wrapped , topologi dual


ring menjadi topologi single ring.

Perangkat Komponen FDDI - Fiber


optic cable - Stations, terdapat 2 types
DAS (Dual Attachment Station) or Class
A: FDDI DAS memiliki 2 port, ditentukan
dengan A dan B.
Port tersebut
menghubungkan DAS ke dual ring FDDI.
Jd setiap port menyediakan koneksi untuk
kedua ring, baik primer maupun sekunder.
SAS (Single Attachment Station) or Class
B: Dipasangkan hanya ke salah satu ring
FDDI (biasanya primary ring) melalui
concentrator - Concentrator Disebut juga
dengan
DAC
(Dual
Attachment
Concentrator)
merupakan
bagian
terpenting dari jaringan FDDI, terpasang
langsung dengan ring primer dan sekunder
dan meyakinkan bahwa kegagalan pada
sembarang SAS tidak menyebabkan ring
menjadi tidak beroperasi (mati). Hal ini
sangat bermanfaat ketika peralatan yang
dipasang adalah peralatan yang sering
dinyalakan dan dimatikan.

Optical Bypass Switching adalah metode


mengatasi kegagalan yang menyediakan
operasi dual ring yang berkelanjutan
apabila suatu peralatan pada dual ring
mengalami kegagalan hal ini digunakan
untuk
menghindari
segmentasi
(pemisahan) dan mengganti kegagalan
station dalam ring. Optical Bypass Switch
membentuk
fungsi
dengan
menggunakan cermin optik yang
melewati cahaya dan ring kearah
perlatan DAS selama operasi normal

Kelebihan FDDI dibanding CDDI


Keamanan : Kabel serat Optik tidak
memancarkan
gelombang
listrik
Kehandalan : Kebal dari pengaruh
electrical interference yang berasal dari
RFI(Radio Frequency interference) dan
EMI (Electromagnetic Interference) Kecepatan : Mempunyai kecepatan
pengiriman data yang bisa mendukung
broadband serta lebih besar dibandingkan
kabel
tembaga
Layanan
:
memungkinkan menghubungkan 2 station
dengan jarak 2 km menggunakan fo
multimode bahkan lebih jauh dengan fo
single mode
4 spesifikasi standar FDDI: Media
AccessControl (MAC) : Mendefinisikan
bagaimana suatu media transmisi diakses Physical layer Protocol (PHY) :

Ring Wrapping Jika sebuah stasiun pada


dual ring gagal atau mati, atau kabel rusak,
konfigurasi dual ring secara otomatis akan
melakukan Wrapped (kembali ke
dirinya sendiri) menjadi satu ring. Jadi

Konfigurasi
Ring
Jika
terjadi
Kerusakan : Ring recovery after a Station
Failure - Ring recovery after a Cable
Failure - Recovery after Multiple Faults

Dual Homing Configuration adalah suatu


metode mengatasi kegagalan dengan
menyediakan perlengkapan penting seperti
router yang diaplikasikan dengan teknik
dual homing untuk mendukung kondisi
operasi yang kritis. dalam situasi dual
homing
perlengkapan
yang
kritis
dihubungkan kedua concentrator satu
pasang
sambungan
concentrator
dinyatakakan sambungan aktif dan asangan
yang lain dinyatakan dengan sambungan
pasif . Sebagai backup sambungan
sampai sambungan primer dianggap
gagal.
ketika
kegagalan
terjadi
sambungan pasif akan diaktifkan secara
otomatis.

FDDI Characteristics - 100 Mbps of data


throughput dengan menerapkan metode
token passing - Mempunyai beberapa
keuntungan dibanding CDDI,yaitu :
Keamanan,Kehandalan, Kecepatan dan
Jarak - FDDI didefinisikan dalam 4
spesifikasi,yaitu : MAC, PHY,PMD dan

SMT - FDDI mendefinisikan 3 tipe


peralatan atau perangkat : SAS,DAS dan
Concentrator - FDDI meneyediakan
beberapa mekanisme untuk mendukung
toleransi kegagalan pada jaringan FDDI :
Dual Ring, Optical Bypass Switch, Dual
Homing

sebuah
cell
(Empty
slots)
dibangkitkan pada awal setiap bus.

What is DQDB? Distributed Queue Dual


Bus - DQDB is a acces comm. protocol for
MAN - Unlike FDDI, DQDB is an IEEE
standard: 802.6 - Designed for both voice
& video - Topology used: Dual Bus - uses
2 unidirectional logical buses - Extend up
to 30 miles, beroperasi pada rate yang
bervariasi dengan kelipatan 3.392 Mbps Uses optical fibre links - Mendukung
transfer data yang bersifat connectionless
maupun connection oriented.

The cell generator (head-end) secara


konstan akan memproduksi empty cells
yang terdiri atas fifty-three bytes (a five
byte header and a forty-eight byte
payload).

About DQDB Works on Data-link layer


(specially in MAC sub-layer) - Used in
data, voice and video transmissions - Used
in data over cable services - Based on Cell
Relay Technology (like ATM) - Provides
connection-oriented,
connection
less
services & asynchronous services
Few technical facts of DQDB Distance up
to 200 KM - Medium: Copper or Fiber - At
distance up to 160 KM approx speed is
44.73 Mbps (Copper) - At distance up to
100 KM approx speed is 150 Mbps (Fiber)
- Transmission Rate: 34 Mbps to 150 Mbps

yang

The buses bekerja secara parallel pada tiap


sttion untuk memastikan bahwa setiap cell
dibangkitkan untuk ditansmisikan pada
arah yang berlawanan

DQDB Working Head-ends generate fixed


size cells in both directions (cell
generators) - To transmit, a host must
know whether the destination is to its right
or its left > If right, the host must send on
left bus > If left, the host must send on the
right bus - A Distributed Queue is used
to make sure that cells are transmitted on
a first-come first-serve basis
Tipe Slot : QA (Queued Atributed) dan
PA (Prearbitrated)
MPLS Multi Protocol Label Switching Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan implementasi QoS
Berada diantara Layer 2 dan 3 - Mampu
membentuk
virtual
circuit
dalam
networknya
MPLS merupakan sebuah teknologi dalam
sistem komunikasi berbasis IP yang
mengefisienkan
dan
memudahkan
manajemen trafik data, yaitu dengan cara
mengirimkan data berdasarkan prioritas
pada label data yang lewat, bukan
berdasarkan IP Address, sehingga lebih
terjamin kualitasnya.

DQDB
Architecture
Setiap
bus
mendukung traffik hanya pada satu arah Waktu transmisi pada masing-masing bus
dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran
tetap, dengan panjang 53 byte - Bus B
traffic bergerak dari kanan ke kiri and Bus
A traffic dari kiri ke kanan - Setiap bus
connect ke station secara direct melalui
port input dan ouput
The DQDB terdiri atas 2 line Bus dengan
stations yang terdapat pada keduanya dan

LSR terakhir) - MPLS label : merupakan


label yang ditempatkan sebagai MPLS
header - MPLS node : node yang
menjalankan MPLS. MPLS node ini
sebagai control protokol yang akan
meneruskan paket berdasarkan label.

Layanan komunikasi berbasis MPLS ini


wujudnya dalam bentuk VPN (Virtual
Private Network) yang menduduki layer 3
namun dapat pula pada layer 2 pada OSI
Model. Sehingga layanan seperti ATM dan
Frame Relay dapat digantikan peranannya
oleh VPN berbasis MPLS.
Osi Model : Physical - Data Link Network - Transport - Seassion Presentation
Application

Multi-Protocol Label Switching (MPLS)


adalah
suatu
metode
forwarding
(meneruskan data) melalui suatu jaringan
dengan menggunakan informasi dalam
label yang dilekatkan pada paket IP.
MPLS
menggabungkan
teknologi
switching layer-2 dengan teknologi routing
layer-3 - MPLS menyederhanakan routing
paket dan mengoptimalkan pemilihan jalur
(path) yang melalui core
Multiprotocol
Label
Switching
(disingkat menjadi MPLS) adalah
teknologi penyampaian paket pada jaringan
backbone berkecepatan tinggi.
Asas kerjanya menggabungkan beberapa
kelebihan dari sistem komunikasi circuitswitched dan packet-switched yang
melahirkan teknologi yang lebih baik dari
keduanya - Arsitektur network yang
didefinisikan oleh IETF untuk memadukan
mekanisme label swapping di layer 2
dengan routing di layer 3 untuk
mempercepat pengiriman paket - MPLS
melakukan enkapsulasi paket IP, dengan
memasang header MPLS
Komponen MPLS Label Switched Path
(LSP): Merupakan jalur yang melalui satu
atau serangkaian LSR dimana paket
diteruskan oleh label swapping dari satu
MPLS node ke MPLS node yang lain.
Fungsinya menghubungkan titik-titik LSR.
- Label Switching Router : MPLS node
yang mampu meneruskan paket-paket
layer-3. - MPLS Edge Node atau Label
Edge Router (LER) : MPLS node yang
menghubungkan sebuah MPLS domain
dengan node yang berada diluar MPLS
domain - MPLS ingress Node : MPLS
node yang mengatur trafik saat akan
memasuki MPLS domain (merupakan
LSR pertama) - MPLS Egress Node :
MPLS node yang mengatur trafik saat
meninggalkan MPLS domain (merupakan

Arsitektur MPLS - Perpaduan mekanisme


Label Swapping (Layer 2) dan Routing
(Layer 3) - Terdiri atas LSR yang saling
terhubung, membentuk suatu LSP - LSR
pertama disebut ingress - LSR terakhir
disebut egress - Bagian tepi dari jaringan
LSR disebut LER
LSR = Label Switched Router - LSP =
Label Switched Path - LER = Label Edge
Router - TTL = Time to Live
Prinsip Kerja MPLS Menggabungkan
kecepatan switching pada layer 2 dengan
kemampuan routing dan skalabilitas pada
layer 3 - menyelipkan label di antara
header layer 2 dan layer 3 pada paket yang
diteruskan - Label dihasilkan oleh LabelSwitching Router (LSR) - Label berisi
informasi tujuan node selanjutnya kemana
paket harus dikirim
- Paket-paket
diteruskan dalam path yang disebut LSP
(Label Switching Path). - LSP dibentuk
oleh
protocol
pensinyalan
yang
menentukan fowarding berdasarkan label
pada paket. - Router dalam mengambil
keputusan ditentukan
oleh sumber
informasi yang ada pada label switching
dengan panjang tertentu yang disebut :
Label Fowarding Information Base (LFIB)
- MPLS memperlakukan switch-switch
sebagai peer-peer dan pada jaringan MPLS
sekali paket dibubuhi label maka semua
pengiriman paket dikendalikan oleh label.
Mekanisme MPLS - Distribusi Label MPLS Traffic Engineering (Rekayasa
Traffik - Protokol Pensinyalan
Distribusi Label Untuk menyusun LSP,
label-switching table di setiap LSR harus
dilengkapi dengan pemetaan dari setiap
label masukan ke setiap label keluaran.
MPLS TE adalah proses pemilihan saluran
data traffic untuk menyeimbangkan beban
trafik pada berbagai jalur dan titik dalam
network. Komponen MPLS-TE, terdiri

atas : Manajemen path - Penempatan trafik


- Penyebaran keadaan network Manajemen network
Manajemen Path adalah Proses-proses
pemilihan route eksplisit berdasar kriteria
tertentu,
serta
pembentukan
dan
pemeliharaan tunnel LSP dengan aturanaturan tertentu
Penempatan Trafik Manajemen trafik
berfungsi mengalokasikan trafik ke dalam
LSP yang telah
dibentuk Fungsi
pemisahan (Membagi trafik atas kelaskelas tertentu), Fungsi pengiriman
(Memetakan trafik itu ke dalam LSP) Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan
menyusun pembobotan baik pada LSP
maupun pada traffiknya.
Penyebaran
Informasi
Bertujuan
membagi informasi topologi network ke
seluruh LSR di dalam network. Informasi
digunakan untuk Bandwidth link maksimal
, Alokasi trafik maksimal, Pengukuran TE
default, Bandwidth yang dicadangkan
untuk setiap kelas priorita, Atribut-atribut
kelas resource.
Manajemen Network : Konfigurasi
network, Pengukuran network, Penanganan
kegagalan network
Keuntungan MPLS - MPLS bersifat
alami bagi dunia IP - TE pada MPLS
memperhitungkan
sepenuhnya
karakteristik traffik yang dilewatinya Tidak ada proses enkapsulation yang
rumit seperti terdapat pada ATM atau
frame relay - Mengurangi banyaknya
pengolahan di IP routers - Menyediakan
fasilitas QoS pada jaringan backbone dan
paket yang dikirimkan akan mendapatkan
skala prioritas.

Anda mungkin juga menyukai