TINJAUAN PUSATAKA
h. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup dan
diliputi vernik caseosa
i. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
j. Kuku agak panjang dan lemas
k. Genetalia perempuan
labia mayora
m. Graps reflek baik, bila diletakan suatu benda diatas tangan bayi akan
menggenggam
n. Reflek moro sudah baik, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24
jam pertama, mekoneum hitam kecoklatan.
2.1.3 Klasifikasi Bayi
a.
Bayi Aterm
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10) Pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora,
pada bayi laki-laki testis sudah turun.
11) Refleks menghisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12) Refleks morro sudah baik apabila diletakkan suatu benda
diletakkan ditelapak tangan, bayi akan menggenggamnya.
13) Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam
pertama
14) Umur kehamilan 37-42 minggu
b.
Bayi Prematur
1) Berat badan kurang dari 2499 gram
2) Organ-organ tubuh imatur
3) Umur kehamilan 28-36 minggu
c. Bayi Posmatur
1) Biasanya lebih berat dari bayi aterm
2) Tulang dan Sutura kepala lebih keras dari bayi aterm
3) Verniks kaseosa dibadan kurang
4) Kuku-kuku panjang
5) Rambut kepala agak tebal
6) Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel
7) Umur kehamilan lebih dari 42 minggu
2.1.4 Adaftasi Fisiologi Bayi Baru Lahir
Pada bayi baru lahir (BBL) terjadi perubahan fungsi organ yang
meliputi :
a. Sistem pernapasan
b. Sistem cardiovaskuler
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal
dari plasenta masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis,
sebagian besar masuk ke vena kava inferior melalui duktus dan vena
sasaranti, darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh
dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagian akan dialirkan ke plasenta
melalui arteri umbilikalis, demikian seterusnya.
Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis
kuat, dengan demikian paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru
mengecil dan darah mengalir ke paru-paru, dengan demikian foramen
ovale, duktus arterious dan duktus venosus menutup. Arteri
umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika menjadi ligamen.
c. Sistem hematopoiesis
Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-110 ml/kg selama
hari pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama.
Nilai rata-rata hemoglobin dan sel darah merah lebih tinggi dari nilai
normal orang dewasa.
d. Sistem Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan
janin telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup
banyak. Absorpsi air ketuban terjadi melalui mukosa seluruh saluran
pencernaan, janin minum air ketuban dapat dibuktikan dengan adanya
mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan). Mekonium
merupakan tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam
pertama.
e. Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam
metabolisme hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam
hepar, setelah bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A
dan D juga sudah disimpan dalam hepar. Fungsi hepar janin dalam
kandungan segera setelah lahir dalam keadaan imatur (belum
matang). Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar untuk
meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim
hepar belum aktif benar pada neonatus, misalnya enzim UDPGT
(Uridin Disfosfat Glukoronide Transferase) dan enzim GGFD
(Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi dalam sintesis
bilirubin sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala
ikterus fisiologis.
f. Metabolisme
g. Sistem termogenik
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan
penyesuaian
suhu
terutama
dengan
NST
(Non
Sheviring
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar
natrium relatif lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan
bahwa ruangan ekstraseluler luas. Fungsi ginjal belum sempurna
karena jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa dan ada
ketidakseimbangan antara luas permukaan glomerulus dan volume
tubulus proksimal, renal blood flow (aliran darah ginjal) pada
neonatus relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.
j. Susunan saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup
maka dapat dilihat bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan
spontan. Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan
empat bulan. Sedangkan gerakan menghisap baru terjadi pada
kehamilan enam bulan.
Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otototot menjadi lebih sempurna. Sehingga janin yang dilahirkan diatas
32 minggu dapat hidup diluar kandungan. Pada kehamilan 7 bulan
maka janin amat sensitif terhadap cahaya.
k. Sistem imunitas
Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada
kehamilan 2 bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi
dilahirkan. Khususnya pada traktus respiratoris kelenjar liur sesuai
dengan bakteri dapat alat pencernaan, imunoglobolin G dibentuk
banyak dalam bulan kedua setelah bayi dilahirkan. Ig A, Ig D dan Ig E
diproduksi secara lebih bertahap dan kadar maksimum tidak dicapai
sampai pada masa kanak-kanak dini. Bayi yang menyusui mendapat
kekebalan pasif dari kolostrum dan ASI.
l. Sistem integumen
Stuktur kulit bayi sudah terbentuk dari sejak lahir, tetapi masih
belum matang. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan
sangat tipis. Vernik kaseosa juga berfungsi sebagai lapisan pelindung
kulit. Kulit bayi sangat sensitif dan dapat rusak dengan mudah. Bayi
baru lahir yang cukup bulan memiliki kulit kemerahan yang akan
memucat menjadi normal beberapa jam setelah kelahiran.
Kulit sering terlihat bercak terutama sekitar ektremitas. Tangan
dan kaki sedikit sianotik (Akrosianotik). Ini disebabkan oleh
ketidakstabilan vosomotor. Stasis kapiler dan kadar hemoglobin yang
tinggi. Keadaan ini normal, bersifat sementara dan bertahan selama 710 hari. Terutama jika terpajan pada udara dingin.
m. Sistem skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan
tubuh secara keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran
seperempat panjang tubuh. Lengan sedikit lebih panjang daripada
tungkai. Wajah relatif kecil terhadap ukuran tengkorak yang jika
dibandingkan lebih besar dan berat. Ukuran dan bentuk kranium dapat
mengalami distorsi akibat molase.
Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan
dan tumit disatukan sehingga tungkai bawah terlihat agak
melengkung. Saat baru lahir tidak terlihat lengkungan pada telapak
kaki. Ekstremitas harys simetris, terdapat kuku jari tangan dan kaki,
garis-garis telapak tangan dan sudah terlihat pada bayi cukup bulan.
n. Sistem neuromuskuler
Reflek bayi baru lahir diantaranya :
1) Reflek pada Mata
a) Berkedip atau Refleks korneal
b) Reflek Pupil
c) Mata boneka
2) Observasi
A: Appereance color(Warna
Kulit)
Pucat
Badan merah,
ekstremitas biru
2
Seluruh tubuh
kemerahanmerahan
Angka
...
Tidak ada
Tidak ada
Lumpuh
Tidak ada
<100
Sedikit
gerakan mimik
Ekstremitas dalam
fleksi sedikit
Lambat/ menangis
lemah
> 100
Menangis,
batuk/bersin
...
Gerakan aktif
...
Menangis kuat
...
...
Jumlah total
Tabel diatas untuk menentukan kondisi bayi apakah tergolong asfiksia atau tidak
Klasifikasi nilai APGAR
a)
b)
Asfiksia ringan sedang dengan nilai Apgar 4-6 memerlukan resusitasi dan
pemberian oksigen sampai bayi dapat bernapas normal kembali
c)
d)
congenital
pada
bayi
terutama
yang
memerlukan
menentukan
kembar
identik
atau
tidak).Juga
perlu
dilakukan
pemeriksaan
bayi
secara
cepat
tetapi
menyeluruh.
BBL cukup bulan yang sesuai unutk masa kehamilannya
mempunyai ukuran badan sebagai berikut:
Tabel ukuran antropometrik
Ukuran
antropometrik
Laki-laki
Perempuan
BBL
harus
diperhatikan
juga
apakah
terdapat
atresia
usus
bagian
atas.Pemeriksaan
patensi
dan
simetris.Bila
ada
asimetri
pikirkan
terdapatnya
eritroblastosis
fetalis,
sindrom
nefrotik
transfuse
feto-maternal
atau
feto-fetal
dapat
setelah suhu stabil.Untuk bayi cukup bulan setelah 6 jam, untuk bayi
premature setelah 24 jam.
Hemangioma kapiler sering pula ditemukan pada kelopak mata
dan leher yang akan menghilang dalam minggu-minggu pertama. Di
punggung, di pantat, atau di tempat lain kerapkali ditemukan kulit
yang berwarna biru keabu-abuan yang berbatas tegas dan dinamakan
bercak Mongol (Mongolian spot). Lebih dari 50% terdapat pada bayi
kulit berwarna dan kadang-kadang pada bayi kulit putih.Ini adalah
hiperpigmentasi.Bercak ini cenderung menghilang pada umur satu
tahun atau lebih.
Bayi dengan anoksia akan mengeluarkan mekonium ke cairan
amnion. Akibatnya verniks, kulit, kuku, dan tali pusat berwarna
kuning kecoklat-coklatan dan disebut pewarnaan mekonium
(meconium staining).
Lanugo adalah rambut imatur yang halus, lunak dan sering
menutupi kulit kepala, dahi dan muka. Lanugo akan menghilang dan
diganti oleh rambut biasa. Seberkas rambut di daerah lumbosakral
menunjukkan adanya kelainan di daerah tersebut seperti spina bifida
okulta, sinus tract, atau tumor.
Kuku bayi yang sangat premature belum sempurna (rudimenter).
Sebaliknya, kuku bayi lebih bulan akan lebih panjang dari ujung jari.
Kulit bayi premature tipis, halus dan cenderung berwarna merah
sekali.Bayi yang amat sangat premature tampak seperti agar-agar
(gelatin).Kulit bayi cenderung mengelupas dan tampak seperti kertas
perkamen terutama pada bayi lebih bulan.Pada keadaan yang lebih
berat dapat dikacaukan dengan iktiosis congenital.Pada BBL yang
berumur 1-3 hari sering tampak papula putih kecil-kecil dan kadangkadang berbentuk vesikopustula di atas eritema dan disebut eritema
toksikum.Biasanya terdapat pada muka, badan, anggota gerak dan
menghilang sesudah 1 minggu.Penyebabnya tidak diketahui.Pada
waktu lahir tampak erupsi vesikopustula di daerah dagu, leher,
punggung, ekstremitas, telapak tangan dan kaki berlangsung selama
2-3 hari.Lesi ini harus dibedakan dengan erupsi vesikuler yang lebih
Osteogenesis imperfekta
Sindrom Apert
Prematuritas
Hipotiroid / atiroid
Pinokdisostosis
Kleidokranial disostosis
Sindrom rubella
Sindrom Hallerman-Streiff
Sindrom Russel-Silver
Hidrosefalus
Hipofosfatemia
Retardasi
pertumbuhan
intrauterin
Sumber : Stoll BJ, Kliegman RM
sutura.
Cephal
hematom
akan
mengalami
mulut
dilakukan
dengan
inspeksi
dan
bayi
sukar
dilihat.Walaupun
demikian
harus
Berat
ringannya
suatu
kegawatan
pernafasan
dapat
dinilai
Skor
Frekuensi
<60/ menit
60-80/ menit
>80/ menit
Retraksi
Retraksi ringan
Retraksi berat
Sianosis
Sianosis
nafas
menetap
walaupun dengan O2
Air entry
Udara masuk
Penurunan
ringan
masuk
Merintih
Tidak merintih
Dapat
didengar
stetoskop
Evaluasi
Total
diagnosis
1-3
RDS ringan
4-5
RDS sedang
RDS berat
Biasanya suara nafas BBL bronkovesikuler. Kecurigaan akan
berkurangnya
suara
nafas
harus
selalu
dibuktikan
dengan
l) Kardiovaskular
Denyut nadi bervariasi dari 90/ menit saat bayi tidur tenang
sampai 180/ menit selama aktifitas.Frekuensi denyut nadi yang tetap
tinggi pada takikardia paroksismal lebih baik dihitung dengan
elektrokardiogram daripada denggan telinga.Denyut jantung bayi
premature yang tenang berkisar antara 140-150/menit.Nadi di kaki
dan tangan harus diperiksa pada waktu lahir dan saat dipulangkan.
Pulsasi yang lemah di semua ekstremitas menandakan curah
jantung buruk atau vasokonstriksi perifer.Pulsasi femoral yang
melemah atau tidak ada mengarah dugaan pada lesi jantung ductal
dependent seperti koarktasio aorta.Palpasi dan auskultasi mampu
menunjukkan pergeseran letak jantung seperti pada dekstrokardia.
Sekitar 60% dari BBL normal memiliki bising sistolik pada usia
2 jam, tetapi presentase ini berkurang sampai 1% pada pemeriksaan
rutin bayi. Sebaliknya, bising pada cacat jantung bawaan mungkin
baru dapat didengar beberapa hari kemudian.Diperkirakan hanya 1
antara 12 cacat jantung bawaan yang bisingnya dapat didengar pada
masa BBL dini.Dugaan cacar jantung bawaan harus diikiuti dengan
pemeriksaan
radiologi,
electrocardiogram,
dan
karakteristik
bising
signifikan
yang
perlu
dicermati
untuk
Pansistolik
Derajad I/VI atau lebih
Terdengar paling baik di batas kiri atas sternum
Terdengar kasar (harsh)
Terdapat bunyi jantung II yang abnormal
Terdapat klik sistolik dini atau tengah (mid-sistolik)
Pemeriksaan
menegakkan
tekanan
darah
diagnosis.Auskultasi
mungkin
cukup
bermanfaat
baik
hanya
untuk
dengan
o) Ginjal
Dengan palpasi yang dalam, ginjal dapat diraba apabila
posisi bayi telentang dan tungkai bayi dilipat agar otot dinding
perut dalam keadaan relaksasi.Batas bawah ginjal dapat diraba
setinggi umbilicus di antara garis tengah dan tepi perut.Biasanya
bagian ginjall yang dapat diraba sekitar 2-3 cm. pembesaran ginjal
dapat disebabkan oleh neoplasma, kelainan bawaan, atau
thrombosis vena renalis.
Trauma pada abdomen oleh karena proses kelahiran yang
sulit misalnya letak sungsang, dapat mengakibatkan perdarah hati,
limpa atau kelenjar adrenal. Bila terdapat kecurigaan kelainan
dalam perut, pemeriksaan USG akan banyak membantu. Terabanya
benjolan yang abnormal di abdomen harus diperiksa segera di atas
tempat yang keras seperti papan.Pemeriksaan USH abdomen bayi
dapat menggantikan pielogram intravena unnutk membantu
diagnosis.Bejolan yang paling sering ditemukan adalah anomaly
letak
janin
dalam
uterus,
terutama
letak
adanya
fraktur
atau
trauma
saraf
yang
Pemeriksaan
refleks
Cara pengukuran
Kondisi normal
Kondisi patologis
Berkedip
Tanda babinski
Merangkak
Menari
Ekstrusi
Gallant
Punggung bergerak ke
samping saat distimulasi,
dijumpai saat 4-8 bulan
pertama
Moro
Neck righting
menggenggam
menghisap
Tonic neck
Rooting
Kaget (startle)
Diagnosa
Keperawartan
Risiko tinggi
perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan
dengan refleks hisap
tidak adekuat.
Tujuan dan
Kriteria Hail
Tujuan : Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
2x24 jam perubahan
nutrisi tidak terjadi.
Kriteria hasil :
Penurunan
BB tidak
Intervensi
1.
Pan
tau intake dan out
put cairan
2.
Kaji
payudara ibu
tentang kondisi
putting
3.
Lak
ukan breast care
Rasional
1.
Pada janin
cukup bulan
mengandung
(80-100 ml).
Masukan cairan
adekuat untuk
metabolisme
tubuh yang
tinggi
lebih dari
10% BB
lahir.
Intake dan
output
makanan
seimbang.
Tidak ada
tanda-tanda
hipoglikemi
4.
5.
6.
7.
5.
6.
7.
Kondisi puting
ibu sangat
menentukan
dalam proses
menyusui,
kondisi puting
inverted
menggangu
proses laktasi
Perawatan
breast care
untuk
melancarkan
dan merangsang
produksi air
susu pada ibu
menyusui
Pemberian
makan awal
membantu
memenuhi
kebutuhan
kalori dan
cairan,
khususnya pada
bayi yang
menggunakan
100-120 kal/kg
dari BB setiap
24 jam
Cara dan posisi
ibu dalam
menyusui sangat
mempengaruhi
proses laktasi,
sehingga proses
laktasi harus
dilakukan
dengan benar
Untuk
meningkatkan
produksi susu
ibu sehingga
proses laktasi
menjadi adekuat
Kehilangan
cairan dan
kurangnya
masukan oral
dengan cepat
menghabiskan
cairan
ekstraseluler
dan
mengakibatkan
penurunan
haluaran urin
Resiko tinggi
perubahan suhu tubuh
berhubungan dengan
adaptasi dengan
lingkungan luar rahim,
keterbatasan jumlah
lemak.
Tujuan : Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
2x24 jam perubahan
suhu tubuh tidak
terjadi.
Kriteria hasil :
Suhu tubuh
normal 36370 C.
Bebas dari
tanda-tanda
strees, dingin,
tidak ada
tremor, sianosis
dan pucat.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pertahankan suhu
lingkungan
dalam zona
termoneural yang
ditetapkan
dengan
mempertimbangk
an berat badan
neonatus, usia
gestasi
Pantau aksila
bayi kulit, suhu
timpatik dan
lingkungan
sedikitnya setiap
30-60 mnt
Kaji frekuensi
pernapasan
perhatikan
takipnea
(frekuensi >
60/mnt)
Tunda mandi
pertama sampai
suhu 36,50 C
Mandikan bayi
dengan cepat
untuk menjaga
agar bayi tidak
kedinginan
Perhatikan tandatanda dehidrasi
(turgor kulit
buruk,
pelambatan
berkemih,
membrane
mukosa kering )
Lakukan
pemberian makn
oral dini
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dalam respon
terhadap suhu
lingkungan yag
rendah, bayi
cukup bulan
meningkatkan
suhu tubuhnya
dengan
menangis atau
meningkatkan
aktivitas
motorik karena
banyak
mengkonsumsi
oksigen
Stabilisasi suhu
mungkin tidak
terjadi sampai
8-12 jam setelah
lahir kecepatan
konsumsi
oksigen dan
metabolisme
minimal bila
suhu kulit
dipertahankan
diatas 36,50 C
Bayi menjadi
takipnea dalam
respon terhadap
peningkatan
kebutuhan
oksigen yang
dihubungkan
dengan stres
dingin
Membantu
mencegah
kehilangan
panas lanjut
karena
evaporasi
Mengurangi
kemingkinan
kehilangan
panas melalui
evaporasi dan
konveksi dan
membantu
menghemat
energi
Hilangnya panas
terjadi melalui
vasodilatasi
perifer dan
melalui
augmentasi
pendinginan
7.
Resiko tinggi
kekurangan volume
cairan berhubungan
dengan hilangnya air
(IWL), keterbatasan
masukan cairan.
dengan
evaporasi dan
penigkatan
kehilangan air
kast mata
Untuk
peningkatan 10
C (1,8 F) suhu
tubuh,
metabolisme
dan kebutuhan
cairan
meningkat kirakira 10%.
Kegagalan
menggantikan
kehilangan
cairan
selanjutnya
memperberat
status dehidrasi
Tujuan : Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
3x24 jam infeksi
pada tali pusat tidak
terjadi.
Kriteria hasil :
Bebas dari
tanda-tanda
infeksi.
TTV normal : S :
36-370C, N :70100x/menit, RR :
40-60x/menit
Tali pusar
mongering
1. Observasi tanda-
Tujuan : Setelah
dilakukan tindakan
perawatan selama
2x24 jam
kekurangan volume
cairan tidak terjadi.
Kriteria hasil :
Bayi tidak
menunjukkan
tanda-tanda
dehidrasi yang
ditandai dengan
output kurang
dari 13ml/kg/jam.
Membran
mukosa normal.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
5.
1. Mengetahui
adanya indikasi
tanda infeksi
infeksi
Pertahankan teknik
2.
Melindungi bayi
septic dan aseptic.
dari resiko infeksi
Lakukan perawatan
nosokomial
tali pusat setiap hari 3. Potensial entri
setelah mandi satu
organisme
kali perhari.
kedalam tubuh
Observasi tali pusat 4. Deteksi dini
dan area sekitar
terhadap
kulit dari tandapenyebaran
tanda infeksi.
infeksi
sesuai jadwal
Monitor intake dan
2.
output
Berikan infuse
sesuai program
Kaji tanda-tanda
dehidrasi, membran 3.
mukosa, ubunubun, turgor kulit,
mata
Monitor temperatur
setiap 2 jam
4.
5.
keefektifan
aturan terapeutik
Mengidentifikasi
keseimbangan
antara perkiraan
pemasukan dan
kebutuhan cairan
Ketentuan
dukungan cairan
didasarkan pada
perkiraan
kebutuhan bayi
Deteksi dini
terhadap keadaan
kekurangan
cairan tubuh
Peningkatan suhu
Ubun-ubun tidak
cekung.
Temperature
dalam batas
normal.
Kurangnya
pengetahuan orangtua
berhubungan dengan
kurang terpaparnya
informasi.
Tujuan : Setelah
dilakukan tindakan
perawatan selama
1x24 jam orang tua
mengetahui
perawatan
pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
Kriteria hasil :
Orang tua
mengatakan
memahami
kondisi bayi
Oaring tua
berpartisipasi
dalam perawatan
bayi
1.
2.
3.
4.
5.
Ten
tukan tingkat
pemahaman ibu
atau orang tua
tentang kebutuhan
fisiologis bayi dan
adaptasi terhadap
kehidupan
ekstrauterus
Lak
ukan pemeriksaan
fisik bayi saat
orang tua ada.
Berikan informasi
tentang variasi
normal dan
karakteristik seperti
: pseudomentruasi,
pembesaran
payudara
De
monstrasikan dan
awasi aktivitas
perawatan bayi
yang berhubungan
dengan posisi
menyusui dan
menggendong
Dis
kusikan kebutuhan
nutrisi bayi,
variabilitas napsu
makan dari satu
pemberian makan
ke berikutnya dan
cara mengkaji
keadekuatan
hidarasi dan nutrisi
Tek
anan kebutuhan
bayi baru lahir
untuk tindak
evaluasi degan
pemberi pelayanan
kesehatan
1.
2.
3.
4.
5.
tubuh merupakan
faktor resiko
meningkatnya
pengeluaran
cairan tubuh
melalui
mekanisme
konveksi, radiasi
dan evaporasi
Mengidentifikasi
area
permasalahan /
kebutuhan yang
memerlukan
informasi
tambahan atau
demonstrasi
aktivitas
perawatan
Membantu orang
tua mngenali
variasi normal,
dan dapat
menurunan
ansietas
Meningkatkan
pemahaman
tentang prinsipprinsip dan
tekhnik
perawatan bayi
baru lahir
Menghilangkan
kekhawatiran
yang potensial
terjadi bila
masukan bayi
bervariasi dari
pemberian
makan ke
pemberian
makan
selanjutnya.
Membantu
menjamin
persiapan dan
pemberian
formula yang
tepat
Evaluasi terus
menerus penting
untuk
pemantauan
pertumbuhan dan
perkembangan
2.6 IMPLEMENTASI
1. IMD partus Spontan
a. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan.
b. Disarankan untuk tidak mengurangi penggunaan obat kimiawi saat
persalinan. Dapat diganti dengan cara non-kimiawi misalnya pijat,
aromaterapi, gerakan atau hypnobirthing.
c. Biarkan ibu menentukan cara melahirkan yang diinginkan, misalnya
melahirkan normal, di dalam air atau dengan jongkok.
d. Seluruh badan dan kepala bayi dikeringkan secepatnya, kecuali kedua
tangannya. Lemak putih (vernix) yang menyamankan kulit bayi
sebaiknya dibiarkan.
e. Bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat
dengan kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan
minimum satu jam atau setelah menyusu awal selesai. Keduanya
diselimuti, jika perlu gunakan topi bayi.
f. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi
dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting susu.
g. Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau
perilaku bayi sebelum menyusu. Hal ini dapat berlangsung beberapa
menit atau satu jam, bahkan lebih. Dukungan ayah akan meningkatkan
rasa percaya diri ibu. Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan
dengan kulit ibunya setidaknya selama satu jam, walaupun ia telah
berhasil menyusu pertama sebelum satu jam. Jika belum menemukan
puting payudara ibunya dalam waktu satu jam, biarkan kulit bayi tetap
bersentuhan dengan kulit ibunya sampai berhasil menyusu pertama.
h. Dianjurkan untuk memberikan kesempatan kontak kulit dengan kulit
pada ibu yang melahirkan dengan tindakan seperti operasi Caesar.
i. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dan dicap setelah
satu jam atau menyusu awal selesai. Prosedur yang invasif, misalnya
suntikan vitamin K dan tetesan mata bayi dapat ditunda.
j. Rawat gabung yaitu ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar. Selama 24
jam ibu dan bayi tetap tidak dipisahkan dan bayi selalu dalam
dengan
atau
atau
Dafus
Arrdian, Amin. Referat Ilmu Kesehatan Anak Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Baru
Lahir.Available:https://www.academia.edu/7327870/REFERAT_ILMU_K
ESEHATAN_ANAK_PEMERIKSAAN_FISIK_PADA_BAYI_BARU_L
AHIR. Diakses pada Sabtu, 26 September 2015 pukul 19.10 WITA
Saifudin, Abdul Bahri, Prof, Dr, SPOG, MPH. 2000. Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan bina Pustaka Sarwono
Wisnasari,
Shila.
Laporan
Pendahuluan
Bayi
Baru
Lahir.