GANGGUAN BIPOLAR
Pembimbing:
dr.Pramudya P Sp.KJ
dr. Agus Susanto Sp.KJ
dr. Eunice P Najoan Sp.KJ
dr. Rudyhard E. Hutagalung Sp.KJ
dr. Feri Ikhwan Nasution Sp.KJ
Disusun oleh:
Malika (030.10.168)
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
:Tn.S
Umur
:30 tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Agama
Islam
Suku
:Madura
Pendidikan terakhir
SMA
Pekerjaan
Status pernikahan
:Menikah
Alamat
Hilir
Jakarta Pusat.
Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 7 September 2015.
II.
B. Keluhan Tambahan
Pasien mengeluh bicara kacau dan sulit tidur.
Pasien mengaku selama ini sulit mengontrol emosi, dan sering bertengkar dengan
keluarga serta orang sekitar dan juga memukul dengan barang yang ada di rumah
ataupun di sekitar rumah. Pasien juga mengatakan bahwa pasien adalah orang yang
kaya , memiliki banyak uang dan dititipkan di bapak pasien , namun setiap pasien
ingin meminta uang kepada bapak pasien , bapak pasien selalu tidak mau memberikan
uangnya.Pasien juga merasa istri pasien tidak pernah mau memberikan uang kepada
dirinya , padahal pasien telah memberikan banyak uang kepada istrinya.
Pasien selama dirawat lebih sering bermain gadget daripada beraktivitas seharihari . Mandi sehari dua kali. Rutin menyisir rambutnya. Selama dilakukan wawancara
pasien kooperatif menjawab pertanyaan yang diajukan.
karenahal
tersebut.Untuk serangan pada saat ini , Pasien dibawa paksa oleh Bapaknya ke RSAL
Mintoharjo. Menurut Bapak pasien, serangan ini timbul karena pasien sedang gemar
bermain game online di gadgetnya , ketika pasien meminta uang pulsa sebesar satu
juta kepada oorangtua pasien dan tidak diberikan pasien langsung mengamuk, pasien
juga sudah tidak mau meminum obatnya sejak 2 bulan terakhir. Bapak pasien tidak
tahu nama obat yang sebelumnya di minum oleh pasien.
Pada
bulan
September
pasien kembali di rawat di Rumah Sakit Jiwa di Madura dengan keluhan yang sama
sdan di rawat selama 1 minggu.
Pada tahun 2014 pasien rutin ke poli jiwa di Rumah Sakit Jiwa di Grogol setiap
bulan , namun Bapak pasien tidak tahu obat yang diminum apa , bapak pasien hanya
tahu obat yang diminum ada 2 jenis.Pasien merasa sehat dan mulai tidak minum obat
sejak bulan Juni 2015.
Hubungan sosial
Menurut Bapak, sejak remaja pasien sosok pribadi yang pemalu, pendiam dan
jarang bergaul dengan teman-temannya, hanya mempunyai beberapa
teman dekat saja. Pasien lebih suka berada dirumah dari pada bermain
keluar.
b.
Riwayat pendidikan
SMA 3 tahun dengan prestasi rata-rata
c.
Riwayat psikoseksual
Pasien mulai menyukai teman wanita sejak remaja, dan menikah pada usia 21
tahun.
d.
X. Masa Dewasa
a.
Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien SMA.
b.
Riwayat Pekerjaan
Pasien selama ini tidak pernah berkerja.
c.
Riwayat Perkawinan
Pasien menikah pada usia 21 tahun, merupakan pernikahan pertama pasien.
d.
Aktifitas Sosial
Pasien sering mengikuti pengajian di masjid.
e.
f.
g.
Riwayat Keluarga
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
:Pasien
: meninggal dunia
h.
III.
PEMERIKSAANSTATUS MENTAL
Berdasarkan pemeriksaan tanggal 18 Maret 2015.
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang laki-laki berusia 30 tahun, wajah dan penampilan tampak
sesuai dengan usia. Mata coklat, kulit sawo matang, rambut ikal, pendek berwarna
hitam . Pakaian tampak baik, perawatan diri cukup.
2. Kesadaran
Kuantitatif
: Compos Mentis
Kualitatif
: Terganggu
X. Keadaan Afek
1. Afek
: Irritable
2. Ekspresi afektif
: Stabil
3. Empati
: Empati
4. Keserasian
:Tidak serasi
Tempat
Mintohardjo
Orang
Jangka pendek
dilakukan tadi
5. Pikiran abstrak:
Baik, pasien dapat menyebutkan persamaan sawi dan wortel, pasien
menjawab sama-sama sayur. Pasien juga dapat mengartikan peribahasa Berakit-rakit
ke hulu berenang-renang ketepian pasien menjawab Bersakit-sakit dahulu
bersenang-senang kemudian.
E. Gangguan Persepsi
6
1.
2.
3.
4.
F. Proses Berpikir
1. Arus pikir
Produktivitas :
o Kualitas: Spontan,keras
o Kuantitas: Logorrhea
Kontinuitas : Asosiasi Longgar
Hendaya berbahasa: Tidak ada
2. Isi Pikir
Preokupasi
: Tidak ada
Waham
: Tidak ada
G. PENGENDALIAN IMPULS
H. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial :
2. Uji daya nilai
:
3. Penilaian realita :
I. TILIKAN
Tilikan :
pertolongan obat-obatan.
J. TARAF DAPAT DIPERCAYA
Pasien dapat dipercaya
IV.
X. Status Internus
Keadaan Umum :
Baik
Kesadaran
Kompos mentis
Status gizi
Kurang
Tanda vital
Tekanan Darah
110/70 mmHg
Frekuensi Nadi
Frekuensi pernapasan :
20 x/menit
72 x/menit
Thoraks
Abdomen
Ekstremitas
X. Status Neurologis
GCS
: 15
Motorik : baik
Sensorik : baik
: negatif
Tremor tangan
: negatif
Akatisia
: negatif
Bradikinesia
: negatif
Cara Berjalan
: normal
Keseimbangan
: baik
Rigiditas
: negatif
V.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
Rasa percaya diri atau harga diri yang meningkat : merasa dirinya orang kaya.
Terlibat secara berlebihan dalam aktivitas yang berpotensi tinggi merugikan (-)
C. Gangguan mood cukup parah sehingga menyebabkan hendaya dalam fungsi pekerjaan
atau social, atau hubungan dengan orang lain, atau harus dirawat inap guna mencegah ia
mencelakai dirinya atau orang lain, atau adanya gejala psikotik : pasien perlu dirawat
karena emosi yang labil,dan juga dapat mencelakai diri sendiri ,orang lain serta
lingkungan.
D. Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat atau suatu kondisi
medis umum.
VII. DIAGNOSIS
Gangguan Bipolar episode Manik
Organobiologik
2.
Psikologik :
: Tidak ada.
IX.
X.
PROGNOSIS
ad Vitam
bonam
ad Functionam :
dubia ad bonam
ad Sanationam :
dubia ad malam
PENATALAKSANAAN
9
A. Psikofarmaka :
Risperidon : 2 x2 mg / hari/peroral
B. Psikoterapi
Kepada pasien :
1. Terapi individual :
2. Terapi kelompok
Apabila kondisi pasien sudah lebih baik diberikan terapi aktivitas kelompok,
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam pengendalian
impuls saat memberikan respons terhadap stimulus dari luar, belajar
mengungkapkan komunikasi verbal dan mengekspresikan emosi secara sehat,
membantu pasien untuk meningkatkan orientasinya terhadap realitas dan
memotivasi pasien agar dapat bersosialisasi dengan sehat.
Terhadap Keluarga :
XI .SARAN
Edukasi pasien untuk kontrol ke poli psikiatri secara teratur dan rutin
meminum obat meskipun pasien merasa sehat.
Keluarga ikut dalam proses penyembuhan dan terus memberikan perhatian dan
dukungan.
11