Anda di halaman 1dari 11

PINJAMAN SUBORDINASI

Salah satu sumber dana yang dapat ditemukan dalam bank adalah pinjaman subordinasi.
Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang diperoleh berdasarkan suatu perjanjian antara
bank dengan pihak lain yang hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi persyaratan
tertentu.
Pelunasan atas kewajiban ini baru dapat dilakukan apabila seluruh dana atau simpanan yang
ada dalam bank dalam hal terjadi likuidasi telah dilunasi.Saldo dari pinjaman subordinasi
yang belum dilunasi ini disajikan dalam neraca.
Bank yang menerima pinjaman subordinasi ini berkewajiban untuk memenuhi persyaratan
tertentu yang telah disepakati semula agar pinjaman ini dapat dilunasi. Karena pinjaman
subordinasi ini juga memiliki beban bunga, maka akan menambah beban bank dalam
menerima pinjaman tersebut.
Bank yang menerima pinjaman subordinasi ini akan berupaya untuk memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan agar dapat melunasi hutang yang berbunga ini.
AKUNTANSI UNTUK PINJAMAN SUBORDINASI.
Akuntansi untuk pinjaman subordinasi dibedakan antara penerimaan pinjaman, perhitungan
bunga dan pelunasanya.
Penerimaan Pinjaman Subordinasi
D : Bank Indonesia Giro

Rp. 400.000.000

K : Pinjaman Subordinasi . Rp. 400.000.000


Sebagai contoh, Bank Omega menerima pinjaman subordinasi sebesar Rp. 400 juta. Oleh

bank Omega akan dicatat dengan ayat jurnal sebagai berikut :


Rekening ini akan tetap outstanding selama belum ada pelunasan yang dilakukan oleh Bank
Omega

Perhitungan Bunga
Apabila Pinjaman subordinasi sebesar 12% setahun, maka beban selama tahun pertama
menjadi sebsar Rp. 48 juta dan harus dibukuan sebagai beban bunga periode berjalan. Ayat
jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut :
D : Biaya Bunga Pinjaman Subordinasi ...

Rp. 48.000.000

K : Bunga yang masih harus dibayar

Rp. 48.000.000

Rekening bunga yang masih harus dibayar merupakan kewajiban lain yang akan
dikelompokan kedalam hutang lancar.
Pelunasan Pinjaman Subordinasi
Dalam hal terjadi pelunasan pinjaman subordinasi yang baru atau hanya dapat dilakukan oleh
Bank Omega setelah memenuhi persyaratan tertentu, akan dicatat oleh bank dengan cara
mengurangi rekening pinjaman tersebut apabila pelunasan dilakukan secara berkala atau
menghapus rekening tersebut dalam hal terjadi pelunasan seluruhnya.
Sebagai contoh, apabila pinjaman subordinasi diatas dilunasi sebesar Rp 300.juta atas beban
rekening giro Bank Omega pada bank lain, akan dibukukan dengan ayat jurnal setbagai
berikut :
D : Pinjaman Subordinasi ........................................................................... Rp. 300.000.000
K : Bank Lain Giro ................................................................................. Rp. 300.000.000

Dengan dibukukanya ayat sisa pinjaman subordinasi akan berjumlah sebesar Rp.100 juta.
PENYAJIAN DALAM NERACA
Pinjaman subordinasi disajikan dalam neraca sebesar saldo pinjaman subordinasi yang belum
dilunaso pada tanggal laporan, yakni pada saat penyusunan neraca.Apabila bank memiliki
pinjaman subordinasi dalam valuta asing,maka akan dijabarkan kedalam rupiah dengan
mempergunakan kurs tengah pada tanggal laporan.Pengungkapan ini wajib dilakukan oleh
setiap bank yang memiliki pinjaman subordinasi.Dari contoh diatas sisa pinjaman sebesar Rp
100 juta akan tampak pada neraca bank.
2

MODAL PINJAMAN

Salah satu komponen pinjaman yang dapat dijumpai dalam bank adalah modal pinjaman,
yang disajikan pada sisi kredit neraca antara pinjaman subordinasi dan modal sendiri.
Modal pinjaman adalah pinjaman yang didukung dengan menggunakan instrumen yang
disebut capital notes, loan stock, atau warkat lain yang dipersamakan dengan itu, dan
mempunyai sifat modal sendiri.
CIRI-CIRI MODAL PINJAMAN
Modal pinjaman memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tidak dijamin oleh bank penerbit (issuer) dan sifatnya dipersamakan dengan modal
(subordinated) serta telah dibayar penuh.
b. Tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik (pemegang capital notes).
c. Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal jumlah kerugian bank
melebihi laba ditahan dan cadangan-cadangan yang termasuk modal inti, meskipun
bank belum dilikuidasi.
d. Pembayaran bunga dapat ditangguhkan apabila bank dalam keadaan rugi atau labanya
tidak mencukupi untuk membayar bunga tersebut.
AKUNTANSI MODAL PINJAMAN
Transaksi modal pinjaman dengan warkat (loan stock atau capital notes) harus dicatat oleh
bank menurut nilai nominalnya.
Biaya-biaya saat menerbitkan pinjaman modal tidak akan diperlakukan sebagai beban dalam
periode berjalan, tetapi akan ditangguhkan dan diamortisasikan secara sistematis selama
taksiran jangka waktu modal pinjaman tersebutpaling lama 5 tahun.
Akuntansi untuk modal pinjaman ini dibedakan antara penerbitan, perhitungan bunga,
amortisasi biaya, dan pelunasan.
Penerbitan
Sebagai contoh, Bank Omega menerbitkan capital notes sebanyak 100 lembar @Rp4 juta
atau sebesar Rp400 juta untuk modal pinjaman. Suku bunga sebesar 12% setahun dengan
jangka waktu 4 tahun. Modal pinjaman ini diterima untuk keuntungan rekening giro Bank
4

Omega pada Bank ABC. Biaya-biaya untuk pengurusan penerbitan modal ini telah
dikeluarkan sebesar Rp20 juta tunai. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini sebagai berikut.
D: Bank LainGiro....................................................................Rp400.000.000
D: Biaya Penerbitan Modal Pinjaman
Dibayar Dimuka......................................................................Rp20.000.000
K: Modal Pinjaman......................................................................Rp400.000.000
K: Kas..........................................................................................Rp20.000.000
Biaya penerbitan yang dibayar dimuka sebesar Rp20 juta akan diamortisasikan paling lama 4
tahun ke dalam rekening biaya.
Amortisasi Biaya
Amortisasi biaya penerbitan ini dilakukan selama 4 tahun, yaitu sebesar Rp5 juta setahunnya
(Rp20 juta dibagi 4 tahun). Ayat jurnal untuk mencatat amortisasi ini sebagai berikut.
D: Biaya Penerbitan Modal Pinjaman.........................................Rp5.000.000
K: Biaya Penerbitan Modal Pinjaman
Dibayar Dimuka......................................................................Rp5.000.000
Amortisasi biaya ini terus dilakukan hingga jangka waktu pinjaman habis selama 4 tahun.
Perhitungan Bunga
Beban bunga tahunan sebesar 12% dari pokok Pinjaman sebesar Rp400 juta akan dibukukan
ke dalam perhitungan laba-rugi. Beban bunga ini harus dibayar oleh Bank Omega sepanjang
Bank Omega memperoleh laba. Jika Bank Omega tidak memperoleh laba atau labanya tidak
mencukupi untuk membayar bunga tersebut, maka pembayaran bunga dapat ditangguhkan.
Bila biaya bunga dibayar tunai, ayat jurnal yang harus dibuat oleh Bank Omegabila Bank
Omega mendapatkan laba, adalah sebagai berikut.
D: Biaya Bunga Modal Pinjaman................................................Rp48.000.000
K: Kas..........................................................................................Rp48.000.000
5

Bila Bank Omega tidak mampu membayar bunga modal pinjaman baik karena laba tidak
mencukupi atau terdapat saldo rugi, maka ayat jurnal penangguhan bunga ini dapat dilakukan
sebagai berikut.
D: Biaya Bunga Modal Pinjaman................................................Rp48.000.000
K: Bunga Modal Pinjaman Yang
Ditangguhkan..........................................................................Rp48.000.000
Pada saat Bank Omega mampu untuk melunasi kewajiban ini, maka rekening bunga modal
pinjaman yang ditangguhkan akan didebetkan atau dinihilkan sebesar jumlah yang dibayar.
Pelunasan
Jika Bank Omega hendak melunasi seluruh modal pinjaman, maka terlebih dahulu seluruh
penangguhan biaya bunga harus dilunasi baru kemudian pokok pinjaman.
Sebagai contoh, apabila Bank Omega hendak melunasi seluruh utang modal pinjamannya
sebesar Rp400 juta atas beban rekening giro pada Bank Indonesia, maka akan dibukukan
dengan ayat jurnal sebagai berikut.
D: Modal pinjaman......................................................................Rp400.000.000
K: Bank IndonesiaGiro............................................................Rp400.000.000

PENGUNGKAPAN DALAM NERACA


Dalam menyajikan data modal pinjaman dalam laporan keuangan, data yang perlu
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan berkenaan dengan modal pinjaman adalah
sebagai berikut.
a. Persyaratan modal pinjaman.
b. Jumlah lembar.
c. Nama pemegang atau pemilik warkat modal pinjaman.
d. Hak dan kewajiban bank dan pemegang warkat modal pinjaman.
Penyajian dalam neraca harus dilakukan sebesar nilai nominal dari warkat yang telah
diterbitkan.
6

MODAL BANK

Modal bank merupakan hak pemilik bank kepada bank yang bersangkutan. Modal bank ini
juga merupakan utang bank kepada para pemiliknya, oleh sebab itu disajikan sebagai salah
satu komponen pasiva di sebelah kanan neraca. Modal bank merupakan modal awal pada saat
pendirian bank yang jumlahnya telah ditetapkan dalam suatu ketentuan atau pendirian bank.

PAKET FEBRUARI 1991


Modal bank dewasa ini telah diatur jumlah minimumnya oleh Bank Indonesia, selaku otoritas
moneter perbankan, dalam Paket 28 Februari 1991, yang lazim dengan istilah Pakfeb.
Jumlah minimum modal yang harus disetor oleh tiap jenis bank bermacam-macam. Sebagai
contoh: dalam Pakfeb 1991, jumlah minimal modal yang ditempatkan untuk bank umum
adalah sebesar Rp50 milyar. Bukan hanya sekedar jumlah modal minimum yang harus
dimiliki pada waktu hendak mendirikan bank, tetapi perbandingan antara jumlah seluruh
komponen modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) juga telah diatur oleh
Bank Indonesia. Perbandingan ini dikenal dengan capital adequacy ratio (CAR).
CAR harus dicapai oleh suatu bank umum minimal sebesar 5% pada bulan Maret 1992
hingga sebesar 8% pada akhir Desember 1994. Ketentuan mengenai jumlah minimum CAR
ini harus ditaati oleh semua bank umum. Salah satu maksud dari memenuhi ketentuan CAR
ini antara lain adalah untuk meningkatkan disiplin dan profesionalisme bagi tiap bank dalam
mengelola seluruh earning asset yang dimilikinya agar dapat menghasilkan keuntungan bagi
bank, antara lain dalam bentuk pendapatan bunga.

Keputusan
untuk
Investasi
dalam Aktiva

Baik

Pendapat
an
Meningkat

Laba
Usah
a
Modal

Kualitas
Aktiva
Produktif

Baik

Pendapat
an
Meningkat

Laba
Usah
a

Jadi, pada dasarnya bank harus menciptakan kualitas aktiva produktif yang baik agar dapat
menciptakan pendapatan yang meningkat dan dengan demikian laba usaha menjadi semakin
besar. Laba usaha ini yang akan menjadi komponen yang akan memperbesar modal bank.
Bila laba usaha setiap tahunnya besar, dan bila tidak semuanya dibagikan kepada pemegang
saham, maka akan terjadi pemupukan laba yang ditahan yang semakin besar dari suatu
periode ke periode lainnya. Dengan demikian ia akan memperbesar modal sehingga CAR
menjadi semakin besar.
Jadi, dalam ketentuan PAKFEB 1991 tersebut dimaksudkan untuk lebih meningkatkan
profesionalisme dari para pengelola bank dalam mengelola seluruh aktiva dan pasiva yang
dimiliki.

KOMPONEN MODAL BANK


Ada beberapa komponen modal bank dalam neraca, antara lain: modal saham yang
ditempatkan dan disetor, modal sumbangan, laba ditahan-dengan tujuan, laba ditahan-tanpa
tujuan, penilaian kembali aktiva tetap, dan modal sumbangan (modal donasi).
Penyetoran modal dari para pemilik perusahaan tidak harus selalu tunai. Setoran modal dapat
juga berupa penyerahan barang-barang modal, dan jenis penyetoran lainnya.

AKUNTANSI UNTUK MODAL


Akuntansi untuk transaksi modal meliputi penyetoran modal, penyisihan laba usaha setelah
pajak untuk tujuan tertentu atau cadangan, dan penambahan modal dari pihak lainnya.
Saat Penyetoran Dana Modal
Sebagai contoh, pada saat mendirikan Bank Omega, dilakukan setoran modal saham dari
pemiliknya dalam bentuk:

Uang tunai langsung pada rekening giro Bank Indonesia sebesar Rp40 milyar.

Gedung kantor di Jakarta senilai Rp18 milyar.

Inventaris kantor senilai Rp300 juta.


9

Kendaraan dinas senilai Rp100 juta.

Oleh Bank OmegaJakarta akan dibukukan seluruhnya sebagai penyetoran modal bank
sebesar Rp58,4 milyar dengan ayat jurnal sebagai berikut.
D: Bank IndonesiaGiro.........................................Rp40.000.000.000
D: Aktiva TetapGedung........................................Rp18.000.000.000
D: Aktiva TetapInventaris Kantor..............................Rp300.000.000
D: Aktiva TetapKendaraan........................................Rp100.000.000
K: Modal Saham......................................................Rp58.400.000.000

Penyisihan Laba Usaha Bank


Setiap akhir periode, setelah mengetahui hasil bersih hasil usaha laba atau laba bersih bank,
Bank Omega akan menyisihkan sejumlah labanya untuk keperluan tujuan khusus. Penyisihan
ini bukan berarti menyisihkan sebagian uang tunai untuk membayar atau memenuhi
kewajiban tertentu di kemudian hari. Penyisihan ini hanyalah cara untuk mengalokasikan laba
untuk tidak dibagikan kepada para pemegang saham atau karyawan dalam bentuk dividen
maupun bonus.
Sebagai contoh, apabila pada akhir tahun Bank Omega mendapatkan laba sebesar Rp24
milyar dan diputuskan oleh direksi untuk mencadangkan sebagai berikut.

Pembagian Laba..................................................... = Rp5.000.000.000

Pembayaran utang jangka panjang......................... = Rp2.000.000.000

Oleh Bank Omega dibukukan:


D: Ikhtisar Laba Rugi
Laba Tahun Berjalan..........................................Rp24.000.000.000
K: Laba Ditahan Penyisihan
Pembagian Laba.................................................Rp 5.000.000.000
K: Laba DitahanPembayaran
Utang Jangka Panjang.........................................Rp 2.000.000.000
K: Laba DitahanTanpa Tujuan.............................Rp17.000.000.000

10

Rekening Laba Ditahan untuk tujuan, pembagian laba dan pembayaran utang jangka panjang,
dalam bahasa istilah akuntansinya dikenal dengan appropriated retained earnings,
sedangkan laba ditahan tanpa tujuan dikenal dengan unappropriated retained earnings.
Penambahan dan Pengurangan Lainnya
Komponen modal juga dapat bertambah karena penjualan saham yang dapat dijual di atas
harga nominalnya, sehingga tercipta adanya agio saham (premium). Bila harga jual saham
berada di bawah nilai nominalnya, akan terdapat disagio saham (discount). Premium atas
saham akan menambah komponen modal, sedangkan discount atas saham akan mengurangi
modal.
Sebagai contoh, apabila nilai nominal saham Bank Omega sebesar Rp1 juta dan dijual
sebanyak 200 lembar dengan kurs sebesar 102% tunai, maka oleh Bank Omega akan
dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut.
D: Kas.......................................................................Rp204.000.000
K: Modal Saham.......................................................Rp200.000.000
K: Agio saham..........................................................Rp 4.000.000

Selain agio dan disagio saham, komponen lain yang akan menambah komponen modal
adalah komponen yang diterima dari sumbangan, atau dikenal dengan modal sumbangan
(donated capital).
Biasanya modal sumbangan diterima dalam bentuk natura atau barang yang dinilai menurut
harga atau nilai pasar dari aktiva tersebut pada saat diterima. Sebesar nilai pasar yang ditaksir
ini akan dicatat sebagai aktiva pada neraca dan sebagai modal sumbangan pada kelompok
modal. Sebagai contoh, apabila Bank Omega menerima hibah dalam bentuk seperangkat
komputer IBM sistim 4341 dari sebuah perusahaan besar di Jakarta, nilai pasarnya ditaksir
sebesar Rp400 juta, oleh Bank Omega akan dibukukan sebagai berikut.
D: Aktiva TetapKomputer
.....................................................................................
Rp400.000.000

Dengan diterimanya modal sumbangan, komponen modal akan semakin bertambah dan
dengan demikian akan memperbesar rasio kecukupan modal atau CAR.
11

Anda mungkin juga menyukai