A. Konsep Kinematika
Kinematika dalam robotik adalah suatu bentuk
pernyataan yang berisi tentang deskripsi matematik
geometri dari suatu struktur robot. Dari persamaan
kinematika dapat diperoleh hubungan antara konsep
geometri ruang sendi pada robot dengan konsep
koordinat yang biasa dipakai untuk menentukan
kedudukan dari suatu obyek.
Kinematika balik
I. PENDAHULUAN
Robot manipulator lengan saat ini telah banyak
diaplikasikan dalam dunia industri, seperti pada robot
las (welding robot), robot pemegang (handling robot),
robot pelubang/pemotong(punching robot), robot mesin
perkakas (tools machine robot), dan lain sebagainya.
Salah satu bentuk robot yang sering dipakai adalah
bentuk robot lengan anthropomorphic. Bentuk robot
lengan ini mempunyai keunggulan fleksibilitas daerah
kerja dalam 3 dimensi ruang sehingga sangat cocok
untuk diaplikasikan di sebagian besar robot industri.
Pada umumnya struktur robot lengan ini terdiri atas
mainframe yang disebut lengan (arm) dan pergelangan
(wrist). Lengan tersusun atas serangkaian link, dimana link
yang satu dengan link yang lainnya dihubungkan dengan
joint. Dengan adanya joint yang menghubungkan dua link
dan joint membentuk satu derajat kebebasan. Joint tersebut
dapat berupa revolute joint (gerak berputar) atau prismatic
joint (gerak bergeser). Sedangkan pada pergelangan
tangan, dipasang end effector yang dapat berupa gripper,
wielding tourch, wielding gun, cutter/pahat yang bisa
dipakai untuk proses milling atau peralatan lainnya.
Untuk dapat menjalankan tugasnya, diperlukan
suatu sistem perencanaan pergerakan manipulator dari
Ruang kartesian
/2D-3D
P(x,y,z)
Ruang sudut/sendi
(r,)
Kinematika maju
(4)
C. Derajat Kebebasan
Derajat kebebasan/ degree of freedom (DOF)
merupakan jumlah variabel maksimum yang dibutuhkan
untuk mendefenisikan gerak suatu benda. Gerakan
manipulator dihasilkan dari adanya joint. Persendian
antara dua buah lengan yang berhubungan dapat
dibentuk dengan sifatnya sebagai joint revolute (putar)
ataupun prismatic (geser). Gambar 3 menampilkan
lengan robot yang memiliki empat DOF.
B. Metoda Denavit-Hertenberg
Gambar 2 mengilustrasikan dua buah link yang
terhubung secara serial. Dalam hal ini, metoda DenavitHertenberg (DH) menggunakan 4 buah parameter, yaitu ,
, d dan a. Untuk robot n-DOF maka keempat parameter
tersebut ditentukan hingga yang ke-n. Penjelasannya yaitu:
n adalah sudut putaran pada sumbu zn-1,
n adalah sudut putaran pada sumbu xn,
dn adalah translasi pada sumbu zn-1, dan
an adalah translasi pada sumbu xn.
Dari Gambar 2 dapat didefinisikan suatu matrik
transformasi homogen yang mengandung unsur rotasi dan
translasi, seperti dituliskan pada persamaan (1):
..(1)
n 1
sin
cos n cos n
An n
0
sin n
0
0
sin n sin n
cos n sin n
cos n
0
a n cos n
a n sin n
dn
(2)
An = 0A11A2n-1An
(3)
x2
y2
y3
z0
L3
C
4
z3
z2
L4
x3
y4
z4
L2
5
y0
P(x,y,z)
y1
l3
z1
(b)
Gambar 6 Anthromorphic arm : (a) skematik lengan;
(b) parameter D-H
5
y (-)
x
C1
S
A10 1
0
x2
B 3
L3
C
4
L2
Rw
A 2
x3
L4
P(x,y,z)
Zw
x4
z0
x1
L1
Link
di
2,5 cm
0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
Sudut
i
1
2
3
4
5
1. Kinematika maju
Untuk mendapatkan persamaan kinematika maju dari
arm manipulator digunakan metode Denavit-Hatenberg
Dari data model yang ada didapat parameter dari robot
sebagai berikut:
a1
x0
a1
l1
a1 A
L1
l2
x1
x4
Xw
x0
(a)
3
S1
0 C1
1
C 2
S
A21 2
0
0
C3
S
A32 3
0
0
C 4
S
A43 4
0
S2
C2
0
0
S3
C3
0
0
S4
C4
0
0
2,5C1
2,5S1
0,2
0 25C 2
0 25S 2
1
0
0
1
0 14C3
0 14S 3
1
0
0
1
0 8,5C 4
0 8,5S 4
1
0
0
1
(5)
(6)
(7)
(8)
C5
S
A54 5
0
S5
0 C5
1
0
0
0
2
Zw
Xw
1 l 3 sin 3
dan tan
l
l
cos
3
2 3
tan 1
(10)
R 0
A50 5
0
(11)
P50
(22)
(23)
Zw
1 l 3 sin 3
tan
l
l
cos
Xw
3
2 3
2 tan 1
(24)
5 2 3 4
(25)
Sehingga
2. Kinematika balik
Dengan melihat model geometri pada gambar 8 maka
dapat ditentukan 1 pada persamaan berikut.
Y
Y
tan 1
1 tan 1
X
X
4 5 2 3
(14)
Xw
(26)
Desktop/Laptop
Robot Lengen
SisMin ATmega8
(15)
(16)
Rw Xw 2 Zw2
(17)
Rw 2 l 22 l32 2l 2 l3 cos 3
(18)
Rw 25 14
cos 3
2 25 14
(19)
sin 3 1 cos 2 3
sin 3
cos
3 tan 1
(20)
(21)
3.
Lengan Robot
Servo 1
Servo 2
PC / Laptop
Sistem
Minimum
Mikrokontroller
ATMega 8
Servo 3
Servo 4
Servo 5
Servo 6
Catu Daya
Start
Inisialisasi
Masukkan
referensi
P(x,y,z)
Transformasi data
P
Eksekusi Robot
Selesai
B. Saran
Untuk pengembangan sistem lebih lanjut, maka
dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Penambahan sensor untuk mengukur sudut tiap
joint akan mampu meningkatkan ketelitian dari
pergerakan lengan robot.
2. Penambahan perhitungan secara dinamis dari
lengan robot juga dapat meningkatkan ketelitian
pergerakan dari lengan robot.
3. Dengan fasilitas dari servo controller dapat
memungkinkan untuk menggerakan lengan robot
dengan remote kendali dengan bentuk miniatur
lengan robot (wearable).
8
DAFTAR PUSTAKA
[1]
BIODATA
Muhammad Fathul Faris (L2F007052).
Lahir di Metro, 27 Oktober 1989. Penulis
telah menempuh pendidikan di SD
Muhammadiyah 1 Metro, SMPN 1 Metro,
SMAN 1Metro dan sekarang tercatat
sebagai Mahasiswa Teknik Elektro
UNDIP, Angkatan 2007, Konsentrasi
Kontrol.
Menyetujui
Dosen Pembimbing I