Komitmen mutu dalam kaitannya dengan penyelenggaraan Negara bertujuan
menjadikan pemerintahan yang baik dan bersih. Indikator komitmen mutu dalam pelaksaan tugas ASN dicirikan pada pekerjaan yang berasaskan efiseinsi, efektivitas dan selalu berinovasi demi menjawab tantangan yang senantiasa berubah. Orientasi mutu dikendalikan oleh prilaku pelaksana kegiatan dan Total Quality Management (TQM). Terdapat 5 pilar TQM, diantaranya Organisasi yang berorientasi mutu sebagai sentral pilar; Proses yang bermutu; Produk yang bermutu; Komitmen pelaksana; dan Kepemimpinan. Untuk memastikan TQM terwujud dengan baik, terdapat 10 strategi yang harus dijalankan : 1. Menyusun program kerja jangka panjang yang berbasis mutu; 2. Membangun mindset pegawai terhadap budaya mutu; 3. Mengembangkan budaya kerja yang berorientasi mutu; 4. Meningkatkan mutu proses secara berkelanjutan agar dapat menampilkan kinerja yang lebih baik dari waktu ke waktu; 5. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang; 6. Membangun kerjasama kolegial antarpegawai yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran; 7. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan; 8. Beradaptasi dengan tuntutan perubahan; 9. Menampilkan kinerja tanpa cacat dan tanpa pemborosan dari awal pekerjaan; dan 10. Menjalankan fungsi pengawasan secara efektif untuk mengawal keterlaksanaan program kerja. Indikator mutu pelayanan dapat diukur melalui wujud, keandalan, kecepatan tanggap, kompetensi, akses, keramahan, komunikasi, kepercayaan, keamanan, dan pemahaman pelanggan. II.1.E. Antikorupsi Korupsi menurut UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU No. 20 Tahun 2001 diartikan sebagai setiap tindakan melawan hukum dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Penjabaran lebih lanjut tentang perilaku korupsi dalam UU tersebut menyebutkan bahwa terdapat 7 tipe tindak pidana korupsi : 1. Kerugian keuangan negara; 2. Suap; 3. Pemerasan; 4. Perbuatan curang; 5. Penggelapan dalam jabatan; 6. Benturan kepentingan dalam pengadaan; dan 7. Gratifikasi. Perilaku anti korupsi diwujudkan melalui nilai dasar sikap jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerjakeras, sederhana, berani, dan adil.