Anda di halaman 1dari 9

Makalah dan Contoh Penerapan BMC (Bussiness Model

Canvas)

Disusun oleh :
Edwin Tanjaya
Putri Khairunnisa
Firda Ratna Safitri
Dini Syarifah
Fatimah Indah Fikriyah
Mardiyatul Afifah
Mega Latzuard

: 132210101029
: 132210101034
: 132210101060
: 132210101096
: 132210101112
: 132210101114
: 132210101116

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2015
Apa yang dimaksud denga BMC ?
Model bisnis bisa didefinisikan sebagai paparan strategi yang harus dibuat sebuah
bisnis sebelum mulai berkompetisi dengan bisnis lainnya. Banyak sekali strategi yang harus

dijelaskan dalam sebuah model bisnis karena strategi tersebut berhubungan dengan banyak
aspek dalam sebuah bisnis. Model bisnis di antaranya mengatur tentang tujuan hubungan kita
dengan supplier, dengan distributor atau dengan para pelanggan secara langsung.
Business model canvas (BMC) membantu mendeskripsikan, menganalisa dan
merancang model bisnis secara inovatif dalam upaya menciptakan,memberikan dan
menangkap nilai untuk dapat memasuki wilayah baru, menciptakan ruang pasar dan
membangkitkan permintaan melalui inovasi nilai. Model bisnis kanvas ini disajikan dalam
bentuk visual berupa suatu kanvas lukisan sehingga sangat memudahkan untuk dimengerti
oleh yang menyimaknya. Banyak dalam model bisnis canvas ini yang bisa dipilih dan pihak
perusahaan bisa menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan perusahaannya. Bisnis Model
yang berbentuk kanvas dan terdiri dari sembilan kotak yang saling berkaitan. Kotak-kotak ini
berisikan elemen-elemen penting yang menggambarkan bagaimana organisasi menciptakan
manfaat dan juga mendapat manfaat dari para customernya.

Bisnis model canvas terdiri atas 9 (Sembilan) blok bangunan memperlihatkan


bagaimana perusahaan menghasilkan uang. Sembilan blok bangunan diatas terdiri dari :
1. Customers Segments CS (segmen pelanggan).
2. Value PropositionsVP (proposisi nilai).
3. Chanels CH ( saluran ).
4. Customer Relationships (hubungan pelanggan).
5. Revenue Streams (arus pendapatan).
6. Key Resources (sumber daya utama).

7. Key Activities (aktivitas kunci).


8. Key Partnerships (kemitraan utama).
9. Cost Structure (Struktur Biaya).

Apakah perbedaan BMC dengan Bussiness plan ?


BMC dengan business plan itu berbeda. Lalu di mana bedanya? Secara sederhana,
bisnis model itu adalah penjelasan mengenai bagaimana bisnis Anda menghasilkan uang. A
business model is how your business makes money. Misalnya, Anda punya sapi dan
bagaimana cara Anda bisa menghasilkan uang dengan sapi Anda itu? Atau, Anda punya mobil
di rumah, bagaimana menghasilkan uang dengan mobil tersebut? Cara menghasilkan itu yang
dituangkan dalam bisnis model. Semakin inovatif, maka bisnis model antara satu orang
dengan orang lain berbeda. Misalnya, kalau punya mobil, bisa saja yang satu akan dibuat
untuk usaha antar jemput, sementara yang lain dibuat untuk jualan kaos distro di jalan, atau
mungkin dibuat tempat iklan, yang lain mungkin dibuat kursus mengemudi. Jadi ini
tergantung ide bisnisnya dan mengubahnya menjadi sebuah peluang.
Bedanya dengan business plan adalah sebuah panduan bagaimana melaksanakan agar
bisnis itu bisa berjalan dan tercapai, tentunya harus disertai dengan tujuan bisnis serta alasan
bahwa bisnis ini layak dan bisa untuk dilakukan. Jadi, kalau model bisnis adalah tentang
bagaimana cara bisnis Anda menghasilkan uang, rencana bisnis (business plan) adalah
pernyataan yang berisi tentang penjelasan usaha yang mau dilakukan, ada riset pasarnya,
rencana keuangannya, rencana operasionalnya, rencana manajemen dan pemasarannya.
Business plan lebih kompleks.
Berikut penjelasan mengenai 9 (sembilan) elemen dalam bisnis model canvas :
1. CUSTOMER SEGMENT
Adalah segmen atau bagian karakteristik spesifik yang dimiliki masyarakat yang
merupakan target utama pelanggan Anda. Atau dengan kata lain, pelanggan seperti apa
yang Anda layani?
Sebagian contoh adalah segmentasi berdasarkan kebutuhan produk pada jenjang
usia tertentu. Dengan melihat segmentasi ini, kita bisa menentukan produk apa saja yang
paling cocok dan bisa kita jual ke mereka.
2. VALUE PROPORTIOAN

Merupakan nilai atau value yang kita tawarkan untuk pelanggan. Kelebihan
dan keunggulan produk kita dibanding pesaing adalah hal yang harus dituliskan di
value proposition. Dan poin kenyamanan bagi konsumen terhadap produk ditawarkan
pun akan menjadi poin yang tak kalah penting dalam value proposition.

3. CHANNEL
Adalah cara yang dilakukan perusahaan untuk menjawab pertanyaan
Bagaimana agar VALUE yang dijanjikan perusahaan bisa sampai dengan baik ke
pelanggan yang dituju?
Dan hal-hal tersebut dapat dicapai dengan memberikan proses pengiriman suatu
produk dengan baik, ataupun perusahaan dapat mengirimkan agennya untuk membatu
konsumen dalam mengevaluasi produk tersebut.
4. CUSTOMER RELATIONSHIP
Adalah Bagaimana caranya dapat membuat pelanggan selalu terikat dengan
value yang kita berikan? Artinya lebih kepada upaya kita untuk meningkatkan
loyalitas dan retensi pelanggan. Jadi, yang dimaksud Customer Relationship tentu
lebih luas dari sekedar strategi promosi penjualan.
Ada 4 hal terpenting yang perlu diperhatikan untuk
CRM (customer relationship management), yaitu:

Quality, memastikan kualitas produk selalu terjaga


standarnya. Di sini dituntut pentingnya peran QC

(quality control).
Sales, memastikan kualitas layanan dari staf
penjualan selalu profesional, cekatan, dan tanggap
akan kebutuhan pelanggan. Di sini dituntut
pentingnya

peran

seorang

Sales

sebagai

konsultan bagi pelanggannya.


Service, memastikan kualitas layanan seluruh
tenaga front-liners seperti security, valet, customer
service, resepsionis, dll, terjaga standar grooming
dan attitude nya.

Support, pastikan kualitas sistem manajemen


back-office tertata rapi, seperti bagian finance,
accounting, logistik, produksi, dll. Sebab jika salah
satu fungsi support tidak berjalan dengan baik,
maka kualitas

customer relationship yang

diharapkan, tidak akan terjadi.


5. REVENUE STREAMS
Adalah sumber income perusahaan yang harus selalu dikembangkan, jadi tidak
selalu bergantung pada penjualan produk utama saja. Jadi, revenue streams lebih
menjawab pertanyaan Apalagi yang bisa dijadikan uang selain menjual produk
barang dan jasa yang utama?
Kategori di dalam revenue stream :

Asset Sale: penjualan produk secara fisik.


Usage Fee: customer membayar sesuai lamanya menggunakan produk/jasa.
Subscription Fees: biaya berlangganan.
Lending/renting/leasing: biaya peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara.
Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk.

6. KEY RESOURCE
Adalah sumber daya utama yang harus dimiliki perusahaan untuk
mewujudkan value proposition ke pelanggan. Sumber daya utama perusahaan ada
6M, yaitu secara berurutan tingkat kepentingannya: Method, Money, Material,
Machine, Management, Man.

Method (metode bisnis) adalah sumber daya


utama dan pertama yang harus dimiliki perusahaan,
sebab sumber daya inilah yang sesungguhnya mampu
membedakan dirinya dengan pesaing. Selanjutnya
dibutuhkan Money (modal finansial) yang memadai
untuk mewujudkan ide bisnis tersebut. Diperlukan
material pendukung yang efektif dan efisien, sehingga
alokasi penggunaan modal tepat sasaran.

Selanjutnya dibutuhkan mesin (machine) apabila bergerak di bidang


manufaktur, atau teknologi IT yang memadai jika bergerak di bidang jasa. Manajemen
organisasi (management) dan sumber daya manusia (man) adalah yang terakhir
diperhatikan karena sifatnya lebih fleksibel dan mudah diganti sesuai perkembangan
jaman.

7. KEY ACTIVITIES
Adalah aktivitas utama yang harus dikerjakan perusahaan untuk mengelola
seluruh sumber daya (6M) sedemikian rupa value proposition dapat tercipta dengan
baik ke pelanggan. Ada 3 aktivitas utama yang saya singkat sebagai 3P, yaitu
Production, Problem Solving, dan Platform.

Production, aktivitas yang fokus pada penciptaan barang secara massal dengan
scale of economies yang tinggi agar harja jual per unit nya dapat ditekan serendah

mungkin.
Problem solving, aktivitas yang fokus pada penyelesaian masalah pelanggan

secara personal dan customized.


Platform, aktivitas yang fokus pada pengembangan jaringan channel distribusi,
dan lebih kepada networking, memperbanyak jumlah massa yang terlibat.

8. KEY PARTNERS
Adalah siapa saja partner kunci yang harus diajak kerjasama agar value
proposition dapat tersampaikan dengan efektif dan efisien ke pelanggan? Model
kerjasama apakah yang cocok?

Kategori di dalam key partners :

Strategic Alliance between non-competitors: kerjasama dengan

perusahaan yg tidak sejenis.


Coopetition: kerjasama dengan perusahaan kompetitor.
Joint ventures to develop new business: kerjasama untuk membentuk

usaha baru.
Buyer supplier relationship: hubungan hanya sebagai pembeli dan
penjual biasanya terjadi pada motif optimization and economy of scale.

9. COST STRUCTURE
Cost structure adalah rincian biaya-biaya terbesar yang harus Anda keluarkan
untuk melakukan key activities dan menghasilkan value proposition.
Kategori di dalam cost structure

Cost-driven: sensitif terhadap harga bahan baku.

Value-driven: perusahaan tidak terlalu memikirkan harga produksi/bahan baku


karena yang dijual adalah nilai/seni/status/gaya hidup.

Fixed cost: biaya-biaya tetap yang muncul yang tidak tergantung pada jumlah
produksi

Variable cost: biaya-biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah yang diproduksi

Contoh Penerapan BMC pada review jurnal berjudul ANALISIS INOVASI MODEL
BISNIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS
Pada jurnal tersebut peneliti menggunakan suatu anlisis untuk menganalisa suatu
bisnis kuliner. Penganalisaan tersebut bertujuan untuk mempertahankan dan juga
mengembangkan bisnis kuliner tersebut agar tetap bersaing dipasaran.
Dalam pembahasan jurnal ini, kami lebih menekankan untuk melihat sisi pengembangan
bisnis model kanvas pada elemen customer relationship yang telah diterapkan dalam
pengelolaan bisnis kuliner ini.
Pelanggan merupakan kunci utama bagi bisnis kuliner tersebut. Apabila pelanggan
merasakan ketidakpuasannya dalam service yang telah diberikan maka akan sangat
mempengaruhi pendapatan dalam bisnis ini. Memberikan layanan prima merupakan salah
satu kunci penting dalam berbisnis. Salah satu cara mengikat pelanggan ialah dengan
menggunakan media sosial untuk menimbulkan kesan keep in touch dengan pelanggan.
Saran maupun kritik yang diterima oleh outlet akan membangun bisnis tersebut ke arah yang

lebih baik. Komunikasi dan hubungan antara pelanggan dan pelayan harus semakin
diperbaiki untuk memberikan kesan bahwa pelayanan yang diberikan dapat memberikan
kepuasan tersendiri bagi pelanggan, sehingga mampu meningkatkan rentensi pelanggan.
Dari hasil analisa diperoleh bahwa Customer Relationship merupakan hubungan
antara Bebek Garang dengan pelanggan yang dibangun bersama. Kekuatan yang dimiliki
dalam bisnis kuliner ini cukup tinggi dan kelemahan yang dimiliki rendah, hal tersebut
menunjukkan hubungan yang terjaga dengan pelanggan sudah kuat. Peluang yang dimiliki
tinggi dan kelemahan yang dimiliki rendah, hal ini dapat menjadi peluang besar jika bisnis
kuliner ini mampu meningkatkan personalisasi dengan pelanggan. Pengikatan pelanggan
yang diterapkan dalam bisnis ini salah satunya dengan menarik minat pelanggan untuk datang
ke outlet dengan cara memberikan disount pada event tertentu.
Inovasi yang dapat dikembangkan adalah hubungan antara outlet dengan pelanggan
yang dapat terjalin melalui beberapa cara yang salah satu nya melalui pendeketan personal.
Cara pertama adalah Guest Comment dimana pelanggan yang datang ke outlet akan diberikan
kertas kritik dan saran yang berupa kuesioner, dari kertas tersebut Bebek Garang mengetahui
kepuasan pelanggan. Cara kedua by phone, outlet

menyediakan sms center untuk

menampung aspirasi pelanggan, jika ada aspirasi yang kurang baik akan memberikan follow
up kepada pelanggan tersebut tentunya untuk memperbaiki hubungan. Cara ketiga melalui
website, pelanggan dapat melihat info tentang outlet. Cara keempat menggunakan discount,
cara seperti ini dirasa baik karena cara ini merupakan daya tarik agar pelanggan kembali lagi
ke outlet selain karena produk dan pelayanan yang sudah baik. Dan adanya promosi
diberbagai media juga dapat menarik minat pelanggan untuk datang.

DAFTAR PUSTAKA
Fitri Fatimah Patmana Putri, Farah Alfanur. 2012. ANALISIS INOVASI MODEL BISNIS
MENGGUNAKAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS. Prodi S1
Manajemen Bisnis Telkomunikasi dan Informatika, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Telkom

Pigneur, Y., & Osterwalder, A. (2010). Business Model Generation. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Tim PPM Manajemen. (2012). Business Model Canvas : Penerapan di Indonesia. Jakarta:
PPM.

Anda mungkin juga menyukai