Kumpulan Cerita Cinta Rakyat Indonesia meliputi cerita-cerita rakyat yang bertemakan
cinta yang universal, yaitu :
1. Legenda Danau Toba
Asal : Sumatera Utara
Pada jaman dahulu, hiduplah seorang pemuda tani yatim piatu di bagian
utara pulau Sumatra. Daerah tersebut sangatlah kering. Syahdan, pemuda
itu hidup dari bertani dan memancing ikan. Pada suatu hari ia
Pada suatu hari anak itu memakan semua makanan dari orang tuanya.
Pemuda itu sangat jengkelnya berkata: "dasar anak keturunan
ikan!"Pernyataan itu dengan sendirinya membuka rahasia dari
isterinya.Dengan demikian janji mereka telah dilanggar.
Istri dan anaknya menghilang secara gaib. Ditanah bekas pijakan mereka
menyemburlah mata air. Air yang mengalir dari mata air tersebut makin
lama makin besar. Dan menjadi sebuah danau yang sangat luas. Danau
itu kini bernama Danau Toba.
Jaka Tarub adalah seorang pemuda gagah yang memiliki kesaktian. Ia sering
keluar masuk hutan untuk berburu maupun menimba ilmu. Ketika suatu hari di
malam bulan purnama ia memasuki hutan, dari kejauhan ia mendengar
sayup-sayup suara wanita yang sedang bercanda. Terdorong oleh rasa penasaran,
Jaka Tarub berjalan mencari arah menuju suara-suara itu. Sampai akhirnya ia
menemukan sebuah danau yang sangat indah di tengah hutan, beserta 7 orang
wanita yang sangat cantik sedang mandi dan bercanda ria.
Beberapa saat pun berlalu dan para bidadari sudah hendak kembali ke
khayangan. 6 dari mereka memakai pakaian dan kain mereka, lalu terbang ke
langit malam. Barulah Jaka Tarub mengerti kalau wanita-wanita itu adalah para
bidadari khayangan. Namun seorang bidadari tertinggal di danau. Karena
kehilangan pakaiannya ia tidak bisa kembali ke langit dan kemudian menangis
tersedu-sedu.
selembar
kain
untuk
dipakai
bidadari
itu,
namun
tetap
3. Abo Mamongkuroit
Pada malam harinya, Putri Mondeaga segera menyiapkan bekal berupa ketupat,
telur rebus, dan beberapa helai pakaian untuk suaminya. Saat matahari mulai
terbit di ufuk timur, Abo Mamongkuroit pun bersiap untuk berangkat merantau.
Walaupun dengan berat hati, ia terpaksa harus meninggalkan istrinya seorang
diri di tengah hutan. Perpisahan itu sangatlah berat bagi pasangan suami-istri itu.
Sebab, sejak menjadi pasangan suami-istri, barulah kali ini mereka akan
berpisah. Rasa haru pun menyelimuti hati keduanya. Tak terasa, Putri Mondeaga
meneteskan air mata. Demikian pula Abo Mamongkuroit, air matanya keluar
dari kelopak matanya karena tidak tahan menahan rasa haru melihat istrinya
menangis
4. Putri Tadampalik
Suatu hari, ketika putri Tadampalik sedang duduk di beranda, tiba-tiba seekor
kerbau bule datang menghampirinya dan lalu menjilati kulitnya. Air liur kerbau
bule tersebut terasa sejuk sehingga sang putri membiarkan kerbau itu
menjilatinya.
Sejak itu, setiap hari kerbau bule tersebut selalu datang dan menjilati kulit putri
Tadampalik hingga lama kelamaan kulit sang putri yang membusuk mulai
mongering dan akhirnya benar-benar sembuh. Bahkan kulit putri Tadampalik
semakin putih dan mulus. Putri tadampalik mengucap syukur kepada Tuhan
yang telah mengirim kerbau bule tersebut. Sebagai tanda syukurnya putri
Tadampalik
melarang
rakyat
dan
keturunannya
mengganggu
apalagi
menyembelih kerbau bule. Suatu hari pangeran Bone yang sedang berburu
bersama para pengikutnya tersesat dan terpisah dari rombongannya. Dia masuk
jauh ke dalam hutan hingga dia tidak tahu lagi arah mana yang harus ditempuh.
Tiba-tiba dia melihat cahaya lampu di kejauhan. Maka dipacunya kudanya
menuju arah cahaya tersebut.
Ternyata itu adalah perkampungan putri Tadampalik. Maka dia pun dibawa
menghadap sang putri. Pangeran sangat terpesona dengan kecantikan putri
Tadampalik dan ia pun jatuh cinta. Pangeran tidak mengetahui bahwa
sebenarnya dia telah ditunangkan dengan putri Tadampalik.
kesembuhan puterinya. Itu artinya Tuhan pun telah merestui hubungan putrinya
dengan pangeran Bone. Maka Datu Luwu menerima pinangan pangeran Bone.
5. Timun Mas
Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri petani. Mereka tinggal di
sebuah desa di dekat hutan. Mereka hidup bahagia. Sayangnya mereka belum
saja dikaruniai seorang anak pun.
Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa agar segera
diberi seorang anak. Suatu hari seorang raksasa melewati tempat tinggal mereka.
Raksasa itu mendengar doa suami istri itu. Raksasa itu kemudian memberi
mereka biji mentimun.
"Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan," kata
Raksasa. "Terima kasih, Raksasa," kata suami istri itu. "Tapi ada syaratnya. Pada
usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku," sahut Raksasa. Suami istri
itu sangat merindukan seorang anak. Karena itu tanpa berpikir panjang mereka
setuju.
Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap hari
mereka merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin.
Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah mentimun berwarna keemasan.
Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat. Ketika buah itu
masak, mereka memetiknya. Dengan hati-hati mereka memotong buah itu.
Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah itu mereka menemukan bayi
perempuan yang sangat cantik. Suami istri itu sangat bahagia. Mereka memberi
nama bayi itu Timun Mas.
6. Kisah Skolong
Tersebutlah seorang anak muda bernama Skolong Reba Todo. Karena nadar
kedua orang tuanya, Skolong yang tampan itu sudah direncanakan untuk
dijodohkan dengan anak bibinya. Walaupun anak bibinya itu belum lahir,
Skolong sudah disuruh ibunya untuk mulai tinggal bersama dengan bibinya.
Maksud ibunya, kelak kalau bibinya melahirkan anak gadis yang cantik maka
gadis itu langsung akan dijodohkan dengan Skolong.
Skolong pun berangkat menuju ke rumah bibinya. Ia diterima oleh bibinya
dengan
Skolong
membantu mencarikan kayu api. Ia pun rajin bekerja di kebun bersama
pamannya.
Waktu itu bibinya sedang hamil. Tentu saja Skolong berharap bibinya
melahirkan seorang putri cantik. Tetapi harapan tinggal harapan, tidak semua
harapan sesuai dengan kenyataan, ternyata, yang lahir bukanlah seorang putri
cantik. Melainkan sebuah cue atau ubi hutan yang berbulu-bulu. Cue biasanya
tumbuh begitu saja di hutan, tidak ditanam manusia dan juga tidak dipelihara
manusia.
7.
hati
dan
cantik
rupa.
Tak
heran
8.
Hidup bergelimang harta benda dan makanan yang enak-enak, tak selalu
menyenangkan. Demikianlah yang dialami Baginda Raja Burung Parkit.
Pada jaman dahulu kala, Raja Burung Parkit dan rakyatnya yang tinggal di hutan
Aceh hidup dengan tenteram dan damai. Setiap hari mereka bisa hinggap
berpindah dari reranting satu pohon ke pohon lainnya. Mereka juga bisa makan
biji-bijian dan buah-buahan yang bermacam-macam di hutan.
Namun sayang, kedamaian dan ketentraman itu harus terganggu karena pada
suatu hari ada pemburu masuk ke hutan itu. Dia menaruh sangkar besar dan
sangkar itu diberi perekat, sehingga burung-burung yang sudah terperangkap di
sana tak bisa terbang lagi. Hampir semua rakyat di kerajaan burung tertangkap.
Mereka terjeblos masuk ke dalam perangkap itu. Mereka sedih dan panik.
Namun, Baginda Raja Burung Parkit berusaha menenangkan rakyatnya.
Spesifikasi buku
- Ukuran : A5
Merupakan suatu buku yang berisi tentang dongeng atau cerita rakyat Indonesia
yang berjumlah 28 buah cerita.
Kelebihan:
Kekurangan :
Merupakan suatu buku yang diterbitkan oleh Indonesiatera pada tahun 2007.
Sebuah buku yang berisi cerita rakyat Indonesia yang berjumlah total 33 buah
cerita.
Kelebihan :
Kekurangan :
Masyarakat umum dari segala kalangan usia maupun gender dengan tujuan
melestarikan budaya Indonesia yang berupa cerita rakyat.
Analisa SWOT
Threat
Sudah banyak buku cerita rakyat yang beredar di pasaran dengan berbagai
macam cerita rakyatnya.
Anak-anak biasa tidak banyak yang menyukai cerita rakyat, mereka lebih
banyak memilih Komik.
Opportunity
Banyaknya buku serial cerita rakyat yang terjual berarti makin banyak orang
yang berusaha melestarikan budaya Indonesia ini.
Weakness
Cerita yang disajikan tidak sebanyak buku-buku serial cerita rakyat lainnya.
Strengh
Gaya gambar yang lebih kartun dimaksudkan untuk menarik perhatian target
audience anak-anak.