Anda di halaman 1dari 2

Tanah Sebagai Fungsi Penyangga

Sebagai fungsi penyangga tanah memiliki kemampuan untuk menjerap zat-zat beracun yang
bersifat cair dan terlarut. Fungsi penyangga tanah tidak terlepas dari kadar lempung terutama
mentmorilonit, dan bahan organik yang terkandung di dalam tanah. Fungsi pengendapan
secra kimiawi berkaitan dengan pH dan potensial redoks. Denga demikian maka air limpasan
(runoff) dan air perkolasi terbersihkan dari zat-zat beracun, oksida-oksida N dan S, sisa
pupuk dan sisa pestisida yang terlarut. Penangkapan senyawa-senyawa amonium, nitrat dan
fosfat yang terlarut dalam air limpasan dan dalam air perkolasi sebelum masuk ke airtanah
untuk menghindarkan eutrofikasi perairan.
Tanah Sebagai Fungsi Pengendali Biologi
Sebagai fungsi pengendali tanah berguna untuk menekan serangan penyakit yang bersumber
dari tanah. Beberapa jenis penyakit seperti jenis jamur patogen dapat ditekan
perkembangannya dengan montmorilonit, koloid humus dan beberapa bakteri tanah.
Lempung montmorilonit dapat memperbesar daya saing bakteri melawan jamur dengan cara
menjerap miselium jamur yang tidak terjerap oleh bakteri. Dengan demikian lempung
montmorilonit memperkuat daya tindih bakteri atas jamur patogen. Dengan demikian tanah
yang banyak mengandung lempung montmorilonit atau koloid humus mampu menjalankan
fungsinya sebagai pengendali biologi. Tanah yang memiliki kandungan lempung
montmorilonit serta kaya akan koloid humus adalah vertisol. Ekosistem tanah yang sehat
berarti memiliki keaneragaman edafon, yang menyebabkan tanah mampu serfungsi sebagai
pengendali biologi. Dengan demikian maka ketersediaan vertisol serta tanah yang kaya akan
bahan organik sangat diperlukan dalam upaya sanitasi lingkungan.
Amirah,2008 :28-29
Tanah yang banyak mengandung mineral liat smectit memperlihatkan sifat
mengembang dan mengerut. Kation-kation dan molekul-molekul air sudah masuk antara unit
kristal mineral sehingga mineral akan mengembang saat basa dan mengerut saat kering,
karena banyaknya air yang hilang pada tanah tersebut. Sifat mengembang dan mengerutnya
tanah disebabkan oleh kandungan mineral liat montmorilonit yang tinggi. Oleh sebab itu,
para ahli bangunan sangat berhati-hati.
Kalau tanah banyak mengandung mineral liat tipe montmorilonit, mereka tidak berani
mendirikan bangunan atau jalan. Kalau terpaksa harus mendirikan bangunan atau jalan, maka
lapisan atas tanah dikupas atau dibuang, diganti dengan tanah dari tempat lain yang tidak

mengandung montmorilonit, tetapi tipe lain seperti kaulinit, karena dengan bantuan tipe tanah
ini pada tanah yang mengandung montmorilonit maka mereka dapat mendirikan bangunan.
Sifat mengembang dan mengerut tanah disebabkan oleh kandungan liat
montmorillonit yang tinggi. (Hardjowigeno, 2003) Hardjowigeno, S. 1985. Ilmu
Tanah. Akademika Persindo: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai