PENDAHULUAN
1.1
1.2
Pokok Permasalahan
Permasalahan yang akan dibahas adalah analisis waktu setup mesin
1.3
berikut:
1. Mengidentifikasi sumber-sumber masalah yang menyebabkan tingginya waktu
setup mesin.
2. Mereduksi waktu setup mesin produksi dan lead time manufactur.
1.4
Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai, maka
perlu dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan metode SMED. Adapun
metode lain yang dapat digunakan untuk mereduksi waktu setup tidak dibahas
dalam pemecahan masalah ini.
2. Pemecahan masalah tidak membahas perubahan biaya akibat dari penerapan
metode SMED ini.
3. Pemecahan masalah tidak membahas mengenai jadwal produksi sehingga tidak
membahas jadwal pelaksanaan setup mesin.
4. Pengukuran waktu setup hanya mencakup satu mesin saja yaitu mesin pencetak
genteng beton yaitu making head pada saat mesin melakukan pergantian profil.
Hal ini berarti pemecahan masalah juga tidak membahas mesin-mesin produksi
lain.
5. Pemecahan masalah tidak membahas operasi yang terjadi sebelum dan setelah
setup.
1.5
1. Dalam pengambilan data tidak dilakukan uji-uji statistik terhadap data tersebut
dan walau demikian data dianggap sudah representatif untuk diolah.
2. Bahan baku, peralatan dan fixture tersedia cukup untuk melakukan setup.
3. Mesin dianggap dalam keadaan normal dan dapat berfungsi dengan baik.
4. Tenaga kerju yang melakukan setup adalah tenaga kerja yang terampil yang
sudah sesuai syarat untuk melakukan operasi setup.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Setup Mesin
Operasi setup adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengubah hal-hal
yang berkaitan dengan mesin sebagai akibat dari perubahan penggunaan mesin
untuk memproduksi barang. Waktu setup adalah waktu yang dibutuhkan dalam
mempersiapkan sebuah mesin untuk melakukan suatu pekerjaan. Dalam
manufaktur, waktu setup adalah selisih waktu antara unit terakhir yang diproduksi
dalam sebuah lot sampai unit pertama lot berikutnya yang diproses. Hal ini
termasuk waktu yang dibutuhkan untuk mengganti fixture dan melakukan uji coba
apakah peletakan fixture baru sudah sesuai dengan spesifikasi atau belum.
Metode konvensional yang paling sering digunakan untuk meminimalkan
resiko di atas adalah dengan meningkatkan kemampuan petugas setup,
meminimalkan variasi produk, mengkombinasikan pekerjaaan yang berbeda
dengan kebutuhan setup yang mirip dan dengan menggunakan lot yang besar.
Cara-cara ini membutuhkan pengetahuan yang sangat tinggi dan khusus
mengenai mesin, tools, fixture dan bahkan termasuk keahlian khusus mengenai
pergantian peralatan maupun untuk penyesuaian peralatan sehingga dapat
berproduksi untuk memenuhi permintaan. Akibatnya adalah perusahaan
manufaktur menyusun operasi-operasi setup secara terpisah untuk para pekerja
ahli yang berperan sebagai ''setup person" atau sebagai setup engineer". Jika
petugas setup tidak ada maka peralatan akan menunggu sampai petugas setup tiba.
2.2
2.3
2.4
penyiapan sekali sentuh. Sebelum 1981, perusahaan Amerika dan Eropa sering
menghabiskan dua sampai beberapa jam atau bahkan sehari untuk satu kerja
penyiapan.
Kebutuhan untuk mengembangkan waktu penyiapan yang luar biasa
pendek bagi Toyota diakui oleh Taichi Ohno, mantan wakil presiden perusahaan
itu, yang menyadari bahwa dengan memperpendek waktu penyiapan Toyota dapat
memperkecil ukuran lot dan karena itu mengurangi persedian produk jadi dan
produk yang sedang dikerjakan (work in process).
Melalui produksi lot kecil, waktu pemesanan produksi dari bebagai jenis
produk dapat diperpendek, dan perusahaan dapat menyesuaikan diri terhadap
pesanan pelanggan dan perubahan permintaan dengan sangat cepat. Sekalipun
jenis mobil dan tanggal penyerahan diubah pada pertengahan bulan, Toyota dapat
menyesuaikan diri dengan cepat. Dari sudut pandang ini juga, persediaan produk
jadi dan produk yang sedang dikerjakan dapat dikurangi.
Metode SMED, juga dikenal dengan istilah Quick Changeover (QCO),
merupakan pendekatan yang luas digunakan dan telah terbukti efektif untuk
mencapai penggantian pengerjaan yang cepat dan tepat (diinginkan berlangsung
dibawah sepuluh menit). Sehingga menjadi penting bagi perusahaan untuk bisa
memahami, menguasai dan dapat mengimplementasikan teknik SMED ini dengan
baik. Pendekatan metode SMED memiliki tiga tingkatan, yaitu:
1.
2.
3.
2.4.1
mesin mati, waktu internal setup sama halnya dengan down time. Aktivitas
eksternal adalah aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan pada saat proses
produksi sedang berlangsung. Penyiapan internal mengacu pada kerja yang
memerlukan penghentian mesin, penyiapan eksternal mengacu kepada kerja yang
dapat dilakukan sementara mesin tetap beroperasi. Sasaran utama dalam langkah
ini adalah memisahkan penyiapan internal dari penyiapan eksternal.
Fokus utama pada pengurangan waktu setup bukan pada waktu total setup
(internal+ekstemal) tidak juga pada jam kerja tetapi pada internal setup.
Mengurangi waktu total setup dan jam kerja adalah sebuah kepentingan sekunder.
Mempelajari aktivitas setup dan mengkelompokkannya membutuhkan
pembelajaran yang benar pada tiap-tiap prosedur. Pembelajaran dilakukan dengan
observasi secara detail pada prosedur dan termasuk analisa aktivitas dengan
menggunakan stop watch, menginterview pekerja dan merekam proses setup.
Selama menganalisa pasti terdapat aktivitas yang tidak sesuai dengan proses.
juga dibawa pada saat mesin sedang berjalan dan operator mesin tidak berfungsi,
namun barang-barang tidak dibawa sampai mesin berhenti. Mesin akan
menganggur selama operator atau petugas setup sedang mengambil barang-barang
untuk operasi setup.
Sebenarnya ada beberapa kegiatan yang boleh dilakukan pada saat mesin
sedang berjalan, yang disebut dengan eksternal setup. Identifikasi kegiatan
menjadi eksternal setup adalah bila kegiatan dilakukan pada saat mesin sedang
beroperasi tidak membahayakan atau mengganggu operator, tidak mempengaruhi
kualitas setup dan tidak mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan karena
operator meninggalkan mesin. Di luar ketentuan ini akan tetap dinyatakan sebagai
kegiatan yang hanya dapat dilakukan secara internal setup.
2.4.2.
Ekternal
Sasaran utama untuk mengurangi waktu setup adalah dengan mengurangi
waktu internal setup. Apapun waktu internal setup yang dapat mlakukan pada
waktu eksternal, lebih baik dilakukan pada waktu eksternal.
Untuk mengubah penyiapan internal menjadi penyiapan eksternal dan
untuk mengurangi waktu penyiapan eksternal, dapat memperhatikan empat hal
berikut ini:
1.
2.
3.
4.
menganalisa
setiap
aktivitas
internal
dan
menentukan
apakah
ditekankan
untuk
memperpendek
penyiapan
internal
dengan
ternsmenerus memperbaiki atau memantau operasi. Berikut ini adalah bidangbidang pokok untuk perbaikan terus-menerus:
1.
terorganisasi.
2.
3.
4.
Perlu banyak waktu untuk memasang cetakan atau tautan secara langsung
pada mesin pengepresan atau cekam pada mesin bubut. Karena itu, cetakan atau
tautan harus ditempelkan pada perkakas tambahan dalam fase penyiapan
eksternal, dan kemudian dalam fase penyiapan internal alat ini dapat dipasang
dengan sekali sentuh. Dengan metode ini, perkakas tambahan harus dibakukan.
Teknik 5: Menggunakan operasi sejajar.
Mesin pengepresan atau mesin cetak yang besar mempunyai banyak posisi
peletakan pada sisi kanan dan kirinya, juga pada sisi depan dan belakangnya.
Kerja penyiapan untuk mesin semacam itu akan memakan waktu lama bagi
seorang pekerja. Tetapi, kalau dilakukan operasi sejajar oleh dua orang pada
mesin itu, pemborosan gerak dihilangkan dan waktu penyiapan akan berkurang.
Sekalipun jumlah keseluruhan jam kerja untuk penyiapan tidak berubah, jam
operasi efektif mesin akan meningkat. Kalau waktu penyiapan berkurang dari satu
jam menjadi tiga menit, pekerja kedua hanya memerlukan waktu tiga menit untuk
proses ini. Karena itu, dilatih spesialis dalam kerja penyiapan untuk mesin
pengepresan, dan mereka bekerja sama dengan operator
mekanisme yang dijalankan listrik. Tetapi, meskipun itu sangat mudah, tingginya
investasi untuk peralatan ini harus dipertimbangkan.
Meskipun Toyota telah mengurangi waktu penyiapan menjadi kurang dari
sepuluh menit, waktu yang dipersingkat adalah waktu penyiapan internal.
Penyiapan eksternal masih membutuhkan setengah jam atau satu jam di pabrik
Toyota. Dengan rentang waktu ini, cetakan untuk lot berikutnya tidak dapat
diganti. Akibatnya, ukuran lot atau jumlah penyiapan per hari di pabrik Toyota
pada hakikatnya dibatasi oleh rentang waktu penyiapan eksternal ini.
Untuk perusahaan Eropa dan Amerika, serta perusahaan di negeri
manapun, penerapan sistem produksi Toyota dapat menimbulkan beberapa
kesulitan, misalnya masalah serikat buruh atau masalah geografis. Meskipun
demikian, rencana untuk pengurangan waktu penyiapan yang diuraikan di sini
pasti dapat diterapkan pada perusahaan apa pun dan akan mengurangi persediaan
yang sedang diolah beserta waktu pemesanan produk, meskipun tidak sebesar
yang dicapai kalau disertai oleh sistem Kanban. Pengurangan waktu penyiapan
dari berbagai mesin akan merupakan salah satu cara termudah untuk mulai
menerapkan sistem produksi Toyota.
Beberapa orang mendefenisikan quick change over sebagai suatu proses
yang dilakukan untuk mengurangi waktu setup secara kontinu dalam suatu pabrik.
Defenisi lain yaitu sebagai suatu metode atau prosedur untuk mengurangi waktu
yang dipakai untuk menggganti part dari mesin atau sebagai alat untuk
menghilangkan pemborosan. Dan ada lagi yang mendefenisikan quick change
over adalah salah satu teknik dalam Lean Manufacturing yang diujukan untuk
2.6.
Pendekatan Tradsional