R1SMA .S
NPM : 11.11.1001.3443.13
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
2015
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL
RAYA UNMUL
SAMARINDA (KRUS)
NAMA
: RISMA .S
NPM
: 11.11.1001.3443.132
JURUSAN
: MANAJEMEN
JENJANG STUDI
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
KATA PENGANTAR
8. Kedua orangtua saya yang telah memberikan dorongan dan semangat hingga
Proposal Pengajuan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
9. Serta semua pihak yang telah membantu dalam Proposal Pengajuan Skripsi ini
dari awal sampai akhir yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga
Allah SWT selalu memberikan Berkah dan Rahmat-Nya. Amin.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Amin Yaa Rabbal Alamiin
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A. Latar Belakang Masalah..........................................................
B. Perumusan Masalah.................................................................
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian............................................
Halaman
i
ii
iii
v
viii
ix
1
1
7
7
9
9
9
13
13
16
21
25
27
29
32
34
35
37
37
38
38
40
41
41
42
42
43
43
45
45
45
46
50
52
57
58
60
60
62
64
64
65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
Tubuh Utama
7
58
59
60
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman
Tubuh Utama
21
53
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalimantan Timur merupakan daerah yang memiliki kekayaan hutan alam
yang sangat luas sehingga pada tahun 70an hutan di propinsi ini dikapling kapling oleh para pemilik modal menjadi areal HPH ( Hak Pengelola Hutan ).
Banyak pohon - pohon tersebut ditebangi dan dibawa melalui Sungai Mahakam,
dan kayu - kayu gelondongan itu dimuat ke kapal - kapal yang siap membawa ke
Pulau Jawa dan Luar Negri. Karna banyaknya pohon - pohon ditebangi secara liar
dan dijadikan rupiah" maka di era itu sangat dikenal dengan sebutan zaman
Banjirkap.
Beberapa Perusahaan yang memiliki areal HPH, mereka melakukan
penebangan besar - besaran di wilayah Samarinda. Untuk menghindari terjadinya
kerusakan hutan yang lebih parah maka pemerintah menerapkan tebang pilih
kepada pemilik HPH. Salah satu areal yang sempat diselamatkan oleh pemerintah
adalah areal atau lokasi kawasan Kebun Raya Universitas Mulawarman
Samarinda (KRUS).
Secara administrasi KRUS berada di Kelurahan Lempake, Kecamatan
Samarinda Utara, Kota Samarinda.Propinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan tipe
hutan di daerah Kebun Raya Unmul Samarinda termasuk kedalam jenis hutan
Tropis Basah (TropicaI Rain Fores), yang mana merupakan satu - satunya Hutan
Alam Khas Kalimantan yang masih dapat kita jumpai di daerah Kota Samarinda.
Lokasi ini dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat
dengan arah jalan raya Samarinda Bontang atau ditempuh dengan jarak 12 Km
atau selama 1 5 - 2 0 menit dari pusat kota, dari Balikpapan diperlukan waktu 2
jam perjalanan, dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Tenggarong) diperlukan waktu
1 jam perjalanan, dari Kota Bontang diperlukan waktu 2 jam perjalanan,
sedangkan dari Kecamatan Muara Badak diperlukan waktu 30 menit perjalanan.
Keleluasaan dalam mengelola areal tersebut yang sesuai dengan funsi.
Rektor Unmul pada tahun 1998 pengelola kawasan tersebut ditetapkan sebagai
unit
pelaksana
teknis
(UPT)
Kebun
Raya
Unmul
Samarinda.
Guna
Pariwisata,
Seni
dan
Budaya
(PARSENIBUD)
bertanggung
jawab
mempromosikan KRS.
Melalui rapat Walikota Samarinda dan Staf serta pengelola KRS pada
tanggal 18 Februari 2003, nama Kebun Raya Samarinda (KRS) diganti kembali
menjadi Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS).
Keberadaan hutan Pendidikan Unmul tersebut ternyata menarik minat
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ), pada tahun 1974 hingga 1976
Biotrop ( Biologi Tropika ) - LIPI dalam program Man And Biospher ( MAB ) di
kawasan ini melakukan penelitian pelestarian Hutan Tropika Humida .
Bukan hanya dalam negeri saja yang tertarik, dari luar negeri pun tertarik
seperti Pemerintah Jepang melalui JICA ( Japan Internasional Coorperation
Agensy ) atau Jepang Internasional Kooperasi Agensy dan pemerintah Jerman
Barat melalui GTZ ( Government Technological Zoological ) atau Pemerintah
yang menggunakan Teknologi Kehewanan mengajak Unmul memperluas kerja
sama dan penelitian dari kerja sama itu hutan pendidikan Unmul sebagai Hutan
Koleksi meningkat menjadi Kebun Raya Unmul Samarinda. Guna menunjang
keberadaan Kebun Raya itu dibangunlah beberapa fasilitas penelitian, seperti
pusat Rehabilitasi Hutan (Pusrehut) di desa Lempake, Kampus Unmul Gunung
Kelua dan Bukit Suharto.
JICA yang merancang Kebun Raya Unmul sebagai areal rekreasi alam
seluas 60 ha sejak tahun 1976 mengalami kendala, diantaranya kebakaran hutan.
Realisasi gagasan tersebut terwujud pada tahun 1997, dengan pendanaan JBIC
(Japan Biology International Cooperation ) Loan IP - 459 Proyek OECP - JICA
senin sampai dengan hari sabtu buka pada pukul 08.00 wita - 17.00 wita, untuk
jam kerja karyawan dari hari senin sampai hari Sabtu yaitu 8 jam per hari,
sedangkan pada hari minggu dan hari libur nasional buka pada pukul 07.30 wita
-17.30 wita, terkecuali pada hari jumat para karyawan libur bekerja.
Pengunjung yang datang ke KRUS 80% hanya untuk bertamasya atau
berwisata. Ihwal tersebut sangat disadari oleh pihak pengelola, setiap hari Sabtu
dan Minggu dan hari libur Nasional baru KRUS banyak pengunjung yang datang
bersama keluarga, sanak sodara untuk berwisata, rekreasi dan bercengkrama
dengan alam, beragam jenis dan merk kendaraan yang memadati tempat parkir
yang telah disediakan oleh pihak pengelola, tenda dan warung - warung yang
menjual makanan dan minuman di dalam areal KRUS di penuhi para pengunjung.
Sementara itu, anak - anak sudah ramai memenuhi arena permainan, dan di
arena permainan ini para pengunjung dapat memanjakan dan menyenangkan anak
- anak mereka dengan permainan Komedi Putar, permainan Mobil - mobilan,
permainan Kincir Angin.Sepeda Air, atau naik Delman yang mengajak para
pengunjung untuk memutari areal KRUS. Dari arena permainan yang ada
disediakan pihak pengelola KRUS, ada satu arena permainan yang berbeda dan
permainan ini lebih memacu adrenalin para pengunjung KRUS yaitu arena Go
Kart, di arena ini lebih di dominasi oleh orang - orang dewasa dan ada sebagian
dari pengunjung yang memperlihatkan kemampuannya mengemudikan Go Kart
dengan kecepatan tinggi.
Selain permainan para pengunjung juga dapat melihat beberapa Koleksi
Satwa di Kebun Binatang Mini ( BONBIN ) yang di buat pihak pengelola, dan
untuk lokasi Kebun Binatang Mini tidak jauh dari pintu masuk KRUS dan di
lokasi perbukitan. Untuk para pengunjung yang ingin melaksanakan suatu acara
keluarga di dalam ruangan, pengunjung tidak perlu bingung untuk mencari tempat
tersebut, karna pihak pengelola telah menyediakan salah satu bangunan beserta
fasilitas nya, yang bisa disewa oleh pengunjung. Di KRUS terdapat pula Lamin,
dan Gazebo atau pondok yang dapat dipergunakan oleh pengunjung dengan
berkoordinasi kepada pihak pengelola, selain tempat untuk berwisata, para
pengunjung juga dapat menyalurkan hobi memancing, karena di areal KRUS juga
terdapat kolam pemancingan. Di bagian belakang terdapat Museum Kayu, dimana
kita bisa mendapatkan wawasan mengenai berbagai jenis kayu yang terdapat di
Kalimantan Timur. Beberapa meter dari Museum Kayu ini terdapat pintu gerbang
Praja Muda Karana yang merupakan tempat perkemahan.
Harga tiket masuk KRUS tahun 2008 Tiket Masuk dengan harga
Rp.5000,-/orang. Mulai Agustus 2013 hingga tahun 2015 Tiket Masuk menjadi
Rp. 10.000,-/orang, seiring dengan meningkatnya pengunjung dan wisatawan
dapat kita lihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Pendapatan Kebun Raya Unmul Samarinda Berdasarkan
Penjualan Tiket Masuk Pada Tahun 2013
Bulan/Tahun
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
2012
131.670.000
38.765.000
43.450
46.220.000
50.165.000
73.585.000
48.115.000
242.405.000
44.555.000
73.595.000
36.730.000
56.615.000
2013
126.870.000
35.865.000
57.700
34.020.000
40.110.000
55.790.000
16.510.000
502.520.000
55.170.000
89.180.000
72.990.000
114.820.000
2014
248.580.000
51.970.000
78.850.000 48.520.000
68.210.000
76.350.000
327.910.000
149.670.000
45.430.000
87.960.000
40.840.000
71.220.000
Jumlah
840.420.043,45
1.143.902.700
1.295.510.000
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah
yang menjadi permasalahan penelitian ini sebagai berikut :
Apakah Penjualan tiket masuk pada UPT.Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS)
di Samarinda pada tahun 2015 sudah optimal ?
BAB II
DASAR TEORI
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Definisi Secara umum bidang ilmu manajemen berperan penting
supaya perusahaan, organisasi, atau kelompok, bahkan pribadi bisa
menjalankan fungsinya dengan benar. Manajemen digunakan untuk mengatur,
merencanakan, dan mengontrol jalannya perusahaan sehingga tujuan dari
perusahaan tersebut dapat dicapai.
Bidang manajemen ini juga menjadi salah satu pekerjaan yang pasti
ada jenjangnya. Yang artinya, kemungkinan anda akan naik pangkat sangat
besar. Tergantung pada skill, dedikasi, dan keberuntungan anda.
Ilmu
Manajemen
sebenarnya
bukan
hanya
bermanfaat
bagi
pnegetahuan.
Mengenai
inipun
sesungguhnya
belum
ada
orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pel u dalam pekerjaan itu, bukan
dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)
Fungsi Manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada
dan melekat di dalam proses Manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Fungsi Manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Faloy pada awal abad ke-20. Ketika itu,
ia menyebutkan lima fungsi Manajemen, yaitu merancang, mengorganisir,
memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi
tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan
untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan
cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan
kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi- fungsi lainnya tak dapat
berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi
suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas
apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
3.
Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
Manajemen
Pemasaran
berdasarkan
Definisinya
tersebut
tersedia.
Penetapan
tujuan
peningkatan
pendapatan
melalui
pemuasan
atau
para
pengunjung.
Keberhasilan
pengelola
dalam
memberikan
kepuasan,
kepada
pengenalan
terhadap
konsumennya,
menilai
kembali
M.Munandar
(2001:11)
dalam
bukunya
Budgeting
mengatakan :
Ramalan ini merupakan pusat dari seluruh perencanaan perusahaan
ini akan menentukan potensi penjualan dan luar pasar yang dikuasai pada
masa yang akan datang.
hasil
pengawasan sebelum kejadian terjadi melalui program jangka pendek yang kerap
kali terjadi.
Biaya secara khusus lebih berhubungan biaya - biaya order produk atau
proses. Banyak dipergunakan sebagai sebuah alat pengukur efisiensi dari pada
bagian - bagian dan pada perusahaan yang bersangkutan.
Pengertian tersebut dapat diketahui bahwa sesuatu Biaya yang di
tetapkan sebelumnya yang dipergunakan dalam penetapan biaya yang dihitung
ini
merupakan
jenis
ramalan
yang
paling
banyak
2. Peramalan Kuantitatif
Peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu.
Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang
dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda
akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Baik tidaknya metode
yang digunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara
hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi Peramalan kuantitatif
dapat dibagi dalam deret berkala (tirne series) dan metode
kausal.Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 (tiga)
kondisi sebagai berikut:
a) Adanya informasi tentang masa lalu.
b) Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.
c) Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan
berkelanjutan pada masa yang akan datang.
Dari uraian diatas dapatlah diketahui bahwa jenis -jenis peramalan
sangat bergantung dari segi mana memandangnya. Baik tidaknya metode
yang digunakan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan
dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil
ramalan dengan kenyataan yang terjadi maka semakin baik pula metode
yang digunakan.
2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Penjualan
Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan Dalam
praktek, kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai
berikut:
maksud
tersebut
diperlukan
adanya
sarana
serta
biaya lainnya menjadi besar pula. Sebaliknya, bila persediaan yang ada
terlalu kecil, maka akan mempengaruhi kelancaran kegiatan produksinya.
Oleh karena itu, agar supaya persediaan jangan kelebihan terlalu besar dan
kekurangan karena terlalu sedikit, maka ramalan penjualan dapat
dipergunakan sebagai pedoman, terutama dalam melayani bagian
produksi. Dalam hal ini hendaknya perlu diperhatikan bahwa
kemampuan/kapasitas produksi dan penjualan harus seimbang.
Jika
tidak
seimbang,
maka
hendaknya
perlu
diusahakan
penyeimbangannya dengan mengadakan pencicilan dengan (atau dapat
mempengaruhi tingkat) persediaan.
3. Membantu kegiatan perencanaan dan pengawasan produksi dengan adanya
peramalan penjualan, maka perusahaan dapat mengetahui kemungkinan
kegiatannya dikemudian hari, sehingga manager dapat mengusahakan
perbaikan dalam penggunaan peralatan produksinya agar efisien.
Disamping itu, dapat pula dihindari penggunaan kerja lembur (overtime)
yang lebih besar, yang biasanya memakan biaya yang lebih mahal serta
kualitas hasil yang diperoleh tidak sebaik bila dikerjakan dalam jam kerja
biasa (regular time).
4. Memperbaiki semangat kerja para pekerja (buruh), karenahaan yang
bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat adanya perencanaan yang
baik.
5. Dapat mengurai banyaknya ongkos mulai (start) dan berhenti (stop),
karena telah diketahuinya aktivitas yang akan dijalankan.
6. Merupakan ukuran yang baik untuk mengevaluasi kegiatan salesman
dalam melayani daerah penjualan.
7. Berguna untuk mengadakan perencanaan perluasan (expansi) perusahaan.
8. Mengurangi atau mengganti produk yang tidak memberikan keuntungan.
9. Pengawasan pembelanjaan (financial control).
10. Penyusunan kebijakan kepegawaian (personnilpolicies) yang lebih efektif
dan efisien.
D. Menentukan Proyeksi yang Akurat
Data yang Relevan Tahap Pertama dari proses Peramalan adalah
pengumpulan data.suatu data dapat ditinjau menurut jenisnya dan menurut
sumbernya.data menurut jenisnya terbagi menjadi dua kelompok.Pertama adala
data Kuantitatif, yakni hasil observasi yang dapat dinyatakan dalam angka angka. Sebagai contoh data mengenai tinggi dan berat karyawan,penjualan suatu
produk dan lain sebagainya. Kelompok kedua adalah data kualitatif yakni hasil
yang diperoleh. Data yang sudah ada perlu diketahui polanya dan bagaimana
perilaku data tersebut. Tidak semua data yang diperoleh akan dapat digunakan dan
relevan dengan tujuan peramalan. Dan hasil akhir dari peramalan sangat
tergantung pada tersedianya data yang relevan.
1. Teknik Peramalan
Teknik Peramalan Kualitatif lebih menitik beratkan pada pendapat
(Judgment) dan intuisi manusia dalam proses peramalan. Data histori yang
akan menjadi penting dalam referensi ini.
Teknik Peramalan Kuantitatif sangat mengandalkan pada data histori
yang dimiliki. Teknik Kuantitatif ini biasanya dikelompokan menjadi dua
yakni teknik statistic dan statistic Deterministic Teknik Statistik menitik
beratkan pada pola,perubahan pola dan factor gangguan yang disebabkan
pengaruh random. Termasuk dalam teknik ini adalah teknik smoothing,
dekomposisi dan teknik Box-Jenkins. Teknik deterministic mencakup
identifikasi dan penentuan hubungan antara variabel yang akan diperkiarakan
dengan variabel - variabel lain yang akan mempengaruhi. Termasuk dalam
teknik ini teknik regresi sederhana, regreasi berganda auto regresi, dan model
input output
2. Pemilihan Teknik Peramalan
Pemilihan teknik yang akan digunakan dipengaruhi oleh 4 aspek,yaitu
pola atau Karakteristik data , jangka waktu,biaya dan tingkat akurasi yang
diinginkan.Pola atau karakteristik data merupakan aspek utama yang sangat
berpengaruh terhadap Pemilihan teknik peramalan. Suatu data yang memiliki
pola trend ( naik atau turun ) akan lebih tepat bila di-forecast dengan teknik
dikomposisi. Sedangkan data yang memiliki pola fluktuatif akan lebih tepat
bila di -forecast dengan teknik smooting.
E. Definisi Konsepsional
Memperjelas dari pada tulisan ini, maka penulis memberikan batasan
tentang Ramalan Penjualan yang berhubungan dengan konsep kuantitatif.
Mengetahui pengertian yang selengkapnya menurut Philip Kotler :
Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen, jika diabaikan
biasanya tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang
cukup. Kama itu organisasi harus melakukan usaha penjualan dan
promosi yang agresif
Menurut A.Abdurrachman penjualan adalah :
Penjualan atau (sale) adalah suatu kontrak atau perjanjian antara
dua belah pihak, masing - masing dikenal sebagai penjual dan
pembeli, yang mewajibkan pihak pertama atas pertimbangan akan
suatu pembayaran atau suatu janji akan suatu pembayaran sejumlah
harga dalam uang tertentu memindahkan kepada pihak kedua hak
dan pemilikan harta benda
Pengertian Ramalan Penjualan menurut Murti Sumarni dan Jhon
Soeprihanto :
Bussines Budget adalah suatu pendekatan yang formal dan
sistematis dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen dan
perencanaan koordinasi dan pengendalian yang disusun dalam
F. Kerangka Fikir
Berikut adalah gambaran yang berupa kerangka pemikiran untuk
mewujudkan arah dari pemecahan dan penganalisisan masalah yang dihadapi.
Keterangnan :
Variabel dependen : Kenaikan Volume Penjualan (Y)
Variabel independen : Penjualan tket (X1) dan banyak tiket (X2)
Variabel dependen akan dipengaruhi oleh faktor-faktor independen antara
lain; penjualan tiket (XI) yang merupakan bagian dari kegiatan pemasaran yang
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yaitu kenaikan/volume
penjualan (Y). Sedangkan banyak tiket (X2) juga mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen yaitu volume penjualan. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan
secara singkat mengenai kerangka pemikiran tersebut. Sehingga penentuaan biaya
Penjualan tiket masuk yang efektif sebenarnya dapat membantu perusahaan dalam
peningkatan volume penjualan yang berkedudukan sebagai variabel dependen
(variabel yang dipengaruhi). Secara bersama variabel independen mempunyai
pengaruh terhadap variable dependen, akan tetapi yang paling mempunyai
pengaruh adalah Penjualan tiket (XI).
G. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang perumusan masalah dan teori yang
dikemukakan, dapat ditarik suatu hipotesis (dugaan sementara) adalah : Diduga
penjualan Tiket Masuk pada UPT. Kebun Raya Unmul Samarinda ( KRUS ) tahun
2015 sudah optimal.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
UPT. Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) adalah salah satu dari
beberapa tempat wisata di Samarinda yang menjual Tiket Masuk. Adapun pokok
bahasan dalam konsep ini adalah mengenai layanan penjualan Tiket Masuk Kebun
Raya Unmul Samarinda (KRUS) tersebut khalayak umum terutama yang
berdomisili (tempat tinggal ) di Kalimantan Timur.
Definisi dari Peramalan adalah menganalisis terhadap tingkat penjualan
tiket masuk KRUS. Variabel terkaitnya adalah Peramalan penjualan tiket, objek
penelitiannya UPT. Kebun Raya Unmul Samarinda, populasinya adalah laporan
penjualan tiket, sampelnya adalah laporan penjualan tiket masuk pada periode
2010 sampai dengan 2014. Dari data yang diperoleh penulis akan mencoba
meramalkan penjualan tahun 2015 . Maka dengan demikian akan membantu
kepala pelaksana teknis untuk mengetahui berhasil atau tidak berhasil KRUS
dalam meningkatkan kunjungan yang berdampak pada penjualan Tiket Masuk
antara penjualan sekarang dengan ramalan penjualan masa yang akan datang.
Besar kecilnya tingkat penjualan yang diterima, berpengaruh terhadap
tingkat pendapatan yang diterima oleh UPT. Kebun Raya Unmul Samarinda
(KRUS). Semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin tinggi pula pendapatan
yang diperoleh.
terhadap penjualan pada masa yang akan datang terutama harus mengetahui
tentang prilaku konsumen dan segmen pasarnya sehingga tujuan tempat wisata
dapat tercapai agar dapat memperoleh pendapatan yang diharapkan.
D. Jangkauan Penelitian
Objek penelitian ini adalah laporan pendapatan pihak pengelo periode 31
Desember 2010 dan 2015 pada UPT. Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS)
dengan memfokuskan pada Penjualna Tiket Masuk.
b=
Y
n
XY
x2
Jika X = 0
Keterangan :
= Penjualan
= Banyak Data
= Penjualan
= Bilangna Konstan
= Koefisien
BAB IV
HASIL PENELITIAN
maka
Universitas
Mulawarman
telah
membuat
rencana
Tim
pendamping
pelaksanaan
proyek
pembangunan
(Organization
Economie
Coopration
Financing
Japan
bangunan
fisik
sebagai
fasilitas
surat
penunjukan
No.
25/Bangta.3/VI/1997,
yang
antara
Universitas
Samarinda
B. Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan usahanya,UPT.Kebun Raya Unmul Samarinda
(KRUS) mutlak memerlukan struktur organisasi,hal ini dimaksudkan untuk
membina hubungan yang lebih naik diantara tingkat atas.menengah,bawah, serta
mengkordinir
jalan
nya
pelaksanaan
kegiatan
pelaksanaan pegawai Kebun Raya Unmul Samarinda terbagi atas : tenaga kerja
pengelola administrasi atau managemen kantor dan tenaga kerja lapangan meliputi
: tenaga kebersihan lingkungan, satpam, pengurus satwa, pengurus tiket, dan
penjaga malam.
Dari Tabel di atas terlihat bahwa jumlah Wisatawan Kebun Raya Unmul
Samarinda (KRUS) pada tahun 2010 hingga 2014 setiap bulan nya menunjukan
jumlah yang cukup baik.
2010
2011
2012
2013
2014
A. Analisis
Dari hasil penelitian yang penulis kemukakan, maka akan di analisis dan
dibahas persoalan yang berhubungan dengan ramalan penjualan pada UPT. Kebun
Raya Unmul Samarinda (KRUS) berdasarkan dari data penjualan aktual tahun
2010 sampai dengan tahun 2014 . Adapun penjualan tiket masuk pada UPT.Kebun
Raya Unmul Samarinda (KRUS) tahun 2010 sampai dengan 2014 adalah sebagai
berikut:
Tabel
Tahun (n)
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
Penjualan (Y)
542.586.850
596.232.400
840.420.043
1.143.902.700
1.295.510.000
4.418.651.993
= a + bX
=
Y
n
4.418 .651.993
5
= 883.730.398
b
=XXY
=
X
-2
-1
0
1
2
0
XY
-1.085.173.700
-596.232.400
0
1.143.902.700
2.591.020.000
2.053.516.600
X2
4
1
0
1
4
10
= 205.351.660
Maka ramalan penjualan tiket masuk pada UPT. Kebun Raya Unmul
Samarinda (KRUS) tahun 2010 sampai dengan 2014 adalah :
Y 2010 = a + bX
= 883.730.398 + (205.351.660 x-2)
= 883.730.398 + 410.703.320)
= 473.027.078
Y 2011 =a + bX
= 883.730.398 + (205.351.660 x-l )
= 883.730.398 +/205.351.660
= 678.378.738
Y 2012 = a + bX
= 883.730.398 + (205.351.660 x 0 )
= 883.730.398 + 0
= 883.730.398
Y 2013 = a + bX
= 883.730.398 + (205.351.660 x 1 )
= 883.730.398 + 205.351.660
= 1.089.082.058
Y 2014 = a + bX
= 883.730.398 +(205.351.660 x2)
= 883.730.398 +410.703.320
= 1.294.433.718
Ramalan itu selalu untuk kedepan maka dari data di atas dapat
meramalkan penjualan pada tahun 2015 yaitu sebagai berikut:
Y 2015 = a + bX
= 883.730.398 +(205.351.660x3)
= 883.730.398 + 616.054.980
= 1.499.785.378
B. Pembahasan
Dari data analisis di atass, dapat diketahui apakah ramalan pada tahun
2014 dan tahun 2015 naik atau turun dari data penjualan sebenarnya (aktual) pada
tahun 2010 sampai dengan tahun 2015.
Setelah diadakan analisis dengan metode least square ( metode kuadrat
terkecil ), maka ramalan penjualan tiket masuk pada UPT. Kebun Raya Unmul
Samarinda (KRUS) adalah sebagai berikut:
1. Ramalan penjualan tahun 2014 sebesar Rp. 1.294.453/718 dan penjualan
tahun 2013 sebesar Rp 1.143,902.700 sehingga pada tahun 2014 terjadi
kenaikan sebesar Rp.150.530.478 (1.294.433.718 - 1.143.902.700) atau
12.02% dari penjualan tahun 2013.
2. Ramalan penjualan tahun 2015 sebesar Rp. 1.499.785.378 dan ramalan
penjualan tahun 2014 sebesar Rp. 1.294.433.718 sehingga pada tahun
2015 naik Rp. 205.351.660 (1.294.433.718 - 1.499.785.378), senilai
kenaikan X pada rumus penjualan Y = a + bX. Maka kenaikan ramalan
penjualan.
3. Dari ramalan pnjualan tahun 2014 dan tahun 2015 diatas terdapat adanya
Kenaikan penjualan dari thun sebelumya ke tahun sesudahnya, maka
hipotesisi yang dikemukakan terbukti kebenaranya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta analisis dan pembahasan yang
dikemukakan sebelumnya maka penulis memberikan kesimpulan pada tahun 2015
UPT.Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) mengalami kenaikan7 penjualan
tiket dari tahun sebelumnya.dengan adanya kenaikan penjualan, maka UPT.Kebun
Raya Unmul Samarinda (KRUS) mendapatkan profit yang dapat digunakan untuk
perbaikan,menambah fasilitas khusus nya di arena permainan dan pembiayaan
lainnya guna menambah daya tarik bagi para wisatawan.
Kenaikan atas penjualan tiket masuk dapat dijadikan pedoman bagi
pengelola Kebun Raya Unmul Samarinda dalam mengambil kebijakan dan
strategi yang tepat agar semakin meningkat ditahun - tahun berikutnya.
B. Saran
Memperhatikan pada hasil analisis dan pembahasan maka penulis
memcoba memberikan saran saran untuk meningkatkan pengunjung atau
wisatawan yang berpengaruh pada penjualan tiket masuk UPT. Kebun Raya
Unmul Samarinda (KRUS) sebagai berikut :
1. Mendukung ramalan penjualan yang dikemukakan diatas, maka perlu
meningkatkan
kegiatan
pemasaran
dengari
mempertahankan
dan
2. Diperlukannya iklan dan promosi melalui media cetak dan media elektronik,
tentang keberadaan Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) yang merupakan
kawasan Pendidikan dan Penelitian serta tempat Rekreasi Masyarakat.
3. Perlunya ditambah sarana dan fasilitas - fasilitas yans menunjang agar para
pengunjung tidak jenuh khususnya di wahana permainan.
Daftar Pustaka
A.