Anda di halaman 1dari 70

PROPOSAL

PERAMALAN TERHADAP PENJUALAN TIKET MASUK


PADA UPT. KEBUN RAYA UNMUL SAMARINDA (KRUS)

R1SMA .S
NPM : 11.11.1001.3443.13

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
2015

HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL

: PERAMALAN TERHADAP PENJUALAN TIKET


MASUK

PADA UPT. KEBUN

RAYA UNMUL

SAMARINDA (KRUS)
NAMA

: RISMA .S

NPM

: 11.11.1001.3443.132

JURUSAN

: MANAJEMEN

JENJANG STUDI

: STRATA SATU (SI)

Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr. Theresia Militiana, Msi


NIP.

Eka Yudhyani, SE, M.Si

Mengetahui,
Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Prof. DR. LCA. Robin Jonathan, MM, M.Si


NIP.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji beserta syukur penulis panjatkan


kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan Rahmat dan Ridho-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Proposal Pengajuan Skripsi ini yang bertujuan untuk mengajukan
pembuatan Skripsi dalam mencapai gelar Strata Satu Fakultas Ekonomi
Universitas 17 Agustus 1945 ( UNTAG ).yang penyusunannya dibuat setelah
penulis melakukan riset pada UPT.Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS).
Dengan tetap menghargai pihak - pihak terkait yang turut membantu
dalam penyelesaian Penulisan Ilmiah ini, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Dosen Pembimbing I, Ibu Prof.Dr. Theresia Militina, MSi
2. Dosen Pembimbing II, Ibu Eka Yudhyani, SE,MSi
3. Ketua Jurusan Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 ,Ibu Rina Masitoh
Haryadi,SE.MSi
4. Pembantu Dekan 1 Dr.Dra.Ec.Elfreda A.Lau.M.Si
5. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945,Bapak Prof. DR. LCA.
Robin Jonathan, MM.MSi. .
6. Rektor Universitas 17 Agustus 1945 ,Bapak Prof.DR.H. Eddy Soegiarto
K.SE.MM
7. UPT.Kebun Raya Unmul Samarinda yang telah memberikan data penjualan
Tiket Masuk

8. Kedua orangtua saya yang telah memberikan dorongan dan semangat hingga
Proposal Pengajuan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

9. Serta semua pihak yang telah membantu dalam Proposal Pengajuan Skripsi ini
dari awal sampai akhir yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga
Allah SWT selalu memberikan Berkah dan Rahmat-Nya. Amin.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Amin Yaa Rabbal Alamiin

Samarinda, 27 Februari 2015

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A. Latar Belakang Masalah..........................................................
B. Perumusan Masalah.................................................................
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian............................................

Halaman
i
ii
iii
v
viii
ix
1
1
7
7

BAB II DASAR TEORI..........................................................................


A. Manajemen..............................................................................
1. Pengertian Manajemen......................................................
B. Manajemen Pemasaran............................................................
1. Pengertian Manajemen Pemasaran....................................
a. Tujuan Pemasaran........................................................
b. Konsep Penjualan dan Ramalan Penjualan..................
c. Pengertian Biaya..........................................................
C. Pengertian Ramalan Penjualan................................................
1. Jenis-Jenis Ramalan Penjualan..........................................
a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penjualan............
b. Kegunaan dari Ramalan Penjualan..............................
D. Menentukan Proyeksi yang Akurat..........................................
1. Teknik Peramalan..............................................................
2. Pemilihan Teknik Peramalan.............................................
E. Definisi Konsepsional..............................................................
F. Kerangka Fikir.........................................................................
G. Hipotesis..................................................................................

9
9
9
13
13
16
21
25
27
29
32
34
35
37
37
38
38
40

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................


A. Definisi Operasional................................................................
B. Perincian Data yang Diperlukan..............................................
C. Teknik Pengumpulan Data.......................................................
D. Jangkauan Penelitian...............................................................
E. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis.....................................

41
41
42
42
43
43

BAB IV HASIL PENELITIAN...............................................................


A. Sejarah UPT.Kebun Raya Unmul Samarinda..........................
1. Asal Mula Kawasan...........................................................
2. Perjalanan Sejarah Pengembangan Kawasan ...................
Tahun 1974 - 1998.............................................................
3. Penandatanganan Piagam Kerjasama (MoU) antara

45
45
45
46

Universitas Mulawarman dengan Pemerintah Kota .........


Samarinda Tahun 2001......................................................
B. Struktur Organisasi..................................................................
C. Data Pengunjung / Wisatawan.................................................
D. Data Pendapatan Hasil Penjualan............................................

50
52
57
58

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN...............................


A. Analisis....................................................................................
B. Pembahasan.............................................................................

60
60
62

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.................................................


A. Kesimpulan..............................................................................
B. Saran........................................................................................

64
64
65

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman
Tubuh Utama

1. Pendapatan Kebun Raya Unmul Samarinda Berdasarkan.............


Penjualan Tiket Masuk Pada Tahun 2012-2014............................
2. Jumlah Wisatawan Lokal Yang Berkunjung Pada Kebun
Raya Unmul Samarinda (KRUS) Tahun 2010 -2014....................
3. Pendapatan Kebun Raya Unmul Samarinda Berdasarkan
Penjualan Tiket Masuk Tahun 2010 - 2014...................................
4. Peramalan Penjualan Tiket Masuk Pada UPT. Kebun Raya
Unmul Samarinda..........................................................................

7
58
59
60

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman
Tubuh Utama

1. Skema Konsep Pemasaran.............................................................


2. Struktur Organisasi Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS).......

21
53

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalimantan Timur merupakan daerah yang memiliki kekayaan hutan alam
yang sangat luas sehingga pada tahun 70an hutan di propinsi ini dikapling kapling oleh para pemilik modal menjadi areal HPH ( Hak Pengelola Hutan ).
Banyak pohon - pohon tersebut ditebangi dan dibawa melalui Sungai Mahakam,
dan kayu - kayu gelondongan itu dimuat ke kapal - kapal yang siap membawa ke
Pulau Jawa dan Luar Negri. Karna banyaknya pohon - pohon ditebangi secara liar
dan dijadikan rupiah" maka di era itu sangat dikenal dengan sebutan zaman
Banjirkap.
Beberapa Perusahaan yang memiliki areal HPH, mereka melakukan
penebangan besar - besaran di wilayah Samarinda. Untuk menghindari terjadinya
kerusakan hutan yang lebih parah maka pemerintah menerapkan tebang pilih
kepada pemilik HPH. Salah satu areal yang sempat diselamatkan oleh pemerintah
adalah areal atau lokasi kawasan Kebun Raya Universitas Mulawarman
Samarinda (KRUS).
Secara administrasi KRUS berada di Kelurahan Lempake, Kecamatan
Samarinda Utara, Kota Samarinda.Propinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan tipe
hutan di daerah Kebun Raya Unmul Samarinda termasuk kedalam jenis hutan
Tropis Basah (TropicaI Rain Fores), yang mana merupakan satu - satunya Hutan
Alam Khas Kalimantan yang masih dapat kita jumpai di daerah Kota Samarinda.

Lokasi ini dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat
dengan arah jalan raya Samarinda Bontang atau ditempuh dengan jarak 12 Km
atau selama 1 5 - 2 0 menit dari pusat kota, dari Balikpapan diperlukan waktu 2
jam perjalanan, dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Tenggarong) diperlukan waktu
1 jam perjalanan, dari Kota Bontang diperlukan waktu 2 jam perjalanan,
sedangkan dari Kecamatan Muara Badak diperlukan waktu 30 menit perjalanan.
Keleluasaan dalam mengelola areal tersebut yang sesuai dengan funsi.
Rektor Unmul pada tahun 1998 pengelola kawasan tersebut ditetapkan sebagai
unit

pelaksana

teknis

(UPT)

Kebun

Raya

Unmul

Samarinda.

Guna

pengembangan, pihak pengelola UPT menjalin hubungan kerja sama dengan


pihak Pemerintah setempat.
Dalam MoU (perjanjian kerja sama) pihak Universitas Mulawarman dan
Pemerintah Kota Samarinda sepakat melakukan pengembangan kawasan selama 5
(lima) tahun, dimana Pemerintah Kota Samarinda akan melengkapi fasilitas
rekreasi guna memenuhi kebutuhan pengunjung Kebun Raya Unmul Samarinda,
khususnya masyarakat Kota Samarinda agar lebih tertarik lagi dan lebih nyaman
dalam berkunjung dan memanfaatkan kawasan tersebut.baik sebagai penelitian
maupun untuk rekreasi.
Dalam kerja sama tersebut Universitas Mulawarman mengembangkan
Kebun Raya menjadi pusat Pendidikan maupun penelitian ilmu pengetahuan alam
(IPA). Nama hutan pendidikan Lempake menjadi Kebun Raya Samarinda (KRS).
Sementara itu, dalam MoU juga disebut Pemkot Samarinda melalui Kantor

Pariwisata,

Seni

dan

Budaya

(PARSENIBUD)

bertanggung

jawab

mempromosikan KRS.
Melalui rapat Walikota Samarinda dan Staf serta pengelola KRS pada
tanggal 18 Februari 2003, nama Kebun Raya Samarinda (KRS) diganti kembali
menjadi Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS).
Keberadaan hutan Pendidikan Unmul tersebut ternyata menarik minat
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ), pada tahun 1974 hingga 1976
Biotrop ( Biologi Tropika ) - LIPI dalam program Man And Biospher ( MAB ) di
kawasan ini melakukan penelitian pelestarian Hutan Tropika Humida .
Bukan hanya dalam negeri saja yang tertarik, dari luar negeri pun tertarik
seperti Pemerintah Jepang melalui JICA ( Japan Internasional Coorperation
Agensy ) atau Jepang Internasional Kooperasi Agensy dan pemerintah Jerman
Barat melalui GTZ ( Government Technological Zoological ) atau Pemerintah
yang menggunakan Teknologi Kehewanan mengajak Unmul memperluas kerja
sama dan penelitian dari kerja sama itu hutan pendidikan Unmul sebagai Hutan
Koleksi meningkat menjadi Kebun Raya Unmul Samarinda. Guna menunjang
keberadaan Kebun Raya itu dibangunlah beberapa fasilitas penelitian, seperti
pusat Rehabilitasi Hutan (Pusrehut) di desa Lempake, Kampus Unmul Gunung
Kelua dan Bukit Suharto.
JICA yang merancang Kebun Raya Unmul sebagai areal rekreasi alam
seluas 60 ha sejak tahun 1976 mengalami kendala, diantaranya kebakaran hutan.
Realisasi gagasan tersebut terwujud pada tahun 1997, dengan pendanaan JBIC
(Japan Biology International Cooperation ) Loan IP - 459 Proyek OECP - JICA

(Organization Economic Cooperation Financing Japan Internasional


Cooperation Agency ) dengan dana sebesar Rp. 4,5 milyar. Ternyata dari proyek
itu Kebun Raya Unmul dikembangkan menjadi sarana pendidikan dan penelitian
serta rekreasi alam yang disebut sebagai Kebun Botani dan Hutan Pendidikan
Unmul.
Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) merupakan obyek wisata favorit
Kota Samarinda. Provinsi Kalimantan Timur. Awalnya, pada tahun 1974 lokasi ini
merupakan kawasan hutan konservasi untuk pendidikan Universitas Mulawarman
(Unmul) yang digunakan sebagai tempat penelitian dan tempat berkumpulnya
para mahasiswa Unmul dengan luas sekitar 300 hektar. Namun pada tahun 2001,
62 hektar dari total luas lokasi tersebut dipakai sebagai tempat wisata hingga
sekarang.
Obyek wisata dengan fasilitas jalan yang sudah beraspal di dalam lokasi
yang menghubungkan titik wisata yang satu dengan yang lainnya ini memiliki
kebun binatang mini dengan koleksi binatang seperti buaya, kancil, kuda, orang
utan, kuda, elang kepala putih, monyet ekor panjang dan masih banyak lagi. Di
lokasi KRUS ini banyak ditumbuhi pepohonan yang membuat suasana menjadi *
sejuk. Untuk berkeliling KRUS, kita bisa menggunakan delman atau cukup
dengan berjalan kaki saja sembari menikmati suasananya yang menyenangkan.
Jika sudah lelah berjalan, tersedia gazebo yang tersebar di setiap sudut untuk
beristirahat.
Obyek wisata Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) dapat dikunjungi
pada hari kerja yang dimana sudah ditentukan oleh pihak pengelola yaitu hari

senin sampai dengan hari sabtu buka pada pukul 08.00 wita - 17.00 wita, untuk
jam kerja karyawan dari hari senin sampai hari Sabtu yaitu 8 jam per hari,
sedangkan pada hari minggu dan hari libur nasional buka pada pukul 07.30 wita
-17.30 wita, terkecuali pada hari jumat para karyawan libur bekerja.
Pengunjung yang datang ke KRUS 80% hanya untuk bertamasya atau
berwisata. Ihwal tersebut sangat disadari oleh pihak pengelola, setiap hari Sabtu
dan Minggu dan hari libur Nasional baru KRUS banyak pengunjung yang datang
bersama keluarga, sanak sodara untuk berwisata, rekreasi dan bercengkrama
dengan alam, beragam jenis dan merk kendaraan yang memadati tempat parkir
yang telah disediakan oleh pihak pengelola, tenda dan warung - warung yang
menjual makanan dan minuman di dalam areal KRUS di penuhi para pengunjung.
Sementara itu, anak - anak sudah ramai memenuhi arena permainan, dan di
arena permainan ini para pengunjung dapat memanjakan dan menyenangkan anak
- anak mereka dengan permainan Komedi Putar, permainan Mobil - mobilan,
permainan Kincir Angin.Sepeda Air, atau naik Delman yang mengajak para
pengunjung untuk memutari areal KRUS. Dari arena permainan yang ada
disediakan pihak pengelola KRUS, ada satu arena permainan yang berbeda dan
permainan ini lebih memacu adrenalin para pengunjung KRUS yaitu arena Go
Kart, di arena ini lebih di dominasi oleh orang - orang dewasa dan ada sebagian
dari pengunjung yang memperlihatkan kemampuannya mengemudikan Go Kart
dengan kecepatan tinggi.
Selain permainan para pengunjung juga dapat melihat beberapa Koleksi
Satwa di Kebun Binatang Mini ( BONBIN ) yang di buat pihak pengelola, dan

untuk lokasi Kebun Binatang Mini tidak jauh dari pintu masuk KRUS dan di
lokasi perbukitan. Untuk para pengunjung yang ingin melaksanakan suatu acara
keluarga di dalam ruangan, pengunjung tidak perlu bingung untuk mencari tempat
tersebut, karna pihak pengelola telah menyediakan salah satu bangunan beserta
fasilitas nya, yang bisa disewa oleh pengunjung. Di KRUS terdapat pula Lamin,
dan Gazebo atau pondok yang dapat dipergunakan oleh pengunjung dengan
berkoordinasi kepada pihak pengelola, selain tempat untuk berwisata, para
pengunjung juga dapat menyalurkan hobi memancing, karena di areal KRUS juga
terdapat kolam pemancingan. Di bagian belakang terdapat Museum Kayu, dimana
kita bisa mendapatkan wawasan mengenai berbagai jenis kayu yang terdapat di
Kalimantan Timur. Beberapa meter dari Museum Kayu ini terdapat pintu gerbang
Praja Muda Karana yang merupakan tempat perkemahan.
Harga tiket masuk KRUS tahun 2008 Tiket Masuk dengan harga
Rp.5000,-/orang. Mulai Agustus 2013 hingga tahun 2015 Tiket Masuk menjadi
Rp. 10.000,-/orang, seiring dengan meningkatnya pengunjung dan wisatawan
dapat kita lihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Pendapatan Kebun Raya Unmul Samarinda Berdasarkan
Penjualan Tiket Masuk Pada Tahun 2013
Bulan/Tahun
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

2012
131.670.000
38.765.000
43.450
46.220.000
50.165.000
73.585.000
48.115.000
242.405.000
44.555.000
73.595.000
36.730.000
56.615.000

2013
126.870.000
35.865.000
57.700
34.020.000
40.110.000
55.790.000
16.510.000
502.520.000
55.170.000
89.180.000
72.990.000
114.820.000

2014
248.580.000
51.970.000
78.850.000 48.520.000
68.210.000
76.350.000
327.910.000
149.670.000
45.430.000
87.960.000
40.840.000
71.220.000

Jumlah

840.420.043,45

1.143.902.700

1.295.510.000

Sumber: UPT. Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) Tahun 2015


Seperti kita ketahui pada dasarnya setiap pengelola suatu wisata
mengharapkan agar para pengunjung wisatawan baik dalam negeri maupun luar
negeri bisa memberikan kontribusi yang sangat besar kepada setiap daerah yang
dikunjungi. Melalui suatu karya skripsi ini. penulis mencoba membahas dalam
penulisan ini dengan judul Peramalan Terhadap Penjualan Tiket Masuk
Pada UPT. Kebun Raya Unmul Samarinda ( KRUS ) Di Samarinda

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah
yang menjadi permasalahan penelitian ini sebagai berikut :
Apakah Penjualan tiket masuk pada UPT.Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS)
di Samarinda pada tahun 2015 sudah optimal ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui optimalnya penjualan tiket masuk pada UPT.
Kebun Raya Unmul Samarinda ( KRUS ) di Samarinda.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bahan informasi, masukan dan pertimbangan bagi pihak pengelola
UPT.Kebun Raya Unmul Samarinda ( KRUS ) di Samarinda dalam
mengambil keputusan dalam peningkatan pendapatan.
b. Bahan referensi bagi peneliti berikutnya dalam kajian yang lebih luas.

BAB II
DASAR TEORI

A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Definisi Secara umum bidang ilmu manajemen berperan penting
supaya perusahaan, organisasi, atau kelompok, bahkan pribadi bisa
menjalankan fungsinya dengan benar. Manajemen digunakan untuk mengatur,
merencanakan, dan mengontrol jalannya perusahaan sehingga tujuan dari
perusahaan tersebut dapat dicapai.
Bidang manajemen ini juga menjadi salah satu pekerjaan yang pasti
ada jenjangnya. Yang artinya, kemungkinan anda akan naik pangkat sangat
besar. Tergantung pada skill, dedikasi, dan keberuntungan anda.
Ilmu

Manajemen

sebenarnya

bukan

hanya

bermanfaat

bagi

perusahaan, tapi juga bisa diaplikasikan terhadap diri sendiri, pengelolaan


kelompok, atau negara sekalipun.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno mnagement, yang
artinya seni melaksanakan dan mengatur.
Menurut Mary Parker Follet (2000:8) Manajemen adalah :
Manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain,
definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Stoner ,J.A.F (1995:1) menyatakan Manajemen adalah :

Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan


usaha-usaha para anggota organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi
yang ditetapkan.
Menurut Ricky W. Griffin (2004:2) Manajemen adalah :
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien
Menurut Terry & Rue (2005:1) menyatakan Manajemen adalah :
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata. Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaanya adalah
pengelolaan (munaging), sedang pelaksanaannya disebut manajer
atau pengelola.
Menurut Kotler (1996:13) menyatakan Manajemen adalah :
Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi,
dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan target pembeli untuk tujuan mencapai obyektif organisasi.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen

3. Manajemen sebagai suatu seni (Ari) dan sebagai ilmu pengetahuan


(Science)
Manajemen sebagai suatu proses, dikemukakan tiga definisi yaitu :
1. Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen
adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu
diselenggarakan dan diawasi.
2. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi
untukmencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usahausaha individu untuk mencapai tujuan yang sama. Manajemen adalah
kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi
dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
3. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu
ilmu

pnegetahuan.

Mengenai

inipun

sesungguhnya

belum

ada

keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah


seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu.
Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry (2001:1) Manajemen adalah :
manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata.
Menurut Mary Parker Follet (2000:8) Manajemen adalah :
manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan
melalui orang lain.
Definisi dari Mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa
para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-

orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pel u dalam pekerjaan itu, bukan
dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)
Fungsi Manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada
dan melekat di dalam proses Manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Fungsi Manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Faloy pada awal abad ke-20. Ketika itu,
ia menyebutkan lima fungsi Manajemen, yaitu merancang, mengorganisir,
memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi
tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan
untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan
cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan
kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi- fungsi lainnya tak dapat
berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi
suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas
apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
3.
Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk

mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan


usaha
B. Manajemen Pemasaran
1. Pengertian Manajemen Pemasaran
Pengertian manajemen pemasaran secara umum adalah sebuah proses
yang digunakan oleh suatu lembaga ataupun organissi dalam sebuah
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan berjalannya perusahaan
tersebut dan bisa mendapatkan keuntungan atau laba, dalam hal ini
Manajemen Pemasaran mencakup hal - hal berikut:
Processes, Creating, Relanships, communicating, Delivering Value".
Marketing berasal dari kata Market yang artinya pasar. Secara umum
dapat dikatakan pasar adalah tempat dimana para pembeli dan penjual saling
bertemu dan berhubungan satu dengan yang lainnya dan terjadi hubungan
tukar menukar. Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha
menciptakan hubungan pertukaran,manun pemasaran bukanlah suatu cara
sederhana untuk menghasilkan penjualan saja, tetapi dalam hal pertukaran
adalah hanya salah satu tahap dalam proses pemasaran.
Kegiatan tujuan pencapaian perusahaan,karna tidak ada suatu
perusahaan yang mampu memasarkan barang - barang atau jasa yang
dihasilkan, perusahaan juga harus dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen jika menginginkan usahanya berjalan lancar.
Pengertian

Manajemen

Pemasaran

berdasarkan

Definisinya

sebagaimana yang di sampaikan oleh Ahli dalam bidang Pemasaran


Kotler,Philip (2004:14).

Manajemen Pemasaran adalah :


Penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan
pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Philip Kotler (2005:11) juga mengungkapkan Pengertian Manajemen
Pemasaran hampir senada dengan diatas :
Pengertian Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran
gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran antara
barang dan jasa yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan
organisasi.
Menurut Dharmmesta dan Handoko (2000:13) Manajemen Pemasaran
adalah :
Manajemen Pemasaran adalah berbagai kegiatan pokok yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk terus mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaannya, untuk kemudian berkembang,
dan untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
Philip Kotler dan Kevin Lene Keller (2009:5) mendefinisikan
Manajemen Pemasaran :
Seni dan Ilmu memilih para sasaran dan meraih, mempertahankan,
serta
menumbuhkan
pelanggan
dengan
menciptakan,
menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang
unggul.
Pengertian manajemen pemasaran menurut Djaslim dan Yevis (2002:3)
:
Manajemen pemasaran (marketing management) adalah analisis,
perencanaan, penerapan dan pengendalian program yang dirancang
untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang

menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai


tujuan-tujuan organisasi.
Manajemen pemasaran merupakan suatu perencanaan yang dimana
dalam suatu pemasaran produk yang dimana manajer atau pemimpin
perusahaan harus mampu membaca peluang pasar yang akan datang sehingga
dapat mengatur dan mengendalikan program yang telah direncanakan,
sehingga mendapatkan pangsa pasar yang tepat, sehingga dapat memberikan
keuntungan pada perusahaan itu sendiri.
Pemasaran menurut Stanton ( 1993:7 ) adalah ;
Sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan
dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
pembeli maupun pembeli potensial.
Pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2001:6) mendefinisikan
sebagai berikut:
Pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manjerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan
nilai dengan orang lain.
a. Tujuan Pemasaran
Pengertian Pemasaran sering diartikan dengan penjualan, pengertian
Pemasaran sebenarnya lebih luas dari kegiatan penjualan.bahkan sebaliknya,
penjualan adalah sebagian kegiatan dari pemasaran. Tujuannya bukanlah
sederhana dan sepihak ( untuk kepuasan konsumen saja ).

Tujuan sebenarnya adalah demi kepentingan perusahaan, konsumen


yang puas kama kebutuhannya terpenuhi akan merupakan pelanggan yang
menguntungkan bagi perusahaan. Dengan kata lain,tujuan perusahaan akan
dicapai melalui pencapaian tujuan konsumen. Pemasaran juga bukan
monopoli kegiatan bisnis yang mendasar terhadap keuntungan saja.Individual
atau organisasi nonprofitpun perlu melakukan kegiatan pemasaran untuk
pencapaian tujuannya. Unsur pokok dalam kegiatan Pemasaran :
1) Pemasar
Adalah organisasi perusahaan atau perseorangan yang mempunyai tujuan
tertentu bagi organisasi ataupun pribadinya.
2) Barang dan Jasa
Apapun bentuk sesuatu yang ditawarkan produsen untuk pemenuhan 4
kebutuhan dan keinginan konsumen. Barang dapat bersifat konkret, tidak
konkret (jasa) atau kombinasinya.
3) Pasar
Konsumen pribadi atau organisasi perusahaan yang mempunyai kebutuhan
dan keinginan yang berwujud sebagai permintaan terhadap barang atau
jasa.
4) Proses pertukaran
Kegiatan dua pihak yang masing-masing memerlukan sesuatu milik pihak
yang lain sebagai usaha untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan
masing-masing pertukaran ini dapat dilakukan secara barter atau transaksi
penjualan dengan syarat-syarat yang telah disepakati secara layak oleh

kedua belah pihak Tujuan manajemen pemasaran adalah mengenal dan


memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan
cocok sesuai dengan keinginan pelanggan, sehingga produk tersebut dapat
terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan
siap membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah
bagaimana membuat produk

tersebut

tersedia.

Penetapan

tujuan

perusahaan merupakan titik awal dari perencanaan pemasaran.


Tujuan ini Sangat penting dan harus ditetapkan sebelum mengambil
suatu strategi tanpa adanya tujuan yang Pasti, perusahaan tidak akan dapat
beroperasi dengan baik meskipun memiliki kesempatan yang baik Pada
dasarnya, tujuan perusahaan ini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Tujuan Umum
Kebanyakan perusahaan menetapkan untuk mencari laba sebagai tujuan
yang hendak dicapai sebenarnya, laba itu sendiri merupakan suatu akibat
dari berhasilnya perusahaan dalam mencapai tujuannya.
2) Tujuan Khusus
Tujuan khusus ini diperlukan sebagai pegangan dalam melaksanakan
kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pasarnya.
Adapun tujuan - tujuan khusus ini diantaranya:
a) Meningkatkan kualitas produksi
b) Memperluas pasar
c) Mendapatkan laba dalam jangka waktu pendek dan sebagainya.
Perusahaan didorong untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal,
kondisi ini tergantung dari keadaan dimana perusahaan itu berada, sebagai

pencerminan adaptasi perusahaan terhadap kondisi - kondisi didalam


masyarakat. Masalah yang harus diperhatikan oleh pihak pengelola adalah
bagaimana meningkatkan pelayanan jasa.
Pelayanan akan meningkat. orientasi beralih kepada masalah
penghasilan,penghasilan yang dimaksud adalah bagian dari pada pendapatan.
Pengusaha yang sudah mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting
mencapai sukses bagi perusahaannya, akan mengetahui adanya cara dan
falsafah baru yang terlibat didalam nya. Cara dan falsafah baru ini disebut
konsep pemasaran. Konsep Pemasaran adalah :
sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan.
Falsafah konsep Pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan pembeli atau konsumen seluruh kegiatan dalam
perusahaan yang menganut konsep Pemasaran harus diarahkan untuk
memenuhi tujuan tersebut. Kegiatan ini meliputi kegiatan pada semua bagian
yang ada. seperti kegiatan personalia .produksi, keuangan, riset dan
pengembangan,serta fungsi - fungsi lainnya.
Menurut Soljan Assauri konsep Pemasaran (2007:81) adalah :
Falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi
pada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh
kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan
kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilannya dalam usaha
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Konsep Pemasaran merupakan orientasi perusahaan yang menekankan


bahwa tugas pokok perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan
pasar, dan selanjutnya memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut dicapai
tingkat kepuasan langganan yang melebihi dari kepuasan yang diberikan oleh
para saingan.
Konsep Pemasaran menggantikan dan mengubah logika konsep
penjualan. Konsep penjualan bertolak dari hasil produksi perusahaan yang ada
dan menyatakan bahwa tugas itu sebagai salah satu diantara penggunaan
penjualan dan promosi untuk mendorong penjualan yang menguntungkan.
Konsep Pemasaran bertolak dari paara langganan perusahaan yang menjadi
sasaran kebutuhan dan keinginan mereka serta mencetak keuntungan dengan
menciptakan kepuasan langganan.
Konsep Pemasaran mempunyai konsekuensi yang menyangkut seluruh
kegiatan pemasaran meliputi pelayanan jasa, keuangan, dan pemasaran selalu
diarahkan pada usaha untuk mengetahui keinginan pengunjung,kemudian
berusaha untuk memenuhinya serta menggunakan laba yang layak dalam
jangka waktu yang panjang. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam
berorientasi pada konsumen adalah harus memilih kelompok pengunjung
produktif sebagai sasaran dalam pelayanan jasa, menentukan agenda dan
program pemasarannya, mengadakan penelitian pada pengunjung serta
menentukan strategi yang baik.
Jadi jelas bahwa semua kegiatan pihak pengelola untuk menghasilkan
dan meningkatkan pelayanan jasa selalu berorientasi pada konsumen atau

pengunjung, koordinasi dan integrasi dalam pengelolaan jasa dan akhirnya


mendapatkan

peningkatan

pendapatan

melalui

pemuasan

atau

para

pengunjung.
Keberhasilan

pengelola

dalam

memberikan

kepuasan,

kepada

konsumen atau pengunjung akan tercermin didalam peningkatan hasil


pendapatan yang diperoleh selama dalam periode tertentu konsep pemasaran
telah berkembang dari konsep yang terdahulu, yang hanya memfokuskan
pemasaran pada produk dan pada membuat produk yang lebih baik lagi, dan
cara mencapainya adalah dengan memperkenalkan dan meningkatkan kualitas
jasa bagi pengunjung potensial untuk menggunakan uangnya dengan
berkunjung dan berekreasi.
Secara skematis kedua konsep tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:

Gambar 1.1 SKEMA KONSEP PEMASARAN


Konsep Pemasaran Lama

Sumber: Buku Manajemen Pemasaran,Bumi Angkasa, Cetakan Kelima,2006.


Konsep strategis pemasaran mengubah focus pemasaran dari produk
atau pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas.
Perubahan revolusioner lainnya dalam konsep strategis adalah dalam hal.
tujuan pemasaran, yaitu dari laba atau nilai menjadi keuntungan dari pihak
yang berkepentingan (Manajemen,Pelanggan,Masyarakat dan Pemerintah)
b. Konsep Penjualan dan Ramalan Penjualan
Agar pengertian pemasaran tidak dikacaukan dengan pengertian
penjualan, maka dalam hal ini penulis memberikan batasan - batasan
penjualan menurut pendapat beberapa ahli :

Menurut Philip Kotler (2002:6) menyatakan Konsep Penjualan adalah :


Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen.jika diabaikan biasanya Tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang
cukup,karena itu organisasi harus melakukan usaha penjualan dan
promosi yang agresif.
Menurut Murti Sumami dan Jhon Soeprihanto (1999:219) menyatakan
Konsep Penjualan terkadang dasar pikiran :
1. Tugas utama perusahaan ialah mencapai volume penjualan setinggi tingginya.
2. Para konsumen harus didorong untuk membeli dengan berbagai cara
peningkatan penjualan.
3. Para pembeli kemungkinan akan melakukan pembelian lagi dan kalau pun
tidak.masih ada konsumen yang lain.
Perilaku dan selera konsumen juga menunjukan adanya perubahan
pendapat yang secara perlahan terus bertambah, frekuensi penjualan barang barang, perbaikan dan kemajuan pendidikan, perbaikan dalam pelayanan dan
komunikasi.Perubahan lingkungan tercermin juga pada perubahan perilaku
konsumen menyebabkan manajemen pemasaran dituntut untuk selalu
memperbaharui

pengenalan

terhadap

konsumennya,

menilai

kembali

kebutuhan - kebutuhan mereka sekarang, dan juga memperhatikan konsumen


di waktu yang akan datang.untuk mengetahui pengertian selengkapnya,
Menurut

M.Munandar

(2001:11)

dalam

bukunya

Budgeting

mengatakan :
Ramalan ini merupakan pusat dari seluruh perencanaan perusahaan
ini akan menentukan potensi penjualan dan luar pasar yang dikuasai pada
masa yang akan datang.

Menyusun anggaran penjualan, diperlukan ramalan ramalan


khususnya ramalan tentang jumlah tiket yang akan dijual dengan waktu serta
tempat penjualannya.
Menurut sifat metode untuk melakukan ramalan dapat digunakan data
pendekata yaitu :
1. Pendekatan Kuantitatif
Cara meramalkan dengan metode ini menitik beratkan pada pendapatan
seseorang. Ramalan ini mempunyai kelemahan yang menonjol yaitu
pendapat seseorang sering kali banyak diwarnai hal hal yang bersifat
subyektif dari pada yang bersifat obyektif.
Cara meramalkan yang bersifat kualitatif, misalnya :
a. Pendapat pimpinan bagi marketing
b. Pendapat para salesmen
c. Pendapat para distributor
d. Pendapat para langganan atau konsumen
2. Pendekatan Kualitatif
Cara meramalkan dengan metode ini menitik beratkan dengan cara
perhitungan perhitungan yang menggunakan beberapa metode statistik.
Dengan cara pendekatan ramalan kuantitatif ini dapat diharapkan
menghilangkan unsur unsur subyektif seseorang, sehingga

hasil

ramalannya lebih dapat dipertanggung jawabkan Cara meramalkan yang


bersifat kuantitatif antara lain :
a. Ramalan yang berdasarkan dari suatu data variabel saja, yakni variabel
yang akan ditaksir atau diramalkan adalah :
1) Metode trend bebas
2) Metode trend setengah rata-rata
3) Metode trend moment
4) Metode least square (peramalan bisnis)
5) Metode kuadratik
b. Ramalan yang dipengaruhi oleh variabel independen (bebas), yaitu:
1) Metode regresi tunggal
2) Metode regresi berganda

c. Ramalan dengan menggunakan metode statistik, yaitu :


1) Analisa industry
2) Analisa jenis-jenis produk akhir
3) Analisa pemakaian produk akhir
d. Gerakan pemilihan melalui jual beli
e. Gerakan barang secara fisik
f. Dari tempat dimana barang mentah dihasilkan ke tempat barangbarang itu diperkirakan
g. Dari pabrik dipindahkan ke gudang, kemudian melalui pedagang ke
perantara
h. Pengertian Biaya
Biaya mempunyai peran penting dalam melaksanakan aktifitasnya,
maka berikut ini diberikan definisi atau beberapa pengertian Biaya
menurut beberapa ahli.
Pengertian akuntansi biaya Helmy Rony ( Akuntansi Biaya
Pengantar Untuk Pengendalian Biaya Produksi) (2003:4) :
Akuntansi biaya merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntansi
umum yang khusus mempelajari mekanisme sistem dan prosedur
yang dipergunakan dalam mengumpulkan transaksi Biaya
produksi ,penetapan kebijakanharga jual.pengendalian atas biaya
produksi dan menetapkan Suatu keputusan dalam memilih alternatif
yang paling menguntungkan dalam memproses suatu Produksi.
Sifat bisnis modem adalah sedemikian sering semua perusahaan
besar atau kecil, memerlukan data-data atas biaya untuk mengambil
keputusan operasional sehari-hari. Jadi untuk akuntansi biaya yang
modem, tekanan positif terhadap analisis dan penafsiran (akuntansi biaya
modem) menuntut keterlibatan dirinyadalam tahap dinamis dalam
perusahaan, yaitu masa yang akan datang. Tahap dinamis ini pertama-tama

berupaya perencanaan (menentukan sasaran dan cara untuk mencapainya)


dan pengendalian mencapai apa yang direncanakan.
Sedangkan definisi Akuntansi Biaya yang dikemukakan oleh R.A
Supriyono (1999:2), adalah sebagai berikut:
"salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam
memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta
menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.

Menurut Mulyadi ( 1999:8 )dalam Buku Akuntansi Biaya adalah :


"dalam arti luas Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam
satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu'
Selanjutnya Mulyadi memyatakan ada 4 unsur pokok dalam definisi
Biaya tersebut,yaitu :
1.
2.
3.
4.

Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi


Di ukur dalam satuan uang
Yang terjadi atau secara potensial akan terjadi
Pengorbanan tersebut untuk ukuran tertentu.
Biaya dapat dipergunakan terhadap skema - skema yang menekankan

pengawasan sebelum kejadian terjadi melalui program jangka pendek yang kerap
kali terjadi.
Biaya secara khusus lebih berhubungan biaya - biaya order produk atau
proses. Banyak dipergunakan sebagai sebuah alat pengukur efisiensi dari pada
bagian - bagian dan pada perusahaan yang bersangkutan.
Pengertian tersebut dapat diketahui bahwa sesuatu Biaya yang di
tetapkan sebelumnya yang dipergunakan dalam penetapan biaya yang dihitung

sebelum pengadaan dilaksanakan Dengan demikian dapat diambil kesimpulan


bahwa Biaya merupakan pengorbanan yang diukur dalam satuan uang yang
ditunjukan untuk memperoleh penghasilan.

C. Pengertian Ramalan Penjualan


Tujuan dari suatu perusahaan adalah mencapai profit sebesar - besarnya
atau semaksimal mungkin. Dan atau tidak satu perusahaan yang menginginkan
perusahaan jatuh pailit atau tidak berkembang. Untuk mencapai sukses dan
berkembangnya suatu perusahaan perlu ada suatu cara yang tepat dan sistematis.
Dalam dunia usaha sangat untuk memperkirakan hal - hal yang terjadi dimasa
yang akan datang sebagian besar untuk mengambil keputusan.
Ramalan penjualan merupakan proyeksi teknis dari pada permintaan
pelanggan potensial untuk waktu tertentu. Oleh karena itu sangat penting
penggunaannya apabila suatu perusahaan volume penjualannya meningkat dan
sudah mengetahui keadaan pasar maupun konsumsi sendiri.
Pengertian Ramalan (forecast) A.Abdurrachman (2007:198) adalah :
"Ramalan (forecast) suatu taksiran mengenai hari kemudian berdasarkan
dengan dugaan yang beralasan, pengalaman pengalaman yang lalu dan
nilai - nilai sekarang.
Pengertian Penjualan juga oleh A. Abdurrachman (2007:2) adalah :
Penjualan (sale) suatu kontrak atau perjanjian antara dua belah
pihak, masing - masing dikenal sebagai penjual dan pembeli,yang
mewajibkan pihak pertama atas pertimbangan akan suatu
pembayaran atau suatu janji akan suatu pembayaran sejumlah harga
dalam uang tertentu memindahkan kepada pihak kedua,hak dan
pemilikan harta benda.

Ramalan menurut Winardi dalam bukunya Manajemen Pemasaran.


Ramalan Penjualan didefinisikan sebagai berikut :
Menurut Winardi Manajemen Pemasaran (1999:119):
suatu perkiraan tentang penjualan selama sebuah periode dimasa
yang akan datang yakni ditetapkan perkiraan dimana dikaitkan
dengan sebuah rencana pemasaran yang diusulkan dan berisikan
sejumlah kekuatan - kekuatan yang dapat dikuasai serta kompetitif.
Sehingga dapat dikatakan bahwa ramalan penjualan merupakan pusat dari
seluruh perencanaan dan ini akan menentukan potensi penjualan dan luas pasar
yang akan dikuasai mendatang.
Peramalan menurut Arthur C. Laufer, Management Operations (1979:231):
Peramalan adalah keputusan yang manajer operasi harus membuat
perhitungan dengan beberapa titik di masa depan, masa yang akan
datang melalui keadaan masa lalu. Sebelum rencana apapun dapat
dibuat, proyeksi ke masa depan diperlukan, penentuan kondisi
dimana keputusan akan dimasukkan ke dalam operasi harus
dilakukan, itu tidak realistis untuk merencanakan produk baru tanpa
membuat beberapa proyeksi permintaan untuk produk tersebut
selama periode waktu, manajer tidak akan membuat keputusan yang
melibatkan investasi besar modal tanpa terlebih dahulu mencoba
untuk mengetahui kondisi yang akan ada selama periode waktu yang
diperlukan untuk mengembalikan biaya investasi.
Peramalan menurut Hery Prasetya, Manajemen Operasi (2009:43) :
Peramalan merupakan usaha untuk meramalkan keadaan di masa
mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi
Peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan
datang atas dasar pola di waktu yang lalu, dan penggunaan kebijakan
terhadap proyeksi dengan pola di waktu yang lalu. Hal ini dapat
dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan
menempatkan ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model
matematis.
Peramalan menurut J. Supranto, MA. Teknik Riset Pemasaran Dan
Ramalan Penjualan (1990:3):

Peramalan merupakan memberikan gambaran tentang kemampuan


menjual di waktu yang akan datang, yang data ramalan penjualan
dapat digunakan untuk dasar perencanaan produksi. Hasil ramalan
untuk menentukan atau merencanakan berapa produksi yang harus
diprodusir
Render dan Heizer (2006:136 ) mendefinisikan peramalan adalah seni
dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa masa depan.
Hal ini serupa dengan pendapat Subagyo (2000:117) Forecasting adalah :
memperkirakan sesuatu yang akan terjadi.
Menurut Handoko (1999:233) Peramalan adalah :
suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui
pengujian keadaan di masa lalu.
Menurut Gaspersz (2005:1) Peramalan adalah :
Aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha
memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk- produk itu
dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat.
Menurut Taylor (2004:318) Peramalan yaitu :
sebuah prediksi mengenai apa yang akan terjadi di masa depan.
Menurut Sofjan Assauri (1999:139) Manajemen Produksi :
Suatu perkiraan atas ciri - ciri kuantitatif dan kualitatif harga dari
perkembangan pasar dari suatu produk yang diproduksi oleh suatu
perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dimasa yang akan
datang.
1. Jenis - Jenis Ramalan Penjualan
Berdasarkan sifat penyusunannya, peramalan dapat dibedakan menjadi
2 (dua) jenis, yaitu:

1. Peramalan yang subjektif, yaitu Peramalan yang didasarkan atas


perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya sangat menentukan
baik tidaknya hasil ramalan tersebut.
2. Peramalan yang objektif, yaitu Peramalan yang didasarkan atas data
yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik dan metode
dalam penganalisaan data tersebut.
Berdasarkan jangka waktu ramalan yang disusun maka Peramalan
dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Peramalan Jangka Panjang
Ramalan ini mencakup perkiraan tentang penjualan dari produk yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan selama lima tahun yang akan datang.
2. Ramalan Penjualan Jangka Pendek
Ramalan

ini

merupakan

jenis

ramalan

yang

paling

banyak

dipergunakan oleh Perusahaan. karena ramalan penjualan jangka


pendek mencakup perkiraan tentang Penjualan Produk yang dihasilkan
dalam jangka waktu satu tahun atau kurang
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan
dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Peramalan Kualitatif
Peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hal ini
penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan
pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang
yang menyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini
didasarkan atas hasil penyelidikan.

2. Peramalan Kuantitatif
Peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu.
Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang
dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda
akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Baik tidaknya metode
yang digunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara
hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi Peramalan kuantitatif
dapat dibagi dalam deret berkala (tirne series) dan metode
kausal.Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 (tiga)
kondisi sebagai berikut:
a) Adanya informasi tentang masa lalu.
b) Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.
c) Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan
berkelanjutan pada masa yang akan datang.
Dari uraian diatas dapatlah diketahui bahwa jenis -jenis peramalan
sangat bergantung dari segi mana memandangnya. Baik tidaknya metode
yang digunakan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan
dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil
ramalan dengan kenyataan yang terjadi maka semakin baik pula metode
yang digunakan.
2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Penjualan
Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan Dalam
praktek, kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai
berikut:

1. Kondisi dan Kemampuan Penjual.


Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial
atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu
penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini
penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil
mencapai sasaran penjualan yang diharapkan untuk maksud tersebut
penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan,
yakni:
a. Jenis dan karakteristik barang yang di tawarkan.
b. Harga produk.
c. Syarat penjualan seperti: pembayaran. penghantaran, pelayanan
sesudah penjualan,garansi dan sebagainya.
2. Kondisi Pasar.
Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran
dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.
Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:
a. Jenis pasarnya
b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
c. Daya belinya
d. Frekuensi pembelian
e. Keinginan dan kebutuhan
3. Modal.
Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang
dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi
pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus
memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk
melaksanakan

maksud

tersebut

diperlukan

adanya

sarana

serta

usaha,seperti: alat transport, tempat peragaan baik didalam perusahaan


maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini
hanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal yang
diperlukan untuk itu.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan.
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani
oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang
tertentu atau ahli di bidang penjualan.
5. Faktor lain.
Faktor - faktor lain, seperti: periklanan, peragaan,kampanye,
pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk
melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi
perusadilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai
modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan.
3. Kegunaan Dari Ramalan Penjualan
Kegunaan Dari Peramalan Penjualan Kegunaan peramalan penjualan
berguna untuk peramalan produksi bagi perusahaan secara keseluruhan
maupun bagi bagian perencanaan dan pengawasan produksi khususnya.
Adapun kegunaan dari peramalan penjualan Menurut Sofyan Assauri
(1999:139) Manajemen produksi dan Operasi, adalah :
1. Menentukan kebijaksanaan dalam persoalan penyusunan anggaran
(budgeting) yang meliputi anggaran bagi segala aktivitas yang dijalankan
seperti anggaran penjualan,anggaran pembelian, anggaran pengerjaan
(manufacturing budget) dan lain sebagainya.
2. Pengawasan dalam persediaan (inventory control). Hal ini Karena jika
persediaan yang ada terlalu besar, maka biaya penyimpanan dan biaya -

biaya lainnya menjadi besar pula. Sebaliknya, bila persediaan yang ada
terlalu kecil, maka akan mempengaruhi kelancaran kegiatan produksinya.
Oleh karena itu, agar supaya persediaan jangan kelebihan terlalu besar dan
kekurangan karena terlalu sedikit, maka ramalan penjualan dapat
dipergunakan sebagai pedoman, terutama dalam melayani bagian
produksi. Dalam hal ini hendaknya perlu diperhatikan bahwa
kemampuan/kapasitas produksi dan penjualan harus seimbang.
Jika
tidak
seimbang,
maka
hendaknya
perlu
diusahakan
penyeimbangannya dengan mengadakan pencicilan dengan (atau dapat
mempengaruhi tingkat) persediaan.
3. Membantu kegiatan perencanaan dan pengawasan produksi dengan adanya
peramalan penjualan, maka perusahaan dapat mengetahui kemungkinan
kegiatannya dikemudian hari, sehingga manager dapat mengusahakan
perbaikan dalam penggunaan peralatan produksinya agar efisien.
Disamping itu, dapat pula dihindari penggunaan kerja lembur (overtime)
yang lebih besar, yang biasanya memakan biaya yang lebih mahal serta
kualitas hasil yang diperoleh tidak sebaik bila dikerjakan dalam jam kerja
biasa (regular time).
4. Memperbaiki semangat kerja para pekerja (buruh), karenahaan yang
bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat adanya perencanaan yang
baik.
5. Dapat mengurai banyaknya ongkos mulai (start) dan berhenti (stop),
karena telah diketahuinya aktivitas yang akan dijalankan.
6. Merupakan ukuran yang baik untuk mengevaluasi kegiatan salesman
dalam melayani daerah penjualan.
7. Berguna untuk mengadakan perencanaan perluasan (expansi) perusahaan.
8. Mengurangi atau mengganti produk yang tidak memberikan keuntungan.
9. Pengawasan pembelanjaan (financial control).
10. Penyusunan kebijakan kepegawaian (personnilpolicies) yang lebih efektif
dan efisien.
D. Menentukan Proyeksi yang Akurat
Data yang Relevan Tahap Pertama dari proses Peramalan adalah
pengumpulan data.suatu data dapat ditinjau menurut jenisnya dan menurut
sumbernya.data menurut jenisnya terbagi menjadi dua kelompok.Pertama adala
data Kuantitatif, yakni hasil observasi yang dapat dinyatakan dalam angka angka. Sebagai contoh data mengenai tinggi dan berat karyawan,penjualan suatu
produk dan lain sebagainya. Kelompok kedua adalah data kualitatif yakni hasil

observasi yang kemungkinannya tidak dapat dinyatakan dalam angka - angka.


Sebagai contoh data mengenai Preferensi ( kesukaan ) konsumen terhadap suatu
produk pada akhirnya data kualitatif ini bisa di kuantitatifkan melalui analisis
Presentasi dan proporsi, kemudian dapat di interpretasikan secara statistik Data
menurut sifatnya dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Data Diskrit
Data yang didapat dengan cara dihitung nilai pecahan jumlah karyawan
bagian produksi,jumlah jumlah karyawan bagian pemasaran. merupakan
salah satu contoh dari data Diskrit.
2. Data Kontinyu
Data yang mempunyai nilai pada suatu interval tertentu, contoh data
Kontinyu kapasitas produksi suatu perusahaan tahun 1999 sekitar 100.000
unit.
Data menurut sumbernya juga terbagi menjadi dua. Pertama adalah Data
intern. Data yang dikumpulkan oleh suatu organisasi dan hasilnya digunakan
untuk keperluan organisasi itu juga misalnya data mengenai penjualan
perusahaan, prepensi konsumen terhadap produk perusahaan. Kedua, adalah data
ekstern, data ekstern adalah data yang di peroleh dari sumber - sumber diluar
perusahaan misalnya data tenaga kerja dari Depnaker, data mengenai indeks harga
kebutuhan pokok dari biro pusat statistic.
Tahap berikutnya setelah pengumpulan data adalah pemilihan yang
relevan, Data yang relevan dengan pemasalahan merupakan hal pokok dalam
peroses peramalan. Proses pemilihan data dimulai dengan analisis terhadap data

yang diperoleh. Data yang sudah ada perlu diketahui polanya dan bagaimana
perilaku data tersebut. Tidak semua data yang diperoleh akan dapat digunakan dan
relevan dengan tujuan peramalan. Dan hasil akhir dari peramalan sangat
tergantung pada tersedianya data yang relevan.
1. Teknik Peramalan
Teknik Peramalan Kualitatif lebih menitik beratkan pada pendapat
(Judgment) dan intuisi manusia dalam proses peramalan. Data histori yang
akan menjadi penting dalam referensi ini.
Teknik Peramalan Kuantitatif sangat mengandalkan pada data histori
yang dimiliki. Teknik Kuantitatif ini biasanya dikelompokan menjadi dua
yakni teknik statistic dan statistic Deterministic Teknik Statistik menitik
beratkan pada pola,perubahan pola dan factor gangguan yang disebabkan
pengaruh random. Termasuk dalam teknik ini adalah teknik smoothing,
dekomposisi dan teknik Box-Jenkins. Teknik deterministic mencakup
identifikasi dan penentuan hubungan antara variabel yang akan diperkiarakan
dengan variabel - variabel lain yang akan mempengaruhi. Termasuk dalam
teknik ini teknik regresi sederhana, regreasi berganda auto regresi, dan model
input output
2. Pemilihan Teknik Peramalan
Pemilihan teknik yang akan digunakan dipengaruhi oleh 4 aspek,yaitu
pola atau Karakteristik data , jangka waktu,biaya dan tingkat akurasi yang
diinginkan.Pola atau karakteristik data merupakan aspek utama yang sangat
berpengaruh terhadap Pemilihan teknik peramalan. Suatu data yang memiliki

pola trend ( naik atau turun ) akan lebih tepat bila di-forecast dengan teknik
dikomposisi. Sedangkan data yang memiliki pola fluktuatif akan lebih tepat
bila di -forecast dengan teknik smooting.

E. Definisi Konsepsional
Memperjelas dari pada tulisan ini, maka penulis memberikan batasan
tentang Ramalan Penjualan yang berhubungan dengan konsep kuantitatif.
Mengetahui pengertian yang selengkapnya menurut Philip Kotler :
Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen, jika diabaikan
biasanya tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang
cukup. Kama itu organisasi harus melakukan usaha penjualan dan
promosi yang agresif
Menurut A.Abdurrachman penjualan adalah :
Penjualan atau (sale) adalah suatu kontrak atau perjanjian antara
dua belah pihak, masing - masing dikenal sebagai penjual dan
pembeli, yang mewajibkan pihak pertama atas pertimbangan akan
suatu pembayaran atau suatu janji akan suatu pembayaran sejumlah
harga dalam uang tertentu memindahkan kepada pihak kedua hak
dan pemilikan harta benda
Pengertian Ramalan Penjualan menurut Murti Sumarni dan Jhon
Soeprihanto :
Bussines Budget adalah suatu pendekatan yang formal dan
sistematis dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen dan
perencanaan koordinasi dan pengendalian yang disusun dalam
F. Kerangka Fikir
Berikut adalah gambaran yang berupa kerangka pemikiran untuk
mewujudkan arah dari pemecahan dan penganalisisan masalah yang dihadapi.

Gambar 2. Kerangka Fikir

Keterangnan :
Variabel dependen : Kenaikan Volume Penjualan (Y)
Variabel independen : Penjualan tket (X1) dan banyak tiket (X2)
Variabel dependen akan dipengaruhi oleh faktor-faktor independen antara
lain; penjualan tiket (XI) yang merupakan bagian dari kegiatan pemasaran yang
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yaitu kenaikan/volume
penjualan (Y). Sedangkan banyak tiket (X2) juga mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen yaitu volume penjualan. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan
secara singkat mengenai kerangka pemikiran tersebut. Sehingga penentuaan biaya
Penjualan tiket masuk yang efektif sebenarnya dapat membantu perusahaan dalam
peningkatan volume penjualan yang berkedudukan sebagai variabel dependen
(variabel yang dipengaruhi). Secara bersama variabel independen mempunyai
pengaruh terhadap variable dependen, akan tetapi yang paling mempunyai
pengaruh adalah Penjualan tiket (XI).

G. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang perumusan masalah dan teori yang
dikemukakan, dapat ditarik suatu hipotesis (dugaan sementara) adalah : Diduga

penjualan Tiket Masuk pada UPT. Kebun Raya Unmul Samarinda ( KRUS ) tahun
2015 sudah optimal.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional
UPT. Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) adalah salah satu dari
beberapa tempat wisata di Samarinda yang menjual Tiket Masuk. Adapun pokok
bahasan dalam konsep ini adalah mengenai layanan penjualan Tiket Masuk Kebun
Raya Unmul Samarinda (KRUS) tersebut khalayak umum terutama yang
berdomisili (tempat tinggal ) di Kalimantan Timur.
Definisi dari Peramalan adalah menganalisis terhadap tingkat penjualan
tiket masuk KRUS. Variabel terkaitnya adalah Peramalan penjualan tiket, objek
penelitiannya UPT. Kebun Raya Unmul Samarinda, populasinya adalah laporan
penjualan tiket, sampelnya adalah laporan penjualan tiket masuk pada periode
2010 sampai dengan 2014. Dari data yang diperoleh penulis akan mencoba
meramalkan penjualan tahun 2015 . Maka dengan demikian akan membantu
kepala pelaksana teknis untuk mengetahui berhasil atau tidak berhasil KRUS
dalam meningkatkan kunjungan yang berdampak pada penjualan Tiket Masuk
antara penjualan sekarang dengan ramalan penjualan masa yang akan datang.
Besar kecilnya tingkat penjualan yang diterima, berpengaruh terhadap
tingkat pendapatan yang diterima oleh UPT. Kebun Raya Unmul Samarinda
(KRUS). Semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin tinggi pula pendapatan
yang diperoleh.

Sebaliknya semakin rendah tingkat penjualan maka semakin rendah pula


pendapatan yang diperoleh UPT Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS).
Kegiatan penjualan pada wisata

ini tentunya akan mengukur secara efektif

terhadap penjualan pada masa yang akan datang terutama harus mengetahui
tentang prilaku konsumen dan segmen pasarnya sehingga tujuan tempat wisata
dapat tercapai agar dapat memperoleh pendapatan yang diharapkan.

B. Perincian Data Yang Diperlukan


Adapun data - data yang diperlukan dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.

Sejarah singkat berdirinya Kebun Raya Unmul Samarinda ( KRUS )


Struktur organisasi Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS)
Jumlah tiket terjual pada tahun tahun 2010 - 2015 ?
Laporan pendapatan per 31 Desember 2010 - 2015 bersumber pada tiket
masuk

C. Teknik Pengumpulan Data


Data yang akan digunakan dalam penulisan ilmiah ini, penulis
menggunakan metode - metode sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan (field work research )
Dipeoleh dengan penelitian yang dilakukan secara langsung ke obyek
penelitian yang akan diteliti.teknik yang di pakai adalah :
a. Observasi
b. Wawancara
2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Pengambilan data yang dilakukan dengan cara membaca makalah jurnal


maupun literature - literature di perpustakaan ataupun yang lainnya yang
ada hubungannya dengan penelitian ini

D. Jangkauan Penelitian
Objek penelitian ini adalah laporan pendapatan pihak pengelo periode 31
Desember 2010 dan 2015 pada UPT. Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS)
dengan memfokuskan pada Penjualna Tiket Masuk.

E. Alat Analisis Dan Pengujian Hipotesis


Hipotesis yang dinyatakan dalam sebuah penelitian tentunya berbeda-beda
sehingga hasil yang diperoleh juga akan berbeda. Tujuan dilakukannya pengujian
hipotesis adalah untuk menentukan akurasi dari masing-masing hipotesis
penelitian terhadap kenyataan dari data yang dikumpulkan para peneliti.
Dalam pengujian hipotesi mengunakan alat analisis statistik yaitu metode
Last Square (kuadrat terkecil) Sofyan Assauri, 1991.
Y = a + bX
a=

b=

Y
n

XY
x2

Jika X = 0
Keterangan :

= Penjualan

= Banyak Data

= Penjualan

= Bilangna Konstan

= Koefisien

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Sejarah UPT.Kebun Raya Unmul Samarinda


1. Asal Mula Kawasan
Hutan pendidikan Universitas Mulawarman ( Kebun Raya Unmul
Samarinda pada saat ini ) semula merupakan kawasan dari areal konsensi HPH
( Hak Pengelola Hutan ) CV.Kayu Mahakam yang telah dieksploitasi secara
tebang pilih (selektif loging). penebangan hanya memilih pohon - pohon
tertentu yang laku dijual ( niagawi ) untuk kepentingan eksport. Sehinggaa
kawasan tersebut masih banyak terdapat pohon - pohon besar yang tidak
ditebang. Mengingat ketentuan bahwa semua pohon yang berdiameter
dibawah 50cm tidak boleh ditebang. Maka kawasan tersebut belum banyak
terganggu.
Pada tahun 1973 Rektor Universitas Mulawarman pada saat itu
Ir.R.Sambas Wirakusumah, Msc meminta sebagian areal konsensi HPH CV.
Kayu Mahakam seluas 300ha untuk dijadikan hutan pendidikan (Laboratorium
Alam) Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, kepada Ali Akbar,
pemegang konsensi HPH CV.Kayu Mahakam
Penanda tangan Piagam bersama dilakukan pada tanggal 09 Juli 1974
dengan disaksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yaitu Dr.Syarif
Thayib dan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Timur A.Wahab
Syachrani. Adapun subtansi kesepakatan yang tertuang didalam Piagam
tersebut adalah :

1. Potensi hutan Indonesia, Kalimantan Timur Khususnya kian hari kian


bertambah sangat penting perannya dalam upaya turut menjaga
keseimbangan alam dari berbagai macam polusi.
2. Peningkatan pemanfaatan potensi hutan di Kalimantan Timur dapat
mengakibatkan terganggunya kelestarian,oleh karena itu perlu dibuat
usaha - usaha perlindungan pengawetan sumber alam itu tanpa
mengurangi kegiatan pemanfaatan tersebut.
3. Program Universitas Mulawarman untuk turut serta membantu usaha
-usaha perlindungan dan pengawetan sumber daya alam itu tanpa
mengurangi kegiatan pemanfaatan tersebut.
Kesepakatan bersama tersebut diatas yang telah mendapat persetujuan
Gubernur Provinsi Kalimantan Timur dan Kepala Dinas Kehutanan Propinsi
Kalimantan Timur, pada tanggal 20 Januari 1974. Namun demikian setelah
melakukan pemancangan batas ternyata dari luas 300 ha tersebut, hampir 50
ha termasuk lahan peruntukan Transmigrasi. Keadaan ini diselesaikan secara
kekeluargaan, warga transmigrasi menghibahkan areal tersebut kepada
Universitas Mulawarman dengan diganti rugi sekedarnya sebagai tanda4
kekeluargaan.
2. Perjalanan Sejarah Pengembangan Kawasan Tahun 1974 - 1998
Dalam rangka pelestarian dan meningkatkan fungsi hutan pendidikan
tersebut,

maka

Universitas

Mulawarman

telah

membuat

rencana

pembangunan sejak Tahun 1974 dan mencari sponsor melalui berbagai


kerjasama yang dijalin baik lembaga penelitian dari dalam maupun dari luar
negeri dan Pemerintah

Daerah rangkaian sejarah perjalanan kerjasama yang telah dilakukan


hingga saat ini adalah sebagai berikut:
1. Pada tahun 1974 - 1976, bekerja sama dengan Biotrop-LIPI dalam
program Man And Biosphere (MAB) dalam rangka penelitian dan
pelestarian Hutan Tropika Humida.
2. Tahun 1976,melakukan kerjasama penelitian dengan pemerintah Jerman
Baratmelalui GTZ (Government Technological Zoological),maka dibangun
beberapafasilitas untuk keperluan penelitian seperti : Pusat Rehabilitasi
Hutan (PUSREHUT) yang terletak di Lempake.Kampus Gunung Kelua
dan di Bukit Soeharto.
3. Pada Tahun 1976 pula Pemerintah memperluas kerjasama penelitian
dengan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA).
4. Tahun 1979 kerjasama yang dirintis dengan Japan Internasional
Cooperation Agensy (JICA) membuahkan hasil dengan terealisasinya
pengembangan kawasanhutan pendidikan seperti yang tertuang dalam
buku Rencana Induk Pengembanngan (RIP) UNIVERSITY FOREST
Universitas Mulawarman.
5. Tahun 1995, untuk memperlancar proses realisasi program kerjasama
dengan JICA tersebut, maka Dekan Fakultas Kehutanan Unmul
membentuk

Tim

pendamping

pelaksanaan

proyek

pembangunan

Arboretum Hutan Pendidikan Lempake.


6. Tahun 1997 proyek pembangunan Arboretum Hutam Pendidikan
Lempake. Itu baru terealisasi dengan bantuan dana dari JBIC (Japan
Biology Internasional Coopration) Loan No. IP - 459 Proyek OECF JICA

(Organization

Economie

Coopration

Financing

Japan

International Coopration Agency) sebesar 4,5 Milyar. Dan Hutan

Pendidikan Lempake Universitas Mulawarman dikembangkan menjadi


tempat Pendidikan dan Penelitian serta Rekreasi Alam yang kemudian
bernama KEBUN BOTANI dan HUTAN PENDIDIKAN UNMUL dengan
hasil kegiatan proyek yaitu pembangunan vegetasi dan pembuatan
bangunan fisik sebagai fasilitas penunjang operasional pengelola Kebun
Botani tersebut.adapun rincian hasil kegiatan proyek tersebut meliputi :
a) Pembangunan Vegetasi
Pembangunan vegetasi ini berupa pembuatan arboretum atau
kebun koleksi dengan jumlah total seluas 62,5 Ha, dengan rincian sebagai
berikut:
1) Arboretum Hutan Alam seluas
2) Arboretum Hutan Buatan seluas
3) Arboretum Hutan Konifer seluas
4) Kebun Bunga seluas
5) Kebun Buah seluas
6) Kebun Palma seluas
7) Kebun Bambu seluas
8) Kebun Rotan seluas
b) Pembuatan Bangunan Fisik
Pembuatan

bangunan

fisik

(4.00 Ha, 650 pohon )


(27.00Ha,6.282pohon)
(16.00Ha,6.400pohon)
(6.1 OHa. 1.918 pohon)
(3,60Ha, 1.440 pohon)
( 3.20 Ha, 949 pohon)
( 2.50 Ha, 536 pohon)
( 2.00 Ha, 400 pohon)
dimaksudkan

sebagai

fasilitas

pendukung dalam kegiatan pengelolaan Kebun Botani, diantaranya :


Kantor/ Lapangan Bola, Pintu Gerbang (keluar), Gazebo/Shelter,Cooking
Center (dapur umum), Ruang P3K di Areal Atletik, Ruang Ganti dan
Toilet.
c) Pembangunan Areal Wisata Alam ( EKOWISATA )
Pada areal ini telah di desain suatu route rekreasi alam yang saling
menyambung antara satu dengan yang lainnya sehingga route tersebut

berupa jalan yang melingkar dan saling bertemu. Adapun pembangunan


route tersebut meliputi :
1. Forest Road (jalan utama dalam hutan ) sepanjang 1.820 m lebar
3m dan Beraspal.
2. Cyling Road ( jalan memutar atau melingkar ) sepanjang 2.391 m,
lebar 2m dan beraspal.
3. Path Road (jalan setapak ) sepanjang 1.896 m, lebar 3m dengan
dasar jalan berupa paping blok dan dihubungkan dengan jembatan
kayu.
4. Trail Road ( jalan tembus ) sepanjang 3.088 m, lebar l,33m dengan
dasar jalan berupa paping blok dan dihubungkan dengan jembatan
kayu dimana route ini melintasi tanjakan yang terjal, turunan yang
curam.
5. Jembatan Trail sebanyak 3 buah
6. Jembatan Path sebanyak 9 buah
d) Perbaikan Danau Alami
Perbaikan danau alami ini tidak lain sebagai salah satu asset wisata alam.
e) Pembangunan Fasilitas Olah Raga, meliputi:
1) Alhtletic Field ( Area Atletik ) dengan luas areal 1 hektar, selain melalui
route yang melingkar dan berdasar semen juga dilengkapi dengan
beberapa fasilitas Fitness trail seperti balok keseimbangan,tiang
gantungan,papan sit up dll.
2) Soccer Ground ( Lapangan Sepak Bola ) dengan luas areal 1,50 hektar,
dimana lapangan sepak bola mempunyai letak yang sangat strategis,
yaitu di pinggiran jalan raya Samarinda - Bontang dan dekat dengan
pintu masuk utama.
3) Tanggal 26 Juni 1997, Walikota Samarinda H. Lukman Said
mengeluarkan

surat

penunjukan

No.

25/Bangta.3/VI/1997,

yang

menyatakan lahan hutan pendidikan lempake (KRUS) seluas 300 ha.

diperuntukan sebagai lahan hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan


Unmul, yang sebelumnya oleh Walikota Samarinda (Drs.H.Waris
Husein) ditetapkan atau dijadikan sebagai lahan hutan kota.
4) Tahun 1998, Rektor Universitas Mulawarman membentuk UPT.Kebun
Botani dan Flutan Pendidikan Lempake.
3. Penandatanganan Piagam Kerjasama (MoU)

antara

Universitas

Mulawarman dengan Pemerintah Kota Samarinda Tahun 2001


Pada Tahun 2001, untuk keperluan pengembangan Kebun Botani dan Hutan
Pendidikan Lempake, maka pengelola UPT.Kebun Raya Unmul

Samarinda

berinisiatif menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat.


Keinginan tersebut disetujui dan di dukung oleh Bapak Rektor Unmul dan
diperintahkan untuk melakukan negosiasi dengan Bapak Walikota Samarinda.
Bapak Walikota Samarinda sangat setuju dengan gagasan tersebut dan setelah
meninjau lokasi Kebun Botani dan Hutan Pendidikan Lempake, Bapak
Walikota memerintahkan beberapa staf nya untuk melakukan pertemuan
dengan pihak Unmul dalam rangka menindaklanjuti gagasan tersebut dan
merencanakan Piagam Kerjasama atau Nota Kesepahaman (MoU).
Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa staf dari pihak
Pemerintahan Kota Samarinda diantaranya adalah :
a. Bapak Drs.Mardiansyah Marhat (Sekertaris Daerah Pemerintah Kota
Samarinda)
b. Bapak Ir.Arfan Zainal (Kepala Dinas Kimbangkot Pemerintah Kota
Samarinda)
c. Bapak Drs.A.Syahid Abidin (Kepala Kantor Persenibud Pemerintah
Kota Samarinda)
Sedangkan dari Universitas Mulawarman diwakili oleh :

a. Ir.Bandi Supraptono (PR IV Unmul)


b. Ir.Imam Kuncoro (PDI Fakultas Kehutanan Unmul)
c. Ir.Zainudin Mohraga (Kepala Pengelola UPT.Kebun Botani dan Hutan
Pendidikan Lempake)
Pada Tanggal 17 Februari 2001, dilaksanakan penandatanganan
Piagam Kerjasama atau Mou (Momerendum of Understanding) Nomor :
871 /OT/2001 -556/28/2001 antara Rektor Universitas Mulawarman,
Prof.Ir.H.Rachmad Hemadi,Msc. Dengan Walikota Samarinda, Drs.H.Achmad
Amins,MM. yang disaksikan oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur
Drs.Yumalis Ngayoh.
Dalam MoU tersebut Unmul dan Pemerintah kota Samarinda
bersepakat berkerjasama melakukan pengembangan kawasan selama 5 (lima)
Tahun. Dimana Pemerintah Kota Samarinda akan membangun fasilitas
rekreasi sedangkan pihak Universitas Mulawarman mengembangkan Kebun
Raya ini sebagai pusat pendidikan maupun penelitian ilmu pengetahuan alam,
nama Hutan Pendidikan Lempake di rubah menjadi Kebun Raya Samarinda.
Melalui rapat Walikota Samarinda dengan Staf dan Pengelola Kebun
Raya Samarinda pada Tanggal 18 Februari 2003, Nama Kebun Raya
Samarinda dirubah kembali menjadi Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS).

B. Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan usahanya,UPT.Kebun Raya Unmul Samarinda
(KRUS) mutlak memerlukan struktur organisasi,hal ini dimaksudkan untuk
membina hubungan yang lebih naik diantara tingkat atas.menengah,bawah, serta

akan memperjelas tugas dan wewenang para manjer serta pertanggung


jawabannya.
Gambar 3. Struktur Organisasi UPT. Kebun Raya Unmul Samarinda
(KRUS)

Sumber U PT.Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) Tahun 2015


Berikut ini uraian mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing
-masing bagian yang ada pada struktur organisasi UPT Kebun Raya Unmul
Samarinda (KRUS).
1. Kepala

a. Bertanggung jawab langsung kepada Rektor Unmul dan Pemerintah


Samarinda
b. Mempin dan mengawasi jalannya aktivitas KRUS secara langsung dan
tidak langsung
c. Membuat kebijaksanaan KRUS baik secara intern dan ekstern
d. Mengendalikan dan mengevaluasi serta mengkordinir jalan pelaksanaan
kegiatan pengelolaan supaya berjalan dengan baik dan professional
2. Sekertaris
a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala KRUS.
b. Membantu Kepala KRUS dalasm pelaksanaan tugas, mengendalikan,
mengevaluasi,dan

mengkordinir

jalan

nya

pelaksanaan

kegiatan

pengelolaan supaya berjalan dengan baik dan professional


3. Bagian Umum
a. Bertanggung jawab langsung kepada Sekertaris
b. Penyusunan program dan laporan
c. Menyusun surat menyurat,kearsipan.dan kepegawaian
4. Bagian Keuangan
a. Bertanggung jawab langsung kepada Sekertaris
b. Menerima pemasukan dari kordinator tiket masuk, dana penyewaan
fasilitas, dan pengelolaan perporasi tiket
c. Membuat perencanaan anggaran serta pertanggungjawaban keuangan
5. Bidang Pekerjaan Umum
a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala KRUS
b. Mengurus semua perlengkapan.rumah tangga,kebersihan lingkungan
KRUS
c. Memelihara barang dan inventaris kantor
6. Bidang Flora
a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala KRUS
b. Mengelola dan merawat keanekaragaman hayati.rehabilitasi,persemaian,
koleksi tumbuhan (hortikultura atau tumbuhan pohon)
7. Bidang Fauna
a. Bertanggung jawab langsung kepada kepala KRUS
b. Memelihara dan merawat keanekaragaman jenis satwa baik in-situ
maupun ex-situ
c. Merancang dan menyediakan koleksi jenis Fauna,menyediakan pakan
kebersihan dan kesehatan satwa

8. Bidang Keamanan dan Kebakaran Flutan


a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala KRUS
b. Menjaga dan memelihara keamanan lokasi KRUS serta menjaga bahaya
kebakaran yang sewaktu-waktu terjadi di musim kemarau
9. Bidang Rekreasi dan Promosi
a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala KRUS
b. Menyelenggarakan pelayanan pengunjung,mengelola kegiatan rekreasi,
pelayanan karcis masuk, dan pelayanan terhadap pemakaian fasilitas
c. Penyelenggaraan acara hiburan dan memberikan informasi baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam rangka promosi
10. Bidang Pelatihan,Pendidikan,dan Penelitian
a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala KRUS
b. Menjalin kerjasama dan mengusulkan dan mengadakan pendidikan dan
pelatihan dalam segala bidang dan penelitian baik dalam bidang pariwisata
alam,ekosistem hutan dan lingkungannya serta social budaya masyarakat.
Struktur organisasi Kebun Raya Unmul Samarinda yang telah terbentuk
tersebut diupayakan sesederhana mungkin sehingga terlihat sangat minim nya
struktur,namun diharapkan dalam pengelolaannya kaya fungsi, fleksibel, efektif,
dan efisien. Dimasa pembangunan Kebun Raya Unmul Samarinda ini struktu
organisasi yang telah dibentuk tersebut sifatnya bisa sementara dan suatu saat
akan bisa berubah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan yang diperlukan
nantinya.
Pegawai Kebun Raya Unmul Samarinda terdiri : dari Universitas
Mulawarman Fakultas Kehutanan (pengelola UPT. Kebun Botani dan Hutan'
Pendidikan Universitas Mulawarman) dan Pemerintah Kota Samarinda (Dinas
Pariwisata Seni , dan Budaya, Perikanan, dan Peternakan) dengan kualifikasi
pendidikan S3 = 3 , S2 = 2 , SI =2 , DIPLOMA = 1 ,SMA = 8 ,SMP = 6 , dan SD
= 10 , dari tenaga kerja yang ada masih sangat kurang dan minim sekali. Dalam

pelaksanaan pegawai Kebun Raya Unmul Samarinda terbagi atas : tenaga kerja
pengelola administrasi atau managemen kantor dan tenaga kerja lapangan meliputi
: tenaga kebersihan lingkungan, satpam, pengurus satwa, pengurus tiket, dan
penjaga malam.

C. Data Pengunjung / Wisatawan


Berdasarkan laporan tahunan perkembangan pemanfaatan KRUS dari
tahun 2010 hingga tahun 2014 ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan
baik wisatawan local, wisatawan nusantara dan wisatawan manca negara.
Peningkatan jumlah wisatawan ini tentunya seiring dengan peningkatan pelayanan
jasa dan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana rekreasi.
Pengunjung local yang datang untuk berrekreasi bukan saja dari
masyarakat Kota Samarinda melainkan ada berasal dari luar Kota Samarinda
seperti dari Kota Bontang, Sangata, Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan kota
-kota lainnya dalam Provinsi Kalimantan Timur.
Berikut adalah data jumlah wisatawan local yang berkunjung pada Kebun
Raya Unmul Samarinda (KRUS) pada tahun 2010 hingga tahun 2014
Tabel 2. Jumlah Wisatawan Lokal yang berkunjung pada Kebun Raya
Unmul Samarinda (KRUS) 2011 2014.
Tahun
Bulan
2010
2011
2013
2014
2012
Januari
25.32
27.805
26.334
25.374
24.858
Februari
8.761
7.079
7.753
7.173
5.197
Maret
8.335
6.48
8.69
11.54
7.885
April
7.606
7.693
9.244
6.804
4.852
Mei
10.098
12.149
10.033
8.022
6.821
Juni
1 1.05
17.238
14.717
1 1.158
7.635
Juli
8.428
11.668
9.623
3.302
32.791
Agustus
2.731
4.734
48.481
50.252
14.967
September
38.668
31.31
8.911
5.517
4.543
Oktober
7.018
7.213
14.719
8.918
8.796
November
9.018
11.616
7.346
7.299
4.084
Desember
7.824
8.914
1 1.323
11.482
7.122
Jumlah
144.85
153.9
177.17
156.84
129.551
Sumber : UPT.Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS), Tahun 2015

Dari Tabel di atas terlihat bahwa jumlah Wisatawan Kebun Raya Unmul
Samarinda (KRUS) pada tahun 2010 hingga 2014 setiap bulan nya menunjukan
jumlah yang cukup baik.

D. Data Pendapatan Hasil Penjualan


Berdasarkan laporan tahunan perkembangan pemanfaatan KRUS dari
tahun 2008 Tiket Masuk dengan harga Rp.5000 .-/orang. Mulai Agustus 2013
hingga tahun 2015 Tiket Masuk menjadi Rp. 10.000,-/orang, seiring dengan
meningkatnya pengunjung dan wisatawan. Perkembangan tersebut dapat dilihat
Pada tabel berikut:
Tabel 3. Pendapatan Kebun Raya Unmul Samarinda Berdasarkan Penjualan
Tiket Masuk Tahun 2011 - 2014 :
Bulan/
Tahun
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah

2010

2011

2012

2013

2014

126.600 139.025.000 131.670.000


126.870.000
248.580.000
43.805.000 35.395.000
38.765.000
35.865.000
51.970.000
41.675.000
32.400
43.450
57.700
78.850.000
38.030.000 38.465.000
46.220.000
34.020.000
48.520.000
50.490.000 60.745.000
50.165.000
40.110.000
68.210.000
50.250 86.190.000
73.585.000
55.790.000
76.350.000
42.140.000 58.340.000
48.115.000
16.510.000
327.910.000
13.655.000 23.670.000 242.405.000
502.520.000
149.670.000
193.340.000
156 550
44.555.000
55.170.000
45.430.000
35.090.000 36.065.000
73.595.000
89.180.000
87.960.000
45.065.000 58.080.000
36.730.000
72.990.000
40.840.000
39.120.000 44.570.000
56.615.000
114.820.000
71.220.000
542.586.850 596.232.400 840.420.043 1.143.902.700 1.295.510.000

Sumber : UPT.Kebun Raya Unmul Samarinda tiket masuk 2015


BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis
Dari hasil penelitian yang penulis kemukakan, maka akan di analisis dan
dibahas persoalan yang berhubungan dengan ramalan penjualan pada UPT. Kebun
Raya Unmul Samarinda (KRUS) berdasarkan dari data penjualan aktual tahun
2010 sampai dengan tahun 2014 . Adapun penjualan tiket masuk pada UPT.Kebun
Raya Unmul Samarinda (KRUS) tahun 2010 sampai dengan 2014 adalah sebagai
berikut:
Tabel

4 . Peramalan Penjualan Tiket Masuk pada UPT.Kebun Raya


Unmul Samarinda (KRUS)

Tahun (n)
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah

Penjualan (Y)
542.586.850
596.232.400
840.420.043
1.143.902.700
1.295.510.000
4.418.651.993

Sumber : Dari data yang diolah


Rumus :
Y
a

= a + bX
=

Y
n
4.418 .651.993
5

= 883.730.398
b

=XXY
=

2.053 .516 .600


10

X
-2
-1
0
1
2
0

XY
-1.085.173.700
-596.232.400
0
1.143.902.700
2.591.020.000
2.053.516.600

X2
4
1
0
1
4
10

= 205.351.660
Maka ramalan penjualan tiket masuk pada UPT. Kebun Raya Unmul
Samarinda (KRUS) tahun 2010 sampai dengan 2014 adalah :
Y 2010 = a + bX
= 883.730.398 + (205.351.660 x-2)
= 883.730.398 + 410.703.320)
= 473.027.078
Y 2011 =a + bX
= 883.730.398 + (205.351.660 x-l )
= 883.730.398 +/205.351.660
= 678.378.738
Y 2012 = a + bX
= 883.730.398 + (205.351.660 x 0 )
= 883.730.398 + 0
= 883.730.398
Y 2013 = a + bX
= 883.730.398 + (205.351.660 x 1 )
= 883.730.398 + 205.351.660
= 1.089.082.058
Y 2014 = a + bX
= 883.730.398 +(205.351.660 x2)
= 883.730.398 +410.703.320
= 1.294.433.718

Ramalan itu selalu untuk kedepan maka dari data di atas dapat
meramalkan penjualan pada tahun 2015 yaitu sebagai berikut:
Y 2015 = a + bX
= 883.730.398 +(205.351.660x3)
= 883.730.398 + 616.054.980
= 1.499.785.378

B. Pembahasan
Dari data analisis di atass, dapat diketahui apakah ramalan pada tahun
2014 dan tahun 2015 naik atau turun dari data penjualan sebenarnya (aktual) pada
tahun 2010 sampai dengan tahun 2015.
Setelah diadakan analisis dengan metode least square ( metode kuadrat
terkecil ), maka ramalan penjualan tiket masuk pada UPT. Kebun Raya Unmul
Samarinda (KRUS) adalah sebagai berikut:
1. Ramalan penjualan tahun 2014 sebesar Rp. 1.294.453/718 dan penjualan
tahun 2013 sebesar Rp 1.143,902.700 sehingga pada tahun 2014 terjadi
kenaikan sebesar Rp.150.530.478 (1.294.433.718 - 1.143.902.700) atau
12.02% dari penjualan tahun 2013.
2. Ramalan penjualan tahun 2015 sebesar Rp. 1.499.785.378 dan ramalan
penjualan tahun 2014 sebesar Rp. 1.294.433.718 sehingga pada tahun
2015 naik Rp. 205.351.660 (1.294.433.718 - 1.499.785.378), senilai
kenaikan X pada rumus penjualan Y = a + bX. Maka kenaikan ramalan
penjualan.

3. Dari ramalan pnjualan tahun 2014 dan tahun 2015 diatas terdapat adanya
Kenaikan penjualan dari thun sebelumya ke tahun sesudahnya, maka
hipotesisi yang dikemukakan terbukti kebenaranya.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta analisis dan pembahasan yang
dikemukakan sebelumnya maka penulis memberikan kesimpulan pada tahun 2015
UPT.Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) mengalami kenaikan7 penjualan
tiket dari tahun sebelumnya.dengan adanya kenaikan penjualan, maka UPT.Kebun
Raya Unmul Samarinda (KRUS) mendapatkan profit yang dapat digunakan untuk
perbaikan,menambah fasilitas khusus nya di arena permainan dan pembiayaan
lainnya guna menambah daya tarik bagi para wisatawan.
Kenaikan atas penjualan tiket masuk dapat dijadikan pedoman bagi
pengelola Kebun Raya Unmul Samarinda dalam mengambil kebijakan dan
strategi yang tepat agar semakin meningkat ditahun - tahun berikutnya.

B. Saran
Memperhatikan pada hasil analisis dan pembahasan maka penulis
memcoba memberikan saran saran untuk meningkatkan pengunjung atau
wisatawan yang berpengaruh pada penjualan tiket masuk UPT. Kebun Raya
Unmul Samarinda (KRUS) sebagai berikut :
1. Mendukung ramalan penjualan yang dikemukakan diatas, maka perlu
meningkatkan

kegiatan

pemasaran

dengari

mempertahankan

dan

meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan dengan semaksimal mungkin


dalam melayani pengunjung dan wisatawan.

2. Diperlukannya iklan dan promosi melalui media cetak dan media elektronik,
tentang keberadaan Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) yang merupakan
kawasan Pendidikan dan Penelitian serta tempat Rekreasi Masyarakat.
3. Perlunya ditambah sarana dan fasilitas - fasilitas yans menunjang agar para
pengunjung tidak jenuh khususnya di wahana permainan.

Daftar Pustaka

A.

Anda mungkin juga menyukai