46 91 1 SM
46 91 1 SM
ISSN 0854-2172
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil pengalaman guru IPA di SD Negeri Suniarsih Kecamatan Bojong
Kabupaten Tegal, bahwa pembelajaran IPA masih menekankan pada konsep-konsep yang terdapat
di dalam buku, dan juga belum memanfaatkan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran
secara maksimal. Mengajak siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan jarang dilakukan.
Guru IPA sebagian masih mempertahankan urutan-urutan dalam buku tanpa memperdulikan
kesesuaian dengan lingkungan belajar siswa. Hal ini membuat pembelajaran tidak efektif, karena
siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan. Maka pengajaran semacam ini
cenderung menyebabkan kebosanan kepada siswa.
Dari studi awal pengalaman ulangan harian menunjukkan bahwa pada semester ke II
Tahun Pelajaran 2010 / 2011 hasil ulangan Ilmu Pengetahuan Alam tentang Penggolongan Daun
masih rendah, yaitu 30,77% tingkat ketuntasannya dari 39 siswa kelas III SD Negeri Suniarsih
Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal perolehan nilai Ilmu Pengetahuan Alam hanya 12 siswa yang
mendapat nilai di atas 70. Ternyata ini kurang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.
Pada pembelajaran IPA kelas III (lima) semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 di SD Negeri
Suniarsih, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal dengan materi pokok penggolongan daun, hasil
yang dicapai pada pembelajaran tersebut masih rendah atau masih jauh dari harapan. Dari 39
siswa, yang sudah mencapai KKM hanya 12 siswa atau 30,77%, sedangkan 27 siswa atau 69,23%
belum mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 70. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh 61,32,
sehingga tingkat daya serapnya 61%.
Rumusan masalah yang akan dilakukan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah : 1) Apakah
penggunaan metode pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan pemahaman dan
penguasaan materi dalam pembelajaran penggolongan daun?; 2) Apakah penggunaan metode
pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Suniarsih Bojong Tegal Kelas III
Semester 1 Tahun Pelajaran 2010/2011. Waktu penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu
siklus I dan siklus II. Subjek yang menjadi sasaran dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
kemampuan siswa dalam memahami materi penggolongan daun dengan menggunakan metode
pembelajaran penemuan terbimbing. Subyek penelitian adalah siswa kelas III Tahun Pelajaran
2010/2011 semester satu yang berjumlah 39 siswa yang terdiri laki-laki 22 dan perempuan 17.
Pertama, peneliti mengajar di kelas tersebut sehingga lebih mengetahui kondisi kelas
atau konteks siswa. Dengan demikian diharapkan dapat membantu kelancaran penulis dalam
memperoleh data yang diperlukan dan mengadakan perbaikan.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut pertama data
kuantitatif data yang berupa angka, gambar atau gra k yang peneliti peroleh dari nilai hasil
belajar siswa kelas III SD Negeri Suniarsih Bojong Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011 pada kondisi
awal, data hasil siklus I dan data hasil siklus II. Kedua data kualitatif adalah data yang berupa
laporan tertulis, catatan, laporan pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi dan pengamatan
yang menggambarkan proses kegiatan belajar mengajar.
Prosedur penelitian prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua
siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti
yang telah direncanakan dalam faktor-faktor yang diselidiki. Untuk mengetahui permasalahan
efektivitas pembelajaran ilmu pengetahuan alam di SD Negeri Suniarsih Bojong Tegal dilakukan
observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru selain itu diadakan diskusi
antara guru sebagai peneliti dengan para pengamat / teman sejawat sebagai kolaborator dalam
penelitian ini. Melalui langkah-langkah tersebut akan diapat ditentukan bersama-sama antara
guru dan pengamat untuk menetapkan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan
efektivitas pembelajaran ilmu pengetahuan alam.
PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN DAUN DENGAN
METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING
Sri Wahyuningsih
285
Berdasarkan hasil diskusi dengan para kolabulator, maka langkah yang paling tepat untuk
meningkatkan pembelajaran adalah dengan meningkatkan motivasi, aktivitas dan peran serta
siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, maka tindakan
yang paling tepat adalah dengan mengembangkan keterampilan intelektual siswa.
Dengan berpedoman pada re eksi awal tersebut, maka prosedur pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4)
re eksi dalam setiap siklus.
Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini dijabarban dalam uraian berikut ini. Pertama
tahap perencanaan pada tahap perencanaan ini kegiatannya meliputi peneliti dan pengamat
menetapkan alternatif peningkatan efektivitas pembelajaran ilmu pengetahuan alam, peneliti
bersama-sama kolaborator membuat perencanaan pengajaran yang mengembangkan keterampilan
intelektual, mendiskusikan tentang pembelajaran ilmu pengetahuan alam yang mengembangkan
keterampilan intelektual siswa, menginventarisir media pembelajaran, membuat lembar
observasi, mendesain alat evaluasi. Kedua tahap pelaksanaan tindakan pada tahap pelaksanaan
tindakan ini kegiatannya adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah
direncanakan. Ketiga tahap observasi pada tahap observasi ini kegiatan yang dilaksanakan yaitu
mengobservasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dipersiapkan. Keempat tahap re eksi pada tahap re eksi ini kegiatannya yaitu meliputi
analisis data yang diperoleh melalui observasi pengamatan. Berdasarkan hasil observasi tersebut,
guru dapat mere eksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
286
Dinamika
Vol. 3. No. 1. (2012)
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana diuraikan dapat disimpulkan
bahwa : 1) Pelaksanaan perbaikan berjalan cukup baik, dengan nilai 3,64 (dalam skala 1 5) pada
siklus I, meningkat menjadi nilai 3,82 (dalam skala 1 5) pada siklus II; 2) Penerapan metode
pembelajaran penemuan terbimbing cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam
belajar. Hal ini ditunjukkan dari hasil daya serap siswa SD Negeri Suniarsih Kecamatan Bojong
Kabupaten Tegal dalam mengikuti pembelajaran IPA, yakni adanya peningkatan daya serap pada
setiap proses pembelajaran dari 30,77% pada prasiklus menjadi 69,23% pada siklus I, kemudian
naik lagi menjadi 89,74% pada siklus II.
DAFTAR PUSTAKA
Deni Setiawan, M.Ed., Drs. (2008). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
Kukuh Santosa, Drs. (2008). Materi dan Alat Peraga dalam Pembelajaran IPA. Makalah Dipresentaasikan
pada Bintek Guru IPA Sekolah Dasar se-Jawa Tengah, 13-19 April.
Wardani IGAK, Wihardi K dan Nasution N. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.
Suciati, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka .
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Wahyuningsih Sri. 2011. Peningkatan Proses Dan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Daun Dengan
Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Suniarsih, (Laporan
Penelitian): Tegal.
PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN DAUN DENGAN
METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING
Sri Wahyuningsih
287