Strutur akar
Struktur luar
Struktur luar akar tersusun atas rambut akar dan tudung akar
(kaliptra).
1. Rambut akar
2. Kaliptra
Rambut akar
Rambut akar menyerap mineral dan air dari dalam tanah kurang
lebih 95%. Hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa akar dapat
membuat rambut akar sebanyak 100 juta/hari.
Struktur dalam
Epidermis
Korteks
Endodermis
DICOTYL
Xilem dan floem berkumpul dalam satu berkas yang disebut berkas
pembuluh.
MONOCOTYL
Fungsi Akar
1. Menyerap air dan garam mineral
Melalui bulu bulu akarnya, akar dapat menyerap air dan garam
mineral yang terlarut di dalam tanah secara Osmosis.
4. Mebantu pernapasan
BATANG
Struktur Batang
Struktur Luar
Struktur Dalam
1. Epidermis
Epidermis berfungsi sebagai lapisan pelindung untuk melindungi lapisan lapisan yang
berada di dalamnya.
2. Korteks
3. Endodermis
4. Silinder Pusat
Xylem consist of tubes of thick walls with not smooth walls, but
spiraled to form ring or spiral. Xylem has function to transport water
and minera salt that solve in root to the leaves.
Fungsi Batang
DAUN
Struktur daun
Struktur luar
Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu daun pada satu
tangkainya, sedangkan daun majemuk adalah daun yang memiliki
beberapa (lebih dri satu) daun pada satu tangkainya
Fungsi Daun
1. Tempat Fotosintesis
2. Tempat Pertukaran Gas
PROSES PENGANGKUTAN AIR DAN MINERAL YANG TERLARUT PADA
TUMBUHAN
Ada tiga faktor yang menyebabkan air dan mineral yang terlarut dapat
naik dari akar ke daun, yaitu.
1. Tekanan Akar
Pada saat rambut rambut akar menyerap air , cairan sel rambut
akar menjadi lebih encer dari cairan sel sel yang terletak di
sebelah dalam akar. Karena sel bagian dalam lebih pekat, maka sel
bagian dalam akan menyerap air dari rambut akar dan dengan cara
ini maka air akan bergerak dari sel ke sel sampai di pembuluh kayu
(xilem) batang. Pergerakan air secara osmosis dari sel ke sel
menimbulkan suatu tekanan yang disebut tekanan akar.
Daya Kapilaritas
Cara kerja daya kapilaritas ini sama seperti sumbu kompor yang
direndam dalam minyak tanah. Meskipun hanya bagian bawah
sumbu yng terendam oleh minyak, tetapi bagian atas sumbu
menjadi bash karena minyak merembes di bgian bawah ke bagian
atas.
Air pada xilem batng digantii oleh air dari xilem akar sehingga
keseluruhan dari proses ini menimbulkan aliran air secara terus
menerus dari akar sampai ke daun. Proses transpirasi ini
menimbulkan tenaga. Tenaga yang ditimbulkan dari proses
transpirasi disebut daya isap daun.
Reaksi Fotosintesis
Struktur Bunga
1. Sepal ( Calyx ) / Kelopak Bunga
Petal is located inside Sepal. The size of petal is usually larger than
its sepal and has various colour.
4. Pistillum / Putik
Fungsi Bunga
BUAH
Buah berkembang dari putik, yaitu bagian bakal buahnya jika terjadi
pembuahan. Pembuahan yaitu proses meleburnya sel telur dengan
sperma didalam putik.
Buah sejati adalah buah yang dibentuk oleh seluruh jarinan pada
bakal buah. Buah sejati ditemukan pada buah papaya, durian,
mangga, tomat, dan sebagainya.
2. Buah semu
Buah semu adalah buah yang dibentuk bukan hanya dari bakal buah
saja, tetapi juga berasal dari bagian - bagian bunga yang lainnya.
The Example of false fruits is Mede guava its fruit comes from
enlarging flower stalk.
Contoh dari buah semu adalah Jambu mede, buahnya berasal dari
tangkai bunga yang membesar.
Struktur buah
Kulit buah pada buah yang belum masak bereda dengan yang sudah
masak.
Pada buah yang belum masak, jaringan kulit buahnya bersatu, sedangkan pada buah
yang sudah masak,
BIJI
b. Gerak Esionom
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar sebagai
tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar
merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.
Coba amati sistem perakaran tumbuhan monokotil (misalnya rumput-rumputan) dan
tumbuhan dikotil (misalnya tanaman cabe). Akar tumbuhan monokotil tersusun dalam sistem
akar serabut, sedangkan akar tumbuhan dikotil tersusun dalam sistem akar tunggang.
Struktur Akar
Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan
tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis,
korteks, endodermis, dan silinder pusat.
1.1
Ukuran panjang akar tergantung pada jenis tumbuhan. Misalnya tumbuhan apel memiliki
akar yang panjang. Selain itu panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal
yang mempengaruhi panjang akar misalnya porositas tanah, tersedianya air dan mineral
dalam tanah, serta kelembapan tanah. Misalnya, tumbuhan yang hidup di gurun memiliki
akar yang panjang.
Morfologi akar tersusun atas batang akar, ujung akar, tudung akar, dan rambut akar.
Morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan
tudung akar.
Ujung akar merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar terdiri dari jaringan meristem yang
sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra). Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada
waktu menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian luar tudung akar
mengandung lendir.
Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel
epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan
mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek.
Bila akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan
terbentuk rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur
dan mati.
1.2 Anatomi (struktur dalam) akar.
Bila akar tumbuhan dikotil maupun monokotil disayat melintang, kemudian diamati di bawah
mikroskop akan tampak bagian-bagian dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks,
endodermis, dan stele (silinder pusat).
Epidermis akar (kulit luar). Epidermis akar merupakan lapisan luar akar. Epidermis akar
terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis dan mudah dilalui oleh
air. Sel-sel epidermis akan bermodifikasi membentuk rambut-rambut akar.
Korteks akar (kulit pertama). Korteks akar terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding
tipis. Di dalam korteks akar terdapat ruang-ruang antarsel. Ruang antarsel berperan dalam
pertukaran gas. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Endodermis akar. Endodermis akar terdiri dari selapis sel yang tebal. Bentuk dan sususan
sel-sel endodermis berbeda dengan bentuk dan susunan sel-sel di sekitarnya. Oleh karena itu,
batas korteks dengan endodermis terlihat jelas jika diamati di bawah mikroskop. Endodermis
berperan sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
Stele akar (silinder pusat). Stele pada akar tersusun atas perisikel (perikambium), xilem
(pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel merupakan lapisan terluar dari
silinder pusat yang terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel. Perisikel berfungsi dalam
pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Sedangkan xilem dan floem yang
merupakan berkas pembuluh angkat terletak di sebelah dalam perisikel. Pada akar tumbuhan
monokotil terdapat empulur, sedangkan pada akar tumbuhan dikotil tidak terdapat empulur.
2.
Fungsi Akar
Meskipun tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran yang
berbeda, tetapi fungsi akar pada tumbuhan tersebut sama. Akar merupakan organ pada
tumbuhan yang berfungsi sebagai berikut :
3.
Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.
Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai alat bernapas, misalnya pada
tumbuhan bakau.
Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Misalnya, wortel memiliki
akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada
tanaman sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang selanjutnya tumbuh
menjadi individu baru.
Air dan mineral dari tanah masuk ke tumbuhan melalui ujung akar dan rambut-rambut akar.
Adanya rambut-rambut akar menyebabkan daerah penyerapan air dan mineral menjadi luas.
Air dan mineral yang diserap oleh rambut-rambut akar akan menuju ke pumbuluh kayu
(xilem). Pengangkutan air dan mineral yang larut tersebut mengalir dari sel ke sel dengan
arah horizontal, yaitu dari sel epidermis menuju ke korteks dan endodermis sampai akhirnya
ke pembuluh kayu.
Tumbuhan yang hidup di hutan bakau umumnya memiliki akar khusus untuk bernapas, yaitu
akar napas. Akar napas tumbuh tegak pada pangkal batang tumbuhan bakau.
Akar napas memiliki banyak celah sebagai tempat masuknya udara. Pada umumnya tanah di
hutan bakau berlumpur dengan kandungan oksigen yang rendah. Oleh karena itu, akar napas
yang dimiliki oleh tumbuhan yang hidup di hutan bakau berguna untuk beradaptasi terhadap
kandungan oksigen yang rendah. Tumbuhan di hutan bakau yang memiliki akar napas
misalnya Avicennia (api-api), Sonneratia (pidada), dan Bruguiera (tanjang).
Beberapa jenis tumbuhan bakau juga memiliki akar gantung. Akar gantung tumbuh dari
bagian batang di atas tanah dan tumbuh ke arah tanah. Pada saat masih menggantung, akar
gantung berfungsi untuk bernapas (menyerap udara). Setelah mencapai tanah, bagian akar
yang masuk ke dalam tanah berfungsi seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan mineral.
Seperti organ-organ tumbuhan yang lain, yaitu daun dan batang, akar yang ada di dalam
tanah ternyata juga melakukan pernasapan. Pernapasan pada akar terutama terjadi pada akar
yang masih muda. Untuk pernapasan dibutuhkan oksigen dan akan dihasilkan energi.
Selanjutnya energi ini digunakan akar untuk menyerap air dan mineral.