Anda di halaman 1dari 18

AKAR

Akar merupakan bagian dari tumbuhan yang umumnya terdapat di


bawah tanah dan merupakan kelanjutan dari sumbu tanaman.

Strutur akar

Struktur akar tersusun atas struktur luar (morfologi)dan struktur


dalam (anatomi).

Struktur luar

Struktur luar akar tersusun atas rambut akar dan tudung akar
(kaliptra).

1. Rambut akar
2. Kaliptra
Rambut akar

Rambut akar umumnya terbentuk didekat ujung akar dan berumur


pendek, serta merupakan perluasan permukaan dari sel-sel
epidermis akar.

Rambut akar berfungsi untuk memperluas daerah absorpsi mineral


dan air dari dalam tanah.

Rambut akar menyerap mineral dan air dari dalam tanah kurang
lebih 95%. Hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa akar dapat
membuat rambut akar sebanyak 100 juta/hari.

Tudung akar (kaliptra)

Tudung akar (kaliptra) melindungi ujung akar yang bersifat sangat


lunak dan mudah Rusak.

Bagian luar tudung akar menghasilkan cairan yang bersifat asam,


yang di dalamnya Terdapat enzim yang berfungsi untuk
menguraikan zat-zat tertentu, yang tidak mudah ditembus oleh
ujuung akar.

Dengan ezim tersebut, ujung ujung akar dapat menembus dinding


bahkan pondasi bangunan yang sangat kokoh sekalipun.

Tudung akar berfungsi untuk melindungi sel-sel akar dari kerusakan


akibat pertumbuhan akar menembus tanah.

Struktur dalam

Struktur dalam akar tersusun atas jaringan jaringan yang


membentuk empat lapisan secara beruruta dari lapisan terluar
sampai lapisan paling dalam yaitu epidermis, korteks, endodermis,
dan silinder pusat (stele).

Epidermis

Epidermis merupakan lapisan yang tersusun atas selapis sel,

Berdidinding tipis, dan bersifat semipermiabel.

Dinding epidermis akar membentuk tonjolan-tonjolan yang pada


akhirnya dapat membentuk rambut akar.

Korteks

Korteks merupakan lapisan yang tersusun atas beberapa lapis sel


berdinding tipis.

Di dalam korteks terdapat ruang ruang antarsel yang berfungsi


untuk proses pertukaran gas.

Korteks terdapat di sebelah dalam epidermis, berbentuk cincin dari


sel sel parenkima, dan berfungsi untuk cadangan makanan.

Endodermis

Endodermis merupakan selapis sel yang terletak antara korteks dan


silinder pusat.

Endodermis berfungsi untuk mengatur jalannya air dan garam


garam mineral dari korteks ke silinder pusat.

Pada sel endodermis terdapat bagian yang berbentuk seperti pita


yang disebut pita kaspari . Pita kaspari berfungsi untuk menghalangi
lewatnya cairan dari dalam tanah melalui dinding sel, sehingga
cairan mengalir melalui sitoplasma.

Silinder Pusat (stele)

Silinder pusat merupakan bagian tengah akar yang terletak di


sebelah dalam endodermis.

Silinder pusat tersusun atas perisikel dan berkas berkas pembuluh


(xilem dan floem).

Perisikel terdiri atas sel bertipe parenkima yang berada diantara


endodermis dan jaringan pembuluh yang berasal dari sel sel
prokambium.

Pada perisikel terbentuk cabang cabang akar dan di dalam periikel


akar muda terdapat jaringan xilem dan jaringan floem.

DICOTYL

Pada tumbuhan dikotil, pembuluh kayu (xylem) terletak pada bagian


kayu, sedangkan pembiluh tapis (floem) terletak pada bagia kulit
tuumbuhan.

Xilem dan floem berkumpul dalam satu berkas yang disebut berkas
pembuluh.

Antara xylem dan floem terdapat cambium yang berfungsi


membetuk floem yang baru ke arah luar dann xilem yang baru ke
arah dalam, sehingga tumbuhan dikotil dapat mengalami
pertumbuhan membesar.

MONOCOTYL

Pada tumbuhan monokotil, pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh


tapis (floem) letaknya tersebar.

Pada umumnya tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium


sehingga tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan
membesar.

AKAR MOONOCOTYL - DICOTYL

Fungsi Akar
1. Menyerap air dan garam mineral

Melalui bulu bulu akarnya, akar dapat menyerap air dan garam
mineral yang terlarut di dalam tanah secara Osmosis.

Osmosis adalah perpindahan molekul air dari konsentrasi tinggi ke


konsentrasi rendah melaui membran.

Pergerakan air dan garam garam mineral yang terlarut di dalam


air dari satu sel ke sel yang lainnya disebabkan oleh adanya daya
tekan akar yang mendorong air dan garam garam mineral naik
dari pembuluh kayu (xilem) akar ke pembuluh kayu (xilem) batang.

2. Melekatkan dan menopang tubuh

Akar berfungsi untuk melekatkan tubuh tumbuhan ke tanah


sehingga tumbuhan dapat menancap dengan kokoh di tempat
dimana suatu tumbuhan hidup.

Selain itu, akar juga berfungsi untuk menopang bagian tubuh


(organ) tumbuhan yang lainnya.

3. Sebagai penyimpan cadangan makanan

Pada tumbuhan tetentu seperti ketela pohon (singkong), wortel, dan


bunga dahlia, akar berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
cadangan makanan.

4. Mebantu pernapasan

Akar dapat berfungsi untuk membantu pernpasan, karena oksigen


dapat masuk melalui akar secara difusi. Difusi adalah proses
perpindahan molekul dari larutan yang konsentrasinya lebih tinggi
ke dalam larutan yang konsentrasinya lebih rendah.

BATANG

Batang merupakan organ tempat lintasan makanan hasil


fotosintesis yang diproduksi oleh daun. Sebagai hasil fotosintesis
tersebut dibawa ke seluruh tubuh dan sebagian lagi disimpan pada
batang sebagai cadangan makanan.

Bagian luar batang dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis


tumbuhan karena batang tumbuhan memiliki ciri ciri khusus,
seperti batang lunak berwarna hijau dan batang keras berwarna
coklat.

Struktur Batang

Struktur batang dibedakan atas strukur luar dan struktur dalam.

Struktur luar batang tumbuhan herba (tidak berkayu) dan struktur


luar batang tumbuhan berkayu.

Struktur dalam batang sama dengan akar, yaitu terdiri atas


epidermis, korteks, endodermis, dan silider pusat.

Struktur Luar

Struktur luar batang tumbuhan herba

Batang tumbuhan herba umumnya mempunyai ciri ciri : Lunak,


berwarna hijau, jaringan kayunya sedikit atau tidak ada sama sekali,
ukuran batang kecil dan berumur pendek.

Bagian luar batang adalah epidermis yang tipis. Di dalam epidermis


terdapat stomata sehingga dapat terjadi pertukaran gas oksigen
dengan karbon dioksida.\

Struktur luar batang tumbuhan berkayu

Batang tumbuhan berkayu umumnya mempunyai ciri ciri :


Berbatatang keras, tebal, berwarna coklat, dan berumur panjang.

Batang yang sudah tua, permukaannya agak kasar, dan pada


daerah tertentu terdapat lentisel.

Lentisel merupakan tonjolan tonjolan pada batang yang terbuka


dan berhubungan dengan rongga antarsel pada bagian dalam yang
berfungsi sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan.

Batang yang masih muda sama seperti pada batang herba.

Keduanya mempunyai klorofil sehingga dapat melakukan proses


fotosintesis.

Tetapi kemampuan untuk melakukan fotosintesis ini akan hilang


ketik sudah terbentuk lapisan gabus.

Struktur Dalam
1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar sehingga tidak terdapat


rongga rongga antarsel. Dinding selnya agak tebal dan bagian
luarnya dilapisi oleh kutikula.

Epidermis berfungsi sebagai lapisan pelindung untuk melindungi lapisan lapisan yang
berada di dalamnya.

2. Korteks

Korteks merupakan lapisan yang terdapat di sebelah dalam


epidermis. Selnya berbentuk bulat, berdinding sel tipis, dan
bervakuola besar. Korteks terdiri atas beberapa lapisan sel dengan
rongga rongga udara diantara sel selnya sehingga berfungsi
untuk pertukaran gas.

Pada tumbuhan tertentu, dinding sel korteks mengalami penebalan


yang berfungsi untuk menyokong atau menguatkan tubuh
tumbuhan.

3. Endodermis

Endodermis merupakan lapisan yang terletak antara korteks dan


silinder pusat. Umumnya sel sel endodermis mengandung butir
butir zat tepung. Pada batang, lapisan ini tidak begitu jelas dan
hampir bersatu dengan korteks.

4. Silinder Pusat

Silinder Pusat merupakan lapisan paling dalam. Didalamnya


terdapat xylem, phloem, dan empulur. Xilem dan floem membentuk
berkas pembuluh angkut yang terdapat di sepanjang batang,
cabang, rating, dan tulang daun.

Xylem consist of tubes of thick walls with not smooth walls, but
spiraled to form ring or spiral. Xylem has function to transport water
and minera salt that solve in root to the leaves.

Xilem terdiri atas tabung tabung yang berdinding tebal dengan


dinding yang tidak rata, tetapi berpilin membentuk cincin atau
spiral. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral
yang larut dari akar ke daun.

Fungsi Batang

Batang mempunyai fungsi utama yaitu untuk menyalurkan air dan


garam minerl dari akar menuju daun dan menyalurkan zat makanan
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan yang
lainnya.

Di samping itu, batang juga berfungsi sebagai tempat melekatnya


daun, bunga, dan biji agar mudah terkena cahaya matahari dn
mudah terjadi penyerbukan serta penyebaran buah dan biji.

DAUN

Daun merupakan salah satu organ pokok pada tumbuhan.

Daun berbentuk pipih melebar dan pada umumnya berwarna hijau


karena mengndung kloroplas di dalam sel selnya.

Daun terdapat di bagian atas tumbuhan dan melekat pda batang.

Struktur daun

Pada daun terdapat tulang daun yang merupakan kelanjutan dari


pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem) yang terdapat
dalam batang.

Struktur luar

Berdasarkan susunan daunnya, daun dibedakan menjadi daun


tunggal dan daun majemuk.

Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu daun pada satu
tangkainya, sedangkan daun majemuk adalah daun yang memiliki
beberapa (lebih dri satu) daun pada satu tangkainya

Berdasarkan bentuk pertulangan daunnya, daun dibedkan sebagai


berikut.

1. Daun bertulang menyirip, seperti pada daun mangga.


2. Daun bertulang menjari, seperti pada daun papaya
3. Daun bertulang melengkung, seperti pada daun gandum
4. Daun bertulang sejajar (lurus), seperti pada daun jagung.

Daun bertulang menyirip dan menjari pada umumnya terdapat pada


tumbuhan dikotil, sedangkan daun bertulang melengkung dan
sejajar umumnya ditemukan pada tumbuhan monokotil.

Berdasarkan bentuk tepi daunnya, daun dibedakan menjadi daun


bertepi rata, contohnya pada daun nangka, dan daun bergerigi,
contohnya pada daun mawar.

Inner Structure/ Struktur Dalam


1. Epidermis

Epidermis terdiri atas epidermis atas dan epidermis bawah.

Stomata yang hanya terdapat pada epidermis bawah umumnya


terdapat pada tumbuhan dikotil,sedangkan pada tumbuhan
monokotil umumnya stomata terdapat pada epidermis bawah.

Jaringan palisade (jaringan tiang)

Jaringan palisade terletak di bawah epidermis atas.

Jaringan spons (jaringan bunga karang)

Jaringan spons terletak di bawah jaringan palisade.Pada jaringan ini


terdapat pembuluh angkut yang berupa tulang daun.pembuluh
angkut terdiri atas pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis
(floem).

Fungsi Daun
1. Tempat Fotosintesis
2. Tempat Pertukaran Gas
PROSES PENGANGKUTAN AIR DAN MINERAL YANG TERLARUT PADA
TUMBUHAN

Pengangkutan air dan mneral yang terlarut pada tumbuhan


dilakukan oleh jaringan xilem yang terdapat di akar, batang, dan
daun.

Ada tiga faktor yang menyebabkan air dan mineral yang terlarut dapat
naik dari akar ke daun, yaitu.
1. Tekanan Akar

Tekanan akar merupakan tekanan yang berasal dari luar akar


sehingga menyebabkan air beserta zat zat terlarut didalamnya
naik ke atas. Rambut rambut akar akan mengambil air dari dalam
tanah secara osmosis karena dinding - dinding selnya bersifal
semipermiabel dan cairan selnya lebih pekat dari air tanah.

Pada saat rambut rambut akar menyerap air , cairan sel rambut
akar menjadi lebih encer dari cairan sel sel yang terletak di
sebelah dalam akar. Karena sel bagian dalam lebih pekat, maka sel
bagian dalam akan menyerap air dari rambut akar dan dengan cara
ini maka air akan bergerak dari sel ke sel sampai di pembuluh kayu
(xilem) batang. Pergerakan air secara osmosis dari sel ke sel
menimbulkan suatu tekanan yang disebut tekanan akar.

Daya Kapilaritas

Pembuluh kayu (xilem) yang terdapat di akar, batang , dan daun


saling berhubungan membentuk pembuluh kapiler , sehingga
dengan adanya sifat kapilaritas itulah, air dan garam garam
mineral yang terdapat di dalamnya dapat naik ke atas.

Cara kerja daya kapilaritas ini sama seperti sumbu kompor yang
direndam dalam minyak tanah. Meskipun hanya bagian bawah
sumbu yng terendam oleh minyak, tetapi bagian atas sumbu
menjadi bash karena minyak merembes di bgian bawah ke bagian
atas.

Naiknya air dan garam garam mineral tersebut merupakan akibat


gaya adhesi antara dinding xilem dengan molekul molekul air.
Gaya adhesi pada xilem menyebabkan air cendrung menempel dan
merambat ke atas, sehingga semakin sempit pembuluhnya,
semakin tinggi air naik.

Tekanan akar dan daya kapilaitas belum mencukupi untuk


menaikkan air dn garam mineral sampai ke daun. Daun melakukan
transpirasi (penguapn) untuk menarikk air sehingga air tersebut
sampai ke daun.

Daya isap daun

Proses transpirasi pada daun menyebabkan berkurangnya air pada


daun. Hal ini mengakibatkann air dalam saluran ikatan pembuluh
terisap naik ke dalam daun. Air yang terisap tersebut berfungsi
untuk menggantikan air yang hilang akibat proses transpirasi.

Air pada xilem batng digantii oleh air dari xilem akar sehingga
keseluruhan dari proses ini menimbulkan aliran air secara terus
menerus dari akar sampai ke daun. Proses transpirasi ini
menimbulkan tenaga. Tenaga yang ditimbulkan dari proses
transpirasi disebut daya isap daun.

Transpirasi dipengaruhi oleh berbagai factor,antara lain sebagai berikut.


1. Suhu
2. Kelembaban relatif
3. Tekanan atmosfer
4. Cahaya)
5. Persediaan air tanah)
FOTOSINTESIS
Proses Fotosintesis

Fotosintesis terjadi pada tumbuhan berdaun hijau. Tumbuhan


berdaun hijau maksudnya daunnya terkandung pigmen hijau atau
zat warna yang disebut hijau daun ( klorofil ).

Reaksi Fotosintesis

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Proses Fotosintesis

Faktor factor yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah cahaya,


klorofil, suhu, karbondioksida dan air.
1. Cahaya : Cahaya dibutuhkan pada proses fotosintesis sebagai
sumber energy.
2. Klorofil : Klorofil dibutuhkan untuk menyerap cahaya.
3. Temperature / Suhu : Suhu mempengaruhi enzim yang bekerja pada
proses fotosintesis tersebut.
4. Karbondioksida : Karbondioksida adalah merupakan bahan baku
untuk pembuatan glukosa.
5. Air : Air merupakan bahan baku dalam proses fotosintesis.
BUNGA

Struktur Bunga
1. Sepal ( Calyx ) / Kelopak Bunga

Kelopak bunga ,merupakan bagian terluaar bunga yang terdiri atas


rangkaian mofikasi daun, yang terususun dalam satu atau beberapa
lingkaran.

Kelopak bunga berfungsi untuk melindungin bagian dalam bunga.

2. Petals ( Corolla ) / Mahkota Bunga ( Korola )

Petal is located inside Sepal. The size of petal is usually larger than
its sepal and has various colour.

Mahkota bunga terletak di sebelah dalam kelopak bunga. Ukuran


mahkota bunga biasanya lebih besar dari kelopaknya dan
mempunyai warna yang beraneka ragam.

3. Stamen / Benang Sari

Benang sari merupakan organ reproduksi jantan yang terletak di


tengah tenagh nahkota bunga, letaknya bersebelahan dengan
putik dan umumnya mengelilingi putik.

4. Pistillum / Putik

Putik merupakan organ reproduksi betina yang terdapat bagian


pusat bunga.

Fungsi Bunga

Fungsi utama bunga adalah sebagai alat reproduksi generatife.

BUAH

Buah bukan merupkn orgn pokok pada tumbuhan. Tidak semua


tumbuhan mempunyai buah. Umumnya buah berkembang dari alat
kelamin (putik) pada tumbuhan biji.

Jenis jenis buah

Buah berkembang dari putik, yaitu bagian bakal buahnya jika terjadi
pembuahan. Pembuahan yaitu proses meleburnya sel telur dengan
sperma didalam putik.

Berdasarkan pembentukannya, buah dibagi menjdi dua macam, yaitu


buah sejati dan buah semu.
1.Buah sejati

Buah sejati adalah buah yang dibentuk oleh seluruh jarinan pada
bakal buah. Buah sejati ditemukan pada buah papaya, durian,
mangga, tomat, dan sebagainya.

2. Buah semu

Buah semu adalah buah yang dibentuk bukan hanya dari bakal buah
saja, tetapi juga berasal dari bagian - bagian bunga yang lainnya.

The Example of false fruits is Mede guava its fruit comes from
enlarging flower stalk.

Contoh dari buah semu adalah Jambu mede, buahnya berasal dari
tangkai bunga yang membesar.

Struktur buah

Buah tersusun atas biji, daging, dan kulit buah.

Kulit buah pada buah yang belum masak bereda dengan yang sudah
masak.

Pada buah yang belum masak, jaringan kulit buahnya bersatu, sedangkan pada buah
yang sudah masak,

kulit buah dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu.


1. Epicarpium Lapisan luar (Epikarp) yang keras
2. Mesocarpiun Lapisan tengah (mesokarp) yang tebal dan berdaging
atau berserabut.
3. Endocarpium Lapisan dalam (endokarp), berupa selaput tipis atau
lapisan sel yang keras.
Fungsi buah

Buah yang di dalamnya terdapat biji berfungsi sebagai embrio


tumbuhan.

BIJI

Biji terbentuk dari hasil pembuahan yang terjadi di dalam bakal


buah. Bakal buah dibedakan menjadi dua, yaitu bakal biji yang
terbungkus oleh daun buah seperti biji mangga, rambutan, salak,
dan bakal biji yang tidak terbungkus oleh daun buah seperti pada
biji pakis haji.

Biji dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu


1. kulit biiji
2. endosperma
3. embrio (calon tumbuhan baru)
GERAK PADA TUMBUHAN
a. Gerakan Autonom (Endonom)

Gerak autonom atau endonom adalah gerak yang belum diketahui


penyebabnya secara pasti, namun dierkirakan gerak ini
disebabakan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tubuh
tumbuhan itu sendiri. Dengan kata lan gerak autonom adalah gerak
yang tidak disebabkan oleh rangsangan dari luar. Contohnya gerak
mengalirnya sitoplasma dalam sel.

b. Gerak Esionom

Gerakan esinom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh


rangsangan dari luar misalnya cahaya, gaya gravitasi bumi, air,
sentuhan, dan zat kimia. Contohnya membuka dan menutupnya
daun putri malu.

Jika ingin diterjemahkan ke bahasa inggris silahkan KLIK ini


Read more: http://masihtertulis.blogspot.com/2011/06/organ-tanaman.html#ixzz2Wlo6GCBn

Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar sebagai
tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar
merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.
Coba amati sistem perakaran tumbuhan monokotil (misalnya rumput-rumputan) dan
tumbuhan dikotil (misalnya tanaman cabe). Akar tumbuhan monokotil tersusun dalam sistem
akar serabut, sedangkan akar tumbuhan dikotil tersusun dalam sistem akar tunggang.

(a) Akar tumbuhan monokotil (serabut)


1.

(b) Akar tumbuhan dikotil (tunggang)

Struktur Akar

Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan
tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis,
korteks, endodermis, dan silinder pusat.
1.1

Morfologi (struktur luar) akar.

Ukuran panjang akar tergantung pada jenis tumbuhan. Misalnya tumbuhan apel memiliki
akar yang panjang. Selain itu panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal
yang mempengaruhi panjang akar misalnya porositas tanah, tersedianya air dan mineral

dalam tanah, serta kelembapan tanah. Misalnya, tumbuhan yang hidup di gurun memiliki
akar yang panjang.
Morfologi akar tersusun atas batang akar, ujung akar, tudung akar, dan rambut akar.

Morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan
tudung akar.
Ujung akar merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar terdiri dari jaringan meristem yang
sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra). Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada
waktu menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian luar tudung akar
mengandung lendir.
Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel
epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan
mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek.
Bila akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan
terbentuk rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur
dan mati.
1.2 Anatomi (struktur dalam) akar.
Bila akar tumbuhan dikotil maupun monokotil disayat melintang, kemudian diamati di bawah
mikroskop akan tampak bagian-bagian dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks,
endodermis, dan stele (silinder pusat).
Epidermis akar (kulit luar). Epidermis akar merupakan lapisan luar akar. Epidermis akar
terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis dan mudah dilalui oleh
air. Sel-sel epidermis akan bermodifikasi membentuk rambut-rambut akar.

Korteks akar (kulit pertama). Korteks akar terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding
tipis. Di dalam korteks akar terdapat ruang-ruang antarsel. Ruang antarsel berperan dalam
pertukaran gas. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Endodermis akar. Endodermis akar terdiri dari selapis sel yang tebal. Bentuk dan sususan
sel-sel endodermis berbeda dengan bentuk dan susunan sel-sel di sekitarnya. Oleh karena itu,
batas korteks dengan endodermis terlihat jelas jika diamati di bawah mikroskop. Endodermis
berperan sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
Stele akar (silinder pusat). Stele pada akar tersusun atas perisikel (perikambium), xilem
(pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel merupakan lapisan terluar dari
silinder pusat yang terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel. Perisikel berfungsi dalam
pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Sedangkan xilem dan floem yang
merupakan berkas pembuluh angkat terletak di sebelah dalam perisikel. Pada akar tumbuhan
monokotil terdapat empulur, sedangkan pada akar tumbuhan dikotil tidak terdapat empulur.
2.

Fungsi Akar

Meskipun tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran yang
berbeda, tetapi fungsi akar pada tumbuhan tersebut sama. Akar merupakan organ pada
tumbuhan yang berfungsi sebagai berikut :

3.

Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.

Untuk menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.

Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai alat bernapas, misalnya pada
tumbuhan bakau.

Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Misalnya, wortel memiliki
akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada
tanaman sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang selanjutnya tumbuh
menjadi individu baru.

Proses Penyerapan Air dan Mineral serta Pengangkutannya

Air dan mineral dari tanah masuk ke tumbuhan melalui ujung akar dan rambut-rambut akar.
Adanya rambut-rambut akar menyebabkan daerah penyerapan air dan mineral menjadi luas.
Air dan mineral yang diserap oleh rambut-rambut akar akan menuju ke pumbuluh kayu
(xilem). Pengangkutan air dan mineral yang larut tersebut mengalir dari sel ke sel dengan
arah horizontal, yaitu dari sel epidermis menuju ke korteks dan endodermis sampai akhirnya
ke pembuluh kayu.

Proses penyerapan air dan mineral serta pengangkutannya.


Air dan mineral dapat mengalir karena adanya perbedaan kepekatan (konsentrasi) cairan di
antara sel-sel yang dilaluinya. Aliran air dan mineral dari rambut akar, epidermis, korteks,
endodermis, hingga pembuluh kayu terjadi di luar berkas pembuluh, sehingga disebut
pengangkutan ekstravaskuler. Air dan mineral setelah sampai di pembuluh kayu akar,
selanjutnya akan diangkut ke daun sebagai bahan untuk fotosintesis. Pengangkutan air dan
mineral ke daun melalui pembuluh kayu pada batang, cabang, dan daun. Karena
pengangkutan air dan mineral ini melalui berkas pembuluh angkut, yaitu pembuluh kayu
(xilem), maka disebut pengangkutan vaskuler.
Cara penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar berlangsung
secara osmosis. Osmosis adalah pergerakan (perpindahan) zat dari larutan yang kurang pekat
(berkonsentrasi rendah) ke larutan yang lebih pekat (berkonsentrasi tinggi) melalui selaput
semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui
oleh air dan zat-zat tertentu yang larut di dalamnya. Umumnya sel-sel pada tumbuhan bersifat
semipermeabel termasuk sel-sel rambut akar. Selain itu, cairan sel pada rambut-rambut akar
lebih pekat daripada air tanah, sehingga air tanah dan mineral yang terlarut akan masuk ke
dalam sel-sel rambut-rambut akar secara osmosis.
Setelah rambut-rambut akar menyerap air tanah, cairan selnya menjadi kurang pekat bila
dibandingkan dengan cairan di dalam sel-sel korteks. Dengan demikian, secara osmosis air
dan mineral dari sel-sel rambut mengalir ke sel-sel korteks. Dengan cara yang sama, air dan
mineral akan mengalir ke endodermis dan akhirnya sampai ke pembuluh kayu akar.
Selain secara osmosis, proses penyerapan air dan mineral juga melalui proses transpor aktif.
Transpor aktif adalah sistem transpor ion-ion dan molekul-molekul melalui membran
(selaput) sel dengan menggunakan energi. Mineral dari tanah secara transpor aktif masuk ke
dalam sel tumbuhan melawan gradien konsentrasi, yaitu dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi.
Air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan tekanan pada dinding sel. Keadaan
tegang yang ditimbulkan antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air disebut
turgor. Sedangkan tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor.
4. Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan

Tumbuhan yang hidup di hutan bakau umumnya memiliki akar khusus untuk bernapas, yaitu
akar napas. Akar napas tumbuh tegak pada pangkal batang tumbuhan bakau.
Akar napas memiliki banyak celah sebagai tempat masuknya udara. Pada umumnya tanah di
hutan bakau berlumpur dengan kandungan oksigen yang rendah. Oleh karena itu, akar napas
yang dimiliki oleh tumbuhan yang hidup di hutan bakau berguna untuk beradaptasi terhadap
kandungan oksigen yang rendah. Tumbuhan di hutan bakau yang memiliki akar napas
misalnya Avicennia (api-api), Sonneratia (pidada), dan Bruguiera (tanjang).
Beberapa jenis tumbuhan bakau juga memiliki akar gantung. Akar gantung tumbuh dari
bagian batang di atas tanah dan tumbuh ke arah tanah. Pada saat masih menggantung, akar
gantung berfungsi untuk bernapas (menyerap udara). Setelah mencapai tanah, bagian akar
yang masuk ke dalam tanah berfungsi seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan mineral.
Seperti organ-organ tumbuhan yang lain, yaitu daun dan batang, akar yang ada di dalam
tanah ternyata juga melakukan pernasapan. Pernapasan pada akar terutama terjadi pada akar
yang masih muda. Untuk pernapasan dibutuhkan oksigen dan akan dihasilkan energi.
Selanjutnya energi ini digunakan akar untuk menyerap air dan mineral.

Anda mungkin juga menyukai