Anda di halaman 1dari 4
‘Nama: Muhmmad Syaiful Yudha (Anergi) Kelompok : 1 (Imunologi) Manfaat menuntut Imu dan Hadistnya Sungguh tinggi kedudulcan ilmu, menuntut ilmu, orang yang memilikd ilmu dan orang yang memberikan ilmu. Begitu juga sebalilnya, betapa ancaman bagi orang yang bermain-main dengan ilmu. Berikut Hadist yang berisi tentang ilmu, menuntut ilmu, orang yang memiliki ilmu dan orang yang memberikan ilmu serta kesalahan-kesalahan berkaitan dengan ilmu: 1. Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh, Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam edudukan terhormat dan mulia (tinggi). IImu pengetahuan adalah keindahan bagi ablinya di dunia dan di akchirat, (HR. Ar-Rebit’) 2. Wehai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik bagimu daripada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarken satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidal, itu lebih baik daripada shalat seribu raka’at. (HR, Ibnu Majah) 3. Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR Ibnu Majah) 4, Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untulc ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath- Thabrani) 5. Janganlah kelian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kelangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka ... neraka. (HR. Timidai dan Ibnu Majeh) 6. Kelebihan seorang alim (muwan) terhadap seorang ‘abid (ahi ibadah) ibarat bulan pumama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud ) 7. Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudehkan baginya jalan ke surga. (HR. Muslim) 8. Duduk bersama para ulama adalah ibadah. (HR, Ad-Dailami) 9. Apabila kamu melewati taman-tamen surga, minumlah hingga puas. Para sehabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?” ‘Nabi Saw menjawab, “Majelis-majelis taklim.” (HR. Ath-Thabrani) 10. Apabila muncul bid’ ah-bid’ ah di tengah-tengah umatku wajib atas seorang ‘alim menyebarkan ilmunya (yang benar). Kalau dia tidak melakukannya maka baginya leknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia Tidak akan diterima sodaqohnya dan kebaikan amalannya. (HR Ar-Rebii’) 11, Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu alu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengen kendali (di mulutnya) dari api neraka (HR. Abu Dawud) 12, Seorang alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhoan Allah maka dia akan ditalcuti oleh segalanya, dan jika dia bermaksud untuk menumpuk harta maka dia akan talut dari segala sesuatu. (HR, Ad-Dailami) 13, Yang akc talcuti terhadap umatku ialah pemimpin-pemimpin yang menyesatkan. (HR, Abu Dawud) 14, Yang akc taluti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama, hukum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan. (HR. Asysyihaab) 15. Celalca atas umatku dari ulama yang buruk. (HR, Al Hakim) 16, Barangsiapa dimintai fatwa sedang dia tidek mengerti maka dosanya adalah atas orang yang memberi fatwa. (HR. Ahmad) 17. Orang yang paling pedi siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihagi) 18, Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka kketahuilah bahwa dia adalah pencuri. (HR, Ad-Dailami) 19. Seorang ulama yang tanpa amalan seperti lampu membaker dirinya sendiri (Berarti amel perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya). (HR, Ad-Dailami) 20. Termasuk mengagungkan Allah ilah menghormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al Qur’an dan ahlinyaf 1], serta penguasa yang adil, (HR. Abu Dawud dan Aththusi) 21, Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim Dengan demikian orang-orang mengengkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan, (Mutafaq’alaih) 22, Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan figihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR, Ath- Thabrani) 23. Maaficanlah dosa orang yang murah hati, kekeliruan seorang ulama dan tindaken seorang penguasa yang adil. Sesungguhnya Alleh Ta'ala membimbing mereka apabila ada yang tergelincir. (HR. Bukhari) 24, Seling berlakculah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada berkchianat dalam harta (HR. Abu Na’im)

Anda mungkin juga menyukai