150-250 ml
250-350 ml
300-500 ml
500-750 ml
750-1000 ml
1. Enema cleansing, meningkatkan evakuasi feses secara lengkap dari kolon. Enema ini
bekerja dengan cara menstimulasi peristaltik melalui pemasukan sejumlah besar larutan
atau melaui iritasi lokal mukosa kolon. Ada dua jenis: high enema dan low enema . High
enema diberikan untuk membersihkan keseluruhan kolon. Cairan diberikan pada tekanan
yang tinggi dengan menaikkan wadah enema 30-45 cm atau sedikit lebih tinggi di atas
pinggul klien. Posisi klien berubah dari posisi lateral kiri ke posisi rekumben dorsal dan
kemudian ke posisi lateral kanan, agar cairan dapat turun ke usus besar. Low enema
diberikan hanya ntuk membersihkan rektum dan kolon sigmoid. Perawat memegang
kantung enema 7,5 cm atau lebih rendah dari atas pinggul klien. Enema pembersih paling
efektif jika diberikan dalam waktu 5-10 menit.
2. Enema carminative, menghilangkan distensi gas. Enema ini meningkatkan kemampuan
untuk mengeluarkan flatus. Larutan dimasukkan ke dalam rektum untuk mengeluarkan
gas dengan merenggangkan rektum dan kolon, kemudian merangsang peristaltik. Untuk
orang dewasa dimasukkan 60- 180ml.
3. Enema retensi-minyak melumasi rektum dan kolon. Feses mengabsorpsi minyak sehingga
feses menjadi lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan. Untuk meningkatkan kerja
minyak, klien mempertahankan enema selama 1-3 jam.
4.
5. Enema medikasi (enema untuk tujuan medis) mengandung obat-obatan. Contoh enema
medikasi adalah Natrium Polisitren Sulfonat (Kayexalate), digunakan untuk mengobati
klien yang memiliki kadar kalium serum tinggi. Obat ini mengandung suatu resin yang
menukar ion-ion natrium dengan ion-ion kalium didalam usus besar. Jenis enema
medikasi lain ialah larutan Neomysin, yang merupakan suatu antibiotik yang digunakan
untuk mengurangi bakteri di kolon sebelum klien menjalani bedah usus.
Cuci tangan.
Kaji status klien.
Siapkan alat dan tempatkan di dekat tempat tidur klien.
Jelaskan alasan/tujuan dan prosedur.
Pertahankan privasi klien: tutup pintu/pasang gorden, buka area rektal yang diperlukan.
Berikan posisi yang nyaman: tinggikan tempat tidur yang sesuai dan pasang pengaman
tempat tidur pada sisi yang berlawanan, atur posisi klien: miring ke kiri atau posisi Sims
9. Setelah pasien berada pada posisi miring, tangan kiri dan tangan kanan mendorong bokong ke
atas sambil memasukkan spuit perlahan-lahan hingga ke rectum, lalu pasang bengkok
10. Masukkan spuit gliserin 7-10cm untuk orang dewasa dan 5-7,5 cm untuk anak serta 2,5-3,75
cm untuk bayi
11.
3. Frekuensi enema yang terlalu sering dapat merusak reflek defekasi normal.
4. Cairan sabun yang terlalu banyak dapat mengiritasi mukosa kolon.
5. Lumasi ujung kanul rektal untuk memudahkan pemasukannya dan mengurangi iritasi
pada mukosa rektum.
h. Dokumentasi
1. Catat hasil dari kegiatan enema, meliputi tipe dan volume enema yang diberikan, warnajumlah-konsistensi fekal.
2. Catat instruksi dari dokter.
REFERENSI:
Black, J. M. & Hawks, J. H. (2005). Medical-Surgical Nursing: Clinical Management for
Positive Outcomes. 7th Ed. Philapdelphia: Elsevier Saunders.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Fundamentals of nursing: Concepts, process, and practice. 6
th. Ed. St. Louis, Ml: Elsevier Mosby.
Sherwood, L. (2003). Human physiology: From cells to systems. 3rd ed. New York: Thompson
Learning.