Makalah Air Ku
Makalah Air Ku
Disusun oleh
Arif Purnawan (0402514023)
A. LATAR BELAKANG
Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat
mempengaruhi penampakan, tekstur, cita rasa, nilai gizi bahan pangan, dan aktivitas
mikroorganisme. Air memiliki sifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada
kondisi standar. Karakterisitik hidratasi bahan pangan merupakan karakterisitk fisik yang
meliputi interaksi antara bahan pangan dengan molekul air yang terkandung di dalamnya dan
molekul air di udara sekitarnya.
Kadar air dalam bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas
kesegaran, dan daya simpan dari pangan tersebut. Oleh karena itu,
penentuan kadar air dari suatu bahan pangan sangat penting agar dalam
proses pengolahan maupun pendistribusian mendapat penanganan yang
tepat. Penentuan kadar air dalam makanan dapat dilakukan dengan
beberapa metode yaitu pengeringan (oven biasa), destilasi, metode kimia,
metode khusus (Anonim, 2003).
Kriteria ikatan air dalam aspek daya awet bahan pangan dapat
ditinjau dari kadar air, konsentrasi larutan, tekanan osmotik, kelembaban
relatif berimbang dan aktivitas air. Kandungan air dalam bahan pangan
akan berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya, dan hal ini sangat erat
hubungannya dengan daya
biasa
disebut dengan zat-zat gizi. Zat gizi tersebut telah dibuktikan bermanfaat
dalam menjaga/mengobati satu atau lebih penyakit atau meningkatkan
performa fisiologisnya (Winarno, 1990).
Kandungan air dari suatu bahan pangan perlu diketahui terutama
untuk menentukan persentase zat-zat gizi secara keseluruhan. Jumlah
kadar air yang terdapat di dalam suatu bahan pagan sangat berpengaruh
atas seluruh susunan persentase zat-zat gizi secara keseluruhan. Dengan
diketahuinya kandungan air dari suatu bahan pangan, maka dapat
diketahui berat kering dari bahan tersebut yang biasanya konstan.
Air
Air
Nama alternatif
Rumus molekul
H2O
Massa molar
18.0153 g/mol
Titik lebur
0 C (273.15 K) (32 F)
Titik didih
Kalor jenis
Daya tarik-menarik diantara kutub positif sebuah molekul air dengan kutub negatif
molekul air lainnya menyebabkan terjadinya penggabungan molekul-molekul air melalui
ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen jauh lebih lemah daripada ikatan kovalen. Ikatan hidrogen
terjadi antara atom H dengan atom O dari molekul air yang lain. Ikatan hidrogen mengikat
molekul-molekul air lain disebelahnya dan sifat inilah yang menyebabkan air dapat mengalir.
Air merupakan senyawa polar yang hanya akan melarutkan senyawa yang polar. Senyawasenyawa polar tersebut seperti garam (NaCl), vitamin (vitamin B danC), gula (monosakarida,
disakarida, oligosakarida, dan polisakarida) dan pigmen (klorofil).
B. Peran Air dalam Tubuh
Manusia dapat hidup tanpa makanan selama 20 sampai 40 hari, tetapi tanpa air
manusia akan mati dalam 4 sampai 7 hari saja. Karena 60% dari berat tubuh manusia terdiri
dari air dan sekitar 61% adalah intraselular, sisanya adalah ekstraselular. Sehingga air sangat
berperan penting bagi tubuh manusia, berikut adalah peran air bagi tubuh:
a. Media berlangsungnya serangkaian reaksi metabolisme dalam tubuh yaitu sebagai
pelarut dan katalisator (misalnya, pada Glikolisis dan Glikogenolisis)
b. Alat transport zat gizi (misalnya, darah mengandung 90%-95% air) atau sisa-sisa
c.
d.
e.
f.
g.
metabolisme
Memelihara suhu tubuh
Memelihara keseimbangan fisika dan kimia dalam intra/extracellular water
Material untuk pertumbuhan dan perbaikan
Cairan pelumas sendi
Serta peredam benturan
senyawa cita rasa seperti yang terkandung dalam teh dan kopi.
e. Mempengaruhi aktivasi enzim dalam bahan pangan
Dalam bahan pangan terdapat beberapa enzim yang hanya dapat bekerja jika ada air.
Enzim tersebut tergolong enzim hidrolase seperti enzim protease, lipase, dan amilase.
f. Medium pindah panas
Dalam proses pengolahan pangan sering dilakukan pemasakan, dalam proses pemasakan
tersebut digunakan kalor (panas). Kalor tersebut akan dihantarkan oleh air ke bagianbagian dalam bahan pangan secara merata, hal ini karena air mempunyai konduktivitas
panas yang baik.
g. Air mempengaruhi kestabilan bahan pangan selama proses penyimpanan
Hal ini karena kestabilan bahan pangan tergantung dari aktivitas mikroba pembusuk
seperti kapang, kamir dan jamur. Sedangkan aktivitas mikroba tersebut membutuhkan wa
(water activity) atau aktivitas air tertentu yang bersifat spesifik untuk tiap jenis mikroba.
h. Media Pertumbuhan Mikroba
Aktivitas air (wa) merupakan penggambaran derajat aktivitas air dalam bahan pangan,
baik kimia dan biologis. Nilai untuk wa berkisar antara 0 sampai 1 (tanpa satuan).
Aktivitas air menggambarkan jumlah air bebas yang dapat dimanfaatkan mikroba untuk
2) Air Teradsorbsi
Air
yang
terikat
lemah
atau
air
teradsorbsi
terserap
pada
activity). Jika air tipe II dihilangkan seluruhnya, kadar air bahan akan
berkisar 3-7 % dan kestabilan optimum bahan makanan akan
tercapai,
kecuali
pada
produk-produk
yang
dapat
mengalami
Buah
mentah
yang
menjadi
matang
selalu
bertambah
air
dalam
bahan
makanan
ikut
menentukan
Sebagian
besar
dari
perubahan-perubahan
bahan
makanan terjadi dalam media air yang ditambahkan atau yang berasal
dari bahan itu sendiri.
Bila badan
akan diketahui bahwa kandungan air nya rata-rata 65% atau sekitar 47
liter per orang dewasa. Setiap hari sekitar 2,5 liter harus diganti dengan
air yang baru. Diperkirakan dari sejumlah air yang harus diganti tersebut
1,5 liter berasal dari air minum dan sekitar 1,0 liter berasal dari bahan
makanan yang dikomsumsi. Dalam keadaan kesulitan bahan pangan dan
air, manusia mungkin dapat tahan hidup tanpa makanan selama lebih dari
2 bulan, tetapi tanpa minum akan meninggal dunia dalam waktu kurang
dari satu minggu.
Kadar air adalah perbedaan antara berat bahan sebelum dan
sesudah dilakukan pemanasan. Setiap bahan bila diletakkan dalam udara
terbuka kadar airnya akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban
udara disekitarnya. Kadar air ini disebut dengan kadar air seimbang.
Setiap kelembaban relatif tertentu dapat menghasilkan kadar air seimbang
tertentu pula. Dengan demikian dapat dibuat hubungan antara kadar air
seimbang dengan kelembaban relatif.
Aktivitas air dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
ERH
Wa= 100
Dengan
wa
= aktivitas air
relatif
pada
hakikatnya
dapat
menggambarkan
pula
hubungan antara kadar air dan aktivitas air. Kurva sering disebut kurva
Isoterm Sorpsi Lembab (ISL). Setiap bahan mempunyai ISL yang berbeda
dengan bahan lainnya. Pada kurva tersebut dapat diketahui bahwa kadar
air yang sama belum tentu memberikan wa yang sama tergantung macam
bahannya. Pada kadar air yang tinggi belum tentu memberikan wa yang
tinggi bila bahannya berbeda. Hal ini dikarenakan mungkin bahan yang
satu disusun oleh bahan yang dapat mengikat air sehingga air bebas
relatif menjadi lebih kecil dan akibatnya bahan jenis ini mempunyai wa
yang rendah (Wulanriky, 2011).
Kandungan air dalam bahan makanan mempengaruhi daya tahan
bahan makanan terhadap serangan mikroba yang dinyatakan wa yaitu
jumlah air bebas yang dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Berbagai mikroorganisme mempunyai wa minimum
agar dapat tumbuh dengan baik, misalnya bakteri Aw : 0,90 ; khamir Aw :
0,80-0,90 ; kapang Aw : 0,60-0,70. Untuk memperpanjang daya tahan
suatu bahan, sebagian air dalam bahan harus dihilangkan dengan
beberapa
cara
tergantung
dari
jenis
bahan.
Umumnya
dilakukan
KA (%)
KA (%)
Tomat
94
Ikan Kering
38
Semangka
93
Daging Sapi
66
Kol
92
Roti
36
Nanas / Nenas
85
Buah kering
28
Kacang Hijau
90
Susu Bubuk
Susu Sapi
88
Tepung Terigu
12
jumlah
kandungan
air
tetapi
juga
berfungsi
untuk
E.
Hal ini tergantung pada sifat bahannya. Pada umumnya penentuan kadar
air dilakukan dengan mengeringkan bahan dalam oven pada suhu 105110C selama 3 jam atau sampai didapat berat yang konstan. Selisih berat
sebelum dan sesudah pengeringan adalah banyaknya air yang diuapkan.
Untuk bahan-bahan yang tidak tahan panas, dilakukan pemanasan dalam
oven vakum dengan suhu yang lebih rendah. Seperti bahan berkadar gula
tinggi, minyak daging, kecap, dan lain-lain. kadang-kadang pengeringan
dilakukan tanpa pemanasan, bahan dimasukkan dalam eksikator dengan
H2SO4 pekat sebagai pengering, sehingga mencapai berat yang konstan.
Untuk bahan dengan kadar gula tinggi, kadar airnya dapat diukur dengan
menggunakan refraktometer disamping menentukan padatan terlarutnya
pula. Dalam hal ini, air dan gula dianggap sebagai komponen-komponen
yang mempengaruhi indeks refraksi.
Disamping
cara-cara
fisik,
ada
pula
cara-cara
kimia
untuk
Metode pengeringan
2.
Metode destilasi
3.
Metode kimiawi
4.
Metode fisis
1.
mempercepat
penguapan
air
serta
menghindari
penentuan
kadar
air
dengan
destilasi
adalah
kimia
tersebut
diembunkan
dan
ditampung
dalam
tabung
penampung. Karena berat jenis air lebih besar daripada zat kimia
tersebut
maka
air
akan
berada
dibagian
bawah
pada
tabung
3.
Metode Kimiawi
Ada beberapa cara penentuan kadar air bahan pangan secara
kimiawi antara lain:
a. Cara Titrasi Karl Fischer (1935)
Cara ini adalah dengan menitrasi sampel dengan larutan iodine
dalam metanol. Reagen lain yang digunakan dalam titrasi ini adalah
sulfur dioksida dan piridin. Metanol dan piridin digunakan untuk
melarutkan yodin dan dan sulfur dioksida agar reaksi dengan air
menjadi lebih baik. Selain itu piridin dan methanol akan mengikat asam
sulfat yang terbentuk sehingga akhir titrasi dapat lebih jelas dan tepat.
Selama masih ada air dalam bahan, iodin akan bereaksi tetapi begitu
air habis, maka iodin akan bebas. Titrasi dihentikan pada saat timbul
warna iodine bebas. Untuk memperjelas pewarnaan maka dapat
ditambahkan metilen biru dan akhir titrasi akan memberikan warna
hijau. I2 dengan metilen biru akan berubah warnanya menjadi hijau.
Cara titrasi ini telah berhasil dipakai untuk penentuan kadar air
dalam alkohol, ester-ester, senyawa lipida, lilin, pati, tepung gula,
madu, dan bahan makanan yang dikeringkan. Cara ini banyak dipakai
karena memberikan harga yang tepat dan dikerjakan cepat. Tingkat
ketelitiannya lebih kurang 0,5 mg dan dapat ditingkatkan lagi dengan
sistem elektroda yaitu dapat mencapai 0,2 mg (Sudarmadji, 2003).
b. Cara Kalsium Karbid
menangkap
gas
asetilin
dengan
larutan
tembaga
Metode Fisis
Ada beberapa cara penentuan kadar air cara secara fisis ini
antara lain:
4. Kesadahan rendah
Air sadah biasanya juga disebut air berkapur. Air seperti ini sangat mudah
dikenali, biasanya muncul bercak-bercak putih dikamar mandi. Selain itu, air
berkapur menyebabkan pakaian yang dicuci sangat sukar berbusa sehingga boros
deterjen dan sabun mandi, pakaian hasil cucian pun terlihat kusam terutama pakaian
berwarna putih.
5. Tidak mengandung bahan organik
Air yang mengandung senyawa organik biasanya akan berwarna kuning
permanen. Air seperti ini biasanya terdapat di daerah bakau dan tanah gambut yang
kaya akan kandungan senyawa organik. Berbeda dengan kuning akibat kadar besi
tinggi, air kuning permanen ini sudah berwarna kuning saat pertama keluar dari kran
sampai beberapa saat kemudian didiamkan akan tetap berwarna kuning.
Sinkope
Anoreksia, mual, muntah, haus,
Kekacauan mental
Konstipasi dan oliguria.
Suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah kering, mukosa mulut kering,
mata cekung.
c. Gangguan fungsi kognitif (kepandaian) otak
Jika kita kekurangan air putih, otak tidak bisa menjalankan fungsi
normalnya lagi, terutama fungsi kognitif yang akhirnya membuat kita menjadi
gampang lupa dan tidak konsentrasi.
d. Mengganggu fungsi ginjal
Ini karena air penting untuk mencegah batu ginjal. Dengan cukup air
maka komponen pembentuk batu ginjal menjadi lebih mudah luruh bersama buang
air kecil.
e. Berbagai gejala ringan dan berat
Kekurangan air yang dialami tubuh bisa menyebabkan gejala ringan dan
sedang seperti lelah, haus, tenggorokan kering, badan panas, sakit kepala, air
kencing pekat, denyut nadi cepat, hingga gejala berat seperti halusinasi dan
kematian.
f. Rentan terkena infeksi kandung kemih
Karena bakteri tidak bisa keluar akibat kurang minum, kita bisa
mengalami infeksi kandung kemih. Gejalanya bisa berupa suhu badan yang sedikit
meningkat, rasa nyeri terutama saat akhir buang air kecil, perasaan ingin buang air
kecil yang tidak dapat ditahan, dll.
g. Kulit jadi kusam
Ini karena kurang minum membuat aliran darah kapiler di kulit juga tidak
maksimal.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari uraian tersebut di atas dapat kami simpulkan bahwa :
1. Air mempunyai peran penting dalam kehidupan.
2. Dalam semua bahan pangan mengandung air yang bisa dibedakan
antara lain air bebas, air terikat teradsorpsi dan air terikat kuat/air
kristal
3. Makluk hidup baik tumbuhan, hewan maupun manusia tidak akan
bisa hidup tanpa adanya air.
B. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan setelah pembahasan air ini
adalah:
1. Dalam penyimpanan bahan makanan harus mengetahui perkiraan
kandungan / kadar air dalam bahan pangan tersebut
2. Untuk mencukupi kebutuhan air oleh tubuh,
disarankan
DAFTAR PUSTAKA
Estiasih, T. dan Ahmadi, K. (2009). Teknologi Pengolahan Pangan. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Purnomo, H. 1995. Aktivitas Air dan Peranannya dalam Pengawetan
Pangan. Universitas Indonesia. Jakarta. http://repository.ipb.ac.id.
Sudarmadji, S. 2003. Mikrobiologi Pangan. PAU Pangan dan Gizi UGM.
Yogyakarta.http://risnafranisa.blogspot.com/.../air-dalam-bahanpangan.
Winarno Surachmad. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung; Tarsito
Winarno, F.G. (1992). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka
Utama.http://www.goodreads.com/book/show/6044215kimia-pangan-dan-gizi.
Wulan riky. 2011. Penetapan Kadar Air dengan Metode Oven Pengering.
http://wulanrikiy.wordpress.com/Penetapan-Kadar-Air-Metode-OvenPengering-aa/.