Teknologi Budidaya Karet PDF
Teknologi Budidaya Karet PDF
Teknologi Budidaya Karet PDF
PENDAHULUAN
Tanaman karet (Hevea Brasiliensis) merupakan
tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi. Tanaman
tahunan ini dapat disadap getah karetnya pertama kali pada
umur tahun ke-5. Dari getah tanaman karet (lateks) tersebut
bisa diolah menjadi lembaran karet (sheet), bongkahan
(kotak), atau karet remah (crumb rubber) yang merupakan
bahan baku industri karet. Kayu tanaman karet, bila kebun
karetnya hendak diremajakan, juga dapat digunakan untuk
bahan bangunan, misalnya untuk membuat rumah, furniture
dan lain-lain.
Produk-produk karet tersebut umumnya diekspor.
Ekspor karet Indonesia dalam berbagai bentuk, yaitu dalam
bentuk bahan baku industri (sheet, crumb rubber, SIR) dan
produk turunannya seperti ban, komponen, dan sebagainya.
Untuk membangun kebun karet baru, dari mulai
pembukaan lahan hingga tanaman berumur 5 tahun,
diperlukan biaya sekitar Rp 20,5 juta/ha. Bila menggunakan
modal kredit dengan tingkat bunga 18% usaha perkebunan
karet masih layak. Apabila ada skim kredit yang tingkat
bunganya lebih rendah (14%), tingkat kelayakan usaha kebun
karet akan semakin tinggi.
Indonesia pernah menjadi produsen karet nomer satu
di dunia, namun saat ini posisi Indonesia tersaingi oleh dua
negara tetangga Thailand dan Malaysia.
Peningkatan produksi karet dapat dilakukan dengan
penerapan teknologi budidaya yang dianjurkan, mulai dari
pemilihan bibit, penanganan bibit, persiapan lahan,
penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen. Buku
Teknologi Agribisnis Karet ini memberikan informasi-informasi
tersebut.
BB Pengkajian
BB Pengkajian
kemungkinan
Gambar 2. Arah tunas dari entres (kiri), dan arah tunas yang bukan
dari entres (kanan)
Tabel 1 Klon anjuran komersial dari Pusat Penelitian Karet
Klon
Tahun sadap ke
1
BPM 24
BPM 107
BPM 109
IRR 104
PB 217
PB 260
PR 255
PR 261
985
256
498
1411
764
1214
1018
953
1510
1293
2669
1550
1150
1891
1266
1419
2110
2148
2064
2350
2935
2726
2153
2703
2609
2180
2434
2158
1580
2426
1663
1621
1821
2245
1838
2188
1788
2280
2017
1930
2360
2690
2051
2340
BPM 1
PB 330
RRIC 100
AVROS
2037
IRR 5
IRR 21
IRR 32
IRR 39
IRR 42
IRR 118
839
289
816
562
1174
1095
1116
986
1681
2182
1734
1487
1955
2579
2088
1786
1753
1803
2373
2267
2831
1946
2287
2293
1119
1785
1292
1293
1281
1415
1227
1533
1386
1302
1449
1630
1492
1109
963
900
1253
2671
2048
1523
1526
1467
2174
2160
1817
1869
1810
2331
1852
2072
2086
2636
10
11
12
13
14
15
LATEKS
2890 2578
1822
1703
2113
1690
1421
1986
1560
1622
2616
2010
2198
2496
2280
2416
1962
1539
3001
2050
2439
2282
2598
2560
2205
2214
2118
2110
1972
2171
1976
1990
3174
2125
2782
2316
2519
1796
2104
2121
2800
Rataan
5 thn
1480
1590
1625
1418
1609
1553
1497
1506
1698
1905
untuk
tempat
BB Pengkajian
Pengecambahan
Biji yang baru diterima harus segera dikecambahkan.
Biji dibenam pada bedengan dengan bagian muka
menghadap ke bawah dan punggungnya terlihat
dipermukaan.
Jarak antara biji 1 cm, sehingga 1 m bedengan memuat
1000 butir.
BB Pengkajian
BB Pengkajian
Gambar 6. Biji kecambah pada stadia kaki cecak (a) dan stadia
pancing (b)
Pembibitan di Lapangan
Setelah biji karet di tempat pengecambahan berkecambah
(5-15 hari), perlu dipindah ke tempat pembibitan lapangan.
Areal pembibitan lapangan diusahakan pada tempat yang
datar.
Tanah pembibitan pada areal yang gembur, mengandung
bahan organik tinggi, berpasir dan bebas dari jamur akar.
Dekat dengan sumber air untuk memudahkan penyiraman.
Pencangkulan tanah sedalam 40 cm, bisa dibuat dalam
bentuk guludan atau bedengan besar dengan tinggi 30 cm
dan harus bersih dari sisa-sisa akar, batu-batuan dan
gumpalan tanah. Semakin dalam pencangkulan, maka akar
tunggang yang terbentuk akan semakin panjang, serta
semakin halus pencangkulan akar yang terbentuk akan
semakin besar dan mulus.
Pembuatan bedengan besar dengan ukuran panjang 11-12
m dan lebar 4,5-5 m (tergantung keadaan tempat). Dalam
setiap lebar bedengan 4,5-5 m, dibuat jalan selebar 1,5 m
untuk memudahkan pemeliharaan dan pengontrolan
tanaman.
Ajir pembibitan lapangan dengan jarak 40 cm x40 cm x 50
cm, jarak 50 cm untuk memudahkan pada waktu pelaksanaan okulasi.
BB Pengkajian
BB Pengkajian
Urea
SP 36
(kg/ha) (kg/ha)
BB Pengkajian
Kebun Entres
Mata okulasi tanaman karet pada persemaian
lapangan berasal dari kebun entres yang disiapkan terlebih
dahulu sebelum persemaian lapangan.
Persyaratan pemilihan lokasi kebun entres:
1. Lahan tidak tergenang air
2. Lahan kebun entres diusahakan pada tempat yang datar
(kemiringan 0-10%)
3. Tanahnya subur, bahan organik tinggi, bebas dari hama
dan sumber penyakit
4. Dekat dengan sumber mata air untuk memudahkan
penyiraman.
5. Dekat jalan dan emplasmen
pengontrolan/ pengangkutan.
untuk
memudahkan
BB Pengkajian
Pemupukan
Tahun pertama, dosis Urea (10 gr/ph), TSP (15 gr/ph), KCl
(10 gr/ph) dan Dolomit (20 gr/ph).
Pemupukan dilakukan 4 kali setahun.
BB Pengkajian
11
Pemanenan entres
Untuk tahun pertama dilakukan dengan cara
memotong batang secara serong/miring pada ketinggian 30
cm di atas pertautan okulasi. Bekas potongan diolesi dengan
TB 192. Pada tahun pertama ini diperoleh satu buah
turus/batang entres. Pada tahun kedua, diperoleh dua buah
turus/barang entres dipotong 10 cm di atas potongan yang
dilakukan pada tahun pertama. Begitu pula untuk pemotongan-pemotongan selanjutnya sampai dengan pada tahun
kelima. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore
hari.
12
BB Pengkajian
1
2
3
4
5
Jumlah
Panjang kayu
entres/pohon
(m)
1,5
3
4,5
4,5
4,5
18
Panjang kayu
entres/ha
(m)
15.000
30.000
45.000
45.000
45.000
180.000
Jumlah mata
okulasi
150.000
300.000
450.000
450.000
450.000
1.800.000
13
BB Pengkajian
15
BB Pengkajian
tanaman
bisa
17
BB Pengkajian
maka
pertumbuhan
19
BB Pengkajian
21
Kondisi tajuk
2-3 tahun
Belum menutup
1,5-2,0 m
4-5 tahun
Mulai menutup
3 kali (Maret,
September, Juni)
1,5-2,0 m
22
Aplikasi herbisida
Lebar
piringan
karet
BB Pengkajian
Gulma sasaran
Alang-alang, Paspalum, Cynodon
Alang-alang, Paspalum
Alang-alang, Paspalum, Ottochloa
Alang-alang, Ottochloa
Alang-alang, Paspalum, Ottochloa
Lantana camara,
Melastoma,Chromolaena
Alang-alang
Ottochloa, Paspalum
Ottochloa, Paspalum, Mikania,
Borreria
Paspalum. Mikania, Borreria
Paspalum., Mikania, Borreria
Paspalum, Ottochloa,
Borreria,Melastoma Chromolaena,
Mikania.
23
BB Pengkajian
25
BB Pengkajian
Urea
(gr/phn/th)
Pupuk dasar
1
250
2
250
3
250
4
300
5
300
Jenis Pupuk
SP-36
(gr/phn/th)
125
150
250
250
250
250
KCl
(gr/phn/th)
100
200
200
250
250
Kieserit
(gr/phn/th)
50
75
100
100
100
Pembentukan Cabang
Apabila tanaman karet sampai dengan ketinggian 3 m
belum terbentuk cabang, maka perlu dilakukan perangsangan
BB Pengkajian
27
28
BB Pengkajian
BB Pengkajian
29
Lateks,
sheet, bokar
Crumb rubber
Pohon
karet
Kayu
Pipet, selang,
stetoskop, dll
Perlengkapan
kendaraan
Ban kendaraan,
pedal sepeda, dan
motor, ban, karet
kaca mobil, dll
Perlengkapan
pakaian
Sepatu, sandal
karet, dll
Perlengkapan
teknik industri
Perlengkapan
anak dan bayi
Perlengkapan
rumah tangga
Karpet, dan
perlengkapan lain
Barang lain
Kondom,
pelampung, dll
Arang, kayu
gergajian, pulp
Furniture
30
BB Pengkajian
Sadap
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Estimasi Produksi
KKK (ton/ha)
Lateks (ltr/ha)
500
2000
1150
4600
1400
5600
1600
6400
1750
7000
1850
7400
2200
8800
2300
9200
2350
9400
2300
9200
2150
8600
2100
8400
2000
8000
1900
7600
1800
7200
1650
6600
1.550
6200
1450
5800
1400
5600
31
Sadap
20
21
22
23
24
25
Estimasi Produksi
KKK (ton/ha)
Lateks (ltr/ha)
1350
5400
1200
4800
1000
4600
1150
4000
850
3400
800
3200
Biaya (Rp/ha)
400.000
7.449.888
12.664.125
20.514.013
4.347.500
3.774.500
3.349.000
2.305.750
32
BB Pengkajian
IRR (%)
B/C
26,6
34,5
1,30
19,2
31,5
1,17
11,7
27,4
1,05
IRR (%)
B/C
47,6
34,5
1,3
35,8
31,5
1,20
24,0
27,4
1,07
33
34
BB Pengkajian
SUMBER DANA:
DIPA BPTP LAMPUNG
SKPA BADAN LITBANG PERTANIAN
KEGIATAN APRESIASI GAPOKTAN PUAP TAHUN 2008
Oplah : 100 eksemplar
BB Pengkajian
35
Teknologi Budidaya
KARET
PENYUSUN
Jamhari Hadi Purwanta
Kiswanto
Slameto
PENYUNTING DAN REDAKSI PELAKSANA
Bambang Wijayanto
Achmad Subaidi
DESAIN DAN SETTING
Tri Kusnanto
ISBN: 978-979-1415-33-0
BB Pengkajian
BB Pengkajian
37
ii
DAFTAR ISI....
iii
PENDAHULUAN....
TEKNOLOGI BUDIDAYA....................................................
Pembibitan....................................................................
14
Penanaman.
15
Pemeliharaan Tanaman................................................
17
23
Pemupukan..
27
Pembentukan Cabang
27
28
30
ANALISIS USAHATANI......................................................
31
32
BAHAN BACAAN................................................................
34
38
BB Pengkajian