(Bagian I)
Sumber Rujukan
Buku:
PENDAHULUAN
Ilmu Kedokteran (I.K.)
1. IK Dasar : Anatomi, Fisiologi, Biokimia, Histologi
2. IKD Klinik : Patologi Anatomi, Patologi Klinik
3. IK Klinik Medik : Penyakit Dalam, Kesehatan Anak
Syaraf, Jiwa, Kulit
4. IK Klinik Bedah : Bedah, THT, Mata
Kebidanan & Kandungan
5. IK Kesehatan Masyarakat
Ilmu Bedah
1. Bedah Digestif
2. Bedah Urologi
3. Bedah Orthopedi
4. Bedah Tumor
5. Bedah Anak
6. Bedah Toraks & Kardiovaskuler
7. Bedah Syaraf
8. Bedah Plastik
Comb System
3. Penampilan
4. Psikologik
Bedah Plastik :
1. Rekonstruksi
2. Estetik
BP Rekonstruksi
Tujuan
:
Penyebab :
Cacat
Congenital
Trauma
Degenerasi
Normal
Infeksi
Tumor
Normal
Penampilan
BP Estetik
Tujuan
Psikologik
AESTHETIC Surgery ?
2. Rambut
3. Mata
4. Hidung
5. Alis
6. Bulu Mata
8. Dagu
9. Leher
10. Pundak
11. Payudara
13. Lengan
14. Tungkai
15. Jari
16. Kuku
Seni ?
fn
nl
lm
Konsep berbeda
Suku Bangsa / Etnik
Wilayah
Waktu ke Waktu
Globalisasi
Konsep di-dominasi Barat
Kebarat-baratan
Daya Tarik (3 Faktor Penting)
Wajah ( + Rambut )
Usia
Bentuk Tubuh ( + Payudara )
30 %
40 %
30 %
External Beauty
Internal Beauty
Jujur
Strong
Sabar
Friendly
Sexually responsive
Helpful
Operasi Estetik
Kebotakan
Tanam Rambut : Flap Punch Mikro
Blepharoplasty atas
bentuk lipatan
buka sudut
aging kendor
Blepharoplasty bawah
baggy eyes
aging tarsoplasty
SMAS
Multiplane
Rhinoplasty
Augmentasi Rhinoplasty
Reduksi Rhinoplasty
Dagu : Mentoplasty
Bibir : Cheiloplasty
Mammoplasty
Augmentasi Mammoplasty
Reduksi Mammoplasty
Abdominoplasty
Liposuction
LASER (Light Amplified by Stimulating
Emission of Radiation)
BEDAH
REKONSTRUKSI
Tujuan
Cacat
Normal
Penyebab :
Congenital : Kelainan bawaan muka (Sumbing)
Hyppospadia
Polydactily
Microtia
Syndactily
Infeksi :
Trauma :
Tumor :
Degenerasi
Noma
Elephantiasis Filaria
Trauma Muka
Luka Bakar
Hemangioma
Rekonstruksi Wide Excision wajah
A. Craniosynostosis Syndromes
Keadaan Patologik akibat fusi prematur
dari satu sutura atau lebih
Corona
Squamosa
Sagittal
Lamboid
Penyebab :
kelainan genetik
sporadik / mutasi
Crouzons Syndrome
Craniosynostosis ( >> bicoronal )
Exoorbitism o.k. cavum orbita dangkal
Midface hypoplasia ( Maloclusi Class III )
Autosomal dominant
Aperts Syndrome
Craniosynostosis ( >> bicoronal )
Exoorbitism
Midface hypoplasia ( Maloclusi Class III )
Syndactily simetris ( tangan dan kaki )
Sporadic ( Beberapa Autosomal dominant )
B. Craniofacial Clefts
Pendahuluan
Jumlah Kasus Besar
Dr. Djohansjah
Surabaya 1 : 1083 Kelahiran
Dr. Widanto
NTT 1 : 500 Kelahiran
Tiap tahun bertambah
= 1/500 x 1.66% x
200.000.000
= 6640 kasus
Sebagian besar belum
mendapat
Pasien Sumbing
0-1 mg
Labiognatopalatoschisis
Unilateral Complete
Labiognatopalatoschisis
Bilateral Complete
Rose Thomson
TennisonRandall
Le Mesurier
Milard
Palatoplasty
Hypospadia
Kelainan : 1. Penis bengkok saat ereksi
2. Muara urethra tidak di ujung
Penanganan :
1. Meluruskan penis / chordectomy / release chordae
2. Membuat saluran baru / urethroplasty
Timing Operasi :
1. Semua tahapan harus selesai sebelum usia 4 tahun
2. Jarak antar-tahapan minimal 6 bulan
Penyulit : kemungkinan terjadi fistel
Repair
Hypospadia
Terima Kasih