Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya Laporan Tutorial
Skenario D Blok 25 ini dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun laporan ini bertujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu akan penyelesaian dari
skenario yang diberikan, sekaligus sebagai tugas tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Tim Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
pembuatan laporan ini.
Tak ada gading yang tak retak. Tim Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan
laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik pembaca
akan sangat bermanfaat bagi revisi yang senantiasa akan penyusun lakukan.
Tim Penyusun
KEGIATAN TUTORIAL
Tutor
Moderator
: Anish Kumar
Sekretaris Meja
Pelaksanaan
DAFTAR ISI
Skenario .........................................................................................................................
Hipotesis ........................................................................................................................
24
24
Sintesis ...........................................................................................................................
26
1. Biostatistik .............................................................................................................
26
29
Kesimpulan ...................................................................................................................
41
42
I. SKENARIO
2. BBLR
3. Partus macet
= Hal-hal
yang
menyulitkan
persalinan normal.
III.
IDENTIFIKASI MASALAH
proses
berlangsungnya
1.
Puskesmas yang berada di wlayah Kecamatan A dipimpin oleh dr. Achmad memiliki
masalah kesehatan penting pada masyarakatnya yaitu masih tingginya Angka
Kematian Bayi, tingginya prevalensi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), masalah
kekurangan gizi pada ibu hamil dan balita, serta komplikasi dan penyulit persalinan
seperti partus macet dan pendarahan postpartum.
2.
Dr. Achmad menduga ada kaitan antara BBLR dan penyulit persalinan dengan
masalah kekurangan gizi pada ibu hamil, sehingga memutuskan mengadakan
penelitian pada populasi di kecamatan tersebut. Maka disiapkan rancangan
penelitian epidemiologis, dengan mengambil variabel penelitian Berat Badan lahir
dan status gizi ibu dengan kehamilan aterm. Dr. Achmad mengambil 100 sampel ibu
hamil aterm yang menderita kurang gizi dan 100 sampel ibu hamil yang cukup gizi.
Sampel diikuti sampai semuanya melahirkan bayi. Terdapat 80 bayi BBLR pada
kelompok ibu hamil yang kurang gizi, dan 10 bayi BBLR pada kelompok ibu hamil
yang cukup gizi.
3.
Dr. Achmad berharap menemukan hubungan antara faktor kurang gizi semasa
kehamilan dan BBLR.
IV.
ANALISIS MASALAH
1.
Puskesmas yang berada di wlayah Kecamatan A dipimpin oleh dr. Achmad memiliki
masalah kesehatan penting pada masyarakatnya yaitu masih tingginya Angka
Kematian Bayi, tingginya prevalensi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
masalah kekurangan gizi pada ibu hamil dan balita, serta komplikasi dan
penyulit persalinan seperti partus macet dan pendarahan postpartum.
1.1
Angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap
1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai
probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun (dinyatakan
dengan per seribu kelahiran hidup).
1.2
x 1000
1.3
Masalah Neonatus
Masalah utama penyebab kematian pada bayi dan balita adalah pada masa
neonatus (bayi baru lahir umur 0-28 hari). Komplikasi yang menjadi
penyebab kematian terbanyak adalah asfiksia, bayi berat lahir rendah dan
infeksi. Komplikasi ini sebetulnya dapat dicegah dan ditangani. Namun
terkendala oleh akses ke pelayanan kesehatan, kemampuan tenaga
kesehatan, keadaan sosial ekonomi, sistem rujukan yang belum berjalan
dengan baik, terlambatnya deteksi dini dan kesadaran orang tua untuk
mencari pertolongan kesehatan.
b.
Penyakit Infeksi
Masalah kedua penyebab kematian pada bayi dan terutama balita adalah
penyakit infeksi, diare dan pneumonia, gastroenteritis, dehidrasi.
Pencegahan, deteksi dini, serta penanganan yang cepat dan tepat dapat
menekan kematian yang diakibatkan penyakit ini Diare erat kaitannya
dengan perilaku hidup bersih dan sehat, ketersediaan air bersih, serta
sanitasi dasar. Pneumonia terkait erat dengan indoor and outdoor pollution
(polusi di dalam dan di luar ruangan), ventilasi, kepadatan hunian, jenis
bahan bakar yang dipakai, kebiasan merokok, status gizi, status imunisasi
dan lama pemberian ASI . Sosialisasi yang terkait dengan upaya
pencegahan dan deteksi dini serta mengurangi faktor resiko menjadi hal
penting.
c.
d.
kesinambungan
pelayanan
KIA
yang
belum
memadai,
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
Kehamilan kembar
10
Perubahan iklim
11
Atonia Uteri
Atonia uteri (relaksi otot uterus) adalah uteri tidak berkontraksi dalam 15
detik setelah di lakukan pemijatan fundus uteri (plasenta telah lahir). Hal
ini merupakan penyebab perdarahan post partum yang paling penting dan
terjadi setelah bayi lahir hingga 4 jam setelah persalinan. Atonia uteri
dapat menyebabkan perdarahan hebat dan dapat mengarah pada terjadinya
syok hipovolemik. Penyebab terjadinya atonia uteri antara lain gemeli,
makrosima, polihidramnion,umur yang terlalu muda atau terlalu tua,
multipara dengan jarak kelahiran pendek, partus lama, atau dapat juga
karena salah penanganan dalam usaha melahirkan plasenta.
2.
Retensio Plasenta
Retensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah
jam setelah kelahiran bayi. Pada beberapa kasus dapat terjadi retensio
12
4.
lahir yaitu kontraksi uterus yang kuat, keras dan mengecil. Perdarahan
terjadi langsung setelah bayi lahir. Perdarahan ini terus menerus setelah di
lakukan
masase
pemberian
utorotonika
langsung
mengeras
tapi
Inversion Uteri
Suatu keadaan dimana fundus uteri masuk kedalam kavum uteri,
dapat terjadi secara mendadak ataupun perlahan.
a.b.
Paritas (jumlah persalinan yang telah dilakukan ibu, paritas yang aman
2-3).
a.c.
a.d.
Jarak kehamilan dan bersalin yang terlalu dekat kurang dari 2 tahun.
a.e.
Hipertensi kehamilan
a.f. Malnutrisi
a.g.
Anemia
a.h.
Kelainan uterus
Dr. Achmad menduga ada kaitan antara BBLR dan penyulit persalinan dengan
masalah kekurangan gizi pada ibu hamil, sehingga memutuskan mengadakan
penelitian pada populasi di kecamatan tersebut. Maka disiapkan rancangan
penelitian epidemiologis, dengan mengambil variabel penelitian Berat Badan
lahir dan status gizi ibu dengan kehamilan aterm. Dr. Achmad mengambil 100
sampel ibu hamil aterm yang menderita kurang gizi dan 100 sampel ibu hamil yang
cukup gizi. Sampel diikuti sampai semuanya melahirkan bayi. Terdapat 80 bayi
BBLR pada kelompok ibu hamil yang kurang gizi, dan 10 bayi BBLR pada
kelompok ibu hamil yang cukup gizi.
2.1
16
2.2
2.4
Faktor resiko +
Efek +
Faktor resiko
Efek -
Efek +
17
Kasus
(kelompok
dengan
subyek
efek)
Efek -
Faktor resiko +
Retrospek
Faktor resiko
Populasi
(sampel)
Faktor resiko +
Retrospek
Faktor resiko
Kontrol
(kelompok
subyek
tanpa
efek)
Populasi
(sampel)
2.5
Faktor
resiko
+
Prospek
tif
Faktor
resiko
+
Prospek
tif
Efek +
Efek Efek +
Efek
Karlinger (1973): variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari.
18
2.6
19
e. Variabel Kontrol
Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering
dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan,
melalui penelitian eksperimental.
2.7
20
2.8
2.9
21
b. Non-Probability Sampling
Non probability sampling terdiri dari:
Sampling aksidental, sample yang diambil dari siapa saja yang kebetulan
ada, misalnya dengan menanyai siapa saja yang ditemui dijalanuntuk
meminta pendapat tentang kenaikan harga sembako.
22
3.
Dr. Achmad berharap menemukan hubungan antara faktor kurang gizi semasa
kehamilan dan BBLR.
3.1
Design apa yang digunakan dr. Achmad dalam penelitian nya? Bagaimana
proses penelitian yang dilakukan dr. Achmad?
Jawab:
dr. Achmad melakukan penelitian dengan design Cohort karena beliau ingin
melihat adanya hubungan antara status gizi ibu hamil dengan BBLR secara
prospektif (sampel diikuti sampai semua ibu hamil melahirkan bayi).
Tabel Analisis Kohort :
Sampel
Ibu hamil kurang gizi
BBLR+
80 ()
BBLR 20 ()
= 45
10 ()
= 55
90 ()
= 45
90
= 55
Jumlah
Jumlah
100
110
100
200
*Keterangan:
Uji statistik yang digunakan yaitu chi square karena variabel tersebut adalah
variabel kategorik nominal dengan batas kepercayaan 95% atau
Sel a :
Sel b :
Sel c :
Sel d :
Jadi, chi square = 108
Pada tabel chi square 0,05 didapatkan 3,841.
df (degree of freedom) = (b-1) (k-1)
= (2-1) x (2-1) = 1
Kesimpulan: chi square pada tabel lebih kecil dari hitungan.
23
1. H0 tidak ada hubungan antara BBLR dengan ibu hamil kurang gizi
2. H1 ada hubungan antara BBLR dengan ibu hamil kurang gizi
Jadi, Ho ditolak H1 diterima.
3.2
V. HIPOTESIS
Dr. Achmad mendapatkan laporan tingginya angka kematian bayi dan tingginya
prevalensi BBLR sehingga beliau ingin melakukan penelitian hubungan antara kurang
gizi semasa kehamilan dengan tingginya prevalensi BBLR.
VI.
KERANGKA KKKKKONSEP
Dipimpin oleh
Dr.achmad
Puskesmas
kecamatan A
Masalah :
1. AKB tinggi
2. Tingginya prevalensi BBLR
3. Ibu hamil dan balita kurang
gizi
Variable
penelitia
24
Sampel
yang
Indipend
en
depende
n
Ibu hamil
Berat
badan
Ibu hamil
aterm
Sampel
diteliti
Sampel
kontrol
Ibu hamil
gizi
Ibu hamil
gizi baik
Penelitian diikuti
sampai melahirkan bayi
BBLR : 80
Sampel
diteliti
BBLR : 10
Sampel
kontrol
Hasil
VII.
SINTESIS
1. Biostatistik
Statistik adalah sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menginterpretasi data tentang bidang kegiatan tertentu dan
mengambil kesimpulan dalam situasi yang ada ketidakpastian dan variasi.
Menurut sejarah kata statistik diambil dari bahasa Latin status yang berarti
negara. Untuk beberapa dekade, statistika semata-mata hanya dikaitkan dengan
penyajian
fakta-fakta
dan
angka-angka
tentang
situasi
perekonomian,
25
Statistik Deskriptif
Kegiatan mulai dari pengumpulan data, pengolahan, sampai mendapatkan
informasi dengan jalan menyajikan dan analisis data yang telah terkumpul.
Tujuan dari statistik deskriptif adalah memberikan gambaran tentang keadaan
yang berkaitan dengan penyakit atau masalah kesehatan berdasarkan data yang
telah dikumpulkan. Untuk data numerik informasi yang diberikan berupa
perhitungan nilai tengah (mean, median, modus), nilai variasi. Sedangkan untuk
data kategori informasinya adalah nilai proporsi/persentase.
(plural) dari kata dotum, data adalah himpunan angka yang merupakan nilai dari
unit sampel kita sebagai hasil mengamati/mengukurnya.
Sutanto (2007) mengemukakan data adalah merupakan kumpulan angka/huruf
hasil dari penelitian terhadap staf/karakteristik yang akan kita teliti. Data
merupakan materi mentah yang membentuk semua laporan riset (Dempsey, 2002).
Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah sekumpulan
informasi yang biasanya berbentuk angka yang dihasilkan dari pengukuran atau
penghitungan.
Jenis-Jenis Data
1.
Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / objek penelitian
oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh: Mewawancarai
langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen
bioskop.
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan
oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial
maupun
non
komersial.
Contohnya
adalah
pada
peneliti
yang
menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
2.
Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada
suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data
produksi, dsb.
b) Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi
yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan
suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran
27
setuju,
tidak
setuju).
Berbentuk
kata-kata
atau
bilangan
bulat,
28
Definisi
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan
dan
kegunaan
tertentu.
Metode
penelitian
berhubungan
erat
dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain
penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih.
Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula
dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan,
peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985)
yaitu:
1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu
penelitian?
2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam
mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis
data?
3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?
Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-urutan
pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu
peneliti
untuk
mempermudah
mengendalikan
kegiatan
mengetahui
atau
kemajuan
tahap-tahap
(proses)
kegiatan
serta
penelitian. Metode
menyelidiki
yang
bertujuan
untuk
menyelidiki
Masalah yang merupakan titik tolak dari penelitian sudah jelas data-
datanya;
1.2.
tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi;
1.3.
lain. Hal ini cocok jika menggunakan metode eksperimen yang merupakan
bagian dari metode kualitatif. Misalnya; ingin meneliti pengaruh jamu
tertentu terhadap derajad kesehatan;
1.4.
30
31
33
Investigasi (meneliti)
Penelitian tindakan
Sedangkan menurut Barnes (1964), design penelitian dibagi menjadi:
Studi Sebelum Sesudah dengan kelompok control
Studi Sesudah Saja dengan kelompok control
Studi Sebelum Sesudah dengan satu kelompok
Studi Sesudah Saja tanpa control
Percobaan ex post facto
Shah (1972) mencoba membagi design penelitian menjadi enam jenis, yaitu:
Design untuk penelitian yang ada control
Design untuk studi deskriptif dan analitis
Design untuk studi lapangan
Design untuk studi dengan dimensi waktu
Design untuk studi evaluatif - nonevaluatif
Design dengan menggunakan data primer atau data sekunder
Design penelitian memiliki beragam jenis dilihat dari berbagai perspektif, antara
lain:
2.1 Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya;
Penelitian eksploratif
Penelitian uji hipotesis
2.2 Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data;
Penelitian pengamatan
Penelitian Survai
teknik sampling,
alat-alat
untuk
mengumpulkan
data
kemudian
membuat coding dan editing, serta memproses data yang telah dikumpulkan.
Suchman (1967) telah membagi design dalam pelaksanaan penelitian, yaitu :
Design sampel
Design administrasi
Design analisis
Studi Analitik
1. Penelitian Cohort
Adalah membandingkan kelompok yang terpapar dari kelompok yang tidak
terpapar dalam timbulnya efek/penyakit akibat faktor risiko.
Penelitian kohort adalah sebuah penelitian yang bersifat longitudinal dengan
mengikuti proses perjalanan penyakit ke depan berdasarkan urutan waktu.
Penelitian prosfektif ini dimaksudkan untuk menemukan insiden penyakit pada
kelompok yang tertpajan oleh faktor risiko maupun pada kelompok yang tidak
terpajan, kemudian insiden penyakit pada kedua kelompok tersebut secara
35
Kedua
kelompok
diikuti
kedepan
berdasarkan
sekuensi
waktu
(prospektif).
Insiden
penyakit
pada
kedua
kelompok
dibandingkan
dengan
2.
Dapat dipakai untuk mengetahui ada tidaknya asosiasi antara faktor risiko
dan penyakit.
3.
4.
5.
6.
Dapat dipakai langsung untuk mengukur incidence rate dari penyakit dan
risiko relatif dari faktor risiko yang sedang diteliti.
7.
Informasi mengenai studi mudah dimengerti oleh orang yang bukan ahli
epidemiologi.
8.
2.
3.
4.
5.
Kurang efisien dari segi waktu maupun biaya untuk meneliti kasus yang
jarang terjadi.
7.
Kasus biasanya tersedia dan mudah didapatkan. Karena itu penelitian ini
cocok untuk penyakit yang jarang atau untuk mempelajari perihal klinik.
38
2.
Dapat dilakukan dengan cepat dan murah dan dapat dilakukan di tempat
fasilitas klinik.
3.
4.
5.
Jumlah
subjek
lebih
kecil
dibanding
kebutuhan
sampel
untuk
2.
Data yang diperoleh secara sekunder, dari rumah sakit sering tidak
lengkap atau tidak dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan.
3.
4.
5.
39
VIII. KESIMPULAN
dr Achmad menemukan angka kematian bayi yang tinggi dan prevalensi BBLR yang
tinggi sehingga mengadakan penelitian hubungan antara kurang gizi semasa kehamilan
dan BBLR dengan menggunakan studi kohort prospektif, dari hasil penelitian
didapatkan ada hubungan antara BBLR dengan gizi kurang pada ibu hamil dengan
batas kepercayaan 95%.
40
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, dkk. 2012. Obstetri Williams. Edisi 23. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Fk Unpad. 2005. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
41
Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 28. 2002. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sabri Luknis dan Sutanto Priyo Hastono. 1999. Modul (MA 2600) Biostatistik dan Statistik
Kesehatan. Jakarta: Jurusan Kependudukan dan Biostatistik FKM UI.
Sastroasmoro, Sudigdo. 2014. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: CV.
Sagung Seto.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiarto, dkk. 2001. Teknik Sampling. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tjekyan, Suryadi. 2015. Pengantar Epidemiologi. Palembang: Unsri Pres.
42