Anda di halaman 1dari 6

VII.

FERMENTASI DAN BIOREAKTOR


7.1 Pendahuluan
Fermentasi adalah adalah proses produksi dengan menggunakan mikroorganisma
sebagai biokatalis. Fermentasi dibedakan atas fermentasi solid state dan
submerged.
Fermentasi solid state adalah metode menumbuhkan mikroorganisme dalam media
fermentasi dengan kandungan air yang terbatas (tidak ada cairan yang mengalir
bebas). Mikroorganisme tumbuh pada permukaan padatan media fermentasi yang
lembab dan dapat berhubungan dengan udara secara langsung. Contoh dari
fermentasi solid state adalah fermentasi asam sitrat oleh Aspergillus niger dengan
media fermentasi onggok tapioka dan pembuatan kompos.
Fermentasi submerged adalah proses fermentasi yang mikroorganisme dan substrat
menjadi satu dalam kondisi terendam di dalam media cair dengan jumlah yang besar.
Perbedaan mendasar antara fermentasi solid staste dan submerged disajikan pada
Tabel 7.1
Tabel 7.1 Perbedaan fermentasi solid state dan submerged
Karakteristik
1.Kondisi mikroorganisma

Fermentasi solid state


statis

Fermentasi submerged
teraduk

terbatas
difusi

tinggi
dengan menyemburkan

rendah
kompleks
fungsi step

(sparger)
tinggi
mudah
smooth

konsentrasi
7.Pengendalian reaksi
8.Potensi kontaminasi
9.Jumlah cairan yang harus

sulit
kecil
rendah

mudah
tinggi
tinggi

dibuang
10.Problem polusi

rendah

tinggi

dan substrat
2.Keberadaan air
3.Supply oksigen
4.Kebutuhan energi
5.Studi kinetika
6.Perubahan suhu dan

Fermentasi submerged umumnya dilakukan dalam sebuah bioreaktor. Investasi


untuk sektor reaktor merupakan investasi utama (>50%) dari seluruh investasi sistem
pemroses. Pemilihan reaktor dan strategi operasi suatu sistem proses fermentasi akan
menentukan konsentrasi produk, tingkat konversi dan yield, jumlah dan tipe pengotor
dsb.

Fungsi bioreaktor adalah untuk memberikan lingkungan yang terkontrol /terkendali


sehingga diperoleh produk yang diinginkan. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh
bioreaktor adalah :
1. Bioreaktor dapat dioperasikan secara aseptis selama proses.
2. Aerasi dan agitasi (pengadukan) dapat menjamin proses metabolisme tanpa
3.
4.
5.
6.
7.
8.

menyebabkan kerusakan sel.


Konsumsi energi serendah mungkin.
Tersedia pengendali pH dan temperatur.
Tersedia fasilitas untuk pengambilan contoh.
Tidak terjadi penguapan yang berlebihan.
Vessel memiliki permukaan yang licin.
Bioreaktor memiliki bentuk geometri yang sama untuk skala besar dan kecil.

7.2 Design Bioreaktor


Design Bioreaktor berdasarkan aerasi dan agitasi :
1. Reaktor dengan pengadukan mekanik
2. Buble Columns, pengadukan dengan gas sparging
3. Loop reactor, pencampuran dan sirkulasi cairan dengan cara injeksi gas,
mechanical pump atau kombinasi keduanya.
7.2.1 Reaktor dengan pengadukan mekanik
Reaktor dengan pengadukan mekanik biasanya terdapat pada fermentor tradisional.
Reaktor berpengaduk harus memiliki kecepatan yang memadai untuk :
1. Menyebarkan gelembung udara ke seluruh reaktor.
2. Meningkatkan residence time/waktu tinggal gelembung udara dalam reaktor.
3. Memecahkan gelembung udara besar menjadi kecil.
Reaktor

berpengaduk

memiliki

fleksibilitas

tinggi,

mengurangi

cost

dan

kemungkinan masuknya kontaminan dan memiliki koefisien transfer gas (kla) tinggi.
Pengadukan yang terlalu tinggi akan merusak sel yang sensitif. Volume kultur (media
fermentasi) sekitar 75% dari volume vessel. Vessel berukuran 50-500 liter dapat
menggunakan bahan glass untuk menahan pengaruh korosif dan abrasif dari berbagai
media fermentasi alami. Jenis pengaduk yang digunakan adalah disc turbine type
dengan jumlah blades 4-8, atau marine dan paddle untuk sel-sel yang mudah pecah.

Diameter pengaduk sekitar 30-40% dari vessel. Pemasangan baffle (8-10%


vessel) berfungsi untuk meningkatkan turbulensi dan mencegah vorteks. Design
reaktor berpengaduk disajikan pada Gambar 7.1.

Gambar 7.1. Reaktor berpengaduk mekanik

7.2.2 Buble Columns, pengadukan dengan gas sparging


Buble Columns digunakan untuk media fermentasi dengan viskositas rendah.
Sparger berbentuk ring dengan lubang-lubang kecil. Gas sparger tidak hanya
berfungsi sebagai supply udara (aerasi) tapi juga sebagai pengadukan (agitasi).
Intermediate sieve plates berfungsi untuk mencegah penggabungan gelembung
udara. Ukuran sparger dan laju alir udara masuk didesign berdasarkan ukuran
gelembung dan dispersinya dalam reaktor. Pengadukan yang terlalu tinggi dan
keberadaan protein sebagai sumber nitrogen akan memicu terbentuknya foam (buih).
Foam yang terbentuk akan membasahi filter udara sehingga menghalangi aliran

udara masuk juga akan menghambat transfer oksigen ke dalam media fermentasi.
Design Buble Columns disajikan pada Gambar 7.2.

Gambar 7.2 Design Buble Columns

4.2.3 Loop Reactor


Karakteristik reaktor ini merupakan gabungan antara reaktor berpengaduk dan Buble
Columns. Reaktor ini umumnya digunakan untuk media fermentasi yang sangat
viskos. Design reaktor disajikan pada Gambar 7.3.

Gambar 7.3 Loop Reactor


4.2.4 Packed Tower
Packed Tower adalah reaktor yang diisi dengan packing. Packing merupakan bahan
yang inert seperti serutan kayu, batu bara, polyetilene atau polystirene. Contoh
penggunaan Packed Tower adalah pada pembuatan vinegar (cuka) dari alkohol oleh
Acetobacter aceti.
4.3 Pemilihan Bioreaktor dan Sistem Proses
Didasarkan pada pertimbangan :
1.
2.
3.
4.

Karakteristik mikroorganisme yang digunakan


Sifat media
Parameter/kondisi operasi proses
Faktor produksi

Karakteristik mikroba

Kestabilan genetik/galur mikroba, pengoperasian bioreaktor sangat


tergantung pada kemantapan galur mikroba. Mikroba yang stabil secara

genetik sebaiknya diaplikasikan untuk reaktor kontinyu.


Jenis mikroba aerobik atau anaerobik, reaktor
mendispersikan oksigen ke dalam media fermentasi.

harus

mampu

Jenis dan ukuran sel, sel-sel uniselular dan bulat ukurannya lebih kecil
dan kurang tahan terhadap gaya geser dibandingkan organisme
berfilamen.

Sifat media fermentasi

Sifat-sifat fisik substrat yang digunakan, contoh : substrat gas (metana) tidak
tepat jika menggunakan bioreaktor yang mempunyai bagian volume untuk

udara.
Media yang sangat kental (pada produksi polisakarida) menggunakan

pengaduk heliks
Substrat yang menghambat pertumbuhan, digunakan pengoperasian secara

fed batch
Produk yang menghambat pada konsentrasi tinggi, digunakan pengoperasin
tahap banyak (multistage).

Parameter/kondisi proses
Laju perpindahan oksigen, temperatur (sistem air pendingin), pH dsb
Faktor produksi
Biaya dan penyediaan bahan baku, energi dan air pendingin, pembatasan hasil
samping produk dan polusi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai