Otak Kiri Dan Faktor Akulturasi
Otak Kiri Dan Faktor Akulturasi
Terjadinya akulturasi adalah perubahan sosial budaya dan struktur sosial serta pola
budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum
yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai
dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Secara garis besar, ada dua faktor yang menyebabkan akulturasi dapat terjadi, yaitu:
Faktor Intern
Adanya penemuan baru. Discovery --- penemuan ide atau alat baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Invention --- penyempurnaan penemuan
baru. Innovation --- pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam
kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti
yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh kesadaran masyarakat akan
kekurangan unsur dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota
masyarakat.
Faktor Ekstern
Perubahan alam
Peperangan
Faktor-faktor yang memperkuat potensi akulturasi dalam taraf individu adalah faktorfaktor kepribadian seperti toleransi, kesamaan nilai, mau mengambil resiko,
keluesan kognitif, keterbukaan dan sebagainya. Dua budaya yang mempunyai nilainilai yang sama akan lebih mudah mengalami akulturasi dibandingkan dengan
budaya yang berbeda nilai
Contoh orang dominan otak kiri:
Isaac Newton
Merupakan seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam,
alkimiawan dan teolog yang berasal dari inggris. Dia hampir tidak
melakukan apapun kecuali berada di kamar kerjanya. Dia seolah- olah
hanya memiliki dia waktu yaitu berada di kamar kerja atau mengajar
universitas. Pengorbanan Newton yang begitu besar ternyata kurang
mendapat penghargaan dari murid- muridnya.Banyak diantara mahasiswa
yang tidak datang dalam kuliahnya. Kebanyakan mereka tidak mengerti
materi yang disampaikan Newton. Bahkan saking inginnya mendapat
seorang pendengar, Newton membaca tulisannya ke arah tembok.