Elektrolisa dan Sel Bahan Bakar

(Electrolyzer & Fuel Cell)

Elektrolisis air
Peristiwa penguraian senyawa air (H2O) menjadi
oksigen (O2) dan hidrogen gas (H2) dengan
menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut.
Pada katode (reduksi), molekul air bereaksi dengan
menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2
dan ion hidrokida (OH-).
4H2O (l) + 4e- 2H2 (g) + 4OH- (Aq)
Pada anode (oksidasi), molekul hidroksida lain
terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion
H+ serta mengalirkan elektron ke katode.
4OH- (aq) 2O2 (g) + 4H + (aq) + 4e 2H2O ( l ) +

Elektrolisis Air
.

Elektrolizer adalah reaktor elektrokimia untuk

melakukan reaksi kimia pemecahan air menjadi
hidrogen dan oksigen.
Merujuk Konversi Energi, Elektrolisa adalah alat
konversi Energi Listrik ke Energi Kimia (H2).
Kebalikan dari Elektrolisa adalah Sel Bahan Bakar
(FC) yaitu mengkonversi Energi Kimia ke Energi
Listrik.

1
H 2 O tenaga _ elektrik H 2 ( gas ) .O2 ( gas )
2

Secara termodinamika, kerja yang diperlukan untuk

memecah air adalah sama dengan energi Gibbs

Wel G
Kerja ini digunakan unuk menghantar muatan listrik (q) oleh
daya elektromotif E (emf).

Hukum Faraday: bahwa kerja elektrolisa setara dengan

kecepatan pertukaran kimia dalam kuantitias molar.
Satu mol air menghasilkan sesuatu muatan q yang mengandungi
2 (n) elektron, maka kerja listrik yang diperlukan setiap sel
elektrolisis ialah:

Wel G qE nFE
Dimana: n = jumlah elektron, E = emf atau beda voltase
antar elektroda, F = konstanta Faraday. E = Voltase
reversible (untuk proses dapat balik).

Erev Vrev

nF

Jumlahan tenaga yang diperlukan (H) pada elektrolisa

disebut sebagai Voltase Thermonetral

H
Vtn
nF
Pada kondisi standad Vrev=1.229 Volt. dan Vtn=1.48 Volt
Pada kondisi lain sbb:

H H H 2 H O2 H H 2O

H i Cp i (T Tref ) H 0f ,i
i = H2, O2, and
H 2O

S S H 2 S O2 S H 2O
T
P
R. ln
S 0f ,i
S i Cp i ln
T
P
ref
ref

S H 2O

T
S 0f , H O
Cp H 2O ln
2
T
ref

Energi Gibbs :

Vrev

i = H2 dan
O2

n.F

G H T .S
H
Vtn
n.F

Hukum elektrolisis Faraday

1. Jumlah zat yang dihasilkan di elektroda
sebanding dengan jumlah arus listrik yang
melalui sel.
2.

Bila sejumlah tertentu arus listrik melalui

sel, jumlah mol zat yang berubah di
elektroda adalah konstan tidak bergantung
jenis zat. Misalnya, kuantitas listrik yang
diperlukan untuk mengendapkan 1 mol
logam
monovalen
adalah
96500
C(Coulomb) tidak bergantung pada jenis
logamnya.
1 C adalah muatan yang dihasilkan
bila arus 1 A (Ampere) mengalir
selama 1 s.

Berdasarkan hukum Faraday, kecepatan produk hidrogen ,

setara dengan kecepatan perpindahan elektron pada
elektroda-elektroda atau setara dengan arus listrik.

nH2

nc I
F
nF

n H 2 = kecepatan penghasilan hidrogen (mol/det),

F
n

= konstanta Faraday (96500 C/mol)

= jumlah elektron per mol air (2)
= efisiensi Faraday/ disebut efisiensi arus.

Contoh Soal hukum elektrolisis Faraday

Arus
sebesar
0,200
A
mengalir
melalui
potensiometer yang dihubungkan secara seri
selama 20 menit. Satu potensiometer memiliki
elektrode Cu/CuSO4 dan satunya adalah elektrode
Pt/ H2SO4 encer. Anggap Ar Cu = 63,5. Tentukan
a. jumlah Cu yang mengendap di potensiometer
pertama.
b. Volume hidrogen pada S. T. P. yang dihasilkan
di potensiometer kedua.

Jawab
a. Jumlah muatan listrik yang lewat adalah
0,200 x 20 x 60 = 240, 0 C
Reaksi yang terlibat adalah Cu2+ + 2e-
Cu, maka massa (w) Cu yang diendapkan
adalah. w (g) = [63,5 (g mol-1)/2] x [240,0
(C)/96500(C mol-1)] = 0,079 g
b. Karena reaksinya 2H+ + 2e- H2, volume
hidrogen yang dihasilkan v (cm3) adalah.
v (cm3) = [22400 (cm3mol-1)/2] x
[240,0(C)/96500(C mol-1)] = 27,85 cm3

Proses yang terjadi di dalam elektroliser yaitu air

pada bahagian anoda didistribusi ke membran.
Dengan voltase yang mencukupi maka ikatan antara
hidrogen dan oksigen di dalam molekul air (H2O) akan
berputus oleh gaya elektromotiv (EMF) dan aksi
daripada katalis platinum.
Membran tidak bisa dilalui oleh oksigen dan hanya
proton hidrogen yang dapat melaluinya, maka
hidrogen akan terpisah darioksigen. Proton (H+)
bergerak melalui membran dan bergabung kembali
kerana adanya elektron dari listrik, kemudian satu
proton dan satu elektron membentuk H2 pada
bahagian katoda. Sementara ion oksigen bergabung
membentuk O2 pada bahagian anod.

Feed
wate
r

O2
vent
out
Filte
r

To H2
storage
tank
H2 dryer

Electric
supplier
Filter

Tank of
feed water

H2
losses

Water
separ
ator
Electrolyzer
cells stack

Water
pump

Filte
r

Sistem operasi elektroliser

Wate
r
separ
ator

Karakter Elektroleser

Tinjauan Beda Tegangan (Voltase):

voltase yang diperlukan pada elektroliser, merupakan jumlah
voltase rangkaian terbuka (V0), voltase aktivitas polar (Vact)
dan voltase polarisasi hambatan (Vohm)

Vel = V0 + Vact + Vohm

Voltase rangkaian terbuka dinyatakan dengan persamaan Nernst:
1/ 2

PH 2 .PO2
R.Tel

ln a
V0 E 0
2.F
H 2 O

E0 = voltase rev, R = konstanta gas ideal, Tel = suhu elektroliser

dan aH2O = aktivitas air antara anoda dan elektrolit dan biasanya
dianggap 1.

R.Tel
1/ 2
V0 E 0
ln PH 2 .PO2
2.F
E0 Vrev

2.F

G =tenaga Gibbs.

Voltan aktiviti polar dari kedua elektrode ialah:

V ACT

R.Tel i

ln
2.F i0

=konstanta alih muatan, i = arus densitas dan

io ialah arus densitas pertukaran.

Vohm i.Rohm

Rohm

di mana

Rohm = hambatan membran,

tm

m= konduktivitas membran

1
1

m (0.00514 m 0.00326) exp 1268

303 Tel

RTel i
ln i.Rohm
Jadi Voltase elektrolisis:Vel V0
2. .F i0

RTel
1/ 2
Vel E0
ln PH 2 .PO2
2F

i

i0

i.Rohm

Model yang dinyatakan Santarelli dan

Macagno (2004)

I
Vel V0 b. ln
I0

R.I

Kelouwani et al. (2004) menyatakan model I-V

Vel (t ) Vel , 0

I el (t )
Rel

C1Tel (t ) C 2 ln

I el (t )

I el , 0 Tel (t )

Banyak para peneliti yang menyatakan

model karakteristik Elektroliser

Grafik Karakter elektroliser dinyatakan

dengan kurva arus-voltase (I-V) dan arusPower (I-P) pengelekrolisis

Neraca Energi pada Sistem Elektrolisis air

Jumlah Power di dalam sistem elektrolisis digunakan untuk
Menghasilkan hydrogen, sistem kontrol, ada yang hilang sebagai
energi panas dan keperluan prosesing gas (seperti kompresor,
pengering gas).

Pel P el , H 2 ( Pel ,heat Pel ,ctrl Pgh )

Pel , H 2 N selV0 sel I el

sel

Cc QelH 2
N sel . I el

dengan V0 = voltase reversible dari reaksi elektrolisis (pada

kondisi sekitaran = 1.48 V), Nsel = jumlah susunan seri sel, el
= efisiensi arus elektrolisis, Cc = konstanta, Qel = kecepatan
hasil hidrogen, dan t adalah waktu operasi elektrolisa,
MAKA efisiensi kerja sistem elektrolisis dinyatakan :
t

H 2 prod

C cV0 QelH 2 dt
0

P dt
0

el

Neraca Tenaga pada Elektroliser

Tenaga yang diperlukan oleh sistem elektrolisis, digunakan
untuk elektrolisa dan keperluan operasi (tenaga parasitik).

Pin , el Pel Ppars , el

Di dalam proses elektrolisis sebahagian tenaga digunakan
untuk menghasailkan gas hidrogen dan sebahagian
dikonversi ke tenaga panas

Pel PH 2 , el Pheat , el
PH 2 ,el N c ,el .Vrev . el .I el

Pheat ,el N C ,el (Vel el .Vrev ).I el .

Q el , gr

N c , el .el .I el

Cc

el

Cc .Q el , gr
N c , el .I el

Q el , gr Q el .net Q el , loss
Kesetaraan hidrogen dengan arus:
nH2

1.coulomb / sec

1
.
Amp

1.equivalence.e

96
,
487
.
coulomb

1.gmol.H 2 3600. sec

g.mol.H 2

0
.
018655
.

hr. Amp
2
.
equiv
.
e

1.hr

1
Amp.hr.
Cc
0.018655 gmol.H 2

Q el .net adalah penghasilan hidrogen bersih.

Qel ,loss adalah hidrogen yang hilang,
Effisiensi Kerja elektrpliser
tn

el , net

p ,el

.dt

0
tn

.100%

in ,el

.dt

Sel Bahan Bakar (Fuel Cell/FC)

Sel bahan bkar (FC) adalah reaktor elektrokimia untuk
mengkonversi tenaga kimia ke tenaga elektrik DC.
FC hidrogen-oksigen menggunakan oksigen sebagai
pengoksida dan hidrogen sebagai bahan bakar, sehingga
terjadi reaksi oksidasi.

1
H 2 ( g ) O2 ( g ) H 2 O tenaga _ elektrik
2

H 2 2 H 2e

dan

1
O 2 2 H 2e H 2 O
2

Hidrogen tersusun dari proton dan satu electron, kalau hidrogen

memasuki serapan anoda, maka kontak dengan lapisan katalis
platinum pada membran dan elektron akan terpisah/keluar.
Elektron mengalir melalui muatan luar sementara proton melalui
membran. Pada lapisan katalis di sisi katoda elektron dan proton
ini akan bergabung dengan oksigen membentuk molekul air (H2O).

Karakter arus-voltase (I-V) sel bahan bakar

dinyatakan dengan persamaan :

V A b. ln(i ) R.(i )
Stochiometrik kecepatan hidrogen dan oksigen umpan :

N H 2 2 N O2

nC I

nF

N H 2 N O2 Adalah kecepatan hidrogen dan oksigen (mol/s),

nC = nombor sell, n = jumlah elektron/mol air, F = konstanta

Faraday dan I = arus (A).

Efisiensi Faraday daripada FC :

Efisiensi Energi daripada FC :

F
e, FC

NH2
N H 2 , act
VFC

Vtn

VFC = voltase sel tunggal FC dan Vtn = voltase termonetral

Scott (2004) menyatakan effisiensi FC hanya tergantung
kepada voltase, tidak bergantung kepada arus.

FC ,ex

VCell

.100%
1.23

Kelouwani et al. (2004) mengatakan masa transisi reaksi

di dalam PEMFC sangat singkat, kurva polarisasi dinamik
mengikuti persamaan sebagai berikut:

V FC (t ) V FC , 0

I FC (t )
RFC

E1TFC (t ) E 2 ln

I FC (t )

I FC , 0 TFC , 0

Kecepatan hidrogen konsumsi:

n H 2 , FC

I , FC I FC (t )
N Cell , FC
CH2

Grafik karakter I-V dan I-P daripada sel bahan bakar (FC)

Neraca Energi pada sistem PEMFC

PFC ,out PFC , H 2 PFC ,heat PFC ,ctrl

Ploss , FC V0 C c Q FCH 2 PFC ,out
Effisiensi sistem PEMFC

FC

PFC ,out
PFC ,out PFC ,loss

Effisiensi konversi tenaga dan effisiensi sistem PEMFC

yang beroperasi selama t adalah:
t

H 2 .conv

CV Q

out , FC , net

dt

FC , H 2

.dt

FC , out

p , FC

dt

0
t

.100%

H 2 ,in

dt

Operasi FC yang ideal ialah pada kondisi power maksimum

(Im, Vm) atau dibawahnya,
dP
Power maksimum dicapai pada kondisi:
0
di

dP d (V .i )
di
dV

V . i.
0
di
di
di
di

dV
b
R
di
i

dP
V0 b. ln(im ) 2.R.(im ) b 0
di

V0 b. ln(im ) 1
im
2.R
Vm V0 b. ln(im ) R.(im )
Vm ialah voltase sel (V), V0 = voltase rangkaian terbuka (V), i =
arus drnsitas (mA cm-2), b = parameter tafel (V per decade) dan
R = hambatan ohm ( cm-2) dari sel. Parameter tafel menunjukan
voltase yang digunakan untuk mengaktivkan kedua elektroda.

Sistem operasi sel bahan bakar (FC)

NERACA ENERGI SISTEM FC

Tenaga yang terhasil daripada hydrgen di dalam sel bahan
bakar sebagian dikonversi ke tenaga panas dan sebagian ke
tenaga listrik.

PH 2 Pfc Pheat
Pfc Pout Ppars Pout Pctrl Phand
Phand PairComp PW , Pump Pfan ,C

Pout Pfc Pctrl PairComp PW , pump Pfan ,C

Effisiensi Power sistem :

SE

Pout

PH 2

Kwantittas bahan bakar hidrogen yang digunakan FC:

0.018655.g.mol.H 2
n H 2 , consumed ( I . Amp)
Amp.hr

0.037605.kg.H 2
m H 2 , consumed ( I .kAmp)
kAmp.hr

H 2 , consumed
H 2 , in
Uf

0.08291.lb.H 2
( I .kAmp)
kAmp.hr

H 2 .consumed
Uf
H 2, in
Uf = Utilitas hidrogen

nO2 , consumed 0.5.n H 2 , consumed .

O2 , consumed
nO2 , sup
UO

UO = Utilitas oksigen

Apabila udara kering mengandung 21% mol O2, maka

umpan udara kering :

nair sup
mair sup

nO2 , sup
0.21
nO2 , sup
0.21

.M air

Skema sistem Energi hidrogen bersumberkan

tenaga terbarukan

Skema sistem Energi hidrogen-surya tersambung

jariungan listrik

Rumah ECO dengan sistem Energi hidrogen-surya

tersambung jaringan listrik