Anda di halaman 1dari 23

Laporan Resmi P-1

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Disusun oleh:
Mohammad Nachrul Irfan

2412 100 041

Asisten:
Bazi Aji

2411 100 053

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
i

Halaman Judul
Laporan Resmi P-1

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Disusun oleh:
Mohammad Nachrul Irfan

2412 100 041

Asisten:
Bazi Aji

2411 100 053

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
ii

ABSTRAK
Salah satu sistem kontrol yang sangat luas penggunaannya
ialah Programmable Logic Controller (PLC). PLC dapat
digunakan untuk mengendalikan peralatan-peralatan, mesinmesin pada proses produksi diberbagai industri logam,
perusahaan perakitan, industri semen, industri otomotif,
pengolahan dikilang minyak, industri makanan dan minuman
serta masih banyak di bidang industri lain. Dalam praktikum ini
akan dilakukan pemrograman PLC untuk pengendalian level
tangki. Adapun perangkat PLC yang digunakan adalah PLC
Siemens S7-200 dan akan diprogram dengan menggunakan step 7
mikro. Salah satu dasar-dasar dan pemrograman PLC adalah
logika pemrograman dengan menggunakan ladder diagram.
Kata kunci : Programmable Logic Controller (PLC), ladder
diagram

iii

DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................ vi
BAB I ............................................................................................ 1
PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................ 2
BAB II ........................................................................................... 3
DASAR TEORI............................................................................. 3
2.1 Programmable Logic Controller (PLC) ........................ 3
2.2 Dasar Pemrograman PLC .............................................. 4
BAB III .......................................................................................... 7
METODOLOGI PERCOBAAN ................................................... 7
3.1 Peralatan Percobaan ....................................................... 7
3.2 Prosedur Percobaan........................................................ 7
BAB IV ......................................................................................... 9
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 9
4.1 Analisa Data ................................................................... 9
4.2 Pemabahasan ................................................................ 10
BAB V ......................................................................................... 13
PENUTUP ................................................................................... 13
5.1 Kesimpulan .................................................................. 13
5.2 Saran ............................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 15
LAMPIRAN ................................................................................ 16

iv

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kontrol proses closed loop di industri ....................... 4
Gambar 2.2 Diagram Block PLC .................................................. 4
Gambar 2.3 AND, OR dan NOT ................................................... 5
Gambar 2.4 TON dan TOF............................................................ 6
Gambar 2.5 Counter Up/Down ..................................................... 6
Gambar 4.1 Kondisi 1 (awal, air mengenai sensor bawah) ........... 9
Gambar 4.2 Kondisi 2 (air mengenai sensor tengah) .................... 9
Gambar 4.3 Kondisi 3 (air mengenai sensor atas) ....................... 10

DAFTAR TABEL
Table 3.1 Input dan output PLC Siemens S7-200 ......................... 7

vi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PLC dewasa ini telah memegang peranan penting dalam
sistem kontrol yang umum terjadi di Industri. Aplikasi PLC ini
dapat kita jumpai pada berbagai industri modern, mulai dari
sistem pembangkitan tenaga, pengecetan mobil, pengeboran,
sampai industri pengepakan makanan [1]. Dalam era industri
modern, sistem kontrol, proses industri biasanya merujuk pada
otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol
industri di mana peranan manusia masih dominan (misalnya
dalam merespons besaran-besaran proses yang diukur oleh sistem
kontrol dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan
saklar-saklar yang relevan) telah banyak digeser dan digantikan
oleh sistem kontrol otomatis.
Salah satu sistem kontrol yang sangat luas penggunaannya
ialah Programmable Logic Controller (PLC). PLC merupakan
sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi dan atau
memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan
dasar data yang bisa di program dalam sistem berbasis mikro
prosesor integral [2]. PLC menerima masukan keluaran sinyalsinyal listrik untuk mengendalikan suatu sistem, dengan demikian
besaran-besaran fisika dan kimia yang dikendalikan akan dirubah
menjadi sinyal listrik analog maupun digital yang merupakan data
dasarnya sebelum diolah oleh PLC.
Dalam praktikum ini akan dilakukan pemrograman PLC
untuk pengendalian level tangki. Adapun perangkat PLC yang
digunakan adalah PLC Siemens S7-200 dan akan diprogram
dengan menggunakan step 7 mikro. Pada step 7 mikro nantinya
akan dibuat logic program yang bertujuan untuk mengendalikan
level pada tangki dengan menggunakan PLC.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah :
a. Bagaimana dasar-dasar dan pemrograman PLC ?
1

2
b. Bagaimana bahasa pemrograman PLC ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
a. Praktikan dapat memahami dasar-dasar dan pemrograman
PLC
b. Praktikan dapat memahami bahasa pemrograman PLC

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Programmable Logic Controller (PLC)
Pada dasarnya Programmable Logic Controller (PLC) itu
merupakan suatu peralatan elektronika yang berbasis
mikroprocessor yang dirancang khusus untuk menggantikan
kinerja peralatan-peralatan elektronik seperti counter, relay
elektronik, timer dalam suatu proses pengendalian (controller).
PLC mempunyai kelebihan yang kemungkinan tidak dimiliki
oleh peralatan kontrol konvensional yaitu bahwa PLC dapat
bekerja pada industri dengan kondisi yang cukup berat, dengan
tingkat polusi tinggi, fluktuasi temperatur antara 0 sampai 60
dan kelembaban relatif antara 0% sampai 95%. Dibandingkan
dengan sistem kendali konvensional, PLC mempunyai kelebihan
antara lain:
a. Bekerja handal dan aman, serta fleksible.
b. Hemat dalam jumlah pengawatan.
c. Pemrogramannya sederhana dan mudah dirancang dalam
bahasa atau instruksi yang mudah dimengerti.
d. Pemasangan atau instalasinya mudah.
PLC dapat digunakan untuk mengendalikan peralatanperalatan, mesin-mesin pada proses produksi diberbagai industri
logam, perusahaan perakitan, industri semen, industri otomotif,
pengolahan dikilang minyak, industri makanan dan minuman
serta masih banyak di bidang industri lain.
PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah alat
instrument yang mempunyai kemampuan menyimpan instruksiinstruksi yang berfungsi sebagai kendali atau melaksanakan
fungsi suatu perintah kerja yang sekuensial, perhitungan
aritmatik, pemrosesan numerik, sarana komunikasi dari suatu
proses yang jenis input atau outputnya berupa sinyal logic on-off.
PLC merupakan sistem elektronik dirancang untuk keperluan
lingkungan industri, PLC digunakan untuk menggantukan fungsi
relay-relay yang banyak digunakan.
3

Gambar 2.1 Kontrol proses closed loop di industri


PLC menerima sinyal input sensor berupa sinyal on-off.
Apabila input berupa sinyal analog, maka dibutuhkan input
analog modul yang menkonversikan sinyal analog menjadi sinyal
digital. Sinyal tersebut langsung dikirim ke cental Central
Processing Unit (CPU) untuk diproses sesuai program yang
dibuat. Hasil pemrosesan berupa sinyal keluaran digital yang
dikirim ke modul output untuk menjalankan aktuator.
Pabrikan yang membuat produk PLC diantaranya Allan
Bradley, Omron, Mitshubishi, General Electric-Klocker Moler,
Festo, Texas Instrument, Siemens, Toshiba, dan Scheneider. PLC
yang dipakai dalam praktikum kali ini adalah PLC Siemens S7200 dan Allen Bradley (logixpro).

Gambar 2.2 Diagram Block PLC


2.2 Dasar Pemrograman PLC
Kontrol program adalah komponen utama dalam sistem yang
bekerja secara otomatis. Kontrol program harus didesain secara

5
sistematis, terstruktur dengan baik dan harus terdokumentasi agar
dari kesalahan, mudah, dan efektif dalam biaya. Untuk
memrogram PLC dapat digunakan prosedur berikut untuk
menyelesaikan permasalahan mengenai kontrol. Langkah-langkah
dalam membuat program sebagai berikut:
a. Identifikasi Masalah
Definisi permasalahan untuk menjabarkan problem
kontrol dalam bentuk detail. Informasi yang diperlukan
yaitu skema posisi, skema sekuensial, dan table
kebenaran untuk menerangkan hubungan I/O.
b. Allocation List
Allocation list berisi kondisi-kondisi program atau alamat
yang dipakai oleh keluaran atau masukan.
c. Pembuatan Program
Terdapat dua cara untuk membuat program, yaitu dengan
menggunakan ladder diagram atau statement list.
Berikut beberapa contoh program dasar PLC Allen Bradley
(software logixpro) dengan menggunakan ladder diagram.
Logika AND, OR dan NOT

Gambar 2.3 AND, OR dan NOT


TON (Time On Delay) dan TOF (Time Off Delay)

Gambar 2.4 TON dan TOF


Counter Up/Down

Gambar 2.5 Counter Up/Down

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Peralatan Percobaan
Pada praktikum ini peralatan yang digunakan adalah:
1. Modul PLC Siemens S7-200
2. Kabel Downlader MPI
3. Modul Mixing tank
4. PC yang terinstall Step 7 Micro
3.2 Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan untuk praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Dipersiapkan peralatan dan bahan
2. Ditentukan I/O Mixing tank pemrograman logic untuk
PLC Siemens S7-200 pada PC
3. Kemudian logic tersebut di download ke PLC Siemens
S7-200
Table 3.1 Input dan output PLC Siemens S7-200
Modul Mixing Tank I/O PLC Siemens S7-200
Sensor Bawah
I0.3
Sensor Tengah
I0.2
Sensor Atas
I0.1
Saklar
I0.0
Pompa 1
Q0.4
Pompa 2
Q0.3
Mixer
Q0.5
Indikator Pompa 1
Q0.1
Indikator Pompa 2
Q0.2
Indikator Mixer
Q0.0
Pengkondisian atau pengendalian yang akan dilakukan
sebagai berikut:
1. Kondisi air naik
Logic pemrogramannya :
a. Saklar menyala, pompa 1 dan indikator pompa 1
menyala
7

8
b. Air mengenai sensor bawah, pompa 1 dan
pompa 1 tetap menyala
c. Air mengenai sensor tengah, mixer dan
mixer menyala
d. Air mengenai sensor atas, pompa 2 dan
pompa 2 menyala, sedangkan untuk mixer,
mixer, pompa 1 dan indikator pompa 1 mati

indikator
indikator
indikator
indikator

2. Kondisi air turun


Logic pemrogramannya :
a. Air menyentuh sensor atas, pompa 2 dan indikator
pompa 2 menyala
b. Air meninggalkan sensor tengah, pompa 2 dan
indikatro pompa 2 masih menyala
c. Air meninggalkan sensor bawah, pompa 2 dan
indikator pompa 2 mati sedangkan pompa 1 dan
indikator pompa 1 menyala

BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
Berikut adalah hasil pemrograman PLC Siemens S7-200
dengan menggunakan step 7 mikro:

Gambar 4.1 Kondisi 1 (awal, air mengenai sensor bawah)

Gambar 4.2 Kondisi 2 (air mengenai sensor tengah)


9

10

Gambar 4.3 Kondisi 3 (air mengenai sensor atas)


Dari ketiga gambar di atas menunjukkan kondisi air naik ke
atas atau air dipompa dari tangki 2 menuju tangki 1. Indikator
biru pada gambar menunjukkan I/O dalam kondisi menyala
(sedang eksekusi). Untuk gambar 4.1 kondisi yang terjadi adalah
saklar menyala dan menyalakan indikator pompa 1 dan pompa 1.
Kondisi tersebut memiliki batas ketika air telah mengenai sensor
atas. Kemudian menuju kondisi 2 yang ditunjukkan dengan
gambar 4.2, yaitu air mengenai sensor tengah, mixer dan
indikator mixer menyala. Setelah sampai pada batas sensor atas,
pompa 1, indikator pompa 1, mixer dan indikator mixer mati
sedangkan indikator pompa 2 dan pompa 2 menyala seperti
ditunjukkan gambar 4.3. kondisi pada gambar 4.3 akan berganti
lagi menjadi kondisi pada gambar 4.1 jika air telah meninggalkan
sensor bawah. Kondisi tersebut akan berlangsung secara continue.
4.2 Pemabahasan
Pada praktikum ini kami melakukan pemrogaman dengan
menggunakan ladder diagram ada step 7 mikro untuk
mengoperasikan PLC Siemens S7-200. Adapun kondisi yang
diinginkan telah tercantum pada metodologi penelitian. Sebelum
melakukan pemrograman tersebut diatas, kami melakukan

11
simulasi program dengan menggunakan software logixpro. Untuk
mendapatkan pemrograman dengan kondisi tertentu tidak hanya
ada satu cara, melainkan terdapat berbagai model program
pengendalian. Sehingga dapat dikatakan bahwa suatu
pengendalian proses pada suatu sistem oleh sesorang akan
berbeda dengan orang yang lain.
Yang perlu diperhatikan dalam membuat logic program
pengendalian suatu sistem adalah kondisi yang diinginkan serta
kemapampuan kita untuk mengidentifikasi masalah dan mencari
solusi yang tepat. Dalam praktikum ini kami menggunakan logic
yang sederhana, dimana masing-masing network hanya terdapat 2
interlock. Dalam pengendalian yang kita lakuakan di kondisi 1
(gambar 4.1) interlock yang digunakan berfungsi untuk
mematikan output berupa pompa 1 dan indikator pompa 1 jika
kondisi pada plant terpenuhi (mengenai sensor atas).

12

Halaman ini sengaja dikosongkan

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum dan hasil yang didapatkan, kesimpulan yang
dapat diambil dari praktikum ini adalah:
1. Salah satu dasar-dasar dan pemrograman PLC adalah
logika pemrograman dengan menggunakan ladder
diagram.
2. Bahasa pemrograman yang digunakan seperti bahasa
pemrograman pada umumnya, seperti logika AND, OR,
NOT dan lain-lain.
5.2 Saran
Adapun saran untuk melakukan praktikum ini yaitu
a. Sebelum melakukan prosedur percobaan, pastikan alat
atau plant yang akan digunakan dalam kondisi optimal.
b. Menentukan logika pemrograman yang tepat untuk
mengendalikan suatu sistem
c. Melakukan simulasi dengan software logixpro sebelum
mencoba langsung pada plant

13

14

Halaman ini sengaja dikosongkan

DAFTAR PUSTAKA
[1] Setiawan I. 2006. Programmable Logic Controller Dan
Teknik Perancangan Sistem Kontrol. Andi : Yogyakarta.
[2] Rozan A, Indra J. Aplikasi PLC Merek Omron Sysmac
CPM1A Pada Sistem Gerak Otomatis Pintu Garasi Mobil.
Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan.
[3] Modul Praktikum P1 Sistem Pengendalian Otomatik Tentang
Programmable Logic Controller.

15

LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai